SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI - Test Repository

  

PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH

DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

PROFESIONAL GURU PAI DI SMP VIP AL HUDA DAN

SMP MIBS KEBUMEN

KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2017

Oleh

  

IMAM TURMUDI

NIM. 12010150064

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan untuk gelar Magister Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017 ii

  

ABSTRAK

PERAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM

MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI

DI SMP VIP AL HUDA DAN MIBS KEBUMEN

KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2017

  Penelitian ini bertujuan untuk, pertama mengetahui gambaran umum pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah, kedua untuk mengetahui kompetensi profesional guru PAI di SMP VIP Al-Huda dan SMP MIBS Kebumen. Mengetahui peran superfisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI .

  Penelitian ini menggunakan Metode deskriftif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui;observasi,wawancara,dan dokumentasi. teknik analisis data menggunakan model Miles & Huberman dengan reduction, display, dan verification.

  Temuan penelitian ini menujkkan bahwa pertama, pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam bentuk. 1. supervisi kelas deangan tahapan; a). Menyusun rencana program supervisi kelas,b).melaksanakan observasi kelas dan c). tindak lanjut supervisi kelas. 2. membuat program peningkatan kompetensi profesional Guru PAI. 3. Supervisi akademik Kepala sekolah berhasil meningkatkan Kompetensi profesional Guru PAI.

  Kata kunci: supervisi akademik, kompetensi profesional.

  iii

  

ABSTRACT

THE ROLE OF SCHOOL ACADEMIC SUPERVISION IN IMPROVING THE

PROFESSIONAL COMPETENCE OF TEACHERS

  

IN SMP VIP AL HUDA AND MIBS KEBUMEN

KEBUMEN DISTRICT YEAR 2017

This study aims to first find out the general description of the academic supervision

of the principal, secondly to know the professional competence of PAI teachers in

  

VIP Al-Huda Junior High and Kebumen MIBS Junior High School. Know the role of

the principal's academic superfisi in improving the professional competence of PAI

teachers.

This research uses qualitative descriptive method, with data collection through

observation, interview, and documentation. data analysis techniques using Miles &

Huberman model with reduction, display, and verification.

The findings of this study indicate that first, the implementation of academic

supervision conducted by the principal in the form. 1. supervision of grade deangan

stage; a). Develop a classroom supervision plan, b) perform a class observation and

  

c). follow-up of class supervision. 2. make a program of professional competence

improvement Teacher PAI. 3. Academic Supervision The principal succeeds in

improving the professional competence of PAI Teachers.

  Keywords: academic supervision, professional competence .

  iv

  

PRAKATA

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala

  karunia terindahnya. Atas rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul Peran Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam meningkatkan ” kompetensi Guru PAI di SMP VIP Al Huda dan SMP MIBS Kebumen Kabupaten

  Kebumen ”.

  Dalam penyelesaian tesis ini, penulis mendapat bantuan, motivasi dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan Jazakallah khoiron katsiro kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Prof, Dr. Zakiyuddin, M.Ag selaku direktur Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  3. Bapak Noor Malihah, Ph.D selaku pembimbing tesis, yang telah membimbing dengan ikhlas sampai tesis selesai.

  4. Semua dosen program Beasiswa Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga yang telah membimbing dan memberi kemudahan selama penulis mengikuti kuliah.

  5. Teman-teman program Beasiswa Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. v

  6. Seluruh Kepala Sekolah dan guru PAI SMP VIP Al Huda Jetis Kutosari dan MIBS Kebumen terimakasih atas bantuan selama ini.

  7. Keluarga, istri dan anak-anakku terimakasih atas motivasi selama ini. Tidak ada satu pun yang dapat penulis berikan sebagai imbalan, kecuali doa semoga Allah SWT memberikan balasan yang sebaik-baiknya dan berlimpah rahmat serta hidayah-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta menjadi bahan kajian dalam bidang ilmu yang terkait. Amin.

  Penulis Imam Turmudi, S.Pd.I vi

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL

  ……………………................................................... i HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………...... ii HALAMAN PERNYATAAN

  …………………………………………...... iii MOTTO ..................................................................................................... .. iv PERSEMBAHAN............. .......................................................................... v ABSTRAK

  …………………………………….. ...................................... vi PRAKATA …………………………………….. ...................................... vii DAFTAR ISI

  …………………………….. ............................................... ix DAFTAR TABEL x ………………………. ................................................

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang ….....................................................................

  B. Rumusan dan Batasan Masalah ………………………… .....

  4 C.

  5 Signifikasi Penelitian ……………………….......................... D.Tinjauan

  6 Pustaka …………………... ....................................

  E. Sistematika Penelitian 9 ……………. .........................................

  BAB II KERANGKA TEORI A. Teori Supervisi Akademik …….. .......................................... 11 B. Tujuan Supervisi ………………………… ........................... 13 vii

  viii C.Fungsi supervisi

  ……………………….................................. 15

  D. Prinsip Supervisi ..................................................................... 16

  E. Pendekatan Supervisi................................................................ 18

  F. Teknik Supervisi ....................................................................... 20

  G. Kompetensi Profesional Guru .................................................. 22

  BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian .............................................................. 29 B. Gambaran Umum Sekolah Berbasis Pesantren …….. ........ 34 BAB IV DESKRIPSI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH A.Supervisi Kelas .. ................................................................

