Marjinalisasi Etnis Asli Studi Etnografi: Tersingkirnya Etnis Simalungun Sebagai Etnis Asli Secara Fisik dan Kebudayaan di Sei Mangkei Kabupaten Simalungun

ABSTRAK
FRITZ OCTO SARAGIH 120905047 (2016).Marjinalisasi Etnis Asli (Studi
Kasus: Tersingkirnya Etnis Simlaungun Sebagai Etnis Asli Secara Fisik dan
KebudayaanDi Sei Mangkei Kabupaten Simalungun). Skripsi ini terdiri dari
142 halaman, gambar, tabel, daftar pustaka, dan surat pernyataan penelitian.
Skripsi ini berjudul “Marginalisasi Etnis Asli (Studi Etnografi:
Tersingkirnya Etnis Simalungun Sebagai Etnis Asli Secara Fisik dan Kebudayaan
di Sei Mangkei Kabupaten Simalungun)”.Secara umum skripsi ini menjelaskan
tentang bagaimana Etnis Simalungun dalam menyambut masuknya pendatang dari
berbagai daerah ke Sei Mangkei Kabupaten Simalungun dan menjelaskan proses
marginalisasi Etnis Simalungun akibat pengaruh migrasi tersebut. Dalam skripsi
ini peneliti memilih Nagori Sei Mangkei sebagai lokasi penelitian untuk melihat
perkembangan pembangunan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) yang semakin
mempengaruhi migrasi serta peran budaya Etnis Simalungun dalam menyikapi
dominasi etnis pendatang.Masyarakat Nagori Sei Mangkei dari masyarakat desa,
masyarakat perkebunan, dan masyarakat karyawan KEK adalah wadah untuk
memperoleh data primer dan didukung sumber-sumber kepustakaan sebagai data
sekunder. Skripsi ini dibuat untuk melihat dan memahami bagaimana migrasi
dominasi dari berbagai etnis pendatang seperti Jawa, Toba, Tapanuli, ataupun
Karo ke Sei Mangkei Kabupaten Simalungun dan juga memperlihatkan
bagaimana terjadinya marginalisasi Etnis Simalungun di Sei Mangkei Kabupaten

Simalungun.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan secara
langsung disertakanwawancara langsung dengan beberapa masyarakat Etnis
Simalungun dan non Simalungun yang ada di Sei Mangkei, dan beberapa tokohtokoh masyarakat Simalungun yang aktif dalam organisasi masyarakat
Simalungun. Hasil penelitian menunjukan bahwa salah satu penyebab
marginalisasi Etnis Simalungun di Sei Mangkei adalah akibat migrasi Etnis Jawa
yang datang untuk bekerja sebagai buruh perkebunan dan kemudian oleh
masuknya Etnis Toba, Tapanuli dan Karo sebagai etnis tetangga yang
pengaruhnya semakin kompleks di Sei Mangkei Kabupaten Simalungun. Faktor
lain yang mempengaruhi terjadinya masjinalisasi Etnis Simalungun di Sei
Mangkei adalah kurangnya peran budaya Simalungun, kurangnya ketegasan
masyarakat Etnis Simalungun dalam menunjukan jati diri atau identitas sebagai
Etnis Simalungun dan terdapatkebiasaan-kebiasaan Etnis Simalungun yang
melemahkan semangat bersaing.
Aspek yang dikaji dalam masalah ini ialah marginalisasi fisik atau jumlah,
marjinalisasi budaya seperti bahasa, dialek, pengetahuan tentang
kebudayaanSimalungun, dandalam aspek kedudukan atau politik.Dalam tulisan
ini, menunjukkan bahwa terdapat beberapa masyarakat Etnis Simalungun yang
tidak mengetahui kebudayaan Simalungun bahkan telah menghilangkan
identitasnya sebagai Etnis Simalungun dengan tidak menyertakan marga dalam

kehidupan sehari-harinya.Dalam penulisan skripsi ini juga terdapat perbandingan
dengan menagamati beberapa daerah perbatasan Simalungun.

ii

Universitas Sumatera Utara

Dari pengamatan peneliti terlihat bagaimana minimnya jumlah Etnis
Simalungun di beberapa daerah perbatasan Kabupaten Simalungun, seperti
Parapat, Perdagangan dan Serbelawan. Hal ini mempengaruhi interaksi sosial
Etnis Simalungun yang harus menguasai bahasa serta kebudayaan dari etnis
lainnya.Kesimpulan yang bisa dicapai melalui tulisan ini adalah bahwa
EtnisSimalungun sebagai Etnis asli di tanah Simalungun belum bisa menunjukkan
status sebagai putra putri daerah di tanah Simalungun yang diakibatkan oleh
proses migrasi dan dominasi pendatang yang begitu pesat di Sei Mangkei,
Kecamatan Bosar Maligas Kabupaten Simalungun dan kurangnya peran budaya
dalam menjaga eksistensi identitas Etnis Simalungun.

Kata Kunci : Marjinaliasi, Etnisitas, Eksistensi, Identitas, Simalungun


iii

Universitas Sumatera Utara