Satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam wacana ``Adam Malik Tetap Pahlawan`` pada rubrik tajuk rencana harian Kompas edisi Senin 01 Desember 2008 - USD Repository

  SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA “ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN” PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI SENIN 01 DESEMBER 2008

  Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

  Oleh Adi Cahyono

  NIM: 014114008

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

  

SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA

“ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN” PADA RUBRIK TAJUK RENCANA

HARIAN KOMPAS EDISI SENIN 01 DESEMBER 2008

  Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia

  Oleh Adi Cahyono

  NIM: 014114008

  

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

PERSEMBAHAN

  JEJAK HARAPANKU MELUKIS HIDUPKU SUNGGUH TEGAS NADA DASARNYA GARIS-GARIS IRAMANYA MERONA TAK SELALU KERAS TERASA DI DADA HINGGA ALUNANNYA TERDENGAR SUKA PUN DUKA ( Adi Cahyono )

  Kuhaturkan skripsi ini kepada : Tuhan Yesus Kristus Juru Selamatku

  Bapakku Hariyanto dan Ibuku Linuber Ingsih Kakakku Yulius Hari Atmojo

  ABSTRAK SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT DALAM WACANA “ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN” PADA RUBRIK TAJUK RENCANA

HARIAN KOMPAS EDISI SENIN 01 DESEMBER 2008

  Adi Cahyono Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2009

  Penelitian ini mengkaji satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam wacana Adam Malik Tetap Pahlawan pada rubrik tajuk rencana Harian Kompas edisi

  

  Senin 01 Desember 2008. Pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah Linguistik Deskriptif. Linguistik Deskriptif mendekati obyeknya dengan menggambarkan obyek penelitiannya.. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji satuan lingual pengisi fungsi predikat dilihat dalam tataran kalimat, dan meningkat pada tataran antarkalimat dalam wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” pada rubrik tajuk rencana Harian Kompas edisi Senin 01 Desember 2008. Dengan demikian didapatkan gambaran satuan lingual pengisi fungsi predikat yang lebih utuh dalam kedudukannya sebagai salah satu unsur dalam wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” pada rubrik tajuk rencana Harian Kompas edisi Senin 01 Desember 2008.

  Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah menganalisis satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam tataran kalimat untuk menemukan identitas satuan lingual dalam wacana Adam Malik Tetap Pahlawanpada rubrik tajuk rencana Harian Kompas pengaruh satuan lingual pengisi fungsi predikat terhadap satuan lingual pengisi fungsi yang lain dalam kalimat yang ada dalam wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” pada rubrik tajuk rencana Harian Kompas edisi Senin 01 Desember 2008. Langkah ketiga adalah menganalisis hubungan antarsatuan lingual pengisi fungsi predikat antarkalimat dalam wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” pada rubrik tajuk rencana Harian Kompas edisi Senin 01 Desember 2008.

  Dari hasil analisis satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam tataran kalimat dapat ditemukan bahwa satuan lingual pengisi fungsi predikat itu memiliki identitas lain, yaitu identitas berdasarkan kategorinya, perannya, tataran satuan lingualnya, dan jenisnya. Satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam wacana Tajuk Rencana Harian berjudul “Adam Malik Tetap Pahlawan” berkategori verba, nomina, dan

  Kompas

  adjektiva. Dalam wacana ini ditemukan bahwa satuan lingual pengisi fungsi predikat adalah peran tindakan, kejadian, keadaan, dan pelaku. Tataran lingual satuan lingual pengisi fungsi predikat yang ditemukan ada dua, yaitu kata baik kata dasar ataupun kata turunan dan frasa. Jenis predikat yang ditemukan adalah jenis predikat tunggal, dan tidak ditemukan jenis predikat serial.

  Dari hasil analisis pengaruh satuan lingual pengisi fungsi predikat terhadap satuan lingual lain dalam kalimat ditemukan bahwa predikat mempengaruhi kehadiran satuan lingual yang mengisi fungsi lainnya. Kategori dan peran satuan lingual pengisi fungsi predikat berpengaruh terhadap kategori dan peran satuan lingual pengisi subyek, obyek, keterangan, dan pelengkap.

  Dari hasil analisis hubungan antarsatuan lingual pengisi fungsi predikat antarkalimat terhadap dalam wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” pada rubrik tajuk rencana Harian Kompas edisi Senin 01 Desember 2009 ditemukan bahawa satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam satu kalimat berhubungan dengan satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam kalimat lain. Hubungan tersebut antara lain, hubungan koreferensial antarpredikat antarkalimat, hubungan kolokasial

  Satuan lingual pengisi fungsi predikat wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” dapat diidentifikasi bukan hanya dalam lingkup kalimatnya berada, tetapi juga dalam hubungannya dengan satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam kalimat yang lainnya. Hal itu menunjukkan bahwa satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” memiliki pengaruh terhadap keutuhan wacana dan tidak hanya berpengaruh dalam tataran kalimat tempatnya berada.

