Karakter Guru Profesional

A. Pengertian Karakteristik Guru Profesional
Guru (dari bahasa Sansekerta: yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya
adalah "berat") yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru
umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.1
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa karakteristik guru adalah segala
tindak tanduk atau sikap perbuatan guru baik di sekolah maupun dilingkungan
masyarakat.contohnya, bagaimana guru meningkatkan pelayanan, meningkatkan
pengetahuan, memberi arahan, bimbingan dan motifasi kepada peserta didik nya,
bagaimana cara guru berpakaian dan berbicara serta cara bergaul baik dengan peserta
didik, teman sejawat, serta anggota masyarakat lainnya.
Guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian
khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya
sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal.
Guru profesional adalah guru yang senantiasa menguasai bahan atau materi
pelajaran yang akan diajarkan dalam interaksi belajar mengajar, serta senantiasa
mengembangkan kemampuannya secara berkelanjutan, baik dalam segi ilmu yang
dimilikinya maupun pengalamannya.2
Menurut Ibrahim

Bafadal, dalam


peningkatan

mutu

professional

guru

hendaknya mempunyai gagasan, ide, dan pemikiran terbaik mengenai pembelajaran
yang harus dikembangkan oleh guru merujuk pada konsepsi pembelajaran siswa
secara maksimal, dan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pribadi anak.
Jadi karakteristik guru profesional adalah ciri-ciri orang yang memiliki
pendidikan formal dan menguasai berbagai teknik dalam kegiatan belajar mengajar.

B. Karakteristik Guru Yang professional
Adapun macam-macam karakteristik guru profesional adalah sebagai berikut :
1. Taat pada peraturan perundang-undangan

1


2

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2001)hal 9
Yunus Abu Bakar, profesi keguruan (Bandung:Hikayat Publishing, 2009)hal 36

1

Pada kode etik guru indonesia butir sembilan di sebutkan bahwa “guru
melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan”.
Kebijaksanaan pendidikan di negara kita di pegang oleh pemerintah. Dalam
rangka pembangunan pendidikan di indonesia, pemerintah melalui depertemen
pendidikan nasional mengeluarkan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan
yang merupakan kebijaksanaan yang akan di laksanakan oleh aparatnya. Salah
satu unsur aparatur negara adalah guru. Karena itu, guru mutlak perlu
mengetahui kebijaksaan-kebijaksaan pemerintah khususnya dalam bidang
pendidikan. Sehingga dapat melaksanakan kebikajakan-kebijakan tersebut.
2. Memelihara dan Meningkatkan Organisasi Profesi
Guru bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi guru
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. Persatuan Guru Republik Indonesia

(PGRI) merupakan salah organisasi profesi guru. PGRI sebagai profesi
memerlukan pembinaan agar lebih berdaya guna dan berhasil guna sebagai
wadah usaha untuk membawakan misi dan memantapkan profesi guru.
Keberhasilan usaha tersebut sunnah bergantung pada kesadaran para
anggotanya, rasa tanggung jawab dan kewajiban para anggotanya. Pada kode
etik guru butir enam dikatakan bahwa guru secara pribadi dan bersama-sama
mengembangkan, meningkatkan mutu dan martabat profesinya. Dasar ini sangat
tegas mewajibkan kepada seluruh anggota profesi guru untuk selalu
meningkatkan mutu dan martabat profesi gutu itu sendiri.

3. Memelihara Hubungan Dengan Teman Sejawat.
Pada butir tujuh kode etik guru disebutkan bahwa guru memelihara hubungan
seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiankawanan sosial ini berarti bahwa
guru hendaknya menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dalam
lingkungan kerjanya, juga guru hendaknya menciptakan dan memelihara
semangat kekeluargaan serta kesetiakawanan sosial di dalam lingkungan di luar
kerjanya. Hubungan sesama anggota profesi dapat dilihat dari dua segi yakni
hubungan formal dan hubungan kekeluargaan. Hubungan formal adalah
hubungan yang diperlu dilakukan dalam rangka melakukan tugas kedinasan.


2

Sedangkan hubungan kekeluargaan adalah hubungan bersaudara yang perlu
dilakukan baik dalam lingkungan kerja maupun dalam hubungan keseluruhan
dalam rangka menunjang tercapainya keberhasilan anggota profesi misalnya
sebagai pendidik bangasa.
4. Membimbing Peserta Didik
Pada kode etik guru dengan jelas dituliskan bahwa guru berbakti membimbing
peserta didik untuk manusia indonesia seutuhnya yang jiwa pancasila. Adapun
karakteristik yang sangat disenangi para peserta didik adalah :
a.

Demokrasi, yaitu guru memberikan kebebasan kepada peserta didik
(persamaan hak) memberikan kesempatan untuk berperan serta dalam
berbagai kegiatan, tidak bersifat otoriter.

b.

Kooperatif, yaitu saling bekerjasama, toleransi, dan dilandasi sifat
kekeluargaan yang tinggi.


c.

Baik hati, yaitu suka memberi dan berkorban untuk peserta didiknya.

d.

Sabar, yaitu guru yang mampu menahan diri.

e.

Adil, yairu tidak membeda-bedakan peserta didik dalam segala hal.

f.

Konsisten, selalu bertindak sesuai dengan ucapannya.

g.

