Peningkatan prestasi belajar IPA tentang proses pembentukan tanah karena pelapukan menggunakan pendekatan kontekstual bagi siswa kelas V SDN Tamanagung 3 Muntilan - USD Repository

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA

TENTANG PROSES PEMBENTUKAN TANAH KARENA PELAPUKAN

MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA KELAS V

SDN TAMANAGUNG 3 MUNTILAN

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh

  BENEDIKTUS TARYONO NIM: 101132003

  PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  MOTTO

  Mencari ilmu sejak dibuaian ibu hingga diujung waktu

   PERSEMBAHAN

  Ya Tuhan, Puji syukur atas segala karunia dan kemudahan yang telah Kau berikan kepada hambamu ini.

  Skripsi ini saya persembahkan kepada:

  1. Tuhan Yang Maha Kasih, yang senantiasa mengutus Roh Kudus untuk menerangi, menuntun peneliti, sehingga dapat mengikuti perkuliahan sampai selesai tiada halangan suatu apapun.

  2. Dosen Pembimbing yang dengan sabar menuntun peneliti hingga tersusunnya skripsi sampai selesai

  3. Istri dan anak-anak yang dengan setia memberi dorongan semangat untuk mengikuti perkuliahan hingga selesai

  4. Kepala Sekolah SDN Tamanagung 3 Muntilan, yang telah memberikan ijin untuk mengikuti program PPKHB.

  5. Teman sejawat di SDN Tamanagung 3.

  6. Teman-teman peserta PPKHB yang senasib seperjuangan dari UPT Disdikpora Kecamatan Muntilan

  7. Semua fihak yang telah membantu kelancaran demi terselesainya tugas skripsi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

  Skripsi Penelitian Tindakan Kelas Berjudul: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

  IPA TENTANG PROSES PEMBENTUKAN TANAH KARENA PELAPUKAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUALBAGI SISWA KELAS V SDN TAMANAGUNG

  3 MUNTILAN Adalah benar-benar hasil karya peneliti, sebagai hasil penelitian yang telah

  Penelitilaksanankan pada siswa kelas V SDN Tamanagung 3 Muntilan Yogyakarta, 28 Januari 2013

  Peneliti

BENEDIKTUS TARYONO NIM: 101132003

  

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma N a m a : BENEDIKTUS TARYONO N I M : 101132003 Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya berikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul: “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PROSES PEMBENTUKAN TANAH KARENA PELAPUKAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUALBAGI SISWA KELAS V SDN TAMANAGUNG 3 MUNTILAN”

  Dengan demikian saya berikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai peneliti. Demikian, pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

  Yogyakarta, 28 Januari 2013 Yang menyatakan

  

ABSTRAK

  Tujuan penelitian yang peneliti rencanakan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) adalah untuk meninkatkan prestasi belajar IPA terutama tentang proses pembentukan tanah karena pelapukan dengan menggunakan pendekatan kontekstual bagi siswa kelas V SDN Tamanagung 3 Muntilan, mengingat selama ini hasil nilai rata-rata masih tergolong rendah yaitu 58, masih dibawah nilai kreteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan di SDN Tamanagung 3 yaitu 65.

  Metode yang peneliti terapkan adalah percobaan dan demontrasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual diterapkan mengingat SDN Tamanagung 3 berada di kawasan pertanian dan banyak bebatuan yang dapat digunakan sebagai bahan percobaan dalam pembelajaran.

  Hasil penelitian menunjukan, bahwa penggunaan metode percobaan dan demonstrasi dengan menggunakan pendekatan kontekstual ternyata pembelajaran lebih bermakna. Meskipun pada awal pembelajaran siklus I siswa masih mengalami kesulitan karena terbiasa penggunakan alat peraga hanya diperagakan oleh guru, sehingga hasilnya belum sesuai harapan, karena perolehan nilai rata-rata baru 71 dan yang mendapat nilai 70 belum mencapai 75%. Pada pembelajaran Siklus II siswa sudah dapat mengadakan percobaan secara kelompok maupun individu dengan hasil yang meningkat, nilai rata-rata yang diperoleh 76,83 dan yang mendapat nilai 70 ke atas mencapai 75% Hal itu terjadi karena siswa menentukan alat peraga sendiri yang diambil dari lingkungan sekitar sesuai dengan materi yang ditentukan oleh guru. Dengan demikian, penggunaan pendekatan kontekstual pada pembelajaran IPA tentang proses pembentukan tanah karena pelapukan bagi siswa kelas V SDN.Tamanagung 3 Muntilan terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kata kunci: Prestasi, pelapukan, pendekatan kontekstual.

  

ABSTRACT

  The purpose of this reaseach in class action reaseach are to increase science achievement particularly about soil formation process. Because soil moldy uses by contextual learning for the student in school grade V SDN Tamanagung 3 Muntilan, to remaind the science average value is still lower that is 58, and still under of the decree minimus decree criteria (KKM). That are fix in SDN Tamanagung 3 it is 65.

  The methods of the reasecher applied are experiment methodology and highly methodology with the contextual learning. Contextual learning applied to remind SDN Tamanagung 3 is on the farming area and many flint areas that can be use as the experiment material on the active learning.

  The result of the experiment to show about , that are use experiment methodology and demonstrate methodology with the contextual learning in foot that active learning are more sense . Although teaching learning on siclus one the student still finding a difficult because regularly use the audio visual that are demonstrate by the teacher in fact the result is not in accordance with the hope because the result of average value is 71 and that are get point 70 are not 75 % present . On siclus II the student are can used the experiment in group and in a individual with the higher result , the average value are 76,83 and that got 70 more are increase until 75 present this happened because the student determine of the audio visual that can be used by them . That can be retaking from the environment around them based on the material that are given by the teacher. Although , the contextual learning on the scientific learning about be soil process because of the soil formation process for the student in grade V SDN Tamanagung 3 proved can be increase the motivation learning .

  Key words: pretention, soil formation, contextual learning.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah Bapa, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir berupa skrepsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Tentang Pembentukan Tanah karena Pelapukan bagi siswa kelas V SDN Tamanagung 3 Muntilan

  Dengan terselesaikannya skripsi ini tepat waktu, peneliti mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah member ijin dalam pelaksanaan skripsi

  2. RM. G. Ari Nugrahanta, SJ. BST. MA selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  3. Bapak YB. Adimassana, MA selaku manager Program SKJJ Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  4. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku dosen pembimbing, atas pemberian waktu luangnya mendampingi serta membimbing peneliti dalam menyelesaikan penulisan skripsi PTK ini.

  5. Bapak/ibu dosen dan segenap karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu kelancaran penyususunan skripsi

  6. Ibu Sulistyawati, S.Pd. selaku Kepala SDN Tamanagung 3 yang telah meberikan ijin kepada peneliti untuk menmpuh perkuliahan dan penelitian.

  7. Teman sejawat SDN Tamanagung 3 Muntilan yang telah membantu pelaksanaan penelitian hingga penyusunan skripsi.

  9. Teman-teman senasib dan seperjuangan mahasiswa PPKHB dari UPT Disdikpora Kecamatan Muntilan atas kekompakan dan kerjasamanya.

  10. Semua fihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penulisan skripsi.

  Penulis merasa bahwa skripsi PTK yang peneliti susun ini masih jauh dari sempurna, maka saran dan kritik membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan penelitian selanjutnya.

  Yogyakarta, 28 Januari 2013 Penulis

BENEDIKTUS TARYONO

  NIM: 101132003

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................... vii ABSTRAK ..................................................................................................... viii ABSTRACT .................................................................................................. ix KATA PENGANTAR .................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................. xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

  BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Pembatasan Masalah ................................................................. 3 C. Rumusan Masalah ..................................................................... 3 D. Pemecahan Masalah .................................................................. 3 E. Pembatasan Pengertian .............................................................. 4 F. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5 G. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................ 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 7 A. Prestasi Belajar ......................................................................... 7 B. Penelitian Yang Relevan ........................................................... 15 C. Kerangka Berfikir ...................................................................... 16 D. Hipotesis Tindakan ..................................................................... 18

  B. Seting Penelitian ........................................................................ 19

  C. Rencana Tindakan ...................................................................... 21

  D. Pengumpulan Data ..................................................................... 25

  E. Analisa Data ............................................................................... 26

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 28 A. Deskripsi Latar Belakang ........................................................... 28 B. Deskripsi Hasil Siklus I .............................................................. 32 C. Deskripsi Hasil Siklus II ............................................................. 37 D. Pembahasan ............................................................................... 42 BAB V PENUTUP ...................................................................................... 46 A. Kesimpulan ................................................................................ 46 B. Saran .......................................................................................... 47 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................48 LAMPIRAN .................................................................................................... 51

  DAFTAR TABEL

  TABEL HALAMAN

  1. Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................. 20

  2. Pengum pulan Dat a ......................................................................... 26

  3. Analisa Dat a ................................................................................... 26 4.

  Daftar Nilai Kondisi Aw al ................................................................ 31

  5. Daftar Nilai Tes Form at if Pert emuan 1 Siklus I ............................... 34

  6. Daftar Nilai Tes Form at if Pert emuan 2 Siklus I ............................... 35 7.

  Daftar Nilai Tes Form at if Pert emuan 2 Siklus II .............................. 42

  DAFTAR GAMBAR

  GAMBAR HALAMAN

  1. Kerangka Berfikir ........................................................................... 17

  2. Diagram Batang Kondisi Awal ....................................................... 44

  3. Diagram Batang Hasil Nilai Siklus I ............................................... 45

  4. Diagram Batang Hasil Nilai Siklus II .............................................. 45

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran Halaman

  1. Permohonan Ijin Penelitian ............................................................. 52

  2. Surat Keterangan ........................................................................... 53

  3. Silabus Siklus I ............................................................................. 53

  4. RPP Siklus I ................................................................................. 54

  5. Lembar Kerja Siswa Siklus I ........................................................ 59

  6. Kisi-kisi penulisan Soal Ulangan Siklus I ..................................... 64

  7. Lembar evaluasi siklus I .................................................................. 66

  8. Daftar nilai siklus I ......................................................................... 70

  9. Silabus siklus II .............................................................................. 71

  10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II .................................. 72

  11. Lembar Kerja Siswa Siklus II ......................................................... 76

  12. Kisi-Kisi Penuliasan Soal Evaluasi Siklus II ................................... 82

  13. Daftar Nilai Evaluasi Siklus II ........................................................ 89

  14. Foto-foto Kegiatan Pembelajaran PTK ........................................... 90

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini telah memasuki era baru, sejalan dengan kemajuaan teknologi. Generasi muda sebagai penerus bangsa dituntut lebih maju. Peserta didik tidak cukup diberi pelajaran dengan rutinitas akademik, tetapi sudah

  mulai merasakan yang terjadi di dalam masyarakat, sehingga mereka bisa merespon kenyataan empirik yang terjadi dalam masyarakat Guru adalah pendidik sekaligus pengajar yang mengemban tugas berat dalam mempersiapkan tunas-tunas bangsa sesuai dengan Undang-undang No. 20

  Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas UU No. 20 tahun 2003) mengamanatkan bahwa pendidik berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Tuajaunnya untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta tanggung jawab.

  Guna mewujudkan tujuan tersebut pemerintah melalui dinas terkait berusaha meningkatkan mutu tenaga pendidik melalui penyempurnaan kurikulum, penataran-penataran, KKG, penelitian-penelitian dan lain sebagainya.

  Dari pengalaman peneliti dalam kegiatan belajar mengajar menjumpai kendala-kendala terutama dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

  Pada dasarnya pembelajaran IPA berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari lebih-lebih di lingkungan sekitar kita banyak yang dapat dipelajari apa yang terkandung di dalamnya, termasuk yang berhubungan dengan proses pembentukan tanah sehingga dapat dipergunakan sebagai sumber mata pencaharian penduduk.

  Proses pembentukan tanah ini sangat perlu dipahami oleh siswa, karena dapat membedakan jenis-jenis tanah yang subur maupun yang gersang dan hanya dapat ditanami jenis tanaman tertentu. Diharapkan dengan adanya pembelajaran ini siswa dapat memanfaatkan dengan baik.

  Meskipun pembelajaran proses pembentukan tanah karena pelapukan penting untuk diketahui, namun siswa kelas V SDN Tamanagung 3 belum banyak yang mengetahui proses pembentukannya. Hal tersebut terbukti dari prestasi belajar tentang kompetensi dasar (KD 7) dari tahun ketahun belum mencapai nilai ketuntasan 75 karena nilai rata-rata yang yang dicapai baru 58 sebesar 64 % dari siswa tidak tuntas. Nilai tersebut belum dapat memuaskan dan masih tergolong rendah .

  Kemungkinan penyebab rendahnya hasil belajar tersebut terdiri dari beberapa faktor. Faktor-faktor itu antara lain:

  1. Penggunaan metode dan pendekatan dalam pembelajaran kurang inovatif dan tidak bervariasi hanya sebatas metode ceramah dan pemberian tugas.

  2. Penggunaan media pembelajaran oleh guru kurang maksimal

  3. Siswa hanya menghafal materi tanpa adanya pemahaman yang konkrit mengenai materi yang ada. sehingga siswa cenderung bersikap pasif ketika pembelajaran berlangsung

  Dari faktor-faktor tersebut di atas diduga hasil prestasi belajar siswa rendah. Oleh karena itu peneliti akan berupaya meningkatkan prestasi belajar dengan metode bervariasi dan penggunaan pendekatan kontekstual, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

  B. Pembatasan Masalah

  Masalah dalam penelitian ini hanya dibatasi kopetensi dasar 7.1 yaitu Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang permasalahan yang tersebut di atas maka rumusan masalah yang peneliti ajukan adalah :

  • Bagaimanakah penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar IPA tentang Proses pembentukan tanah karena pelapukan pada siswa kelas V SDN Tamanagung 3 Muntilan?

  D. Pemecahan Masalah

  Pemecahan masalah yang peneliti gunakan adalah: Peningkatan prestasi belajar IPA tentang proses pembentukan tanah karena pelapukan dengan pendekatan kontekstual bagi siswa kelas V SDN Tamanagung 3 Muntilan.

E. Batasan Pengertian

  Agar tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu penulis sampaikan definisi sebagai berikut:

  1. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melaluai mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru.

  2. Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu ilmu pengetahuan tentang alam yang dapat diperoleh melalui proses ilmiah dan didasari oleh sikap ilmiah. Srini

  3. Pelapukan adalah proses penghancuran batuan karena pengaruh atmosfer di mana bahan yang telah terlepas dari ikatannya hamper-hanpir tidak atau sangat sedikit terangkut. Proses pelapukan dibedakan disebabkan oleh 3 faktor yaitu: a. Faktor Fisika: disebabkan oleh faktor alam antara lain air, angin, perubahan suhu dan gelombang laut b. Faktor Biologi: disebabkan oeh faktor kegiatan makhluk hidup.

  Contohnya tumbuhan lumut.

  c. Faktor Kimia: disebabkan adanya oksigen dan uap air di udara yang mudah bersenyawa dengan berbagai zat. Contohnya besi berkarat dan hujan asam

  Akibat factor-factor di atas maka terbentuklah tanah yang terjadi dalam waktu jutaan tahun. Di Indonesia yang terletak di daerah tropika basah pelapukan kimia sangat dominan, karena curah hujan yang sangat tinggi.

  4. Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa menghubungkan antara pengetahuan yang dimiliki dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

  F. Tujuan Penelitian

  Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA bagi kelas V SDN Tamanagung 3 yang selama ini masih rendah, khususnya KD 7.1 Mendeskripsikan pembentukan tanah karena pelapukan dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Direncanakan prestasi belajar siswa meningkat, yakni minimal yang mendapat nilai 70 mencapai 75% dari 12 siswa.

  G. Manfaat Hasil Penelitian

  1. Bagi guru/peneliti

  a. Menambah wawasan penggunaan berbagai pendekatan dalam pembelajaran b. Dapat menerapkan manfaat tanah dalam kehidupan sehari-hari.

  c. Lebih banyak menggunakan alat-alat peraga dan media/model dalam pembelajaran

  2. Bagi Siswa

  a. Bagi siswa kelas V SDN Tamanagung 3 dapat meningkatkan prestasi belajar IPA khususnya proses pembentukan tanah karena pelapukan b. Dapat menerapkan cara belajar yang tepat untuk mata pelajaran IPA .

  3. Bagi sekolah a. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA .

  b. Tumbuhnya motivasi guru dalam mengembangkan proses pembelajaran yang bermutu .

  c. Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa aktif, kreatif dan menyenangkan di sekolah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar Siswa

  1. Pengertian Prestasi belajar

  a. Prestasi “ Prestasi” adalah keberhasilan uasaha yang didapat atau yang dicapai

  (Winkel 1984:162). Menurut Fudyartanto RBS (1973:19) prestasi adalah suatu taraf kemampuan anak untuk menguasai sejumlah pengetahuan dan ketrampilan pada seseorang .“Prestasi adalah hasil yang dicapai setelah seseorang (siswa) melaksanakan kegiatan belajar (Purwadarminta 1982: 649). Sedang berdasarkan kamus besar Indonesia (2008:1101) menyatakan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.Berdasarkan pengertian prestasi dari keempat sumber tersebut dapat disampulkan bahwa “Prestasi” didapat setelah seseorang melakukan usaha atau kegiatan .

  b. Belajar Belajar adalah perbuatan-perbuatan yang menghasilkan perubahan- perubahan yang menuju kesuatu yang lebih maju dan disengaja (Dakir,

  1986:25). Menurut Whihaker, (1970) yang dikutip oleh Westy Sumanto (1990:90) bahwa belajar adalah merupakan proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Belajar dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Syaodih (2005) menyebutkan bahwa sebagian besar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar.

  Moh Surya (1997) “Belajar dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

  Belajar menurut Slameto (2003:2) adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang memperoleh sesuatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya . Sedangkan menurut Darsono (2004:4) belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengakuan, pemahaman, ketrmpilan dan nilai sikap dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan yang disebut hasil belajar.

  c. Prestasi belajar Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasialan siswa. Dalam memperoleh prestasi . Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh setelah proses belajar mengajar berlangsung . Adapun adaptasi prestasi dapat diartikan hasil diperoleh belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu.

  Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi hasil dari proses belajar .memahami pengertian belajar secara garis besar bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri . Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda –beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi belajar, Poerwanto (1986:28) memberi pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport .” Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang dicapainya.”Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah: “kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasakan, dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.”

  Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam proses belajar mengajar . Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi palajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

d. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

  Dilihat dari asal katanya , ilmu Pengetahuan Alam (IPA), berasal dari bahasa inggris “Natural Science” natural berarti alamiah, berhubungan dengan alam sedang science artinya ilmu pengetahuan (Srini,1997:2) secara harfiah, IPA berarti Ilmu pengetahuan yang alamiah atau berhubungan dengan alam .

  Webster new collegiate Dictionary (1981) dalam Srini (1997:2)

  mengungkapkan bahwa “Natural science is knowledge concerned whit the

  physical world and phenomena”

  IPA adalah pengetahuan tentang alam dan gejalanya, kajian yang berhubungan dengan alam merupakan salah satu obyek kajian dari IPA .

  Mursetio Donosepoeno memandang bahwa IPA sebagai proses, produk, dan prosedur. Trianto (2010:137) IPA sebagai proses artinya semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam maupun untuk kegiatan baru sebagai produk artinya sebagai hasil dari suatu proses, yang berupa pengetahuan yang diajarkan dalam sekolah atau yang dipakai untuk mengetahui sesuatu yang disebut metode ilmiah. Didalam bukunya, Trianto (2010:136) mengungkapkan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan dalam penggunaannya terbatas pada gejala-gejala alam yang lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan lain sebagainya .

  Menurut Feiser (1975) dalam Amien (1987:4) menyatakan bahwa

  IPA adalah salah satu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi . Masih dalam bukun yang sama. Carin (1985) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang dalam penggunaannya terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan fakta saja, tetapi juga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah.

  Secara umum IPA meliputi tiga ilmu dasar, yaitu Biologi, fisika dan Kimia. Ketiga bidang tersebut memiliki kajian yang tersendiri.

  Meskipun berbeda tetapi saling terkait antara yang satu dengan yang lain. Menurut Srini IPA adalah suatu ilmu pengetahuan tentang alam yang dapat diperoleh melalui proses ilmiah dan dilandasi pleh sikap ilmiah.

  Srini mengatakan ada tiga hakikat IPA yaitu: IPA sebagai produk, proses, dan sebagai sikap.

e. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning=CTL)

  Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dan penerapannya pada kehidupan sehari-hari. Nurhadi dan Senduk (2004:5) menyatakan pendekatan kontekstual adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang menekankan pentingnya lingkungan alamiah itu diciptakan dalam proses pembelajaran agar kelas lebih hidup dan bermakna, karena siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya.

  Johnson (dalam Nurhadi, 2004:12) mengungkapkan system kontekstual adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan membantu peserta didik melihat makna dalam bahan yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari.

  Sementara, The Wasington State Consortium for Contextual Teaching and

  Learning (dalam Nurhadi, 2004:12) merumuskan pengajaran kontekstual

  adalah pengajaran yang memunkinkan peserta didik memperkuat dalam berbagai latar di sekolah dan di luar sekolah untuk memecahkan persoalan ada dalam dunia nyata. Nurhadi (2004:13) menyimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar pada saat guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

  Purnomo (2002:10) Mengungkapkan bahwa kontekstual adalah pembelajaran yang dilakukan secara konteks. Baik konteks linguistic maupun konteks non linguistic. Sementara Depdiknas (2002:5) menjelaskan bahwa pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang mengaitkan materi yang diajarkan dengan dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan sehari-hari. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa pembelajran kontekstual melibatkan tujuh komponen untuk pembelajaran efektif yaitu konstrutivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, permodelan, dan penilaian sebenarnya. Menurut Wina (2005:109) menekankan kepada keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata, sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

f. Penerapan Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran IPA

  Sesuai dengan komponen yang dimiliki oleh pendekatan kontekstual, maka pembelajaran IPA di kelas dikatakan menggunakan pendekatan tersebut jika menerapkan tujuh komponen berikut:

