HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENGARANG NARASI SISWA KELAS V SD KARANGTALUN NGLUWAR MAGELANG JAWA TENGAH TAHUN AJARAN 20092010 SKRIPSI

  

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN

KEMAMPUAN MENGARANG NARASI SISWA KELAS V SD

KARANGTALUN NGLUWAR MAGELANG JAWA TENGAH

TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

  

Disusun Oleh :

Catur Ciptadi

041224037

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

  

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

  

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN

KEMAMPUAN MENGARANG NARASI SISWA KELAS V SD

KARANGTALUN NGLUWAR MAGELANG JAWA TENGAH

TAHUN AJARAN 2009/2010

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

  

Disusun Oleh :

Catur Ciptadi

041224037

PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

  

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

  

MOTO

Tulis baca adalah kunci ilmu pengetahuan. (QS. Al-Alaq)

Tuhanmu tiada meninggakan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.

  

(QS. Adh-Dhuhaa: 4)

  

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dipersembahkan untuk: ™ Kedua orang tuaku Bapak Djamad dan Ibu Warsiyah yang selalu memberi semangat, doa, dan dorangan dalam hidupku. Aku bangga mempunyai orang tua seperti mereka yang selalu membimbingku dalam suka dan duka

  ™ Kakakku Purwonosidi dan Dwi Purwanti, yang selalu setia medoakan, membantu, dan memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini..

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah.

  Yogyakarta,

  19 Juli 2010 Penulis Catur Ciptadi

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Catur Ciptadi

  Nomor Mahasiswa : 041224037

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN

MENGARANG NARASI SISWA KELAS V SD KARANGTALUN

NGLUWAR MAGELANG JAWA TENGAH

TAHUN AJARAN 2009/2010

  

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internal atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi

royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 19 Juli 2010 Yang menyatakan

  

ABSTRAK

Ciptadi, Catur. 2010. Hubungan Penguasaan Kosakata Dengan Kemampuan

Mengarang Narasi Siswa Kelas V SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang Tahun Ajaran 2009/2010 . Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan

mengarang narasi siswa kelas V SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang tahun ajaran

  

2009/2010. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan seberapa tinggi

penguasaan kosakata siswa kelas V SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang, tahun

ajaran 2009/2010, (2) mendeskripsikan seberapa tinggi kemampuan mengarang narasi

siswa kelas V SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang, tahun ajaran 2009/2010, (3)

mendeskripsikan hubung-an penguasaan kosakata dengan kemampuan mengarang

narasi siswa kelas V SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang, tahun ajaran 2009/2010.

  Populasi penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas V SD Karangtalun,

Ngluwar, Magelang yang berjumlah 45. Seluruh anggota populasi dijadikan sampel

penelitian. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif dan tes subjektif. Tes

objektif digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan kosakata, sedangkan tes

subjektif digunakan untuk mengetahui kemampuan mengarang narasi siswa.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penguasaan kosakata siswa kelas V

SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang, tahun ajaran 2009/2010 berada pada kategori

sangat tinggi , (2) kemampuan mengarang narasi siswa kelas V SD Karangtalun,

Ngluwar, Magelang, tahun pelajaran 2009/2010 berada pada kategori sangat tinggi,

(3) ada hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan kosakata dengan

hitung

mengarang narasi. Hal ini terbukti pada perolehan harga r 0,40653 yang lebih

tabel besar dari harga r 0, 294 pada taraf signifikasi 5%.

  Atas dasar hasil penelitian ini, penulis menyampaikan saran/masukan kepada

guru Bahasa Indonesia dan pihak SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang. Guru Bahasa

Indonesia diharapkan mengefektifkan jam pelajaran sehingga guru lebih banyak

memberi latihan menulis kepada siswa khususnya menulis karangan narasi. Pihak

sekolah diharapkan dapat memenuhi fasilitas pendukung KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar) khususnya pengajaran kosakata berupa kelengkapan sarana media pembe-

lajaran agar siswa meningkatkan penguasaan kosakata dan meningkatkan motivasi

untuk belajar.

  

ABSTRACT

Ciptadi, Catur. 2010. The Relation Between Vocabulary Mastery and The Ability to

th

  

Compose Narrative in 5 Grade Students of SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang

academic years 2009/2010 . A Thesis. Yogyakarta: Indonesian language an

Literature Educatian Study Program, faculty of Teacer Education Sanata Dharma

University.