  49 B.Program Peningkata Kompetensi Profesional Guru PAI … 63

  C.Kompetensi Propfesional Guru PAI...................................... 73

  BAB V PENUTUP A. Simpulan …….. .................................................................. 75 B. Saran ………… ................................................................... 76 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 78

  LAMPIRAN …………………………………………………… .............. BIOGRAFI PENULIS

  ……………………………………………………

  DAFTAR TABEL

  Tabel Halaman

  3.1 Data Guru PAI SMP VIP Al Huda Kebumen................................ 37

  3.2 Stuktur Ornagisasi SMP VIP Al Huda .......................................... 38 3.3 Agenda Kegiatan .............................................................................

  43 3.4. Stuktur Organisasi SMP MIBS Kebumen.......................................

  46 ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan

  kualitas sumber daya manusia. Untuk mewujudkan pembangunan dibidang pendidikan, khususnya di sekolah menengah, dibutuhkan penyempurnaan dan peningkatan penyelenggaraan pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia sebagai pelaksana pendidikan.

  Adanya program wajib belajar 9 tahun (wajar) membuat pendidikan setingkat SMP menjadi target penuntasan. Menghadapi kenyataan di atas, tentu saja perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan dan pembenahan, antara lain dengan meningkatkan kinerja sumber daya manusia yang dimiliki. Satu-satunya potensi sumber daya manusia tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya kinerja dalam pencapaian tujuannya. Di lain pihak, sumber daya manusia sekarang digunakan

  1 dan diakui sebagai aset kinerja yang paling berharga.

  Kepala sekolah dan guru merupakan sumber daya manusia yang mempunyai kedudukan strategis dalam upaya pemberdayaan seluruh potensi sekolah, karena itulah supervisi akan sangat bergantung pada kinerja mereka. Peran guru selama ini diharapkan dapat berjalan dengan optimal sesuai rencana, sehingga akan banyak pihak yang diuntungkan dari kinerja guru. Namun demikian dalam proses pencapaian masih banyak sekali faktor yang mempengaruhi, diantaranya beberapa pencapaian kinerja belum terealisasi sesuai harapan. Guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar, kata mengajar sendiri dapat diartikan berbagai

  2

  macam. Berikut adalah pengertian mengajar menurut Muhibbin:

  1. Menularkan pengetahuan dan kebudayaan kepada orang lain (bersifat kognitif);

  2. Melatih keterampilan jasmani kepada orang lain (bersifat psikomotorik);

  3 3. Menanamkan nilai dan keyakinan kepada orang lain (bersifat afektif).

  Pengertian di atas secara eksplisit menguraikan bahwa tugas mengajar bukanlah hanya pada satu aspek saja, melainkan beberapa aspek. Akan tetapi, terlepas dari aneka ragam interpretasi, guru yang dimaksud dalam tulisan ini adalah tenaga pendidik yang pekerjaan utamanya mengajar. Kegiatan mengajar yang dilakukan guru tidak hanya berorientasi pada kecakapan berdimensi ranah

  4 cipta saja, tetapi kecakapan yang berdimensi ranah karsa dan rasa.

  Supervisi merupakan layanan berupa bimbingan yang diberikan oleh seorang supervisor kepada karyawan atau staf kerjanya, sehingga jelas bahwa kepala sekolah sebagai supervisor memiliki tugas untuk memberikan layanan

2 Muhibbin, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Penerbit Rosdakarya, 2001, 223.

  3 Muhibbin, Psikologi Pendidikan ..., 225. berupa bimbingan atau bantuan kepada guru untuk dapat meningkatkan

  5 kinerjanyasebagai pengajar.

  Willes dalam Asf dan Mustofa menyatakan “Supervision is assistance

  in the development of better teaching learning situation

  ”. Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik. Situasi belajar yang dimaksud adalah situasi belajar yang memperhatikan tujuan, materi ajar, teknik pembelajaran, metode pembelajaran, guru, siswa dan lingkungan

  6 belajar.

  Wawancara yang peneliti lakukan dengan narasumber Bapak Farkhanudin, S.Pd.M.Pd kepala sekolah SMP VIP Al-Huda Jetis Kutosari dan Hamim Mustofa M.Pd. kepala sekolah SMP MIBS Kebumen menyebutkan bahwa kesulitan yang dihadapi kepala sekolah sehingga tidak dapat melaksanakan supervisi akademik di sekolahnya adalah karena banyaknya tugas yang dibebankan pada kepala sekolah, hal ini berakibat kepala sekolah kesulitan dalam manajemen waktu. Kurangnya pemahaman tentang supervisi akademik yang dimiliki oleh oleh kepala sekolah. Pernyataan tersebut menunjukkan, bahwa kepala sekolah kesulitan dalam menjalankan salah satu tugasnya yaitu sebagai supervisor.

