T SEJ 1302504 Bibliography

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, T. (2010). Sejarah Lokal di Indonesia . Cetakan ke-6. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Abdullah, T. (1985). “Dari Sejarah Lokal ke Kesadaran Nasional: Beberapa
Problematik Metodologis” dalam Sartono Kartodirdjo, Dari Babat dan
Hikayat Dalam Sejarah Kritis. Yogyakarta: UGM Press.
Abdullah, T. Suryomihardjo, A. (1985). Ilmu Sejarah dan Historiografi Arah dan
Perspektif. Jakarta: Gramedia.
Ahonen, Sirkka. (2005). Historical Conciousness: A viable paradigm for history
education? Jurnal of Curriculum Studies. J . Curriculum Studies, 2005. Vol.
37 No.6
Aman. (2004). Aktualisasi Nilai-Nilai Kesadaran Sejarah dan Nasionalisme dalam
Pembelajaran Sejarah di SMA. Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun IV,
Nomor 1. Februari 2014.
Arif, M. (2009). Pengantar Kajian Sejarah. Jakarta: Yrama Widya.
Arends, Richard (2013). “Belajar Untuk Mengajar ” Jakarta: Salemba Humanika
Bogdan, Robert C dan Biklen, Knopp Sari. (1990). Riset Kualitatif untuk
Pendidikan: Pengantar ke Teori dan Metode. Jakarta: Pusat antar
Universitas Untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional
Universitas Terbuka.

Cresswell, J. (1998). Qualitative Inquiry and Research Design : Choosing Among
Five Traditions. Thousand Oaks, California: SAGE Publications.
Dzakir (2010). Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta : Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional (2006). Standar Isi. Jakarta: Kepmendiknas No.
22 Tahun 2006
Fadlullah, Cholid. (1994). Tri Sila Hasta Wahana Dalam Intisab Persatuan Umat
Islam. Jakarta : Panitia Muktamar IX PUI
Garvey, B and Krug, M. (1977). Models of History Teaching in the Secondary
School. London: Oxford University Press
Huberman & Miles, B.M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press
Santi Susanti Ahyar, 2015
PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL KE PUI AN “PERSATUAN UMAT ISLAM” SEBAGAI UPAYA
MENANAMKAN KESADARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

133

Hamalik, O. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hasan, S, H(2012) Pendidikan Sejarah Indonesia: Isu dalam Ide dan
Pembelajaran, Bandung : Rizqi Press

Hasibuan, J.J. et all (2009). Proses Belajar Mengajar . Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Ismaun (2005). Pengatar Belajar Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan .
Bandung: Historia Utama Press
Johnson, E. B. (2009). Contextual Teaching & Learning . Bandung: MLC
Kamarga, H. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Materi Sejarah
Lokal. Tersedia di http://file.upi.edu/Direktori [Online, 02 Februari 2015]
Kant. Flora (tt). On The Historical Conciousness of Hongkong Students Hongkong :
Departement of Curriculum Studies The Universiti of Hongkong
Kochar, S.K. (2008). Pembelajaran Sejarah, Teaching of History.Jakarta :
Grasindo.
Kartodirdjo, S (1987) “Kebudayaan Pembangunan dalam Perspektif Sejarah .
Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Kartodirdjo, S (1992). “Fungsi Sejarah Dalam Pembangunan Nasional”. Dalam
Historika No. 1. Surakarta: Program Pasca Sarjana Pendidikan Sejarah
Universitas Negeri Jakarta KPK Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kartodirdjo, S (1993). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah . Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Kartodirdjo, S. (2005). Sejak Indische sampai Indonesia . Jakarata: Kompas.
Komalasari, K. (2010). Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung:

PT. Refika Aditama.
Latief, Juraid, A. (2006). “ Manusia, Filsafat dan Sejarah ”. Jakarta: PT. Bumi
Aksara
Lincoln, Yvonna. S. And Guba (1985). Naturalistic Inquiry. Baverlly Hills,
London, New Delhi: Sage Publication

Santi Susanti Ahyar, 2015
PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL KE PUI AN “PERSATUAN UMAT ISLAM” SEBAGAI UPAYA
MENANAMKAN KESADARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

134

Maleong, L.J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Muhaimin, dkk. (2008). Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) pada Sekolah dan Madrasah . Surabaya: Citra Media
Mulyana, A. & R. Gunawan (Eds) (2007). Sejarah Lokal: Penulisan dan
Pembelajaran di Sekolah . Bandung: Salamina Press
Mulyana, A. “KTSP dan Pengembangan Konsep dalam Pembelajaran Sejarah

Lokal” dalam Mulyana, A & Restu Gunawan (eds) (2007). Sejarah Lokal
Penulisan dan Pembelajaran di Sekolah . Bandung: Salamina Press.
Mulyasa, E. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Suatu Panduan
Praktis. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Mulyasa, E. (2009). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;
Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah . Jakarta: Bumi Aksara.
Murni, W. et all (2010). Keterampilan Dasar Mengajar . Yogyakarta: Ar Ruzz.
Muslich, M (2007). KTSP: Pembelajaran berbasis Kompetensi dan Kontekstual.
Jakarta: Bumi Aksara.
Nasir, Muhammad. (2012). Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Dalam
Konteks Pendidikan Islam di Madrasah . Hunafa Jurnal Studia Islamika:
Vol. 10 No. 1
Nasution, S. (1998 ). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. Tentang Standar Isi
untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.
Puskur (2006). Panduan Model Pengembangan Mata Pelajaran Muatan Loka l .
Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.
Priyadi, Sugeng (2012). Sejarah Lokal: Konsep, Metode, dan Tantangan.
Yogyakarta: Ombak
Rusman (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajagrafindo

Sanjaya (2008). “Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses”. Jakarta:
Prenada Media
Sjamsuddin, Helius. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Santi Susanti Ahyar, 2015
PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL KE PUI AN “PERSATUAN UMAT ISLAM” SEBAGAI UPAYA
MENANAMKAN KESADARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

135

Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktek. Bandung
: Nusa Media.
Soedjatmoko (1985). Etika Pembebasan, Pilihan Karangan Tentang Agama,
Kebudayaan, Sosial dan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: LP3ES.
Soedjatmoko. “Kesadaran Sejarah dalam Pembangunan” dalam (1995a). Dimensi
Manusia dalam Pembangunan. Jakarta: LP3ES.
Surbakti, Aulia. (2014). Penerapan Emancipatory Question Habermas Untuk
Meningkatkan Kesadaran Sejarah Siswa . (Tesis). Sekolah Pascasarjana,
Universitas Pendidikan Indonesia: Bandung
Sudarsono, P. (2013). “Pengembangan Nilai-Nilai Kesadaran Lingkungan Dalam

Pembelajaran IPS-Sejarah Melalui Kajian Biografi Pangeran Aria Suria
Atmadja 1882-1919. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan
Indonesia: Bandung
Sugiyono (2011) “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D”. Bandung : Alfabeta
Sukarsa. (2007). “Potret K.H. Abdul Halim Dalam Eksistensii Nasionalisme dan
Perbaikan Umat (1887-1962”). Bandung: PT Sarana Panca Karya
Supardan, Dadang (2004). “Pembelajaran Sejarah Berbasis Pendekatan
Multikultual dan Perspektif Sejarah Lokal, Nasional dan Global Dalam
Integrasi Bangsa ”. Disertasi doctor pada Sps. UPI. Bandung: Tidak
diterbitkan
Supardi. (2006). “Pendidikan Sejarah Lokal dalam Konteks Multikulturalisme ”.
Cakrawala Pendidikan, Februari 2006, Th. XXV, No. 1.
Supriyadi (2011). “Strategi Belajar Mengajar ”. Jakarta: Cakrawala
Suprihatiningrum, Jamil. (2013). “Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Suryo, Djoko. (2012). “Kesadaran Sejarah” Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai
Budaya
Sutikno, M.S (2009). “Pengelolaan Pendidikan: Tujuan Umum dan Konsep

Islami”. Bndung: Prospect

Santi Susanti Ahyar, 2015
PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL KE PUI AN “PERSATUAN UMAT ISLAM” SEBAGAI UPAYA
MENANAMKAN KESADARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

136

Tamburaka. (1999). “Pengatar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat dan Iptek”. Jakarta
Rineka Cipta
Tim

Pengembang Kurikulum. (2014). “Kurikulum ke

PUI

an

Tingkat


SMA/MA/SMK”. Dinas Pimpinan Daerah Kabupaten Majalengka
Turney, C (1975). Sydney Micro Skills: Skills for Teacher Handbooks. Sydney:
Sydney University Press.
Usman, M. Uzer (2010). “Menjadi guru profesional. bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Wanta (1991). Lambang, Mars, Hymne Intisab PUI Seri I. Majalengka: Pengurus
Besar Persatuan Umat Islam
Wanta (1991). “Tafsir Asas Persatuan Umat Islam Seri III ”. Majalengka: Pengurus
Besar Persatuan Umat Islam
Wanta (1991). “Tujuan dan Pola Dasar Pendidikan PUI Seri IV”. Majalengka:
Pengurus Besar Persatuan Umat Islam
Wanta (1991). “ASWAJA- Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah Seri V”. Majalengka:
Pengurus Besar Persatuan Umat Islam
Wanta (1991. “KH. Abdul Halim dan Pergerakannya Seri VI”. Majalengka:
Pengurus Besar Persatuan Umat Islam
Wanta (1991). “KH. Ahmad Sanusi dan perjoangannya Seri VII ”. Majalengka:
Pengurus Besar Persatuan Umat Islam
Wanta (1991). “Persatuan Umat Islam (PUI) Pergerakn Aliran Modern Seri VIII ”.
Majalengka: Pengurus Besar Persatuan Umat Islam

Wanta (1991). “Kelembagaan Pemuda dan Organisasi Pelajar PUI Seri IX”.
Majalengka: Pengurus Besar Persatuan Umat Islam
Wasino. (2009). Pokok-Pokok Pikiran untuk Penulisan Sejarah Lokal. Makalah
Sarasehan Koordinasi dan Curah Pendapat Penguatan Sejarah Lokal untuk
Meningkatkan Wawasan Kebangsaan . Deputi Menko Kesra Bidang
Koordinasi Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, Putra Jasa
Semarang.

Santi Susanti Ahyar, 2015
PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL KE PUI AN “PERSATUAN UMAT ISLAM” SEBAGAI UPAYA
MENANAMKAN KESADARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

137

Widja, I Gde. (1989). “Pengantar Ilmu Sejarah dalam Perspektif Pendidikan ”.
Semarang: Satya Wacana
Widja, I Gede. (1991). “Sejarah Lokal Suatu Perspektif Dalam Pengajaran
Sejarah”.Bandung: Angkasa.
Widja, I Gede (2002). “Menuju Wajah Baru Pendidikan Sejarah ”. Yogyakarta:

Lappera Pustaka Utama

Santi Susanti Ahyar, 2015
PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL KE PUI AN “PERSATUAN UMAT ISLAM” SEBAGAI UPAYA
MENANAMKAN KESADARAN SEJARAH
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

138