Menejemen investasi Portofolio ( 1 )
MANEJEMEN INVESTASI
(FORTOFOLIO)
OLEH:
William Tanumihardja
(2013 220 096)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
INDONESIA
KAYU TANGI BANJARMASIN
1
BAB I. LATAR BELAKANG
Dewasa ini dengan adanya prinsip pasar bebas, investasi dalam bentuk kepemilikan aset
finansial mulai diminati oleh masyarakat di Indonesia. Investasi pada saham menawarkan
tingkat pertumbuhan keuntungan yang cepat dengan risiko yang juga sebanding. Untuk
memperoleh tingkat return yang tinggi, maka investor harus berani menanggung risiko yang
tinggi juga. Oleh karena itu, pemodal harus berhati-hati dalam menentukan saham mana yang
akan dipilihnya untuk berinvestasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, hendaknya
seorang investor melakukan analisis terhadap semua saham-saham yang ada dan kemudian
memilih yang dianggap aman serta mampu menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Salah
satu cara untuk meminimumkan risiko adalah dengan melakukan diversifikasi atau menyebar
investasinya dengan membentuk portofolio yang terdiri dari beberapa saham
2
BAB II. PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TEORI PORTOFOLIO DAN PORTOFOLIO
Harry M. Markowitz mengembangkan suatu teori pada dekade 1950-an yang disebut dengan
Teori Portofolio Markowitz. Teori Markowitz menggunakan beberapa pengukuran statistik
dasar untuk mengembangkan suatu rencana portofolio, diantaranya expected return, standar
deviasi baik sekuritas maupun portofolio, dan korelasi antar return. Teori ini
memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko dalam suatu investasi, dimana unsur
risiko dapat diminimalisir melalui diversifikasi dan mengkombinasikan berbagai instrumen
investasi kedalam portofolio. Pada tahun 1952 teori tersebut dipublikasi secara luas pada
Journal of Finance.
Teori Portofolio Markowitz didasarkan atas pendekatan mean (ratarata) dan variance
(varian), dimana mean merupakan pengukuran tingkat return dan varian merupakan
pengukuran tingkat risiko. Teori Portofolio Markowitz ini disebut juga sebagai mean-Varian
Model, yang menekankan pada usaha memaksimalkan ekspektasi return (mean) dan
meminimumkan ketidakpastian/risiko (varian) untuk memilih dan menyusun portofolio
optimal. Markowitz mengembangkan Index Model sebagai penyederhanaan dari MeanVarian Model, yang berusaha untuk menjawab berbagai permasalahan dalam penyusunan
portofolio, yaitu terdapatnya begitu banyak kombinasi aktiva berisiko yang dapat dipilih dan
disusun menjadi suatu portofolio. Dari sekian banyak kombinasi yang mungkin dipilih,
investor rasional pasti akan memilih portofolio optimal (efficient set).
Istilah portofolio digunakan untuk menunjukkan sekumpulan produk ( barang atau jasa yang
dapat diperjualbelikan) proyek, layanan jasa atau merk yang ditawarkan untuk dijual oleh
suatu perusahaan atau perorangan. Portofolio adalah teori yang menunjukkan sekumpulan
berbagai surat berharga atau asset (bisa berupa deposito, emas, saham, properti, obligasi, dan
lain-lain.) yang dimiliki oleh seorang investator.
Jadi portofolio adalah gabungan beberapa investasi surat berharga dengan diversifikasi
tertentu
Banyak pakar finace merumuskan bahwa tujuan pembentukan portofolio secara umum ada
dua. Dimana dua-duanya bertujuan untuk memberikan kepuasan yang maksimum kepada
pemeggang saham. Para pemegam saham selalu saja menuntuk secara maksimal kepada
pihak manajemen untuk bekerja dan meningkatkan keuntungan setiap tahunnya, dan jika
pihak manejemen tidak mampu untuk meningkatkan keuntungan maka pihak pemegang
saham khususnya komisaris perusahaan bisa langsung mendapat teguran. Inidisebabkan
karena komisaris perusahaan adalah memiliki karakteristik sebagai penghindar resiko.
Adapun tujuan pembentukan portofolio adalah:
1) Berusaha untuk memberikan keuntungan yang maksimum sesuai dengan yang
diharapkan atau adanya return yang diharapakan (expected return).
2) Menciptakan resiko yang minimum.
3) Menciptankan continuity dalam bisnis.
