PAPER AUDIT SIKLUS PRODUKSI PERSEDIAAN

PAPER
AUDIT SIKLUS PRODUKSI-PERSEDIAAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penerapan proses GCG (Good Corporate Governance) dalam suatu
perusahaan merupakan proses yang tidak mudah. Diperlukan konsistensi,
komitmen dan pemahaman tentang bagaimana seharusnya proses tersebut
dijalankan dalam perusahaan. Dalam perusahaan publik maupun di
BUMN penerapan proses GCG belum diterapkan dan dipahami seutuhnya.
Hal tersebut bisa dilihat dari kasus – kasus yang terjadi.

Seperti kasus audit persediaan yang dialami oleh Bertolini’s. Kasus ini
menunjukkan bagaimana proses tata kelola yang dijalankan dalam suatu
perusahaan dan bagaimana peran dari tiap-tiap organ pengawas di dalam
menyajikan laporan keuangan yang tidak salah saji dan mampu
menggambarkan keadaan keuangan perusahaan yang semestinya. PT KAI
memiliki business environment yang berbeda dengan perusahaan lainnya.


BAB II
PEMBAHASAN
Dalam praktiknya Pt. Inti Bintang Mas perkasa telah melaksanakan
pengendalian internal terhadap persediaan bahan baku produksinya, yaitu sebagai
berikut:
A. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian ini meliputi, kebijakan dan prosedur yang
menunjukkan keseluruhan sikap dari manajemen puncak, direksi, dan pemilik
perusahaan

mengenai

pentingnya

pengendalian

dalam

perusahaan.


Lingkungan Pengendalian PT. Inti Bintang Mas Perkasa meliputi:
1. Integritas dan Nilai Etika
Yaitu merupakan nilai-nilai integritas seperti kejujuran, keadilan,
kedisiplinan dan tanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan.
Kode etik yang diterapkan Pt. Inti Bintang Mas Perkasa untuk mengatur
pegawai dalam bekerja maliputi:
a. Jam kantor yang berlaku hari senin sampai Sabtu dimulai pukul 7.30
WIB sampai pukul 16.30 WIB.
b. Karyawan diwajibkan datang tepat waktu.
c. Karyawan diwajibkan datang menggunakan seragam.
d. Setiap karyawan harus mengisi daftar hadir.
2. Komitmen terhadap Kompetensi
Meliputi pertimbangan manajemen mengenai tingkat pengetahuan dan
ketrampilan untuk melakukan tugas tertentu. Untuk mendapatkan pegawai
yang benar-benar kompeten maka PT. Inti Bintang Mas Perkasa
menerapkan cara penerimaan pegawai. Pegawai yang mendaftar akan
diseleksi dengan wawancara dan psikotes. Yang lulus seleksi, diberi masa
percobaan selama tiga bulan sebelum diangkat sebagai pegawai tetap.
Untuk meningkatkan kemampuan pegawainya, perusahaan melakukan
program pendidikan dan pelatihan. Dan mengikutsertakan pegawainya

dalam pelatihan yang diadakan diluar perusahaan.
Sedangkan untuk memotivasi kawrawannya, yaitu dengan memberikan
promosi yang berupa promosi kenaikan jabatan. Sementara untuk mutasi
pegawai, PT. Inti Bintang Mas Perkasa berwenang memutasi pegawai
dengan tujuan menerapkan pegawai yang tepat dalam mencapai sasaran.
3. Falsafah manajemen dan Gaya Operasi

Menunjukkan sikap manajemen terhadap pengendalian. PT. Inti Bintang
Mas Perkasa memperhatikan hal tersebut dengan menerapkan unsur
pengendalian yang tercermin dari adanya struktur organisasi dan
pendekatan manajemen dalam mengambil dan menghadapi resiko.
4. Struktur Organisasi
PT. Inti Bintang Mas Perkasa memeiliki struktur organisasi yang
brebentuk gawris dan staf yang dilengkapi dengan tugas yang jelas untuk
masing-maisng bagian. Sehinggan terlihat jelas wewenang, tugas dan
tanggung jawab tiap bagian tersebut.
5. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
Pelimpaha wewenang dan tanggung jawab PT. inti Bintang Mas Perkasa
ini diwujudkan secara tertulis dalam uraian tugas yang ditetapkan
perusahaan sesuai kedudukannya dalam struktur organisasi. Selain itu,

