Peran Pemerintah Dalam Pengawasan Pusat Rehabilitasi Narkoba di Kota Medan (Studi Kasus di Panti Rehabilitasi Narkoba Medan Plus, Laucih Kecamatan Medan Tuntungan )
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKYLTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
PERNANDO GINTING
130902054
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini, semakin banyak
saja fenomena - fenomena yang kita hadapi dalam kehidupan sehari - hari dalam
masyarakat. Diantara fenomena tersebut seperti fenomena dibidang ekonomi,
bidang sosial budaya, bidang politik, dan bidang hukum. Kasus yang sering terjadi
dan meresahkan masyarakat ialah kasus narkoba, Narkotika adalah zat yang
dipergunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu
kesehatan. Pengguna narkotika ini harus sepengetahuan dari dokter sebab efek
setelah mengkonsumsinya bisa membuat orang ketagihan. Pada saat ini masih
banyak orang terjerat ke dalam narkoba dan meresahkan di sekitar lingkungan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan mengkaji data
yang dimulai dengan menelah seluruh data yang ada dari berbagai sumber baik
dari buku, jurnal, serta media tulis lainnya kemudian menelah, mempelajarinya,
dan menyusunnya dalam satu satuan, yang kemudian dikatagorikan pada tahap
berikutnya dan memeriksa keabsahan data serta membuat analisis sesuai dengan
kemampuan peneliti untuk membuat suatu kesimpulan penelitian Setiap data atau
informasi yang diproleh dikumpulkan dalam penelitian berupa catatan lapangan,
data utama dari hasil wawancara, maupun data penunjang lainnya dilakukan
analisis data maupun informasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa peran pemerintah dinas sosial dalam
pengawasan pusat rehabilitasi narkoba di kota medan sangat kurang efektif dan
kuurang peduli terhadap panti rehabilitasi terkhususnya panti rehabilitasi Medan
Plus, laucih ini, dari hasil wawancara informan kunci, informan utama dan
informan tambahan, mengatakan bahwasannya peran dan pengawasan pemerintah
dipanti kurang afektif, dan kurang turun ke langsung ke lapangan dan tidak
mengetahui apa – apa saja yang terjadi di pusat rehabilitasi.
Kata kunci : pemerintah, peran dan pengawasan, pusat rehabilitasi medan plus,
Laucih
i
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITY OF NORTHERN SUMATRA
FACILITY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE
DEPARTMENT OF SOCIAL WELFARE SCIENCE
PERNANDO GINTING
130902054
ABSTRACT
Along with the development of the era as now, more and more phenomena the phenomena we face in everyday life in society. Among these phenomena are
economic, socio-cultural, political and legal phenomena. Cases that often occur
and disturb the public is a drug case, Narcotics is a substance that is used for the
benefit of health services and the development of health sciences. Users of these
narcotics should be the knowledge of the doctor because the effects after taking
them can make people addicted. At this time there are still many people trapped
into drugs and disturbing around the environment.
This research uses qualitative method, that is by examining data that begins
by tearing all existing data from various sources either from books, journals, and
other writing media then tearing, studying, and compiling it in one unit, which
then categorized at next stage and check Validity of data and make analysis in
accordance with the ability of researchers to make a research conclusion Each
data or information diproleh collected in research in the form of field notes, main
data from interviews, or other supporting data conducted data analysis and
information.
The result of the research shows that the role of government social service in
supervision of drug rehabilitation center in medan city is very less effective and
less concerned about rehabilitation center specially rehabilitation center Medan
Plus, this laucih, from interview result of key informant, main informant and
additional informant, say bahwasannya role and Government oversight is less
affective, and less goes straight to the field and does not know what is happening
at the rehabilitation center.
Keywords: government, role and supervision, plus field rehabilitation center,
laucih
ii
Universitas Sumatera Utara
FAKYLTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
PERNANDO GINTING
130902054
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini, semakin banyak
saja fenomena - fenomena yang kita hadapi dalam kehidupan sehari - hari dalam
masyarakat. Diantara fenomena tersebut seperti fenomena dibidang ekonomi,
bidang sosial budaya, bidang politik, dan bidang hukum. Kasus yang sering terjadi
dan meresahkan masyarakat ialah kasus narkoba, Narkotika adalah zat yang
dipergunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu
kesehatan. Pengguna narkotika ini harus sepengetahuan dari dokter sebab efek
setelah mengkonsumsinya bisa membuat orang ketagihan. Pada saat ini masih
banyak orang terjerat ke dalam narkoba dan meresahkan di sekitar lingkungan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan mengkaji data
yang dimulai dengan menelah seluruh data yang ada dari berbagai sumber baik
dari buku, jurnal, serta media tulis lainnya kemudian menelah, mempelajarinya,
dan menyusunnya dalam satu satuan, yang kemudian dikatagorikan pada tahap
berikutnya dan memeriksa keabsahan data serta membuat analisis sesuai dengan
kemampuan peneliti untuk membuat suatu kesimpulan penelitian Setiap data atau
informasi yang diproleh dikumpulkan dalam penelitian berupa catatan lapangan,
data utama dari hasil wawancara, maupun data penunjang lainnya dilakukan
analisis data maupun informasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa peran pemerintah dinas sosial dalam
pengawasan pusat rehabilitasi narkoba di kota medan sangat kurang efektif dan
kuurang peduli terhadap panti rehabilitasi terkhususnya panti rehabilitasi Medan
Plus, laucih ini, dari hasil wawancara informan kunci, informan utama dan
informan tambahan, mengatakan bahwasannya peran dan pengawasan pemerintah
dipanti kurang afektif, dan kurang turun ke langsung ke lapangan dan tidak
mengetahui apa – apa saja yang terjadi di pusat rehabilitasi.
Kata kunci : pemerintah, peran dan pengawasan, pusat rehabilitasi medan plus,
Laucih
i
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITY OF NORTHERN SUMATRA
FACILITY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE
DEPARTMENT OF SOCIAL WELFARE SCIENCE
PERNANDO GINTING
130902054
ABSTRACT
Along with the development of the era as now, more and more phenomena the phenomena we face in everyday life in society. Among these phenomena are
economic, socio-cultural, political and legal phenomena. Cases that often occur
and disturb the public is a drug case, Narcotics is a substance that is used for the
benefit of health services and the development of health sciences. Users of these
narcotics should be the knowledge of the doctor because the effects after taking
them can make people addicted. At this time there are still many people trapped
into drugs and disturbing around the environment.
This research uses qualitative method, that is by examining data that begins
by tearing all existing data from various sources either from books, journals, and
other writing media then tearing, studying, and compiling it in one unit, which
then categorized at next stage and check Validity of data and make analysis in
accordance with the ability of researchers to make a research conclusion Each
data or information diproleh collected in research in the form of field notes, main
data from interviews, or other supporting data conducted data analysis and
information.
The result of the research shows that the role of government social service in
supervision of drug rehabilitation center in medan city is very less effective and
less concerned about rehabilitation center specially rehabilitation center Medan
Plus, this laucih, from interview result of key informant, main informant and
additional informant, say bahwasannya role and Government oversight is less
affective, and less goes straight to the field and does not know what is happening
at the rehabilitation center.
Keywords: government, role and supervision, plus field rehabilitation center,
laucih
ii
Universitas Sumatera Utara