EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN TEKANAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) BAGI SISWA ASRAMA MANIK HARGO PAROKI SANTO ISIDORUS SUKOREJO Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

  

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN

TEKANAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) BAGI SISWA

ASRAMA MANIK HARGO PAROKI SANTO ISIDORUS SUKOREJO

  

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

oleh:

  

VICTORIANUS DIAS ARIANTO

NIM: 031424016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN

TEKANAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN

BERBASIS MASALAH (PBM) BAGI SISWA ASRAMA MANIK HARGO

PAROKI SANTO ISIDORUS SUKOREJO

  

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

oleh:

  

VICTORIANUS DIAS ARIANTO

NIM: 031424016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2008

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Tiada Sesuatu yang Besar yang Pernah Diterima Tanpa Adanya Kesungguhan Hati

  Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Bapak dan Make Mangtuk, Mangduk, dan Tino Almamater Tercinta

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 8 Maret 2008 Victorianus Dias Arianto

  

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN

TEKANAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) BAGI SISWA

ASRAMA MANIK HARGO PAROKI SANTO ISIDORUS SUKOREJO

  

V. Dias Arianto, “Efektivitas Pembelajaran Fisika pada Pokok Bahasan

Tekanan Udara dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM) bagi Siswa Asrama Manik Hargo Gereja Santo Isidorus

Sukorejo”. Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2008

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) keterlibatan; (2) peningkatan pengetahuan; (3) minat; (4) kesulitan belajar siswa selama mengikuti pembelajaran fisika pada pokok bahasan tekanan udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.

  Penelitian dilaksanakan di Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo pada tanggal 7-20 Januari 2008. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Kanisius Argokiloso Sukorejo yang tinggal di asrama tersebut. Peneliti memberikan treatment melalui pembelajaran di kelas. Data keterlibatan siswa diperoleh dari pengamatan langsung pada selama proses pembelajaran; data peningkatan pengetahuan siswa tentang tekanan udara diperoleh dari soal pretest dan posttest; data minat siswa diperoleh dari kuesioner; dan data kesulitan belajar siswa diperoleh dari kuesioner dan pengamatan langsung oleh peneliti. Data keterlibatan dan minat siswa dianalisis secara kuantitatif; data peningkatan pengetahuan siswa tentang tekanan udara dianalisis secara statistik dengan uji

  Test-t ; dan data kesulitan siswa dianalisis secara diskriptif kualitatif.

  Hasil penelitian menunjukkan (1) siswa terlibat di dalam pembelajaran dengan prosentase sebesar 69,3 %; (2) ada peningkatan pengetahuan tentang tekanan udara yang ditunjukkan real critical

  │ t │ > │ t │; (3) siswa berminat dengan prosentase 80,26 %; (4) siswa masih merasa kesulitan dalam beberapa kegiatan selama mengikuti pembelajaran fisika pada pokok bahasan tekanan udara melalui

  

ABSTRACT

PHYSICS LEARNING EFECTIVITY ON THE AIR PRESSURE SUBJECT

USING PBOBLEM BASED LEARNING METHOD FOR THE STUDENT

OF MANIK HARGO DORMITORY IN ST. ISIDORUS SUKOREJO

PARISH

By: Victorianus Dias Arianto

Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Science

Education, The Faculty of Education and Teacher Training, Sanata Dharma

University, Yogyakarta. 2008

  This research was aimed to know the students’ (1) involvement; (2) knowledge development; (3) interest; and (4) learning problem during following the physics course on the air pressure subject using problem based learning. This research was held in Manik Hargo dormitory St. Isidorus Sukorejo parish on

  th th

  January 7 - 20 , 2008. This research samples were the VIII grade students of Kanisius Argokiloso Sukorejo junior high school who live in that dormitory. The researcher gave the treatment through the class learning activity. The students’ involvement data were got from the direct observation during involvement the learning process; the improvement of student’ knowledge about the air pressure was taken from the result of pretest and posttest; the student’ interest data were got from the questioners; and the students’ learning problem was got from the questioners and direct observation by the observer. The students’ involvement and interest data were analyzed quantitatively; the students’ improvement data about the air pressure subject were analyzed statistically by dependent Test-t; and the students’ learning problem data were analyzed quantitatively.

  The result shows that (1) 69,3 % of students were involved in the learning process; (2) there was knowledge improvement about the air pressure subject which was shown on the significancy the pretest and posttest differences; (3) 80,26 % of students were interested in the subject: and (4) the students still had some difficulties during following the physics learning on the air pressure subject using Problem Based Learning.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Fisika pada Pokok Bahasan Tekanan Udara dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) bagi Siswa Asrama Manik Hargo Gereja Santo Isidorus Sukorejo”.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyusunan tulisan ini peneliti didukung oleh banyak pihak, oleh karena itu penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dengan baik dan sabar, dan sebagai pembimbing akademik pada beberapa semester akhir ini.