3
B. PORTOFOLIO dan DIVERTIFIKASI INVESTASI
Salah satu cara untuk yang dapat dilakukan untuk menempatkan sejumlah dana pada tempattempat yang jauh dari resiko dan maksimal dari keuntungan adalah dengan melakukan
diversifikasi investasi. Diversifikasi investasi diartikan sebagai bentuk solusi untuk
menghindari resiko dan memperbesar atau menaikan keuntungan. Dengan itu portofolio dan
diversifikasi investasi dilihat sebagai bentuk menganekaragamkan investasi dengan cara
menempatkan dana pada lebih satu tempat bisnis atau lebih dari satu sekuritas, minimal
keputusan portofolio adalah pada dua sekuritas.
C. PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL
Portofolio optimal merupakan pilihan dari berbagai sekuritas dari portofolio efisien.
Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi
tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya, atau menentukan tingkat risiko yang
tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan
memilih portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan
mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio.Dalam
memilih portofolio yang optimal ada beberapa pendekatan yaitu:
1 Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor
Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan pada
return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor
mempunyai fungsi utility yang sama atau berada pada titik persinggungan utiliti investor
dengan effiicient set. (Jogiyanto, 2000: 193)
Tiap investor mempunyai tanggapan risiko yang berbeda-beda. Investor yang mempunyai
tanggapan kurang menyukai risiko mungkin akan memilih portofolio di titik B. Tapi, investor
lainnya mungkin mempunyai tanggapan risiko berbeda, sehingga mereka memilih portofolio
yang lainnya selama portofolio tersebut merupakan portofolio efisien yang masih berada di
efficient set. Portofolio mana yang akan dipilih investor tergantung dari fungsi utilitinya
masing-masing.
2 Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz
Dalam pendekatan ini pemilihan portofolio investor didasarkan pada preferensi mereka
terhadap return yang diharapkan dan risiko masing-masing pilihan portofolio, kontribusi yang
sangat pentinga bagi investor adalah bagaimana seharusnya melakukan deversifikasi secara
optimal.Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari model markowitz menurut yaitu;
(Tandelilin,2001: 79)
a.
Semua titik portofolio yang ada dalam permukaan efisien mempunyai kedudukan yang
sama antara satu dengan lainnya.
b.
Model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa investor boleh meminjam dana untuk
membiayai portofolio pada aset yang berisiko dan Model Markowitz juga belum
memperhitungkan kemungkinan investor untuk melakukan investasi pada aset bebas risiko.
c.
Dalam kenyataanya, investor yang berbeda-beda akan mengestimasi imput yang
berbeda pula ke dalam model Markowitz, sehingga garis pemukaan efisien yang dihasilkan
juga berbeda-beda bagi masing-masing investor. Portofolio optimal berdasarkan model
Markowitz di dasarkan pada empat asumsi, yaitu: (Tandelilin, 2001: 78)
4
1.
waktu yang digunakan hanya satu periode
2. Tidak ada biaya transaksi
3.
Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko
4. Tidak ada simpanan dan pinjaman bebas risiko
Asumsi bahwa preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan pada return ekspektasi
dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor mempunyai
fungsi utility yang sama. Pada kenyatannya tiap-tiap investor memiliki fungsi utilitas yang
berbeda, sehingga portofolio optimal akan dapat berbeda.
3 Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko.
Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return ekspektasi tertentu dengan varian
return (risiko) yang sama dengan nol, karena variannya sama dengan nol, maka kovarian
antara bebas resiko juga sama dengan nol. Aktiva bebas risiko misalnya Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), karena variannya (deviasi standar ) = 0 kovarian antara bebas aktiva bebas
risiko dengan aktiva berisiko yang lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai berikut;
(jogiyanto, 2000: 195)
sBRi = rBRi . sBR . si
Dari pernyataan di atas, maka aset bebas risiko merupaka aset yang tingkat returnnya di masa
depan sudah dapat dipastikan pada saat ini karena ditunjukkan oleh varians yang sama
dengan nol.
