BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. KEHAMILAN - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS, DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) SUNTIK 3 BULAN PADA NY. M UMUR 32 TAHUN DI PUSKESMAS II KEMBARAN, KEC.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. KEHAMILAN

  a. Definisi Proses kehamilan diawali dengan proses pembuahan(konsepsi). Pembuahan atau konsepsi sering disebut fertilisasi.Fertilisasi adalah penyatuan sperma laki-laki dengan ovumb perempuan (Hutahaean, Serri. 2013, h; 27).

  Menurut Winkjosastro (2002, h; 121), kehamilan adalah prosespematangan fetus dalam endometrium hasil bertemunya ovum dan sperma. Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan matur,kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur, sedangkan kehamilan antara 28-36 minggu disebut kehamilanpremature.

  b. Diagnosa kehamilan Diagnosa merupakan suatu cara untuk mengidentifikasi suatu keadaan seseorang berdasarkan hasil olah fikir atau analisis hasil pemeriksaan dan / atau gejala untuk mengetahui suatu keadaan atau penyebab. Adapun penegakkan diagnosa kehamilan yang dapat dilakukan yaitu dengan salah satu pemeriksaan, baik tanda awal kehamilan, pemeriksaan hormonal sederhana dan/atau pemeriksaan penunjang. Tandadan gejala

  

10 yang dapat mengarahkan diagnosis adanya suatu kehamilan diantaranya : 1) Amenorhea

  Tidak adanya haid pada wanita usia subur atau padamasa reproduksi.

  2) Tanda Hegar Melunaknya isthmus uteri sehingga serviks dan korpusuteri seolah-olah terpisah. Perubahan ini terjadi sekitar

  4sampai 8 minggu setelah pembuahan. 3) Tanda Goodel

  Pemeriksaan dalam untuk meraba serviks. Pada keadaan tidak hamil, serviks teraba seperti ujung hidung sedangkan saat hamil teraba seperti permukaan bibir. 4) Tanda Chadwick

  Adanya warna kebiruan, keunguan atau agak gelap pada mukosa vagina, hal ini dapat diketahui dengan pemeriksaan spekulum. Hal ini terjadi karena adanya hiperpigmentasi dan adaanya peningkatan esterogen.

  5) Ballotement Dapat dideteksi pada usia kehamilan 16 minggu hingga 20 minggu ketika jumlah air ketuban lebih besar jikadibandingkan dengan besar janin. c. Pembagian usia kehamilan Ditinjau dari usia kehamilan, winkjosastro (2002, h; 139) membagi kehamilan menjadi 3 bagian, yaitu :

  1) Kehamilan triwulan pertama (usia kehamilan 0 - 12 minggu) Triwulan pertama usia kehamilan dimulai saat terjadipembuahan sperma terhadap sel telur sampai denganusia kehamilan 12 minggu dalam triwulan pertama inialat-alat tubuh mulai dibentuk.

  2) Kehamilan triwulan kedua (usia kehamilan 12

  • – 28 minggu) Triwulan kedua dimulai usia kehamilan 12
  • – 28 minggu.Dalam triwulan kedua ini, alat-alat tubuh telah dibentuktetapi belum sempurna. Bila hasil konsepsi dapatdikeluarkan dari kavumuteri pada kehamilan dibawah 20minggu disebut abortus.

  3) Kehamilan triwulan ketiga (usia kehamilan 28

  • – 40 minggu) Triwulan ketiga atau triwulan terakhir adalah sejakkehamilan berusia 20 minggu sampai 40 minggu. Janinyang dilahirkan pada triwulan terakhir ini sudah dibentuksempurna.

  d. Ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinya Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuhibu, yang semuanya membutuhkan adaptasi, baik fisik maupunpsikologis. Meskipun normal, tetap perlu diberikan pencegahandan perawatan.

  1) Ketidaknyamanan pada Trimester I

Tabel 2.1 ketidaknyamanan pada Trimester I

  No. ketidaknyamanan Cara mengatasi

  1. Mual dan muntah a) Melakukan pengaturan pola makan.

  b) Menghindari stress.

  c) Meminum air jahe.

  d) Menghindari meminum kopi / kafein, tembakau dan alkohol.

  e) Mengkonsumsi vit. B6 1,5mg/hari. Hipersaliva 2.

  a) Menyikat gigi.

  b) Berkumur.

  c) Menghisap permen yang mengandung mint.

  a) Istirahat dan tidur serta menghilangkan stress.

  3. Pusing

  b) Mengurangi aktivitas dan menghemat energi.

  c) Kolaborasi dengan dokter kandungan.

  a) Melakukan pemeriksaan kadar zat

  4. Mudah lelah besi.

  b) Menganjurkan ibu untuk beristirahat siang hari.

  c) Menganjurkan ibu untuk minum lebih banyak.

  d) Menganjurkan ibu untuk olahraga Peningkatan 5. ringan. frekuensi e) Mengkonsumsi makanan seimbang. berkemih a) Latihan kegel.

  b) Menganjurkan ibu untuk buang air kecil secara teratur.

  c) Menghindari penggunaan pakaian 6. konstipasi yang ketat a) Konsumsi makanan berserat.

  b) Terapi farmakologi berupa laxatif 7. oleh dokter kandungan. heartburn a) Menghindari makan tengah malam.

  b) Menghindari makan porsi besar.

  c) Memposisikan kepala lebih tinggi pada saat telentang.

  d) Mengunyah permen karet.

  a) Menyarankan ibu untuk banyak minum disiang hari dan mengurangi minum pada malam hari.