  2. Bp. R. Rohandi, M.Ed., selaku dosen pembimbing akademik, Bp. T. Sarkim, Ph.D., Bp. Drs. Domi S, M.Si, Bp. Drs. Fr. Y. Kartika Budi, M.Pd, Bp. A.

  Atmadi, M.Si., Ibu Maslichah Asy’ari, M.Pd. dan Bp. Drs. F. Sinaradi, M.Pd. selaku dosen program studi Pendidikan Fisika USD yang telah membimbing penulis selama melaksanakan pendidikan di Universitas Sanata Dharma ini.

  3. Romo Stephanus Winarto, S. J., selaku Kepala Asrama Manik Hargo Gereja Santo Isidorus Sukorejo yang telah memberikan izin dan dukungan sehingga

  4. Pak Narjo & Pak Sugeng, Matur nuwun kagem sedaya Pak.... terimakasih juga atas bantuan dan kesabarannya melayani kami sebagai mahasiswa.

  Bapak Gito dan mas Agus, terimakasih atas bantuannya, sehingga membantu kelancaran peneliti dalam menyelesaikan kuliah.

  5. Romo Roni, S. J., selaku Romo kepala Gereja Paroki Gereja Santo Isidorus Sukorejo yang telah memberikan bantuan moril dan materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  6. Mba Mirah, selaku pembimbing siswa Asrama Manik Hargo yang telah mendukung dan membantu penulis selama melaksanakan penelitian. Terima kasih juga atas doanya. Kapan kita bisa main lagi mbak?

  7. Siswa-siswa Asrama Manik Hargo, terimakasih atas segala dukungan dan bantuannya. Kapan-kapan kita percobaan lagi ya.

  8. Bapak dan Make tercinta, FX. Surahman dan Yuliana Rumiyati atas bimbingan, cinta, kasih sayang, doa, dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis dari kecil sampai akhirnya penulis bisa menyelesaikan kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Make terimakasih atas perjuangan yang begitu gigih untuk keluarga. Make orang tertangguh yang pernah Antok miliki. Tidak mungkin antok seperti ini tanpa Bapak dan Make, terimakasih sekali.

  9. Kakak-kakakku, C. Ketut Subiyanto (Mangtuk), R. Herman S (Mangduk) dan adikku, Agustinus Wahyu A tercinta atas segala rasa persaudaraan dukungan dan doanya. Terimakasih pula atas canda, tawa dan sharing- sharingnya yang mengisi hari-hari Antok. Antok bangga punya saudara seperti kalian. Kapan kita bisa touring bareng? Kita adalah satu dan satu adalah kita KHAT (Ketut, Herman, Antok, Tino).

10. Kepada Alm Simbah Margaretha Painem, atas segala bimbingan doa dan dukungannya. Maturnuwun Mbah.

  12. Keluarga “Griya Biru” Mas Mano dan Mba Tina, atas segala bantuan dan bimbingan yang diberikan selama ini. Tanpa panjenengan kabeh Antok tidak mungkin seperti ini. Terimaksih pula atas canda, perhatian yang selalu Antok terima. Lintang dan si kecil Elang terimakasih atas canda dan kelucuannya.

  13. Keluarga Kedung, Alm Bpk Setyawan, Ibu Fatima. terima kasih atas doa dukungan, dan bantuannya selama ini. Mba Cici, terima kasih atas segala bimbingan sharing, dan bantuannya. Tanpa njenengan Antok idak bisa seperti ini.

  14. Aniiisku yang ada di hati,Veronica Lilis Srimurni, makasih atas segala pengertian, cinta, kasih sayang dan dukungan yang senantiasa diberikan selama ini. Semoga kita berdua bisa melewati hari ke depan dengan bahagia. “I Love You” 15.

   Kelompok Skripsi Bersama (KSB Club: Jose, Eko, Lilis, Ciwi, Sinta), berkat

  kalian semua akirnya dias bisa lulus..Thanks for all....... Ayo segera kurangi anggota (susul kami).

  16. Sahabat-sahabatku, Jose (makasih Ce atas semua bantuannya baik moril dan materiil, makasih juga pinjaman komputernya), Eko (mbul makasih atas saran-saran dan kepolosanmu), Siwi (Iwik.. makasih telah menemani penelitian dan makasih juga jambunya he..he), Sinta (Cin.. ayo jalan-jalan Kapan kita kemana? Semangat!!), Dewi (De ayo bangkit kamu pasti bisa) Lucia (Cia..Akhirnya aku lulus.. Huh lega.. makasih juga atas sharing- sharingnya banyak hal yang bisa kupelajari bersamamu), Dimas (Pakde ayo doa dan dukungannya (selamat berjuang Suster..), Rosa (makasih atas bimbingannya). Icha (ayo semangat!!!!Jangan lupa jaga angel dengan baik). Tica (makasih ya... Kapan kita bangun Temanggung?) 17. Teman-teman P. Fis 03: Boni, Loren, Cornel, Alphon,Wahyu (Exs), Romo

  Dion (Kemana Dikau), Ervan, Agatha, Gita, Simfrosa, Ely, Juni, Siska, Nana, Gilang, Eka, Mei, Titis, Dewi, Ningsih (Exs), Ipus, Yeni, makasih atas segala kerjasama yang diberikan selama kuliah.. Eh kapan-kapan kita reuni ya..... Ayo Tetap Berjuang!!!!

