BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian - NAZIHATUN ARIFAH BAB IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di MTs Wathoniyah Islamiyah Kebarongan yang beralamat di Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas pada tanggal 19 Juli 2016 sampai tanggal 4 Agustus

  2016. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII F MTs Wathoniyah Islamiyah Kebarongan yang berjumlah 33 orang siswa, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

  Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2 x 40 menit digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran, sedangkan pertemuan ketiga dengan alokasi waktu 60 menit digunakan untuk melaksanakan tes siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil refleksi pada siklus 1 digunakan untuk melakukan perbaikan pada siklus 2, dan hasil refleksi siklus 2 digunakan untuk melakukan perbaikan pada siklus 3. Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 19

  • – 21 Juli 2016, siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 26 – 28 Juli 2016, sedangkan siklus 3 dilaksanakan pada tanggal 2 – 4 Agustus 2016.

  48 Adapun hasil dari penelitian untuk setiap siklusnya adalah sebagai berikut:

  Siklus 1 1. Perencanaan Tindakan

  Pada tahap perencanaan tindakan menghasilkan:

  a. Perangkat pembelajaran berupa: 1) RPP yang dibuat sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

  Numbered Head Together (NHT) dengan pendekatan saintifik,

  untuk siklus 1 pertemuan pertama (RPP 1.1) (lampiran A: 106) dan untuk siklus 1 pertemuan kedua (RPP 1.2) (lampiran A: 113) 2) LKS siklus 1 pertemuan pertama (LKS 1.1) (lampiran B: 148) beserta kunci jawabannya (lampiran B: 151) dan LKS siklus 1 pertemuan kedua (LKS 1.2) (lampiran B: 154) beserta kunci jawabannya (lampiran B: 157) b. Instrumen pembelajaran berupa:

  1) Kisi-kisi tes kemampuan pemahaman konsep matematis siklus 1 (lampiran C: 183)

  2) Pedoman penskoran tes kemampuan pemahaman konsep matematis siklus 1 (lampiran C: 184) 3) Soal tes kemampuan pemahaman konsep matematis siklus 1

  (lampiran C: 186) beserta kunci jawabannya (lampiran C: 188) 4) Lembar observasi aktivitas guru (lampiran D: 211) 5) Lembar observasi aktivitas siswa (lampiran E: 224)

2. Pelaksanaan Tindakan

  Berpedoman pada RPP 1.1 yaitu materi relasi dan RPP 1.2 yaitu materi fungsi, yang telah disusun oleh peneliti sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan pendekatan saintifik, maka diperoleh deskripsi pembelajaran sebagai berikut:

  a. Pertemuan Pertama Siklus 1 pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 19 Juli 2016 pukul 07.00 di kelas VIII F MTs

  • – 08.25 Wathoniyah Islamiyah Kebarongan. Hasil kegiatan pembelajarannya dideskripsikan sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal Pada awal pembelajaran guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian siswa menjawab salam dan berdo’a bersama. Guru mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan kepada siswa siapa yang hari ini tidak berangkat. Ada satu siswa yang tidak berangkat tanpa keterangan. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini, yaitu siswa mampu menjelaskan dengan kata-kata masalah sehari-hari yang berkaitan dengan relasi dan juga siswa mampu menyatakan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan relasi. Pada saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran masih ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya.
Guru memberikan informasi kepada siswa cara belajar yang akan ditempuh yaitu menggunakan pembelajaran Numbered Head

  Together (NHT) dengan pendekatan saintifik. Diawali dengan

  pembentukan kelompok 4 sampai 5 orang (penomoran), kemudian guru mengajukan pertanyaan kepada siswa (mengajukan

  pertanyaan ), lalu guru memberikan LKS kepada masing-masing

  kelompok untuk didiskusikan bersama teman sekelompoknya (berpikir bersama), dan selanjutnya guru memanggil nomor secara acak, siswa yang nomornya dipanggil maju mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas (menjawab).

  Guru mengingatkan kembali materi himpunan sebagai apersepsi dengan melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai pengertian himpunan, contoh himpunan dan bukan himpunan, serta cara menyatakan suatu himpunan. Pada saat melakukan tanya jawab kebanyakan siswa lupa dengan materi himpunan. Kemudian guru tidak memberikan motivasi kepada siswa.

  2) Kegiatan Inti Pada fase pertama yaitu penomoran, guru membagi siswa menjadi 8 kelompok secara heterogen berdasarkan nilai UAS, 7 kelompok terdiri dari 4 orang dan 1 kelompok terdiri dari 5 orang. Kemudian guru meminta siswa untuk berkumpul bersama kelompoknya. Setelah siswa berkumpul bersama kelompoknya, guru memberikan nomor yang berbeda yaitu nomor 1 sampai 5 kepada masing-masing siswa dalam sebuah kelompok. Pada saat pembentukan kelompok suasana kelas tidak kondusif dan memerlukan waktu yang cukup banyak.

  Pada fase kedua yaitu mengajukan pertanyaan, guru mengajukan pertanyaan kepada beberapa siswa mengenai makanan kesukaan mereka. Kemudian guru meminta siswa untuk mengamati data tentang makanan kesukaan yang telah guru tanyakan kepada beberapa siswa tersebut (mengamati). Selanjutnya guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai data tersebut (menanya). Lalu guru membuat diagram panah dari data tersebut, guru tidak meminta siswa untuk mencoba menghubungkan nama-nama siswa dengan makanan kesukaannya (mencoba). Kemudian dari persoalan tersebut guru menjelaskan pengertian relasi dan cara menyatakan suatu relasi.

  Pada fase ketiga yaitu berpikir bersama, guru memberikan LKS 1.1 kepada masing-masing kelompok dan meminta siswa untuk mendiskusikan soal-soal yang ada di LKS 1.1 (menalar).

  Kemudian guru berkeliling mengamati siswa bekerja dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami (menanya).

  Pada fase keempat yaitu menjawab, guru menyebut secara acak nomor salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas (mengkomunikasikan). Guru memanggil siswa dengan nomor 3 kelompok 3 untuk mempresentasikan hasil diskusi soal nomor 1 dan siswa dengan nomor 4 kelompok 8 untuk mempresentasikan hasil diskusi soal nomor 2. Siswa dengan nomor 3 kelompok 3 tidak mau mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, sehingga guru memanggil nomor 2 kelompok 3 sebagai gantinya. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya ataupun menanggapi hasil presentasi (menanya, mengkomunikasikan). Kemudian guru membantu siswa menyimpulkan hasil presentasi yang telah dianalisis bersama (mengkomunikasikan). Guru tidak memberikan penghargaan kelompok.

  3) Penutup Pada kegiatan penutup guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas, yaitu relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah aturan yang memasangkan anggota himpunan

  A dengan anggota himpunan B dan cara menyatakan relasi ada 3

  cara yaitu dengan menggunakan diagram panah, diagram cartesius, dan himpunan pasangan berturutan. Kemudian guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu tentang pengertian fungsi, cara menyatakan suatu fungsi, dan notasi fungsi. Lalu guru menutup pembelajaran dengan salam, siswapun menjawab salam dari guru dan mengucap hamdallah bersama. b. Pertemuan Kedua Siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal

  20 Juli 2016 jam 07.00 di kelas VIII F MTs Wathoniyah

  • – 08.25 Islamiyah Kebarongan.Hasil kegiatan pembelajarannya dideskripsikan sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal Pada awal pembelajaran guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian siswa menjawab salam dan berdo’a bersama. Guru mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan kepada siswa siapa yang hari ini tidak berangkat. Pada hari ini siswa berangkat semua. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini yaitu siswa mampu menjelaskan dengan kata-kata masalah sehari-hari yang berkaitan dengan fungsi, siswa mampu menyatakan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan fungsi, serta siswa mampu menyatakan suatu fungsi dengan notasi. Pada saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran masih ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya.

  Guru memberikan informasi kepada siswa cara belajar yang akan ditempuh yaitu menggunakan pembelajaran Numbered Head (NHT) dengan pendekatan saintifik. Seperti pada

  Together

  pertemuan sebelumnya, diawali dengan pembentukan kelompok 4 sampai 5 orang (penomoran), kemudian guru mengajukan pertanyaan kepada siswa (mengajukan pertanyaan), lalu guru memberikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan bersama teman sekelompoknya (berpikir bersama), dan selanjutnya guru memanggil nomor secara acak, siswa yang nomornya dipanggil maju mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas (menjawab).

  Guru mengingatkan kembali materi relasi sebagai apersepsi dengan melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai pengertian relasi, contoh relasi, dan cara menyatakan suatu relasi. Kemudian guru memberikan motivasi kepada siswa berupa manfaat mempelajari fungsi dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih antusias dalam belajar.

  2) Kegiatan Inti Pada fase pertama yaitu penomoran, guru meminta siswa untuk berkumpul bersama teman sekelompoknya, sesuai dengan pembagian kelompok pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru tidak meminta siswa untuk menukar nomor di antara anggota kelompoknya.

  Pada fase kedua yaitu mengajukan pertanyaan, guru meminta siswa untuk mengamati dua buah relasi yang berbeda (mengamati). Relasi pertama merupakan sebuah fungsi, sedangkan relasi yang kedua bukan merupakan fungsi. Kemudian guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai perbedaan dari kedua relasi tersebut (menanya). Kemudian dari dua buah relasi tersebut guru memberitahukan kepada siswa bahwa relasi pertama merupakan suatu fungsi, sedangkan relasi kedua bukan merupakan fungsi. Selanjutnya dari dua buah relasi tersebut juga guru menjelaskan pengertian fungsi dan cara menyajikan suatu fungsi.

  Kemudian guru meminta siswa untuk mencoba menyebutkan contoh-contoh fungsi yang ada di dalam kelas (mencoba).

  Pada fase ketiga yaitu berpikir bersama, guru memberikan LKS 1.2 kepada masing-masing kelompok dan meminta siswa untuk mendiskusikan soal-soal yang ada di LKS 1.2 (menalar).

  Kemudian guru berkeliling mengamati siswa bekerja dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami (menanya).

  Pada fase keempat yaitu menjawab, guru menyebut secara acak nomor salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas (mengkomunikasikan). Guru memanggil siswa dengan nomor 1 kelompok 1 untuk mempresentasikan hasil diskusi soal nomor 1, siswa dengan nomor 3 kelompok 4 untuk mempresentasikan hasil diskusi soal nomor 2, dan siswa dengan nomor 2 kelompok 5 untuk mempresentasikan hasil diskusi soal nomor 3. Ketiga siswa tersebut maju mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas (mengkomunikasikan). Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya dan menanggapi hasil presentasi (menanya, mengkomunikasikan). Selanjutnya guru membantu siswa menyimpulkan hasil presentasi yang telah dianalisis bersama (mengkomunikasikan). Setelah itu guru memberikan penghargaan kelompok berupa penambahan nilai dan standing applause kepada kelompok 3.

  3) Penutup Pada kegiatan penutup guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas, yaitu fungsi atau pemetaan dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota himpunan A dengan tepat satu pada anggota himpunan B, domain adalah daerah asal, kodomain adalah daerah kawan dan range adalah daerah hasil. Cara menyatakan fungsi ada 3 cara yaitu dengan menggunakan diagram panah, diagram cartesius, dan himpunan pasangan berturutan. Guru tidak menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Kemudian guru menutup pembelajaran dengan salam, siswapun menjawab salam dari guru dan mengucap hamdallah bersama.

3. Observasi

  Tahap observasi dilaksanakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa yang telah disiapkan sebelumnya. Hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Hasil Observasi Aktivitas Guru Observasi aktivitas guru yang telah dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru selama proses pembelajaran menggunakan pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan pendekatan saintifik. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus 1 dapat disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Pelaksanaan No Aspek yang diamati P1 P2 Kegiatan Awal

  1 Guru membuka kegiatan pembelajaran √ √ dengan salam

  2 Guru mengecek kehadiran siswa √ √

  3 Guru menanyakan kesiapan dan

  • kelengkapan belajar siswa

  4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √

  5 Guru menginformasikan cara belajar yang √ √ akan ditempuh

  6 Guru memberikan apersepsi kepada siswa √ √

  7 Guru memberikan motivasi kepada siswa √

  • Kegiatan Inti Fase 1: Penomoran

  8 Guru mengelompokkan siswa secara √ √ heterogen

  9 Guru meminta siswa untuk menukar kartu

  • nomor diantara sesama anggota √ kelompoknya secara acak

  Fase 2: Mengajukan Pertanyaan

  10 Guru meminta siswa untuk mengamati suatu √ √ data atau persoalan (mengamati)

  11 Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai data atau persoalan sebelumnya √ √

  (menanya)

  12 Guru meminta siswa untuk mencoba √

  • menyelesaikan persoalan tersebut (mencoba)

  13 Guru menjelaskan kembali materi pembelajaran √ √

  Fase 3: Berpikir Bersama

  14 Guru memberikan LKS kepada masing- masing kelompok dan meminta siswa untuk √ √ mendiskusikan LKS bersama teman sekelompoknya (menalar)

  15 Guru berkeliling mengamati siswa bekerja dan memberikan kesempatan kepada siswa √ √ untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami

  (menanya)

  Fase 4: Menjawab

  16 Guru menyebut secara acak nomor salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil √ √ diskusinya di depan kelas

  (mengkomunikasikan)

  17 Guru memberi kesempatan kepada siswa

  • lain untuk bertanya dan menanggapi hasil

  √ presentasi (menanya, mengkomunikasikan)

  18 Guru membantu siswa menyimpulkan hasil presentasi yang telah dianalisis bersama √ √

  (mengkomunikasikan)

  19 Guru memberikan penghargaan kelompok √

  • kepada kelompok yang paling baik

  Penutup

  20 Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan mengenai materi yang telah √ √ dibahas

  21 Guru menyampaikan materi yang akan √

  • dibahas pada pertemuan berikutnya

  22 Guru menutup pembelajaran dengan salam √ √

  Jumlah

  36 Rata-Rata 0,8182 Persentase 81,82 %

  Keterangan: P1 = Pertemuan Pertama P2 = Pertemuan Kedua

  Pada pertemuan pertama masih terdapat beberapa kekurangan, yaitu guru tidak menanyakan kesiapan dan kelengkapan belajar siswa, sehingga pada saat guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cara belajar yang akan ditempuh masih ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya. Guru juga tidak memberikan motivasi kepada siswa, sehingga siswa kurang antusias dalam belajar. Guru juga tidak meminta siswa untuk mencoba menyelesaikan persoalan, sehingga siswa kurang dilibatkan dalam memahami konsep yang ada. Kemudian guru juga tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menanggapi hasil presentasi, sehingga kesempatan bagi siswa untuk lebih mendalami materi tidak ada. Selain itu, guru juga tidak memberikan penghargaan kelompok.

  Pada pertemuan kedua guru sudah melakukan perbaikan dengan memberikan motivasi kepada siswa. Guru juga meminta siswa untuk mencoba menyelesaikan persoalan yang ada. Kemudian guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menanggapi hasil presentasi. Selanjutnya guru juga memberikan penghargaan kelompok berupa penambahan nilai dan standing

  applause . Akan tetapi guru tidak menanyakan kesiapan dan

  kelengkapan belajar siswa, sehingga pada saat guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cara belajar yang akan ditempuh masih ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya. Guru juga tidak meminta siswa untuk menukar nomor di antara anggota kelompoknya, sehingga nomor yang dipakai siswa ketika pertemuan pertama siklus 1 sama dengan nomor yang dipakai pada pertemuan kedua siklus 1. Selain itu, guru juga tidak menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Observasi aktivitas siswa yang telah dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan pendekatan saintifik. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus 1 dapat disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Siklus 1 No. Aktivitas Siswa P1 P2

  1 Memperhatikan tujuan pembelajaran yang

  20

  23 disampaikan oleh guru

  2 Memperhatikan penjelasan guru tentang

  20

  23 cara pembelajaran yang akan ditempuh

  3 Berkumpul sesuai dengan pembagian

  32

  33 kelompok yang sudah ditetapkan

  4 Menukar kartu nomor diantara sesama

  32 anggota kelompoknya secara acak

  5 Mengamati data atau persoalan yang

  22

  25 diberikan oleh guru

  6 Mencoba menyelesaikan data atau persoalan

  22 yang diberikan oleh guru

  7 Menerima LKS dan mendiskusikannya

  29

  30 bersama teman sekelompoknya

  8 Bertanya mengenai hal yang belum

  3

  5 dipahami

  9 Maju mempresentasikan hasil diskusinya

  3

  3

  10 Menanggapi hasil presentasi

  3 Jumlah 328 Rata-Rata 0,4970

  Persentase 49,70 Keterangan: P1 = Pertemuan Pertama

  P2 = Pertemuan Kedua Pada pertemuan pertama masih terdapat beberapa kekurangan, yaitu masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan guru ketika guru sedang menyampaikan tujuan pembelajaran dan cara belajar yang akan ditempuh. Hal ini dikarenakan sebelum pembelajaran guru tidak menanyakan kesiapan dan kelengkapan siswa. Selain itu masih ada juga beberapa siswa yang tidak mengamati data ataupun persoalan yang diberikan oleh guru. Kemudian tidak ada satupun siswa yang mencoba menyelesaikan data atau persoalan yang diberikan oleh guru. Hal ini dikarenakan guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba menyelesaikan persoalan tersebut. Lalu baru ada 3 orang siswa yang berani bertanya mengenai hal yang belum dipahami. Selanjutnya belum ada satupun siswa yang menanggapi hasil presentasi. Hal ini dikarenakan guru belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi hasil presentasi.

  Pada pertemuan kedua masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan guru ketika guru sedang menyampaikan tujuan pembelajaran dan cara belajar yang akan ditempuh. Hal ini dikarenakan sebelum pembelajaran guru belum menanyakan kesiapan dan kelengkapan siswa. Kemudian belum ada siswa yang menukar kartu nomor di antara sesama anggota kelompoknya secara acak. Hal ini dikarenakan guru belum meminta siswa untuk menukar nomor di antara sesama anggota kelompoknya secara acak. Selanjutnya sudah ada 5 orang siswa yang berani menanyakan hal yang belum dipahami dan 3 orang siswa yang menanggapi hasil presentasi. c. Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Tes kemampuan pemahaman konsep matematis siklus 1 telah dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2016 pukul 13.10

  • – 14.10 dengan nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis sebesar 62,42. Nilai terendah siswa adalah 40, sedangkan nilai tertinggi siswa adalah 80. Nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siklus 1 tersebut baru mencapai 62,42 dikarenakan siswa belum terbiasa mengikuti pembelajaran dengan cara berkelompok, sehingga guru kekurangan waktu ketika melaksanakan proses pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan pendekatan saintifik.

4. Refleksi

  Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan oleh peneliti dengan guru mengenai hasil observasi selama proses pembelajaran pada siklus 1, maka peneliti melakukan refleksi untuk melakukan perbaikan-perbaikan pada siklus 2. Hasil refleksi tersebut meliputi: a. Observasi Aktivitas Guru

  Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran menggunakan pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan pendekatan saintifik pada siklus 1 di atas, maka perlu adanya peningkatan kinerja guru, diantaranya: 1) Guru sebaiknya menanyakan kesiapan dan kelengkapan belajar siswa sebelum pembelajaran dimulai, sehingga siswa lebih memperhatikan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran dan cara belajar yang akan ditempuh 2) Guru sebaiknya menegur siswa, jika siswa berisik tidak memperhatikan penjelasan guru 3) Guru sebaiknya meminta siswa untuk menukar nomor di antara anggota kelompoknya, sehingga kemungkinan siswa yang dipanggil untuk mempresentasikan hasil diskusinya di setiap pertemuan berbeda-beda

  4) Guru sebaiknya menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya, sehingga setidaknya siswa akan membaca terlebih dahulu materi yang akan diajarkan pada pertemuan berikutnya

  5) Guru seharusnya memperbaiki managemen waktu, sehingga guru tidak kekurangan waktu ketika proses pembelajaran.

  b. Observasi Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan pembelajaran Numbered Head Together

  (NHT) dengan pendekatan saintifik pada siklus 1 di atas, masih ada beberapa aktivitas siswa yang perlu ditingkatkan, diantaranya: 1) Siswa seharusnya memperhatikan ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan cara pembelajaran yang akan ditempuh 2) Siswa seharusnya lebih berani untuk bertanya mengenai hal yang belum dipahami ataupun menanggapi hasil presentasi c. Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Berdasarkan hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis siklus 1 dengan nilai rata-rata sebesar 62,42 sudah termasuk dalam kategori baik. Akan tetapi hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis tersebut perlu ditingkatkan lagi agar hasilnya lebih baik lagi pada siklus berikutnya.

  Siklus 2 1. Perencanaan Tindakan

  Pada tahap perencanaan tindakan menghasilkan:

  a. Perangkat pembelajaran berupa: 1) RPP yang dibuat sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

  Numbered Head Together (NHT) dengan pendekatan saintifik,

  untuk siklus 2 pertemuan pertama (RPP 2.1) (lampiran A: 121) dan untuk siklus 2 pertemuan kedua (RPP 2.2) (lampiran A: 127).

  2) LKS siklus 2 pertemuan pertama (LKS 2.1) (lampiran B: 160) beserta kunci jawabannya (lampiran B: 163) dan LKS siklus 2 pertemuan kedua (LKS 2.2) (lampiran B: 166) beserta kunci jawabannya (lampiran B: 169).

  b. Instrumen pembelajaran berupa: 1) Kisi-kisi tes kemampuan pemahaman konsep matematis siklus 2

  (lampiran C: 193)

  2) Pedoman penskoran tes kemampuan pemahaman konsep matematis siklus 2 (lampiran C: 194) 3) Soal tes kemampuan pemahaman konsep matematis siklus 2

  (lampiran C: 196) beserta kunci jawabannya (lampiran C: 197) 2.

   Pelaksanaan Tindakan

  Berpedoman pada RPP 2.1 yaitu materi banyaknya fungsi yang dapat dibentuk dari dua buah himpunan dan korespondensi satu-satu, serta RPP 2.2 yaitu materi menghitung nilai fungsi yang telah disusun oleh peneliti sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran Numbered Head

  

Together (NHT) dengan pendekatan saintifik, maka diperoleh deskripsi

  pembelajaran sebagai berikut:

  a. Pertemuan Pertama Siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 26 Juli 2016 pukul 07.00

  • – 08.25 di kelas VIII F MTs

  Wathoniyah Islamiyah Kebarongan. Hasil kegiatan pembelajarannya dideskripsikan sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal

  Pada awal pembelajaran guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian siswa menjawab salam dan berdo’a bersama. Guru mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan kepada siswa siapa yang hari ini tidak berangkat.

  Pada hari ini siswa berangkat semua. Kemudian guru menanyakan kesiapan dan kelengkapan belajar siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini yaitu siswa mampu menentukan banyaknya fungsi atau pemetaan yang dapat dibentuk dari dua buah himpunan dan juga siswa mampu memahami bentuk korespondensi satu-satu.

  Guru memberikan informasi kepada siswa cara belajar yang akan ditempuh yaitu menggunakan pembelajaran Numbered Head

  Together (NHT) dengan pendekatan saintifik. Seperti pada

  pertemuan sebelumnya, diawali dengan pembentukan kelompok 4 sampai 5 orang (penomoran), kemudian guru mengajukan pertanyaan kepada siswa (mengajukan pertanyaan), lalu guru memberikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan bersama teman sekelompoknya (berpikir bersama), dan selanjutnya guru memanggil nomor secara acak, siswa yang nomornya dipanggil maju mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas (menjawab).

  Guru mengingatkan kembali materi fungsi sebagai apersepsi dengan melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai pengertian fungsi, contoh fungsi dan bukan fungsi, serta cara menyatakan suatu fungsi. Kemudian guru tidak memberikan motivasi kepada siswa.

  2) Kegiatan Inti Pada fase pertama yaitu penomoran, guru meminta siswa untuk berkumpul bersama teman sekelompoknya, sesuai dengan pembagian kelompok pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru meminta siswa untuk menukar nomor di antara anggota kelompoknya. Pada saat berkelompok suasana kelas sudah mulai kondusif tidak seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya.

  Pada fase kedua yaitu mengajukan pertanyaan, guru meminta siswa untuk mengamati dua buah fungsi yang berbeda (mengamati). Fungsi pertama merupakan fungsi korespondensi satu-satu, sedangkan fungsi yang kedua bukan merupakan fungsi korespondensi satu-satu. Kemudian guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai perbedaan dari kedua fungsi tersebut (menanya). Kemudian dari dua buah fungsi tersebut guru memberitahukan kepada siswa bahwa fungsi pertama merupakan fungsi korespondensi satu-satu, sedangkan fungsi kedua bukan merupakan fungsi korespondensi satu-satu. Selanjutnya dari dua buah fungsi tersebut juga guru menjelaskan pengertian fungsi korespondensi satu-satu. Kemudian guru juga menjelaskan banyaknya fungsi atau pemetaan yang dapat dibentuk dari dua buah himpunan. Selanjutnya guru meminta siswa untuk mencoba menyebutkan contoh fungsi korespondensi satu-satu yang ada di dalam kelas (mencoba).

  Pada fase ketiga yaitu berpikir bersama, guru memberikan LKS 2.1 kepada masing-masing kelompok dan meminta siswa untuk mendiskusikan soal-soal yang ada di LKS 2.1 (menalar).

  Kemudian guru berkeliling mengamati siswa bekerja dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami (menanya).

  Pada fase keempat yaitu menjawab, guru menyebut secara acak nomor salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas (mengkomunikasikan). Guru memanggil siswa dengan nomor 2 kelompok 2 untuk mempresentasikan hasil diskusi soal nomor 1, siswa dengan nomor 3 kelompok 6 untuk mempresentasikan hasil diskusi soal nomor 2, dan siswa dengan nomor 1 kelompok 7 untuk mempresentasikan hasil diskusi soal nomor 3. Ketiga siswa tersebut maju mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas (mengkomunikasikan). Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya dan menanggapi hasil presentasi (menanya, mengkomunikasikan). Selanjutnya guru membantu siswa menyimpulkan hasil presentasi yang telah dianalisis bersama (mengkomunikasikan). Setelah itu guru memberikan penghargaan kelompok berupa penambahan nilai dan standing applause kepada kelompok 7.

  3) Penutup Pada kegiatan penutup guru tidak menyimpulkan materi yang telah dibahas. Kemudian guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu tentang menghitung nilai fungsi. Kemudian guru menutup pembelajaran dengan salam, siswapun menjawab salam dari guru dan mengucap hamdallah bersama.

  b. Pertemuan Kedua Siklus 2 pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal

  27 Juli 2016 jam 07.00 di kelas VIII F MTs Wathoniyah

  • – 08.25 Islamiyah Kebarongan.Hasil kegiatan pembelajarannya dideskripsikan sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal Pada awal pembelajaran guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian siswa menjawab salam dan berdo’a bersama. Guru mengecek kehadiran siswa dengan menanyakan kepada siswa siapa yang hari ini tidak berangkat. Pada hari ini siswa berangkat semua. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini yaitu siswa mampu menghitung nilai fungsi. Pada saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran masih ada beberapa siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya.
Guru memberikan informasi kepada siswa cara belajar yang akan ditempuh yaitu menggunakan pembelajaran Numbered Head

  Together (NHT) dengan pendekatan saintifik. Seperti pada

  pertemuan sebelumnya, diawali dengan pembentukan kelompok 4 sampai 5 orang (penomoran), kemudian guru mengajukan pertanyaan kepada siswa (mengajukan pertanyaan), lalu guru memberikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk didiskusikan bersama teman sekelompoknya (berpikir bersama), dan selanjutnya guru memanggil nomor secara acak, siswa yang nomornya dipanggil maju mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas (menjawab).

  Guru mengingatkan kembali materi korespondensi satu- satu sebagai apersepsi dengan melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai pengertian fungsi korespondensi satu-satu dan contoh fungsi korespondensi satu-satu. Kemudian guru tidak memberikan motivasi kepada siswa. 2) Kegiatan Inti

  Pada fase pertama yaitu penomoran, guru meminta siswa untuk berkumpul bersama teman sekelompoknya, sesuai dengan pembagian kelompok pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru meminta siswa untuk menukar nomor di antara anggota kelompoknya. Pada saat berkelompok suasana kelas sudah lebih kondusif dibandingkan pertemuan-pertemuan sebelumnya.

  Pada fase kedua yaitu mengajukan pertanyaan, guru meminta siswa untuk mengamati contoh soal yang ada di slide (mengamati). Soalnya adalah fungsi f ditentukan oleh

  f xx  . Jika x = 3 tentukan nilai dari f , f x  , dan :

  3 1 (x ) ( 2 ) f xf x  . Kemudian guru melakukan tanya jawab kepada

  ( ) ( 2 )

  siswa mengenai soal tersebut (menanya). Setelah itu guru meminta siswa untuk mencoba menyelesaikan soal tersebut jika nilai x nya adalah 7 dan 11 (mencoba).

  Pada fase ketiga yaitu berpikir bersama, guru memberikan LKS 2.2 kepada masing-masing kelompok dan meminta siswa untuk mendiskusikan soal-soal yang ada di LKS 2.2 (menalar).

  Kemudian guru berkeliling mengamati siswa bekerja dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami (menanya).

  Pada fase keempat yaitu menjawab, guru menyebut secara acak nomor salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas (mengkomunikasikan). Guru memanggil siswa dengan nomor 3 kelompok 1 untuk mempresentasikan hasil diskusi soal nomor 1, siswa dengan nomor 4 kelompok 3 untuk mempresentasikan hasil diskusi soal nomor 2, siswa dengan nomor 1 kelompok 5 untuk mempresentasikan hasil diskusi soal nomor 3, dan siswa dengan nomor 2 kelompok 6 untuk mempresentasikan hasil diskusi soal nomor 4. Keempat siswa tersebut maju mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas (mengkomunikasikan). Kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya dan menanggapi hasil presentasi (menanya, mengkomunikasikan). Selanjutnya guru membantu siswa menyimpulkan hasil presentasi yang telah dianalisis bersama (mengkomunikasikan). Setelah itu guru memberikan penghargaan kelompok berupa penambahan nilai dan standing applause kepada kelompok 2. 3) Penutup

  Pada kegiatan penutup guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas, yaitu menghitung nilai fungsi dengan cara mensubstitusikan (mengganti) nilai x pada rumus fungsi tersebut dengan bilangan yang ditentukan, sehingga diperoleh hasil fungsi atau bayangan fungsi yaitu f(x). Kemudian guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu tentang menentukan rumus fungsi jika nilainya diketahui. Kemudian guru menutup pembelajaran dengan salam, siswapun menjawab salam dari guru dan mengucap hamdallah bersama.

3. Observasi

  Tahap observasi dilaksanakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa yang telah disiapkan sebelumnya. Hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Hasil Observasi Aktivitas Guru

  Observasi aktivitas guru yang telah dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru selama proses pembelajaran menggunakan pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan pendekatan saintifik. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus 2 dapat disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 2 Pelaksanaan No Aspek yang diamati P1 P2 Kegiatan Awal

  1 Guru membuka kegiatan pembelajaran √ √ dengan salam

  2 Guru mengecek kehadiran siswa √ √

  3 Guru menanyakan kesiapan dan √

  • kelengkapan belajar siswa

  4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ √

  5 Guru menginformasikan cara belajar yang √ √ akan ditempuh

  6 Guru memberikan apersepsi kepada siswa √ √

  • 7 Guru memberikan motivasi kepada siswa -

  Kegiatan Inti Fase 1: Penomoran

  8 Guru mengelompokkan siswa secara √ √ heterogen

  9 Guru meminta siswa untuk menukar kartu nomor diantara sesama anggota √ √ kelompoknya secara acak

  Fase 2: Mengajukan Pertanyaan

  10 Guru meminta siswa untuk mengamati suatu √ √ data atau persoalan (mengamati)

  11 Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai data atau persoalan sebelumnya √ √

  (menanya)

  12 Guru meminta siswa untuk mencoba √ √ menyelesaikan persoalan tersebut (mencoba)

  13 Guru menjelaskan kembali materi √ √ pembelajaran

  Fase 3: Berpikir Bersama

  14 Guru memberikan LKS kepada masing- masing kelompok dan meminta siswa untuk √ √ mendiskusikan LKS bersama teman sekelompoknya (menalar)

  15 Guru berkeliling mengamati siswa bekerja dan memberikan kesempatan kepada siswa √ √ untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami

  (menanya)

  Fase 4: Menjawab

  16 Guru menyebut secara acak nomor salah satu siswa untuk mempresentasikan hasil √ √ diskusinya di depan kelas

  (mengkomunikasikan)

  17 Guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya dan menanggapi hasil √ √ presentasi (menanya, mengkomunikasikan)

  18 Guru membantu siswa menyimpulkan hasil presentasi yang telah dianalisis bersama √ √

  (mengkomunikasikan)

  19 Guru memberikan penghargaan kelompok √ √ kepada kelompok yang paling baik

  Penutup

  20 Guru bersama-sama dengan siswa

  • menyimpulkan mengenai materi yang telah

  √ dibahas

  21 Guru menyampaikan materi yang akan √ √ dibahas pada pertemuan berikutnya

  22 Guru menutup pembelajaran dengan salam √ √

  Jumlah

  40 Rata-Rata 0,9091 Persentase 90,91 %

  Keterangan: P1 = Pertemuan Pertama P2 = Pertemuan Kedua

  Pada pertemuan pertama masih terdapat beberapa kekurangan, yaitu guru tidak memberikan motivasi kepada siswa, sehingga siswa kurang antusias dalam belajar. Kemudian guru juga tidak menyimpulkan materi yang telah dibahas.

  Pada pertemuan kedua guru sudah melakukan perbaikan dengan menyimpulkan materi yang telah dibahas. Akan tetapi guru tidak menanyakan kesiapan dan kelengkapan belajar siswa, sehingga masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru juga tidak memberikan motivasi kepada siswa sehingga siswa kurang antusias dalam belajar.

  b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Observasi aktivitas siswa yang telah dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran menggunakan pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan pendekatan saintifik. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus 2 dapat disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 Siklus 2 No. Aktivitas Siswa P1 P2

  1 Memperhatikan tujuan pembelajaran yang

  25

  26 disampaikan oleh guru

  2 Memperhatikan penjelasan guru tentang

  25

  26 cara pembelajaran yang akan ditempuh

  3 Berkumpul sesuai dengan pembagian

  33

  33 kelompok yang sudah ditetapkan

  4 Menukar kartu nomor diantara sesama

  33

  33 anggota kelompoknya secara acak

  5 Mengamati data atau persoalan yang

  32

  26 diberikan oleh guru

  6 Mencoba menyelesaikan data atau persoalan

  18

  21 yang diberikan oleh guru

  7 Menerima LKS dan mendiskusikannya

  33

  33 bersama teman sekelompoknya

  8 Bertanya mengenai hal yang belum

  7

  8 dipahami

  9 Maju mempresentasikan hasil diskusinya

  3

  4

  10 Menanggapi hasil presentasi

  2

  3 Jumlah 424 Rata-Rata 0,6424

  Persentase 64,24 % Keterangan: P1 = Pertemuan Pertama

  P2 = Pertemuan Kedua Pada pertemuan pertama masih terdapat kekurangan, diantaranya masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan guru ketika guru sedang menyampaikan tujuan pembelajaran dan cara belajar yang akan ditempuh. Akan tetapi jumlah siswa yang tidak memperhatikan guru sudah sedikit berkurang dibandingkan pertemuan sebelumnya. Kemudian masih banyak siswa yang belum mau mencoba menyelesaikan data ataupun persoalan yang diberikan oleh guru. Kemudian kebanyakan siswa belum berani untuk bertanya mengenai hal yang belum dipahami, serta belum berani untuk menanggapi hasil presentasi.

  Pada pertemuan kedua siswa yang tidak memperhatikan guru ketika guru sedang menyampaikan tujuan pembelajaran dan cara belajar yang akan ditempuh sudah sedikit berkurang dibandingkan pertemuan sebelumnya. Kemudian masih ada siswa yang tidak mengamati data ataupun persoalan yang diberikan oleh guru. Mereka berbicara sendiri dengan teman sekelompoknya. Selanjutnya masih banyak siswa yang belum mau mencoba menyelesaikan data ataupun persoalan yang diberikan oleh guru. Selanjutnya sudah ada 8 orang siswa yang berani bertanya mengenai hal yang belum dipahami dan 3 orang siswa yang menanggapi hasil presentasi. c. Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Tes kemampuan pemahaman konsep matematis siklus 2 telah dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2016 pukul 13.10

  • – 14.10 dengan nilai rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis sebesar 69,55. Nilai terendah siswa adalah 50, sedangkan nilai tertinggi siswa adalah 90.

4. Refleksi

  Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan oleh peneliti dengan guru mengenai hasil observasi selama proses pembelajaran pada siklus 2, maka peneliti melakukan refleksi untuk melakukan perbaikan-perbaikan pada siklus 3. Hasil refleksi tersebut meliputi:

  1. Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran menggunakan pembelajaran Numbered Head Together

  (NHT) dengan pendekatan saintifik pada siklus 2 di atas, maka perlu adanya peningkatan kinerja guru diantaranya: 1) Guru sebaiknya menanyakan kesiapan dan kelengkapan belajar siswa sebelum pembelajaran dimulai, sehingga siswa lebih memperhatikan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran dan cara belajar yang akan ditempuh

  2) Guru sebaiknya memberikan motivasi kepada siswa sehingga siswa lebih antusias dalam belajar

  3) Guru sebaiknya menegur siswa, jika siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dan tidak mengamati data ataupun persoalan yang diberikan oleh guru.

  2. Observasi Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran Numbered Head

  Together (NHT) dengan pendekatan saintifik pada siklus 2 di atas,

  masih ada beberapa aktivitas siswa yang perlu ditingkatkan, diantaranya: 1) Siswa seharusnya memperhatikan ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan cara pembelajaran yang akan ditempuh 2) Siswa seharusnya mengamati data ataupun persoalan yang diberikan oleh guru, tidak berisik sendiri dengan teman sebangkunya

  3) Siswa seharusnya lebih berani untuk bertanya mengenai hal yang belum dipahami ataupun menanggapi hasil presentasi

  3. Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Berdasarkan hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis siklus 2 dengan nilai rata-rata sebesar 69,55 sudah termasuk dalam kategori baik. Nilai tersebut meningkat sebesar 7,13 dari siklus sebelumnya yaitu 62,42. Akan tetapi hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis tersebut perlu ditingkatkan lagi agar hasilnya lebih baik lagi pada siklus berikutnya.

  Siklus 3 1. Perencanaan Tindakan

  Pada tahap perencanaan tindakan menghasilkan:

  a. Perangkat pembelajaran berupa: 1) RPP yang dibuat sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran

  Numbered Head Together (NHT) dengan pendekatan saintifik,

  untuk siklus 3 pertemuan pertama (RPP 3.1) (lampiran A: 134) dan untuk siklus 3 pertemuan kedua (RPP 3.2) (lampiran A: 140).

  2) LKS siklus 3 pertemuan pertama (LKS 3.1) (lampiran B: 171) beserta kunci jawabannya (lampiran B: 174) dan LKS siklus 3 pertemuan kedua (LKS 3.2) (lampiran B: 177) beserta kunci jawabannya (lampiran B: 180).

  b. Instrumen pembelajaran berupa: 1) Kisi-kisi tes kemampuan pemahaman konsep matematis siklus 3

  (lampiran C: 201) 2) Pedoman penskoran tes kemampuan pemahaman konsep matematis siklus 3 (lampiran C: 202) 3) Soal tes kemampuan pemahaman konsep matematis siklus 3

  (lampiran C: 204) beserta kunci jawabannya (lampiran C: 205) 2.

   Pelaksanaan Tindakan