  

ABSTRACT

LINGUAL UNITS FUNCTIONING AS PREDICATE

  

IN THE EDITORIAL TEXT ENTITLED “ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN”

  

IN KOMPAS DAILY NEWSPAPER OF THE EDICION OF

ST

MONDAY, DECEMBER 1 , 2008

  Adi Cahyono Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2009

  The study analyzes lingual units functioning as predicate in the editorial text

  st

  of Kompas daily newspaper of the edition of Monday, December 1 , 2008 entitled

  

“Adam Malik Tetap Pahlawan” . It uses a descriptive linguistic approach to describe

  its object. Its objective is to analyze the lingual units functioning as the predicate at sentence and whole text levels in the editorial text of Kompas daily newspaper of the

  st edition of Monday, December 1 , 2008 entitled “Adam Malik Tetap Pahlawan”.

  Thus, a more complete figure of the lingual units functioning as the predicate is obtained in their position as one of the elements of the editorial text of Kompas daily

  st

  newspaper of the edition of Monday, December 1 , 2008 entitled “Adam Malik Tetap Pahlawan” .

  It employs a descriptive method. The first step made by the author is to analyze the lingual units functioning as the predicate at sentence level in order to find the identity of the lingual units in the editorial text of Kompas daily newspaper of the

  st

  edition of Monday, December 1 , 2008 entitled “Adam Malik Tetap Pahlawan”. The second step is to analyze the influence of the lingual units functioning as the predicate st

  newspaper of the edition of Monday, December 1 , 2008 entitled “Adam Malik Tetap

  

Pahlawan” . The third step is to analyze inter-lingual unit and inter-sentence

  relationships in the editorial text of Kompas daily newspaper of the edition of

  st Monday, December 1 , 2008 entitled “Adam Malik Tetap Pahlawan”.

  Based on the results of the analysis of the lingual units functioning as the predicate at the sentence level it is found that the lingual units functioning as the predicate have other identities, which are the ones based on their category, role, lingual unit level and type. The lingual units functioning as the predicate in the editorial text of Kompas daily newspaper entitled “Adam Malik Tetap Pahlawan” have verbal, nominal, and adjectival categories. It is also found in the text that the lingual units functioning as the predicate indicate action, occurrence, condition, and doer. There are two lingual levels of the lingual units functioning as the predicate, which are words, including root words and derivatives, and phrases. Meanwhile, concerning with their predicate type it is found that the predicate is of the kind of singular predicate and not serial predicate.

  Based on the results of the analysis of the influence of the lingual units functioning as the predicate on the other lingual units it is found that the predicate influences the presence of the lingual units with other functions. The category and the role of the lingual units functioning as the predicate influence those of the lingual units functioning as subject, object, adverb, and adjunct.

  Based on the results of the analysis of the inter-lingual unit and inter-sentence relationships in the editorial text of Kompas daily newspaper of the edition of

  st

  Monday, December 1 , 2008 entitled “Adam Malik Tetap Pahlawan” it is found that the lingual units functioning as the predicate in a sentence are related to the lingual units functioning as the predicate in other sentence. The relationships are inter- predicate and inter-sentence co-referential one and co-location inter-predicate and inter-sentence one.

  The lingual units functioning as predicate in the text “Adam Malik Tetap

  

Pahlawan” can be identified not only in their sentence scope, but also in their

  relationship with the lingual units functioning as the predicates in other sentences. It indicates that the lingual units functioning as predicate in the text “Adam Malik Tetap

  

Pahlawan” influence the cohesiveness of the text and not only at the sentence level

where they are found.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kapada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Satuan

  

Lingual Pengisi Fungsi Predikat Dalam Wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan”

  . Skripsi

  Pada Rubrik Tajuk Rencana Harian Kompas Edisi Senin 01 Desember 2008

  ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana SI pada Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.

  Dr. I. Praptomo Baryadi, M. Hum. selaku dosen pembimbing I yang selalu memberi bimbingan dan arahan serta masukan dalam penulisan skripsi ini.

  2. Drs. Hery Antono, M. Hum. selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan dan arahan serta masukan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak/Ibu staf pengajar Program Studi Sastra Indonesia, Drs. B. Rahmanto,

  M.Hum., Peni Adji, S.S, M.Hum., Drs.FX. Santosa, M.Hum., Drs. P. Ari Subagyo, M.Hum., Drs. Yoseph Yapi Taum,M.Hum., Dra. Fransiska ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma.

