HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA AKHIR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA AKHIR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

  Program Studi Psikologi Disusun oleh :

  Patrisia Cintani Widowati 029114018

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

  i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  MOTTO Kepercayaan adalah sumber kekuatan dalam hidup Dan …. biarkan tangan Tuhan yang berkarya

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEMBAHAN Kupersembahkan karyaku ini untuk:

  

♥ Bapa di Surga yang slalu membuatku merasa tenang saat mengalami

kesulitan

  

♥ Ibuk (di Surga) liat Nca lulus buk

♥ Bapak, papah- mamah, makasih buat seluruh perhatian cinta dan kasih buat Nca

  ♥ Mamak yang slalu cerewet 

  

♥ Adek- adekku yang gede-gede n’ satu yang guendut!

♥ Chapiku yang jelek tapi baek! He..he..

  

♥ Semua temen- temenku yang slalu membuatku happy! Muach buat

kalian!:-*

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 ABSTRAK

  

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI

DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

PADA REMAJA AKHIR

Patrisia Cintani Widowati

029114018

  

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara

kematangan emosi dengan perilaku seksual pranikah yang dilakukan oleh remaja

akhir. Asumsinya yaitu jika kematangan emosi tinggi maka perilaku seksualnya

cenderung rendah. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara

kematangan emosi dengan perilaku seksual pranikah.

  Subjek dalam penelitian ini adalah remaja berusia 18- 24 tahun yang

berpendidikan perguruan tinggi, pernah berpacaran dan belum menikah, sebanyak 93

orang. Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

skala dengan menyebar kuesioner. Alat pengumpul data yang digunakan terdiri dari

dua alat ukur yaitu: skala kematangan emosi dan skala perilaku seksual. Berdasarkan

uji validitas dan reliabilitas pada skala kematangan emosi diperoleh 45 item valid

dengan koefisien reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,915 sedangkan pada skala

perilaku seksual diperoleh 11 item valid dengan koefisien reliabilitas alpha

cronbach sebesar 0,925.

  Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product

moment pearson. Koefisien korelasi (r)yang diperoleh adalah –0,288 pada taraf

signifikansi 0,014 dengan probabilitas 0,000 (p< 0,05). Hal tersebut menyatakan

bahwa hipotesis penelitian ada hubungan negatif antara kematangan emosi dengan

perilaku seksual pranikah pada remaja akhir diterima. Hasil penelitian juga

menunjukkan bahwa variable kematangan emosi memberi sumbangan sebesar 5,2%

terhadap variable perilaku seksual pranikah.

  Kata kunci: kematangan emosi, perilaku seksual pranikah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 ABSTRACT

  

THE RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL MATURITY

AND SEXUAL PREMARITAL BEHAVIOR

  

IN LATE ADOLESCENT

Patrisia Cintani Widowati

029114018

Faculty Of Psychology

  

Sanata Dharma University

Yogyakarta

This research aimed to examine the presence or not the relationship between

emotional maturity and sexual premarital behavior of the adolescents. The

assumption is a higher emotional maturity will impact the sexual premarital behavior

becomes less tendentious. The proposed hypothesis was that there is negative

relationship between emotional maturities and sexual premarital behavior.

  The subjects of the research were 93 teenagers, in the age around 18- 24 years

old, studying in university, having or just entering a close relationship and not

married yet. In this research, the technique used to collect sample was purposive

sampling. The method of collecting data was using scale technique by spreading

questionnaire. Instruments used for collecting data consist of two instruments: scale

of emotional maturity and scale of sexual behavior. The validity and reliability test on

emotional maturity scale obtained 45 valid items with alpha cronbach reliability

coefficient of 0,915, while the sexual behavior scale obtained 11 valid items with

alpha cronbach reliability coefficient of 0,925.

  The data of this research was analyzed by using correlation technique product

moment pearson. The correlation coefficient (r) that could be obtained was –0,288

with 0,014 significance and the probability 0,000 (p < 0,05). This fact explained that

the research hypothesis which stated about the negative relationship between the

emotional maturity and premarital sexual behavior was accepted. The result of this

research also suggests that emotional maturity variable contributes of 5,2% toward

the premarital sexual behavior variable.