tugas dan wewenang masing-masing departemen ditetapkan oleh
manajemen dalam Job Description.
6. Kebijakan dan Prosedur Kepegawaian
Meliputi penerimaan, pengangkatan dan pemberhentian karyawan,
penetapan gaji, tarif gaji dan tarif lembur. Perusahaan juga membrikan
kompensasi yang layak atas prestasi dan jasa yang telah diberikan
karyawan, seperti kenaikan gaji, bonus, dan tunjangan-tunjangan.
B. Penaksiran Resiko
Berbagai resiko dapat timbul atau berubah karena keadaan yang berhubungan
dengan siklus produksi seperti berikut:
1. Perubahan dalam lingkungan operasi
Perusahaan harus dapat melakukan antisipasi untuk menghadapi setiap
perubahan yang terjadi.
2. Personil dan karyawan baru
Terhadap karyawan baru, perusahaan memberlakukan masa percobaan dan
trainning. Jika setelah melewati masa tersebut, ternyata pegawai kurang
memuaskan, maka diadakanpelatihan tambahan atau dipindahkan ke
bagian lain yang sesuai kemampuan dan keahliannya. Selain itu pegawai
baru harus didampingi oleh pegawai senior, agar karyawan baru bisa lebih
cepat menguasai pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Teknologi Baru

Dengan adanya teknologi baru tentu akan menambah resiko yang
dihadapi. Teknologi dalam sistem informasi telah diantisipasi oleh Pt. Inti
Bintang Mas Perkasa, seperti penggunaan komputer untuk mengakses
internet guna memperoleh informasi yang relevan dengan kegiatan
perusahaan. Selain tiu perusahaan selalu memonitor teknologi baru dan
aplikasinyaserta perkembangan dari perusahaan lain dan melakukan
kerjasama dengan perusahaan yang memiliki tingkat riset dan teknologi
yang relevan dengan perusahaan.
C. Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi)
Kualitas informasi akan mempengaruhi manajemen dalam mengambil
keputusan dalam pengelolaan dan pengendalian perusahaan dan menyiapkan
laporan. Adanya informasi tentang persediaan Bahan Baku produksi yang
disajikan dapat memberi keyakinan:
1. Semua persediaan bahan baku telah dicatat sesuai dengan dokumen yang
ada dan pada periode yang bersangkutan.
2. Persediaan bahan baku telah disimpan dalam tempat yang aman.
3. Jumlah persediaan mencerminkan nilai yang seharusnya.
4. Efisiensi penyerapan bahan baku dalam suatu periode.

Informasi yang baik juga harus didukung olehkemampuan
mengkomunikasikan informasi tersebut. Komunikasi yang dilakukan PT.
Inti Bintang Mas Perkasa dilakukan dengan cara lisan atau tulisan. Secara
lisan

dilakukan

dengan

berbicara

langsung

pada

bagian

yang

bersangkutan, sedangkan tertulis disampaikan melalui memo dinas.

D. pemantauan
aktivitas pemantauan berhubungan dengan penilaian kualitas pengendalian
internal secara terus-menerus untuk menentukan apakah pengendalian telah
dilaksanakan. Pemantauan yang dilakukan oleh auditor internal adalah
melakukan audit atas kegiatan pengelolaan persediaan bahan baku secara
periodik. Kegiatan pengelolaan ini dilakukan dengan memantau aktivitas
pembelian bahan baku produksi, penyimpanan bahan baku, pemeliharaan
bahan baku, dan pengeluaran bahan baku yang didukung oleh dokumendokumen yang berhubungan. Dari hasil pemantauan ini dapat diketahui
kelemahan perusahaan dan dapat diusulkan pengendalian yan lebih baik.

E. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian yang dilakukan oleh PT. Inti Bintang Mas Perkasa
yang berhubungan dengan persediaan bahan baku produksi meliputi:
1. Review Kerja
Dilakukan bila terdapat kesalahan dalam sistem dan kebijakan. Apabila
ada kesalahan dalam sistem misalnya kesalahan sistem pengelompokan
bahan baku di gudang, maka yang akan mereview adalah bagian gudang.
Sedangkan bila ada kesalahan dalam kebijakan yang berlaku, maka yang
melakukan review adalah pihak manajemen.
2. Pemisahan Fungsi

