Perjanjian Pengadaan Barang Dan Jasa Untuk Peningkatan Jalan Kereta Api Perlanaan – Gunung Bayu Antara Satuan Kerja Pengembangan Perkeretaapian Sumatera Utara dan PT. Wahana Adidaya Pertiwi

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melihat dari gambaran Indonesia yang sangat luas dan menjadi salah satu penduduk terbanyak di dunia sudah pantas bila masyarakat Indonesia sangat membutuhkan moda transportasi massal yang murah, efisien, dan cepat. Pengangkutan yang murah, efisien, dan cepat berpengaruh terhadap perorangan, masyarakat, pembangunan perekonomian dan sosial politik suatu negara terlebih lagi apabila sarana dan prasaran penunjang lainnya sudah lengkap. Transportasi sangat bermanfaat bagi masyarakat, dalam arti hasil-hasil produksi dan bahan-bahan baku suatu daerah dapat dipasarkan kepada perusahaan industri. Hasil-hasil barang jadi yang diproduksi oleh pabrik dijual oleh produsen kepada masyarakat atau perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran. Untuk mengangkut bahan-bahan baku dan barang-barang jadi dibutuhkan jasa-jasa

transportasi.1

Sejak zaman kolonial dahulu, Indonesia sudah mengenal kereta api sebagai moda transportasi untuk angkutan umum mulai dari pembangunan jalur sepanjang 26 KM. Pada zaman modren ini kereta api di Indonesia memang masih ada tetapi sarana dan prasaran penunjang bukan semakin meningkat melainkan semakin hari semakin tidak dapat di benahi, terbukti banyak rel dan bantalan yang masih terbuat dari kayu dan relnya juga masih berukuran kecil bekas dari

1


(2)

pembangunan kolonial terdahulu bahkan sudah banyak jalur yang ditutup karena pembangunan infrastruktur lainnya. Padahal pada era global saat ini negara-negara maju berlomba-lomba menjadikan kereta api sebagai transportasi yang utama untuk menyelesaikan masalah kemacetan yang berada di suatu negara.

Berkaca pada keadaan Indonesia yang saat ini terus berkembang dan akan menjadi negara maju maka perkeretaapian sebagai salah satu moda transportasi yang memiliki karakteristik dan keunggulan khusus sangatlah cocok untuk Indonesia. Kereta api memiliki kemampuan daya tampung penumpang yang besar baik angkutan barang maupun angkutan orang serta menghemat energi dan menghemat penggunaan ruang seperti yang sedang di prioritaskan oleh pemerintahan saat ini, kereta api juga memberi keamanan yang tinggi dan angka pencemaran yang rendah dapat diminimalisir dengan penggunaan transportasi ini pula.Bila di bandingkan dengan angkutan darat lainnya seperti bus, angkutan umum,becak mesin sangat jauh berbeda dan bermanfaat jika kereta api ini di benahi secara sistematis.

Terkait tinjauaan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) (selanjutnya disebut PT. KAI) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang transportasi umum dalam negeri yang meliputi angkutan penumpang, angkutan barang dan angkutan non barang. Begitu pula dengan perkembangan yang terjadi di PT. KAI Sumatera Utara, konsep pembangunan yang terjadi di PT. KAI Sumatera Utara di tujukan pada pelayanan jasa khususnya jasa angkutan Kereta Api. Terlebih lagi di Sumatera Utara ini sangat dibutuhkan akomodasi transportasi Kereta Api yang diperlukan angkutan non barang seperti


(3)

bahan mentah seperti hasil minyak terlebih lagi Perlanaan-Gunung Bayu baru di buka sehingga ingin dimaksimalkan. PT KAI dimana sebagai penyedia angkutan massal, mampu memberikan jaminan keselamatan dan menghindari risiko kecelakaan kereta api sehingga perlu adanya pemeliharaan atau penggantian rel dan bantalan yang rusak agar terpenuhinya standarisasi keamanan transportasi. Di mana Indonesia dengan penduduk terbanyak ingin membuat Kereta Api sebagai moda transportasi modern yang mampu mengubah tingkat

