PENGARUH METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM KELAS XI IPA SMAN 2 SUNGAI RAYA SKRIPSI

PENGARUH METODE PRAKTIKUM BERBASIS

  

INKUIRI TERBIMBING TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS

GARAM KELAS XI IPA SMAN 2 SUNGAI RAYA

SKRIPSI

Oleh :

SUPIAWATI

  

NPM : 131620234

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

PONTIANAK

  

2017

  

MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan

kesanggupannya.” (Qs. Al-Baqarah: 286)

  

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan

boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk

bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (Qs. Al-

Baqarah: 216)

  

“....dan janganlah kamu berputus asa dar rahmat Allah.

Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum

yang kafir.” (Qs. Yusuf: 12)

  

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih

hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika

kamu orang- orang yang beriman.” (Qs. Al-Imran: 139)

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Keluarga Tersayang :

Ayahku (H. Fadli Abdurrahman) dan Ibuku (Hj. Sumiati)

Semoga selalu dalam ridha dan lindungan Allah SWT sebagaimana ayah dan

ibu selalu melindungiku dalam murninya cinta dan tulusnya kasih sayang yang

ayah dan ibu berikan padaku.

  

Saudara dan Keponakanku :

Kakakku (Norwahyuni), abangku (Aminollah dan Jayusman Yusuf), adikku

(Intan Kurnia Putri) dan keponakanku (Ahmad Al Farizha & Ahmad Al

Farizhi), serta saudara angkatku (Ucu Liani) yang tak hentinya mendoakan

dan menyemangatiku.

  

Keluarga Besarku

Penyemangat Hatiku

Dosen Pembimbingku, Bapak Rizmahardian AK, M.Sc dan Ibu Tuti Kurniati,

S.Pd, M.Si, yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan,

pengarahan demi keselarasan dan kerapian skripsi ini. Serta untuk semua Dosen

Prodi Kimia terimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini

  

Guruku, Ibu Titin Nurhayatin, S.Pd dan Bapak Indra Nirwan Utama, SP yang

tak hentinya memberikan semangat dan motivasi.

  

Sahabatku Selviana Safitri, Ningsih Fatmawati, Riska Pratiwi, Yunis Alfiatul

Zahroh, Rima Oktavianita, Wan Muhammad GI, Zulfadhli Abdillah, serta

semua teman-teman seperjuangan angkatan 2013 yang tak henti-hentinya

memberikan dukungan dan semangat.

  

Almamaterku :

Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Pontianak

  

ABSTRAK

  SUPIAWATI. 1316201234. Pengaruh Metode Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam Kelas XI IPA SMAN 2 Sungai Raya. Di bimbing oleh RIZMAHARDIAN ASHARI KURNIAWAN, S.Si., M.Si., M.Sc dan TUTI KURNIATI, S.Pd, M.Si.

  Hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAN 2 Sungai Raya pada mata pelajaran kimia memiliki persentase ketuntasan tidak mencapai 70%, khususnya pada materi hidrolisis garam persentase ketuntasan hanya 48,83%. Rendahnya sikap ilmiah siswa menjadi salah satu faktor minimnya hasil belajar yang diperoleh, sehingga dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dan besarnya pengaruh metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-eksperimental dengan rancangan

  

nonequivalent control group design untuk mengetahui hasil belajar siswa dan one-

shot case study untuk observasi sikap ilmiah siswa. Teknik sampling yang

  digunakan adalah cluster random sampling, diperoleh kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, teknik pengukuran, dan teknik komunikasi langsung. Alat pengumpul data yang digunakan adalah lembar observasi, catatan lapangan, tes hasil belajar, dan pedoman wawancara. Berdasarkan analisis data menggunakan uji non-parametrik U-Mann Whitney menunjukan terdapat perbedaan sikap ilmiah yaitu 0,00 < 0,05 dan hasil belajar yaitu 0,00 < 0,05. Hal ini menunjukan sikap ilmiah dan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol. Effect size yang diperoleh untuk sikap ilmiah dan hasil belajar siswa adalah 2,47 dan 1,99 yang termasuk dalam kriteria tinggi. Pembelajaran menggunakan metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap sikap ilmiah siswa sebesar 99,32% dan hasil belajar siswa sebesar 97,67%.

  

Kata Kunci : Hasil Belajar, Hidrolisis Garam, Inkuiri Terbimbing, Metode

Praktikum, Sikap Ilmiah

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberi kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “PENGARUH METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING TERHADAP SIKAP

  ILMIAH DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM KELAS XI IPA SMAN 2 SUNGAI RAYA”. Proposal skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam penyusunan skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak Program Studi Kimia.

  Peneliti banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Arif Didik Kurniawan, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan kesempatan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

  2. Dedeh Kurniasih, S.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  3. Rizmahardian Ashari Kurniawan, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya memberi bimbingan dan pengarahan demi keselarasan dan kerapian skripsi ini.

  4. Tuti Kurniati, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan dan pengarahan demi keselarasan dan kerapian skripsi ini.

  5. Dini Hadiarti, M.Sc selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan semangat, petunjuk, serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Dedeh Kurniasih, S.Pd, M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan semangat, petunjuk, serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  7. Hamdil Mukhlisin, M.Pd selaku validator yang telah memvalidasi instrumen dan perangkat penelitian, serta memberikan ilmu dan masukan demi kelancaran penelitian.

  8. Indra Nirwan Utama, SP selaku validator yang telah memvalidasi instrumen dan perangkat penelitian, serta memberikan ilmu dan masukan demi kelancaran penelitian.

  9. Titin Nurhayatin, S.Pd selaku validator yang telah memvalidasi instrumen dan perangkat penelitian, serta memberikan ilmu dan masukan demi kelancaran penelitian.

  10. Dra. Darsita, M. Pd selaku kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sungai Raya yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah.

  11. Indra Nirwan Utama, SP selaku guru kimia SMA Negeri 2 Sungai Raya yang telah memberikan semangat, pengarahan dan motivasi.

  12. Siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 SMAN 2 Sungai Raya atas bantuan dan kesediaannya membantu peneliti menjadi sampel penelitian.

13. Keluargaku tercinta yang selalu memberi motivasi baik moral maupun material serta do’a restu dalam penyelesaian skripsi ini.

  14. Teman-temanku pendidikan kimia angkatan 2013 yang telah memberikan semangat dalam menyelasaikan skripsi ini.

  15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca pada khususnya dan perkembangan pendidikan Indonesia pada umumnya Pontianak, Oktober 2017

  Peneliti

  DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................... i

MOTTO .................................................................................................................... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iii

ABSTRAK ................................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .............................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ x

  

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian................................................................................... 7 E. ...................................................................................... 7 Definisi Operasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 11

A. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ................................................ 11 B. Metode Praktikum Berbasis Konvensional ............................................. 11 C. Metode Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing .................................... 12 D. Hasil Belajar ............................................................................................ 13 E. Sikap Ilmiah ............................................................................................ 15 F. Hidrolisis Garam ..................................................................................... 17 G. Hipotesis .................................................................................................. 22

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 23

A. Metode dan Bentuk Penelitian ................................................................ 23 B. Variabel Penelitian .................................................................................. 25 C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 25 D. Populasi dan Sampel ............................................................................... 26 E. Prosedur Penelitian ................................................................................. 26 F. Teknik dan Alat Pengumpul Data ........................................................... 30 G. Validitas dan Reliabilitas ........................................................................ 32 H. Analisis Data ........................................................................................... 35

  

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 39

A. Perbedaan Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

  a. Pembelajaran Kelas Eksperimen ........................................................ 39

  b. Pembelajaran Kelas Kontrol ............................................................... 42

  B. Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

  a. Deskripsi Sikap Ilmiah Siswa ............................................................ 43

  b. Perbedaan Sikap Ilmiah Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Secara Statistik ............................................................... 52

  C. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas eksperimen

  a. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ............................................................ 53

  b. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Secara Statistik ............................................................... 55

  D. Pengaruh Metode Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar siswa ....................................................... 57

  

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 60

A. Kesimpulan.............................................................................................. 60 B. Saran ........................................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 61

  DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 Persentase Ulangan Harian Semester Genap Siswa Kelas XI IPA

  SMAN 2 Sungai Raya Tahun Ajaran 2013/2014 dan 2014/2015 ...... 2

TABEL 2.1 Dimensi dan Indikator Sikap Ilmiah .................................................. 16TABEL 2.2 Tetapan Pengionan Asam ................................................................... 20TABEL 2.3 Tetapan Pengionan Bas ...................................................................... 21TABEL 3.1 Rancangan Nonequivalent Control Design untuk Mengetahui Hasil

  Belajar Siswa ...................................................................................... 23

TABEL 3.2 Rancangan One-Shot Case Study untuk Observasi Sikap Ilmiah

  Siswa................................................................................................... 24

TABEL 3.3 Daftar Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 26TABEL 3.4 Kriteria nilai Effect Size...................................................................... 38TABEL 4.1 Tabel Hasil Uji Statistik Sikap Ilmiah Siswa ..................................... 52TABEL 4.2 Tabel Hasil Uji Statistik Hasil Belajar ............................................... 55

  DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 3.1 Prosedur penelitian ......................................................................... 29GAMBAR 4.1 Grafik Sikap Ilmiah Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperiman . 44GAMBAR 4.2 Grafik Nilai Rata-rata Hasil belajar Siswa Kelas Kontrol dan

  Kelas eksperimen ........................................................................... 54

  DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A (Data Pra Penelitian)

  LAMPIRAN A-1 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Pra Penelitian ......... 64 LAMPIRAN A-2 Hasil Wawancara Guru Pra Penelitian ................................... 66 LAMPIRAN A-3 Hasil Wawancara Siswa Pra Penelitian .................................. 68 LAMPIRAN A-4 Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Ilmiah Siswa .................... 74 LAMPIRAN A-5 Nilai Ulangan Umum Semester Ganjil Siswa Kelas XI IPA

  SMAN 2 Sungai Raya Tahun Ajaran 2016/2017 ................... 75 LAMPIRAN A-6 Nilai Ulangan Umum Siswa Kelas XI IPA1, XI IPA2, XI

  IPA3 SMAN Sungai Raya ...................................................... 76 LAMPIRAN A-7 Perhitungan Uji Barlett ........................................................... 79

  LAMPIRAN B ( Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian )

  LAMPIRAN B-1 Penggalan Silabus ................................................................... 81 LAMPIRAN B-2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ............... 83 LAMPIRAN B-3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ......... 91

  LAMPIRAN B-4 Rubrik dan Lembar Observasi Sikap Ilmiah Siswa Praktikum Hidrolisis Garam Kelas Kontrol dan Eksperimen 100

  LAMPIRAN B-5 Rubrik dan Lembar Penilaian Keterampilan Psikomotorik Siswa Praktikum Hidrolisis Garam ........................................ 106

  LAMPIRAN B-6 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Kontrol ............................. 108 LAMPIRAN B-7 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Eksperimen ...................... 116 LAMPIRAN B-8 Kisi-kisi Soal Uji Coba Pretest dan Postest Materi

  Hidrolisis Garam ..................................................................... 129 LAMPIRAN B-9 Soal Pretest ............................................................................. 130 LAMPIRAN B-10 Soal Postest ............................................................................. 134

  LAMPIRAN C (Validasi Instrumen dan Perangkat Pembelajaran)

  LAMPIRAN C-1 Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol . 138 LAMPIRAN C-2 Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas eksperimen .............................................................................. 144

  LAMPIRAN C-3 Validasi Lembar Observasi Sikap Ilmiah Siswa Kelas Kontrol dan Kelas eksperimen................................................ 150

  LAMPIRAN C-4 Validasi LKS Kelas Kontrol ................................................... 153 LAMPIRAN C-5 Validasi LKS Kelas Eksperimen ............................................ 159 LAMPIRAN C-6 Validasi Soal Pretest ............................................................... 165 LAMPIRAN C-7 Validasi Soal Postest............................................................... 180

  LAMPIRAN D (Uji Coba Instrumen Penelitian)

  LAMPIRAN D-1 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ..................................... 194 LAMPIRAN D-2 Tabel Bantu Reliabilitas Uji Coba Instrumen Penelitian ........ 195 LAMPIRAN D-3 Perhitungan Reliabilitas Hasil Uji Coba Soal Posttest ........... 196

  LAMPIRAN E (Analisis Data)

  LAMPIRAN E-1 Lembar Kerja Siswa ............................................................... 198 LAMPIRAN E-2 Lembar Observasi ................................................................... 203 LAMPIRAN E-3 Pretest Siswa ........................................................................... 205 LAMPIRAN E-4 Postest Siswa .......................................................................... 207 LAMPIRAN E-5 Nilai Pretest dan Postest Siswa Kelas Kontrol ...................... 212 LAMPIRAN E-6 Nilai Pretest dan Postest Siswa Kelas Eksperimen ................ 213 LAMPIRAN E-7 Perhitungan Effect Size Sikap Ilmiah Siswa ........................... 214 LAMPIRAN E-8 Perhitungan Effect Size Hasil Belajar Siswa ........................... 215 LAMPIRAN E-9 Rekapitulasi Hasil Observasi Sikap Ilmiah Siswa Dalam

  Praktikum Hidrolisis Garam Berbasis Konvensional Pada Kelas Kontrol .......................................................................... 216

  LAMPIRAN E-10 Rekapitulasi Hasil Observasi Sikap Ilmiah Siswa Dalam Praktikum Hidrolisis Garam Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Kelas Eksperimen .......................................................... 218

  LAMPIRAN E-11 Perhitungan SPSS Sikap Ilmiah Siswa ................................... 220 LAMPIRAN E-12 Perhitungan SPSS Hasil Belajar Siswa .................................. 223 LAMPIRAN E-13 Dokumentasi ........................................................................... 229

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu kimia dalam pendidikan diarahkan pada produk

  akhir, metode ilmiah dan sikap ilmiah yang dimiliki siswa dan akhirnya akan bermuara pada perubahan hasil belajar. Sikap ilmiah merupakan dorongan perasaan dan keyakinan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk bertingkah laku atau berbuat sesuatu pada suatu objek dengan berpedoman pada prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan langkah-langkah metode ilmiah yang meliputi, mengidentifikasi dan menyatakan masalah, merumuskan hipotesis, mendesain dan melaksanakan suatu eksperimen, mengobservasi, mengumpulkan dan menganalisis data, mengulang kembali eksperimen untuk membuktikan kebenaran data, serta menarik kesimpulan . Pengembangan sikap ilmiah mampu memberikan karakter bagi siswa sesuai dengan nilai-nilai ilmiah. Siswa yang memiliki rasa keinginan tahu yang tinggi, kritis terhadap suatu permasalahan, jujur, selalu mendahulukan bukti, kreatif, dan terbuka merupakan ciri siswa yang selalu berpikir dan bertindak secara ilmiah, terstruktur, dan mandiri. Sikap-sikap tersebut sangat berpengaruh terhadap meningkatnya pencapaian siswa dalam bidang sains . Kimia merupakan salah satu mata pelajaran IPA yang pada hakekatnya merupakan pengetahuan berdasarkan fakta, hasil pemikiran serta produk yang dihasilkan . Oleh karena itu, sikap ilmiah dalam proses pembelajaran kimia sangat diperlukan untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam memecahkan suatu masalah berdasarkan langkah-langkah metode ilmiah. Jika siswa memiliki sikap ilmiah yang tinggi maka rasa keingintahuannya akan sesuatu hal juga tinggi, hal ini memungkinkan siswa tersebut berupaya menggali sendiri informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis pembelajaran yang dilaksanakan sehingga siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi akan memiliki hasil belajar yang tinggi .

  Realita yang terjadi di SMAN 2 Sungai Raya, sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran kimia masih sangat rendah. Hal ini disimpulkan dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 11 dan 12 Oktober 2016. Proses pembelajaran kimia yang diajarkan guru mata pelajaran menggunakan metode ceramah dan diskusi kelompok. Sikap ilmiah siswa belum tercerminkan ketika siswa belajar dan berdiskusi kelompok. Selama proses pembelajaran, rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang disampaikan guru masih sangat rendah. Sebanyak 30 siswa tidak satupun ada yang bertanya saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya. Begitu juga ketika siswa melakukan diskusi, siswa lebih banyak bersantai daripada mencari dan mengumpulkan informasi/data yang harus dicari (Lampiran A-1). Siswa lebih berdiam diri dan tidak saling bekerjasama dengan siswa yang lain dalam mengolah informasi yang ada. Bahkan terdapat tiga kelompok diskusi, hanya 6 orang siswa yang mengerjakan tugas kelompoknya. Saat proses pembelajaran selesai, siswa menjadi sibuk sendiri dan tidak langsung merapikan meja dan kursi yang digunakan ketika berdiskusi. Sikap saling menghargai pendapat orang lain juga tidak tercerminkan ketika siswa berdiskusi (Lampiran A-1). Sikap-sikap yang dilakukan siswa sangat mencerminkan bahwa sikap ilmiah siswa masih sangat rendah. Sikap ilmiah siswa yang rendah berdampak pada hasil belajar yang diperoleh siswa. Hasil ulangan harian siswa pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 dan 2014/2015 menunjukkan bahwa persentase ketuntasan siswa pada sebagian materi pelajaran tidak mencapai 70% (Tabel 1.1).

TABEL 1.1 Persentase Ulangan Harian Semester Genap Siswa Kelas XI IPA

  SMAN 2 Sungai Raya tahun ajaran 2013/2014 dan 2014/2015

  Materi Pelajaran Persentase Ketuntasan (%) Tahun Tahun 2013/2014 2014/2015

  Asam dan Basa 72,63 71,17 Stoikiometri Reaksi dan Titrasi Asam Basa 70,17 61,83 Larutan Penyangga 67,37 59,17 Hidrolisis Garam 53,17 48,83 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan 59,83 55,73 Koloid

  95,54 95,73 Materi yang memiliki persentase ketuntasan terendah adalah materi hidrolisis garam. Materi hidrolisis garam merupakan salah satu materi pelajaran kimia yang didalamnya terdapat konsep-konsep dan perhitungan yang harus dipahami oleh siswa, antara lain konsep asam, basa, garam, reaksi penggaraman, pH larutan, dan konsep hidrolisis . Penjelasan yang disampaikan oleh guru mata pelajaran, pada tanggal 2 November 2016 menunjukkan bahwa minimnya ketuntasan siswa pada materi hidrolisis garam dikarenakan siswa tidak memahami materi tersebut.

  Hal yang paling mendasari siswa tidak memahami materi hidrolisis garam yaitu, siswa masih kesulitan untuk membedakan sifat asam dan basa, serta siswa merasa kesulitan dalam perhitungan materi hidrolisis garam karena banyak rumus yang mirip dengan rumus materi sebelumnya (asam- basa, titrasi asam-basa, dan larutan penyangga). Materi hidrolisis garam merupakan materi yang saling berkaitan dengan materi sebelumnya seperti asam-basa, titrasi asam-basa dan larutan penyangga, apabila siswa tidak sering mengulang materi-materi tersebut maka akan membuat siswa mudah lupa dan sulit untuk memahami materi hidrolisis garam (Lampiran A-2). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tanggal 1-3 November 2016 dengan sembilan orang siswa, proses pembelajaran kimia yang dilakukan guru dengan menggunakan metode ceramah menyebabkan suasana kelas menjadi sangat monoton dan membosankan. Pelaksanaan praktikum juga tidak pernah dilakukan, guru hanya menjelaskan materi dan memberikan tugas kepada siswa sehingga sikap ilmiah siswa sulit untuk dikembangkan

  (Lampiran A-3). Pelaksanaan praktikum hampir tidak pernah dilakukan oleh guru SMAN 2 Sungai Raya dikarenakan beberapa alasan, diantaranya tidak ada waktu khusus untuk pelaksanaan praktikum, alat dan bahan yang kurang memadai, serta tidak adanya laboran dalam proses pelaksanaan praktikum (Lampiran A-2). Padahal pelaksanaan praktikum memegang peran penting didalam pembelajaran kimia. Pelaksanaan proses pembelajaran yang monoton menggunakan metode ceramah menyebabkan siswa tidak dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran yang tidak seimbang antara proses dan produk, menyebabkan siswa tidak mampu menumbuhkan dan mengembangkan sikap ilmiah yang ada didalam dirinya. Wardani, 2012). Metode praktikum merupakan metode yang cocok digunakan dalam proses pembelajaran kimia dengan tujuan agar siswa tidak hanya mengetahui, tetapi juga mengalami apa yang dipelajarinya sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna. Pembelajaran kimia dengan metode praktikum dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep kimia, meningkatkan keterampilan proses siswa dan mengembangkan proses berpikir siswa (Wardani, 2012). Metode praktikum dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam menemukan dan memahami suatu konsep yang sedang dipelajari, sehingga metode praktikum dapat dijadikan solusi untuk meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar siswa di SMAN 2 Sungai Raya. Dikarenakan siswa SMAN 2 Sungai Raya tidak pernah melakukan kegiatan praktikum, untuk menghindari terjadinya kecelakaan ketika proses praktikum berlangsung peran guru sangat diperlukan untuk membimbing siswa dalam melakukan kerja ilmiah. Berdasarkan hal tersebut, siswa tidak akan melakukan praktikum secara mandiri tetapi melalui bimbingan guru, sehingga metode yang tepat untuk diterapkan di SMAN 2 Sungai Raya adalah metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing. Metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) sehingga membuat siswa menemukan sendiri suatu konsep melalui data hasil eksperimen dan meningkatkan kemampuan berpikir jangka panjang. Siswa melakukan suatu percobaan yang dirancang sendiri dengan bimbingan guru untuk menguji suatu hipotesis yang merupakan prediksi siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru . Belajar secara inkuiri memanfaatkan keingintahuan siswa untuk mendapatkan suatu jawaban dari pertanyaan atau masalah yang dimilkinya. Pertanyaan atau masalah dapat memotivasi siswa untuk mencari tahu jawabannya melalui perencanaan dan pelaksanaan penyelidikan. Proses pembelajaran seperti ini akan melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya. Dengan demikian proses penyelidikan yang dilakukan siswa dalam pembelajaran akan memberikan pemahaman yang lebih baik dan menjadi bermakna . Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai proses pembelajaran praktikum berbasis inkuiri terbimbing, seperti yang dilakuka (2016) menunjukkan bahwa proses pembelajaran praktikum berbasis inkuiri terbimbing menekankan pada aktifitas siswa, siswa berperan aktif sebagai subyek belajar untuk membuat, mengamati, menemukan, hingga memberi kesimpulan teoritis yang jelas dengan mengemukakan bukti yang menunjang dari apa yang dipertanyakannya, sehingga pengalaman belajar siswa merupakan belajar bermakna dan akan terus terekam dimemori siswa. Penelitian yang dilakukan berdampak pada hasil belajar dan tingkat berpikir kritis siswa yang memiliki rata-rata lebih tinggi dibanding dengan siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional. Penelitian lain mengenai metode praktikum menyimpulkan bahwa sikap ilmiah siswa akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Siswa yang diajarkan dengan metode eksperimen akan memiliki hasil belajar yang lebih baik daripada siswa yang diajar menggunakan metode ceramah dan tanya jawab .

  Penelitian yang dilakukan Wulandari, dkk (2013) proses pembelajaran praktikum berbasis inkuri terbimbing yang dilakukan dapat meningkatkan minat, motivasi serta hasil belajar siswa. Karena melalui praktikum berbasis inkuiri terbimbing siswa dapat memahami konsep materi yang dipelajari siswa melalui masalah yang berkaitan dengan pengalaman yang siswa lakukan sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna. Ermadianti dkk (2012), yang mendapatkan kesimpulan bahwa penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 83,21%, karena strategi pembelajaran ini memberikan motivasi yang besar kepada siswa melalui permasalahan yang dimunculkan sehingga membuat siswa terlibat aktif dalam belajar dan tertarik untuk mendalami konsep. Pembelajaran eksperimen terbimbing seluruh jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa. Langkah-langkah yang harus dibuat siswa, peralatan yang harus digunakan, apa yang harus diamati dan diukur semuanya telah ditentukan dari awal. Sehingga membuat siswa semakin mudah dalam belajar. Berdasarkan permasalahan dan fakta-fakta yang telah dipaparkan, pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode praktikum berbasis ikuiri terbimbing belum pernah diterapkan dan diteliti di SMAN 2 Sungai Raya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dikaji pengaruh metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar siswa pada materi hidrolisis garam kelas XI IPA SMAN 2 Sungai Raya.

B. Rumusan Masalah

  Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

  1. Apakah terdapat perbedaan sikap ilmiah dan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode praktikum berbasis konvensional dengan metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrolisis garam kelas XI IPA SMAN 2 Sungai Raya?

  2. Seberapa besar pengaruh metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar siswa pada materi hidrolisis garam kelas XI IPA SMAN 2 Sungai Raya?

  C. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

  1. Perbedaan sikap ilmiah dan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode praktikum berbasis konvensional dengan metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrolisis garam kelas XI IPA SMAN 2 Sungai Raya.

  2. Pengaruh metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar siswa pada materi hidrolisis garam kelas XI IPA SMAN 2 Sungai Raya.