  4. Staf Sekretariat Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma.

  5. Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma atas bantuannya dalam mencari buku-buku referensi.

  6. Bapakku Hariyanto dan Ibuku Linuber Ingsih yang selalu memberikan kasih sayangnya dan perhatiannya kepada penulis.

  7. Kakakku Yulius Hari Atmojo yang selalu memberi doa dan dukungan kepada penulis.

  8. Teman-temanku di desa Sumberhadi, yang meskipun jauh selalu memberi dorongan semangat kepada penulis.

  9. Teman-teman GKJ Samironobaru. Terimakasih atas kebersamaannya dan dukungannya, sehingga penulis tetap semangat dalam mengerjakan skripsi.

  10. Teman-teman Sastra Indonesia Angkatan 2001. Terima kasih atas kebersamaan dan dukungan kalian selama ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 08 Februari 2010 Penulis

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …………………………………………………………. i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING …………………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI …………………………………… iii HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………… iv ABSTRAK …………………………………………………………………….. v ABSTRACT……………………………………………………………………. viii KATA PENGANTAR ………………………………………………………… xi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………………………… xiii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ………………. xiv DAFTAR ISI………………………………………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 1 latar Belakang Masalah ………………………………………………... ….

  1.2

  5 Rumusan Masalah ………………………………………………………….

  1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………………....... 6

  1.4

  6 Manfaat Penelitian …………………………………………………………

  1.5

  7 Tinjauan Pustaka …………………………………………………...............

  1.6.1 Pengertian Sintaksis ………………………………………………………. 8

  1.6.2 Pengertian Fungsi, Kategori, Peran ……………………………………….. 9

  1.6.3 Pengertian Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat ……………………… 10

  1.6.3.1 Pengertian Jenis Predikat Tunggal Dan Serial ………………………….. 10

  1.6.4 Pengertian Satuan Lingual ……………………………………………….. 11

  1.6.4.1 Pengertian Wacana ……………………………………………………… 11

  1.6.4.2 Pengertian Alinea ………………………………………………………... 12

  1.6.4.3 Pengertian Kalimat ………………………………………………………. 12

  1.6.4.4 Pengertian Klausa ……………………………………………………….. 13

  1.6.4.5 Pengertian Frasa …………………………………………………………. 13

  1.6.4.6 Pengertian Kata ………………………………………………………….. 13

  1.6.4.7 Pengertian Morfem ………………………………………………………. 14

  1.7 Metode Penelitian ……………………………………………………………. 14

  1.7.1 Jenis Penelitian ……………………………………………………………... 14

  1.7.2 Pendekatan ………………………………………………………………… 14

  1.7.3 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………… 15

  1.7.4 Metode Analisa Data ………………………………………………………. 15

  1.8 Sumber Data …………………………………………………………………. 16

  1.9 Sistematika Penyajian ………………………………………………………... 16

BAB II KATEGORI, PERAN, TATARAN LINGUAL, DAN JENIS SATUAN

  “ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN” PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI SENIN 01 DESEMBER 2008

  2.1 Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Dalam Wacana“Adam Malik Tetap Pahlawan” Pada Rubrik Tajuk Rencana Harian Kompas Edisi Senin 01 Desember 2008 ………………………………………………………….. 18

  2.1.1 Kategori Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Dalam Wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” Pada Tajuk Rencana Harian Kompas Edisi Senin 01 Desember 2008 …………………………………………............................. 19

  2.1.1.1 Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Berkategori Verba Dalam Wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” Pada Rubrik Tajuk Rencana Harian Kompas Edisi 01 Senin 01 Desember 2008 ………………………………………… 20

  2.1.1.2 Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Berkategori Nomina Dalam Wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” Pada Rubrik Tajuk Rencana Harian Kompas Edisi 01 Senin 01 Desember 2008…………………………………………. 22

  2.1.1.3 Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Berkategori Adjektiva Dalam Wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” Pada Rubrik Tajuk Rencana Harian Kompas Edisi 01 Senin 01 Desember 2008…………………………………………. 23

  2.1.2 Peran Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Dalam Wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” Pada Rubrik Tajuk Rencana Harian Kompas Edisi Senin 01 Desember 2008 …………………………………………………………… 25

  2.1.2.1 Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Berperan Tindakan Dalam Wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” Pada Rubrik Tajuk Rencana Harian Kompas Edisi 01 Desember 2008 ………………………………………………….. 26

  2.1.2.2 Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Berperan Kejadian Dalam Wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” Pada Rubrik Tajuk Rencana Harian Kompas Edisi 01 Desember 2008 ………………………………………………….. 27