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang transportasi umum dalam negeri yang meliputi angkutan penumpang, angkutan barang, dan angkutan non barang. Begitu pula dengan perkembangan yang terjadi di PT. KAI Sumatera Utara, konsep pembangunan yang dilakukan di PT. KAI Sumatera Utara di tujukan pada pelayanan jasa khususnya jasa angkutan Kereta Api. Terlebih lagi di Sumatera Utara sangat penting akamodasi transportasi Kereta Api yang diperlukan angkutan non barang seperti bahan bakar minyak, bahan suplay pertanian dari satu kota, terlebih lagi jalur Perlanaan – Gunung Bayu baru dibuka sehingga dapat dimanfaatkan. PT. KAI dimana sebagai penyedia angkutan massal, mampu memberikan jaminan keselamatan dan menghindari risiko kecelakaan kereta api sehingga perlu adanya pemeliharaan atau penggantian rel dan bantalan yang rusak agar terpenuhinya standarisasi keamanan transportasi. Di mana Indonesia dengan penduduk terbanyak ingin membuat Kereta Api sebagai moda transportasi modern yang mampu mengubah tingkat kepadatan kendaraan di jalan raya beralih memakai transportasi Kereta Api untuk bekerja. Aspek kualitas pelayanan dalam pelayanan


(4)

publik merupakan aspek yang terpenting dalam pemilihan jasa oleh masyarakat yang harus disediakan oleh PT. KAI didalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

Undang-Undang No. 23 tahun 2007 tentang Perkerataapian (UUKA) telah diundangkan sejak tahun 2007 namun sampai dengan saat dirancangnya skripsi ini, masih banyak peraturan pelaksanaan yang terkait dengan UUKA yang belum diselaraskan dengan ‘jiwa’ UUKA itu sendiri. Peraturan pelaksaaan dari UUKA yang baru diterbitkan oleh Pemerintah sampai tahun 2009 ada dua Peraturan Pemerintah yaitu Peraturan Pemerintah No. 56 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian dan Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api. Terbukti pula dengan adanya pembukaan jalur-jalur Kereta Api baru serta merawat segala jenis infrastruktur yang telah ada demi untuk mencapai ketersediaan jaminan mutu di PT. KAI dengan rehabilitasi secara mendasar.

Perjanjian kerjasama yang menjadi fokus pembahasan dalam skripsi ini adalah perjanjian kerjasama penggantian bantalan yang ditandatangani tanggal 30 Januari 2013 (perjanjian) antara PT KAI sebagai penyelenggara operasi sarana dan prasarana perkeretaapian di seluruh wilayah Indonesia dengan PT. Wahana Adidaya Pertiwi sebagai perusahaan yang akan melanjutkan penyelenggaraan pelayanan jasa kereta api yang selama ini dilaksanakan PT KAI khusus untuk wilayah Sumatera Utara seperti tertera dalam tujuan pembentukan perusahaan PT. Wahana Adidaya Pertiwi, yaitu:


(5)

1. Memberikan peningkatan pelayanan lebih baik kepada masyarakat khususnya pengguna jasa kereta api di wilayah Sumatera Utara

2. Memberi nilai tambah bagi PT. Kereta Api (Persero) baik secara finansial

maupun citra perusahaan

Berdasarkan latar belakang di atas penulis merasa tertarik menulis dalam bentuk skripsi dengan judul perjanjian kerjasama Peningkatan Jalur Kereta Api antara Perlanaan-Gunung Bayu antara PT. Wahana Adidaya Pertiwi dengan Satuan Kerja Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

4. Apakah hambatan dan kendala dalam pelaksanaan perjanjian pengadaan

barang dan Jasa Jalur Kereta Api Perlanaan – Gunung Bayu?

5. Apakah faktor terjadinya hambatan dalam Pelaksanaan Perjanjian pengadaan

barang dan Jasa Jalur Kereta Api Perlanaan – Gunung Bayu?

6. Bagaimanakah cara atau metode penyelesaian sengketa antara para pihak

dalam perjanjian barang dan jasa ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah

1. Untuk mengetahui hambatan dan kendala dalam pelaksanaan perjanjian


(6)

2. Untuk mengetahui faktor terjadinya hambatan dalam Pelaksanaan Perjanjian pengadaan barang dan Jasa Jalur Kereta Api Perlanaan – Gunung Bayu.

3. Untuk mengetahui cara atau metode penyelesaian sengketa antara para pihak

dalam perjanjian barang dan jasa.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Secara teoritis

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui dan mengembangkan tentang pengadaan barang dan jasa khususnya terhadap perjanjian pengadaan barang dan jasa jalur kereta api Perlanaan – Gunung Bayu

2. Secara praktis

Sebagai sumbangan pemikiran dan menjadi masukan bagi para pihak yang berkepentingan yaitu PT. KAI (Persero) sebagai prinsipal dan PT. Wahana Adidaya Pertiwi.

E. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini pendekatan yuridis normatif dan penelitian yuridis empiris. Penelitian yuridis normatif adalah metode penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum yang terdapat dalam


(7)

peraturan perundang-undangan.2 Penelitian ini juga menggunakan pendekatan yuridis empiris, yaitu penelitian yang menitikberatkan perilaku individu atau

masyarakat dalam kaitannya dengan hukum.3

Sifat dalam penelitian dalam skripsi ini deskriptif analitis. Penelitian yang bersifat deskriptif analitis merupakan suatu penelitian yang menggambarkan,

menelaah, menjelaskan, dan menganalisis peraturan hukum. 4 Dengan

menggunakan sifat deskriptif ini, maka peraturan hukum dalam penelitian ini dapat dengan tepat digambarkan dan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian ini. Pendekatan masalah mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku (Statute Approach)5

2. Sumber data

terhadap Perjanjian Pengadaan Barang dan Jasa Untuk Peningkatan Jalan Kereta Api Antara Perlanaan – Gunung Bayu Antara Satuan Kerja Pengembangan Perkeretaapian Sumatera Utara dengan PT. Wahana Adidaya Pertiwi serta data empiris lapangan yang terjadi dilapangan.

Penelitian ini menitik beratkan pada penggunaan data sekunder sebagai penyalur kelengkapan data. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber aslinya. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti melalui wawancara dengan Bedali Zebua selaku penanggungjawab PT. Wahana Adidaya Pertiwi. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti, antara lain; buku-buku

2

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2009, hal 1.

3

Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media, Jakarta, 2010, hal 87.

4

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Op. cit., hal 10. 5


(8)

literatur, laporan penelitian, tulisan para ahli, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang merupakan penelitian yuridis normatif, sebagai bahan dasar penelitiannya, menggunakan data sekunder, yakni bahan-bahan yang diperoleh dari bahan pustaka lazimnya. Data sekunder yang digunakan sebagai bahan dasar penelitian ini terdiri atas:

a. Bahan hukum primer

Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang terdiri dari aturan hukum yang terdapat pada peraturan perundang-undangan atau berbagai perangkat hukum, seperti Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dalam penelitian semacam ini, hukum ditempatkan sebagai terikat dan faktor-faktor non-hukum yang mempengaruhi

hukum dipandang sebagai variabel bebas dan peraturan lainnya.6 Selain itu, hasil

wawancara yang didapatkan melalui studi lapangan PT. Wahana Adidaya Pertiwi menjadi bahan hukum primer yang membantu dalam mengkaji masalah dalam

penelitian ini.7

b. Bahan hukum sekunder

Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari buku teks, jurnal-jurnal, karya ilmiah, pendapat sarjana, dan hasil-hasil penelitian, dan bahan lainnya yang dapat dan berfungsi untuk memberikan penjelasan lebih lanjut

atas bahan hukum primer.8

6

Ibid

7

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Op. cit., hal 13. 8


(9)

c. Bahan hukum tersier

Bahan hukum tersier memberikan petunjuk/penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus hukum, ensiklopedia, dan

lainnya.9

3. Pengumpulan data

Data sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini sebagai bahan dasar

penelitian dikumpulkan dengan menggunakan studi dokumen (documents study)

atau studi kepustakaan (library research) sebagai alat pengumpul data.10

4. Analisis data

Studi dokumen tersebut merupakan penelitian bahan hukum primer, yaitu peraturan peraturan perundangan-undangan yang berkaitan dengan perjanjian kerjasama Peningkatan Jalan Kereta Api antara Perlanaan-Gunung Bayu antara PT. Wahana Adidaya Pertiwi dengan Satuan Kerja Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara.