  This research aims to study the relation between vocabulary mastery and the th

ability to compose narration of the 5 grade students of SD Karangtalun, Ngluwar,

Magelang, academic year 2009/2010. The objectives of this research are: (1) to

th

describe the level of vocabulary mastery of the 5 grade students of SD Karangtalun,

Ngluwar, Magelang, academic year 2009/2010, (2) to describe the level of narrative

th

composing ability of the 5 grade students of SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang,

academic year 2009/2010, (3) to describe the relation between vocabulary mastery

th

and the ability to compose narrative in the 5 grade students of SD Karangtalun,

Ngluwar, Magelang, academic year 2009/2010. th

  The population of this research is all of the 5 grade students in SD Karangtalun,

Ngluwar, Magelang, that are 45 students in total. All of the population members are

used as the research samples. The instruments employed in this research are objective

and subjective tests. The objective test was used to reveal the vocabulary mastery

level, while the subjective test was used to reveal the students’ narrative composing

ability. th

  The research result showed that: (1) the vocabulary mastery of 5 grade students

of SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang, academic year 2009/2010 is in the high

th

level, (2) the narrative composing ability of 5 grade students of SD Karangtalun,

Ngluwar, Magelang, academic year 2009/2010 is in the high level, (3) there is a

positive and significant relation between the vocabulary mastery and narrative

composing ability. This was proven by the value of r count 0,40653 which is higher

than the value of r 0,294 in the significance level of 5%. table

  Based on the research result, the researcher suggests the Indonesian language

teachers and SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang. The teachers of Indonesian

language are expected to teach effectively during the class, thus teachers give more

writing exercises to students, especially narrative writing. The school is expected to

fulfil the teaching learning supporting facility, expecially vocabulary teaching

through the completion teaching learning facilities so that the students may improve

their vocabulary mastery and motivasion.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan

Penguasaan Kosakata Dengan Kemampuan Mengarang Narasi Siswa Kelas V SD

Karangtalun, Ngluwar, Magelang Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra

Indonesia, dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma.

  Dari persiapan hingga terselesainya skripsi, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

  

1. Dr. Y. Karmin, M.Pd, Selaku Pembimbing I yang telah membimbing dan

memberikan semangat kepada penulis dengan sabar dalam menyelesaikan skripsi ini.

  

2. Drs. Petrus Hariyanto, selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing

penulis dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan.

  

3. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku ketua Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra

Indonesia, dan Daerah, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  

4. Segenap dosen PBSID, yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama

  

5. Karyawan Sekretariat PBSID (Mas Dadi) dan Karyawan Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan pelayanan serta membantu penulis dalam penulisan skripsi hingga selesai.

  6. Siti Yahroni, S.Pd selaku kepala sekolah SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang.

  

7. Siswa-siswi kelas V SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang yang bersedia

membantu selama penelitian ini berlangsung.

  

8. Bapak Djamad dan Ibu Warsiyah sebagai orang tua penulis yang selalu

mendoakan dan memberikan dorongan serta semangat baik dalam bentuk spiritual maupun material.

  

9. Kakakku Purwonosidi dan Dwi Purwanti yang selalu memberi semangat dan

dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  

10. Teman-temanku, Poniman, Panggeh, Kasihan, Ferrer, Atut, Maryadi, dan semua

teman yang lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih atas doa dan bantuannya dalam penyusunan skripsi kepada penulis.

  

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu persatu yang memberikan

semangat dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Namun, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermafaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan bagi pembaca.

  Penulis

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…………………………………………………………... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii MOTO .................................................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT .......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ......................................................................................... x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL............................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................

  1 1.1 Latar Belakang Masalalah ...........................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................

  3 1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................

  3 1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................

  4

  1.7 Sistematika penulisan………………………………………….. 5

  

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 6

  2.1 Penelitian Sejenis ......................................................................... 6

  2.2 Landasan Teori…………………………………………………. 8

  2.2.1 Kosakata ............................................................................. 9

  2.2.1.1 Pengertian Kosakata ................................................. 9

  2.2.1.2 Jenis-Jenis Kosakata………………………………. 9

  2.2.1.3 Tes Kosakata………………………………………. 10

  2.2.1.4 Sumber Kosakata………………………………….. 13

  2.2.1.5 Tahapan Perluasan Kosakata……………………… 14

  2.2.1.6 Cara Memperluas kosakata……………………….. 15

  2.2.2 Mengarang……………………………………………….. 17

  2.2.2.1 Tujuan Mengarang………………………………… 20

  2.2.2.2 Langkah-Langkah Mengarang…………………….. 20

  2.2.2.3 Manfaat Mengarang………………………………. 20

  2.2.3 Narasi ................................................................................. 21

  2.2.3.1 Pengertian Narasi………………………………….. 21

  2.2.3.2 Tujuan Narasi……………………………………… 22

  2.2.3.3 Jenis-Jenis Narasi…………………………………. 23

  2.2.3.4 Perbedaan Pokok antara Narasi Ekspositosis dan

  2.2.3.6 Unsur-Unsur Wacana narasi……………………… 28

  3.5.2 Uji Realibilitas…………………………………………. 39

  4.1.1 Data Penguasaan Kosakata............................................. 50

  4.1 Deskripsi Data............................................................................ 50

  3.6.3 Pengujian hubungan Penguasaan Kosa Kata dengan Mengarang Narasi……………………………………… 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………. 50

  3.6.2 Perhitungan Mengarang Narasi........................................ 44

  3.6.1 Perhitungan Penguasaan kosakata.................................... 42

  3.6 Teknik Analisis Data………………………………………….. 41

  3.5.1 Uji Validitas……………………………………………. 38

  2.3 Kerangka berfikir……………………………………………… 32

  3.5 Uji Validitas dan Reabilitas istrumen…………………………. 38

  3.4 Teknik Pengumpulan data…………………………………….. 37

  3.3 Instrumen Penelitian…………………………………………… 36

  3.2 Populasi dan sampel Penelitian……………………………….. 35

  3.1 Jenis Penelitian………………………………………………... 35

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………… 35

  2.4 Hipotesis………………………………………………………. 33

  4.1.2 Data Kemampuan Mengarang Narasi............................. 51

  Karangtalun, Ngluwar, Magelang................................... 53

  4.2.2 Perhitungan Kemampuan Mengarang Narasi Siswa Kelas V SD Karangtalun Ngluwar Magelang................ 56

  4.2.3 Analisis Hubungan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Mengarang Narasi.................................... 50

  4.3 Pengujian Hipotesis.. ................................................................ 63

  4.4 Pembahasan. ............................................................................. 64

  

BAB V PENUTUP......... ................................................................................. 66

  5.1 Kesimpulan.. ............................................................................ 66

  5.2 Implikasi... ................................................................................ 67

  5.3 Saran...... ................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA.................... ................................................................. 70

LAMPIRAN...........................……………………………………………….. 72

  DAFTAR TABEL

  1. Tabel 1 Perimbangan Proporsi Penilaian Keenam Tingkatan Kognitif Untuk Siswa SD, SMTP, dan SMTA................................ 10

  2. Tabel 2 Perbedaan Pokok antara Narasi Ekspositoris

dengan Narasi Sugestif.................................................................... 25

  3. Tabel 3 Hubungan tingkat koefisien Alpa...................................... 40

  4. Tabel 4 Kriteria Skala 5………………………………………….. 42

  5. Tabel 5 Kriteria Skala 5………………………………………….. 43

  6. Tabel 6 Kisi-Kisi Soal Tes Penguasaan Kosakata.......................... 44

  4. Tabel 7 Kriteria Penilaian Karangan Narasi................................... 45

  5. Tabel 8 Kriteria Skala 5………………………………………….. 49

  6. Tabel 9 Skor Penguasaan Kosakata................................................ 51

  7. Tabel 10 Daftar Nilai Mengarang Narasi........................................ 52

  8. Tabel 11 Daftar Nilai Sebagai Persiapan Menghitung Skor

Rata-Rata dan Simpangan Baku Penguasaan kosakata................ 53

  9. Tabel 12 Konversi Nilai Penguasaan kosakata Siswa Kelas

  

V SD Karangtalun Ngluwar Magelang ....................................... 55

  10. Tabel 13 Hasil Perhitungan Penguasaan kosakata……………… 56

  11. Tabel 14 Daftar Nilai Mengarang Narasi Sebagai Persiapan

  12. Tabel 15 Konversi Nilai Kemampuan Mengarang Narasi Siswa

Kelas V SD Karangtalun Ngluwar Magelang………………….. 59

  13. Tabel 16 Hasil Perhitungan Kemampuan Mengarang Narasi...... 60

  14. Tabel 17 Daftar Skor Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan Mengarang Narasi........................................................................ 62

