Peranan Dan Fungsi Audit Internal Dalam Meningkatkan Kinerja Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (Mtsn) 2 Medan Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan berupa studi deskriptif yaitu suatu metode
dimana data yang dikumpulkan, disusun, diinterprestasikan, dianalisa dan
diklarifikasikan data sesuai dengan kejadian yang sebenarnya dalam kurun waktu
tertentu dan secara langsung mendatangi objek penelitian yaitu sekolah Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Medan.
3.2 Jenis dan sumber Data
Adapun jenis data yang dikumpulkan adalah jenis data kualitatif yang
bersumber dari data primer dan data sekunder.
1.

Data primer, data yang belum diolah yang diperoleh langsung dari
objek penelitian dalam hal ini data terkait yang diperoleh dari hasil
wawancara dan observasi terhadap perusahaan.

2.

Data sekunder, data yang dikumpulkan melalui catatan dan dokumen

resmi perusahaan diantaranya seperti struktur organisasi perusahaan,
tugas dan fungsi setiap bagian dalam struktur organisasi, dan data yang
tersedia lainnya yang terkait dengan analisa internal auditor.

Universitas Sumatera Utara

3.3 Teknik Pengumpulan Data
Adapun pada penelitian di sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)
2 Medan penulis menggunakan teknik pengumpulan data yaitu :
3.

Teknik wawancara, dengan melakukan Tanya jawab secara langsung
dengan pihak – pihak yang terkait dengan objek penelitian.

4.

Teknik Dokumentasi, pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen
– dokumen internal perusahaan yang terkait dengan lingkup penelitian
ini.


3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional merupakan penjelasan – penjelasan variabel yang
telah dipilih. Untuk mengukur variabel penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah lembar observasi yang terdiri dari 4 jawaban yang merentang
dari “sangat efektif” sampai dengan “tidak efektif” dimana setiap pilihan jawaban
diberikan bobot nilai pernyataan sebagai berikut :
Sangat efektif

=4

Efektif

=3

Kurang efektif = 2
Tidak efektif

=1

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel
1. Independensi

Definisi Variabel

Indikator

Alat ukur

Ketidak terkaitan

1.Status Organisasi

Skala

atau kebebasan


2.Objektivitas

Likert

auditor dari dan
terhadap auditi
maupun objeknya
2. Kemampuan
Profesional

Kemampuan auditor 1.Kesesuaian

dengan

baik secara tekhnis Standard profesi
maupun non tekhnis
dalam

Skala
Likert


dan

2.Pengetahuan

melakukan kecakapan

pemeriksaan
Hubungan antara manusia
dan Komunikasi
3. Lingkup
Pekerjaan

Pedoman

dalam 1.Keandalan Informasi

Skala

menjalankan


setiap 2.Kesesuaian

Likert

dengan

jenis audit agar tidak kebijaksanaan rencana dan
melenceng jauh dari prosedur
objek yang hendak
3.Penggunaan Sumber
diperiksa
4.Pencapaian tujuan

Universitas Sumatera Utara

4. Pelaksanaan

Mencakup


1.Perencanaan

Skala

Kegiatan

pemeriksaan dan

pemeriksaan

Likert

Pemeriksaan

evaluasi atas

2.Pengujian dan evaluasi

kecakupan dan


informasi

efektifitas system
3.Penyampaian

hasil

pengendalian
pemeriksaan
internal organisasi
dan kualitas kinerja
dalam melaksanakan

4.tindak

lanjut

pemeriksaan.

tanggung jawab

yang diberikan.

3.5 Teknik Analisa Data
Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskritif. Menurut
sugiyono (2009 : 29) “Metode Deskriptif adalah suatu metode yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum .”

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
PADA SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI
(MTSn) 2 MEDAN

4.1 Data Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan adalah jenjang dasar
pada pendidikan formal di Indonesia, setara dengan sekolah menengah pertama,

yang pengelolaannya dilakukan oleh Departemen Agama.Sekolah Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan berpusat di Jalan Pratun No. 3 Medan.
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan didirikan pada tanggal 25
November 1995 dengan surat keputusan No. 515 A.
Dalam meningkatkan taraf pendidikan khususnya dibidang agama, sekolah
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan memiliki tujuan diantaranya
meningkatkan dan mengembangkan serta membiasakan sikap dan perilaku yang
sesuai dengan akhlakul karimah dalam koridor keimanan dan ketaqwaan,
mengembangkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
meningkatkan dan mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan bakat dan
minatnya, serta menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu berkompetisi
pada jenjang pendidikan lanjutan, baik yang dikolola oleh Departemen Agama
dan Departemen Pendidikan Nasional. Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri

Universitas Sumatera Utara

(MTsN) 2 Medan memiliki jumlah siswa sebanyak 1005 siswa dan total kelas
sebanyak 27 lokal serta jumlah status guru / pegawai sebanyak 98 guru dengan
rincian sebagai berikut :


Jumlah Siswa dan Lokal
Kelas

LK

Pr

Jumlah

Ket

I

136

225

361

9 Lokal

II

151

178

329

9 Lokal

III

147

168

315

9 Lokal

Total

434

571

1005

27 Lokal

Status Guru / Pegawai
No

Kategori Guru / Pegawai

Lk

Pr

Jumlah

1

Guru NIP 150

12

53

65

2

Guru NIP 131

2

2

4

3

Guru Honor

9

8

17

4

Pegawai NIP 150

1

3

4

5

Peg. Honor / Penjaga Malam

6

2

8

30

67

98

Jumlah

Dalam meningkatkan mutu pendidikan, Sekolah Madrasah Tsanawiyah
Negeri (MTsN) 2 Medan memiliki tujuan yaitu berupa Visi dan Misi, dan Visi
dan Misi sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan ialah :

Universitas Sumatera Utara

4.1.2 VISI MADRASAH
Mewujudkan sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan
yang populis, Islami, Berkualitas, dan Berwawasan lingkungan.