  c) Anjurkan ibu untuk diet seimbang.

  b) Menganjurkan ibu untuk menggunakan bra dengan ukuran besar.

  a) Anjurkan ibu untuk menggunakan lotion.

  c) Menganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas serta menambah istirahat.

  b) Menganjurkan ibu untuk melakukan evcercise selama hamil.

  a) Memberitahu ibu untuk menjaga posisi tubuhnya.

  b) Mengajarkan ibu posisi tubuh yang baik.

  a) Menghhindari berdiri secara tiba- tiba dari posisi jongkok.

  c) Menhindari penggunaan pakaian ketat.

  b) Menyarankan ibu untuk buang air keci secara teratur.

  e) Berbaring miring ke kiri.

  e) Tidak mengkonsumsi rokok maupun alhohol. Sumber : Irianti, Bayu, dkk. (2013, h:56)

  d) Jangan lewatkan waktu makan.

  c) Hindari berdiri pada waktu yang lama.

  b) Menghindari berdiri secara tiba- tiba dari posisi duduk.

  Sering berkemih Nyeri perut bawah Nyeri punggung Flek kehitaman pada wajah dan Sikatri a) Cukup istirahat.

  4.

  3.

  2.

  No. ketidaknyamanan Cara mengatasi 1.

Tabel 2.2 ketidaknyamanan pada Trimester II

  2) Ketidaknyamanan pada Trimester II

  d) Anjurkan ibu untuk menggunakan pelembab kulit. a) Mengganti celana dalam bila basah atau lembab.

  6. Sekret vagina

  b) Memelihara kebersihan alat reproduksinya. berlebih

  a) Mengkonsumsi makanan yang Konstipasi berserat.

  7.

  b) Memenuhi kebutuhan hidrasinya.

  c) Melakukan olahraga ringan secara rutin. Penambahan berat

  a) Memberikan contoh makanan yang 8. badan baik dikonsumsi.

  b) Menghitung jumlah asupan kalori.

  9. Pergerakan janin

  a) Mengajarkan kepada ibu untuk merasakan gerakan janin, misalnya dengan menggunakan 2 wadah kosong dan manik-manik, kemudian anjurkan pada ibu untuk memindahkan manik-manik tersebut ke wadaah lainnya selama 2 jam dan merasakan gerakaan janinnya.

  10.

  a) Memberikan ketenangan pada ibu Perubahaan dengan memverikan informasi psikologis yang dibutuhkan ibu.

  b) Memberikan motivasi dan dukungan pada ibu.

  c) Melibatkan orang terdekat dan atau keluarga pada setiap asuhan. Sumber : Irianti, Bayu, dkk, (2013, h:84)

  3) Ketidaknyamanan pada Trimester III

Tabel 2.3. Ketidaknyamanan pada Trimester III

  No. ketidaknyamanan Cara mengatasi

  1. Sering buang air

  a) Ibu hamil disarankan untuk tidak minum saat 2-3 jam sebelum tidur. kecil

  b) Kosongkan kandung kemih sesaat sebelum tidur.

  c) Agar kebutuhan air pada ibu hamil tetap terpenuhi, sebaiknya minum

  2.

  lebih banyak pada siang hari. Pegal-pegal a) Sempatkan untuk berolahraga. b) Senam hamil.

  c) Mengkonsumsi susu dan makanan yang kaya kalsium.

  d) Jangan berdiri / duduk / jongkok terlalu lama e) Anjurkan istirahat tiap 30 menit.

  3. Hemoroid a) Hindari konstipasi.

  b) Makan-makanan yang berserat dan banyak minum.

  c) Gunakan kompres es atau air hangat.

  d) Bila mungkin gunakan jari untuk memasukan kembaliu hemoroid ke dalam anus dengan pelan-pelan.

  e) Bersihkan anus dengan hati-hati sesudah defekasi.

  f) Usahakan BAB dengan teratur.

  g) Ajarkan ibu dengan posisi knee chest 15 menit/hari.

  h) Senam kegel untuk menguatkan perinium dan mencegah hemoroid. i) Konsul ke dokter sebelum menggunakan obat hemoroid.

  a) Lemaskan bagian yang kram dengan cara mengurut. Kam dan nyri pada 4.

  b) Pada saat bangun tidur, jari kaki kaki ditegakkan sejajar dengan tumit untuk mencegah kram mendadak.

  c) Meningkatkan asupan kalsium.

  d) Meningkatkan asupan air putih.

  e) Melakukan senam ringan.

  f) Istirahat cukup.

  a) Latihan nafas melalui senam hamil. Gangguan 5.

  b) Tidur dengan bantal yang tinggi. pernafasan c) Makan tidak terlalu banyak.

  d) Konsultasi dengan dokter apabila ada kelainan asma dll.

  6. Oedema

  a) Meningkatkan periode istirahat dan berbaring dengan posisi miring kiri.

  b) Meninggikan kaki bila duduk.

  c) Meningkatkan asupan protein.

  d) Menganjurkan untuk minum 6-8 gelas cairan sehari untuk membantu diuresis natural. e) Menganjurkan kepadaa ibu untuk cukup berolahraga.

  a) Informasikan pada pasangan bahwa masalah ini normal dan dipengaruhi oleh hormon esterogendan atau kondisi psikologis.

  b) Menjelaskan pada ibu dan suami untuk mengurangi frekuensi hubungan seksual selama masa kritis.

  c) Menjelaskan pada keluarga perlu pendekatan dengan memberikan kasih sayang pada ibu. Sumber : (Hutahaean. Serri, 2013, h; 150)

  e. Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita 1) Genetalia

Tabel 2.4. Organ-Organ yang membentuk alat-alat reproduksi perempuan.