  18. Temanku Teguh PBI’06, makasih atas bantuan dan dukungannya. Kru P3W (Tami, Melan, Melati, si Jo), Teman-temanku (Lia-feri, Ina-Teguh, Iin-Toto, Fany, Yulis dkk) terima kasih atas semua canda dan tawa dan semangatnya selama ini.

  19. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan, terima kasih atas segala bantuan, doa dan dukungannya.

  Demikianlah tulisan ini dapat diselesaikan. Peneliti memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan tulisan ini. Tulisan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu peneliti juga mengharapkan kritik dan saran demi pengembangan tulisan ini. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

  Yogyakarta, 8 Maret 2008 Victorianus Dias Arianto

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v ABSTRAK .................................................................................................... vi ABSTRACT.................................................................................................. vii KATA PENGANTAR .................................................................................. viii DAFTAR ISI................................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xvi DAFTAR TABEL......................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii DAFTAR GRAFIK....................................................................................... xix

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6 BAB II. DASAR TEORI A. Kegiatan Belajar Mengajar .................................................................. 8

  2. Elemen-elemn dalam PBM ......................................................... 11

  a. Pemuaian pada zat cair....................................................... 25

  a. Tekanan Atmosfer.............................................................. 30

  4. Tekanan Udara

  3. Pengertian Tekanan..................................................................... 29

  c. Mengembun ....................................................................... 28

  b. Menguap............................................................................. 28

  a. Mendidih ............................................................................ 28

  2. Perubahan Wujud Zat.................................................................. 27

  b. Pemuaian pada udara/ gas .................................................. 26

  1. Pemuaian

  3. Karakteristik PBM ...................................................................... 12

  H. Materi Pelajaran ................................................................................... 24

  G. Kesulitan Belajar.................................................................................. 22

  F. Minat Belajar Siswa ............................................................................. 21

  E. Keterlibatan Siswa ............................................................................... 20

  D. Hasil Belajar Siswa .............................................................................. 19

  C. Pembelajaran yang Efektif ................................................................... 17

  6. Penilaian dalam PBM.................................................................. 16

  5. Prosedur PBM ............................................................................. 15

  4. Tujuan PBM ................................................................................ 14

  b. Satuan Tekanan Udara ....................................................... 31

  e. Hubungan tekanan atmosfer dan ketinggian tempat .......... 35

  I. Kaitan Teori dengan Penelitian............................................................ 38

  BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian..................................................................................... 40 B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 40 C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 41 D. Ubahan

  1. Jenis Ubahan ............................................................................... 41

  2. Definisi Operasional Ubahan ...................................................... 41

  E. Treatment ............................................................................................. 43

  F. Instrumen

  1. Lembar Pengamatan.................................................................... 48

  2. Soal Pretest dan Posttest ............................................................. 48

  3. Kuisoner Minat ........................................................................... 50

  4. Kuesioner Kesulitan Siswa ......................................................... 52

  G. Validitas Instrumen .............................................................................. 53

  H. Metode Analisis Data

  1. Keterlibatan siswa dalam mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah ........................................................................ 54

  2. Peningkatan pemahaman siswa tentang konsep Tekanan udara melalui PBM....................................................... 57

  3. Minat siswa terhadap pelajaran fisika melalui PBM................... 60

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Penelitian .............................................................................. 64 B. Hasil Penelitian

  1. Sejauh mana keterlibatan siswa Asrama Manik Hargo Gereja Santo Isidorus Sukorejo dalam Mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah pada Topik Tekanan Udara ..... 67

  2. Ada Tidaknya Peningkatan Pemahaman Siswa Asrama Manik Hargo Gereja Santo Isidorus Sukorejo tentang Tekanan Udara dengan Pembelajaran Berbasis Masalah........... 69

  3. Minat Siswa Asrama Manik Hargo Gereja Santo Isidorus Sukorejo Selama Mengikuti Pembelajaran Fisika pada Pokok Bahasan Tekanan Udara Melalui PBM............................ 71

  4. Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi Siswa Asrama Manik Hargo Gereja Santo Isidorus Sukorejo SelamA Mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah pada Topik Tekanan Udara ..... 73

  C. Pembahasan.......................................................................................... 76

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................................... 90 B. Saran..................................................................................................... 91 C. Keterbatasan Penelitian........................................................................ 92 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 93 LAMPIRAN.................................................................................................. 95

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Permohonan izin Penelitian ..........................