  2.1.2.3 Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Berperan Keadaan Dalam Wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” Pada Rubrik Tajuk Rencana Harian Kompas Edisi 01 Desember 2008 ………………………………………………….. 28

  2.1.2.4 Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Berperan Pelaku Dalam Wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” Pada Rubrik Tajuk Rencana Harian Kompas Edisi 01 Desember 2008 ………………………………………………….. 29

  2.1.3 Tataran Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Dalam Wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” Pada Rubrik Tajuk Rencana Harian Kompas Edisi Senin 01 Desember 2008 .………………………………............................ 30

  2.1.3.1 Tataran Lingual Kata Sebagai Pengisi Fungsi Predikat Dalam Wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” Pada Rubrik Tajuk Rencana Harian Kompas Edisi Senin 01 Desember 2008 …………………………………………... 31

  2.1.3.1.1 Tataran Lingual Kata Dasar Sebagai Pengisi Fungsi Predikat Dalam Wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” Pada Rubrik Tajuk Rencana Harian Kompas

  2.1.3.1.2 Tataran Lingual Kata Turunan Sebagai Pengisi Fungsi Predikat Dalam Wacana “ Adam Malik Tetap Pahlawan” Pada Rubrik Tajuk Rencana Harian Edisi Senin 01 Desember 2008

  Kompas

  …………………………………………………………………………… 33

  2.1.3.2 Tataran Lingual Frasa Sebagai Pengisi Fungsi Predikat Dalam Wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” Pada Rubrik Tajuk Rencana Harian Kompas Edisi Senin 01 Desember 2008 …………………………………………... 36

  2..1.4 Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Berjenis Tunggal Dalam Wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” Pada Rubrik Tajuk Rencana Harian Kompas Edisi Senin 01 Desember 2009 …………………………………………... 37

BAB III PENGARUH SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT TERHADAP SATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI LAIN DALAM KALIMAT DALAM WACANA “ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN” PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI SENIN 01 DESEMBER 2009

  3.1 Pengaruh Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Berkategori Verba Terhadap Satuan Lingual Pengisi Fungsi Lainnya Dalam Kalimat ………………………………………………………………………………… 41

  3.2 Pengaruh Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Berkategori Nomina Terhadap Satuan Lingual Pengisi Fungsi Lainnya Dalam Kalimat

  3.3 Pengaruh Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Berkategori Adjektiva Terhadap Satuan Lingual Pengisi Fungsi Lainnya Dalam Kalimat …….................................................................................................................... 54

  BAB IV HUBUNGAN ANTARSATUAN LINGUAL PENGISI FUNGSI PREDIKAT ANTARKALIMAT DALAM WACANA “ADAM MALIK TETAP PAHLAWAN” PADA RUBRIK TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI SENIN 01 DESEMBER 2008

  4.1 Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Koreferensial Antarkalimat ………………………………………………………………………………. 61

  4.2 Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Kolokasial Antarkalimat ………………………………………………………………………………. 62

  4.3 Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat Mempengaruhi Kontinuitas Topik Wacana ……………………………………………………………………... 66

  BAB V PUNUTUP

  6.1 Kesimpulan …………………………………………………………………… 74

  6.2 Saran ………………………………………………………………………….. 75 …………………………………………………………... 76

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DATA …………………………………………………………….. 77

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Bahasa Indonesia memiliki ciri berupa keruntunan atau linearitas. Linearitas atau keruntunan tersebut dapat dilihat dari satuan lingual yang menjadi unsur bahasa tersebut dalam pemakaiannya secara lisan dan tulis. Bahasa Indonesia sebagai salah satu dari sekian banyak bahasa verbal yang ada juga memiliki ciri linearitas tersebut dalam setiap tataran satuan lingualnya. Misalnya, dalam bahasa Indonesia terdapat satuan lingual yang disebut kalimat. Kalimat dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan ada atau tidaknya klausa di dalamnya, yaitu kalimat berklausa dan kalimat tak berklausa. Klausa merupakan satuan lingual yang predikatif, atau yang di dalamnya terdapat satuan lingual yang berfungsi sebagai predikat.