  Berdasarkan observasi, di kecamatan Kebumen terdapat 11 (sebelas) sekolah yaitu tujuh sekolah negeri dan empat sekolah sewasta. Penulis hanya mengambil sampel dua sekolah SMP VIP Al Huda dan MIBS Kebumen karena 5 Asf Jasmani dan Syaiful Mustofa, Supervisi Pendidikan. Yogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2013, 26. sekolah tersebut merupakan sekolah swasta favorit yang banyak diminati oleh siswa. Penulis akan meneliti mengenai peran supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional Guru PAI di SMP VIP Al Huda dan MIBS Kebumen.

B. Rumusan Masalah 1.

  Identifikasi Masalah a.

  Kurangnya pemahaman kepala sekolah tertang supervisi akademik sehingga kepala sekolah hanya memahami supervisi sebagai bentuk pengawasan dan penilaian kinerja guru dalam pembelajaran.

  b.

  Minimnya pelatihan kepala sekolah tentang supervisi, serta beban kepala sekolah sehingga tidak maksimal dalam melakukan supervisi akademik.

  c.

  Kurangnya perhatian kepala sekolah terhadap guru dalam meningkatkan kompentessi supervisi.

2. Pembatasan masalah a.

  Pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu supervisi akademik yang akan dilakukan oleh kepala sekolah.

  b.

  Peneliti membatasi permasalahan dari perencanaan sampai dengan keberhasilan supervisi akademik dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI di SMP VIP Al Huda dan SMP MIBS Kabupaten Kebumen.

3. Rumusan Masalah

  a.

  Bagaimana pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SMP VIP Al Huda dan SMP MIBS Kebumen ? b. Bagaimana kompetensi profesional guru PAI di SMP VIP Al Huda dan

  MIBS kebumen ? c. Bagaimanakah peran supervisi kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI di SMP VIP Al Huda dan MIBS kebumen ? C.

   Signifikasi Penelitian 1.

  Tujuan Penelitian a.

  Untuk mengetahui pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah di SMP VIP Al Huda dan SMP MIBS Kebumen.

  b.

  Untuk mengetahui kompetensi profesional guru PAI di SMP VIP Al Huda dan MIBS kebumen .

  c.

  Untuk mengetahui peran supervisi akademik kepala sekolah di SMP VIP Al Huda dan MIBS kebumen .

2. Manfaat penelitian a.

  Teoritis Memberikan solusi bagi dunia pendidikan islam sekaligus memperkaya wawasan tentang supervisi pendidikan islam.

  b.

  Praktis 1)

  Bagi dinas pendidikan Kabupaten Kebumen, dijadikan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan terkait supervisi penididkan.

  2) Bagi kepala sekolah sebagai masukan dalam menerapkan supervisi akademik.

  3) Bagi guru PAI sebagai pedoman dalam meningkatkan kompetensi profesional.

D. Tinjauan Pustaka

  Puji Handriyani melakukaan penelitian tentang supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI, pendekataan ini menggunakan kualitatif deskriftif. Sebagaian besar kepala sekolah hanya melakukan supervisi secara kelompok dengan pembinaan guru secara bersama

  • –sama di awal tahun ajaran baru. Beberapa kepala sekolah tidak melakukan supervisi perseorangan dengan kunjungan kelas, observasi kelas maupun pertemuan individual. Supervisi akademik kepala sekolah di Kecamatan Sragen belum berhasil dalam meningkatkan kompetensi profesional guru PAI karena pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah belum terencana

  7 sistematis dan berkelanjutan.

  Mochammad Slamet, dalam penelitiannya tentang pengaruh kompetensi supervisi manajerial dan akademik pengawas terhadap kinerja guru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan analisis data menggunakan korelasi dan regresi berganda. 7 Hasil penelitian ini adalah: (1) Kompetensi supervisi manajerial berpengaruh

  Puji Handriyani, Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kompetensi

Provesional Guru PAI (Studi Kasus di SD se-Kecamatan Sragen Tahun 2016). Tesis, IAIN terhadap kinerja guru dengan hubungan tergolong tinggi dan memberikan sumbangan sebesar 31,36%. (2) Kompetensi supervisi akademik berpengaruh terhadap kinerja guru dengan hubungan tergolong tinggi dan memberikan sumbangan sebesar 43,38%. Berdasarkan hasil penelitian ini berarti kompetensi akademik pengawas cukup baik sehingga efektif dalam proses pendidikan di Kota Banjar. (3) Kompetensi supervisi manajerial dan akademik pengawas berpengaruh terhadap kinerja guru dengan hubungan tergolong tinggi dan memberikan kontribusi sumbangan sebesar 47,61%. sisanya sebesar 52,39% ditentukan oleh variabel yang lain seperti disiplin guru, motivasi

  8 guru, sarana prasarana, pengalaman mengajar dan lain- lain.