  96 Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian ...................................

  97 Lampiran 3.a Petunjuk Percobaan I..............................................

  98 Lampiran 3.b Petunjuk Percobaan II ............................................

  99 Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa ............................................... 100 Lampiran 5 Soal Pretest............................................................. 106 Lampiran 6 Soal Posttest ........................................................... 108 Lampiran 7 Lembar Pengamatan............................................... 110 Lampiran 8 Kuesioner Minat..................................................... 112 Lampiran 9 Kuesioner Kesulitan Belajar................................... 114 Lampiran 10 Jawaban Pretest dan Posttest .................................. 116 Lampiran 11 Data Skor Keterlibatan Siswa secara Keseluruhan 119 Lampiran 12 Skor Pretest dan Posttest secara keseluruhan......... 120 Lampiran 13 Data Skor Kuesioner Minat.................................... 121 Lampiran 14 Data Kesulitan Belajar Siswa ................................. 122 Lampiran 15 Jadwal Penelitian.................................................... 124

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perubahan Wujud ..................................................................

  61 Tabel 11 Kriteria Minat ........................................................................

  72 Tabel 17 Kriteria Minat Siswa menurut Kriteria Minat .......................

  70 Tabel 16 Kriteria minat Siswa selama Pembelajaran ...........................

  68 Tabel 15 Analisis Nilai Pretest dan Posttest dengan Uji Test-T ..........

  68 Tabel 14 Jumlah Siswa yang Terlibat sesuai dengan Kesungguhan dalam Setiap Kegiatan Selama Proses Pembelajaran ...........

  67 Tabel 13 Jumlah Presentase Siswa Dalam Kriteria Keterlibatan Tertentu ............................................................

  61 Tabel 12 Kriteria Keterlibatan Siswa Selama Pembelajaran ................

  60 Tabel 10 Contoh tabel skor jawaban kuesiner minat............................

  27 Tabel 2 Distribusi soal pretest dan posttest menurut sub pokok bahasan dan aspek yang ingin diukur.......................

  57 Tabel 9 Penskoran per item setiap jawaban soal kuesioner minat ....

  56 Tabel 8 Distribusi skor soal pretest dan posttest ................................

  55 Tabel 6 Kesungguhan Siswa yang Terlibat Sesuai tingkat Keterlibatan 56 Tabel 7 Kriteria Keterlibatan ..............................................................

  54 Tabel 5 Contoh tabel distribusi skor keterlibatan siswa .....................

  51 Tabel 4 Tingkat keterlibatan ...............................................................

  49 Tabel 3. Distribusi butir soal berdasarkan indikator minat..................

  73

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1a Susunan partikel zat sebelum suhunya dinaikkan .......................

  25 Gambar 1b Susunan partikel zat sesudah suhunya dinaikkan........................

  25 Gambar 2 Proses pemuaian udara dari bejana kaca berisi udara yang ujungnya tercelup air pada bejana yang besar dipanaskan ........................

  26 Gambar 3 Barometer Sederhana dari Pipa Terbuka Berisi Air Raksa ........

  32 Gambar 4 Barometer Aneroid ......................................................................

  34 Gambar 5 Alat Suntik...................................................................................

  37 Gambar 6 Menghisap air dengan sedotan ....................................................

  38 Gambar 7 Siswa Melakukan Percobaan ............................................................ 78 Gambar 8 Siswa Mengamati Percobaan .....................................................

  80 Gambar 9 Siswa bergerombol ingin mencoba percobaan di depan .............. 84

  

DAFTAR GRAFIK

  Grafik Hubungan antara Ketinggian Tempat dengan Tekanan Atmosfer

  36

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar-mengajar melibatkan dua pihak, yaitu guru sebagai

  pendidik dan siswa sebagai yang dididik. Dengan demikian suatu kegiatan dinamakan kegiatan belajar mengajar jika ada guru, siswa dan interaksi antara keduanya.

  Membangun lingkungan belajar yang mendukung merupakan hal yang penting dilakukan oleh guru agar para siswanya berhasil. Memang guru tidak dapat mengatur semua faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar. Akan tetapi para guru dapat mengusahakan lingkungan belajar yang mereka bangun memberikan kontribusi pada keberhasilan belajar para siswanya.

  Dalam kegiatan belajar mengajar agar siswa dapat merasakan keberhasilan belajarnya secara langsung maka diperlukan keterlibatan siswa dalam kegiatan tersebut. Untuk itu guru harus dapat mengusahakan agar kegiatan belajar-mengajar yang diselenggarakan benar-benar melibatkan siswa untuk aktif mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini disebabkan karena siswa bukan hanya wadah yang setiap saat dapat diisi, tetapi siswa juga harus dapat mengerti dan memahami bagaimana penemuan konsep, prinsip dan hukum yang dipelajari itu terjadi. Dengan demikian dalam diri siswa tertanam sikap keilmuan yaitu sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan dan menemukan hasil

  Kompentensi guru sangat diperlukan untuk dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan. Dengan demikian para siswa akan termotivasi dan tertarik untuk mengikuti proses belajar mengajar sehingga dapat memahami dan menguasai dengan baik mata pelajaran yang dipelajari.

