Analisa Potensi Ekonomi Peluang Pasar Pe

ANALISA POTENSI EKONOMI, PELUANG PASAR PENDIRIAN DAN
ANALISA KELAYAKAN PENDIRIAN
PT. BPR HASA MITRA, KOTA MAKASSAR

N. IKAWIDJAJA (KETUA TIM)
ANAS ISWANTO ANWAR (ANGGOTA)

PRIMUS MANAGEMENT CONSULTING
JL. KANCIL III NO. 13, MAKASSAR 90132
TELP./FAKS. (0411) 834-544
DESEMBER 2003

EXECUTIVE SUMMARY

EXECUTIVE SUMMARY
Latar belakang pendirian PT. BPR Hasa Mitra, Kecamatan Wajo di Kota Makassar
didasarkan beberapa pertimbangan diantaranya para pemegang saham bertempat
tinggal dan usaha di wilayah di mana lokasi BPR akan didirikan serta telah
mengenal dengan sangat baik dinamika bisnis wilayah tersebut.

Pertimbangan lainnya adalah PT. BPR Hasa Mitra telah memiliki suatu jaringan

bisnis jasa perdagangan dan memiliki komitmen yang sangat kuat untuk
mengembangkan usaha mikro dan kecil di wilayah pemasaran BPR.

Metode Penelitian; Telah dilakukan suatu studi kelayakan pada tanggal 6-7
Desember dan 13-14 Desember 2003 terhadap rencana pendirian PT. BPR Hasa
Mitra yang bertujuan untuk manganalisa potensi ekonomi dan pasar, peluang
pasar, kelayakan pendirian serta tingkat kejenuhan pasar BPR. Kajian dilakukan
melalui penelitian kualitatif deskriptif menggunakan metode survei yaitu Rapid Rural

Appraisal (RRA).

Pengumpulan data primer dengan cara wawancara langsung semi terstruktur yang
dilakukan melalui proses triangulasi. Data sekunder diperoleh dari publikasi resmi
dari beberapa lembaga yaitu Bank Indonesia, Biro Pusat Statistik, Dinas Koperasi,
Pemerintah Daerah dan data pendukung lainnya.

Teknik sampel dilakukan dengan pendekatan memilih berdasarkan keterwakilan dan
kemampuan responden tersebut memberikan informasi yang representatif atau

purposive sampling. Responden diutamakan dari kelompok pengusaha mikro dan

kecil pada beberapa pasar umum/tradisional di Kota Makassar.

BUKU 1: PROPOSAL PERSETUJUAN PRINSIP PT. BPR HASA MITRA, KOTA MAKASSAR

vii

EXECUTIVE SUMMARY

Lokasi pasar yang menjadi unit survei/kajian mencakup 10 (sepuluh) pasar umum
yang mencakup radius 10 kilometer persegi dari BPR, yaitu bagian utara;
Kecamatan Ujung Tanah (Pasar Panampu), bagian selatan; Kecamatan Mariso
(Pasar Sambung Jawa/Senggol, Harimau, Maricaya), Kecamatan Tamalate (Pasar
Pasar Pabaeng-baeng, Toddopuli), bagian timur; Kecamatan Makassar (Pasar
Terong), Kecamatan Panakukang (Pasar Tamangmau) dan bagian tengah;
Kecamatan Wajo (Pasar Sentral/Makassar Mall; lokasi terdekat dengan BPR), dan
Pasar Butung.

Data primer hasil wawancara dengan responden pengusaha mikro dan kecil
dikumpulkan untuk menganalisis besarnya potensi dan peluang pasar BPR berupa
kemampuan menabung dan kebutuhan kredit di bawah Rp50 juta atau disebut juga

kredit mikro. Besaran tabungan dan kredit tersebut mencerminkan segmen pasar
yang sudah dapat langsung digarap oleh Pengurus BPR jika telah memperoleh ijin
operasional. Selain itu juga disurvei persepsi mereka tentang BPR.

Data sekunder digunakan untuk menganalisis potensi ekonomi, kelayakan pendirian
serta tingkat kejenuhan pasar.

Potensi ekonomi dianalisis dengan melihat adanya

kecenderungan pertumbuhan positif pada periode tiga tahun terakhir. Kelayakan
pendirian

dianalisis

dengan

menghitung

indikator


potensi/kejenuhan

pasar

keuangan apabila PT. BPR Hasa Mitra mengisi pangsa pasar di Kota Makassar.
Kelayakan finansial dianalisis dengan asumsi yang wajar untuk menghitung titik
impas (BEP) investasi BPR, ROA dan ROE.