  Edi Wahjanto melakukan penelitian tentang pengaruh supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah dan kompetensi guru terhadap kinerja guru dan prestasi belajar siswa sma negeri se kota magelang. Penelitian tersebut menggunakan teknik analisis jalur. Adapun hasil sebagai berikut: pertama, prestasi belajar siswa merupakan refleksi keberhasilan siswa dalam belajar, secara bersama-sama dipegnaruhi oleh supervisi kunjungan kelas, kompetensi guru dan kinerja guru diperoleh R2 = 0,674. Ini berarti prestasi belajar siswa SMA Negeri se Kota Magelang sebesar 67,4% variasinya dipengaruhi secara bersama-sama oleh supervisi kunjungan kelas, kompetensi guru dan kinerja guru. Sedangkan 32,6% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar model 8 yang dispesifikasikan. Kepala sekolah dan kompetensi guru masing-masing

  Mochammad Slamet, “Pengaruh Kompetensi Supervisi Manajerial Dan Supervisi Akademik

Pengawas Sekolah Terhadap Kinerja Guru (Study Deskriptif Kuantitatif Pada Smp Negeri Di Kota Banjar) ”. Tesis, Universitas Galuh Ciamis, 2013. mempunyai sumbangan efektif sebesar 9,9%, dan 23,0%. Hal ini berarti prestasi belajar siswa SMA Negeri se Kota Magelang secara tidak langsung variasinya sebesar 9,9% dipengaruh oleh supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah, 23,0% oleh kompetensi guru. kepala sekolah dan kompetensi guru masing-masing dengan sumbangan efektif sebsar 30,6% ditemukan dari supervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah, dan kompetensi guru masing- masing dengan sumbangan efektif sebesar 30,6% dan 47,3%. Dengan temuan ini berarti variasi tenaga guru sebesar 30,6% ditentukan seupervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah dan 47,3% oleh kompetensi guru. Pada temuan tersebut, kompetensi guru mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan variabel supervisi kunjungan kelas oleh kepala

  9 sekolah.

  Tri Martiningsih, dalam penelitiannya memaparkan bahwa supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah merupakan layanan bagi guru berupa bimbingan agar guru lebih profesional dalam melaksanakan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Analisis menggunakan statistik regresi tunggal dan regresi ganda. Kontribusi partisipasi guru dalam KKG terhadap peningkatan kompetensi profesional guru sebesar 0,220. Secara bersama-sama supervisi akademik dan partisipasi guru dalam KKG memberi kontribusi terhadap kompetensi profesional guru sebesar 0,303. 9 Kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) semakin tinggi supervisi akademik

  Edi Wahjanto, “Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas Oleh Kepala Sekolah Dan Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru Dan Prestasi Belajar Siswa Sma Negeri Se Kota Magelang ”, Tesis, akan mengakibatkan semakin tinggi kompetensi profesional guru; (2) Semakin tinggi partisipasi guru dalam KKG akan mengakibatkan semakin tinggi kompetensi profesional guru; (3) Semakin tinggi supervisi akademik dan partisipasi guru dalam KKG akan mengakibatkan semakin tinggi kompetensi profesional guru. Supervisi akademik yang dilakukan bukan semata-mata sebuah penilaian, namun lebih pada upaya diskusi bersama dalam rangka meningkatkan

  10 kualitas pembelajaran.

E. Sistematika Penelitian Tesis ini terdiri atas lima bab.

  Bab pertama: Pendahuluan, yang meliputi: Latar belakang penelitian, Rumusan masalah, Signifikasi penelitian, Tinajuan pustaka dan Sistematika Penelitian.

  Bab kedua : Krangka Teori. Bab ini meliputi, Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Tujuan supervisi, Fungsi supervisi Prinsip supervisi akademik, Pendekatan supervisi akademik, Peran supervisi akademik, Teknik supervisi akademik, kompetensi profesional guru PAI dan indikatornya.

  Bab ketiga : Metode penelitian yang meliputi gambaran dan kondisi Sekolah di SMP VIP Al Huda Jetis dan SMP MIBS Kebumen Kab Kebumen.

  Bab keempat : Deskripsi supervisi akademik kepala sekolah, supervisi kelas,program peningkatan kompetensi profesional guru PAI, kompetensi 10 profesional guru PAI.

  Tri Martiningsih, “Pengaruh Supervisi Akademik Dan Partisipasi Guru Dalam Kkg (Kelompok

Kerja Guru) Terhadap Kompetensi Profesional Guru Sd Di Kecamatan Pekalongan Utara Kota

  Bab lima : Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran akhir.

  Tulisan ini juga di lengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran yang mendukung terhadap validitas data serta biografi peneliti.

BAB II KERANGKA TERORI A. Teori Supervisi Akademik Supervisi berasal dari kata super dan vision, artinya" melihat sesuatu

  dimana subjek berada dalam keadaan lebih". Supervisi sebagai suatu usaha mencapai hasil yang diinginkan dengan cara mendayagunakan bakat/kemampuan alami manusia dan sumber-sumber yang memfasilitasi, yang ditekankan pada pemberian tantangan dan perhatian yang sebesar-besarnya pada bakat/kemampuan alami manusia. Supervisi akademik adalah supervisi yang menitikberatkan pengamatan pada masalah akademik, yaitu yang langsung berada dalam lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

  11

  guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar mengajar. Inti dari definisi tersebut adalah bahwa supervisor bukanlah menangani sendiri secara fisik operasional, tetapi cukup dengan membimbing, mengarahkan, dan melatih bawahan sehingga mereka dapat memberi kontribusi yang maksimal.Selain itu supervisor juga perlu menciptakan iklim yang membuat

  12 karyawan bekerja dengan tenang dan bersemangat.

  11 Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media, 2008,5 12 Mulianto, Sindhu dkk, “ Panduan Lengkap Supervisi”. Jakarta: PT Elek Media Kompeten,

  Supervisi adalah suatu layanan terhadap guru, baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok. S upervisi sebagai “usaha mesti- muli, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah, baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudka n seluruh fungsi pengajaran”, sehingga menurutnya kata kunci dari supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan kepada guru-guru, maka tujuan supervisi adalah memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang dilakukan guru di kelas. Seperti firman allah dalam al Quran berikut:

  ا اَك ْن َهللَّا َرَكَذَو َريخلآ ا َمْوَ يْلاَو َهللَّ وُجْرَ ي َن يل َم ٌةَنَسَح ٌةَوْسُأ يهللَّا يلوُسَر يفِ ْمُكَل َناَك ْدَقَل

  ) 21 : بازـخلاا(

  اًيريثَك “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)

  13 hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab :21)

  Beberapa definisi yang tertulis di atas terdapat beberapa kesamaan oleh karenanya kesamaan inilah yang akan penulis jadikan sebagai acuan dalam menyimpulkan pengertian tentang supervisi pendidikan. Pertama, supervisi pendidikan adalah sebuah layanan. Kedua, layanan itu berupa bimbingan yang ditujukan kepada guru-guru dengan tujuan agar guru lebih profesional dalam melaksanakan pembelajaran.

  Supervisi pendidikan memiliki tiga ciri yaitu: (1) Supervisi pendidikan merupakan sebuah proses, oleh karena itu perlu ada langkah-langkah yang harus ditempuh oleh kepala sekolah dan pengawas atau guru yang ditugasi 13 Kementerian Agama RI Direkturat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Direkturat Urusan

  Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Al- Qur’an dan Terjemah, Jakarta: Sinergi Pustaka Indonesia, sebagai penyelia; (2) Supervisi merupakan aktifitas membantu guru meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas- tugasnya, khususnya dalam mengelola proses belajar mengajar; (3) Tujuan akhir supervisi pendidikan adalah guru semakin mampu mengelola proses pembelajaransecara efektif dan efisien. Bafadal mengemukakan pula bahwa supervisi akademik akan mampu membuat guru semakin profesional apabila programnya mampu

  14 mengembangkan dimensi persyaratan profesional/kemampuan kerja.

  B . Tujuan Supervisi

  Proses pembelajaran dikatakan efektif jika mencapai tujuan pembelajaran. Pada awalnya supervisi pendidikan dilakukan untuk mengawasi kegiatan sekolah dengan tujuan agar pendidikan berjalan dengan baik, tetapi perkembangannya justru lebih bersifat kepengawasan untuk merekam kerja guru, akibatnya lebih banyak mengungkap kesalahan guru dan berakhir dengan

  ,

  pemecatan. Menurut Glickman dalam Donni Juni Priansa dan Rismi Somad Secara umum, tujuan supervisi akademik adalah membantu guru untuk mengembangkan kemampuannya dalam mencapai tujuan pembelajaran yang

  

15

  direncanakan bagi peserta didiknya. Menurut Peter Oliva dalam Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, menyatakan bahwa kegiatan supervisi akademik dimaksudkan untuk:

  1. Membantu guru dalam merencanakan pembelajaran 14

  2. Membantu guru dalam penyajian materi pembelajaran

  Ibrahim Bafadal, Supervisi pengajaran: Teori dan aplikasinya dalam membina profesional guru , Jakarta: Bumi Aksara, 1992, 10.

  3. Membantu guru dalam mengevaluasi pembelajaran

  4. Membantu guru dalam mengelola kelas

  5. Membantu guru mengembangkan kurikulum

  6. Membantu guru dalam mengevaluasi kurikulum

  7. Membantu guru dalam mengevaluasi diri mereka sendiri

  8. Membantu guru bekerjasama dengan kelompok

  16 .