  Keywords: emotional maturity, premarital sexual behavior

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur kepada Allah Bapa di surga karena atas berkatNya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

untuk mempelajari gelar sarjana psikologi di Universitas Sanata Dharma.

  Peneliti menyadari keterbatasan yang dimiliki penulis, sehingga dengan

bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

ini. Oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

  1. Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi.,M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi.

  2. Bapak V. Didik Suryo H., M.Si., selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing, mendukung, dan mengarahkan penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

  3. Bapak Drs. H. Wahyudi, M.Si. dan Bapak Y.B. Cahya Widiyanto, S.Psi., M.Si. selaku penguji skripsi yang telah memberikan saran – saran yang berguna bagi kelengkapan skripsi ini.

  4. Ibu Ttitik Kristiyani, S.Psi dan Ibu A. Tanti Arini, M,Si., selaku pembimbing akademik yang telah mendampingi penulis selama penulis menjadi mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Bu Tanti, makasih ya supportnya buat penulis dalam mengerjakan skripsi.

  5. Mas Gandung, Mbak Nanik, Pak Gi, dan Mas Muji, terima kasih atas

semua bantuannya selama penulis belajar di fakultas Psikologi.

  2

KATA PENGANTAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2

  6. Mas Doni, makasih privat komputernya.

  

7. Bapak, papah, mamah, makasih buat doanya yang membuat penulis dapat

bangkit dan berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini. Buat ibuk di surga, nca dah lulus buk!

  8. Adek-adekku, Onik, aku lulus weeek! Dedeh, Abet, jangan lupa les ya!!

  

9. Mbah Wisnu, makasih…makasih….makasih dan makasih banget atas

wejangan- wejangan, dukungan, dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lebih enteng dan bersemangat.

  

10. Chapiku, makasih buat omelan, cacian, perhatian, waktu, sms, dan

telponmu, tapi ngaruh kok, buktinya sekarang aku bisa lulus, hadiahna mana?

  

11. Sobat 12 tahunku Ndut, makacih ya buat bantuan penataan bahasanya,

sobat 8 tahunku Fista makasih, temenan ma kamu bikin banyak pengalaman dan pembelajaran (makacih printernya ya jeng!) dan Ina, makasih kamu selalu membuatku tertawa hahaha….tiap ketemu kamu kecuali kalo lagi BT (nyebai!), sobat 14 tahunku Ndah, secara ga sengaja pengalamanmu bikin semangat ngerjain skripsi juga, makacih ya!, sobat 4 tahunku Artie, makasih dah bantuin cari referensi, sobat 12 tahunku Dephoy, teruskan perjuangan hidupmu!

  

12. Teman-teman psikologi seperjuangan Ntri, Mitha, plus Tuktuk (makasih

tumpangan kosnya yang bikin ngirit perjalanan), Thea, Nopek, Lita,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 Ajeng, Fista (akhirnya aku nyusul kalian!), Tanti makasih buat semangatnya. Yanti makasih ya selalu ngingetin buat rajin bimbingan.

  Makasih buat semua kebersamaan kita di psikologi.

  

13. Adek- adek di psikologi Mae (04), Paul (05), Ria (03), makasih ya kalian

bisa memberiku motivasi.

  

14. Para responden dan teman- teman yang membantu peneliti menyebarkan

angket, Candra, Santi, Desty, Farah, Marley, Didit, Ratri dan temen – temen yang nongkrong di kampus makasih yaaa!!!

  

15. Mas Satrio dan Mas Bimo yang ngajarin olah data dan dah nunjukkin

referensi beserta tips ngerjain skripsi.

  

16. Temen- temen yang pernah gabung dalam sexen atau siesen insadha,

Oliph, Jaran (makacih dah mau direpotin!hehe), Sani, Inunk, Pethonk, Ko Agi, Mas Eno, Krisna, Mas Bayu dan adeknya Anjar, Dora, Siddha, Mas Deni, Iyem, Elsa, Angger, Ajeng, Willy, Bagas, Angkit, Andre, Mas Pongge, Gembes, Cucuk, Putri, Siwi, Andri, Karlili, Rere, Karisma, Desi Huey dll. Bersama kalian membuat hidupku lebih berwarna.

