Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Pemberian Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Selesai Kabupaten Langkat

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kelahiran bayi merupakan masa awal pertumbuhan dan perkembangan
seorang manusia. Bayi memiliki usia emas yang dimulai dari usia 0-12 bulan.Pada
usia tersebut banyak hal yang harus di sesuaikan seorang bayi terkait dengan
fungsi tubuhnya yang akan berubah seiring tumbuh kembang bayi. Selama proses
tumbuh kembang,bayi belum mampu melawan antigen atau benda asing yang
masuk ke tubuhnya secara optimal. Hal itu dikarenakan sistem imun atau
kekebalan tubuhnya masih rendah (Nanny Lia Dewi, 2011).
Sistem imun yang dibentuk dengan baik sejak bayi akan menciptakan
kekebalan tubuh yang baik hingga dewasa. Masa depan yang sehat dibutuhkan
untuk mencapai bangsa yang sehat pula. Sebuah bangsa yang sehat dapat dilihat
dari tingkat kesehatan dan optimalnya pertumbuhan dan perkembangan anak di
negara tersebut. Hal inilah yang di atur di Konvensi Hak Anak, dengan keputusan
Presiden Nomor 36 tahun 1990 yang berisi antara lain tentang hak anak untuk
memperoleh kesehatan dan kesejahteraan dasar (PERMENKES, 2014).
Kesehatan dan kesejahteraan dasar tersebut juga akan dapat dicapai dengan
pemberian imunisasi dasar pada bayi. Bayi diberikan paparan antigen asing agar

sistem

imunnya

dapat

berkembang

secara

normal

dan

beradaptasi

(Kurniati,2012).Imunisasi adalah upaya untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh seseorang terhadap suatu penyakit dengan memasukkan zat antigen yang

1

Universitas Sumatera Utara

2

sudah dilemahkan dalam bentuk vaksin ke dalam tubuh bayi atau anak. Imunisasi
terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada
penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain, diperlukan
imunisasi lainnya (Hidayat, 2008).
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada bayi karena sistem kekebalan
tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap
serangan penyakit berbahaya.Imunisasi merupakan bentuk intervensi kesehatan
yang sangat efektif dalam menurunkan angka kematian bayi dan balita.Dengan
imunisasi, berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B,
poliomyelitis, dan campak dapat dicegah (Nanny Lia Dewi, 2011).
Pada tahun 2015 angka kesakitan bayi di Indonesia, dengan penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi dilaporkan terdapat 53 kasus tetanus dari 13
provinsi dan menurut status imunisasi sebanyak 32 kasus (60%) terjadi pada
kelompok yang tidak diimunisasi, kasus difteri sebanyak 252 kasus(52,2%) dari
seluruh kasus difteri sebesar 37% tidak mendapatkan vaksinasi, kasus campak

pada bayi