  Seorang guru harus bisa mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran di kelas dengan baik. Menurut Paul Suparno (1996) seorang guru atau pengajar berperan sebagai mediator dan fasilisator yang membantu agar proses belajar siswa berjalan dengan baik. Fungsi mediator dan fasilisator dapat dijabarkan dalam beberapa tugas sebagai berikut :

  1. Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung jawab dalam membuat rancangan, proses, dan penelitian.

  Oleh karena itu, jelas ceramah bukanlah tugas utama seorang guru.

  2. Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya dan mengkomunikasikan ide ilmiah mereka (Watts & Pope dalam Suparno, 1996). Menyediakan kesempatan dan pengalaman yang paling mendukung proses belajar siswa. Guru harus menyemangati siswa. Guru perlu menyediakan pengalaman konflik (Tobin, Tippins. & gallard, 1994 dalam Suparno, 1996: 4).

  3. Memonitor, mengevaluasi, dan menunjukkan apakah pemikiran si siswa jalan atau tidak. Guru menunjukkan dan mempertanyakan baru yang berkaitan. Guru membantu mengevaluasi hipotesis dan kesimpulan.

  Agar tujuan yang diinginkan bisa tercapai maka guru harus cermat dan tepat dalam menggunakan metode pengajaran yang akan digunakan. Metode pengajaran sangat diperlukan oleh guru sebagai sebuah teknik pengajaran untuk menyampaikan pengetahuan agar dapat diterima siswa dengan baik sehingga efektivitas pembelajaran dapat dioptimalkan.

  Salah satu contoh metode pembelajaran yang digunakan untuk dapat melibatkan siswa secara aktif di dalamnya adalah dengan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). PBM adalah suatu model pembelajaran, dimana proses pembelajarannya diawali oleh suatu masalah nyata yang cukup kompleks, yang sudah ditentukan sebelumnya dengan melibatkan berbagai konsep atau topik. Dalam memecahkan masalah siswa harus banyak dimotivasi agar masalah itu dapat terpecahkan dengan baik. Berdasarkan masalah itu, siswa dalam kelompok-kelompok kecil, menentukan apa yang harus diketahui dan dilaksanakan serta bagaimana cara mengetahuinya, agar masalah itu dapat terselesaikan. Di dalam PBM siswa menentukan sendiri proses belajarnya.

  Masalah yang akan disajikan harus bisa membangun motivasi siswa guna menemukan pemecahan masalahnya. Masalah-masalah yang diberikan tidak harus mempunyai jawaban yang tunggal artinya, jawaban bisa kompleks.

  Pembelajaran Berbasis Masalah yang dilaksanakan harus berpusat siswa. Dalam hal ini guru bertindak sebagai fasilitator atau pembimbing. Jika diskusi siswa dalam kelompok berhenti karena mengalami kesulitan, guru harus bisa memancing dan menggugah pemikiran siswa agar siswa mampu mengatasi sendiri kesulitan yang dihadapi.

  Selain metode pembelajaran yang digunakan, lingkungan atau tempat tinggal siswa belajar juga berperan penting dalam pencapaian hasil belajar yang baik. Tempat tinggal itu antara lain rumah, asrama, rumah kos atau kontrak. Semua tempat tinggal tersebut akan sangat mendukung siswa dalam pencapaian hasil belajar yang baik apabila dikelola dengan baik. Salah satu contohnya adalah asrama. Di asrama siswa sudah dibiasakan untuk hidup teratur dari mulai bangun pagi sampai tidur malam. Para siswanya juga sudah dibiasakan secara teratur dan tertib untuk mengerjakan tugas-tugas asrama lebih-lebih untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah. Para siswa yang tinggal di asrama diberi waktu untuk belajar setiap hari. Belajar di asrama sudah menjadi suatu kewajiban dan rutinitas yang harus dilakukan. Dalam keadaan seperti ini siswa lebih banyak mendapatkan waktu untuk belajar, sehingga tidak jarang siswa yang tinggal di asrama prestasinya bisa meningkat, tapi tidak menutup kemungkinan kalau prestasinya juga bisa menurun meskipun siswa tersebut tinggal di asrama

  Dari latar belakang masalah di atas, penulis ingin meneliti “Efektivitas Pembelajaran Fisika pada Pokok Bahasan Tekanan Udara dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) bagi Siswa

  Efektifitas pembelajaran dapat diukur dari segi keterlibatan, prestasi, dan minat siswa selama mengikuti pembelajaran. Pembelajaran yang efektif adalah suatu pembelajaran yang di dalamnya siswa aktif terlibat, minat siswa untuk mengikuti pembelajaran tinggi dan hasil belajar (prestasi) yang dicapai baik.

