Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari seberapa besar permasalahan
mendasar di masayarakat yang dapat teratasi. Permasalahan-permasalahan
tersebut antara lain meliputi kemiskinan dan pengangguran serta ketiadaan akses
terhadap fasilitas pendidikan dan kesehatan. Meskipun demikian pembangunan
yang dilaksanakan tidak akan berarti bila pembangunan tersebut tidak mampu
meningkatkan kualitas manusia. Kemajuan pembangunan manusia secara umum
dapat ditunjukkan dengan melihat perkembangan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) yang mencerminkan capaian kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan,
dan ekonomi.
Sejak tahun 1990, United Nations for Development Program (UNDP)
mengembangkan sebuah indeks kinerja pembangunan yang kini dikenal sebagai
Indeks Pembangunan Manusia atau IPM (Human Development Index). Nilai IPM
ini diukur berdasarkan tiga indikator yaitu indikator kesehatan yang diwakili oleh

umur (harapan hidup), indikator pendidikan yang diwakili oleh Harapan Lama
Sekolah, dan indikator ekonomi yang diwakili oleh pengeluaran riil perkapita
(BPS, 2016).
IPM atau Human Deploment Index (HDI) merupakan salah satu cara
dalam menilai keberhasilan pembangunan suatu Negara, khususnya terkait

Universitas Sumatera Utara

2

dengankeberhasilan

meningkatkan

kesejahteraan

rakyat

adalah


dengan

menggunakan indikator sebagaimana yang digunakan oleh UNDP (Ali
Mohammad, 2009).
Suatu negara yang dikatakan maju dapat tercermin jika yang dijadikan
acuan salah satunya adalah masalah IPM, yang tentu saja menjelaskan seberapa
besar perkembangan manusia di suatu negara. Indonesia memiliki sumber daya
manusia yang bisa di eksplorasi dan digali sehingga menunjukkan IPM yang
signifikan.
Angka IPM disajikan pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten atau
kota. Penyajian angka IPM menurut daerah memungkinkan setiap provinsi dan
kabupaten atau kota mengetahui gambaran pembangunan manusia baik
pencapaian, posisi, maupun disparitas antar daerah. Dengan mengetahui gambaran
pembangunan manusia di seluruh daerah, maka diharapkan setiap daerah dapat
berpacu untuk berupaya meningkatkan kinerja pembangunan melalui peningkatan
kapasitas dasar penduduk (BPS, 2015)
Berdasarkan standar ketetapan yang di gunakan UNDP, skala IPM berkisar 0-100
dengan jabaran sebagai berikut:
a) ≤ 50 artinya terbelakang (kesejahteraan rendah)
b) 51-64 artinya kesejahteraan menengah ke bawah

c) 65-79 artinya kesejahteraan menengah ke atas
d) ≥ 80 kesejateraan tinggi
Dari uraian di atas, maka dilakukan suatu penelitian yang menggunakan
suatu bentuk penduga yaitu Persamaan Regresi Linier Berganda. Dan untuk

Universitas Sumatera Utara

3

menganalisis hubungan antara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap
Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah dan Pendapatan Rill Perkapita maka
penulis memilih judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2015”.

1.2

Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah yang akan diambil dalam tugas akhir ini

adalah:
1. Bagaimana model regresi linear berganda yang dapat digunakan untuk
pemodelan IPM berdasarkan Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah dan
Pendapatan Rill Perkapita .
2. Bagaimana pengaruh antara Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah dan
Pendapatan Rill Perkapita terhadap IPM
3. Bagaimana korelasi antara Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah dan
Pendapatan Rill Perkapita terhadap IPM

dan faktor mana yang paling

memberikan kontribusi terhadap angka IPM.

1.3

Batasan Masalah

penulis membatasi pokok permasalahan kepada 3 faktor yang mempengaruhi IPM
yaitu Harapan Hidup (Tahun), Harapan Lama Sekolah (%), dan Pengeluaran Rill
Perkapita (000 Rp). Penulis beranggapan bahwa ketiga faktor inilah yang akan

memberikan kontribusi yang paling besar dibandingkan dengan faktor-faktor
lainnya.

Universitas Sumatera Utara

4

1.4

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1.

Untuk dapat melihat model regresi linear berganda yang dapat digunakan
untuk pemodelan IPM di Sumatera Utara berdasarkan variable-variabel yang
mempengaruhinya.

2.


Untuk melihat adakah pegaruh antara Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah
dan Pengeluaran Rill Perkapita terhadap angka IPM dengan analisis regresi
linear berganda.

3.

Untuk mengetahui korelasi antara Harapan Hidup, Harapan Lama Sekolah
dan Pendapatan Rill Perkapita terhadap IPM dan faktor mana yang paling
memberikan kontribusi terhadap angka IPM.

1.5

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1.

Memberikan informasi tentang angka IPM Provinsi Sumatera Utara Tahun
2015 serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.


2.

Ketersediaan data IPM yang akurat diharapkan dapat menjadi referensi untuk
menyempurnakan program pembangunan Provinsi Sumatera Utara di masa
yang akan dating.

3.

Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai
analisis data.

Universitas Sumatera Utara

5

4.

Sebagai

acuan


bagi

pemerintah

untuk

mendukung

perkembangan

pembangunan manusia di provinsi tersebut untuk meningkatkan tingkat
kesejahteraan.

1.6

Metode Penelitian

Metodologi yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian diantaranya
adalah:

1.

Studi kepustakaan
Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan membaca dan mempelajari bukubuku ataupun literatur pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum,
serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2.