Selain studi dokumen, penulis juga menggunakan studi lapangan (field research)

melalui alat wawancara sebagai alat pengumpul data guna mendapat data primer sehingga mampu untuk mendukung dan menguatkan bahan hukum primer yang telah dipedomani sebelumnya.

Analisa data adalah pengolahan data yang diperoleh baik dari penelitian pustaka maupun penelitian lapangan. Data primer yang didapat dari lapangan terlebih dahulu diteliti kelengkapannya dan kejelasannya untuk diklarifikasi serta dilakukan penyusunan secara sistematis serta konsisten untuk memudahkan melakukan analisis. Data primer inipun terlebih dahulu diedit untuk menyeleksi

9

Ibid.

10


(10)

data yang paling relevan dengan perumusan permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

Data sekunder yang didapat dari kepustakaan dipilih serta dihimpun secara sistematis sehingga dapat dijadikan acuan dalam melakukan analisis. Dari hasil data penelitian baik pustaka maupun lapangan ini dilakukan pembahasan secara deskriptif analisis. Deskriptif adalah pemaparan hasil penelitian dengan tujuan agar diperoleh suatu gambaran yang menyeluruh namun tetap sistematik terutama mengenai fakta yang berhubungan dengan permasalahan yang diajukan dalam skripsi ini. Analisis artinya gambaran yang diperoleh tersebut dilakukan analisis secara cermat sehingga dapat diketahui tentang tujuan dari penelitian ini sendiri yaitu membuktikan permasalahan sebagaimana telah dirumuskan dalam perumusan permasalahan yang ada pada latar belakang penulisan skripsi. Tahap selanjutnya adalah pengolahan data yaitu analisis dilakukan dengan metode kualitatif komparatif yaitu penguraian dengan membandingkan hasil penelitian pustaka (data sekunder) dengan hasil penelitian lapangan (data primer) sehingga dapat dibuktikan yang ada dalam penelitian ini sehingga dapat dibuktikan tujuan dari penelitian.

F. Keaslian Penulisan

Sepanjang pengetahuan dan berdasarkan informasi yang ada dan penelusuran kepustakaan khususnya di lingkungan Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, sudah banyak judul skripsi mengenai perjanjian pengadaan barang dan jasa diantaranya :


(11)

1. Monica Sylvana, (2013), dengan judul penelitian Analisis Hukum terhadap Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa di Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Unit Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana kontrak pengadaan barang dan jasa di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Utara Unit Balai Besar Latihan Kerja Industri Medan telah memenuhi Perpres No. 70 Tahun 2012? Bagaimana pelaksanaan kontrak pengadaan barang dan jasa di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Utara Unit Balai Besar Latihan Kerja Industri Medan Bagaimana penyelesaian terhadap kontrak yang bermasalah?

2. Reiza Amien Nasution (2012), dengan judul penelitian Tanggungjawab

Hukum Pemborong Terhadap Pemerintah dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Studi Kasus Pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan). Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaturan hukum tentang pengadaan barang/jasa pemerintah? Bagaimana bentuk-bentuk kontrak dalam perjanjian pengadaan barang/jasa pemerintah dan Bagaimana tanggungjawab hukum pemborong terhadap pemerintah dalam kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah?