B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Sejauh mana keterlibatan siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo dalam mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah pada topik tekanan udara?

  2. Apakah ada peningkatan pemahaman siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo tentang tekanan udara dengan Pembelajaran Berbasis Masalah?

  3. Apakah siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo berminat mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah pada topik tekanan udara?

  4. Kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo selama mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah pada topik tekanan udara?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah siswa Asrama Manik Hargo Paroki Santo Isidorus Sukorejo dalam mengikuti pembelajaran fisika pada topik tekanan udara melalui Pembelajaran Berbasis Masalah:

  1. menjadi terlibat 2. pemahamannya meningkat 3. menjadi berminat belajar 4. mengalami beberapa kesulitan belajar.

  D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini memiliki beberapa manfaat antara lain:

  1. Bagi guru dan calon guru Fisika Memperoleh gambaran tentang model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) yang diharapkan bisa digunakan sebagai salah satu alternatif untuk mengefektifkan pembelajaran fisika, sehingga hasil belajar yang dicapai lebih optimal.

  2. Bagi siswa Dengan mengikuti Pembelajaran Berbasis Masalah para siswa mendapatkan pengalaman baru dalam proses belajar mengajar di kelas sehingga diharapkan siswa lebih mudah dalam memahami konsep yang dipelajari.

  3. Bagi Penelitian Hasil Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai contoh penelitian selanjutnya.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan proses aktif bagi

  siswa dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehingga mereka akan “tahu” terhadap pengetahuan dan pada akhirnya mampu untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2003).

  Suparno (1997) mengemukakan bahwa belajar adalah proses mengkontruksi struktur pengetahuan baru dan membentuk hubungan baru di antara struktur. Implikasi prinsip ini untuk pembelajaran adalah bahwa pemahaman harus dikonstruksi secara bertahap dari pengalaman dan komunikasi. Pengetahuan tidak dapat ditansfer langsung dari satu individu ke individu yang lain. Setiap struktur pengetahuan individual mencerminkan pengalaman uniknya. Pengetahuan yang kaya tidak dapat dikonstruksi secara sekejap. Pemahaman harus dikembangkan secara bertahap melalui penyusunan langkah demi langkah struktur pengetahuan.

  Sedangkan mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Atau dapat dikatakan bahwa mengajar merupakan suatu usaha untuk mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan peserta didik dan bahan pengajaran sehingga menimbulkan terjadinya proses belajar pada diri siswa (Lilis S & Uzer

  Menurut kaum konstruktivis, seperti yang diungkapkan Betencourt (1989) dalam Suparno (1997: 65) mengajar bukan merupakan kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Mengajar berarti partisipasi dengan pelajar dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis dan mengadakan justifikasi.

  Berdasarkan pengertian di atas, seorang guru dituntut untuk dapat berperan sebagai organisator dan fasilitator kegiatan belajar siswa yang mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang terdapat di dalam kelas maupun di luar kelas.

  Agar peran dan tugas tersebut dapat berjalan secara optimal, diperlukan kegiatan yang perlu dikerjakan dan beberapa pemikiran yang perlu disadari oleh pengajar (Suparno, 1997):

  1. Guru perlu banyak berinteraksi dengan siswa untuk lebih mengerti apa yang sudah mereka ketahui dan pikirkan.

  2. Tujuan yang akan dibuat di kelas sebaiknya dibicarakan bersama sehingga siswa sungguh terlibat.

  3. Guru perlu mengerti pengalaman belajar yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa. Ini dapat dilakukan dengan berpartisipasi sebagai pelajar di tengah pelajar.

  4. Guru hendaknya terlibat dengan siswa yang sedang berjuang dan

  5. Guru perlu mempunyai pemikiran yang fleksibel untuk dapat mengerti dan menghargai pemikiran siswa, karena kadang siswa berpikir berdasarkan pengandaian yang tidak diterima guru.

B. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) 1. Pengertian

  Severinus (2004), mengutip dua pendapat para ahli tentang Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM):

  a. PBM adalah pembelajaran yang berpusat pada suatu masalah nyata yang cukup kompleks. Dalam PBM, siswa akan lebih banyak belajar mengidentifikasi suatu masalah bersama dengan kelompoknya, saling membantu satu sama lain dan kemudian menerapkan pengetahuan baru yang berkaitan dengan masalah tersebut (Pirpic dan Roger, 1999).

  b. PBM adalah suatu pembelajaran di mana masalah mendorong pembelajaran. Jadi sebelum siswa mendapat pengetahuan tertentu, mereka terlebih dahulu diberikan sebuah masalah. Masalah tersebut diangkat, sehingga para siswa menyadari bahwa mereka perlu memiliki pengetahuan baru, sebelum mereka memecahkan masalah.

