STRATEGI GURU BKBP DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI MAN BULUKUMBA

  STRATEGI GURU BK/BP DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI MAN BULUKUMBA Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam

  Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar

  Oleh: J U M A R D I N NIM: 50200111010 FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Jumardin NIM : 50200111010 Tempat/Tgl. Lahir : Bantaeng, 12 Agustus 1993 Jur/Prodi : Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas : Dakwah dan Komunikasi Alamat : Samata (Gowa) Judul :Strategi Guru BK/BP dalam Pembinaan Akhlak Siswa di

  MAN Bulukumba Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Samata, 29 Juni 2015 Penyusun, J U M A R D I N

  Nim: 50200111010

  

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul, “ Strategi Guru BK/BP dalam Pembinaan Akhlak Siswa

  di MAN Bulukumba ”, yang disusun oleh Jumardin, NIM: 50200111010, mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah

  yang diselenggarakan pada hari Jum’at, tanggal

  7 April 2015, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (dengan beberapa perbaikan).

  Samata, 29 Juni 2015 DEWAN PENGUJI :

  Munaqisy I : Dr. A. Syahraeni, M.Ag ( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ) Munaqisy II : Syamsidar, S.Ag., M.Ag ( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ) Pembimbing I : Dr. Hamiruddin, M.Ag. MM ( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ) Pembimbing II : St. Rahmatiah, S.Ag., M.Sos.I ( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )

  Diketahui oleh : Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar,

  Dr. Hj. Muliaty Amin, M.Ag

  NIP : 19540915 198703 2 001

KATA PENGANTAR

  ِرْوُﺮُﺷ ْﻦِﻣ ِ ِ ُذْﻮُﻌَـﻧَو ُﻩُﺮِﻔْﻐَـﺘْﺴَﻧَو ُﻪُﻨْـﻴِﻌَﺘْﺴَﻧَو ُﻩُﺪَﻤَْﳓ ِ ِ َﺪْﻤَْﳊا ّنِإ َﻼَﻓ ُﷲ ِﻩِﺪْﻬَـﻳ ْﻦَﻣ ﺎَﻨِﻟﺎَﻤْﻋَأ ِتﺎَﺌّـﻴَﺳَو ﺎَﻨ ِﺴُﻔْـﻧَأ ْﻮُﺳَرَو ُﻩُﺪْﺒَﻋ اًﺪّﻤَُﳏ ّنَأ ُﺪَﻬْﺷَأَو ُﷲ ّﻻِإ َﻪﻟِإ َﻻ ْنَأ ُﺪَﻬْﺷَأ ُﻪَﻟ َيِدﺎَﻫ َﻼَﻓ ْﻞِﻠْﻀُﻳ ْﻦَﻣَو ُﻪَﻟ ّﻞِﻀُﻣ ... ُﺪْﻌَـﺑ ﺎّﻣَأ ُﻪُﻟ Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena

  dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat serta salam penulis haturkan kepada baginda Nabi Muhammad saw. serta segenap keluarga dan para sahabatnya hingga akhir nanti. Dalam penyelesaian skripsi yang berjudul “Strategi Guru BK/BP dalam Pembinaan

  

Akhlak Siswa di MAN Bulukumba”, tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

  Karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada:

  1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya. MA. sebagai PGS Rektor dan Wakil Rektor I, II dan III UIN Alauddin Makassar yang telah menyediakan fasilitas belajar sehingga penulis dapat mengikuti kuliah dengan baik.

  2. Dr. Hj. Muliaty Amin. M.Ag selaku Dekan, beserta Wakil Dekan I Dr.

  Nurhidayat M. Said, M.Ag., Wakil Dekan II Drs. Muh. Anwar, M.Hum., dan Wakil Dekan III Dr. H. Usman Jasad, S.Ag., M.Pd., Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan berbagai fasilitas kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi.

  3. Dra. Hj. St. Trinurmi, M.Pd.I dan St. Rahmatiah, S.Ag., M.Sos.I sebagai ketua Jurusan dan sekretaris Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam serta bapak dan ibu dosen yang telah memberikan bimbingan dan wawasan selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.

  4. Dr. A. Syahraeni, M.Ag, dan Syamsidar, S.Ag., M.Ag sebagai munaqisy I dan munaqisy II yang telah menguji dengan penuh kesungguhan demi kesempurnaan skripsi ini.

  5. Dr. Hamiruddin, M.Ag., MM dan St. Rahmatiah, S.Ag., M.Sos.I sebagai pembimbing I dan pembimbing II yang telah meluangkan waktu, memberikan arahan, bimbingan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik seperti saat ini.

  6. Kepala Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Komunikasi serta Perpustakan UIN Alauddin dan seluruh stafnya.

  7. Keluarga besar MAN Bulukumba yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolahnya.

  8. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya, Ayahanda Jumakka dan Ibunda Hasmah, yang telah memberikan kasih sayang, dorongan, dukungan materi dan d o’a yang selalu dipanjatkan setiap hari untuk penulis dengan tulus dan ikhlas, sehingga penulis bisa menjadi manusia yang berharga dan bermanfaat buat orang lain.