  9. Membantu guru melalui inservice program Tiga tujuan supervisi akademik antara lain pengembangan profesional, pengawasan kualitas dan penumbuhan motivasi yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.

  Pengembangan Profesional Supervisi akademik dimaksudkan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam memahami akademik, kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan mengajarnya melalui teknik-teknik tertentu

  2. Pengawasan kualitas Supervisi akademik untuk memonitor kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui kunjungan kepala sekolah ke kelas-kelas di saat guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya, maupun dengan peserta didik.

  3. Penumbuhan motivasi

  Supervisi akademik untuk mendorong guru menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas mengajarnya, mendorong guru mengembangkan kemampuannya sendiri, serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap tugas dan tanggung jawabnya.

C. Fungsi Supervisi

  Sebagaimana pengertian supervisi yang berarti suatu aktivitas pembinaan dan pembimbingan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif guna mencapai tujuan pendidikan. Maka ada beberapa tanggapan tentang fungsi dari supervisi. Supervisi pendidikan mempunyai fungsi utama untuk perbaikan

  

17

dan peningkatan kualitas pengajaran.

  Menurut Purwanto fungsi-fungsi supervisi itu menyangkut beberapa hal di antaranya, a.

  Dalam bidang kepemimpinan, b.

  Hubungan kemanusiaan, c. Pembinaan proses kelompok, d. Bidang administrasi personel

  18 e.

  Dalam bidang evaluasi.

  17 Piet A Sahertian, Konsep Dasar, ..., 21.

  Sedangkan menurut Swearingin yang dikutip oleh Sahertian ada delapan fungsi supervisi: a.

  Mengkoordinasi semua usaha sekolah b. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah c. Memperluas pengalaman guru-guru d. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif e. Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus f. Menganalisis situasi belajar-mengajar

  19 g.

  Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada setiap anggota staf.

  Dari beberapa fungsi supervisi yang telah dirumuskan oleh tokoh di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa fungsi dari supervisi pendidikan adalah untuk membantu guru dalam melaksanakan tugasnya secara efektif.

D. Prinsip Supervisi

  Prinsip-prinsip pelaksanaan supervisi pendidikan adalah prinsip ilmiah,

  20

  demokratis, kooperatif dan konstruktif. Sedang menurut Sahertian, prinsip supervisi meliputi hal-hal sebagai berikut: a.

  Prinsip ilmiah (scientific) dengan ciri-ciri : Supervisi dilaksanakan berdasarkan data yang objektif dalam proses pembelajaran; data yang diperoleh menggunakan perekam seperti : angket, observasi, dan percakapan pribadi; dan supervisi dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan kontinu.

  b.

  Prinsip demokratis yaitu dengan menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru sehingga guru merasa aman dalam melaksanakan tugas.

  c.

  Prinsip kerja sama dengan memberi support, mendorong, menstimulasi 19 guru sehingga merasa tumbuh dan berkembang bersama.

  Piet A Sahertian, Konsep Dasar, ..., 21. d.

  Prinsip konstruktif dan kreatif sehingga guru akan termotivasi dalam mengembangkan potensi dan kreativitasnya, serta menciptakan suasana kerja yang menyenangkan.

  Supervisi hendaknya dapat membantu meningkatkan perilaku dan hubungan dari semua anggota staf sekolah dan harus membantu mengembangkan hubungan baik dengan semua komunitas.

  22 E.

  Efektivitas program untuk supervisi harus dievaluasi oleh keduanya, yaitu peserta dan konsultan luar.

  Supervisi harus membantu menerjemahkan dan mempraktikkan penerapan penemuan terakhir dari penelitian bidang pendidikan. m.

  Program kepengawasan harus menggunakan bantuan konsultan dari kantor pendidikan, serta harus melibatkan pengawasan pendidikan yang ditunjuk oleh kementerian terkait lainnya. l.

  Perencanaan jangka pendek dan jangka panjang merupakan hal penting dalam kepengawasan yang keduanya saling mempengaruhi. k.

  Supervisi juga harus memiliki asas ketepatan dengan program kerja dan anggaran tahunan sekolah. j.

  Tanggung jawab untuk meningkatkan satu program untuk supervisi sekolah terletak di tangan guru, sama halnya pengawas bertanggung jawab atas sistem sekolahnya. i.

  h.

  Supervisi harus membantu pengadministrasian organisasi dan sesuai aktivitas-aktivitas pembelajaran untuk siswa.

  g.

  f.

  21 Secara lebih jelas, prinsip supervisi diungkap oleh Marks, Stoops dan

  Supervisi harus membantu memperjelas tujuan objektif bidang pendidikan serta harus mendapatkan manfaat dengan penerapan tujuan tersebut.

  e.

  Penggolongan demikian berlaku pula bagi personel yang telah bersertifikat serta harus mendapat manfaat dari supervisi terkait.

  d.

  Supervisi harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan individu dari personel sekolah.

  c.