  DAFTAR LAMPIRAN

  1. Lampiran 1 Soal Tes Penguasaan kosakata................................... 73

  2. Lampiran 2 Kunci Jawaban Penguasaan kosakata Kosakata........ 79

  3. Lampiran 3 Soal Tes Kemampuan Membuat Karangan Narasi.. . 80

  4. Lampiran 4 Daftar Skor Penguasaan kosakata.............................. 81

  5. Lampiran 5. Perincian Skor Mengarang Narasi.;.......................... 83

  6. Lampiran 6 Hasil Tes Penguasaan Kosakata................................ 85

  7. Lampiran 7 Hasil Tes Membuat Karangan Narasi........................ 110

  8. Lampiran 8. Tabel r........................................................................ 116

  9. Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian................................................... 117

  10. Lampiran 10. Surat Keterangan Penelitian.................................. 118

  11. Lampiran 11. Biodata penulis..................................................... 119

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Tidak dapat diingkari lagi bahwa manusia tidak dapat hidup sendirian.

  Dalam hidupnya manusia pasti membutuhkan manusia yang lain. Di sinilah hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tentunya sangat membutuhkan interaksi atau komunikasi dengan manusia yang lain. Media atau alat utama yang digunakan dalam berkomunikasi itu adalah bahasa. Dalam hal inilah bahasa mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia.

  Bahasa digunakan manusia untuk mengemukakan gagasan, perasaan, dan kehen-daknya, baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan seseorang dalam berbahasa amat dipengaruhi oleh penguasaan terhadap kosakata. Kosakata memiliki peranan yang sentral dalam upaya untuk mengungkapkan gagasan baik lisan maupun tulisan. Semakin memadai kosakata yang dimiliki seseorang, semakin besar pula kemungkinan orang tersebut untuk terampil berbahasa.

  Sebaliknya, tanpa penguasaan kosakata seseorang tidak dapat mengungkapkan gagasan yang ada dalam pikirannya.

  Banyaknya kosakata yang dimiliki seseorang akan menjadi petunjuk luas itu, orang akan mudah memilih kata-kata yang tepat atau cocok untuk mengungkapkan gagasan yang ada dalam pikirannya (Akhadiah, 1989: 154).

  Seperti yang sudah ditegaskan pada bagian sebelumnya komunikasi itu terwujud dalam dua bentuk yakni lisan dan tulisan. Dalam menulis suatu karangan sebagai bagian dari perwujudan komunikasi tertulis, penguasaan kosakata tentu sangatlah dituntut. Kosakata yang memadai, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, akan berpengaruh besar terhadap aktivitas atau kegiatan menulis karangan yang dimaksud.

  Dapat dikatakan bahwa antara keterampilan menulis dengan penguasaan kosakata terdapat hubungan yang sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Sangat mustahil tanpa menguasai kosakata seseorang dapat menunjukkan ide atau gagasannya dalam bentuk karangan yang baik dan sempurna. Keterampilan berbahasa sudah pasti memerlukan kosakata yang cukup. Dengan kata lain, kekayaan kosakata seseorang akan turut menentukan kualitas keterampilan berbahasa orang tersebut.

  Adanya keterkaitan yang erat antara kemampuan berkomunikasi, khususnya komunikasi tulis, dengan penguasaan kosakata itu menjadi dasar atau alasan utama bagi peneliti untuk mengadakan penelitian ini. Dalam hal ini peneliti ingin menyelidiki hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan narasi. Upaya untuk menyelidiki hal tersebut secara khusus akan dilakukan pada siswa kelas V SD Karangtalun, Ngluwar,

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa masalah yang akan ditemukan jawabannya melalui penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

  a. Seberapa tinggi penguasaan kosakata siswa kelas V SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang, tahun ajaran 2009/2010?

  b. Seberapa tinggi kemampuan mengarang narasi siswa kelas V SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang, tahun ajaran 2009/2010?

  c. Adakah hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan mengarang narasi siswa kelas V SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang, tahun ajaran 2009/2010?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

  a. Mendeskripsikan seberapa tinggi penguasaan kosakata siswa kelas V SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang, tahun ajaran 2009/2010.

  b. Mendeskripsikan seberapa tinggi kemampuan mengarang narasi siswa kelas V SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang, tahun ajaran 2009/2010.

  c. Mendeskripsikan hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan mengarang narasi siswa kelas V SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang, tahun ajaran 2009/2010.