3. Widya Agnes Hamid (2015), dengan judul Analisis Hukum Kontrak

Pengadaan Alat-alat Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Tanjung Balai. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana proses pembuatan kontrak pengadaan alat-alat kesehatan oleh Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai? Bagaimana jaminan dalam perjanjian


(12)

pengadaan alat-alat kesehatan? Bagaimana analisis hukum kemungkinan kontrak bermasalah dan Bagaimana penyelesaian sengketa terhadap kontrak yang bermasalah

Tetapi, penulisan skripsi dengan judul “Perjanjian Pengadaan Barang dan Jasa untuk Peningkatan Jalan Kereta Api Pelanaan-Gunung Bayu antara Satuan Kerja Pengembangan Perkeretaapian Sumatera Utara dan PT. Wahana Adidaya Pertiwi” belum pernah ditulis sebelumnya. Dengan demikian berdasarkan perumusan masalah serta tujuan yang hendak dicapai dari penulisan skripsi ini, maka dapat dikatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya yang asli dan bukan merupakan hasil jiblakan dari skripsi orang lain. Skripsi ini dibuat berdasarkan hasil pemikiran sendiri.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini agar permasalahan yang diangkat dengan pembahasan skripsi sesuai, maka diperlukan adanya sistematika penulisan yang teratur yang saling berkaitan satu sama lain. Tiap bab terdiri dari setiap sub bab dengan maksud untuk mempermudah dalam hal-hal yang dibahas dalam skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metode Penelitian, Keaslian Penulisan dan Sistematika Penulisan


(13)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN

Bab ini berisikan pengertian perjanjian, asas-asas dalam perjanjian,

syarat sahnya perjanjian, jenis dan fungsi perjanjian dan berakhirnya perjanjian

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJASAMA Bab ini berisikan tentang para pihak dalam perjanjian (subjektif), isi perjanjian dan tanggungjawab para pihak (objektif), aspek-aspek dalam pengadaan barang dan jasa untuk peningkatan jalan kereta api.

BAB IV PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA JALAN KERETA API PERLANAAN – GUNUNG BAYU Bab ini berisikan mengenai hambatan dan kendala dalam pelaksanaan perjanjian dan faktor terjadinya hambatan dalam pelaksanaan perjanjian serta Cara atau metode penyelesaian sengketa antara para pihak dalam perjanjian barang dan jasa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran terhadap hasil analisis yang dilakukan. Kesimpulan merupakan intisari dari pembahasan terhadap permasalahan yang diajukan dalam skripsi ini


(1)

literatur, laporan penelitian, tulisan para ahli, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang merupakan penelitian yuridis normatif, sebagai bahan dasar penelitiannya, menggunakan data sekunder, yakni bahan-bahan yang diperoleh dari bahan pustaka lazimnya. Data sekunder yang digunakan sebagai bahan dasar penelitian ini terdiri atas:

a. Bahan hukum primer

Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang terdiri dari aturan hukum yang terdapat pada peraturan perundang-undangan atau berbagai perangkat hukum, seperti Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dalam penelitian semacam ini, hukum ditempatkan sebagai terikat dan faktor-faktor non-hukum yang mempengaruhi hukum dipandang sebagai variabel bebas dan peraturan lainnya.6 Selain itu, hasil wawancara yang didapatkan melalui studi lapangan PT. Wahana Adidaya Pertiwi menjadi bahan hukum primer yang membantu dalam mengkaji masalah dalam penelitian ini.7

b. Bahan hukum sekunder

Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang diperoleh dari buku teks, jurnal-jurnal, karya ilmiah, pendapat sarjana, dan hasil-hasil penelitian, dan bahan lainnya yang dapat dan berfungsi untuk memberikan penjelasan lebih lanjut atas bahan hukum primer.8

6

Ibid 7

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Op. cit., hal 13.

8 Ibid.


(2)

c. Bahan hukum tersier

Bahan hukum tersier memberikan petunjuk/penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder seperti kamus hukum, ensiklopedia, dan lainnya.9

3. Pengumpulan data

Data sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini sebagai bahan dasar penelitian dikumpulkan dengan menggunakan studi dokumen (documents study) atau studi kepustakaan (library research) sebagai alat pengumpul data.10

4. Analisis data

Studi dokumen tersebut merupakan penelitian bahan hukum primer, yaitu peraturan peraturan perundangan-undangan yang berkaitan dengan perjanjian kerjasama Peningkatan Jalan Kereta Api antara Perlanaan-Gunung Bayu antara PT. Wahana Adidaya Pertiwi dengan Satuan Kerja Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara. Selain studi dokumen, penulis juga menggunakan studi lapangan (field research) melalui alat wawancara sebagai alat pengumpul data guna mendapat data primer sehingga mampu untuk mendukung dan menguatkan bahan hukum primer yang telah dipedomani sebelumnya.