  Semua kebutuhan guru, haknya, bantuan supervisi, dan jenis layanan ini adalah tanggung jawab pemimpin sebagai pengawasan utama.

  b.

  Supervisi adalah satu bagian integral dari suatu program bidang pendidikan, yang di dalamnya terdapat sistem kooperatif dan jenis layanan kelompok.

  King Stoops sebagaimana dikutip oleh Nur Aedi sebagai berikut: a.

   Pendekatan Supervisi 21 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar...., 20. 22 Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan Tinjauan Teori dan Praktik, Jakarta: Raja Grafindo

  Pendekatan supervisi menurut Mantja dibedakan ke dalam tiga jenis sebagai berikut: a. Pendekatan langsung

  Pendekatan langsung (direktif) yaitu cara pendekatan masalah yang bersifat langsung. Pendekatan direktif didasarkan atas pemahaman terhadap psikologi behaviorisme yang mana semua perbuatan berasal dari reflek yaitu respon terhadap rangsangan. Mengacu dari pandangan ini maka guru yang mengalami kekurangan perlu diberikan rangsangan sehingga mampu bereaksi, supervisor dalam implementasinya dapat dengan cara memberi penguatan (reinforcement) atau hukuman

  23 (punishment).

  Supervisor dalam menerapkan pendekatan langsung atau direktif melalui hal-hal sebagai berikut :

  1. Menjelaskan.

  2. Menyajikan.

  3. Mengarahkan.

  4. Memberi contoh.

  5. Menetapkan tolok ukur.

  24 6. Menguatkan.

  b.

  Pendekatan tak langsung Pendekatan tak langsung (non direktif) adalah suatu pendekatan dalam 23 supervisi yang mana pelaku supervisi tidak langsung menunjukan

  Willem Mantja, Bahan Ajar : Model Pembinaan / Supervisi Pengajaran, Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang, 2000, 172. permasalahan, melainkan mendengarkan secara efektif apa-apa yang disampaikan para guru. Pendekatan ini didasarkan ada asumsi bahwa belajar pada hakikatnya merupakan pengalaman pribadi, sehingga individu yang bersangkutan harus mampu memecahkan permasalahan yang dihadapinya.

  Pemecahan masalah bagi seorang guru adalah upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran pada peserta didik, sehingga tujuan

  25 yang diharapkan dapat tercapai secara optimal.

  c.

  Pendekatan kolaboratif Pendekatan kolaboratif adalah pendekatan dalam supervisi yang memadukan antara pendekatan langsung (directif) dengan pendekatan tak langsung (non directif) di mana supervisor dan guru bersama-sama bersepakat menetapkan struktur, proses, dan kriteria dalam melaksanakan

  26 proses pemecahan terhadap masalah yang dihadapi oleh guru.

  Model pendekatan kolaboratif didasarkan atas pemahaman psikologi kognitif yang berasumsi bahwa belajar merupakan hasil panduan antara kegiatan individu dengan lingkungan, sehingga akhirnya akan berpengaruh

  27 terhadap arah aktivitas.

  Perencanaan supervisi akademik memiliki berbagai macam manfaat yang sangat berguna bagi supervisor. Adapun manfaat perencanaan program supervisi akademik adalah sebagai berikut: 1. 25 Pedoman pelaksanaan dan pengawasan akademik. 26 Willem Mantja, Bahan Ajar : Model Pembinaan …, 175.

  Willem Mantja, Bahan Ajar : Model Pembinaan …, 177.

  2. Untuk menyamakan persepsi seluruh warga sekolah tentang program supervisi akademik.

  3. Penjamin penghematan dan keefektifan penggunaan sumber daya

  28 sekolah (tenaga, waktu, dan biaya).

F. Peranan Supervisi Akademik Kepala Sekolah

  Supervisi akademik kepala sekolah merupakan bentuk layanan dalam rangka pembinaan terhadap guru-guru terutama dalam uapaya mempertahankan, mengubah atau memperbaiki perilaku mengajar guru. Kepalsa sekolah memiliki peran yang sangat pwnting dalam pelaksanaan supervisi menurut Goleman yang dikutip muslim”Tentunya kepala sekolah memiliki memiliki kecerdasan emosional yang terrefleksikan dalam bentuk kesadaran diri dan kendali dorongan

  29

  hati, semangat, dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial.” Menurut Kimbal wiles yang dikutip Sahertian, supervisi berfungsi untuk membantu (assisting) memberikan dukungan, (supporting), dan

  30

  mengikutsertakan (Sharring). Dari fungsi tersebut , peran supervisi akan terlihat dalam kinerja seorang supervisor. Dalam pelaksanaannya supervisor dapat berperan sebagai koordinator, konsultan, pemimpin kelompok, dan evaluator. Sebagai koordinator harus dapat mengkoordinasikan program belajar mengajar, tugas dari berbagai kegiatan yang berbeda diantara guru-guru. Seperti mengkoordinasikan tugas guru, mengajar satu pelajaran yang dibina oleh 28 Lantip D.P dan Sudiyono, Supervisi Pendidikan 29 ,…, 96.