  Genetalia eksterna Genetalia interna Mons Veneris Vagina Labia mayora Uterus Labia minora Tuba fallopi Klitoris ovarium Vestibulum Hymen perinium

  Sumber : (Asrinah, 2010, h; 12) 2) Panggul

  Panggul bagi perempuan merupakan organ khusus dan sangat memegang peranan penting pada saat persalinan, karena janin yang akan lahir harus melewati panggul. Tulang panggul merupakan sebuah corong, bagian atas yang lebar di sebut panggul besar yang mendukung isi perut, sedangkan bagian bawah tulang panggul menjadi tempat alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir yang di sebut panggul kecil. Tulang panggul terdiri dari 4 buah panggul, yaitu :

  a) Tulang pangkal paha ( os cocsae ) 2 buah, terdiri dari: tulang usus ( os ilium ), tulang duduk (os iskium ), dan tulang kemaluan ( os pubis ).

  b) Tulang kelangkang ( os sacrum ) 1 buah

  c) Tulang tungging ( os cocsigys) 1 buah ( Asrinah, 2010) Ukuran panggul adalah sebagai berikut :

  a) Pintu atas panggul Merupakan batas atas dari panggul kecil yang berbentuk oval, dari promotorium, sayap sacrum, linea inominata, ramus

  superior osis pubis , dan pinggir atas simpisis.

  b) Bidang luas panggul Merupaka bidang dengan ukuran terbesar, terbentang antara pertengahan simpisis, pertengahan asetabulumdan pertemuan antara luas kedua dan ketiga tulang kelangkang. Ukuran muka belakang 12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm. Pada bidang ini biasanya tidak menimbulkan kesukaran dalam persalinan.

  c) Bidang sempit panggul (bidang tengah panggul) Merupakan bidang dengan ukuran kecil, di setinggi pinggir bawah simpisis, terdapat 2 spina iskiadikaukuran belakang 11,5 cm, ukuran melintang 10 cm, diameter sagitalis

  posterior yaitu dari sacrum ke pertengahan antara spina iskiadika 5 cm.

  d) Pintu bawah panggul Terdiri dari dua segitiga dengan dasar yang samayaitu garis yang menghubungkan kedua tuberiskiadikum kiri dan kanan. Puncak dari segitigabelakang adalah ujung os

  sacrum , sisanya adalahligamentum sakro tuberosum kiri

  dan kanan,segitiga depan dibatasi oleh arcus pubis (Asrinah,2010, h; 20).

  f. Perubahan-perubahan janin 1) Sistem kardiovaskuler

  Perjalanan darah dari plasenta melalui vena adalah setelah melewati dinding abdomen,

  unbilikal

  pembuluhvena umbilikal mangarah atas menuju hati, membagimenjadi 2 yaitu sinus porta ke kanan memasuk darah kehati dan duktus venusus yang berdiameter lebih besar,akan bergabung dengan vena kava inverior masuk keatrium kanan. Darah ini mengandung oksigen sepertiarteri yang akan langsung menyemprot melalui feramenovale pada septum, masuk ke atrium kiri dan selanjutnyamelalui ventrikel kiri akan menuju aorta dan seluruhtubuh. (Prawirohardjo, 2010,h:160)

  Darah dari ventrikel kanan akan mengalir kearah paru.Karena paru belum berkembang, sebagian besar darah dari jantung kanan akan dialirkan ke aorta melalui arteripulmonalis dan suatu pembuluh duktus arteriosus. Darahitu akan bergabung di aorta desending bercampur dengandarah bersih yang akan dialirkan ke seluruh tubuh.(Prawirohardjo, 2010, h:160)

  2) Sistem respirasi Gerakan nafas janin telah dapat dilihat sejak kehamilan12 minggu dan pada 34 minggu secara regular geraknafas ialah

  40-60/menit.

Tabel 2.5 Perkembangan Fungsi Organ Janin

  Usia Organ gestasi

  Pembentukan hidung, dagu, palatum dan tonjolan

  6

  paru. Jari-jari telah berbentuk, namun masih tergenggam. Jantung telah terbentuk penuh. Mata tampak pada muka. Pembentukan alis dan lidah.

  genetalia eksterna. Sirkulasi melalui tali pusat

  8

  dimulai. Tulang mulai terbentuk. Kepala meliputi separuh besar janin, terbentuk muka

  9

  janin, kelopak mata terbentuk namun tak akan terbuka sampai 28 minggu.

  13-16

  Janin berukuran 15 cm. Ini merupakan awal dari trimester kedua. Kulit janin masih transparan, telah mulai tumbuh lanugo (rambut janin). Janin bergerak aktif, yaitu menghisap dan menelan air ketuban. Telah terbentuk mekonium (feses) dalam usus. Jantung berdenyut 120-150/menit.

  Komponen mata terbentuk penuh, juga sidik jari. Seluruh tubuh diliputi oleh verniks caseosa (lemak).

  17-24

  Janin mempunyai refleks.

  Saat ini disebut permulaan trimester ketiga,

  25-28

  dimana terbentuk perkembangan otak yang cepat. Sistem saraf mengendalikan gerakan dan fungsi tubuh, mata sudah membuka. Kelangsungan hidup pada periode ini

  29-28 sangat sulit bila lahir.