  

17. Komunitas Suket dan teater Seriboe Djendela tempatku berekspresi dan

temen-temen yang tergabung di dalamnya.

  

18. Temen – temen KKNku yang asyik abiz, makasih buat kebersamaan kita

yangtak terlupakan di rumah pak Aman plus Wheny n` Brian!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2

  

19. Temen – temen peneliti dan yang kenal dengan peneliti semuanya yang

tidak dapat disebutkan satu persatu. Makasih mau jadi temanku!

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

dengan rendah hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk

menunjang kesempurnaan skripsi ini.

  Yogyakarta, 16 Maret 2009 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 DAFTAR ISI

  

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………....i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ……………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI (3 DOSEN) ………………………..iii

HALAMAN MOTTO ………………………………………………………..iv

HALAMAN PERSEMBAHAN …….……………………………………...…...v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………..vi

ABSTRAK ……………………………………………………………………….vii

ABSTRACT ………………………………………………………………………viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ………………..ix

KATA PENGANTAR ………………………………………………………...x

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………xiv

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..xviii

DAFTAR SKEMA ………………………………………………………………xix

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….…xx

  

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………...1

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………...1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………………...4 C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………...4

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 D. Manfaat Penelitian ………………………………………………………...4

  

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………...5

A. Remaja ………………………………………………………………...5

  1. Perkembangan Fisik dan Hormon ………………………………...6

  2. Perkembangan Kognitif ………………………………………...7

  3. Perkembangan Sosial ……………………………………………… ..7

  4. Perkembangan Emosi ………………………………………………...8

  B. Perilaku Seksual Pranikah ………………………………………………...9

  1. Tahap- tahap Perilaku Seksual Pranikah ……………………….10

  2. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Seksual Pranikah ……………….12

  C. Kematangan Emosi ……………………………………………………….14

  1. Pengertian Kematangan Emosi ……………………………….14

  2. Ciri- ciri Kematangan Emosi …………………………………….…15

  3. Aspek-aspek Kematangan Emosi ……………………………….18

  4. Faktor- faktor Kematangan Emosi ……………………………….19

  5. Proses Kematangan Emosi ……………………………………….21

  D. Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja Akhir ……………………………………………………….24 E. Hipotesis ……………………………………………………………….29

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2

  BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………… 30 A. Jenis Penelitian ……………………………………………………… 30 B. Identifikasi Variabel ……………………………………………………….30 C. Definisi Operasional ……………………………………………………….31 D. Subjek Penelitian ……………………………………………………….32 E. Prosedur Penelitian ………………………………………………………... 33 F. Alat Pengumpulan Data ……………………………………………….34 G. Validitas dan Reliabilitas ……………………………………………….38 H. Metode Analisis Data ……………………………………………………… 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………….40

A. Persiapan Penelitian ………………………………………………………... 40 B. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………….43 C. Deskripsi Subjek ……………………………………………………….43 D. Hasil Penelitian ……………………………………………………….44 E. Pembahasan ……………………………………………………………….49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………….53

A. Kesimpulan ……………………………………………………………….53 B. Saran ……………………………………………………………………….53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………… 55

LAMPIRAN ……………………………………………………………………….58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Skor Kematangan Emosi Favorabel dan Unfavorabel ……….35

Tabel 2 Blue Print Skala Kematangan Emosi (Sebelum Uji Coba) ……….36

Tabel 3 Skor Item Perilaku Seksual ……………………………………….37

Tabel 4 Blue Print Skala Perilaku Seksual (Sebelum Uji Coba) ……….37

Tabel 5 Blue Print Skala Kematangan Emosi (Setelah Uji Coba) ……….41

Tabel 6 Sebaran Blue Print Skala Kematangan Emosi Berdasarkan item

  Favorabel dan item Unfavorabel (Setelah uji coba item) ……….41

Tabel 7 Blue Print Skala Perilaku Seksual (Setelah uji coba item) ……….42

Tabel 8 Deskripsi Subjek ……………………………………………….44

Tabel 9 Hasil Analisis Deskriptif ……………………………………….44

Tabel 10 Norma Kategori Skor ……………………………………………….45

Tabel 11 Kategori Kematangan Emosi Subjek ……………………………….45

Tabel 12 Kategori Perilaku Seksual Pranikah ……………………………….46

Tabel 13 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Kolmogorov- Smirnov ……….47

Tabel 14 Hasil Uji Linearitas ……………………………………………….48

Tabel 15 Hasil Uji Korelasi ……………………………………………….48

Tabel 16 Hasil Kuadrat Koefisien Korelasi ……………………………….49

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2

DAFTAR SKEMA

  

Skema 1 Hubungan antara kematangan emosi dengan perilaku seksual pranikah

pada remaja akhir ……………………………………………….28

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SKALA UJI COBA/ TRY OUT ……………………………….59

Lampiran 2 DATA UJI COBA SKALA …………………………………….…68

Lampiran 3 RELIABILITAS SKALA …………………………………….....97

Lampiran 4 ANGKET PENELITIAN ……………………………………...101

Lampiran 5 DATA PENELITIAN ……………………………………...108

Lampiran 6 HASIL PENELITIAN ……………………………………...133

  2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

  

dewasa. Beberapa ahli menyatakan masa remaja ini dibagi menjadi dua fase yaitu

masa remaja awal yang dimulai pada usia 11 sampai 16 tahun, dan masa remaja

akhir pada usia antara 17 sampai 24 tahun. Pada masa remaja fungsi-fungsi

seksual mulai berkembang dan mencapai tahap kematangan pada usia remaja

akhir. Tercapainya kematangan seksual pada remaja akhir, memunculkan

dorongan seksual yang diikuti dengan rasa ketertarikan pada lawan jenis.

  

Dorongan seksual inilah yang memicu remaja untuk memenuhi kebutuhan

seksual.

  Pemenuhan kebutuhan seksual pada remaja akan menimbulkan perilaku

seksual. Remaja mempunyai cara yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan

seksual mereka, dimulai dengan perilaku seksual yang paling ringan yaitu sekedar

berpegangan tangan maupun berpelukan, kissing yaitu berciuman (biasanya

berciuman bibir), necking yaitu berciuman sampai ke daerah dada, dilanjutkan

dengan petting yaitu saling menempelkan alat kelamin, bahkan sampai tahap

masuknya penis ke liang vagina yang disebut intercourse. Pada seseorang,

perilaku seksual dibatasi oleh norma sosial untuk menekan akibat dari perilaku

  1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

seksual yang dilakukan sebelum menikah seperti, depresi, perasaan bersalah,

hamil di luar nikah, penyakit kelamin, AIDS. Hal tersebut sesuai dengan pendapat

Kallen (dalam Hastaning dan Ganjar, 2004) yang mengatakan bahwa perilaku

seksual merupakan salah satu perilaku sosial yang diatur melalui norma- norma.

  

Perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial dapat dikategorikan sebagai

perilaku menyimpang (Sarlito, 1989).

  Norma sosial di Indonesia memang telah membatasi perilaku seksual

pranikah terutama pada remaja tetapi pada kenyataannya banyak data yang

mengungkap tentang perilaku seksual pranikah tersebut, antara lain berdasarkan

data dari sebuah polling yang dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat

Sahabat Anak dan Remaja Indonesia (Sahara Indonesia) yang menyebutkan

bahwa 44,8% mahasiswa dan remaja Bandung telah melakukan hubungan seks

sebelum menikah (Singgih, 2003). Berdasarkan data yang telah masuk ke

Lembaga Konseling Mitra Citra Remaja (MCR)-PKBI Jawa Barat, diketahui pada

tahun 2002 tercatat hanya ada 104 kasus, setahun berikutnya melonjak menjadi

170 kasus (Wiyana, 2004). Hasan (2007) menyatakan 28,6% remaja di Bali

memandang seks pranikah sebagai hal yang boleh dilakukan. Penelitian yang

dilakukan oleh Laila (2007) menyatakan bahwa 60% remaja di Cianjur dan

Cipanas telah melakukan kegiatan seks berpasangan. Berdasarkan dari data yang

dikumpulkan oleh dr. Boyke Dian Nugraha, DSOG, ahli kebidanan dan penyakit

kandungan (dalam Gunarsa, 1997) ditunjukkan bahwa 16-20% dari remaja yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

berkonsultasi kepadanya telah melakukan hubungan seksual pranikah.

Berdasarkan penelitian Hartono (2004) tentang perilaku seks mahasiswa di

Surabaya didapatkan hasil 7,2% mahasiswa putri pernah melakukan hubungan

seks, sedangkan untuk pria berjumlah 27,7%.

  Perilaku seseorang didasarkan pada emosinya (Meichati, 1969), begitu

pula perilaku seksual didasarkan pada dorongan seksual. Dorongan seks yang

menjadi terlalu besar pada masa remaja dapat meningkatkan perilaku seksual

pranikah remaja (Hurlock, 2004). Perilaku seksual pranikah pada remaja dapat

diminimalisir remaja untuk mengontrol dorongan seksualnya (Mayasari dan

Hadjam, 2000). Dorongan seksual merupakan bagian dari tingkah laku emosi

(Pudjono, 1995) sehingga diharapkan seorang remaja yang mampu mengontrol

dan mengarahkan emosinya secara tepat mempunyai kemampuan dalam

mengontrol dorongan seksual di dalam dirinya. Kemampuan mengontrol dan

mengarahkan emosi secara tepat inilah yang disebut dengan kematangan emosi

(Walgito, 2004). Remaja yang memiliki kematangan emosi yang tinggi akan

cenderung lebih sedikit melakukan perilaku menyimpang (Alport dalam Schultz,

2003). Pada penelitian ini, perilaku menyimpang yang dimaksud adalah perilaku

seksual pranikah.

  

Uraian di atas membuat peneliti bertanya apakah kematangan emosi

seseorang mempunyai hubungan dengan perilaku seksualnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Apakah ada hubungan antara kematangan emosi dengan perilaku seksual

pranikah pada remaja akhir?

  C. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk:

Mengetahui ada tidaknya hubungan antara kematangan emosi dengan perilaku

seksual pranikah pada remaja akhir

  D. Manfaat

  a. Kajian teoritis

  • Manfaat penelitian ini adalah dapat memberikan wacana bagi ilmu pengetahuan tentang bagaimana kematangan emosi berperan dalam perilaku seks pranikah yang dilakukan oleh para remaja.

  b. Kajian praktis

  • Penelitian ini dapat memberi referensi bagi remaja tentang kematangan emosi yang dapat berperan dalam pencegahan perilaku seks pranikah di kalangan remaja.
  • Akibat negatif dari perilaku seksual pranikah pada remaja dapat ditekan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Remaja Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dan masa

  

dewasa yang meliputi perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Banyak

hal yang mempengaruhi masa remaja ini, seperti budaya dan sejarah dimana

remaja tersebut berkembang (Santrock, 2003). Perkembangan psikoseksual dan

emosionalitas juga mempunyai pengaruh yang lebih jelas pada perilaku remaja

dibandingkan pada anak-anak (Gunarsa dan Gunarsa, 1981). Batas usia masa

remaja tidak dapat ditentukan secara pasti karena biasanya remaja diawali dengan

munculnya tanda-tanda seksual sekunder yaitu menstruasi bagi wanita dan mimpi

basah bagi pria dan diakhiri dengan berakhirnya ketergantungan seseorang

dengan orang tuanya. Gunarsa dan Gunarsa (1981) membagi masa remaja

menjadi 2 tahap, yaitu tahap puberteit atau bisa disebut masa remaja awal pada

usia 12 sampai 16 tahun dan tahap adolescentia atau remaja akhir yaitu pada usia

17 sampai 22 tahun.

  Menurut Hurlock (2004) masa remaja diawali pada usia 13 tahun dan

diakhiri pada usia 18 tahun. Sedangkan Sarwono (1989) menggunakan batasan

masa remaja dengan usia 11 sampai 24 tahun dan belum menikah. Dalam masa

  5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

peralihan ini remaja berkembang dengan caranya masing-masing yang secara

umum dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perkembangan Fisik dan Hormon

  Berdasarkan uraian Santrock (2003) secara fisik perubahan mulai terjadi

terutama pada awal masa remaja yang meliputi, perubahan tubuh dan hormonal

yang disebut masa pubertas. Banyak faktor yang mempengaruhi pubertas ini,

antara lain, mutu makanan, kesehatan, bawaan dan berat badan. Meskipun

seseorang tahu kapan anak laki-laki atau perempuan memasuki masa pubertas,

tetapi untuk membatasi dengan pasti awal dan akhir masa pubertas sangatlah sulit.

  Perkembangan pubertas melibatkan 2 jenis hormon utama, yaitu androgen

dan estrogen. Androgen adalah hormon utama laki-laki. Jenis androgen yang

berperan penting dalam perkembangan pubertal laki-laki adalah testosteron.

Peningkatan kadar testosteron inilah yang berkaitan dengan perubahan fisik pada

laki-laki, seperti, perkembangan alat kelamin luar, perkembangan tinggi badan,

dan perubahan suara. Sedangkan estrogen adalah hormon utama pada perempuan.

Jenis estrogen yang berperan penting dalam perkembangan pubertal perempuan

adalah estradiol. Peningkatan kadar estradiol inilah yang berkaitan dengan

perubahan fisik pada perempuan, seperti, perkembangan payudara, rahim, dan

perubahan tulang pada kerangka tubuh. Sehingga kematangan secara seksual

terjadi pada masa remaja ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7

  2. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget (dalam Santrock, 2003), pemikiran remaja memasuki

tahap terakhir dari perkembangan kognitif yaitu pemikiran operasional formal.

  

Pada tahap ini remaja mempunyai kemampuan berpikir yang bersifat lebih

abstrak daripada pemikiran pada tahap sebelumnya. Remaja mampu

membayangkan situasi yang direkayasa, kejadian yang hanya berupa

kemungkinan-kemungkinan maupun uraian yang sifatnya abstrak, dan mencoba

mengolahnya dengan pemikiran logis. Kualitas pemikiran remaja ini terlihat jelas

pada kemampuannya dalam mengembangkan hipotesis dan memperkirakan cara

penyelesaian masalah, meskipun penyampaian masalah tersebut hanya dengan

verbal. Sehingga muncul pemikiran yang penuh dengan idealisme dan

kemungkinan-kemungkinan. Selain itu, pemikiran remaja juga seringkali

berangan, berfantasi ke arah kemungkinan-kemungkinan di masa depan.

  3. Perkembangan Sosial Penyesuaian sosial merupakan salah satu tugas perkembangan remaja

yang paling sulit. Penyesuaian sosial ini terjadi karena pengaruh dari

perkembangan sosial remaja yaitu meningkatnya pengaruh kelompok sebaya,

pengelompokan sosial yang baru, perubahan dalam tingkah laku sosial, nilai-nilai

baru dalam dukungan dan penolakan sosial, nilai-nilai baru dalam pemilihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8

teman atau sahabat, dan nilai-nilai baru dalam seleksi pemimpin. Pada remaja,

pengaruh teman-teman sebaya akan lebih besar daripada keluarga baik dalam

sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku. Tetapi pada akhir masa

remaja, pengaruh kelompok sebaya akan berkurang karena ia lebih ingin menjadi

individu yang lebih mandiri, sehingga persahabatan yang lebih erat akan lebih

berarti dibandingkan dengan kegiatan sosial yang melibatkan kelompok yang

lebih besar.