  Sri banun Muslim, Supervisi Pendidikan Meningkatkan kualitas Profesionalisme Guru , Bandung Alfabeta, 2013,71. beberapa orang guru. Sebagai konsultan supervisor dapat emberikan bantuan mengkonsultasikan masalah yang dialami guru, baik secara invidu ataupun kelompok. Misalnya ada kesulitan dalam mengatasi anak yang sulit belajar, dan guru sulit mengatasinya dalam kegiatan belajar dikelas. Sebagai pemimpin kelompok, supervisor dapat memimpin guru-guru dalam mengembangkan potensi kelompok, misalnya saat pengembangan kurikulum, materi pelajaran, dan kebutuhan profesional guru secara bersama. Dan sebagai evaluator, supervisor dapat membantu guru menilai hasil dan proses belajar, menilai kurikulum yang sedang dikembangkan. Dia juga dapat merefleksi dirinya sendiri. Misalnya pada akhir semester dia dapat mengevaluasi dirinya sendiri dengan memperoleh umpan balik dari setiap guru atau siswa yang dapat dipakai sebagai bahan untuk

  31 memperbaiki dan meningkatkan diri.

  Peran supervisi tersebut hendaknya terus menerus dikembangkan dalam pelaksanaan tugas supervisor untuk membantu guru melaksanakan tugas utamanya supaya lebih baik. Disamping itu seorang supervisor harus memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang cooperative learning dan group process.

  Uraian di atas memberikan gambaran bahwa seorang supervisor yakni kepala sekolah harus memiliki sejumlah kompetensi, tidak cukup hanya didasarkan atas pengalaman semata. Dengan demikian peran kepala sekolah dalam melakukan supervisi niscaya dapat meningkatkan kompetensi profesional guru PAI di lembaga pendidikan yang dipimpinnya.

31 Hamdani,”Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah di sekolah Dasar Kecamatan

G. Teknik Supervisi Akademik

  Agar pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif,diperlukan sebuah keterampilan tekhnikal yang harus dimiliki oleh seorang supervisor.

  Keterampilan yang dimaksud berupa kemampuan menerapkan teknik-teknik supervisi yang tepat dalam pelaksanaan kegiatan supervisi. Pemahaman dan penguasaan teknik-teknik tersebut oleh supervisor, menjadi suatu keharusan jika ingin pelaksanaan supervisi di sekolah/madrasah, dapat berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Teknik supervisi akademik merupakan suatu cara yang digunakan oleh seorang supervisor dalam memberikan pelayanan dan bantuan kepada guru yang disupervisi. Teknik-teknik supervisi pendidikan dapat ditinjau dari banyaknya guru dan cara

  32

  menghadapi guru. Secara umum, teknik-teknik supervisi yang seharusnya dipahami dan dikuasai oleh seorang supervisor ada dua macam. Kedua macam teknik tersebut yaitu teknik supervisi individual dan teknik supervisi kelompok .

  Teknik supervisi pendidikan adalah atat yang digunakan oleh supervisor untuk mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan perbaikanpengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh supervisor dalam membantu guru meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok maupunsecara perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap muka dan cara tak langsung

  33

  bertatap muka atau melalui media komunikasi. Adapun teknik supervisi

32 Hendiyat Soetopo dan Easti Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,

  33 Jakarta: Bina Aksara, 1984, 44 Sagala Syaiful, Manajemen Startegik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, kelompok menurut mataheru dalam sagala terdiri dari rapat guru, workshop, seminar, kepemimpinan, konseling kelompok, buletin, karya wisata, dan

  34

  penataran atau penyegaran. Sedangkan supervisi teknik individual menurut mataheru dan segala yaitu observasi kelas, kunjungan kelas, percakapan pribadi,

  35 kunjungan rumah, dan saling mengunjungi.

  Indikator supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi provesional Guru PAI yang di gunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

  Merencanakan supervisi 2. Mensosialisasikan supervisi .

  3. Melaksanakan supervisi .

  4. Melaksanakan tindak lanjut supervisi .

  5. Menentukan model supervisi 6.

  Mengunakan teknik supervisi.

  7. Mengunakan pendekatan supervisi.

H. KOMPETENSI PROFESIONAL GURU 1.

  Pengertian Kompetensi Profesional Menurut Donni Juni Priansa kompetensi profesional adalah adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan terintegrasikannya konten pembelajaran dengan 34 menggunakan TIK dan membimbing peserta didik memenuhi standar 35 Sagala Syaiful, Manajemen Startegik dalam Peningkatan Mutu ...,173.

  Sagala Syaiful, Manajemen Startegik dalam Peningkatan Mutu ...,173. kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP,

  36 Penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir c). Menurut Ennar Ratriany Assa

  kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai

  37 materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi segala hal.