  Satu kalimat berklausa dapat terdiri dari satu atau beberapa klausa. Fungsi satuan lingual yang membentuk sebuah kalimat dapat diidentifikasi berdasarkan pengaruhnya terhadap keutuhan kalimat. Ketidakhadiran salah satu satuan lingual yang membentuk satu kalimat dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan kesatuan kalimat adalah satuan lingual pengisi fungsi predikat. Satuan lingual dalam bahasa Indonesia diidentifikasi sebagai kalimat yang terbentuk dari satu atau lebih klausa bila di dalamnya terdapat satuan lingual yang berfungsi sebagai predikat. Satuan lingual pengisi fungsi predikat tersebut dapat berupa kata maupun frasa. Misalnya, kalimat “Kita buka dengan mengutip pendapat Mensesneg Hatta Rajasa

  

tentang isu buku Tim Wiener yang menulis mantan Wapres Adam Malik sebagai

anggota CIA . (KOMPAS, Adam Malik Tetap Pahlawan, Senin, 01-12-2008) Jika

  kata buka sebagai satuan lingual pengisi fungsi predikat tidak dihadirkan, maka akan berpengaruh besar terhadap susunannya, dan juga pada maknanya. Konstruksi *Kita

  

dengan mengutip pendapat Mensesneg Hatta Rajasa tentang isu buku Tim Wiener

  tidak berterima

  yang menulis mantan Wapres Adam Malik sebagai anggota CIA maknanya.

  Hasil penelitian selama ini menunjukkan bahwa satuan lingual pengisi fungsi predikat merupakan pusat kalimat. Selain sebagai pusat kalimat, satuan lingual pengisi fungsi predikat memiliki peran dan kategori. Contohnya sebagai berikut : 1.Satuan lingual pengisi fungsi predikat sebagai pusat kalimat.

  Contoh :

1) Kita buka dengan mengutip pendapat Mensesneg Hatta Rajasa tentang isu buku Tim Wiener yang menulis mantan Wapres Adam Malik sebagai anggota CIA.

  Kata buka dinyatakan sebagai pusat dalam kalimat karena kehadirannya kalimat dan frasa dengan mengutip pendapat Mensesneg Hatta Rajasa tentang isu

  

buku Tim Wiener yang menulis mantan Wapres Adam Malik sebagai anggota CIA

yang berfungsi sebagai pelengkap.

  2. Satuan lingual pengisi fungsi predikat dapat diisi kategori verba dan nonverba.

  Contoh : 1) Kita buka dengan mengutip pendapat Mensesneg Hatta Rajasa tentang isu buku Tim Wiener yang menulis mantan Wapres Adam Malik sebagai anggota CIA. 2) Pernyataan Mensesneg benar dan bijak.

  Konstruksi kalimat pertama berpredikat verba karena kata buka merupakan verba. Sementara kalimat kedua merupakan konstruksi kalimat majemuk setara berpredikat nonverba karena kata benar dan kata bijak berkategori adjektiva.

  3. Satuan lingual pengisi fungsi predikat tersebut memiliki peran, antara lain tindakan.

  Contoh : 1) Kita buka dengan mengutip pendapat Mensesneg Hatta Rajasa tentang isu buku Tim Wiener yang menulis mantan Wapres Adam Malik sebagai anggota CIA.

  Kata buka memiliki makna tindakan, karena frasa tersebut menerangkan tindakan dari subjeknya.

  Penelitian yang selama ini dilakukan tentang satuan lingual pengisi fungsi bahasa Indonesia belum banyak dilihat pengaruhnya dalam tataran hubungan antarkalimat. Berdasarkan asumsi bahwa setiap satuan lingual pembentuk wacana memiliki kontribusi terhadap keutuhan wacana, satuan lingual pengisi fungsi predikat setiap kalimat dalam setiap wacana juga memberi pengaruh terhadap keutuhan wacana. Oleh karena itulah, penelitian tentang satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam tataran hubungan antarkalimat akan dilakukan.

  Satuan lingual pengisi fungsi predikat tidak dapat diidentifikasi terlepas dari satuan lingual pengisi fungsi yang lainnya dalam sebuah kalimat. Satuan lingual pengisi fungsi predikat tidak akan dapat diidentifikasi tanpa mengidentifikasi satuan lingual pengisi fungsi lainnya, seperti satuan lingual pengisi fungsi subjeknya. Oleh karena itu, fungsi-fungsi satuan lingual setiap kalimat dalam wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” pada rubrik tajuk rencana Harian Kompas edisi Senin 01 Desember 2009 perlu diidentifikasi lebih dahulu. Dengan demikian, satuan lingual pengisi fungsi predikat setiap kalimat dalam wacana tersebut dapat diketahui identitasnya.