  Dari definisi di atas, dijelaskan bahwa Pembelajaran Berbasis pembelajarannya diawali dengan suatu masalah yang nyata dan cukup kompeks, yang sudah ditentukan sebelumnya dengan melibatkan berbagai konsep atau topik. Permasalahan yang diajukan oleh guru harus bisa memotivasi siswa untuk terlibat secara langsung dalam proses belajar mengajar.

  Disamping untuk menciptakan pembelajaran sains yang menyenangkan, penggunaaan metode PBM ini juga diharapkan dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan siswa, seperti: kemampuan berpikir kritis, membangun kerjasama dalam kelompok, membangun kepercayaan diri, dan kemampuan untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah.

2. Elemen-elemen dalam PBM

  Terdapat tiga elemen penting yang dipertimbangkan di dalam pengembangan kurikulum yang menganut PBM (Peggy & Jonathan, 2003), yaitu:

  a. Masalah

  • Masalah yang akan disajikan dalam pembelajaran harus bisa membangun motivasi siswa guna menemukan pemecahan masalahnya.
  • Pemberian masalah kepada siswa diberikan sebelum pembelajaran dimulai.

  • Pemecahan masalah-masalah tidak harus menghasilkan jawaban yang benar dan dapat diselesaikan dengan berbagai cara. Yang terpenting di sini adalah proses belajarnya.

  b. Guru

  • Guru hanya bertindak sebagai fasilitator atau tutor yang mendampingi siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
  • Guru dapat menyediakan informasi-informasi tambahan yang dibutuhkan siswa untuk menyelesaikan permasalahan dalam kelompok masing-masing.

  c. Siswa

  • Siswa adalah pusat pembelajaran. Maka siswa harus terus berusaha sendiri untuk memahami masalah yang diajukan guru.
  • Siswa harus bertanggung jawab untuk mencari penyelesaian masalah dalam kelompok dengan merancang dan melaksanakan sendiri proses belajarnya.

3. Karakteristik PBM

  PBM memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut (Severinus, 2004): a. Kegiatan pembelajaran dalam PBM berawal dari masalah. b. Masalah yang dipilih dalam PBM adalah masalah dunia nyata

  (real world problem) yang cukup kompleks, sehingga memerlukan pendekatan interdisipliner dalam penyelesaiannya.

  c. Pembelajaran berpusat pada siswa. Mula-mula siswa berusaha memahami masalah yang diajukan guru. Selanjutnya siswa dalam kelompok-kelompok kecil, mengidentifikasi pengetahuan dan ketrampilam yang sudah dimiliki, untuk menyelesaikan masalah itu. Siswa merancang dan melaksanakan sendiri proses belajarnya untuk menyelesaikan masalah itu (self regulated learning). Guru atau team bertindak sebagai tutor, mendampingi siswa dalam penyelesaian masalah itu.

  d. Secara terjadwal setiap kelompok melaksanakan kegiatan tutorial yang dipimpin oleh guru sebagai tutor. Dalam kegiatan tutorial siswa menyampaikan perkembangan proses penyelesaian masalah, hasil yang sudah dicapai, rencana tindak lanjut, kesulitan yang dihadapi. Tutor dapat menggunakan kesempatan tutorial ini untuk memberi masukan kepada siswa, menggali pemahaman siswa, sekaligus melakukan assesment.

  e. Yang terutama dalam PBM adalah proses belajar siswa, bukan penyelesaian masalah itu sendiri.

4. Tujuan PBM

  Tujuan dari PBM adalah pencapaian kompetensi. Yang dimaksud dengan kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.

  Beberapa kompetensi yang hendak dicapai melalui pembelajaran dengan pendekatan PBM adalah sebagai berikut: a. Siswa memperoleh pengetahuan baru dalam konteks masalah yang bersangkutan. Pengetahuan baru itu diharapkan mampu bertahan lama, karena merupakan hasil dari proses membangun sendiri pengetahuan, bukan transfer pengetahuan.

  b. Siswa mampu mengidentifikasi masalah dan merancang alternatif penyelesaian masalah itu.

  c. Siswa mampu mengakses, mengevaluasi dan menggunakan data dan informasi dari berbagai sumber belajar.

  d. Siswa mampu berpikir dan bertindak secara proaktif dan kritis.

  e. Siswa mampu mengkomunikasikan gagasan dan hasil belajarnya baik secara lisan maupun tertulis.

  f. Siswa mampu bekerjasama dalam kelompok.

  g. Siswa mampu mengenali dan mengembangkan sikap-sikap ilmiah dan profesional seperti obyektif, terbuka, sadar diri. Mampu membangun relasi, tanggung jawab dan mampu memberi

5. Prosedur PBM

  Tahap persiapan

  Pada tahap ini, guru mempersiapkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Menentukan kompetensi yang akan dicapai siswa. Kompetensi ini meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diharapkan dapat dicapai dalam pembelajaran ini. 2) Merancang dan merumuskan masalah yang dikenal sebagai skenario.

