Peningkatan prestasi belajar siswa dengan pendekatan kontekstual melalui metode inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas V SD Budya Wacana semester genap tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN

KONTEKSTUAL MELALUI METODE INKUIRI PADA MATA

  

PELAJARAN IPA KELAS V SD BUDYA WACANA

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:

Trisno Nugroho

091134230

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN

KONTEKSTUAL MELALUI METODE INKUIRI PADA MATA

  

PELAJARAN IPA KELAS V SD BUDYA WACANA

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh:

Trisno Nugroho

091134230

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  Lebih baik seker at r ot i yang ker ing diser t ai dengan ket ent r aman, dar ipada makanan daging ser umah diser t ai dengan per bant ahan.

  (Amsal 17 : 1) Tinggi hat i mendahului kehancur an, t et api ker endahan hat i mendahului kehor mat an.

  (Amsal 18 : 12) Skripsi ini saya persembahkan untuk:

  1. Bapak dan ibuku yang selalu memberi kasih sayang, mendukungku, dan senantiasa mendoakanku.

  2. Kakak dan adikku yang selalu memberi semangat.

  3. Anggit Rita D.W. yang selalu mendampingiku dan mendukungku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN

KONTEKSTUAL MELALUI METODE INKUIRI PADA MATA

PELAJARAN IPA KELAS V SD BUDYA WACANA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010/2011 Trisno Nugroho Universitas Sanata Dharma

  2011 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan pendekatan kontekstual melalui metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan keterlibatan siswa pada mata pelajaran IPA kelas V SD Budya Wacana semester genap tahun ajaran 2010/2011.

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Pada siklus I dan siklus II dilakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual melalui metode inkuiri dengan subyek penelitian adalah siswa kelas V. Data dikumpulkan menggunakan observasi dan hasil evaluasi pada setiap akhir siklus.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan pendekatan kontekstual melalui metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V di SD Budya Wacana. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai rata-rata siswa pada kondisi awal 81,71 dengan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 83,3%, mengalami peningkatan nilai rata-rata pada akhir siklus I menjadi 83,13 dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 84,2% dan meningkat lagi pada siklus II yaitu nilai rata-rata 86,00 dengan persentase siswa yang mencapai KKM 94,74%. (2) penggunaan pendekatan kontekstual melalui metode inkuiri dapat meningkatkan keterlibatan siswa kelas V di SD Budya Wacana. Hal tersebut ditunjukkan dari kondisi awal keterlibatan siswa 43,75% mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 75,99% dan pada siklus II menjadi 79,61%.

  Kata kunci : Prestasi belajar, keterlibatan siswa, pendekatan kontekstual dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRACT THE IMPROVEMENT OF STUDENT LEARNING ACHIEVEMENT BY CONTEXTUAL APPROACH THROUGH INQUIRY METHOD ON THE FIFTH GRADE NATURAL SCIENCE (IPA) OF BUDYA WACANA

  PRIMARY SCHOOL IN THE SECOND SEMESTER OF 2010/2011 ACADEMIC YEAR

  Trisno Nugroho Sanata Dharma University

  2011 The research is intended to know whether the use of contextual approach through inquiry method can improve students’ learning achievement and the participation of students on the fifth grade natural science of Budya Wacana Primary School in the second semester of 2010/2011 academic year.

  This is a Class Action Research which is done in two cycles. Each of cycles consists of two learning hours. On the first and the second cycles, learning is done by means of contextual approach through inquiry method on the fifth grade as the research subject. Data is collected by observation and evaluation result at the end of the cycles.

  The result of the research shows that (1) the use of contextual approach through inquiry method can improve the learning achievement on the fifth grade Natural Science of Budya Wacana Primary School. It can be proved by the students average score on 81,71 of the initial condition with 83,3% of the percentage numbers of students who are above the Minimal Successful Criteria (KKM), experiencing an improvement at the end of the first cycle to be 83,13 with 84,2% of the percentage numbers of students who are above the Minimal Successful Criteria (KKM), and experiencing an improvement at the end of the second cycle to be 86,00 with 94,74% of the percentage numbers of students who are above the Minimal Successful Criteria (KKM), (2) the use of contextual approach through inquiry method can improve the participation of the fifth grade students of Budya Wacana Primary School. It can be proved by 43,75% of students participation on the initial condition, experiencing an improvement on the first cycle to be 75,99% and on the second cycle to be 79,61% Keywords : Learning Achievement, Students Participation, contextual approach PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kemurahan rahmat dan kasihNya Skripsi ini dapat selesai dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Selain itu, Skripsi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan materi, memahami peserta didik, dan pembelajaran peserta didik sebagai usaha untuk memenuhi kompetensi seorang guru.

  Penulisan Skripsi ini dapat selesai karena berkat, keterlibatan, dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus hati, penulis ingin menyampaikan terima kasih, kepada:

  1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  2. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Prodi PGSD Universitas Sanata Dharma.

  3. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku pembimbing I dalam penyusunan skripsi ini yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan saran yang berguna bagi penulis.

  4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd. selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan saran yang berguna bagi penulis.

  5. Dra. Magdalena Sri Susanti selaku Kepala SD Budya Wacana Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................................... vi ABSTRAK ................................................................................................ vii ABSTRACT .............................................................................................. viii KATA PENGANTAR ............................................................................... ix DAFTAR ISI ............................................................................................. xi DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xvi BAB I. PENDAHULUAN .........................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

  1 B. Pembatasan Masalah.................................................................

  3 C. Perumusan Masalah ..................................................................

  3 D. Pemecahan Masalah .................................................................

  4 E. Batasan Pengertian ...................................................................

  4 F. Tujuan Penelitian ......................................................................

  5 G. Manfaat Penelitian ....................................................................

  5

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II. KAJIAN PUSTAKA ....................................................................

  7 A. Pembelajaran, Hakekat Belajar, dan Hasil Belajar .....................

  7 B. Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching Learning, CTL) .........................................................

  11 C. Metode Inkuiri ..........................................................................

  18 D. Hakekat IPA .............................................................................

  22 E. Sifat-sifat Cahaya .....................................................................

  24 F. Pembelajaran IPA dengan Pendekatan kontekstual melalui Metode Inkuiri ..........................................................................

  28 G. Kerangka berpikir .....................................................................

  30 H. Hipotesis Tindakan ...................................................................

  30 BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................

  31 A. Jenis Penelitian ........................................................................

  31 B. Setting Penelitian ......................................................................

  31 C. Prosedur Penelitian ...................................................................

  32 D. Pengumpulan Data dan Instrumen ............................................

  40 E. Penyusunan Instrumen ..............................................................

  42 F. Analisis Data ............................................................................

  45 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................

  50 A. Deskripsi Penelitian ..................................................................

  50 1. Siklus I ...............................................................................

  50 2. Siklus II ..............................................................................

  57 B. Hasil Penelitian ........................................................................

  63

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Siklus I ...............................................................................

  63 2. Siklus II ..............................................................................

  66 C. Pembahasan ..............................................................................

  69 BAB V. PENUTUP ...................................................................................

  75 A. Kesimpulan .............................................................................

  75 B. Saran ........................................................................................

  75 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

  77 LAMPIRAN ..............................................................................................

  78

  

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Jadwal Penelitian ....................................................................................

  63 Tabel 10. Perbandingan nilai rata-rata kondisi awal, siklus I dan siklus II…………

  70 Tabel 16. Hasil Penelitian …………………………………………………………..

  68 Tabel 15. Perbandingan nilai rata-rata siklus I dan siklus II…………………………

  67 Tabel 14. Perbandingan nilai evaluasi siklus I dan siklus II…………………………

  66 Tabel 13. Perbandingan nilai keterlibatan siswa siklus I dan siklus II……………...

  65 Tabel 12. Persentase keterlibatan siswa siklus II…………………………………….

  64 Tabel 11. Persentase siswa yang mencapai KKM siklus II………………………….

  62 Tabel 9. Persentase keterlibatan siswa siklus I……………………………………..

  30 Tabel 2. Peubah data dan pengumpul data ………………………………………..

  61 Tabel 8. Persentase siswa yang mencapai KKM siklus I…………………………..

  46 Tabel 7. Perbandingan nilai rata-rata kondisi awal dan siklus 1…………………..

  44 Tabel 6. Rubrik penilaian proses .............................................................................

  42 Tabel 5. Peubah dan indikator ketercapaian siswa..................................................

  41 Tabel 4. Kisi-kisi soal siklus II …………………………………………………....

  40 Tabel 3. Kisi-kisi soal siklus I …………………………………………………….

  71 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 1. Cahaya merambat lurus.......................................................

  25 Gambar 2. Cahaya menembus benda bening ........................................

  25 Gambar 3. Jenis pemantulan…………………………………………….

  26 Gambar 4. Cahaya dibiaskan…………………………………………….

  27 Gambar 5. Diagram nilai rata-rata kondisi awal dan siklus I…………..

  61 Gambar 6. Diagram nilai rata-rata kondisi awal, siklus I dan siklus II… 64

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

  Lampiran 1 Silabus …………………………………………………… 79 Lampiran 2 RPP siklus I pertemuan 1………………………………..

  86 Lampiran 3 RPP siklus I pertemuan 2 ……………………………….. 90 Lampiran 4 RPP siklus II pertemuan 1……………………………….. 94 Lampiran 5 RPP siklus II pertemuan 2 ………………………………. 98 Lampiran 6 LKS siklus I pertemuan 1………………………………… 102 Lampiran 7 LKS siklus I pertemuan 2 ………………………………... 106 Lampiran 8 LKS siklus II pertemuan 1 ……………………………….. 109 Lampiran 9 LKS siklus II pertemuan 2 ……………………………….. 114 Lampiran 10 Lembar soal evaluasi siklus I …………………………….. 117 Lampiran 11 Lembar soal evaluasi siklus II ……………………………. 120 Lampiran 12 Kunci jawaban soal evaluasi siklus I …………………….. 123 Lampiran 13 Kunci jawaban soal evaluasi siklus II ……………………. 124 Lampiran 14 Kondisi awal siswa ………………………………………... 125 Lampiran 15 Nilai rata-rata siswa siklus I ………………………………. 127 Lampiran 16 Nilai keterlibatan siswa siklus I …………………………... 128 Lampiran 17 Nilai rata-rata siswa siklus II ……………………………… 129 Lampiran 18 Nilai keterlibatan siswa siklus II ………………………….. 130 Lampiran 19 Lembar observasi keterlibatan siswa ……………………... 131 Lampiran 20 Contoh hasil LKS siklus 1 pertemuan 1…………………... 133 Lampiran 21 Contoh hasil LKS siklus 1 pertemuan 2 ………………….. 137 Lampiran 22 Contoh hasil LKS siklus 1I pertemuan 1………………….. 140 Lampiran 23 Contoh hasil LKS siklus 1I pertemuan 2 …………………. 145 Lampiran 24 Contoh hasil evaluasi siklus 1 …………………………….. 148 Lampiran 25 Contoh hasil evaluasi siklus II ……………………………. 151 Lampiran 26 Surat permohonan izin penelitian …………………………. 154 Lampiran 27 Surat keterangan telah melakukan penelitian …………….. 155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengajar dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Meskipun

  proses belajar mengajar berlangsung di luar kelas, tidak akan mengurangi kualitas belajar mengajar. Bahkan, pembelajaran yang dilakukan di luar kelas akan lebih menarik dan berkesan bagi siswa, dimana siswa diajak mengenal objek di sekitarnya dengan mengkaitkan pada materi sifat-sifat cahaya.

  Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) merupakan salah satu disiplin ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan, sehingga dapat membantu peserta didik memperoleh pengalaman langsung dan pemahaman untuk mengembangkan kemampuannya agar dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

  Materi sifat-sifat cahaya merupakan salah satu materi pembelajaran yang ada dalam cabang IPA yaitu fisika. Dalam materi sifat-sifat cahaya, kebanyakan siswa kelas V SD Budya Wacana masih mengalami kesulitan dalam memahami dan mempelajari materi tersebut. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai ulangan IPA materi cahaya masih ada nilai siswa di bawah

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  materi sifat-sifat cahaya adalah 81,71 dengan persentase dari total siswa yang nilainya belum mencapai KKM adalah 16,67% SD Budya Wacana. Proses belajar mengajar hendaknya bersifat mendidik dan mengembangkan. Guru tidak hanya menyampaikan materi akan tetapi sebagai model yang dapat merangsang perkembangan siswa. Siswa sebaiknya diajak untuk berlatih menemukan sendiri pengetahuannya agar dapat menumbuhkan kemampuan berpikir, dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya.

  Seorang guru harus memiliki kemampuan untuk mengolah proses belajar mengajar yang baik. Guru yang mampu mengolah kelas saat proses belajar mengajar berlangsung akan memberikan hasil belajar yang optimal. Siswa akan lebih tertarik pada materi jika materi tersebut dikemas ke dalam kegiatan yang menarik pula. Bagaimana membuat kegiatan menarik? Dengan metode yang bervariasi, siswa akan bergairah, termotivasi belajar secara inovatif dan kreatif. Metode mengajar yang digunakan guru dalam interaksi belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan kelancaran proses pembelajaran. Siswa akan bosan jika metode yang digunakan monoton.

  Dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran, siswa dilatih melakukan kegiatan yang dilakukan para ahli dalam memperoleh ilmu pengetahuan untuk menemukan konsep-konsep serta menerapkannya dalam kehidupan sehari- hari. Siswa akan lebih mudah memahami suatu konsep jika belajar dengan

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  akan lebih menyenangkan dibandingkan siswa hanya didikte beribu-ribu informasi oleh guru. Banyak siswa sering menggunakan konsep-konsep tertentu tetapi siswa tersebut tidak tahu makna dari konsep itu sendiri.

  Melihat permasalahan seperti itu, pendekatan kontekstual melalui metode pembelajaran inkuiri akan membantu siswa lebih aktif dalam suasana yang menarik dan gembira. Peningkatan hasil belajar siswapun akan dapat dirasakan. Dengan demikian penulis mengangkat sebuah judul “ Peningkatan prestasi belajar siswa dengan pendekatan kontekstual melalui metode inkuiri pada mata pelajaran IPA Kelas V SD Budya Wacana Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011” B.

   Pembatasan Masalah Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis hanya dibatasi pada kompetensi dasar 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Dalam penelitian ini akan digunakan salah satu model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran kontekstual melalui metode inkuiri. Dengan model pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, sehingga prestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran

  IPA dapat meningkat.

C. Perumusan Masalah

1. Apakah dengan pendekatan kontekstual melalui metode inkuiri pada mata

pelajaran IPA kelas V semester genap SD Budya Wacana dapat

  4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Apakah dengan pendekatan kontekstual melalui metode inkuiri pada mata

  pelajaran IPA kelas V semester genap SD Budya Wacana dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran? D. Pemecahan Masalah

  Untuk meningkatkan prestasi belajar dan keterlibatan siswa diperlukan beberapa komponen pendukung pembelajaran. Pendukung itu adalah pendekatan kontekstual dan metode inkuiri. Melalui metode pembelajaran ini, siswa lebih termotivasi belajar sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar dan keterlibatan siswa, khususnya pada mata pelajaran IPA kelas V materi tentang sifat-sifat cahaya.

  E. Batasan Pengertian

  1. Pembelajaran adalah suatu rangkaian kejadian yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah.

  2. Belajar adalah proses yang didalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan tingkah laku melalui praktik atau latihan.

  3. Hasil belajar siswa adalah pencapaian tujuan belajar oleh siswa dan terlihat pada perubahan-perubahan kemampuan siswa.

  4. Pembelajaran kontekstual (CTL) merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan

  5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga Negara, dan tenaga kerja.

  5. Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah.

  F. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui apakah penggunaan pendekatan kontekstual melalui metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang nampak pada nilai rata-rata siswa dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM kelas V SD Budya Wacana semester genap tahun ajaran 2010/2011.

  2. Untuk mengetahui apakah penggunaan pendekatan kontekstual melalui metode inkuiri dapat meningkatkan persentase keterlibatan siswa kelas V SD Budya Wacana semester genap tahun ajaran 2010/2011.

  G. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

  Siswa memperoleh kebebasan untuk menemukan hal-hal baru bagi dirinya didalam pembelajaran IPA yang bersifat nyata, konkret secara menyenangkan sehingga mempermudah memahami materi yang

  6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Bagi Guru Dapat meningkatkan profesionalisme guru dengan bertambahnya metode baru dan membantu guru dalam memecahkan masalah yang sama dengan yang dilakukan oleh peneliti.

  3. Bagi Peneliti Memberikan pengalaman, menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam merancang metode yang tepat dan menarik serta mempermudah proses pembelajaran melalui metode inkuiri.

  4. Bagi sekolah Memberikan masukan kepada sekolah bahwa penggunaan pendekatan kontekstual melalui metode inkuiri adalah salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan keterlibatan siswa. Selain itu, memberi inspirasi dan memacu guru untuk melakukan penelitian yang sama atau yang berbeda.

  5. Bagi Prodi PGSD Menambah referensi bacaan tentang bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan pendekatan kontekstual melalui metode inkuiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran, Hakikat Belajar, dan Hasil Belajar 1. Pengertian Pembelajaran Menurut Gagne dan Briggs dalam modul kuliah Perkembangan dan Belajar Peserta Didik yang ditulis oleh Wens Tanlain (2007:20), “pembelajaran adalah

  suatu rangkaian kejadian yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah”.

  Dalam pembelajaran, guru berfungsi sebagai fasilitator yaitu orang yang menyediakan fasilitas dan menciptakan situasi yang mendukung agar siswa dapat mewujudkan kemampuan belajarnya sehingga dapat mengubah tingkah laku siswa menjadi lebih baik.

  Menurut Piaget dalam Dimyati dan Mudjiono (2006 : 14), pembelajaran terdiri dari empat langkah berikut.

  a. Menentukan topik yang dapat dipelajari oleh anak sendiri.

  b. Memilih atau mengembangkan aktivitas kelas dengan topik tersebut.

  c. Mengetahui adanya kesempatan bagi guru untuk mengemukakan pertanyaan yang menunjang proses pemecahan masalah.

  d. Menilai pelaksanaan tiap kegiatan, memperhatikan keberhasilan, dan melakukan revisi.

  8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Jadi dapat disimpulkan pembelajaran adalah suatu rangkaian kejadian yang mempengaruhi tingkah laku siswa dimana guru sebagai fasilitator.

2. Hakekat Belajar

  Pengertian belajar dapat diartikan bermacam-macam. Dalam modul mata

kuliah Perkembangan dan Belajar Peserta Didik yang ditulis oleh Wens Tanlain

(2007:20), arti belajar secara umum dikemukakan oleh Hilgard, 1948: “Belajar

adalah proses yang didalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan

tingkah laku melalui praktik atau latihan”.

  Menurut Kimble dan Garmezy dalam Mohamad Ali (1984 :5), sifat perubahan

perilaku dalam belajar relatif permanen. Dengan demikian hasil belajar dapat

diidentifikasikan dari adanya kemampuan melakukan sesuatu secara permanen,

dapat diulang-ulang dengan hasil yang sama.

  Perubahan perilaku dalam proses belajar adalah akibat dari interaksi dengan

lingkungan. Interaksi ini biasanya berlangsung secara disengaja. Kesengajaaan itu

sendiri tercermin dari adanya faktor-faktor berikut :

  

a. Kesiapan (readiness); yaitu kapasitas baik fisik maupun mental untuk

melakukan sesuatu.

  b. Motivasi; yaitu dorongan dari dalam diri sendiri untuk meakukan sesuatu.

  c. Tujuan yang dicapai Ketiga faktor di atas merupakan pendorong seseorang untuk melakukan proses belajar.

  9 Dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:9), Skinner berpandangan bahwa belajar

adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.

  Menurut penulis, belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh pengetahuan yang baru berdasarkan pengalaman secara praktik maupun teori.

  Belajar adalah proses perubahan perilaku yang berkaitan dengan pengalaman dan latihan. Perilaku dikategorikan menjadi tiga yaitu: a. Kognitif (kecerdasan berpikir)

  b. Afektif (sikap, perasaan, emosi)

  c. Psikomotorik ( keterampilan) Faktor yang mempengaruhi belajar sebagai berikut: a. Faktor dari dalam Faktor dari dalam adalah faktor yang mempengaruhi belajar dari dalam diri siswa. Faktor ini meliputi: kondisi fisiologis dan psikologis. Faktor fisiologis meliputi kesehatan badan, faktor gizi, dan kondisi panca indera. Sedangkan faktor psikologis meliputi kecerdasan, bakat, minat, emosi, motivasi, dan perasaan.

  b. Faktor dari luar Faktor dari luar yaitu faktor yang mempengaruhi proses belajar dan hasil belajar yang berasal dari luar diri anak atau siswa yang belajar. Faktor ini meliputi faktor lingkungan dan faktor instrumental. Faktor lingkungan meliputi

  10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  meliputi kurikulum, program pendidikan, sarana, dan prasarana serta faktor guru atau tenaga pengajar.

3. Hasil Belajar

  Dalam modul kuliah Perkembangan dan Belajar Peserta Didik, ditulis oleh

Wens Tanlain (2007 :6), hasil belajar siswa dapat diartikan pencapaian tujuan

belajar oleh siswa dan terlihat pada perubahan-perubahan kemampuan siswa. Jika

hasil belajar siswa diperbandingkan dengan tujuan belajar siswa, maka ada tiga

kemungkinan hasil belajar siswa yaitu:

  a. Hasil belajar siswa belum mencapai seluruh tujuan belajar

  b. Hasil belajar siswa sama dengan tujuan belajar siswa

  c. Hasil belajar siswa melebihi tujuan belajar siswa Menurut penulis, hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh oleh siswa setelah mengalami aktivitas pembelajaran.

  

Hal-hal yang dapat digunakan sebagai dasar menilai prestasi siswa yaitu:

  a. proyek atau kegiatan dan laporan

  b. PR

  c. kuis

  d. karya siswa

  e. presentasi atau penampilan siswa

  f. demonstrasi

  g. laporan

  11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i. hasil tes tertulis.

  B.

  

Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching

Learning, CTL)

  Menurut Us. Departemen of Education the national School-to-Work Office dalam Trianto (2009:104), pembelajaran kontekstual (CTL) merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga Negara, dan tenaga kerja.

  Menurut penulis, CTL adalah suatu bentuk pembelajaran yang merumuskan dan memecahkan masalah dalam konten mata pelajaran dengan mengaitkan situasi atau masalah dunia nyata.

  Proses pembelajaran berlangsung secara alamiah dalam bentuk siswa belajar dan mengalami, bukan sekedar mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa.

  Pemaduan materi pelajaran dengan konteks keseharian siswa di dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual akan menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang kuat dan mendalam sehingga siswa kaya akan pemahaman masalah dan cara penyelesaiannya. Dalam hal ini siswa perlu mengerti makna belajar dan manfaatnya bagi kehidupan dan bagaimana cara mencapainya, mereka harus sadar bahwa apa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya, sehingga

  12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Mereka mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya

mencapainya. Dalam upaya ini, mereka memerlukan guru sebagai pengarah dan

pembimbing.

  Menurut Trianto (2009:104), fungsi dan peranan guru hanya sebagai

mediator-siswa lebih proaktif merumuskan sendiri tentang fenomena yang

berkaitan dengan fokus secara kontekstual bukan tekstual.

  Dari pernyataan di atas, guru hanya membantu atau memfasilitator. Tugas

guru lebih banyak berkaitan dengan strategi daripada memberi informasi,

mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu

yang baru bagi siswa. Pengetahuan dan keterampilan dapat ditemukan oleh siswa,

bukan dari apa kata guru.

  Dalam Trianto (2009:111), pendekatan kontektual (CTL) memiliki tujuh

komponen utama, yaitu konstruktivisme (Constructivism), menemukan (Inquiry),

bertanya (Questioning), masyarakat-belajar (Learning Community), pemodelan

(Modeling ), refleksi (Reflection), dan penilaian yang sebenarnya (Authentic

Assesment ).

  Menurut Trianto (2009:111), secara garis besar langkah-langkah penerapan CTL dalam kelas sebagai berikut:

  

1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara

bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.

  13 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Kembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya.

  4. Ciptakan masyarakat belajar ( belajar dalam kelompok-kelompok).

  5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.

  6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan.

  7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

  Dalam ( Doantara Yasa, http:/ipotes.wordpress.com/2008/05/13/pendekatan-

kontekstual-atau contextual-teaching-and-learning-ctl/), adapun tujuh komponen

tersebut sebagai berikut: 1.

   Konstruktivisme (Constructivism) Teori belajar tentang konstruktivisme menyatakan bahwa siswa harus

membangun pengetahuan di dalam pikiran mereka sendiri. Setiap pengetahuan

dapat dikuasai dengan baik jika siswa secara aktif mengubah pengetahuannya

menjadi pengetahuan yang baru. Pengetahuan bukan seperangkat fakta, konsep

atau kaidah yang siap diambil atau diingat. Siswa harus mengubah pengetahuan itu

dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Oleh karena itu pengetahuan

menjadi proses membangun bukan menerima pengetahuan. Dalam pandangan

konstruktivisme, strategi lebih diutamakan daripada seberapa banyak siswa

memperoleh dan mengingat pengetahuan. Untuk itu, tugas guru adalah

memfasilitasi proses tersebut dengan: a. Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa.

  b. Memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri.

  14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2.

   Menemukan (inquiry) Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran CTL.

  

Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil

mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil menemukan sendiri. Guru selalu

merangsang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan apapun materi

yang diajukan. Siklus inquiry yaitu merumuskan masalah, observasi, bertanya,

mengajukan dugaan (hipotesis), pengumpulan data dan penyimpulan.