  Bila bayi dilahirkan, ada kemungkinan untuk hidup (50-

  33-36

  70%). Tulang telah terbentuk sempurna, gerakan nafas telah reguler, suhu relatif stabil. Berat janin 1500-2500 gram. Bila kulit janin (lanugo) mulai berkurang, pada saat 35 minggu paru telah

  

38-40 matur. Janin akan dapat hidup tanpa kesulitan.

  Sejak 38 minggu kehamilan disebut aterm, dimana bayi akan meliputi seluruh uterus. Air ketuban mulai berkurang, tetapi masih kedalam batas normal. Sumber : Prawirohardjo (2010, h:161)

  g. Tanda bahaya kehamilan 1) Perdarahan pervaginam

  Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi dilahirkan dinamakan perdarahan intrapartum sebelum kelahiran. Perdarahan pada akhirkehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah,banyak dan kadang- kadang, tetapi tidak selalu, disertaidengan rasa nyeri. Perdarahan seperti ini bisa berartiplasenta previa atau absurpsi plasenta.

Tabel 2.6. Diagnosis Perdarahan Antepartum

  Plasenta previa

  IV dosis awal.

  5. Berikan MgSO4 4gr

  4. Lakukan USG untuk nengetah ui letak plansenta.

  3. Tirah baring.

  2. Terapi ekspektati f jika kehamila n preterm dengan perdaraha n sedikit, belum ada tanda- tanda inpartu,K U ibu baik,janin hidup.

  1. Tidak dianjurka n melakuka npemerik saan dalam.

  5. Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin

  Gejala dan tanda utama Faktor predisposisi

  4. Bagian terendahjan in tidak masuk PAP

  3. Tidak ada kontraksi uterus

  2. Perdarahan setelah koitus

  1. Syok

  Grande multipara

  Penyulit lain diagnosis penatalaksan aan

  6. Jika keadaan memburu k,perbaiki kekurang an cairan/dar ah dengan infus cairan intravena (NaCI 0,9% atau RL)

  7. Lakukan penilaian jumalah perdahan.

  8. Jika perdaraha n banyak dan berlanhsu ng rujuk ke RS untuk melakuka n SC.

  1. Perbaiki kekurang an cairan / darah dengan infus cairan IV (NaCl 0,9% / RL)

  2. Lakukan penilaian jumlah perdaraha n

  3. Jikia perdaraha n hebat (nyata/ter sembunyi ) rujuk ke RS

  1. Syok yang

  dengan

  tidak

  nyeri

  sesuai

  intermit

  dengan

  ten /

  jumlah

  meneta

  darah yang

  p

  keluar (tipe 2.

Warna

  tersembuny

  darah

  i)

  kehitam

  2. Anemia

  an dan

  1. Hipertens Solusio berat

  cair,

  i plasenta

  3. Melemah /

  tetapi

  1. Berikan

  2. Versi luar hilangnya

  mungki

  oksigen

  3. Trauma gerak janin

  n ada

  2. Perbaiki abdomen

  4. Gawat

  bekuan

  kekurang

  4. Polihidra janin /

  jika

  an mnion hilangnya

  solusio

  cairan/dar

  5. Gemelli DJJ

  relatif

  ah dengan

  6. Defisiensi

  5. Uterus

  baru

  infus gizi tegang dan 3.

Jika

  cairan IV nyeri

  ostium

  (NaCl 0,9

  terbuka

  % atau

  , terjadi

  RL)

  perdara

  3. Lakukan

  han

  jumlah

  berwar

  penilaian

  na

  perdaraha

  merah

  n

  segar

  4. Rujuk ke 1.

Perdara

  RS

  han intraab dominal dan / vaginal 2. Nyeri hebat sebelum

  1. Syok/takik

  perdara

  ardia

  han dan

  2. Adanya

  syok,

  cairan

  yang

  kemung kinan hilang setelah terjadi reganga n hebat pada perut bawah (kondisi ini tidak khas) 1. Perdara haan berwar na merah 2. Uji pembek uan darah idak menenj ukan ada bekuan darah setelah 7 menit

  3. Rendah

  nya faktor bekuan darah, fibrinog en, trombo sit, fragme ntasi, sel darah merah

  1. Riwayat SC

  2. Partus lama/kase p (lewat waktunya )

  3. Dispropor si kepala/fet opelvis.

  4. Kelainan letak atau presentasi

  5. Persalina n traumatik bebas intraabdom inal

  3. Hilangnya gerak dan DJJ

  4. bentuk uterus abnormal atau konturnya tidak jelas

  5. nyeri raba/tekan dinding perut dan bagian- bagian janin mudah dipalpasi

  1. perdarahan gusi 2. gambaran memar bawah kulit

  3. perdarahan dari tempat suntuknya dan jarum infus

  Ruptura uteri

  1. Solusio plasenta

  2. Janin mati dalam rahim

  3. Eklampsi a

  4. Emboli air ketuban

  Gangguan pembekuan darah

  Sumber : (Hani, Ummi, dkk. 2011, h; 117) 2) Sakit kepala yang hebatdan menetap

  Sakit kepala selamakehamilan adalah umum, dan sering kali melupakan ketidaknyamananyang norma dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak ilang dengan beristirahat.

  Kadang- kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami penglihatan yang kabur atau berbayang.sakit kepala yang hebat dalam kehamilanadalah gejala dari pre- eklampsia ( Hani, ummi, dkk.2011, h; 118).

  3) Perubahan visual secara Tiba-tiba (pandanga kabur, rabun senja )

  Karena pengaruh hormonal dalam kehamilan, ketajaman visual ibu dapat berubah.perubahan yang kecil adalah normal.

  Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengacam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang dan berbintik- bintik. Perubahan visual mendadak mungkin merupakan suatu tanda pre-eklamsi ( Hani, ummi, dkk. 2011, h; 119 ). 4) Nyeri abdomen yang hebat

  Nyeri abdominal tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdominal yang mungkin menunjukan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis,kehamilan ektopik, penyakit radang pelvis, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plansenta, ISK, dan lain-lain ( Hani, ummi, dkk. 2011, h; 119)

Tabel 2.7. Diagnosis nyeri perut pada akhir kehamilan dan pasca pesalinan

  

Gejala dan tanda Gejala dan tanda Diagnosis

yang selalu ada yang kaadang ada kemungkinan

  1.

  3. Pembukaan dan Kemungkinan

Teraba his

  pelunakan serviks 2.

Lendir

  persalinan

  bercampur darah

  4. Perdarahan preterm

  (show) sebelum pervagin ringan 37 minggu 1. perut Nyeri

  1. Syok

  hilang timbul

  atau menetap 2. Perdarahan setelah kehamilan 22 minggu (dapat terhadap dalam uterus) 1. Nyeri perut (dapat berkurang setelah ruptur) 2. Perdarahan (intraabdomen dan/pervaginam)

  4. Gawak janin / tidak adanya DJJ

  1. Nyeri suprapubik/retrop ubik

  Nyeri suprapubik/retropubik

  4. Perdarahan pervaginam ringan

  3. DJJ cepat

  2. Uterus teraba lunak

  1. Riwayat keluarnya cairan

  7. Denyut jantung ibu cepat

  6. Gawat janin / tidak adanya DJJ

  5. Bagian janin teraba dengan mudah

  4. Abdomen terasa lemas

  3. Kontur uterus abnormal

  1. Syok 2. distensi abdomen/adanya cairan beban

  3. Gerakan janin berkurang/tidak ada

  1. Nyeri perut

  2. Uterus terasa tegang / lemas.

  tinggi/menggigil

  3. Demam

  2. Nyeri perut

  1. Disuria

  urgensi miksi yang meningkat

  3. Frekuensi dan

  2. Disuria

  1. Nyeri perut

  3. Demam/menggigil

  dan berbau setelah kehamilan 22 minggu

  2. Sekret vagina cair

  2. Nyeri pinggang Solusio plasenta Ruptura uteri

  3. Nyeri daerah

  4. Frekuensi dan

  urgensi miksi rusuk yang meningkat

  4. Anoreksia

  1. Nyeri perut

  5. Mual muntah

  bawah

  1. Distensi abdomen

  2. Anoreksia

  2. Demam tidak Amnionitis

  tinggi

  3. Mual/muntah

  3. Nyeri lepas

  4. Peningkatan sel darah putih

  5. Ileus paralisis

  6. Tidak teraba massa pada perut bawah

  7. Lokasi nyeri lebih tinggi dari yang diharapkan

  1. Perdarahan Sistitis pervaginam ringan

  2. Syok

  1. Nyeri perut

  2. Demam/menggigil

  3. Lokhea dengan

  pus atau berbau

  4. Uterus teraba

  1. Respon buruk

  lunak

  Pielonefritis terhadap

  1. Nyeri perut akut antibiotika

  bawah dan

  2. Pembengkakan di

  distensi

  adneksa / pada

  2. Demam/menggigil kavum douglasi

  yang menetap

  3. Pus dari

  3. Uterus teraba kuldosentesis

  lunak

  1. Nyeri lepas

  2. Distensi abdomen

  3. Anoreksia

  1. Nyeri perut

  4. Mual muntah

  bawah

  5. Syok

  2. Demam tidak

  tinggi/menggigil

  3. Bising usus tidak

  1. Teraba massa Apendisitis

  terdengar

  lunak pada perut

  1. Nyeri perut bagfian bawah

  2. Massa adneksa

  2. Perdarahan pervaginam

  pada pemeriksaan ringan dalam

  Metritis Abses pelvis

  Peritonitis Kista ovarium

  Sumber : (Hani, Ummi, dkk. 2011, h; 119) 5) Bengkak pada muka dan tangan

  Bengkak dapat menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah istirahat, dan di ikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau preeklampsia ( Hani, Ummi, dkk, 2011, h; 14). 6) Bayi kurang bergerak seperti biasa

  Ibu mulai merasakan gerakan bayinya sejak bulan kelima atau bulan keenam, bahkan beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakanya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit tiga kali dalam priode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau istirahat dan jika ibu makan minum dengan baik ( Hani, Ummi, dkk. 2011, h; 121).

  h. Kebutuhan dasar ibu hamil Sasaran asuhan antenatal ialah meminimalkan setiap efek yang berpotensi membahayakan perempuan hamil dan bayinya. Dengan memenuhi kebutuhan ibu hamil, baik fisik maupun psikologisnya.

Tabel 2.8. kebutuhan isik ibu hamil

  No Kebutuhan keterangan

  1. Oksigen Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan selama kehamilan mempengaruhi pusat pernafasan.

  2. Nutrisi

  a. Kalori Jumlah kalori yang ibutuhkan ibu hamil adalah 2500 kkal setiap harinya. Jumlah kalori yang berlebih dapat menyebabkan obesitas dan ini merupakan faktor predisposisi atas terjadinya preeklampsia.

  b. Protein Jumlah protein yang diperlukan untuk ibu hamil adalah 85 gr/hari. Sumber protein : kacang-kacangan, ikan, ayam, susu, keju. Defesiensi protein dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia dan edema.

  c. Kalsium Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 kg/hari. Sumber kalsium : susu, keju, yoghurt dan kalsium karbonat.

  d. Zat besi Diperlukan 30 mg/hari asupan zat besi bagi ibu hamil. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi. e. Asam folat Jumlah asam folat yang dibutuhkan ibu hami sebesar 400 mikro gr/hari.

  Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik.

  f. Air Air berfungsi untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh, karna itu dianjurkan untuk minum 6-8 gelas (1500-2000 ml) air,susu, dan jus tiap 24 jam.

  Perubahan anatomik pada perut, area gentalia/lipat paha dan payudara menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah terinfeksi oleh mikroorganisme. Sebaiknya, mandi menggunakan pancuran atau gayung. Selain itu, mengganti celana dalam secara rutin minimal 2 kali sehari. Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan ketat dibagian perut. Bahkan pakaian harus dapat menyerap keringat, pakailah bra yang menyokong payudara. Memakai sepatu dengan hak rendah.

  3. Keluhan yang sering terjadi pada ibu hami Personal adalah konstipasi dan sering BAK. Tindakan hygiene pencegaahan yang dapat dilakukan adalah dengan banyak mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, jika merasa dorongan untuk BAK/BAB maka segeralah untuk BAK/BAB.

  4. Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat abortus, Pakaian kelahiran prematur, perdarahan pervaginam.

  5.

  Eliminasi 6.

  Seksual Sumber : (Asrinah, dkk. 2010, h; 93) i. Asuhan kehamilan

  1) Definisi asuhan kehamilan ( ANC ) Asuhan kehamilan adalah asuhan ibu hamil oleh bidan yang lakukan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diognosa dan rencana tindakan serta melakukannya untuk menjamin keamanan dan kepuasan serta kesejahteraan ibu dan janin selama priode kehamilan. Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (prawirohardjo, 2009, 89). 2) Standar pelayanan minimal ANC 10 T yaitu : a) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.

  b) Ukur tekanan darah.

  c) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas / LILA).

  d) Ukur tinggi fundus uteri. e) Tentukan presentasi janin dan DJJ.

  f) Pemberian imunisasi TT lengkap.

  g) Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan.

  h) Periksa laboratorium. i) Tatalaksana / penanganan kasus. j) Temuwicara.

  (kepmenkes RI, 2012) 3) Tujuan asuhan kehamilan

  Menurut saifudin (2004, h; 94), tujuan antenatal cara adalah :

  a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.

  b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.

  c) Mengenali sejak dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum.

  d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan selamat ibu dan bayinya.

  e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan dengan normal dan persiapan untuk pemberian ASI.

  f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayinya agar tumbuh kembang normal.

  4) Manfaat asuhan kehamilan Manfaat asuhan antenatal bagi ibu hamil adalahmengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental, fisik ibu hamil untuk menghadapi persalinan, meningkatkan kesehatan ibu setelah persalinan dan bisa memberikan ASI. Konseling dalampemakaian alat kontrasepsi KB, memberikan nasehat danpetunjuk berbagai masalah yang berkaitan dengankehamilannya serta berusaha menetapkan kehamilandengan resiko tinggi akan menentukan pertolonganpersalinan yang aman (Manuaba, 2010, h: 113).

  Manfaat untuk janin adalah memelihara kesehatan ibusehingga bisa mengurangi persalinan premature, beratbayi lahir rendah, juga meningkatkan kesehatan bayisebagai titik awal kualitas sumber daya manusia(Manuaba, 2010, h; 114). 5) Jadwal pemeriksaan kehamilan.

  Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 3-4 kali, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester I dan II, serta 2 kali pada trimester III (hutahaen, serri. 2013, h; 85) a) Kunjungan pertama antenatal care Pemeriksaaan kehamilan pertama yaitu pemeriksaan kehamilan saat usia kehamilan antar 0 sampai 3 bulan.

  Pemeriksaan kali pertama ini bertujuan untuk : a. Menetukan diagnosis ada tidaknya kehamilan.

  b. Mengetahui riwayat kesehatan ibu.

  c. Menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan.

  d. Melakukan pemeriksaan fisik secara umum misalnya tekanan darah, BB, dan pemeriksaan fisik head to toe.

  b) Jadwal kunjungan kedua antenataal care Pemeriksaan kehamilan pertama yaitu pemeriksaan pada saat usia kehamilan antara 4 sampai 6 bulan.

  Pemeriksaan ini dilakukan untuk : a. Mengetahui keluhan ibu dan tipe gerakan janin.

  b. Mengetahui komplikasi kehamilan dan pengobatannya (preeklampsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan).

  c) Jadwal kunjungan ketiga antenatal care Pemeriksaan kehamilan ketiga dilakukan pada saat usia kehamilan 32 minggu, dilakukan untuk : a. Mengetahui keluhan ibu dan tipe gerakan janin. b. Mengetahui komplikasi kehamilan dan pengobatannya (preeklampsia, gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan).

  d) Jadwal kunjungan keempat antenatal care Pemeriksaan kehanmilan keempat merupakan pemeriksaan yang terakhir dan dilakukan pada usia kehamilan antara 32-36 minggu. Pada pemeriksaan ini dilakukan : a. Mengetahui keluhan-keluhan yang muncul.

  b. Mengetahui pergerkan janin.

  c. Mengetahui tipe kontraksi rahim.

  d. Mengetahui adanya tipe kelainan letak dan presentasi janin.

  e. Mengenali tanda-tanda persalinan.

  f. Memantapkan rencana persalinan.