  D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih metode pembelajaran alternatif yang tepat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga mencapai tujuan kegiatan belajar mengajar dan standar kelulusan yang diharapkan. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan sikap ilmiah dah hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan dan standar yang ditentukan serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah.

  E. Definisi Operasional

  Untuk memperjelas ruang lingkup dan istilah-istilah dalam penelitian ini, maka perlu diberikan penjelasan secara operasional variabel-variabel berikut :

  1. Metode Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing

  Metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) sehingga membuat siswa menemukan sendiri suatu konsep melalui data hasil eksperimen. Siswa melakukan suatu percobaan yang dirancang sendiri dengan bimbingan guru serta menguji suatu hipotesis yang merupakan prediksi siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru . Langkah-langkah metode praktikum yang akan

  dilakukan dalam penelitian ini dikembangkan dari , yaitu:

  a) Langkah-langkah pembelajaran kelas eksperimen menggunakan

  metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing

  1) Tahap Persiapan (Orientasi)

  a) Guru memberikan salam saat masuk kelas

  b) Guru memimpin siswa untuk berdoa

  c) Guru mengecek kehadiran siswa

  d) Guru menyiapkan siswa secara fisik dan mental melalui

  pemberian pertanyaan apersepsi mengenai materi sebelumnya

  e) Guru mengkomunikasikan pembelajaran yang akan dilaksanakan f) Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa g) Guru memberikan penjelasan mengenai pentingnya mempelajari materi hidrolisis garam h) Guru membimbing siswa membentuk kelompok

  2) Tahap Pelaksanaan

  a. Merumuskan masalah

  a) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok

  b) Guru menjelaskan mengenai langkah-langkah inkuiri

  c) Guru membimbing siswa merumuskan masalah berdasarkan informasi yang terdapat pada LKS b. Merumuskan hipotesis

  Guru membimbing siswa merumuskan hipotesis berdasarkan rumusan masalah yang dibuat c. Mengumpulkan data

  a) Guru membimbing siswa untuk melakukan kegiatan praktikum b) Guru membimbing siswa menyiapkan alat dan bahan praktikum c) Guru membimbing siswa melaksanakan praktikum

  d. Menguji hipotesis

  a) Guru membimbing siswa berdiskusi untuk menguji hipotesis yang telah dibuat b) Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk melaporkan hasil diskusi c) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk saling menanggapi hipotesis dan hasil diskusi yang disampaikan

  d) Guru memberi penguatan dan menjawab pertanyaan dari siswa yang kesulitan dan menanggapi perumusan hipotesis yang diajukan oleh siswa

  3) Tahap Penutup

  a) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran b) Guru memberikan tugas rumah

  c) Guru memberi salam penutup

  b) Langkah-langkah metode praktikum kelas kontrol 1) Tahap Persiapan

  a) Guru memberikan salam saat masuk kelas

  b) Guru memimpin siswa untuk berdoa

  c) Guru mengecek kehadiran siswa

  d) Guru memberikan apersepsi mengenai materi hidrolisis garam e) Guru mengkomunikasikan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah melakukan pembelajaran f) Guru mengomunkasikan langkah-langkah praktikum yang akan dilakukan

  2) Tahap Pelaksanaan

  a) Guru mengatur posisi kelompok yang telah ditentukan

  b) Guru mengarahkan siswa untuk membuat tabel pengamatan pada setiap kelompok c) Guru mengarahkan siswa melakukan kegiatan praktikum d) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakuakan selama praktikum

  e) Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi f) Guru memberikan penguatan materi

  3) Tahap Penutup

  a) Guru memberikan tugas rumah

  b) Guru meminta siswa untuk menyimpulkan pembelajaran

  c) Guru memberi salam penutup

  2. Sikap Ilmiah Sikap ilmiah merupakan kecenderungan siswa untuk bertindak terhadap suatu objek berdasarkan langkah-langkah metode ilmiah. Sikap ilmiah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah, siswa mampu menunjukkan rasa ingin tahu, respek terhadap data dan fakta, berpikir kritis, berpikir terbuka dan kerjasama, ketekunan, serta peka terhadap lingkungan sekitar (Anwar, 2009) selama proses pembelajaran berlangsung.

  3. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai pretest dan posttest siswa dalam menyelesaikan soal-soal materi hidrolisis garam. Bentuk soal yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal essai sebanyak lima soal.