  1. Mengembangkan pemikiran bahwa peserta didik akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya (Komponen Kostrutivisme)

  2. Melaksanankan kegiatan menemukan sendiri untuk mencapai kompetisi yang diinginkan (Komponen Inkuiri).

  3. Mengembangkan sifat ingin tahu peserta didik dengan bertanya (Komponen Bertanya)

  4. Menciptakan masyarakat belajar, kerja kelompok (Komponen Masyarakat belajar)

  5. Menghadirkan model sebagai contoh dalam pembelajaran (Komponen Modeling)

  6. Melakukan refleksi diakhir pertemuan, agar peserta didik merasa bahwa hari ini bisa belajar sesuatu (Komponen Refleksi)

  7. Melakukan penilaian yang autentik dari berbagai sumber dan cara (Komponen Asesmen Autentik)

  g. Langkah-langkah penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menurut Wina (2005:109) antara lain:

  1. Pembelajaran adalah suatu proses pengaktifan pengetahuan yang ada.

  2. Belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru

  3. Pemahaman pengetahuan

  4. Mempraktakan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tampak perubahan perilaku siswa.

  5 Melakuakan refleksi terhadap terhadap strategi pengembangan pengetahuan

B. Penelitian Yang relevan

  Pakar-pakar IPA dari Unesco (1983) dalam (Kaligis Jenny RE dan Darmojo Endro 1992:6) pada penelitian ilmiahnya mengatakan bahwa pendidikan IPA harus dapat menolong anak didik untuk dapat memikir logis terhadap kejadian sehari-hari dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Kemampuan berfikir semacam itu dijadikan pengembangan KTSP sesuai dengan tujuan IPA sendiri.

  Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang mengantarkan siswa untuk dapat berfikir ilmiah. Di dalam pembelajaran IPA siswa dituntut untuk menguasai materi yang diajarkan oleh guru. Karena dalam pembelajaran IPA mencakup materi yang luas,maka seorang guru dituntut untuk kreatif dalam melakukan pembelajaran serta harus cerdas dalam memilih metode dan media pembelajaran. Akan tetapi jika pembelajaran tidak baik tentu akan membawa dampak kurang baik juga. Diantaranya disebabkan oleh pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran belum maksimal. sehingga siswa tidak memahami materi dan prestasi belajar yang baik tidak tercapai.

  Berdasarkan penelitian oleh Nugraheni Diah pada tahun 2007 mahasiswa jurusan fisika, FMIPA, UNES Semarang membuktikan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual pada pembelajaran IPA tentang proses pembentukan tanah karena pelapukan di kelas V SD.N Kedung Mandu 01 Semarang TH 2006/2007 menunjukkan peningkatan hasil nilai rata-rata dari

  Penelitian oleh Nugraheni Diah telah relevan dengan skripsi yang telah peneliti tulis pada pembelajaran IPA yang menggunakan pendekatan kontekstual. Peneliti mengharapkan dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan kontekstual bagi siswa kelas V SDN Tamanagung

  3 Muntilan dapat meningkat

C. Kerangka Berfikir

  Materi kompetensi dasar “ Proses pembentukan tanah karena pelapukan “ bersifat riil (nyata), artinya dapat dilihat secara langsung dengan bukti-bukti hasil dari proses pembentukannya, dan lebih mudah untuk mencari contoh benda-benda yang dibutuhkannya. Oleh karena itu guru selalu berusaha untuk meyakinkan kepada siswa tentang proses pembentukan tanah karena pelapukan, baik secara biologi, fisika, maupun kimia. Dengan menggunakan pendekatan kontekstual serta pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan inovatif sehingga menciptakan suasana yang menyenangkan, akan dpat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari kerangka berfikir di atas dapat disajikan dalam bentuk skema berikut ini: Kondisi Dalam pembelaja- ran guru belum Hasil belajar

   aw al m enggunakan CTL sisw a r endah Siklus I Guru Tindakan rendah Siklus II pendekat an kontekstual anak ikut terlibat dalam yang ditunjukkan guru pempem belajaran Pembelajaran menggunakan m enggunanakan pendekatan kontekstual dan gur u pem belajaran Hasil belajar Sisw a meningkat Kondisi akhir t inggi Hasil belajar Sisw a DIduga melalui pendekatan kont ekstual hasil belajar IPA pada siswa meningkat Gbr. 1 Kerangka Berfikir

  Pendekatan kontekstual dan Penggunaan alat peraga alami dalam bembelajaran IPA, mempunyai keuntungan antara lain sebagai berikut : 1. .Dapat mengaktifkan siswa. Hal ini disebabkan materi yang disajikan siswa dapat mencari sendiri wujud benda yang dibutuhkan, seperti bebatuan, pelapukan-pelapukan baik secara fisika, biologi maupun kimia, dan jenis-jenis tanah yang semuanya mudah diperoleh.