4 Portofolio optimal berdasarkan model Indeks Tunggal
Model indeks tunggal dapat digunakan sebagai alternatif dari model Markowitz untuk
menentukan efficient set dengan perhitungan yang lebih sederhana. Model ini merupakan
penyederhanaan dari model Markowitz. Model ini dikembangkan oleh William Sharpe
(1963) yang disebut dengan (single-index model), yang dapat digunakan untuk menghitung
return ekspektasi dan risiko portofolio.(Jogiyanto, 2000: 203)
Model indeks tunggal didasarka pada pengamatan bahwa harga dari suatu skuritas
berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar dan memepunyai reaksi yang sama terhadap
suatu faktor atau indeks harga saham gabungan (IHSG), karena return dari suatu sekuritas
dan return dari indeks pasar yang umum dapat ditulis sebagai berikut; (Halim, 2003: 78)
Ri = ai +bi . RM + ei
Ri = return sekuritas ke-i
ai = nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap return pasar
bi = Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Ri akibat dari perubahan RM
RM = tingkat return dari indeks pasar, juga merupakan suatu variable Acak
ei = kesalahan residual yang merupakan variabel acak dengan nilai ekspektasinya sama
dengan nol atau E(ei) = 0
Model indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke dalam dua komponen yaitu;
a.
Komponen return yang unik diwakili oleh alpha (ai) yang independen terhadap return
pasar.
b.
Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang diwakili beta (bi) dan RM
Sehingga bentuk ekspektasi return dapat ditulis dengan persamaan;
E (Ri) = E ( ai + bi . RM + ei) atau
= E ( aI) + E(bi ) . E(RM) + E( eI)
atau bisa diformulasikan sebagai berikut;
E (Ri) = ai + bi . E(RM )
sumber: (Jogiyanto, 2000: 204-206)
5
BAB III. PENUTUP
D. KESIMPULAN
Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return
ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya, atau menentukan tingkat risiko
yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional
akan memilih portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan
mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio
6
E. DAFTAR PUSTAKA
http://www.jackmeruno.com/2013/12/manajemen-portofolio-dan-analisis.html
http://aikinvestasi.blogspot.co.id/2012/12/pemilihan-portofolio.html
http://adilahlayungsantini.blogspot.co.id/2014/05/portofolio-manajemen-investasi.html
http://ilerning.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=98:pemilihan
portofolio&catid=43:investasi-dan-lembaga-keuangan&Itemid=59
http://bisnisforlife.com/pengertian-portofolio-dalam-bidang-keuangan.htm
Tandelilin Eduardus, 2001. “Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio”, BPFEYogyakarta, edisi pertama.
http://deden08m.files.wordpress.com/2011/09/materi-5-pemilhan-portofolio.pdf
7
(FORTOFOLIO)
OLEH:
William Tanumihardja
(2013 220 096)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
INDONESIA
KAYU TANGI BANJARMASIN
1
BAB I. LATAR BELAKANG
Dewasa ini dengan adanya prinsip pasar bebas, investasi dalam bentuk kepemilikan aset
finansial mulai diminati oleh masyarakat di Indonesia. Investasi pada saham menawarkan
tingkat pertumbuhan keuntungan yang cepat dengan risiko yang juga sebanding. Untuk
memperoleh tingkat return yang tinggi, maka investor harus berani menanggung risiko yang
tinggi juga. Oleh karena itu, pemodal harus berhati-hati dalam menentukan saham mana yang
akan dipilihnya untuk berinvestasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, hendaknya
seorang investor melakukan analisis terhadap semua saham-saham yang ada dan kemudian
memilih yang dianggap aman serta mampu menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Salah
satu cara untuk meminimumkan risiko adalah dengan melakukan diversifikasi atau menyebar
investasinya dengan membentuk portofolio yang terdiri dari beberapa saham
2
BAB II. PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TEORI PORTOFOLIO DAN PORTOFOLIO
Harry M. Markowitz mengembangkan suatu teori pada dekade 1950-an yang disebut dengan
Teori Portofolio Markowitz. Teori Markowitz menggunakan beberapa pengukuran statistik
dasar untuk mengembangkan suatu rencana portofolio, diantaranya expected return, standar
deviasi baik sekuritas maupun portofolio, dan korelasi antar return. Teori ini
memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko dalam suatu investasi, dimana unsur
risiko dapat diminimalisir melalui diversifikasi dan mengkombinasikan berbagai instrumen
investasi kedalam portofolio. Pada tahun 1952 teori tersebut dipublikasi secara luas pada
Journal of Finance.