Analisa data adalah pengolahan data yang diperoleh baik dari penelitian pustaka maupun penelitian lapangan. Data primer yang didapat dari lapangan terlebih dahulu diteliti kelengkapannya dan kejelasannya untuk diklarifikasi serta dilakukan penyusunan secara sistematis serta konsisten untuk memudahkan melakukan analisis. Data primer inipun terlebih dahulu diedit untuk menyeleksi

9 Ibid. 10


(3)

data yang paling relevan dengan perumusan permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

Data sekunder yang didapat dari kepustakaan dipilih serta dihimpun secara sistematis sehingga dapat dijadikan acuan dalam melakukan analisis. Dari hasil data penelitian baik pustaka maupun lapangan ini dilakukan pembahasan secara deskriptif analisis. Deskriptif adalah pemaparan hasil penelitian dengan tujuan agar diperoleh suatu gambaran yang menyeluruh namun tetap sistematik terutama mengenai fakta yang berhubungan dengan permasalahan yang diajukan dalam skripsi ini. Analisis artinya gambaran yang diperoleh tersebut dilakukan analisis secara cermat sehingga dapat diketahui tentang tujuan dari penelitian ini sendiri yaitu membuktikan permasalahan sebagaimana telah dirumuskan dalam perumusan permasalahan yang ada pada latar belakang penulisan skripsi. Tahap selanjutnya adalah pengolahan data yaitu analisis dilakukan dengan metode kualitatif komparatif yaitu penguraian dengan membandingkan hasil penelitian pustaka (data sekunder) dengan hasil penelitian lapangan (data primer) sehingga dapat dibuktikan yang ada dalam penelitian ini sehingga dapat dibuktikan tujuan dari penelitian.

F. Keaslian Penulisan

Sepanjang pengetahuan dan berdasarkan informasi yang ada dan penelusuran kepustakaan khususnya di lingkungan Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara, sudah banyak judul skripsi mengenai perjanjian pengadaan barang dan jasa diantaranya :


(4)

1. Monica Sylvana, (2013), dengan judul penelitian Analisis Hukum terhadap Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa di Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Unit Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana kontrak pengadaan barang dan jasa di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Utara Unit Balai Besar Latihan Kerja Industri Medan telah memenuhi Perpres No. 70 Tahun 2012? Bagaimana pelaksanaan kontrak pengadaan barang dan jasa di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Utara Unit Balai Besar Latihan Kerja Industri Medan Bagaimana penyelesaian terhadap kontrak yang bermasalah?

2. Reiza Amien Nasution (2012), dengan judul penelitian Tanggungjawab Hukum Pemborong Terhadap Pemerintah dalam Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Studi Kasus Pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan). Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaturan hukum tentang pengadaan barang/jasa pemerintah? Bagaimana bentuk-bentuk kontrak dalam perjanjian pengadaan barang/jasa pemerintah dan Bagaimana tanggungjawab hukum pemborong terhadap pemerintah dalam kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah?

3. Widya Agnes Hamid (2015), dengan judul Analisis Hukum Kontrak Pengadaan Alat-alat Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Tanjung Balai. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana proses pembuatan kontrak pengadaan alat-alat kesehatan oleh Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai? Bagaimana jaminan dalam perjanjian


(5)

pengadaan alat-alat kesehatan? Bagaimana analisis hukum kemungkinan kontrak bermasalah dan Bagaimana penyelesaian sengketa terhadap kontrak yang bermasalah