  1.4 Manfaat Penelitian

  a. Bagi Pihak SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran nyata mengenai penguasaan kosakata dan kemampuan mengarang narasi siswa kelas V SD

  Karangtalun, Ngluwar, Magelang tahun ajaran 2009/2010 yang dapat dija- dikan acuan atau bahan pertimbangan dalam mempersiapkan kegiatan pembe-lajaran.

  b. Bagi Guru Bahasa Indonesia Hasil penelitian ini memberikan informasi kepada para guru

  Bahasa Indonesia mengenai hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan narasi.

  1.5 Variabel Penelitian

  Variabel penelitian ini adalah penguasaan kosakata dan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas V SD Karangtalun, Ngluwar, Magelang, tahun ajaran 2009/2010. Variabel bebasnya adalah penguasaan kosakata, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan menulis karangan narasi.

  1.6 Batasan Istilah

  Agar terdapat keseragaman persepsi dalam upaya memahami penelitian ini, peneliti perlu merumuskan batasan istilah kunci sebagai berikut. a. Kosakata Kosakata adalah kesatuan kecil yang mengandung ide, yang diperoleh apabila sebuah kalimat dibagi atas bagian-bagiannya ( Keraf, 1980:10).

  b. Mengarang Mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan mengungkapkan dan menyampaikan dalam bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami secara tepat, seperti yang dimaksudkan oleh pengarang ( Widyamartaya, 1990: 9).

  b. Narasi Narasi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri atau mengalami sendiri peristiwa itu (Keraf , 1985: 135).

1.7 Sistematika Penulisan

  Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I berisi pendahuluan, terdiri dari: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, variabel, batasan istilah, dan sistematika penulisan. Bab II berisi landasan teori, yang terdiri dari penelitian sejenis dan landasan teori. Bab III berisi metodologi penelitian, yang terdiri dari jenis penelitian, populasi dan sampel, jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan analisis data. Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan. Bab V berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Sejenis

  Peneliti menemukan tiga penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, yakni penelitian Indarti (1998), Susiyanti (2004), dan penelitian Faridayanti (2008). Penelitian Indarti (1998) berjudul Penguasaan Kosakata

  

Bahasa Indonesia pada Anak-Anak TK di Daerah Kota dan Desa Wilayah

Yogyakarta . Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendapatkan, menganalisis, dan

  mendeskripsikan luasnya penguasan kosakata bahasa Indonesia pada anak-anak TK di daerah kota dan desa wilayah Yogyakarta; (2) mendeskripsikan pengaruh lingkungan terhadap penguasaan kosakata yang dimiliki anak-anak TK; (3) mendeskripsikan pengaruh bahasa pertama dalam penguasaan kosakata bahasa Indonesia pada anak-anak TK; dan (4) mendeskripsikan kemampuan memiliki kata yang tepat pada waktu menyusun kalimat secara lisan.

  Hasil yang diperoleh dari penelitiannya adalah: (1) persentase penguasaan kata benda berupa nama-nama burung oleh anak-anak paling besar, sedangkan persentase penguasaan kata benda berupa nama alat pertanian, jenis pekerjaan, dan alat komunikasi kecil; (2) lingkungan sekolah dan tempat tinggal sangat berperan dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia anak; (3) bahasa pertama mengandung kosakata yang berkenaan dengan alat-alat komunikasi, sedangkan kalimat lisan yang dibuat oleh anak-anak TK di desa mengandung hubungan sebab-akibat.

  Penelitian Susiyanti (2004) berjudul Hubungan Antara Penguasaan

  

Kosakata dan Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas II Tata Boga

SMK PIUS X Magelang Tahun Ajaran 2003/2004. Tujuan penelitian ini adalah

  untuk mengetahui hubungan antara penguasaan kosakata dan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas II Tata Boga SMK PIUS X Magelang Tahun Ajaran 2003/2004. Hasil penelitian ini adalah bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara penguasan kosakata dan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas II Tata Boga SMK PIUS X Magelang Tahun Ajaran 2003/2004.

  Penelitian Faridayanti (2008) berjudul Hubungan Penguasan Kosakata

  

dengan Kemampuan Membuat Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri

Kretek I Bantul, Yogyakarta, Tahun Ajaran 2007/2008 . Tujuan penelitian ini

  adalah untuk mengetahui hubungan penguasan kosakata dengan kemampuan membuat karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri Kretek I Bantul, Yogyakarta, tahun ajaran 2007/2008. Hasil penelitiannya adalah bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara penguasan kosakata dengan kemampuan membuat karangan deskripsi siswa Kelas IV SD Negeri Kretek I Bantul, Yogyakarta, Tahun Ajaran 2007/2008. membahas hal yang tidak jauh berbeda dengan apa yang ada di dalam penelitian ini. Dari ketiga jenis penelitian terdahulu, masing-masing peneliti pada dasarnya berusaha untuk membahas kosakata, baik itu penguasaan kosakata maupun hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan berbahasa lainnya, misalnya menulis atau membaca. Dengan kenyataan itu tentu penelitian ini sangatlah relevan dengan ketiga penelitian tersebut karena penelitian ini juga secara khusus membahas mengenai hubungan penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas V sekolah dasar.