Teori Portofolio Markowitz didasarkan atas pendekatan mean (ratarata) dan variance
(varian), dimana mean merupakan pengukuran tingkat return dan varian merupakan
pengukuran tingkat risiko. Teori Portofolio Markowitz ini disebut juga sebagai mean-Varian
Model, yang menekankan pada usaha memaksimalkan ekspektasi return (mean) dan
meminimumkan ketidakpastian/risiko (varian) untuk memilih dan menyusun portofolio
optimal. Markowitz mengembangkan Index Model sebagai penyederhanaan dari MeanVarian Model, yang berusaha untuk menjawab berbagai permasalahan dalam penyusunan
portofolio, yaitu terdapatnya begitu banyak kombinasi aktiva berisiko yang dapat dipilih dan
disusun menjadi suatu portofolio. Dari sekian banyak kombinasi yang mungkin dipilih,
investor rasional pasti akan memilih portofolio optimal (efficient set).
Istilah portofolio digunakan untuk menunjukkan sekumpulan produk ( barang atau jasa yang
dapat diperjualbelikan) proyek, layanan jasa atau merk yang ditawarkan untuk dijual oleh
suatu perusahaan atau perorangan. Portofolio adalah teori yang menunjukkan sekumpulan
berbagai surat berharga atau asset (bisa berupa deposito, emas, saham, properti, obligasi, dan
lain-lain.) yang dimiliki oleh seorang investator.
Jadi portofolio adalah gabungan beberapa investasi surat berharga dengan diversifikasi
tertentu
Banyak pakar finace merumuskan bahwa tujuan pembentukan portofolio secara umum ada
dua. Dimana dua-duanya bertujuan untuk memberikan kepuasan yang maksimum kepada
pemeggang saham. Para pemegam saham selalu saja menuntuk secara maksimal kepada
pihak manajemen untuk bekerja dan meningkatkan keuntungan setiap tahunnya, dan jika
pihak manejemen tidak mampu untuk meningkatkan keuntungan maka pihak pemegang
saham khususnya komisaris perusahaan bisa langsung mendapat teguran. Inidisebabkan
karena komisaris perusahaan adalah memiliki karakteristik sebagai penghindar resiko.
Adapun tujuan pembentukan portofolio adalah:
1) Berusaha untuk memberikan keuntungan yang maksimum sesuai dengan yang
diharapkan atau adanya return yang diharapakan (expected return).
2) Menciptakan resiko yang minimum.
3) Menciptankan continuity dalam bisnis.
3
B. PORTOFOLIO dan DIVERTIFIKASI INVESTASI
Salah satu cara untuk yang dapat dilakukan untuk menempatkan sejumlah dana pada tempattempat yang jauh dari resiko dan maksimal dari keuntungan adalah dengan melakukan
diversifikasi investasi. Diversifikasi investasi diartikan sebagai bentuk solusi untuk
menghindari resiko dan memperbesar atau menaikan keuntungan. Dengan itu portofolio dan
diversifikasi investasi dilihat sebagai bentuk menganekaragamkan investasi dengan cara
menempatkan dana pada lebih satu tempat bisnis atau lebih dari satu sekuritas, minimal
keputusan portofolio adalah pada dua sekuritas.
C. PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL
Portofolio optimal merupakan pilihan dari berbagai sekuritas dari portofolio efisien.
Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi
tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya, atau menentukan tingkat risiko yang
tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan
memilih portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan
mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio.Dalam
memilih portofolio yang optimal ada beberapa pendekatan yaitu:
1 Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor
Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan pada
return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor
mempunyai fungsi utility yang sama atau berada pada titik persinggungan utiliti investor
dengan effiicient set. (Jogiyanto, 2000: 193)
Tiap investor mempunyai tanggapan risiko yang berbeda-beda. Investor yang mempunyai
tanggapan kurang menyukai risiko mungkin akan memilih portofolio di titik B. Tapi, investor
lainnya mungkin mempunyai tanggapan risiko berbeda, sehingga mereka memilih portofolio
yang lainnya selama portofolio tersebut merupakan portofolio efisien yang masih berada di
efficient set. Portofolio mana yang akan dipilih investor tergantung dari fungsi utilitinya
masing-masing.
2 Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz
Dalam pendekatan ini pemilihan portofolio investor didasarkan pada preferensi mereka
terhadap return yang diharapkan dan risiko masing-masing pilihan portofolio, kontribusi yang
sangat pentinga bagi investor adalah bagaimana seharusnya melakukan deversifikasi secara
optimal.Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari model markowitz menurut yaitu;
(Tandelilin,2001: 79)
a.
Semua titik portofolio yang ada dalam permukaan efisien mempunyai kedudukan yang
sama antara satu dengan lainnya.
b.