  Setelah satuan lingual yang berfungsi predikat dalam setiap kalimat dalam wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” pada rubrik tajuk rencaja Harian Kompas teridentifikasi, dilakukanlah usaha untuk melihat kategorinya, perannya, tataran lingualnya, dan jenisnya. Kategori dan tataran satuan lingual pengisi fungsi predikat dapat diidentifikasi tanpa melihat hubungan antarsatuan lingual yang membentuk kalimat. Peran satuan lingual pengisi fungsi predikat perlu diidentifikasi dengan dapat dilihat dari jumlahnya dalam setiap klausa yang membentuk kalimat. Setelah jelas kategori, peran, dan tataran lingual, dan jenis predikat satuan lingual yang berfungsi predikat setiap kalimat dalam wacana yang diteliti, barulah dapat dilihat pengaruh satuan lingual pengisi fungsi predikat terhadap satuan lingual pengisi fungsi yang lainnya dalam kalimat. Kejelasan identitas setiap satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam setiap kalimat memungkinkan usaha untuk melihat hubungan satuan lingual pengisi fungsi predikat antarkalimat.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas,maka masalah yang relevan untuk diungkapkan adalah sebagai berikut :

  1.2.1 Apa kategori, peran, tataran lingual, dan jenis predikat satuan lingual pengisi fungsi predikat setiap kalimat dalam wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” pada rubrik tajuk rencana Harian Kompas edisi Senin 01 Desember 2008?

  1.2.2 Bagaimana pengaruh satuan lingual pengisi fungsi predikat terhadap unsur- unsur lainnya dalam kalimat pada wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” pada rubrik tajuk rencana Harian Kompas edisi Senin 01 Desember 2008?

  1.2.3 Apa hubungan antarsatuan lingual pengisi fungsi predikat antarkalimat dalam wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” pada Harian Kompas edisi Senin 01

  1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, terdapat tiga tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu :

  1.3.1 Mengidentifikasi kategori, peran, tataran lingual, dan jenis predikat satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam kalimat pada wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” pada rubrik tajuk rencana Harian Kompas edisi Senin 01 Desember Tahun 2008.

  1.3.2 Menggambarkan pengaruh satuan lingual pengisi fungsi predikat terhadap unsur-unsur lainnya dalam kalimat pada wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” pada rubrik tajuk rencana Harian Kompas edisi Senin 01 Desember Tahun 2008.

  1.3.3 Mengidentifikasi hubungan antarsatuan lingual pengisi fungsi predikat antarkalimat dalam wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” pada rubrik tajuk rencana Harian Kompas edisi 01 Desember Tahun 2008 .

  1.4 Manfaat Hasil Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan sebagai berikut :

  1.4.1 Memberikan sumbangan di bidang sintaksis dalam mengidentifikasi kategori, peran, tataran lingual, dan jenis predikat satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam kalimat bahasa Indonesia.

  1.4.2 Menambah kajian pengaruh satuan lingual pengisi fungsi predikat terhadap satuan pengisi fungsi yang lainnya dalam kalimat bahasa Indonesia.

  1.4.3 Meningkatkan pemahaman tentang hubungan antarsatuan lingual pengisi fungsi predikat antarkalimat dalam wacana bahasa Indonesia.

1.5 Tinjauan Pustaka

  “Linguistik merupakan ilmu yang mengkaji seluk-beluk bahasa, dan bahasa yang dimaksud adalah bahasa keseharian manusia yang dipakai sehari-hari oleh manusia dalam masyarakat tertentu” (Sudaryanto, 1996 :5) Bahasa yang dipakai sehari-hari oleh manusia itu beragam dari berbagai aspek. Oleh karena itulah, linguistik sendiri mendekatinya dengan lebih baik melalui berbagai pendekatan melalui pengutamaan obyeknya yang merupakan bagian dari bahasa itu sendiri. Salah satunya adalah pendekatan struktural dengan obyek berupa tataran satuan lingual terkecil sampai yang terbesar. Salah satu cabang linguistik yang secara khusus mengkaji tataran satuan lingual tertentu itu adalah sintaksis.

  “Sintaksis ialah bagian atau cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa, berbeda dengan morfologi yang membicarakan seluk beluk kata dan morfem” (Ramlan, 1987 : 1) Dari itu, sintaksis dalam kerjanya membatasi obyeknya pada tataran wacana. Hal-hal yang dikaji itu antara lain hubungan antarfrasa klausa, hubungan antarklausa pembentuk kalimat, hubungan antar kalimat pembentuk alinea, dan hubungan antaralinea pembentuk wacana.

  Dengan demikian, analisis satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam lingkup kalimat, dan analisis satuan lingual pengisi fungsi predikat antarkalimat dalam wacana dapat dilakukan.