  3) Menentukan kemungkinan pilihan kegiatan pokok penyelesaian masalah.

  4) Mempertimbangkan ketersediaan sumber-sumber belajar dan sarana belajar.

  5) Membentuk kelompok-kelompok siswa dan guru sebagai tutor. 6) Merancang jadwal kegiatan.

  Tahap Pelaksanaan

  Pada tahap ini siswa dengan bimbingan guru, melaksanakan tiga langkah utama dalam pembelajaran, yaitu 1) identifikasi masalah, 2) proses percobaan, 3) penyelesaian masalah. Kegiatan-kegiatan identifikasi masalah meliputi: • Memahami masalah.

  • Membuat hipotesis.

  • Mencoba atau menguji hipotesis, sampai akhirnya menemukan hipotesis yang benar.
  • Menyimpulkan jawaban. Kegiatan siswa pada langkah proses belajar melip
  • Siswa menentukan sumber-sumber belajar seperti bahan bacaan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.
  • Siswa merancang hal-hal teknis dalam belajar seperti persiapan- persiapan teknis pelaksanaan lainnya.
  • Siswa melaksanakan proses belajar mengikuti tahap-tahap yang sudah ditentukan.

  Kegiatan penyelesaian masalah meliputi :

  • Mediskusikan hasil penyelesaian masalah kepada kelompok, yang relevan baik secara lisan maupun tertulis (Severinus, 2004).

6. Penilaian dalam PBM Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penilaian formatif.

  Penilaian formatif ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan proses belajar baik individu maupun kelompok. Dengan mengetahui perkembangan proses belajar itu, maka dapat dilakukan tindak lanjut yang sesuai dengan perkembangan itu sendiri. Bentuk tindak lanjut itu antara lain menentukan jenis bantuan, dukungan, perbaikan yang harus diberikan kepada individu atau kelompok, agar proses dilakukan selama proses belajar berlangsung, secara khusus dilakukan pada waktu kegiatan percobaan. Penilaian formatif dapat dilakukan oleh guru, teman kelompok dan diri siswa (http:/www.

  Samford.edu/pbl).

C. Pembelajaran yang Efektif

  Menurut Davis (1981) dalam Budi (2001) efektivitas mengacu pada apa yang dikerjakan, sedangkan efisiensi mengacu pada cara mengerjakan. Suatu pembelajaran fisika disebut efektif bila apa yang dikerjakan benar, dan efisien bila cara mengerjakan benar sesuai dengan materi dan tujuan. Kegiatan belajar mengajar akan efektif jika interaksi komponen-komponen kegiatan belajar berjalan dengan baik, bermula dan bermuara pada tujuan. Menurut Moedjiono dan Moh Dimyanti (1992: 1- 2) komponen-komponen dalam kegiatan belajar mengajar tersebut adalah:

  1. Siswa, adalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

  2. Guru, adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar, katalisator kegiatan belajar mengajar, dan peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif.

  3. Tujuan, adalah pernyataan tentang perubahan perilaku yang didefinisikan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Perubahan perilaku tersebut mencakup perubahan kognitif, psikomotorik, dan afektif.

  4. Isi pelajaran, adalah segala informasi berupa fakta, prinsip, dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

  5. Metode, adalah cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat informasi dari orang lain, dimana informasi tersebut dibutuhkan siswa untuk mencapai tujuan.

  6. Media, adalah peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada para siswa agar mereka dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

  7. Evaluasi, adalah cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasil. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen kegiatan belajar mengajar dan sekaligus memberikan balikan bagi setiap komponen kegiatan belajar mengajar.

  Komponen-komponen di atas harus saling berinteraksi dengan baik, maksudnya bahwa kerjasama antara siswa dan guru harus terjalin dengan baik. Dengan adanya interaksi tersebut nantinya diharapkan kegiatan belajar mengajar dapat melibatkan siswa secara aktif sehingga dapat mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran pengajaran sains. Dalam kegiatan belajar mengajar sains guru menggunakan strategi mengajar yang memungkinkan siswa ikut aktif, sehingga diharapkan siswa terlibat di dalamnya. Untuk itu guru dituntut dapat memilih strategi prasarana yang tersedia, serta kondisi siswa yang akan belajar. Agar siswa terlibat dalam kegiatan belajar mengajar terlebih dahulu harus diusahakan agar siswa berminat mengikuti proses belajar mengajar.

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang dapat menarik perhatian siswa agar berminat belajar yang kemudian ikut aktif terlibat dalam proses belajar mengajar sehingga hasil belajarnya menjadi lebih baik.

D. Hasil Belajar Siswa

  Suparno (1997: 61) menyatakan bahwa hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si pelajar: konsep-konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari.