Pertimbangan Hukum Kekerasan dalam Rumah Tangga Dijadikan Dasar Perceraian (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan NO. 1572 PDT.G 2011 PA.MDN)

ABSTRAK
Perkawinan adalah suatu perbuatan yang disuruh oleh Allah SWT dan juga
disuruh oleh Rasulullah SAW. Pada dasarnya tujuan perkawinan ialah membentuk
keluarga yang bahagia dan kekal sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor
1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Kenyataannya, dalam suatu perkawinan dapat terjadi
permasalahan yang mengakibatkan perceraian. Salah satu penyebabnya dapat saja terjadi
perlakuan kasar salah satu pihak, misalnya suami melakukan kekerasan terhadap istrinya.
Indonesia sebenarnya telah memberi perlindungan terhadap korban kekerasan dalam
rumah tangga, yaitu dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Hukum Islam membenarkan dan
mengizinkan perceraian kalau perceraian itu lebih membaikkan dari tetap berada dalam
ikatan perkawinan itu. Sehingga dalam tesis ini, akan dianalisa perkara perceraian Nomor
1572/Pdt.G/2011/PA Mdn. Adapun permasalahannya: pertama, mengapa Kekerasan
Dalam Rumah Tangga Dapat Dijadikan Dasar Perceraian. Kedua, bagaimana hak
pemeliharaan dan pengasuhan anak akibat perceraian menurut hukum Islam dan hukum
positip yang berlaku di Indonesia. Ketiga, bagaimana pertimbangan hukum Hakim
Pengadilan Agama dalam memutuskan perkara Nomor 1572/Pdt.G/2011/PA Mdn.
Dalam menjawab rumusan masalah yang ada, tesis ini menggunakan teori Tahkim
yaitu memisahkan pertikaian antara pihak yang bertikai atau lebih dengan hukum Allah
atau menyatakan dan menetapkan hukum syara’ terhadap suatu peristiwa yang wajib
dilaksanakannya. Teori ini diperlukan untuk menyelesaikan perselisihan dalam suatu

perkawinan, terlebih dahulu harus diselesaikan secara kekeluargaan oleh pihak keluarga
yang bertikai dan juga teori keadilan dalam ajaran Islam.Teori ini digunakan agar hakim
Pengadilan Agama dalam memutuskan suatu perkara harus bersikap adil atau tidak
memihak dalam putusannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat
deskriptif analisis dan jenis penelitian yaitu penelitian hukum normatif (yuridis normatif).
Analisa yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Dari hasil penelitian, kekerasan merupakan perilaku agresif yang dilakukan
dengan sengaja oleh pelakunya dapat saja dilakukan oleh seorang pria maupun wanita
terhadap orang lain sehingga menyebabkan korbannya mengalami penderitaan fisik
maupun psikis. Kekerasan yang dapat menimbulkan gangguan fisik maupun psikis ini
merupakan perbuatan pidana. Sehingga, tindak kekerasan dalam rumah tangga ini dapat
menimbulkan akibat penderitaan fisik maupun psikis dapat dijadikan dasar atau alasan
perceraian sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan maupun Kompilasi Hukum Islam dan dilarang dalam ajaran Islam. Atas
pertimbangan kekerasan di atas maka hakim Pengadilan Agama Medan dalam
putusannya atas perkara Nomor 1572/Pdt.G/2011/PA Mdn mengabulkan gugatan
penggugat selaku istri dari tergugat (suami) yang melakukan kekerasan dalam rumah
tangga.

Kata kunci : Kekerasan, Dalam Rumah Tangga, Penyebab Perceraian.


i

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Marriage is favored by God the Almighty and highly recommended by His
Prophet Muhammad. Basically, the purpose of a marriage is to establish a happy and
everlasting family as it is stipulated in Law No. 1/1974 on Marriage. In reality, there
will problems in a marriage which end with a divorce. One of the problems is violent
action by one of the spouses; for example, a husband’s violent action toward his wife.
Actually, Law No. 23/2004 on Abolition of Violent Action in Households has provided
legal protection for a victim of violent action in a household. The Islamic law allows
a divorce if it will make better life. This thesis would analyze the case of divorce No.
1572/Pdt.G/2011/PA.Mdn. The research problems were how about the concept of
violence in a household as the reason for a divorce, how about the right of custody
for the children caused by a divorce according to the Islamic law and positive law in
Indonesia, and whether the judge’ verdict was accurate in handing down the Verdict
No. 1572/Pdt.G/2011/PA.Mdn by considering that violent action in a household
would cause the divorce.

The research used Tahkim(judgment) theory which settled a dispute by using
the Islamic canon law on something which has to be done. This theory was needed to
settle a dispute in a marriage which prioritized consanguinity by the conflicting
parties. The theory of justice in Islam was also needed for judges in the Religious
Court in handing down righteous and impartial verdicts. The research used
descriptive judicial normative method, while the data were analyzed qualitatively.
The result of the research shows that violence is an aggressive behavior
which is done intentionally by either a man or a woman toward other people so that
they suffer physically and psychologically. Violence which can cause physical and
psychological disorder belongs to a criminal case so that violence in household can
be used as the reason for a divorce as it is stipulated in Law No. 1/1974 on Marriage
and in the Compilation of the Islamic laws and it is forbidden in Islam. Therefore, the
judge of the Religious Court in Medan in his Verdict 1572/Pdt.G/2011/PA.Mdn
accepts the plaintiff’s complaint as the wife of the defendant, her husband, who has
done violent action in the household.
Keywords: Legal Consideration, Violence in Household, Reason for Divorce

ii

Universitas Sumatera Utara


Dokumen yang terkait

Jatuhnya Hak Hadhanah Kepada Orang Tua Laki-Laki Karena Perceraian Berdasarkan Putusan Pengadilan Agama. (Studi Pada Putusan Pengadilan Agama Medan No. 1521/Pdt.G/2011/PA.Mdn)

1 59 103

Tinjauan Hukum Terhadap Anak Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Putusan Pengadilan Negeri Medan No.1345/Pid. B/2010/PN/Medan)

0 66 146

Pencabutan Delik Aduan Dalam Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dan Akibatnya Dalam Peradilan Pidana (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam No. Reg. : 1276/Pid.B/2007PN.LP)

3 144 102

Penelantaran Istri Oleh Suami Sebagai Bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dan Penerapan Hukumnya (Studi Kasus No: 378/Pid.B/2007/PN-Medan) dan (STUDI KASUS No: 1921/Pid.B/2005/PN-Medan)

1 44 93

Perceraian Akibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Studi Kasus Putusan Hakim Dalam Perkara Perceraian Nomor: 214/Pdt. G/PA. Bgr.)

0 6 102

Pertimbangan Hukum Kekerasan dalam Rumah Tangga Dijadikan Dasar Perceraian (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan NO. 1572 PDT.G 2011 PA.MDN)

0 0 18

Pertimbangan Hukum Kekerasan dalam Rumah Tangga Dijadikan Dasar Perceraian (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan NO. 1572 PDT.G 2011 PA.MDN)

0 1 25

Pertimbangan Hukum Kekerasan dalam Rumah Tangga Dijadikan Dasar Perceraian (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan NO. 1572 PDT.G 2011 PA.MDN)

0 3 1

Pertimbangan Hukum Kekerasan dalam Rumah Tangga Dijadikan Dasar Perceraian (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan NO. 1572 PDT.G 2011 PA.MDN) Chapter III V

0 0 54

Pertimbangan Hukum Kekerasan dalam Rumah Tangga Dijadikan Dasar Perceraian (Studi Putusan Pengadilan Agama Medan NO. 1572 PDT.G 2011 PA.MDN)

0 0 6