  Perubahan yang paling mencolok pada perkembangan sosial ini adalah

perubahan pada hubungannya dengan teman lawan jenis. Remaja cenderung lebih

menyukai teman dari lawan jenis daripada yang sejenis meskipun masih

mempunyai persahabatan dengan teman sejenis. Remaja menginginkan seseorang

yang dapat dipercaya, dapat diajak bicara, dan dapat diandalkan, karena itu

semakin bertambah tua ia lebih mementingkan jenis teman daripada jumlah

teman. Tetapi karena remaja cenderung senang memilih sendiri teman-temannya,

ia kadang memilih teman yang kurang tepat akibat dari kurangnya pengalaman

terlebih pengalaman dengan lawan jenis. (Hurlock, 2004)

4. Perkembangan Emosi

  Remaja dianggap sebagai masa badai dan tekanan, dimana ketegangan

emosi pada masa remaja menjadi lebih tinggi sebagai akibat dari perubahan-

perubahan yang dialaminya. Masa remaja merupakan masa peralihan, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9

emosi remaja menjadi labil dan kadang menjadi terlalu kuat. Meskipun tidak

semua remaja mengalaminya, tetapi sebagian besar dari remaja mengalami

ketidakstabilan tersebut. Namun seiring bertambahnya usia, emosi remaja yang

seringkali terlalu kuat, tak terkendali, dan tampaknya tidak masuk akal ini

mengalami perbaikan perilaku menjadi lebih stabil dan menunjukkan tanda-tanda

kematangan (Hurlock, 2004).

B. Perilaku Seksual Pranikah

  Seksualitas manusia merupakan sesuatu yang memberi makna pada

kehidupan seseorang. Pada dasarnya manusia merupakan makhluk seksual,

hubungan seksual dimaknai untuk melestarikan kelangsungan hidup manusia,

hanya saja tingkah laku seksual manusia dibatasi oleh norma sosial dan agama.

  Seksualitas berasal dari kata ‘seks’, yang berarti ciri-ciri anatomi biologis

yang membedakan antara laki-laki dan perempuan. Seksualitas adalah suatu

konsep, konstruksi sosial terhadap nilai, orientasi, dan perilaku yang berkaitan

dengan seks (Hidayana, dkk, 2004). Seksualitas merupakan kapasitas untuk

berperilaku seksual atau untuk melakukan hubungan seksual (Chaplin, 2002).

Penelitian tentang seksualitas manusia ini diawali oleh Havelock Ellis (dalam

Sakti dan Kusuma, 2006) yang membahas tentang adanya variasi norma yang

mempengaruhi perilaku seksual manusia. Pengertian seksual secara umum adalah

sesuatu yang berhubungan dengan alat kelamin atau yang berkaitan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10

masalah hubungan intim antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan perilaku

seksual adalah segala tingkah laku yang munculnya didorong oleh hasrat seksual

baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis (Sarwono,1989).

  Sifat dari perilaku seksual ini progresif, sehingga biasanya perilaku

seksual dilakukan secara bertahap. Bentuk-bentuk dari perilaku seksual ini

bermacam-macam, bisa dimulai dari ketertarikan fisik, sentuhan atau rabaan,

ciuman, sampai pada senggama atau biasa disebut hubungan seksual (Sakti dan

Kusuma, 2006). Menurut Coleman (1972), hubungan seksual merupakan sesuatu

hal yang pribadi bagi tiap individu, tetapi hubungan seksual yang dilakukan

sebelum menikah merupakan hal yang melanggar norma. Coleman juga

menyebutkan bahwa hubungan seks pranikah (premarital coitus) adalah

hubungan seks pada tahap intercourse yang dilakukan sebelum menikah tetapi

mempunyai arah untuk dilanjutkan ke jenjang pernikahan. Perilaku seksual yang

dilakukan sebelum menikah bisa mengakibatkan dampak psikologis seperti, rasa

bersalah, depresi, marah, dan agresi. Selain itu akibat psikososial yang muncul

antara lain, ketegangan mental dan kebingungan akan peran sosial yang tiba-tiba

berubah, misalnya pada remaja yang hamil di luar nikah (Sarwono, 1989).