2.2 Landasan Teori

  Komunikasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi, media utama yang digunakan manusia adalah bahasa. Kualitas keterampilan bahasa seseorang tergantung kepada kualitas dan kuantitas kosakata yang dimilikinya. Semakin luas kosakata yang dimiliki, semakin besar kemungkinan kita terampil berbahasa (Tarigan, 1986:2). Agar komunikasi itu berjalan dengan mudah dan lancar, setiap orang perlu memperluas kosakatanya, perlu mengetahui sebanyak-banyaknya perbendaharaan kata dalam bahasanya.

2.2.1 Kosakata

  2.2.1.1 Pengertian Kosakata

  Soedjito (1988: 1) mengartikan kosakata sebagai: (1) semua kata yang terdapat dalam satu bahasa, (2) kekayaan kata yang dimiliki seorang pembicara atau penulis, (3) kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu pengetahuan, dan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan praktis. Menurut Gorys Keraf (1984: 66) kosakata adalah keseluruhan kata yang ada dalam ingatan seseorang dan akan ada interaksi jika ia mendengar atau membacanya. Dari pendapat di atas dapatlah disimpulkan bahwa kosakata adalah semua kata yang terdapat dalam satu bahasa dan dimiliki seseorang untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulisan.

  2.2.1.2 Jenis-Jenis Kosakata

  Menurut Soedjito (1988: 1) kosakata dibagi menjadi dua macam, yakni kosakata aktif dan kosakata pasif. Kosakata aktif ialah kosakata yang paling sering dipakai seseorang dalam percakapan atau tulisan, sedangkan kosakata pasif ialah kosakata yang jarang atau tidak pernah dipakai.

  Contoh : a. Kosakata Aktif

  b. Kosakata Pasif

  matahari surya, mentari makan santap berkata bertitah bunga, kembang puspa, kusuma angin bayu, pawana hati kalbu jiwa sukma

  Kata-kata aktif tentu saja mempunyai frekuensi tinggi, sedangkan kata- kata pasif mempunyai frekuensi rendah. Kosa kata suatu bahasa selalu berubah.

  Ada kata-kata yang tidak dipakai lagi sehingga menjadi kata-kata usang, dan ada pula kata-kata yang timbul sebagai kata-kata baru.

2.2.1.3 Tes Kosakata

  Penguasaan kosakata dapat dibedakan ke dalam penguasaan yang bersifat reseptif dan produktif, kemampuan untuk memahami dan mempergunakan kosakata (Nurgiantoro, 2001: 213). Penguasaan kosakata reseptif berhubungan dengan keterampilan membaca dan menyimak, sedangkan penguasaan kosakata produktif berhubungan dengan keterampilan berbicara dan menulis.

  Menurut Burhan Nurgiantoro ( 2001: 213) tes kosakata adalah tes yang dimaksudkan mengukur kemampuan siswa terhadap kosakata dalam bahasa tertentu baik yang bersifat reseptif maupun produktif. Yang harus diperhatikan dalam mengetes kosakata adalah, (1) pemillihan kosakata yang a kan diteskan, (2) pemilihan bentuk bentuk dan cara pengetesan khususnya yang menyangkut penyusunan tes yang sesuai dengan tingkatan-tingkatan aspek kognitif tertentu.

  Menurut Nurgiantoro ( 2001: 39) tingkatan tes kognitif ada enam, yaitu (1) tingkat ingatan, (2) tingkat pemahaman, (3) tingkat aplikasi, (4) tingkat analisis, (5) ting- kat sintetis, dan (6) tingkat evaluasi. Namun, untuk tes kosakata tingkat kognitif bagi siswa SD yang diujikan hanya sampai tingkat aplikasi. Hal ini dikarenakan siswa SD tingkat perkembangan kognitifnya masih dalam taraf sederhana, tingkatan kognitif untuk siswa SD hanya sampai pada tingkatan ketiga yaitu tingkat aplikasi.