  2. Meningkatkan daya tarik siswa dalam pembelajaran karena siswa terlibat langsung dalam menemukan dan memecahkan masalah .

  3. Menumbuhkan pengertian dan rasa suka terhadap pembelajaran IPA khususnya materi proses pembentukan tanah karena pelapukan, selain itu siswa akan memanfaatkannya di lingkungannya sebagai sumber penghasilan.

  D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian kajian teori dan merujuk dari pendapat para ahli di atas tentang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual prestasi belajar siswa kelas V SD Tamanagung 3 Muntilan dalam pelajaran

  IPA tentang proses pembentukan tanah karena pelapukan diduga dapat meningkat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

  1. Jenis Penelitian: Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

  2. Alur PTK Penelitian Tindakan Kelas dilakukan karena:

  a. Adanya masalah yang dipicu oleh munculnya kesadaran pada guru bahwa dalam praktek yang dilakukan selama di kelas mempunyai masalah.

  b. Kumpulan data dari prakteknya sendiri melalui refleksi diri.

  c. Dilakukan di dalam kelas sehingga focus pada kegiatan pembelajaran.

  d. Bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran yang dilakukan bertahap terus menerus selama penelitian dilakukan.

  e. Dalam PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan yang berupa perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi dan revisi.

B. Seting penelitian:

  1. Tempat penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SDN Tamanagung 3, Muntilan. Jl. Tentara Pelajar No. 47 A Tamanagung Muntilan.

  2. Subyek penelitian Siswa kelas V SDN Tamanagung 3 Muntilan dengan jumlah 12 siswa.

  3. Obyek penelitian.

  Obyek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar IPA tentang proses pembentukan tanah karena pelapukan dengan pendekatan kontekstual siswa kelas V SDN Tamanagung 3 semester 2 Tahun ajaran 201/2012.

  4. Waktu Penelitian a. Dilakukan antara bulan (April-Desember 2012 s.d Februari 2013).

  b. Tabel jadwal penelitian sebagai berikut :

  Tabel 1. Jadwal Penelitian Tahun 2012 2013 No. Kegiatan Bulan Bulan 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1

  2

  1 Pengumpulan data kondisi awal

  2 Observasi

  3 Ijin pengambilan data kepada kepala sekolah

  4 Pengambilan data

  5 Analisa data

  6 Penyusunan laporan

C. Rencana Tindakan:

  Sebelum melakukan tindakan penulisan peneliti mengadakan langkah- langkah persiapan. Langkah-langkah ini dilakukan agar peneliti berjalan sesuai jadwal kegiatan. langkah-langkah tersebut diantaranya :

  1. Persiapan

  a) Permohonan ijin kepada Kepala SDN Tamanagung 3

  b) Menyusun silabus

  c) Menyusun RPP Siklus I dan Siklus II

  d) Membuat kisi-kisi untuk evaluasi pada akhir siklus I dan siklus II

  2. Rencana tindakan setiap siklus

  a. Siklus I 1). Rencana Tindakan

  A. Kegiatan awal

  a) Menata tempat duduk siswa dan berdoa bersama

  b) Memotivasi siswa dengan appersepsi

  c) Tanya jawab tentang struktur bumi

  d) Menyampaikan kompetensi dasar yang akan disajikan yaitu Proses Pembentukan Tanah karena Pelapukan

  B. Kegiatan Inti:

  • Eksplorasi:

  a) Membimbing siswa untuk memahami pembentukan tanah

  b) Mengadakan pengamatan tentang jenis-jenis batuan yang ada di sekitar sekolah c) Membimbing siswa untuk mengamati ciri-ciri jenis batuan yang tersedia d) Membentuk kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa/kelompok e) Tiap kelompok mendiskusikan lembar kerja siswa.