Pengumpulan data
Pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini penulis menggunakan data
sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika Sumatera Utara. Data
yang di kumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam
bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas
tentang sekumpulan data tersebut.

3.

Pengolahan data
Data penelitian di analisa dengan menggunakann metode Regresi Linear
Berganda untuk melihat persamaan regresi linear nya dan untuk mengetahui

hubungan setiap variabel digunakan metode analisis korelasi. Adapun yang
dilakukan dalam pengolahan data adalah:
1) Penentuan Objek Penelitian

Universitas Sumatera Utara

6

Penentuan objek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan, sesuai dengan metode yang sudah dibentuk dalam penyusunan
Tugas Akhir.
2) Penentuan Variabel
Menentukan kelompok data mana yang menjadi variable (variabel bebas)
dan mana yang menjadi variable

(variabel tak bebas).

3) Menentukan hubungan antara variable
dapat regresi


atas

1,

2 ,∙∙∙,

dengan variable

sehingga di

.

4) Uji Korelasi
Pengujian ini untuk mengetahui seberapa besarkah hubungan variabelvariabel bebas itu dapat menjelaskan variable tak bebas.
5) Menguji Koefisien-koefisien Regresi
Pengujian ini dilakukan untuk menguji tingkat nyata koefisien-koefisien
regresi yang didapat dan seberapa besar kontribusinya.

1.7

Tinjauan Pustaka

IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long
and healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent
standard of living).
Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Angka Harapan Hidup
saat lahir (AHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang
baru lahir untuk hidup, dengan asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur
pada saat kelahiran sama sepanjang usia bayi. Pengetahuan diukur melalui
indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah. Rata-rata Lama

Universitas Sumatera Utara

7

Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas
dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan
sebagai lamanya (tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh
anak pada umur tertentu di masa mendatang. Standar hidup yang layak
digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan, yang ditentukan dari nilai
pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. (Berita Resmi Statistik Provinsi
Sumatera Utara No. 39/07/12/Thn. XIX, 01 Juli 2016)
Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk
menganalisis hubungan antara variabel-variabel. Menetukan hubungan antara
variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) sehingga didapat regresi Y atas X1,
X2,X3,...,Xk. (Sudjana, 2009).
Analisis regresi berguna untuk mendapatkan hubungan antara variabel X dan
Variabel Y, sedangkan korelasi untuk menyatakan ada atau tidaknya hubungan
yang signifikan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. (Usman
Husain, 2006).
Untuk analisa regresi akan dibedakan dua jenis variabel yaitu variable
bebas (predictor variable) dan variabel tidak bebas (variabel respon). Variabel
yang mudah didapat atau tersedia sering digolongkan dalam variabel bebas,
sedangkan variabel yang terjadi karena variabel bebas itu merupakan variable
tidak bebas (Sudjana, 2009).
Regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel
kriterium atau untuk mencari hubungan fungsional dua prediktor atau lebih

Universitas Sumatera Utara

8

dengan variabel kriteriumnya atau untuk meramalkan dua variabel prediktor atau
lebih terhadap variabel kriteriumnya (Usman Husain, 2006).
Setelah mengetahui hubungan fungsional antara variabel-variabel di mana
persamaan regresinya telah ditentukan dan telah melakukan pengujian maka
persoalan berikutnya yang dirasakan perlu, jika data hasil pengamatan terdiri dari
banyak variabel adalah seberapa kuat atau lemahnya hubungan antara variabelvariabel itu. Dengan kata lain perlu dilakukan suatu cara untuk mengetahui derajat
hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dengan
menggunakan koefisien korelasi adalah dengan menggunakan nilai absolut dari
koefisien korelasi tersebut. Besarnya koefisien korelasi (r) antara dua macam
variabel adalah 0 sampai dengan ± 1. Apabila dua buah variabel mempunyai nilai
r = 0, berarti antara dua variabel tersebut tidak ada hubungan. Sedangkan apabila
dua buah variabel mempunyai r = ± 1, maka dua buah variabel tersebut
mempunyai hubungan yang sempurna.
Persamaan Regresi Linier Berganda:
=
keterangan:

0

+

1 1

+

2 2

+⋯+

: Variabel tak bebas
0

: Konstanta
: Koefisien regresi
: Variabel bebas

j

: 1, 2, …, n

Universitas Sumatera Utara

9

maka varibel–variabel penelitian dapat dimasukkan ke dalam persamaan
dengan:
= Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
1

= Harapan Hidup (Tahun)

2

= Harapan Lama Sekolah (%)

3

= Pengeluaran Rill Perkapita (000 Rp)

1.8
BAB 1

Sistematika Penulisan
: PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode
penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB 2

: LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang suatu landasan teori yang diaplikasikan
dalam pengolahan data yang tepat, yaitu menguraikan tentang
pengertian regresi linier berganda, uji regresi linier, uji korelasi,
dan uji koefisien regresi linier berganda.

BAB 3

: PENGOLAHAN DATA
Bab ini menguraikan proses pengolahan data pada regresi linier
berganda, analisis korelasi ganda, uji keberartian regresi, dan
koefisien regresi linier berganda.

Universitas Sumatera Utara

10

BAB 4

: IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menguraikan proses pengolahan data dengan program
yang akan digunakan yaitu SPSS mulai dari input data hingga
hasil output yag membantu dalam menyelesaikan permasalahan
dalam penulisan.

BAB 5

: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini terdiri atas kesimpulan dari hasil analisis yang telah
dilakukan serta saran berdasarkan kesimpulan yang diperoleh
tentunya bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutuhk

Universitas Sumatera Utara