Analisa Potensi, Peluang dan Tingkat Kejenuhan Pasar BPR; Analisa data primer
hasil survei RRA menunjukkan 70% responden pengusaha mikro dan kecil pada
delapan pasar tradisional mendapatkan sumber modal usaha dari keluarga sendiri,

BUKU 1: PROPOSAL PERSETUJUAN PRINSIP PT. BPR HASA MITRA, KOTA MAKASSAR

viii

EXECUTIVE SUMMARY

pinjaman antar pedagang atau kongsi. Sisanya sebesar 30% memperoleh sumber
modal dari bank umum (terutama BRI), LKM (terutama BMT) dan sangat sedikit

pada koperasi.

Terdapat indikasi kuat respoden para pengusaha mikro enggan

(resisten) mendengar kata “koperasi simpan pinjam/Kospin”.

Rasio 70%

merupakan target pemasaran potensial untuk penyaluran kredit oleh PT. BPR Hasa
Mitra.

Perkembangan ekonomi Kota Makassar dalam empat tahun terakhir (1999-2001)
tumbuh signifikan dan positif sehingga mampu menciptakan iklim usaha yang
kondusif bagi sektor riil maupun jasa. Pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 2%.
PDRB per kapita tumbuh 2,73%. Nilai PDRB per kapita 2001, ADHB senilai Rp6,6
juta dan ADHK Rp3,0 juta.

Perkembangan perbankan Kota Makassar khususnya industri perbankan tumbuh
signifikan dan positif.


Dalam tiga tahun terakhir (2000-2002) produk simpanan

industri BPR di Sulsel tumbuh 7,3% per tahun (Sulsel 3,5%). Pertumbuhan produk
kredit perbankan Kota Makassar rata-rata sebesar 46% per tahun (Sulsel: 32%).

Analisa potensi/tingkat kejenuhan pasar simpanan dan kredit di Sulsel dengan
menggunakan merode moving averages dapat diproyeksikan industri perbankan
pada tahun 2004 akan menggarap potensi simpanan sebesar Rp8,9 triliun yang
dapat digarap industri BPR berkisar Rp947,9 milyar atau tumbuh sekitar 10,5% dari
tahun sebelumnya.

Potensi kredit diperkirakan Rp9,3 triliun yang dapat digarap

oleh kelompok BPR sebesar Rp1,7 triliun atau tumbuh 18,8% dari tahun
sebelumnya. Pertumbuhan positif mengindikasikan pasar industri perbankan belum
mengalami kejenuhan.

BUKU 1: PROPOSAL PERSETUJUAN PRINSIP PT. BPR HASA MITRA, KOTA MAKASSAR

ix


EXECUTIVE SUMMARY

Analisa peluang pasar industri BPR di Kota Makassar para pengusaha mikro dan
kecil merupakan segmen pasar yang masih tetap potensial bagi BPR. Hasil survei
pada sepuluh pasar, total peluang pasar simpanan dengan target pasar BPR
sebesar 5% dapat dimobilisasi dari DPK sebesar Rp2,2 milyar per tahun, sedangkan
peluang pasar kredit yang dapat diprospek untuk segmen kredit sebesar Rp5 juta
dari pengusaha mikro dapat mencapai Rp4,3 milyar per tahun.

Analisa peluang pasar BPR di Kecamatan Wajo menunjukkan besaran peluang pasar
BPR untuk satu unit pasar yaitu Pasar Sentral dihasilkan potensi rata-rata simpanan
para pengusaha mikro dan kecil per bulan sedikitnya sebesar Rp465.000,00 atau
Rp2,7 milyar per tahun (n=500) dan kebutuhan kredit sedikitnya sebesar Rp9,3 juta
per pedagang per tahun atau Rp930 juta (n=100). Peluang kredit bagi BPR setelah
dikurangi dengan lembaga keuangan mikro lainnya masih terdapat sisa sebesar
Rp460 juta per tahun (n=100) untuk diprospek.

Sisa pasar kredit memperkuat


analisa bahwa pasar industri BPR belum mencapai titik kejenuhan.

Analisa Kelayakan Usaha Pendirian BPR; Lokasi PT. BPR Hasa Mitra di Kecamatan
Wajo merupakan lokasi yang sangat strategis karena mudah dijangkau oleh calon
nasabah. Kecamatan Wajo merupakan perpaduan wilayah pemukiman dan bisnis.
Pada wilayah ini belum terdapat BPR sebagai kompetitor yang sejenis sehingga
memudahkan bagi BPR mengimplementasikan strategi segmentasi, targeting dan

positioning yang optimal.