  4. Hidrolisis Garam Hidrolisis garam merupakan salah satu materi pelajaran kimia di kelas

  XI IPA semester genap berdasarkan kurikulum KTSP. Alokasi waktu yang diperlukan untuk penelitian ini adalah 2 x 45 menit dengan 1 kali pertemuan. Materi praktikum pada hidrolisis garam yang akan dijadikan penelitian adalah “Uji Larutan Garam Dalam Air”. Materi yang dicakup dalam penelitian ini adalah materi hidrolisis garam, garam yang dapat terhidrolisis, sifat asam-basa suatu garam, menentukan pH larutan garam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guide Inquiry) Model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah model pembelajaran

  inkuiri yang penyajian masalah, pertanyaan dan materi atau bahan penunjang ditentukan oleh guru. Masalah dan pertanyaan yang disajikan mendorong siswa melakukan penyelidikan untuk menentukan jawaban. Kegiatan siswa dalam pembelajaran ini adalah mengumpulkan data dari masalah yang ditentukan guru, membuat hipotesis, melakukan penyelidikan, menganalisis hasil, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil penyelidikan (Nurhasanah, 2016).

B. Metode Praktikum Berbasis Konvensional

  Beberapa ahli pendidikan memberikan pengertian mengenai metode praktikum. Syaiful Bahri Djaramah (1995) menjelaskan bahwa metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran, yakni murid melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Sementara itu, Roestiyah (2001) menjelaskan bahwa metode praktikum termasuk salah satu cara mengajar dengan siswa melakukan percobaan tentang sesuatu, mengamati proses, menuliskan hasil percobaan, kemudian menyampaikan hasil pengamatan di dalam kelas untuk dievaluasi oleh guru . Pada umumnya praktikum yang dilakukan di sekolah menggunakan metode praktikum berbasis konvensional belum memberikan pengalaman kepada siswa untuk membuat hipotesis, menguji hipotesis, dan menganalisis data. Hal tersebut dikarenakan prosedur praktikum yang digunakan umumnya hanya berisi instruksi langsung. Siswa mengerjakan langkah-langkah sesuai perintah, sehingga kurang melatih sikap ilmiah siswa. Selain itu, kegiatan praktikum yang dilakukan belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam melakukan eksperimen untuk menemukan konsep sendiri (B. Siska, Kurnia, dan Yayan, 2013).

C. Metode Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing

  Metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing merupakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) sehingga membuat siswa menemukan sendiri suatu konsep melalui data hasil eksperimen dan meningkatkan kemampuan berpikir jangka panjang. Siswa melakukan suatu percobaan yang dirancang sendiri dengan bimbingan guru untuk menguji suatu hipotesis yang merupakan prediksi siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru . Metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing lebih menekankan siswa untuk menemukan konsep melalui percobaan menggunakan langkah-langkah ilmiah dari model pembelajaran inkuiri terbimbing dan dibantu dengan petunjuk praktikum (B.

  Siska, Kurnia, dan Yayan, 2013). Secara umum proses pembelajaran praktikum berbasis inkuiri terbimbing dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :

  a. Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Pada langkah ini guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.

  b. Merumuskan Masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir.

  c. Merumuskan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji. d. Mengumpulkan Data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.

  e. Menguji Hipotesis Menguji hipitesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Menguji hipotesis juga mengembangkan kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

  f. Merumuskan Kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.

D. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar

  Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau prose memperoleh pengetahuan, menurut pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan dengan pengalaman (experience). Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan (knowledge) .

  2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah

  menerima pengalaman belajarnya. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha memperoleh sutu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Hasil belajar yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa salam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu .

  3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH SKILL ARGUMENTASI ILMIAH SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING

1 10 67

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

2 41 56

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 SUNGAI LIMAU

0 0 11

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DISERTAI FEEDBACK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA KELAS X PADA MATERI LARUTAN

0 1 12

PENGARUH MODEL GDL DISERTAI FEEDBACK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM ARTIKEL PENELITIAN

0 0 10

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMAN 2 SUNGAI RAYA MATERI LAJU REAKSI

0 0 16

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI TEORI HIBRIDISASI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA

0 3 6

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID

0 0 8

PENGGUNAAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA POWERPOINT BERBASIS TEKNIK PICTORIAL RIDDLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 BONTONOMPO

0 0 233

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY-INQUIRY TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM KELAS XI SEMESTER GENAP SMA N 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 19