Untuk mencegah adanya pelaksanaan tugas secara tumpang tindih yang
memungkinkan terjadinya penyimpangan. Pemisahan fungsi yang
berkaitan dengan pengelolaan persediaan bahan baku PT. Inti Bintang Mas
Perkasa maliputi:
a. Fungsi pembelian dilakukan oleh fungsi pengadaan yang didasarkan
atas Permintaan Pengadaan Material (PPM).
b. Fungsi penyimpanan dan pengeluaran bahan baku yang dilakukan oleh
bagian gudang.
c. Fungsi pencatatan persediaan bahan baku yang dilakukan oleh bagian
akuntansi.
d. Fungsi pemeriksaan dilakukan oleh bagian audit internal.
3. Proses Pengolahan Informasi
Kegiatan pengendalian proses informasi dilakukan untuk memberikan
jaminan bahwa transaksi yang dilakukan adalah transaksi yang sah dan
untuk memastikan adanya otorisasi atas dokumen dan catatan. Misalnya
surat permintaan dan pengeluaran material yang diotorisaasi oleh pihak
yang berwenang kemudian dijadikan dasar untuk melakukan pengiriman
ke bagian yang membutuhkan. Selain itu proses informasi dilakukan
periodik (contoh triwulan) untuk melaporkan aktivitas pemakaian bahan
baku.

4. Pengendalian fisik.
Pengendalian fisik yang dilakukan PT. Inti Bintang Mas Perkasa meliputi:
Pengecekan secara independen atas fisik persediaan dilakukan dengan cara
Stock Opname, yaitu dengan mencocokan antara jumlah fisik yang ada
digudang dengan catatan persediaan yang diselenggarakan di departemen
akuntansi biaya. Secara periodik.

Sistem perhitungan fisik digunakan untuk menghitung secara fisik
persediaan yang ada di gudang, hasilnya digunakan untuk meminta
pertanggungjawaban departemen akuntansi biaya mengenai keandalan
catatan persediaan bahan baku yang diselenggarakan.
Unsur pengawasan internal dalam sistem perhitungan fisik PT. Inti
Bintang Mas Perkasa meliputi:
(a) organisasi
perhitungan fisik persediaan dilakukan oleh panitia yang terdiri dari
fungsi pemegang kartu perhitungan fisik, fungsi perhitungan dan
fungsi pengecek. Panitia harus dari karyawan selain fungsi gudang dan
fungsi akuntansi, karena dua fungsi inilah yang dievaluasi tanggung
jawabnya.
(b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Daftar hasil perhitungan fisik di tandatangani oleh ketua panitia.
Pencatatan hasil perhitungan fisik didasarkan atas kartu perhitungn
fisik yang telah diteliti oleh pemegang kartu. Harga satuan yang
dicantumkan dalam daftar hasil berasal dari kartu persediaan yang
bersangkutan. Penyesuaian terhadap kartu persediaan didasarkan
informasi (kuantitas dan harga) tiap jenis persediaan yang tercantum
dalam daftar perhitungan fisik.
(c) Praktik yang sehat
Praktik yang sehat yang dilakukan PT. Inti Bintang Mas Perkasa
meliputi kartu perhitungan fisik bernomor urut tercetak dan
penggunaannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi pemegang kartu.
Perhitungan fisik tiap jenis persediaan dilakukan dua kali secara
independen (pertama oleh penghitung dan kedua oleh pengecek). Data
persediaan yang tercantum dalam kartu perhitungan fisik dicocokan
oleh pemegang kartu sebelum data tercantum dalam kartu perhitungan
dan dicatat dalam daftar hasil.
5. Pengendalian atas Dokumen dan Catatan
Dilakukan untuk memeriksa setiap dokumen yang berkaitan dengan
persediaan bahan baku. Contohnya bukti penerimaan dan pengeluaran
bahan baku dari gudang. Pencatatan bahan baku yang ada di gudang

dilakukan dengan dua kartu. Pertama kartu persediaan disimpan ditempat

file, sedangkan kartu stock digantungkan di barang/ material masingmasing. Pengendalian akuntansi persediaan bahan baku oleh PT. Inti
Bintang Mas Perkasa dilakukan dengan:
a. Metode perpetual. Metode ini dipilih agar mudah mengetahui saldo
persediaan yang ada digudang setiap saat perusahaan melkukan proses
produksinya berdasarkan pesanan.

BAB III
PENUTUP
Berdasarkan kasus PT. Inti Bintang Mas tersebut dapat kita lihat relevansinya
dengan teori audit produksi persediaan terkait penerapannya pada operasional PT.
Inti Bintang Mas.
1. Pelaksanaan audit internal PT. Inti Bintang Mas