Kajian Semiotika dan Estetika Ornamen pada Reuncong Aceh: Studi Kasus pada Rencong Meupucok, Pudoi dan Meucugek

iv

ABSTRACT
Aceh is known as the land of rencong (reuncong). Researchers interested in
reviewing of the causes reuncong become a symbol of Aceh and also the meaning
of the symbol. Reuncong have specific meanings. On the handle, trunk and glove
reuncong eyes are ornaments or ornament also has a meaning or to decorate a
beautiful course.
To answer the above statement the author uses qualitative research methods
deskriprif. Model studies semiotics reuncong ornaments using a model study
denotative and connotative. The data obtained from the literature references and
interviews. In answer to the meaning of rencong along with the ornament author
uses the theory of Roland Barthes. Meanwhile, to assess the aesthetic value of the
collection of the Museum Aceh reuncong authors use the contextual theory.
To assess the value of symbols and meanings rencong aesthetics can not just
rely on the value of a formal review, but also have to examine in its historical
context as well.
If we lookedat history can be concluded that the ornaments on rencong
strongly influenced by the concept of a strong Islamic values.
Keywords: dagger, ornamental, decorative, symbols, meanings


Universitas Sumatera Utara

v

ABSTRAK
Aceh dikenal sebagai tanah rencong (reuncong). Peneliti tertarik mengkaji
tentang sebab-sebab reuncong menjadi simbol Aceh dan juga makna dari simbol
tersebut. Reuncong memiliki makna tertentu. Pada gagang, batang mata serta
sarung reuncong terdapat ragam hias atau ornamen juga memiliki makna atau
sebagai penghias yang indah saja.
Untuk menjawab pernyataan tersebut di atas penulis menggunakan metode
penelitian deskriprif kualitatif. Model pengkajian semiotika ornamen reuncong
menggunakan model kajian makna denotatif dan konotatif. Data-data didapatkan
dari literatur pustaka dan hasil wawancara. Dalam menjawab makna dari rencong
beserta ornamennya penulis menggunakan teori Roland Barthes. Sementara untuk
mengkaji nilai estetika dari reuncong koleksi Museum Aceh penulis
menggunakan teori kontekstual.
Untuk mengkaji nilai simbol dan makna estetika rencong tidak bisa hanya
mengandalkan tinjauan nilai formal saja tetapi juga harus mengkaji secara konteks
sejarahnya juga.

Dintinjau dari sejarah dapat disimpulkan bahwa ornamen pada rencong sangat
dipengaruhi oleh konsep nilai Islam yang kuat.
Katakunci: rencong, ornamen, ragam hias, simbol, makna

Universitas Sumatera Utara