Tetapi, penulisan skripsi dengan judul “Perjanjian Pengadaan Barang dan Jasa untuk Peningkatan Jalan Kereta Api Pelanaan-Gunung Bayu antara Satuan Kerja Pengembangan Perkeretaapian Sumatera Utara dan PT. Wahana Adidaya Pertiwi” belum pernah ditulis sebelumnya. Dengan demikian berdasarkan perumusan masalah serta tujuan yang hendak dicapai dari penulisan skripsi ini, maka dapat dikatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya yang asli dan bukan merupakan hasil jiblakan dari skripsi orang lain. Skripsi ini dibuat berdasarkan hasil pemikiran sendiri.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini agar permasalahan yang diangkat dengan pembahasan skripsi sesuai, maka diperlukan adanya sistematika penulisan yang teratur yang saling berkaitan satu sama lain. Tiap bab terdiri dari setiap sub bab dengan maksud untuk mempermudah dalam hal-hal yang dibahas dalam skripsi ini. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan Latar Belakang, Permasalahan, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metode Penelitian, Keaslian Penulisan dan Sistematika Penulisan


(6)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN

Bab ini berisikan pengertian perjanjian, asas-asas dalam perjanjian, syarat sahnya perjanjian, jenis dan fungsi perjanjian dan berakhirnya perjanjian

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJASAMA Bab ini berisikan tentang para pihak dalam perjanjian (subjektif), isi perjanjian dan tanggungjawab para pihak (objektif), aspek-aspek dalam pengadaan barang dan jasa untuk peningkatan jalan kereta api.

BAB IV PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGADAAN BARANG DAN JASA JALAN KERETA API PERLANAAN – GUNUNG BAYU Bab ini berisikan mengenai hambatan dan kendala dalam pelaksanaan perjanjian dan faktor terjadinya hambatan dalam pelaksanaan perjanjian serta Cara atau metode penyelesaian sengketa antara para pihak dalam perjanjian barang dan jasa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran terhadap hasil analisis yang dilakukan. Kesimpulan merupakan intisari dari pembahasan terhadap permasalahan yang diajukan dalam skripsi ini


Dokumen yang terkait

Analisis Hukum Terhadap Kontrak Pengadaan Barang Dan Jasa Di Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Unit Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan

5 133 87

Perjanjian Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintah (Studi Di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara)

4 85 130

Tinjauan Hukum Pembatalan Akta Perjanjian Kerjasama Pengadaan Barang Atas Dasar Wanprestasi (Studi PT.TNC)

3 102 129

Perjanjian Pengadaan Barang Dan Jasa Untuk Peningkatan Jalan Kereta Api Perlanaan – Gunung Bayu Antara Satuan Kerja Pengembangan Perkeretaapian Sumatera Utara dan PT. Wahana Adidaya Pertiwi

0 70 102

Proses Pengadaan Barang Dan Jasa Pada PT. Kereta Api (Persero) Daop II Bandung

0 10 1

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGADAAN BARANG ANTARA CV. NADIA PERKASA DENGAN PT. KERETA API (PERSERO) DIVISI REGIONAL II SUMATERA BARAT.

0 0 9

Perjanjian Pengadaan Barang Dan Jasa Untuk Peningkatan Jalan Kereta Api Perlanaan – Gunung Bayu Antara Satuan Kerja Pengembangan Perkeretaapian Sumatera Utara dan PT. Wahana Adidaya Pertiwi

0 0 8

Perjanjian Pengadaan Barang Dan Jasa Untuk Peningkatan Jalan Kereta Api Perlanaan – Gunung Bayu Antara Satuan Kerja Pengembangan Perkeretaapian Sumatera Utara dan PT. Wahana Adidaya Pertiwi

0 0 1

Perjanjian Pengadaan Barang Dan Jasa Untuk Peningkatan Jalan Kereta Api Perlanaan – Gunung Bayu Antara Satuan Kerja Pengembangan Perkeretaapian Sumatera Utara dan PT. Wahana Adidaya Pertiwi

0 0 32

Perjanjian Pengadaan Barang Dan Jasa Untuk Peningkatan Jalan Kereta Api Perlanaan – Gunung Bayu Antara Satuan Kerja Pengembangan Perkeretaapian Sumatera Utara dan PT. Wahana Adidaya Pertiwi

0 0 2