Terbuka, yaitu bersedia menerima keritikan dan saran serta mengakui

kekurangan dan kelemahannya.

h.

Suka menolong.

i.

Ramah.

j.

Suka humor.

k.

Memiliki bermacam minat.

l.


Mengusai bahan pelajaran.

m. Peduli dan perhatian kepada siswa.
5. Menciptakan Suasana Yang Baik Ditempat Kerja.
Suasana yang baik ditempat kerja akan meningkatkan produktivitas. Hal ini
disadari dengan sebaik-baiknya oleh setiap guru, dan guru berkewajiban
menciptakan suasana yang baik dalam lingkuangan untuk menciptakan suasana
yang kondusif.

3

6. Taat Terhadap Pemimpin
Dari organisasi guru, ada strata kepemimpinan mulai dari kepengurusan cabang
daerah sampai kepusat. Begitu pula dengan dinas pendidikan. Dengan demikian
seorang guru harus taat kepada pemimpinnya dengan menjalankan kebijakankebijakan dengan mendengarkan arahan-arahan yang disampaikan oleh penentu
kebijakan.
7. Cinta Terhadap Pekerjaan
Orang yang telah memiliki profesi keguruan akan behasil bila mencintai
pekerjaannya. Artinya dia berbuat apapun agar karirnya berhasil dengan baik.
Termasuk tugasnuya melayani dengan baik kepada siapa yang membutuhkan

bantuannya. Seorang pekerja profesional, khususnya guru dapat dibedakan dari
seorang teknisi, karena di samping mengusai sejumlah teknik serta prosedur
kerja tertentu, seorang pekerja profesional juga ditandai adanya Informed
responsiveness terhadap implikasi kemasyarakatan dari objek kerjanya. Hal ini
berarti bahwa seorang pekerja profesional atau guru harus memiliki persepsi
filosofis dan ketanggapan yang bijaksana yang lebih mantap dalam menyikapi
dan melaksanakan pekerjaannya. 3 Dalam suatu pekerjaan yang bersifat
profesional dipergunakan teknik serta prosedur yang bertumpu pada landasan
intlektual, yang secara sengaja harus dipelajari dan secara langsung dapat
dipergunakan bagi kemaslahatan orang lain. Pekerja profesional pada hakikatbya
adalah seorang yang melakukan pelayanan atau pengabdian yang dilandasi dengan
kemampuan prifesional serta fasafah hidup yang mantap. Pekerjaan profesional juga
bisa dikatakan pekerjaan yang dipersiapkan melalui proses pendidikan dan pelatihan.

Adapun persyaratan seorang guru profesional, khusunya dalam perspektif
pendidikan islam.
1. Fisik
a. Sehat jasmani dan rohani
b.Tidak mempunyai cacat tubuh yang bisa menimbulkan ejekan atau cemoohan
atau rasa kasihan dari anak didik.


3

https://www.academia.edu/6194331/MAKALAH_PROFESI_KEGURUAN_3 (di akses pada
tanggal 5 Oktober 2016 pukul 11.00 WIB)

4

2. Mental atau keperibadian
a. Berkepribadian atau berjiwa pancasila.
b. Mampu menghayati GBHN.
c. Mencintai bangsa dan sesama manusia dan rasa kasih sayang kepada
anak didik.
d. Berbudi pekerti yang luhur.
e. Berjiwa kreatif,dapat memanfaatkan rasa pendidikan yang ada secara
maksimal.
f. Mampu mengembangkan kreativitas dan tanggung jawab yang besar akan
tugasnya.
g. Mampu mengembangkan kecerdasan yang tinggi.
h. Bersifat terbuka, peka, dan inovatif.

i. Menunjukkan rasa cinta kepada profesinya.
j. Ketaatannya akan disiplin.
3. Keilmiahan atau Pengetahuan
a. Memahami ilmu yang dapat melandasi pembentukan pribadi.
b. Memahami ilmu pendidikan dan keguruan dan mampu menerapkannya dalam
tugasnya sebagai pendidik.
c. Memahami, menguasai, serta mencintai ilmu pengetahuan yang akan diajarkan.
d. Memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang-bidang yang lain.
e. Senang membaca buku-buku ilmiah.
f. Mampu memecahkan persoalan secara sistematis, terutama yang berhubungan
dengan bidang studi.
g. Memahami prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar.
4. Keterampilan
a. Mampu berperan sebagai organisator proses belajar mengajar.
b.Mampu menyusun garis besar program pengajaran ( GBPP )
c. Mampu memecahkan dan melaksanakan teknik-teknik mengajar yang baik
dalam mencapai tujuan pendidikan.
d.Mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi pendidikan.

5


e. Memahami dan mampu melaksanakan kegiatan dan pendidikan luar sekolah.
Jadi seorang guru harus mempunyai pendidikan yang sesuai dengan
kompetensi sebagai seorang guru dan mempunyai pengalaman serta bakat sebagai
modal untuk menjadi seorang guru yang kompeten.4
Guru merupakan ujung tombak maju mundurnya dunia pendidikan, secara
langsung menggeluti dunia pendidikan secara praktis dilapangan. Terutama berkaitan
dengan pembelajaran sekaligus berinteraksi dengan kemajuan pembelajaran para
siswa dalam menyampaikan materi pelajaran.

4

Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Bandu:
Kencana Prenada Media Group, 2005)hal 145-146

6