  (Hutahaean, Serri, 2013, h; 86) 6) Pemeriksaan ibu hamil.

  a) Anamnesis Berisi identitas ibu hami, suami, keluhan, riwayat kesehatan, pola aktivitas, HPHT, dan HPL.

  b) Pemeriksaan fisik diagnostik Pemeriksaan fisik seluruh tubuh (head to toe) dengan cara : a. Inspeksi : tekanan daraah, nadi, suhu, respirasi, jantung, dan paru-paru.

  b. Perkusi : reflek patella.

  c. Palpasi : meraba bagian-bagian janin perut ibu untuk menentukan posisi dan keadaan janin didalam uterus.

  d. Auskultasi : menggunakan stetoskop obstetrik untuk mendengarkan Detak Jantung Janin (DJJ) yang dapat di dengarkan bulan ke 4-5 (Sofian, 2012, 73).

  a. Definisi Persalinan adalah prose membuka dan menipisnya dan janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. (Sarwono, 2008, h: 100)

  Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan ari) yang telah cukup bulan atau dapat diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Manuaba, 2010, h: 157)

  Persalinan adalah proses pengeluaran atau kelahiran hasil konsepsi yang dapat hidup dilluar uterus melalui vagina kedunia luar (Sondakh, 2013, h: 2) b. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan.

  1) Passage (jalan lahir)

  Jalan lahir terbagi atas dua,yaitu jalan lahir keras danjalan lahir lunak. Hal-hal yang perlu diperhatikan dari jalanlahir keras adalah ukuran dan bentuk tulang panggul,sedangkan yang perlu diperhatikan pada jalan lahir lunakadalah segmen bawah uterus yang dapat meregang,serviks, otot dasar panggul, vagina dan introitus vagina(Sondakh, 2013, h: 4).

  2) Power (kekuatan) Faktor kekuatan dalam persalinan dibagi atas dua, yaitu :

  a) Kekuatan primer ( kontraksi involunter) Kontraksi berasal dari segmen atas uterus yang menebal dan dihantarkan ke uterus bawah dalam bentuk gelombang.

  b) Kekuatan sekunder (kontraksi volunter) Pada kekuatan ini, otot-otot diafragma dan abdomen ibu berkontraksi dan mendorong keluar isi ke jalan lahir sehingga menimbulkan tekanan intraabdomen. Tekanan ini menekan uterus pada semua sisi dan menambah kekuatan dalam mendorong keluar (sondakh, 2013, h: 4 ). 3) Passenger ( penumpang )

  Penumpang dalam persalinan adalah janin atau plasenta. Hal- hal yang perlu diperhatikan mengenai janin adalah ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin, sedangkan yang perlu diperhatikan pada plasenta adalah letak, besar dan luasnya ( sondakh, 2013, h: 4 ). c. Sebab-sebab mulainya persalinan Bagaimana terjadinya persalinan belum di ketahui dengan pasti, sehingga menimbulkan beberapa teori yang berkaitan denga mulainya kekuatan his. Hormon-hormon yang dominan pada saat kehamilan, yaitu : 1) Estrogen

  Berfungsi untuk meningkatkan sensiti fitas otot rahim dan memudahkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, rangsangan prostaglandin, rangsangan mekanis. 2) Progesteron

  Berfungsi untuk menurunkan sensifitas otot rahim, menyulitkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, rangsangan prostaglandin, rangsangan mekanis, dan menyyebabkan otor rahim dan otot polos relaksasi.

  Pada kehamilan kedua hormon tersebut berada dalam keadaan yang seimbang sehingga kehamilan bisa dipertaahankan . perubahan kedua hormon tersebut menyebabkan oksitosin yang dikeluarkan oleh

  

hipofise parst posterior dapaat menimbulkan kontraksi dalam bentuk

Braxton hicks oksitosin juga bekerja sama dalam hormon prostaglandin

  yang makin meningkat mulai umur kehamilan 15 minggu sampai aterm sewaktu-waktu partus. Selain faktor gizi ibu hamil dan keregangan otot rahim dapat memberikan pengaruh penting untuk mulainya kontraksi rahim. Dengan demikian dapat di kemukakan beberapa teori yang memungkinkan terjadinya proses persalinan.

  1) Teori keregangan Otot rahim mempunyai kemampuan mergang dalam batas tertentu. Setelah melewati batas waktu tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai. 2) Teori penurunan progesteron

  Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu, dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan dan buntu akibat otot-otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat penurunan progesteron tertentu.

  3) Teori oksitosin internal Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofise parst posterior.

  Perubahan esterogen dan progesteron dapat mengubah penurunan sensifitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton hicks.

  4) Teori prostaglandin Kontraksi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin pada saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga terjadi persalinan.

  5) Teori hipotalamus-pituitary dan glandula suprarenalis

  Teori ini menunjukan pada kehamilan sering terjadi keterlambatan persalinjan karena tidak terbentuk hipotalamus. Teori ini dikemukakan oleh Linggih (1973). 6) Teori berkurangnya nutrisi

  Berkurangnya nutrisi pada janin dikemukakan oleh hippokrates. Bila nutrisi pada janin kekurangan makanan hasil konsepsi akan segera dikeluarkan.

  d. Teori dan gejalan menjelang persalinan 1) Lightening

  Mulai dirasakan kira-kirea 2 minggu sebelum persalinan, adalah penurunan bagian presentasi bayi ke dalam pelvik minor.

  Lightening menyebabkan tinggi fundus menurun ke posisi yang sama dengan posisi fundus pada usia kehamilan 8 bulan.

  2) Perubahan serviks Perubahan serviks terjadi akibat peningkatan intensitas kontrakssi Braxton hicks. Serviks menjadi lunak, mulai menipis dan sedikit terbuka. 3) Persalinan palsu

  Persalinan palsu terdiri dari kontraksi uterus yang sangat nyeri. Persalinan palsu dapat terjadi beberapa hari atau secara

  intermiten bahkan 3 atau 4 minggu sebelum mengawali persalinan sejati.

  4) Ketuban pecah dini

  Pada kondisi normal ketuban pecah pada akhir kala I persalinan. Apabila terjadi sebelum fase persalinan fase itu disebut ketuban pecah dini. 5) Bloody show

  Bloody show merupakan tanda persalinan yang kan terjadi dalam 24-48 jam. Bloody show sering terlihat sebagai rabas lendir bercampur darah yang lengket yang harus dapat dibedakan dari perdarahan murni.

  6) Kontraksi Kontraksi harus bersifar intermiten sehingga ada periode relaksasi uterus diantara kontraksi. Konkraksi pada persalinan aktif berlangsung dari 45-90 detik dengan durasi rata-rata 60 detik. Pada persalinan awal kontraksi berlangsung 15-20 detik (Cuningham, 2012, h; 221)

  e. Menentukan bagian terbawah janin 1) 5/5 jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba diatas simfisis pubis.

  2) 4/5 jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah memasuki pintu atas panggul.

  3) 3/5 jika sebagian (2/5) bagian terbawah janin telah memasuki rongga panggul.

  4) 2/5 jika hnya sebagian dari bagian terbawah janin masih berada diatas simfisis dan (3/5) bagian telah turun melewati bidsng tengah ronggga panggul. 5) 1/5 jika satu dari 5 jari masih dapat meraba bagian terbawah janin yang berada diatas simfisis 4/5 bagian telah masuk ke dalam rongga panggul. 6) 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari pemeriksaan luar dan seluruh bagian terbawah janin sudah masuk ke rongga panggul (JNPK 2008, h: 44)

  f. Tahapan persalinan Persalinan dibagi menjadi 4 tahap. Pada kala I serviksmembuka dari 0 sampai 10 cm. Kala I dinamakan juga kalapembuakaan. Kala II juga disebut dengan kala pengeluaran,oleh kekuatan his dan kekuatan mengejan janin didorong keluarsampai lahir. Dalam kala III atau disebut juga kala urie,plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala

  IVdimulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam kemudian, dalam kala tersebut di observasi apakah terjadi perdarahan post partum.

  1) Persalinan kala I Pasien dikatakan dalam tahap persalinan kala I jika sudah terjadi pembukaan serviks dan kontraksi sudah teratur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.

  Kala I dimulai saat pembukaan nol sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terjadi 2 fase, yaitu : a) Fase laten : berlangsung selama 8 jam, serviks membuka sampai 3 cm.

  b) Fase aktif : berlangsung selama 7 jam, serviks membuka dari 4 cm sampai 10 cm kontraksi terjadi lebih kuat dan sering dibagi menjadi 3 fase :

  a. fase akselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.

  b. Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung cepat dari 4 cm menjadi 9 cm.

  c. Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat sekali, dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap (sulistyawati. A, DKK, 2012, h; 65). Proses diatas terjadi pada primigravida maupun multigravida, tetapi pada multigravida memiliki jangkawaktu yang lebih pendek. Pada primigravida, kala Iberlangsung ±12 jam, sedangkan pada multigravidaberlangsung ±8 jam (Sondakh.

  2013, h:5). 2) Persalinan kala II

Dokumen yang terkait

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS DAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY. W UMUR 23 TAHUN G2P1A0 DI PUSKESMAS II KEMBARAN - repository perpustakaan

0 1 101

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN MEDIS 1. KEHAMILAN - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DARI KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS, DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA(KB) PADA NY.S UMUR 33 TAHUN DI PUSKESMAS II KEMBARAN - repository perpustak

0 0 72

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. KEHAMILAN a) Definisi Kehamilan - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S UMUR 32 TAHUN DARI KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS, DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) DI WILAYAH PUSKESMAS II

0 0 91

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS, DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA Ny. Y UMUR 33 TAHUN G3P2A0 DI PUSKESMAS II KEMBARAN - repository perpustakaan

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA I. TINJAUAN MEDIS - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS, DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA Ny. Y UMUR 33 TAHUN G3P2A0 DI PUSKESMAS II KEMBARAN - repository perpustakaan

0 0 114

BAB II TINJAUAN TEORI I. Kehamilan - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DARI KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, BAYI BARU LAHIR (BBL), DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY.M UMUR 25 TAHUN DI PUSKESMAS I KEMBARAN - repository perpustakaan

0 0 86

BAB II TINJAUAN PUSTAKA I. TINJAUAN MEDIS A. KEHAMILAN - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS, DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY.N UMUR 21 TAHUN G1P0A0 DI PUSKESMAS 2 SOKARAJA - repository pe

0 0 128

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DARI KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS, DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY.S UMUR 29 TAHUN DI PUSKESMAS 1 KEMBARAN - repository perpustakaan

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA I. Tinjauan Medis A. Kehamilan 1. Pengertian Kehamilan - ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY. P UMUR 30 TAHUN DI PUSKESMAS 1 KEMBARA

0 0 102

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DARI KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS, DAN PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY. I USIA 19 TAHUN DI PUSKESMAS 1 KEMBARAN - repository perpustakaan

0 0 16