Hubungan antara Perceived Social Support dengan Subjective Well_Being Pada Purnawirawan TNI Ubaya Repository

I Gusti Ayu Putu Mas Jayanti (5130144). Hubungan antara Perceived Social
Support dengan Subjective Well-Being pada Purnawirawan TNI. Skripsi
Sarjana Strata 1. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. (2017).

INTISARI

Pensiun seringkali dianggap sebagai stressful life events yang dapat
membuat individu memiliki subjective well-being (SWB) yang rendah. SWB
terdiri dari 3 dimensi, yaitu life satisfaction, positive affect dan negative affect.
Perceived social support dapat berperan sebagai stress buffer dalam menghadapi
stressful live events, sehingga memungkinkan untuk memilki subjective wellbeing yang tinggi pada masa pensiun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara perceived social support dengan subjective well-being pada
purnawirawan TNI.
Subjek pada penelitian ini berjumlah 40 orang yang merupakan
purnawirawan TNI dengan rentang usia 53-65 tahun yang berdomisili di
Denpasar. Subjek dipilih dengan metode non-probability. Alat ukur yang
digunakan pada penelitian ini adalah: Interpersonal Support Evaluation List yang
dibuat Brummet (dalam Cohen & Hoberman, 1983); Satisfaction with Life Scale
dari Diener et al., (1985); dan Positive and Negative Affect Scale dari Watson,
Clark, & Tellegen (1988). Data yang diperoleh, kemudian dianalisis
menggunakan teknik korelasi Pearson dan Spearman.

Hasil penelitian menunjukkan ada korelasi positif dan signifikan antara
perceived social support dengan life satisfaction (r = .420; p (.007) < 0.05) dan
positive affect (r = .667; p (.000) < 0.05). Korelasi yang positif dan signifikan
berarti semakin tinggi perceived social support, maka semakin tinggi pula life
satisfaction dan positive affect yang dirasakan individu. Korelasi negatif dan tidak
signifikan ditunjukkan antara perceived social support dengan negative affect (r =
-.208; p (.119) > 0.05). Pada penelitian ini, sebagian besar subjek memiliki:
perceived social support yang tergolong tinggi (40%); life satisfaction tergolong
sedang (37.5%) hingga tinggi (37.5%); positive affect tergolong rendah (37.5%);
dan negative affect tergolong sedang (37.5%).
Kata Kunci: perceived social support, subjective well-being, pensiun

xv

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65