  3. Bertanya (Questioning) Questioning atau bertanya adalah salah satu strategi pembentukan pendekatan

kontekstual. Bagi guru, bertanya dipandang sebagai kegiatan untuk mendorong

siswa untuk mengetahui sesuatu, mengarahkan siswa untuk memperoleh

informasi, membimbing dan menilai kemampuan siswa. Bagi siswa, bertanya

merupakan kegiatan penting dalam melaksanakan pembelajaran berbasis inquiry.

  4. Permodelan (Modelling) Modelling atau permodelan adalah kegiatan pemberian model dengan tujuan

untuk membahasakan ide yang kita pikirkan, mendemonstrasikan bagaimana kita

menginginkan para siswa untuk belajar atau melakukan sesuatu yang kita

inginkan. Dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu

selalu ada model yang dapat dicontoh dan diamati siswa. Guru memberi model

tentang “bagaimana cara belajar” misalnya guru memberi contoh tentang cara

belajar sesuatu, sebelum siswa melaksanakan tugas. Dalam pendekatan CTL guru

  15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

siswa ditunjuk untuk memberi contoh temannya mendemonstrasikan keterampilan

tertentu.

  5. Masyarakat Belajar (Learning Community) Konsep Learning Community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh

dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari diskusi dengan

teman, antar kelompok, antara yang tahu dengan yang belum tahu. Dalam kelas

kontekstual guru selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok

belajar. Siswa dibagi dalam kelompok yang anggotanya heterogen.

  6. Refleksi (Reflection) Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir

kebelakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan. Siswa menyimpan apa yang

telah dipelajari sebagai struktur pengetahuan yang baru yang merupakan

pengayaan atau pembetulan dari pengatahuan yang baru diterima. Kegiatan pada

akhir pembelajaran, guru memberi waktu sebentar agar siswa melakukan refleksi

berupa: a. pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu,

  b. catatan di buku siswa,

  c. kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu,

  d. diskusi, e. hasil kerja.

  16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7.

   Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment) Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang dapat memberi

gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran itu perlu diperoleh guru agar

dapat memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran yang benar.

Apabila data yang dikumpulkan guru untuk mengidentifikasikan bahwa siswa

mengalami kemacetan dalam belajar, maka guru segera mengambil tindakan yang

tepat agar siswa terbebas dari kemacetan belajar. Penilaian dilakukan bersama dari

kegiatan pembelajaran. Data yang dikumpulkan harus dari kegiatan yang nyata

yang dikerjakan siswa pada proses pembelajaran. Jika guru ingin mengetahui

perkembangan siswa, maka guru harus mengumpulkan data dari kegiatan nyata

saat siswa melakukan kegiatan atau percobaan. Penilaian autentik didasarkan pada

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa.

  Karakteristik penilaian sebenarnya dilakukan sebagai berikut.

  a. Dilaksanakan selama dan sesudah pembelajaran

  b. Dapat digunakan untuk formatif atau sumatif

  

c. Yang diukur adalah keterampilan dan kinerja bukan mengingat fakta atau

konsep d. Berkesinambungan e.

Dokumen yang terkait

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas VI

0 2 48

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui metode Inkuiri Terbimbing pada siswa kelas V SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 2014/2015.

0 1 508

Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode eksperimen mata pelajaran IPA siswa kelas IV B SDN Banyuroto 1 Sawangan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 2 112

Peningkatan prestasi belajar melalui metode bermain peran mata pelajaran PKn siswa kelas V SD Kanisius Manding, Bantul semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 184

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode eksperimen siswa kelas V Pasuruhan I Mertoyudan semester genap tahun pelajaran 2011-2012.

0 1 2

Peningkatan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual dalam mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri Bangunrejo I semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

0 1 108

Peningkatan prestasi belajar mata pelajaran IPS dengan metode kerja kelompok bagi siswa kelas II semester 2 SD Kanisius Sorowajan tahun pelajaran 2009/2010 - USD Repository

0 0 107

Peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode discovery-inquiry terbimbing pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri Cancangan Sleman semester 2 tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 191

Peningkatan prestasi belajar IPA dengan menerapkan metode eksperimen berbasis konstruktivisme pada siswa kelas III B SD Kanisius Sengkan semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 128

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir semester genap tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 203