  • Elaborasi: a) laporan hasil diskusi oleh tiap kelompok, kelompok lain menanggapi.

  b) Membimbing siswa untuk menyusun kesimpulan

  • Konfirmasi:

  a) Mengadakan tanya-jawab hal-hal yang belum diketahui siswa

  b) Meluruskan kesalah phaman dalam melaporan hasil

  C. Kegiatan Akhir:

  a) Memberikan tugas mengerjakan evaluasi siklus I

  b) Memberikan Penilaian dan tindak lanjut

  c) Refleksi:

  2. Pelaksanaan tindakan Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana tindakan.

  3. Refleksi

  a) Mengidentifikasi kendala-kendala, kekurangan, dan temuan –temuan lain selama kegiatan .

  b) Membicarakan kendala-kendala, kekurangan dan temuan lain kepada teman sejawat selama pembelajaran .

  c) Membandingkan hasil yang sudah dicapai dengan indikator . keberhasilan yang deprogram untuk merencanakan siklus II

  b. Siklus II

  1. Rencana tindakan:

  A. Kegiatan Awal: a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa bersama .

  b) Mengadakan apersepsi: Tanya jawab tentang pembelajaran yang lalu untuk memotivasi siswa agar bertambah semangat dalam belajar.

  c) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai

  B. Kegiatan Inti

  • Eksplorasi:

  a) Membimbing siswa untuk memahami jenis-jenis pelapukan dan komposisi dan jenis-jenis tanah pendekatan kontekstual b) Mengadakan tanya jawab tentang benda-benda yang telah tersedia

  ( bebatuan, batu yang berlumut, besi berkarat, jenis-jenis tanah )

  c) Mengadakan pengamatan tentang benda-benda tersebut

  d) Membentuk kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa e) Memberi tugas kepada setiap kelompok untuk membahas LKS

  • Elaborasi:

  a) Tiap kelompok membahas LKS

  b) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok, kelompok yang lain menanggapi c) Menyimpulkan hasil diskusi kelompok

  • Konfirmasi

  a) Tanya-jawab hal-hal yang belum difahami siswa

  b) Meluruskan kesalah fahaman pendapat tentang materi yang baru dipelajari c) Memberi penguatan

  d) Siswa menulis rangkuman kesimpulan

  C. Kegiatan Akhir

  a) Guru memberi evaluasi

  b) Memberi tindak lanjut

  c) Refleksi

  2. Pelaksanaan tindakan Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan rencana tindakan .

  3. Refleksi

  a) Mengidentifikasi kendala-kendala, kekurangan maupun temuan lain

  b) Membicarakan kendala-kendala, kekurangan dan temuan-temuan lain untuk peningkatan. c) Membandingkan hasil yang sudah dicapai pada siklus I dan siklus II Siklus akan dilanjutkan apabila pada akhir siklus tidak mencapai target yang direncanakan yaitu nilai minimal 70 mencapai 75% dari 12 siswa.

D. Pengumpulan Data dan Pengumpulannya

  1. Peubah Di dalam penelitian ini peubahnya adalah prestasi belajar IPA tentang Proses pembentukan tanah karena pelapukan.

  2. Indikator Peningkatan prestasi belajar siswa tentang Proses pembentukan tanah karena pelapukan.

  3. Jenis data kuantitatif Data yang diperoleh dari skor hasil ulangan (evaluasi)

  4. Cara pegumpulan data Data dikumpulkan dengan mengadakan ulangan tiap akhir siklus .

Dokumen yang terkait

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas VI

0 2 48

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran PKn untuk siswa kelas II SDN Kledokan.

0 5 275

Peningkatan prestasi belajar menggunakan metode demonstrasi-eksperimen dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Congkrang 1 Muntilan Magelang.

0 0 101

Peningkatan prestasi belajar IPA tentang proses pembentukan tanah karena pelapukan menggunakan pendekatan kontekstual bagi siswa kelas V SDN Tamanagung 3 Muntilan.

0 2 114

Peningkatan prestasi belajar IPS menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas V SDN Banyakan Mertoyudan Magelang.

0 0 88

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Kanisius Kalasan menggunakan metode kontekstual

0 1 229

Peningkatan prestasi belajar menggunakan metode demonstrasi eksperimen dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Congkrang 1 Muntilan Magelang

0 0 99

Efektivitas pembelajaran IPA pada materi pokok proses pembentukan tanah karena pelapukan pada siswa kelas V SD Kanisius Kintelan I melalui metode inkuiri terbimibing dalam hal pencapaian hasil belajar - USD Repository

0 1 137

Peningkatan prestasi belajar siswa dengan pendekatan kontekstual melalui metode inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas V SD Budya Wacana semester genap tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 176

Peningkatan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual dalam mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri Bangunrejo I semester genap tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 106