BRI di Kecamatan Wajo adalah pesaing potensial bagi BPR terutama untuk
memperebutkan segmen kredit Rp10 juta ke atas. Kredit Rp10 juta ke bawah
menjadi segmen pembiayaan idle yang menjadi potensi sekaligus peluang bagi BPR
terutama segmen kredit di bawah Rp5 juta.

BUKU 1: PROPOSAL PERSETUJUAN PRINSIP PT. BPR HASA MITRA, KOTA MAKASSAR

x

EXECUTIVE SUMMARY


Analisa keuangan pendirian BPR pada periode tiga tahun ke depan akan mencapai
titik impas atau payback period dalam jangka waktu 1 tahun 8 bulan atau 20 bulan
dengan besarnya indeks keuntungan (profitability index) mencapai 3,35 atau
meningkat 3 kali dari setiap Rp1 yang diinvestasikan. Pertumbuhan ROA berkisar
2,27-7,72% dan ROE tumbuh sekitar 3,65-15,12% setelah BPR beroperasi.

Berdasarkan analisa perkembangan ekonomi regional, perbankan di Makassar,
potensi ekonomi, potensi dan peluang pasar simpanan serta kredit, tingkat
kejenuhan pasar dan analisa kelayakan usaha pendirian BPR disimpulkan bahwa PT.
BPR Hasa Mitra di Kota Makassar dinilai LAYAK untuk didirikan.

BUKU 1: PROPOSAL PERSETUJUAN PRINSIP PT. BPR HASA MITRA, KOTA MAKASSAR

xi

EXECUTIVE SUMMARY

Daftar Pustaka
Anwar, Anas Iswanto, 2001. Kajian Terhadap Penyaluran Kredit Perbankan Untuk

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Sulawesi Selatan, Kerjasama FE-nhas
dengan Bank Indonesia.

BADAN PUSAT STATISTIK Kota Makassar, 2001. Kota Makassar Dalam Angka 2001

______________, Produk Domestik Regional Bruto Kota Makassar 2001
BADAN PUSAT STATISTIK Provinsi Sulawesi Selatan, 2001. Sulawesi Selatan Utara

Dalam Angka 2001

______________, Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Sulawesi Selatan 2001

______________, Gambaran Ekonomi Sulawesi Selatan Triwulan III Tahun 2003,
Kerjasama Bank Indonesia Makassar dengan BPS Provinsi Sulsel

BANK INDONESIA, 2003. Laporan Tahunan 2002, Jakarta

_______________, 2003. Statistik Ekonomi Keuangan Indonesia (SEKI), Bank
Indonesia, Jakarta, November 2003


_______________, Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat, Ikhtisar

Ketetentuan Bank Perkreditan Rakyat (IKBPR)

_______________, 2002.

Perkembangan Moneter, Sistem Pembayaran, dan

Perbankan, Laporan Triwulan, Vol. 2, No. 2, April-Juni 2002
BUKU 1: PROPOSAL PERSETUJUAN PRINSIP PT. BPR HASA MITRA, KOTA MAKASSAR

xii

EXECUTIVE SUMMARY

______________,

Surat

Keputusan

Direksi

Bank

Indonesia

Tentang

Bank

Perkreditan Rakyat No. 32/35/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999

BANK INDONESIA Makassar, 2002. Statistik Ekonomi Keuangan Daerah Propinsi

Sulawesi Selatan (SEKDA), September 2003

BISRI, CHATIB, 2003. Fokus: Sedang terbatuk hingga “Hidden Economy”, Kompas,
Minggu 19 Januari 2003, 31p

BPD SUMATERA BARAT & GTZ.

Buku Panduan Survei Potensi Pasar Keuangan

Pedesaan Dengan Metode Rapid rural Appraisal

DJINARTO, BAMBANG. 2000. Banking Asset Liability Management: Perencanaan,
Strategi, Pengawasan, dan Pengelolaan Dana, Gramedia, Jakarta
HOUSDEN, MATTHEW, 1994. Penelitian Pasar Yang Sukses Dalam Sepekan, British
Intitute of Management, Megapoin, Jakarta
RHENALD, KASALI, 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting,
Positioning, Gramedia, Jakarta
ROSS, STEPHEN A., et. al., 1999. Corporate Finance, Irvin McGraw-Hill, Boston
UMAR, HUSEIN, 2000. Research Methods in Finance and Banking, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta

WIDJAYA, I.G. RAI, 1995.

Hukum Perusahaan Perseroan Terbatas: Khusus

Pemahaman Atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995, Megapoin,
Jakarta

BUKU 1: PROPOSAL PERSETUJUAN PRINSIP PT. BPR HASA MITRA, KOTA MAKASSAR

xiii