1.6 Landasan Teori

  Melihat obyek yang hendak diteliti merupakan satuan lingual pengisi predikat dalam tataran kalimat, dan kemudian meningkat dalam tataran hubungan antarkalimat, pendekatan sintaksis masih dapat diterapkan. Satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam tataran hubungan antarkalimat tidak mungkin didekati tanpa terlebih dahulu mendekatinya dalam lingkup kalimat. Analisis satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam tataran kalimat akan dilakukan lebih dahulu, dan baru kemudian analisis hubungan antarsatuan lingual pengisi fungsi predikat antarkalimat dilakukan.

  1.6.1 Pengertian Sintaksis

  Sintaksis merupakan tatabahasa yang membahas hubungan antarkata dalam tuturan (Verhaar,2001 : 161) Usaha-usaha untuk mengkaji hubungan antarkata dalam kalimat sebenarnya tidak sepenuhnya terpisah dengan kajian tentang hubungan antarkalimat karena konstituen kalimat juga menjadi bagian dari hubungan antarkalimat. Batasan tuturan itu sendiri yang secara struktural belum pernah ditentukan secara pasti, memungkinkan usaha untuk mengkaji hubungan antarsatuan lingual dalam kalimat dan hubungan antarsatuan lingual antarkalimat dalam sebuah wacana.

  1.6.2 Pengertian Fungsi, Kategori, Peran

  “Ada tiga cara untuk menganalisis klausa secara sintaksis. Pertama, ada “Fungsi- Fungsi” di dalam klausa, ada “Peran-Peran” di dalam klausa, dan ada “Kategori- Kategorinya” (Verhaar,2001 : 162) Fungsi, kategori, dan peran satuan lingual merupakan identitas satuan lingual berdasarkan fungsi, kategori,dan peran satuan lingual yang membentuk kalimat.

  Fungsi satuan lingual terbentuk dari hubungannya dengan satuan lingual lain dalam konstruksi satuan lingual yang lebih besar, seperti fungsi kata dalam kalimat.

  “Fungsi sintaktis adalah konstituen yang formal-tidak terikat dengan unsur semantis tertentu dan tidak terikat pula pada unsur kategorial tertentu “(Verhaar,2001 : 167) Kategori tidak ditentukan berdasarkan hubungan satuan lingual dengan yang lain dalam konstruksi yang lebih besar, tetapi lebih didasarkan pada kelas katanya.

  “Kategori sintaktis adalah apa yang sering disebut ‘kelas kata’, seperti nomina, verba, adjektiva, adverbial, adposisi (artinya, preposisi dan posposisi), dan lain sebagainya” (Verhaar, 2001 : 170) Kelas kata itu sendiri dalam setiap bahasa berbeda-beda dalam hal jumlah dan jenis.

  Dengan pengertian tuturan sebagai peristiwa, peran lebih menekankan pada apa yang terjadi pada satuan lingual yang menempati fungsi-fungsi dalam konstruksi satuan lingual yang lebih besar. “ ‘Peran’ sintaktis adalah segi semantis dari peserta- peserta verba” (Verhaar,2001 : 167) Segi makna dalam hal ini berbeda dengan kategori, karena makna yang dimaksud merupakan makna satuan lingual berdasarkan hubungannya dengan satuan lingual lain dalam konstruksi yang lebih besar.

1.6.3 Pengertian Satuan Lingual Pengisi Fungsi Predikat

  Satuan lingual pengisi fungsi predikat merupakan konstituen kalimat yang bersifat inti karena kehadirannya dalam konstruksi kalimat yang berklausa bersifat perlu ada. Bersifat perlu ada, karena satuan lingual pengisi fungsi yang lainnya berkategori verba, tetapi ada pula predikat yang berkategori nonverbal, seperti nomina. Predikat dapat menjadi penyebut dari subyek atau yang menerangkan subyek ( Lyons,1995 : 328).

1.6.3.1 Pengertian Jenis Predikat Tunggal Dan Serial

  Predikat serial merupakan predikat yang jumlahnya lebih dari satu dalam satu klausa. Sedangkan predikat tunggal adalah predikat yang hanya satu saja yang utama dalam sebuah klausa (Verhaar, 2001 : 188). Satuan lingual pengisi fungsi predikat itu dikatakan ada lebih dari satu dalam satu klausa bila kehadiran salah satunya saja sudah berterima konstruksinya, dan kehadiran keduanya pun juga berterima, karena keduanya sama-sama merupakan inti dari satuan lingual pengisi fungsi predikat.

  Berbeda dengan itu, kalau dalam satu klausa itu terdapat satuan lingual pengisi fungsi predikat dengan hanya salah satunya saja sebagai intinya, klausa demikian itu diidentifikasi berpredikat tunggal.