  Tabel 1 Perimbangan Proporsi Penilaian Keenam Tingkatan Kognitif

  Untuk Siswa SD, SMTP, dan SMTA Tingkatan Proporsi dalam persentase Kognitif Tingkat Ingatan Pemahaman Aplikasi Analisis Sintetis Evaluasi Jumlah sekolah (C1) (C2) (C3) (C4) (C5) (C6)

  40 15 100 - - - SD 40 SMTP 35 40 20 5 - - 100 SMTA 20 30 25 15 5 5 100

  (Nurgiantoro, 2001: 40)

  a. Tes kosakata tingkat ingatan Tes kosakata pada tingkat ingatan sekedar menuntun kemampuan siswa untuk mengingat makna, sinonim, atau antonim sebuah kata, definisi atau pengertian sebuah kata. Pengertian ”sebuah kata” di sini dimaksudkan secara lepas, dalam arti tidak dikaitkan dengan konteks pemakaian (Nurgiantoro, 2001: 218). Tes kosakata yang berupa ingatan dapat berupa makna kata, sinonim dan antonim.

  Contoh:

  • Makna kata besar kepala pada kalimat ” Rindi menjadi besar kepala setelah juara kelas” adalah ....

  (a) pengantuk (b)* sombong b. Tes kosakata tingkat pemahaman Tes kosakata pada tingkat pemahaman menuntut siswa untuk dapat memahami makna, maksud, pengertian, atau pengungkapan dengan cara lain kata-kata, istilah, atau ungkapan yang diujikan (Nurgiantoro, 2001: 220). Walaupun tes kosakata tingkat pemahaman sama-sama bersifat reseptif, kosakata yang diteskan harus berkaitan dengan konteks. Perlibatan kosakata dalam konteks memungkinkan seseorang dapat menafsirkan makna kata secara lebih tepat. Usaha untuk memahami makna melalui konteks akan membawa pelajar ke dalam proses mencari dan berpikir secara aktif, dan hal itu merupakan kegiatan yang lebih bermakna dan efisien.

  Bentuk tes kosakata tingkat pemahaman dapat berupa latihan menerangkan kata-kata sendiri, kata atau ungkapan yang ditentukan (biasanya digaris bawah atau disebut kembali), atau dapat berupa tes objektif pilihan ganda (Nurgiantoro, 2001: 220).

  Contoh:

  • Sambil istirahat, Pak tani memandang sawah sekitarnya. Persamaan kata memandang adalah... (a) melotot (b)* melihat (c) melirik (d) melamun
c. Tes kosakata tingkat penerapan Tes kosakata tingkat penerapan menuntut siswa untuk dapat memilih dan menerapkan kata-kata, istilah, atau ungkapan tertentu dalam suatu wacana yang tepat, atau mempergunakan kata-kata tersebut untuk menghasilkan wacana (Nurgiantoro, 2001: 222). Untuk dapat memilih dan mempergunakan kata dalam suatu wacana atau untuk menghasilkan wacana secara tepat, siswa dituntut untuk memahami makna kata yang bersangkutan. Siswa juga dituntut untuk dapat memahami wacana secara keseluruhan atau mampu menghasilkan wacana yang berkomunikatif.

  Tes kosakata untuk menghasilkan wacana berupa tugas untuk menyusun kalimat dengan kata-kata dan pikiran sendiri berdasarkan kata, istilah, atau ungkapan yang disediakan. Contoh:

  • Pak tani memeras keringat untuk mencukupi kebutuhannya. Makna kata yang digaris bawahi adalah... (a) bekerja seenaknya (b) berhenti bekerja (c) mulai bekerja (d) * bekerja tekun

2.2.1.4 Sumber Kosakata

  hidup. Perluasan dan kekayaan itu sebagai akibat dari pesatnya kemajuan di segala bidang ilmu pengetahuan. Secara garis besar sumber perluasan kosakata itu ada dua macam yakni, sumber dari dalam dan dari luar. Masih menurut Soedjito, sumber dari dalam adalah swadaya bahasa Indonesia sendiri. Swadaya itu dapat berwujud: pengaktifan kata-kata lama, pembentukan baru, penciptaan baru, dan pengakroniman. Sumber dari luar adalah kata-kata dari (1) bahasa serumpun (bahasa-bahasa daerah yang terdapat di Indonesia/rumpun bahasa Austronesia) dan (2) bahasa asing (Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Inggris, dan sebagainya). Kata-kata yang diambil dari sumber luar itu disebut kata-kata pungutan (pinjaman atau serapan).