Model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa investor boleh meminjam dana untuk
membiayai portofolio pada aset yang berisiko dan Model Markowitz juga belum
memperhitungkan kemungkinan investor untuk melakukan investasi pada aset bebas risiko.
c.
Dalam kenyataanya, investor yang berbeda-beda akan mengestimasi imput yang
berbeda pula ke dalam model Markowitz, sehingga garis pemukaan efisien yang dihasilkan
juga berbeda-beda bagi masing-masing investor. Portofolio optimal berdasarkan model
Markowitz di dasarkan pada empat asumsi, yaitu: (Tandelilin, 2001: 78)
4
1.
waktu yang digunakan hanya satu periode
2. Tidak ada biaya transaksi
3.
Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko
4. Tidak ada simpanan dan pinjaman bebas risiko
Asumsi bahwa preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan pada return ekspektasi
dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor mempunyai
fungsi utility yang sama. Pada kenyatannya tiap-tiap investor memiliki fungsi utilitas yang
berbeda, sehingga portofolio optimal akan dapat berbeda.
3 Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko.
Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return ekspektasi tertentu dengan varian
return (risiko) yang sama dengan nol, karena variannya sama dengan nol, maka kovarian
antara bebas resiko juga sama dengan nol. Aktiva bebas risiko misalnya Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), karena variannya (deviasi standar ) = 0 kovarian antara bebas aktiva bebas
risiko dengan aktiva berisiko yang lainnya akan menjadi sama dengan nol sebagai berikut;
(jogiyanto, 2000: 195)
sBRi = rBRi . sBR . si
Dari pernyataan di atas, maka aset bebas risiko merupaka aset yang tingkat returnnya di masa
depan sudah dapat dipastikan pada saat ini karena ditunjukkan oleh varians yang sama
dengan nol.
4 Portofolio optimal berdasarkan model Indeks Tunggal
Model indeks tunggal dapat digunakan sebagai alternatif dari model Markowitz untuk
menentukan efficient set dengan perhitungan yang lebih sederhana. Model ini merupakan
penyederhanaan dari model Markowitz. Model ini dikembangkan oleh William Sharpe
(1963) yang disebut dengan (single-index model), yang dapat digunakan untuk menghitung
return ekspektasi dan risiko portofolio.(Jogiyanto, 2000: 203)
Model indeks tunggal didasarka pada pengamatan bahwa harga dari suatu skuritas
berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar dan memepunyai reaksi yang sama terhadap
suatu faktor atau indeks harga saham gabungan (IHSG), karena return dari suatu sekuritas
dan return dari indeks pasar yang umum dapat ditulis sebagai berikut; (Halim, 2003: 78)
Ri = ai +bi . RM + ei
Ri = return sekuritas ke-i
ai = nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap return pasar
bi = Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Ri akibat dari perubahan RM
RM = tingkat return dari indeks pasar, juga merupakan suatu variable Acak
ei = kesalahan residual yang merupakan variabel acak dengan nilai ekspektasinya sama
dengan nol atau E(ei) = 0
Model indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke dalam dua komponen yaitu;
a.
Komponen return yang unik diwakili oleh alpha (ai) yang independen terhadap return
pasar.
b.
Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang diwakili beta (bi) dan RM
Sehingga bentuk ekspektasi return dapat ditulis dengan persamaan;
E (Ri) = E ( ai + bi . RM + ei) atau
= E ( aI) + E(bi ) . E(RM) + E( eI)
atau bisa diformulasikan sebagai berikut;
E (Ri) = ai + bi . E(RM )
sumber: (Jogiyanto, 2000: 204-206)
5
BAB III. PENUTUP
D. KESIMPULAN
Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return
ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya, atau menentukan tingkat risiko
yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional
akan memilih portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan
mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio
6
E. DAFTAR PUSTAKA
http://www.jackmeruno.com/2013/12/manajemen-portofolio-dan-analisis.html
http://aikinvestasi.blogspot.co.id/2012/12/pemilihan-portofolio.html
http://adilahlayungsantini.blogspot.co.id/2014/05/portofolio-manajemen-investasi.html
http://ilerning.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=98:pemilihan
portofolio&catid=43:investasi-dan-lembaga-keuangan&Itemid=59
http://bisnisforlife.com/pengertian-portofolio-dalam-bidang-keuangan.htm
Tandelilin Eduardus, 2001. “Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio”, BPFEYogyakarta, edisi pertama.
http://deden08m.files.wordpress.com/2011/09/materi-5-pemilhan-portofolio.pdf
7