1.6.4 Pengertian Satuan Lingual

  Satuan lingual adalah satuan kebahasaan atau satu entitas kebahasaan yang berwujud. Wujudnya dapat lisan pun tulis. Satuan lingual itu antara lain, morfem,

  1.6.4.1 Pengertian Wacana

  Wacana merupakan satuan gramatikal tertinggi. Wacana juga dimengerti sebagai satuan lingual (linguistic unit [s]) yang berada di atas tataran kalimat (Baryadi, 2002 : 1). Sebagai satuan lingual yang berada di atasa tataran kalimat, wacana secara umum terdiri dari lebih dari satu kalimat. Namun pengertian di atas tataran kalimat itu tidak hanya menyangkut strukturnya, tetapi juga fungsinya dalam penggunaan bahasa. Dengan demikian, ada juga wacana yang hanya terdiri dari satu kalimat saja. Wacana yang terdiri dari satu kalimat dinilai berdasarkan fungsinya dalam penggunaan bahasa daripada strukturnya dalam penggunaan bahasa.

  1.6.4.2 Pengertian Alinea

  Dalam sebuah wacana, umumnya terdapat beberapa tema yang terungkapkan dalam beberapa alinea. Secara struktural alinea dapat disebut sebagai satuan bahasa yang berisi satu tema, yang terdiri satu atau lebih kalimat (Kridalaksana, 2008 : 173).

  1.6.4.3 Pengertian Kalimat

  Tuturan adalah apa yang dituturkan orang. Sedangkan kalimat merupakan salah satu satuan tuturan. Dengan demikian kalimat merupakan sebagian dari hal yang dituturkan orang dengan penanda khusus, yaitu adanya intonasi tertentu sebagai pemarkah tuturan tersebut. Pemarkah itu sendiri dapat berupa pemarkah ortografis berupa tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru (Verhaar,2001 : 161).

  Penentuan identitas satuan lingual sebagai kalimat lebih banyak didasarkan pada intonasinya (Ramlan, 1987 : 4). Identifikasi demikian itu mencukupi mengingat tidak semua kalimat berunsur klausa.

  1.6.4.4 Pengertian Klausa

  Gabungan dua kata atau lebih yang bersifat predikatif. Yang dimaksud dengan predikatif adalah satuan lingual yang memiliki predikat sebagai salah satu unsur pembentuknya. Setiap susunan kata yang salah satu unsur penyusunnya berfungsi sebagai predikat dapat dikatakan sebagai klausa.

  1.6.4.5 Pengertian Frasa

  “ Frasa adalah kelompok kata yang merupakan bagian fungsional dari tuturan yang lebih panjang” (Verhaar, 2001 : 290). Frasa dapat terdiri dari gabungan dua kata atau lebih. Dinyatakan fungsional karena frasa merupakan konstituen yang memiliki fungsi dalam struktur yang lebih panjang.

  1.6.4.6 Pengertian Kata

  Kata memiliki pengertian sebagai satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, yang terbentuk dari satu morfem atau lebih (Kridalaksana,2008 : 110). Kata memiliki makna yang penuh, dan dapat dimaknai terpisah dari satuan lingual yang lebih besar daripadanya. Kata itu sendiri dapat berupa kata dasar, yaitu satuan lingual yang dapat diturunkan menjadi satuan lingual lainnya melalui proses perubahan, seperti afiksasi. Sedangkan kata turunan adalah kata yang diturunkan dari kata dasar tertentu melalui proses perubahan.

  1.6.4.7 Pengertian Morfem

  Morfem merupakan satu satuan lingual terkecil yang bermakna. Satuan lingual itu dapat disebut sebagai satuan minimal gramatikal (Verhaar, 2001 :97). Satuan minimal gramatikal tersebut dapat berupa satuan minimal gramatikal yang terikat dan yang bergabung dengan satuan minimal gramatikal yang lainnya untuk menjadi satuan gramatikal yang lebih besar. Sedangkan satuan minimal gramatikal minimal bebas dapat berdiri sendiri

1.7 Metode Penelitian

  1.7.1 Jenis penelitian ini adalah penelitian sintaksis dengan obyek penelitian satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam kalimat dan antarkalimat. Sumber data yang digunakan adalah wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” pada rubrik tajuk rencana Harian Kompas edisi Senin 01 Desember 2008.

  1.7.2 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan diskriptif.

  Pendekatan diskriptif merupakan usaha mendekati obyek kajian dengan menggambarkan obyek penelitiannya, yaitu satuan lingual pengisi fungsi predikat dalam wacana “Adam Malik Tetap Pahlawan” pada rubrik tajuk rencana Harian Kompas edisi Senin 01 Desember 2008. Obyek penelitian tersebut digambarkan untuk memecahkan masalah yang sudah dirumuskan dalam rumusan masalah penelitian.