  9. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari semua pihak, penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya, sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal ‘ Alamin.

  Samata, 29 Juni 2015 Penyusun,

  J U M A R D I N

  

DAFTAR ISI

  JUDUL ............................................................................................................. i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.......................................................... ii PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................... iii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv DAFTAR ISI.................................................................................................... vii DAFTAR TABEL............................................................................................ ix PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN............................................. x ABSTRAK ....................................................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1-10 A. Latar Belakang .....................................................................................

  1 B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus .................................................

  4 C. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah .............................................

  6 D. Kajian Pustaka......................................................................................

  6 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .........................................................

  8 BAB II TINJAUAN TEORETIS ..................................................................... 11-39 A. Bimbingan dan Konseling....................................................................

  11 B. Teori-Teori Bimbingan dan Konseling ................................................

  19 C. Pembinaan Akhlak pada Usia Sekolah ................................................

  21 BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 40-48 A. Jenis dan Lokasi Penelitian ..................................................................

  40 B. Pendekatan Penelitian ..........................................................................

  41 C. Sumber Data.........................................................................................

  42 D. Metode Pengumpulan Data ..................................................................

  43 E. Instrumen Penelitian.............................................................................

  46 F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .................................................

  46

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 49-86 A. Gambaran Umum MAN Bulukumba ...................................................

  49 B. Realitas Keseharian Siswa MAN Bulukumba .....................................

  70 C. Langkah-langkah yang ditempuh Guru BK/BP dalam Pembinaan Akhlak Siswa di MAN Bulukumba ..................................................................

  73 D. Faktor-Faktor yang Memengaruhi dalam Pembinaan Akhlak Siswa di MAN Bulukumba.................................................................................

  79 BAB V PENUTUP........................................................................................... 87-88 A. Kesimpulan ..........................................................................................

  87 B. Implikasi Penelitian..............................................................................

  88 KEPUSTAKAAN ............................................................................................

  89 LAMPIRAN-LAMPIRAN...............................................................................

  92 DAFTAR RIWAYAT HIDUP.........................................................................

  93

  

DAFTAR TABEL

Tabel I : Kepemimpinan MAN Bulukumba ...................................................50

Tabel II : Data Jumlah Siswa MAN Bulukumba ............................................54

Tabel III : Data Guru/Staf MAN Bulukumba.....................................................54

Tabel IV : Daftar Tenaga Pendidik dan Karyawan MAN Bulukumba...............55

Tabel V : Struktur Organisasi MAN Bulukumba..............................................60

Tabel VI : Struktur Pejabat MAN Bulukumba...................................................61

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

  Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf latin dapat dilihat pada tabel berikut:

1. Konsonan Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

  alif tidak tidak dilambangkan

  ا

  dilambangkan ba B Be

  ب

  ta t Te

  ت

  tsa ṡ es (dengan titik di atas)

  ث

  jim J Je

  ج

  ha Ḥ ha (dengan titik di bawah)

  ح

  kha Kh ka dan ha

  خ

  dal D De

  د

  zal Ż zet (dengan titik di atas)

  ذ

  ra R Er

  ر

  za Z Zet

  ز

  sin S es

  س

  syin Sy es dan ye

  ش

  shad Ṣ es (dengan titik di bawah)

  ص

  dhad Ḍ de (dengan titik di bawah)

  ض dza Ẓ zet (dengan titik di bawah)

  ظ ‘ain ‘ apostrof terbaik

  ع

  gain G eg

  غ

  fa F Ef

  ف

  qaf Q Qi

  ق

  kaf K Ka

  ك

  lam L Ei

  ل

  mim M Em

  م

  nun N En

  ن

  wawu W We

  و

  ha H Ha

  ه

  hamzah ’ Apostrof

  أ ya’ Y Ye

  ي

2. Vokal

  Tanda Nama Haruf Latin Nama

  

ـ ـ َـ FATḤ AH a A

ـ ـ ِـ KASRAH i

  I ـ ـ ُـ Ḍ AMMAH u U

  

ABSTRAK

Nama : Jumardin Nim : 50200111010

  

Judul :Strategi Guru BK/BP dalam Pembinaan Akhlak Siswa di MAN

Bulukumba.

  Pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana strategi guru BK/BP dalam pembinaan akhlak siswa di MAN Bulukumba? Kemudian penulis membagi kedalam beberapa submasalah, yaitu: 1) bagaimana realitas keseharian siswa di MAN Bulukumba 2) bagaimana langkah-langkah yang ditempuh guru BK/BP dalam membina akhlak siswa di MAN Bulukumba?, dan 3) Apa faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan akhlak siswa di MAN Bulukumba? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah yang ditempuh guru BK/BP dalam pembinaan akhlak siswa di MAN Bulukumba dan untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam pembinaan akhlak di MAN Bulukumba.

  Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah: pendekatan psikologis, dakwah dan sosiologis. Adapun sumber data penelitian ini adalah kepala madrasah, wakamad, guru BK/BP, guru kelas, wali kelas, staf dan peserta didik. Selanjutnya metode pengumpulan data yang digunakan adalah obsevasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik mengolahan dan analisis data dilakukan dengan melalui tiga tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

  Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Langkah-langkah Guru BK/BP dalam pembinaan akhlak siswa di MAN Bulukumba yaitu dengan melakukan bimbingan di dalam maupun di luar kelas. Langkah yang ditempuh melalui kegiatan di kelas adalah dengan memberi nasehat kepada siswa selama pembelajaran berlangsung baik oleh guru BK/BP ataupun guru yang lain. Sedangkan pembinaan yang dilakukan di luar kelas adalah dengan melakukan bimbingan individu, bimbingan kelompok dan melalui kegiatan-kegiatan keagamaan, di antaranya melalui kegiatan salat berjamaah di mesjid, tadarus al-Quran, kultum sebelum salat duhur dan pesantren kilat. 2) Faktor yang memengaruhi dalam pembinaan akhlak siswa adalah faktor lingkungan pergaulan, faktor orang tua dan faktor siswa itu sendiri 3) hasil yang di capai dalam pembinaan akhlak sudah cukup berhasil, hal ini terlihat dari menurunnya pelanggaran yang dilakukan oleh siswa dari tahun ketahun, siswa bersikap sopan dan santun ketika berada di lingkungan sekolah, siswa terbiasa melaksanak an shalat jama’ah di madrasah dan meningkatnya kedisiplinan siswa.

  Implikasi dari penelitian ini adalah: diharapkan kepada pihak sekolah dan juga kepada orang tua agar lebih memperhatikan siswa dan anak mereka, karena merekalah generasi pelanjut di masa yang akan datang, dan juga himbauan kepada siswa untuk lebih menghormati guru, lebih selektif memilih teman agar tidak terbawa pengaruh buruk dari teman, mengikuti setiap kegiatan keagamaan yang diadakan oleh pihak sekolah, lebih disiplin dalam menaati peraturan/tata tertib madrasah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi tahun 2002 disebutkan

  bahwa sekolah berkewajiban memberikan bimbingan dan konseling kepada siswa yang menyangkut pribadi, sosial, belajar, dan karir. Dengan demikian, setiap sekolah mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan sekolah menengah, wajib 1

.

menyelenggarakan bimbingan konseling Di dalam proses belajar-mengajar guru tidak terbatas hanya memunyai ilmu pengetahuan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung 2 jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian anak. Tugas seorang pembimbing di sekolah adalah membantu kepala sekolah dalam menyelenggarakan 3 kesejahteraan sekolah secara keseluruhan. Dalam undang-undang No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat (1) ditegaskan bahwa:

  Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan 4 yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

  1 Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah, Bimbingan Konseling Islam (Ed. 1, Cet. III, Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 1 2 Dewa Ketut Sukardi, Proses Bimbingan Dan Penyuluhan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1995), h.

  23. 3 Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi & Karir) (Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2010), h. 44. 4 Undang-Undang Republik Indonesai Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan

  Dalam undang-undang No. 20/2003 juga disebutkan bahwa: Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan 5 kebangsaan.

  Bimbingan dan konseling memegang tugas dan tanggung jawab yang penting untuk mengembangkan lingkungan, membangun interaksi dinamis antara individu dengan lingkungan, membelajarkan individu untuk mengembangkan, mengubah, dan 6 memperbaiki perilaku. Kaitannya dengan pembinaan akhlak siswa guru BK/BP di

  MAN Bulukumba Kecamatan Ujungbulu Kabupaten Bulukumba, memiliki peranan penting untuk mewujudkan siswa yang berperilaku terpuji, mengingat visi MAN bulukumba adalah membentuk manusia yang mandiri, berilmu, profesional dan berakhlakul karimah. Sehingga dengan visi tersebut diharapkan akan seluruh tenaga pendidik di MAN Bulukumba lebih meningkatkan pembinaanya terhadap siswa di MAN Bulukumba, terutama pada pembinaan akhlak. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa ternyata belum mampu merealisasikan tentang akhlak secara keseluruhan pada siswa. Letaknya dalam lingkup perkotaan membuat siswa di MAN Bulukumba sangat mudah terpengaruh dengan gaya hidup perkotaan, hal ini dapat dilihat dari cara berintraksi dengan teman-temannya, berpakaian, masih terkadang melanggar aturan tata tertib sekolah serta cara berfikir yang selalu mengedepankan kebebasan. Cara berfikir seperti inilah yang menjadi penyebab utama rusaknya akhlak siswa khususnya di MAN Bulukumba Kecamatan Ujungbulu Kabupaten 5 Undang-Undang Republik Indonesai Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta: Cemerlang, 2003), h. 5.

  Bulukumba.. Pembinaan akhlak merupakan hal yang sangat diperhatikan dalam Islam. Hal ini dapat dilihat dari salah-satu misi kerasulan Nabi Muhammad saw. Yang utama adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Dalam salah-satu hadisnya beliau menegaskan.

  مرﺎﻜﻣ ﻢﻤﺗ ﻻ ﺖﺜﻌﺑ ﺎﻤﻧا ﷺ ﷲ لﻮﺳر ل ﺎﻗ ة ﺮﯾﺮھ ﻲﺑا ﻦﻋ

  7 (ﺪ ﻤ ﺤ ﻟ ا ا ه ا و ر ) ق ﻼ ﺧ ﻻ ا

  Artinya:

  “ Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan perangai (budi pekerti) yang mulia. (H.R.

8 Ahmad) ”.

  Pembinaan pada hakekatnya merupakan upaya untuk mengarahkan perkembangan manusia ke arah yang lebih baik, karena itu yang menjadi tekanan perhatian dalam pembinaan akhlak adalah perkembangan kepribadian manusia yang meliputi segi kehidupan mental spritual psikologis bukan hanya segi jasmaniah semata. Pendidikan sebagai tugas pembinaan merupakan kebutuhan utama bagi manusia, yang dimulai sejak manusia lahir sampai meninggal dunia, bahkan manusia tidak akan menjadi manusia yang berkepribadian utama tanpa melalui pendidikan. Demikian pula dengan pembinaan akhlak pada sekolah-sekolah termasuk di Madrasah Aliyah sebagai salah satu faktor yang memengaruhi perubahan tingkah laku siswa. Pembinaan akhlak merupakan dasar dari setiap pendidikan, juga merupakan pondasi sebagai benteng dari pengaruh perkembangan zaman yang tidak lepas dari budaya luar yang menyesatkan. Dengan demikian, maka pembinaan akhlak memunyai arti dan peranan penting dalam pembentukan tingkah laku siswa, sebab 7 Ahmad bin Muhammad Ibnu Hambal, al-Musnad Imam Ahmad (Jilid II; Kairo: Muassasat Qurtubah, 2004), h. 63. dalam pembinaan akhlak ini siswa tidak hanya diarahkan kepada kebahagiaan hidup di dunia saja, tetapi juga untuk kebahagiaan hidup di akhirat kelak.

  Untuk mewujudkan tujuan dari setiap upaya pembinaan akhlak harus di tunjang dengan berbagai unsur seperti guru atau pendidik, lingkungan, motivasi dan sarana yang relevan. Perkembangan dan pertumbuhan tingkah laku siswa dapat berjalan cepat atau lambat tergantung pada unsur-unsur yang berperan dalam pembinaan akhlak difungsikan. Lingkungan sekolah tidak hanya berupaya meningkatkan kecerdasan siswa semata, tetapi juga menyangkut peningkatan kualitas tingkah dan perilaku serta kepribadian siswa.

  Masalah akhlak adalah masalah yang penting, maka dalam mendidik dan membina akhlak siswa guru dituntut untuk dapat berperan aktif, karena siswa adalah masa remaja yang merupakan masa transisi. Hal ini terbukti masih banyaknya siswa yang kurang memahami ajaran agama sehingga siswa dengan mudah melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Hal tersebut di atas menunjukkan betapa pentingnya pembinaan akhlak yang akan dipadu dengan pengaruh dasar yang disebut fitrah, agar manusia dapat menjadi hamba Allah yang mampu berjalan di jalan yang benar sesuai petunjuk-Nya.

  Dengan demikian, maka dalam rencana penelitian skripsi ini penulis ingin mengungkap dan mengkaji tentang Strategi Guru BK/BP dalam Pembinaan Akhlak Siswa di MAN Bulukumba, sehingga menjadikan siswanya dapat berperilaku terpuji.

B. Fokus Penelitian Dan Deskripsi Fokus

  1. Fokus penelitian

  Penelitian ini berjudul “Strategi Guru BK/BP dalam Pembinaan Akhlak Siswa langkah-langkah yang ditempuh guru BK/BP dalam pembinaan akhlak bagi siswa di MAN Bulukumba. Adapun yang dimaksud penulis dengan pembinaan akhlak di sini adalah pembinaan sikap dan perilaku siswa agar tidak bertentangan dengan tata tertib Madrasah

  2. Deskripsi fokus Berdasarkan pada fokus penelitian dari judul tersebut di atas, dapat dideskripsikan berdasarkan subtansi permasalahan dan subtansi pendekatan penelitian ini, bahwa langkah-langkah guru BK/BP dalam membina akhlak siswa di MAN Bulukumba merupakan suatu upaya kongkrit yang dilakukan untuk memengaruhi dalam pembinaan akhlak terhadap siswa, untuk mewujudkan siswa yang memiliki sikap dan perilaku yang terpuji.

  Strategi pendekatan secara keseluruhan berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan dalam kurun waktu tertentu. Guru BK/BP adalah tenaga yang telah terdidik secara formal dalam bidang konseling pada tingkat universitas dan memiliki kemampuan untuk membantu konseli dalam memecahkan masalahnya melalui proses konseling. Arti bimbingan dikemukakan oleh Prayitno bahwa:

  Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa, maka orang yang dibimbing diharapkan dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan 9 berdasarkan nilai-nilai yang berlaku.

  Dengan demikian, maka bimbingan merupakan suatu proses penyempurnaan sehingga akan menghasilakan hal yang lebih baik. 9 Prayitno, M sc. Ed, Dasar-dasar Bimbingan konseling (Cet. II; Jakarta: PT. Rineka Cipta,

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Strategi Guru BK/BP Dalam Pembinaan Akhlak Siswa di MAN Bulukumba? Dari pokok permasalahan tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

  1. Bagaimana realitas keseharian siswa di MAN Bulukumba?

  2. Bagaimana langkah-langkah yang ditempuh guru BK/BP dalam pembinaan akhlak siswa di MAN Bulukumba ?

  3. Faktor-faktor apa yang memengaruhi dalam pembinaan akhlak siswa di MAN Bulukumba ?

  D. Kajian Pustaka 1. Hubungannya dengan buku-buku yang berbicara tentang pembinaan akhlak.

  Setelah mencermati dan menelaah beberapa judul buku yang berkaitan dengan masalah pembinaan akhlak penulis merasa perlu menggambarkan beberapa pandangan atau tinjauan beberapa judul buku yang telah dikemukakan oleh para ahli di antaranya: a. Buku Kesehatan Mental dan Terapi Islam yang disusun oleh M. Sattu Alang yang memuat antara lain: Pengertian pembinaan pribadi anak, cara pembentukan pribadi anak dan metode pembinaan pribadi anak. Terbentuknya peribadi yang berbudi pekerti yang luhur, tergantung kepada orang-orang yang mewarnai karakter anak dalam pertumbuhannya.

  b. Buku Akhlak Tasawuf yang disusun oleh Abuddin Nata yang memuat antara lain pembentukan akhlak, metode pembinaan akhlak, faktor-faktor yang dan faktor dari luar yaitu pendidikan dan pembinaan yang dibuat secara khusus atau melalu interaksi dalam lingkungan sosial.

  c. Buku Metode Nabi dalam Mendidik dan Mengajar yang disusun oleh Abdul Karim Akyawi yang memuat antara lain kualitas pengajaran tergantung kepada akhlak dan sifat guru, keluarga sebagai tempat pendidikan dan pengajaran d. Buku Aqidah dan Akhlak yang disusun oleh Rosihon Anwar yang memuat antara lain pengertian akhlak, tujuan akhlak dan pembagian akhlak. Selain itu masih banyak yang relevan sebagai penunjang dalam penulisan penelitian ini.

  Dengan mengacu pada beberapa judul buku di atas penulis mencoba merangkai kalimat demi kalimat dari buku-buku tersebut, sehingga memudahkan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  2. Hubungannya dengan hasil penelitian yang telah ada.

  Penelitian yang telah dilakukan terhadap eksistensi guru BK/BP dan aktivitasnya dalam pembinaan akhlak terhadap siswa, oleh para insan akademisi baik oleh mahasaiswa jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam maupun oleh mahasiswa dari jurusan-jurusan lain yang ada di UIN Alauddin Makassar, khususnya terhadap MAN Bulukumba sejauh yang penulis amati masih kurang. Berikut ini beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain: a. Penelitian yang telah dilakukan oleh: Herawati dari Fakultas Tarbiyah dan

  Keguruan yang memilih judul ” Strategi Guru Dalam Pengembangan Moral Anak

  Di Raudhatul Athfal Al-Badar Salaka Kabupaten Takalar ’’. Penelitian ini

  menggunakan pendekatan Pendidikan maka penelitian ini hanya menggambarkan tugasnya sebagai pendidik, guru memikul berbagai tugas dalam mendidik mengembangkan perilaku moral anak yang terprogram dilaksanakan dalam proses belajar mengajar untuk mentradisikan dan mengembangkan prilaku moral pada anak.

  b. Penelitian yang telah dilakukan oleh: Suryawati, dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dengan judul “Pendidikan Akhlak Bagi Peserta Didik Di Tingkat

  Pendidikan Usia Dini”. Penelitian ini menggunakan pendekatan pendidikan,

  maka penelitian ini menfokuskan beratkan uraiannya pada faktor-faktor pendukung dan penghambat pendidikan akhlak bagi peserta didik.

  c. Penelitian yang dilakukan oleh: Saharuddin, jurusan Bimbingan dan Penyuluhan dengan judul “Pera nan Bimbingan Penyuluhan Islam Terhadap Pembinaan

  Akhlak Anak Putus Sekolah Di Desa Balassuka Kecematan Tombolo Pao Kabupaten Gowa” Dengan menggunakan pendekatan psikologis, maka penelitian

  ini hanya mengedepankan karakteristik keadaan kejiwaan Anak dalam Pembinaan Akhlak.

  Bertolak dari beberapa hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan, bahwa dari hasil penelitian tersebut yang telah dikemukakan, secara keseluruhan berbeda, baik dari segi judul, perspektif kajian maupun dari segi metodologi, karena tidak ada satupun yang menyinggung tentang Strategi guru BK/BP dalam Pembinaan Akhlak Siswa di MAN Bulukumba.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

  1. Tujuan penelitian Dalam rangka usaha untuk mengarahkan pelaksanaan penelitian ini dan mengungkapkan masalah yang dikemukakan pada pembahasan pendahuluan, maka perlu dikemukakan tujuan dan kegunanaan penelitian. Adapun tujuan dalam a. Untuk mengetahui realitas keseharian siswa di MAN Bulukumba.

  b. Untuk mengetahui langkah-langkah yang ditempuh guru BK/BP dalam pembinaan akhlak siswa di MAN Bulukumba.

  c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi dalam pembinaan akhlak siswa di MAN Bulukumba.

  2. Kegunaan penelitian Adapun kegunaan penelitian dalam penulisan skripsi ini, secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori sebagai berikut: a. Kegunaan ilmiah

  1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran dalam upaya pengembagan bimbingan konseling secara profesional bagi kalangan aktivis penyuluh khususnya. 2) Sebagai bahan komparatif dalam konteks sejauhmana signifikansi aktivitas penyuluh/konselor dengan gerakan-gerakan konseling yang ada pada sekolah- sekolah di Bulukumba. 3) Dengan harapan penelitian ini akan menjadi bahan edukatif (pembelajaran) bagi insan akademis khususnya dan aktivis konselor/penyuluh pada umumnya, dalam upaya memahami serta merumuskan teori-teori konselor dan strategi konseling yang sesuai dengan segmentasi siswa pada setiap generasi.

  b. Kegunaan praktis Secara umum kegunaan yang bersifat praktis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1) Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi aktivis konselor yang melakukan aktivitas penyuluhan disekolah-sekolah khususnya dalam wilayah Kab. Bulukumba. 2) Sebagai langkah evaluatif bagi para aktivis konselor/penyuluh secara personal maupun kelembagaan, terkait urgensi gerakan penyuluh dalam bidang kependidikan dan sosial kemasyarakatan di Kab. Bulukumba. 3) Untuk memenuhi kewajiban sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

  Sarjana Sosial Islam (S.Sos.) pada pada jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin.

BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Bimbingan dan Konseling

  1. Pengertian bimbingan dan konseling Secara etimilogi bimbingan dan konseling terdiri dari dua kata, yaitu

  

bimbingan (terjemahan dari kata “ guedence ” yang berarti pertolongan, dan

“konseling” (diadopsi dari kata “ conseling ”) yang memiliki arti nasihat. Namun

  dalam prakteknya bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan yang tidak

  1 terpisahkan.

  Banyak ahli yang mendefinisikan bimbingan, di antaranya adalah suatu proses yang dilakukan secara berkesinambungan dengan adanya perubahan melalui waktu atau serangkaian kegiatan dan langkah-langkah menuju suatu tujuan. Usaha tersebut untuk menambah, mendorong, merangsang, mendukung, menyentuh, menjelaskan

  2 agar individu tumbuh dari kekuatannya sendiri.

  Bimbingan juga dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari para pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan

  3 penyesuaian diri dengan lingkungan. 1 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.

  15. 2 3 Yusuf Gunawan, Pengantar Bimbingan dan Konseling (Jakarta: Gramedia, 1992), h. 41.

  Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kusumawati, Proses Bimbingan dan Konseling di

  Konseling adalah proses belajar yang bertujuan agar klien dapat mengenal diri sendiri, menerima diri sendiri secara realistis dalam proses penyesuaian dengan lingkungan. Dalam pelaksanaan konseling diharapkan konseli dapat mengubah sikap

  4 sehingga ia dapat lebih baik menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

  Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada individu (konseli), melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antar keduanya agar konseli memiliki kemampuan melihat dan menemukan masalahnya sendiri.

  Tugas guru (konselor) adalah mengajar dan membantu individu (siswa) belajar memahami dirinya sendiri dan teknik-teknik bagi hidupnya sendiri atau tidak menilai semua konsekwensinya agar menjadi lebih baik yakni digunakan untuk

  5 mencapai tujuan hidup yang diinginkan.

  2. Tujuan bimbingan dan konseling Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai tugas- tugas perkembangan secara optimal sebagai makhluk Tuhan, sosial dan pribadi/individu. Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah agar konseli dapat: a. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan datang; b. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin; 4 5 Yusuf Gunawan, Pengantar Bimbingan dan Konseling., h. 141.

  M. Arifin, Teori-Teori Konseling Umum dan Agama (Jakarta: PT Golden Terayon Press, c. Menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya; d. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyusaian dalam

  6 lingkungan sekolah, masyarakat maupun lingkungan kerja.

  3. Fungsi bimbingan dan konseling Pelayanan bimbingan dan konseling/penyuluhan khususnya di madrasah atau sekolah memiliki beberapa fungsi, antara lain: a. Fungsi pencegahan

  Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk mencegah timbulnya masalah dalam diri siswa sehingga mereka terhindar dari barbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Kegiatan yang berfungsi sebagai pencegahan dapat berupa program orientasi, program bimbingan

  

7

  karir, inventarisasi data dan sebagainya. Berdasarkan fungsi ini bimbingan dan konseling harus diberikan pada setiap siswa sebagai usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah.

  b. Fungsi pemahaman Melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman tentang diri klien atau siswa serta permasalahannya dan juga lingkungannya oleh klien itu sendiri dan oleh pihak yang membantunya (pembimbing). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu

  6 7 Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 18.

  Dewa Ketut Sukardi Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah untuk Memperoleh Angka mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyusaikan dirinya dengan

  

8

  lingkungan secara dinamis dan konstruktif,

  c. Fungsi pengentasan Dalam fungsi ini BK/BP berupaya untuk membantu siswa atau klien dari permasalahan yang dihadapinya melalui pelayanan bimbingan dan konseling, sehingga masalah yang dihadapi klien dapat terselesaikan dengan baik.

  d. Fungsi pemeliharaan Fungsi pemeliharaan bukan berarti hanya memelihara segala sesuatu yang baik (positif) yang ada pada diri individu (siswa), baik hal itu berupa pembawaan maupun hasil-hasil yang telah dicapai selama bimbingan, tetapi juga mengusahakan agar hal tersebut bertambah lebih baik dan berkembang. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan

  9 prodiktivitas diri.

  e. Fungsi penyaluran Melalui fungsi ini bimbingan dan konseling berupaya untuk mengenali masing-masing siswa secara perorangan, selanjutnya memberikan bantuan menyalurkan ke arah kegiatan atau program yang sesuai dengan minat, bakat, kecakapan serta cita-cita siswa, sehingga dapat menunjang tercapainya perkembangan yang optimal. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan

  10 pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.

  8 9 Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, h. 16.

  Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, h. 18. f. Fungsi penyesuaian Melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling dapat membantu siswa agar dapat menyesuaikan diri secara baik dengan lingkungannya secara dinamis dan

  11

  konstruktif. Beberapa kegiatan yang sering dipakai untuk merealisasikan fungsi bimbingan ini adalah adanya layanan orientasi bagi siswa yang baru masuk pada lembaga sekolah, memberi informasi mengenai cara bergaul dalam kelompok dan

  12 sebagainya.

  g. Fungsi pengembangan Siswa di madrasah merupakan individu yang sedang dalam proses perkembangan. Melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling diberikan pada siswa untuk membantu dalam mengembangkan keseluruhan potensi secara lebih terarah. Konselor senantiasa berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif

  13

  yang memfasilitasi perkembangan konseli. Bimbingan ini dimaksudkan untuk

  14 mengembangkan potensi yang ada pada siswa.

  h. Fungsi perbaikan Meskipun pelayanan bimbingan dan konseling melalui fungsi pencegahan, penyaluran dan penyesuaian telah diberikan, tetapi masih mungkin individu (siswa) memiliki masalah-masalah tertentu sehingga fungsi perbaikan diperlukan. Melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling diprioritaskan diberikan kepada siswa yang memiliki masalah, sehingga diharapkan masalah yang dialami oleh siswa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang. 11 12 Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, h. 17. 13 Elfi Mu’awanah dan Rifa Hidayah, Bimbingan Konseling Islam, h. 174.

  Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, h. 16. i. Fungsi advokasi Pelayanan bimbingan dan konseling melalui fungsi ini adalah membantu siswa memperoleh pembelaan atas hak atau kepentingannya yang kurang

  15 diperhatikan.

  4. Langkah-langkah pelaksanaan BK di SekolaH Melakukan layanan bimbingan dan konseling di sekolah hendaknya perlu diketahui langkah-langkah dalam memberikan layanan bimbingan konseling pada siswa, terutama mereka yang mempunyai masalah. Adapun langkah-langkah bimbingan konseling yaitu: a. Identifikasi masalah

  Pada langkah ini hendaknya diperhatikan guru adalah mengenal gejala-gejala awal dari suatu masalah yang dihadapi siswa, maksud dari gejala awal disini adalah apabila siswa menunjukkan tingkah laku berbeda atau menyimpang dari biasanya. Untuk mengetahui gejala awal tidaklah mudah, karena harus dilakukan secara teliti dan hati-hati dengan memperhatikan gejala-gejala yang tampak, kemudian dianalisis

  16 dan selanjutnya dievaluasi.

  b. Diagnosis

  Pada langkah diagnosis yang dilakukan adalah menetapkan “masalah”

  berdasarkan analisis latar belakang penyebab timbulnya masalah. Dalam langkah ini dilakukan pengumpulan data mengenai berbagai hal yang melatarbelakangi gejala

  17 yang muncul.

  15 16 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, h. 39.

  c. Prognosis Langkah prognosis ini pembimbing menetapkan alternatif tindakan bantuan yang akan diberikan. Selanjutnya melakukan perencanaan mengenai jenis dan bentuk

  18 masalah apa yang sedang dihadapi individu.

  d. Pemberian bantuan Setelah guru merencanakan pemberian bantuan, maka dilanjutkan dengan merealisasikan langkah-langkah alternatif bentuk bantuan berdasarkan masalah dan latar belakang yang menjadi penyebabnya. Langkah pemberian bantuan ini

  19 dilaksanakan dengan berbagai pendekatan dan teknik pemberian bantuan.

  e. Evaluasi dan tindak lanjut Setelah pembimbing dan klien melkukan beberapa kali pertemuan, dan mengumpulkan data darai beberapa individu, maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi dan tindak lanjut. Evaluasi dapat dilakukan selama proses

  20 pemberian bantuan berlangsung sampai pada akhir pemberian bantuan.

  5. Syarat-syarat pembimbing (konselor) di madrasah Arifin dan Eti Kartikawati yang dikutip dalam buku Tohirin menyatakan bahwa: petugas bimbingan dan konseling di madrasah dipilih atas dasar kualifikasi:

  21

  (1) keperibadian, (2) pendidikan, (3) pengalaman dan (4) kemampuan

  a. Syarat yang berkenaan dengan keperibadian Seorang pembimbing atau konselor harus memiliki keperibadian yang baik. Pelayanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan pembentukan perilaku dan keperibadian klien. Melalui konseling diharapkan terbentuk perilaku positif (akhlak 18 19 Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling., h. 30. 20 Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling., h. 31. baik)dan keperibadian yang baik pula pada diri klien. Upaya ini akan efektif apabila dilakukan oleh seseorang yang memiliki keperibadian baik. Selain itu,pratik bimbingan dan konseling berlandaskan atas norma-norma tertentu. Dengan keperibadian yang baik, diharapkan tidak terjadi pelanggaran terhadap norma-norma

  22 yang bisa merusak citra pelayanan bimbingan dan konseling.

  b. Syarat yang berkenaan dengan pendidikan Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan pekerjaan profesional. Setiap pekerjaan profesional menuntut persyaratan-persyaratan tertentu antara lain pendidikan. Seorang guru pembimbing atau konselor selayaknya memiliki pendidikan profesi, yaitu: Jurusan Bimbingan dan Konseling Strata Satu (S1), S2 maupun S3 atau sekurang-kurangnya pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang bimbingan dan konseling. Pemilihan dan pengangkatan guru bimbingan dan konseling di madrasah hendaknya mengedepankan profesionalitas. Syarat pendidikan berkenaan dengan keilmuan yang dimiliki guru pembimbing atau konselor. Guru BK tidak saja memiliki ilmu bimbingan dan konseling, tetapi juga harus memiliki ilmu- ilmu tentang manusian dengan berbagai macam problematikanya, ilmu psikologi dan lain sebagainya. Kepemilikan ilmu-ilmu tersebut akan membantu penguasaan terhadap konsep-konsep, teori-teori tentang manusia dan problematika serta upaya

  23 pembimbingannya.

  c. Syarat yang berkenaan dengan pengalaman Pengalaman memberikan pelayanan bimbingan dan konseling berkontribusi terhadap keluasan wawasan guru BK yang bersangkutan. Selain itu pengalaman hidup peribadi guru BK yang mengesankan, juga akan turut dalam membantu upaya 22 guru BK dalam mencari alternatif pemecahan masalah siswa. Berbagai macam corak ragam pengalaman guru BK yang telah dihayati dalam hidupnya, akan membantunya

  24 mendiagnosis dan mencarikan alternati solusi terhadap masalah klien.

  d. Syarat yang berkenanaan dengan kemampuan Kepemilikan kemampuan atau kompetensi dan keterampilan oleh guru BK merupakan keniscayaan. Tanpa kepemilikan kemampuan dan keterampilan, tidak mungkin guru BK dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Guru BK harus mampu mengetahui dan memahami secara mendalam sifat-sifat seseorang selanjutnya

  25 mengembangkan potensi individu secara positif.

B. Teori-Teori Bimbingan dan Konseling 1. Teori psikoanalisis.

  Psikoanalisis merupakan metode penyembuhan yang lebih bersifat psikologi

  26 dengan cara-cara fisik.

  Psikoanalisis diperkenalkan oleh Sigmund Freud (1856-1939). Istilah psikoanalisis memunyai tiga arti penting yaitu: a. Teori tentang kepribadian dan psikopatologi

  b. Metode terapi untuk gangguan kepribadian

  c. Teknik untuk menginvestigasi pemikiran dan perasaan individu yang tidak

  27 disadari.

  24 25 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah., h. 121. 26 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah., h. 122.

  Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling., h. 93.

  Freud memandang dan menunjukkan sistem kepribadian manusia terdiri dari

  

id , ego, dan superego. Kinerja sistem ini tidak dapat dipisahkan antara satu dengan

  yang lain. Mereka selaras dalam diri manusia yang disebut proses psiokologis. Id

  28 (aspek biologis), Ego (aspek psikologis), Superego (aspek moralitas).