2.2.1.4 Tahapan Perluasan Kosakata

  Menurut Gorys Keraf (1984: 64), ada beberapa proses yang berjalan pelan-pelan tetapi pasti menuju kepada suatu kesanggupan dan kemampuan berbahasa yang baik dan teratur. Beberapa proses yang dimaksud adalah sebagai berikut.

  a. Masa Kanak-Kanak Perluasan kosakata pada anak-anak lebih ditekankan pada kosakata, khususnya kesanggupan untuk nominasi gagasan-gagasan yang konkret (Keraf,

  1984:65). Anak-anak hanya memerlukan istilah untuk menyebutkan kata-kata secara terlepas. Pada masa ini, seseorang ingin mengetahui tentang semua yang b. Masa Remaja Pada waktu anak mulai menginjak bangku sekolah, proses tadi masih berjalan terus ditambah dengan proses yang sengaja diadakan untuk menguasai bahasanya dan memperluas kosakatanya (Keraf, 1984: 65). Proses yang sengaja diadakan inilah yang dinamakan proses belajar, baik melalui mata pelajaran bahasa maupun melalui mata pelajaran lainnya. Dalam proses belajar ini, anak tidak lagi hanya berkenalan dengan lingkungan keluarga dekatnya tetapi sudah mulai mengenal orang-orang di sekitarnya. Semua proses ini akan disertai proses perluasan kosakata tentang berbagai hal yang baru dialaminya itu.

  c. Masa Dewasa Pada seseorang yang meningkat dewasa, kedua proses tadi berjalan terus.

  Proses perluasan berjalan lebih intensif karena sebagai seorang yang dianggap matang dalam masyarakat, ia harus mengetahui berbagai hal, bermacam-macam keahlian dan keterampilan, dan harus pula berkomunikasi dengan anggota masyarakatnya mengenai semua hal itu (Keraf, 1984: 66).

2.2.1.5 Cara Memperluas Kosakata

  Memperluas kosakata mengandung pengertian penambahan kata-kata yang baru. Hal ini berarti menempatkan konsep-konsep baru dalam tatanan yang lebih baik atau kedalam urutan-urutan tambahan (Tarigan, 1986: 22). Dalam berkomunikasi siswa dituntut untuk memahami dan dapat menerapkan kata-kata

  Gorys Keraf (1984: 65) mengemukakan cara untuk memperluas kosakata sese-orang, yaitu sebagai berikut.

  a. Proses belajar Perluasan kosakata dengan cara seperti ini lazimnya dilakukan di lembaga- lembaga pendidikan. Di sini yang berperan aktif adalah guru atau pendidik. Para pendidik, melalui pelajaran bahasa dan mata pelajaran lainnya memperkenalkan bermacam-macam istilah baru. Pertumbuhan kosakata dapat menuntun serta membimbing parasiswa ke arah pengalaman-pengalaman yang lebih luas yang pada gilirannya menurunkan pengalaman-pengalaman baru yang lebih banyak (Tarigan, 1986: 15). Kesalahan atau kekurang cermatan pendidik akan mengakibatkan anak didik salah mewarisi pengertian yang tepat.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS IV SDN GUGUS SULTAN AGUNG KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

9 56 178

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD KECAMATAN KENDAL KABUPATEN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2008 2009

12 38 210

PENGUASAAN KOSAKATA DAN KEMAMPUAN MENGARANG NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI III JATISRONO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2008/2009.

0 0 7

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS DAN MENGADAKAN VARIASI DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V SD SE GUGUS SULTAN AGUNG KECAMATAN NGLUWAR KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 154

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS DAN MENGADAKAN VARIASI DENGAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V SD SE GUGUS SULTAN AGUNG KECAMATAN NGLUWAR KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 1 154

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS SETYA SECANG KABUPATEN MAGELANG.

6 12 187

KEMAMPUAN MENGARANG NARASI SISWA KELAS IV SD BUNDA HATI KUDUS DAN SD NEGERI DURI PULO 03 JAKARTA TAHUN AJARAN 20082009

0 0 103

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SALAM, MAGELANG, JAWA TENGAH, TAHUN AJARAN 2008 2009 SKRIPSI

0 2 130

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SEKILAS SISWA KELAS V SDN TIDAR 4 MAGELANG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20092010 MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH SKRIPSI

0 0 151

HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN MENGARANG SISWA KELAS IV SD N GAMBIRANOM DEPOK, SLEMAN, DIY TAHUN AJARAN 20092010 SKRIPSI

0 0 86