4.1.3 MISI MADRASAH


Membentuk akhlaqul karimah dikalangan siswa, guru dan pegawai



Membina, mengembangkan peningkatan kualitas IMTAQ siswa, guru
dan pegawai secara berkesinambungan



Mengembangkan, meningkatkan kualitas IPTEK siswa, guru dan
pegawai.



Mengembangkan, menyempurnakan sarana dan prasarana pembelajaran
siswa.



Menumbuhkembangkan apresiasi seni budaya dan meningkatkan
kegiatan olahraga dikalangan siswa



Menciptakan lingkungan sehat, kondusif dan bernuansa islami.

4.1.4 Struktur Organisasi dan Tugas Pokok pada Mts Negeri 2
Medan
Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan. Suatu struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang

Universitas Sumatera Utara

didalamnya digambarkan hubungan, wewenang dan tanggung jawab setiap
tingkatan yang ada dalam organisasi tersebut untuk melaksanakan kegiatan ke
arah tercapainya tujuan perusahaan tersebut.
Didalam struktur organisasi terdapat alur pembagian wewenang dan
tanggung jawab yang jelas berupa garis kecuali posisi Satuan Pengawas Internal
yang merupakan staf. Bagan struktur organisasi dengan menentukan kepada siapa
bawahan harus bertanggung jawab.
Dengan adanya struktur organisasi yang jelas akan memudahkan didalam
pembagian wewenang dan tanggung jawab dan uraian tugas yang harus
dilaksanakan serta mengetahui batas – batas kewenangan dan tanggung jawab tiap
devisi dan bagian yang ada di perusahaan. Hal ini akan membantu bendahara
sebagai audit internal didalam melakukan audit. Penyusunan struktur organisasi
berbeda-beda antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Hal ini antara lain
disebabkan perbedaan bidang usaha dan luas perusahaan yang satu berbeda
dengan perusahaan lain.
Pada Mts Negeri 2 Medan, struktur organisasi terbagi atas beberapa
bagian. Pada tiap tiap bagian tersebut memiliki tugasnya masing-masing yand di
jelaskan sebagai beruikut:

a. Kepala Madrasah
Kepala Madrasah Berfungsi sebagai Educator, Suvervisor, Manager,
Administrator, Inovator dan Motivator.

Universitas Sumatera Utara

Kepala Madrasah sebagai Educator bertugas dalam melaksanakan tugas
sebagai KBM membimbing Guru/Pegawai dalam melaksanakan tugas dan
membimbing siswa.
Kepala Madrasah Sebagai Suvervisor bertugas dalam Menyusun
perencanaan ,

mengorganisasikan,

mengarahkan dan

mengkoordinasikan

melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi dan menentukan kebijaksanaan.
Kepala

Madrasah Sebagai Manager

Bertugas dalam

Mengelola,

Mengkordinasi Penyelenggaraan Administrasi KBM, BK, Kesiswaan, Ketenagaan
Perpustakaan, Keuangan Sarana/Prasarana, Persuratan serta melaksanakan dan
menjalankan Instruksi , Edaran dan sebagainya yang datang dari atasan.
Kepala Madrasah sebagai Adminstrator bertugas dalam Melakukan
suvervisi kelas, perpustakaan, laboraturium,BK, Administrasi. Kemudian juga
bertugas untuk memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja Guru /
Pegawai dan pengembangan Madrasah.
Kepala Madrasah sebagai Inovator bertugas dalam Mencari gagasan baru
yang relevan dengan Madrasah dan melakukan pembaharuan dengan gagasan
tersebut.
Kepala Madrasah sebagai Motivator bertugas dalam Menciptakan
hubungan kerja dan menerapkan Prinsip penghargaan (reward) dan hukuman
(punishment). Kepala Madrasah juga melaksanankan tugas dalam mengkoordinasi
dan melaksanakan 7k.

Universitas Sumatera Utara

b. Wakil Kepala Madrasah (WKM) Bidang Kurikulum
Wakil Kepala Sekolah (WKM) Bidang Kurikulum bertugas dalam
membantu Kepala Madrasah dalam hal menyusun program jangka pendek (1
Triwulan), menengah (1 semester), dan jangka panjang (1 Tahun), memahami
karakteristik setiap mata pelajaran, menyusun dan menjabarkan kalender
pendidikan, menyusun program pengajaran, menyusun pembagian tugas guru dan
jadwal pelajaran, menyusun jadwal evaluasi belajar semester, mid semester dan
menyusun pembuatan naskah soal, serta menetapkan kriteria persyaratan
naik/tidak naik kelas dan kelulusan.
c. Wakil Kepala Madrasah (WKM) Bidang Sarana dan Prasarana
Wakil Kepala Madrasah (WKM) Bidang Sarana dan Prasarana bertugas
dalam membantu Kepala Madrasah dalam hal menyusun rencana kebutuhan
sarana dan Prasarana , menyusun laporan urusan sarana dan prasarana,
memelihara sarana dan prasarana yang ada, membuat data investaris sarana dan
prasarana, mengusahakan penambahan sarana dan prasarana dari berbagai
sumber, memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak, menyusun rencana
kebutuhan sarana dan prasarana dan Mengkoordinasi dan mengawasi KBM pagi
dan sore.
d. Wakil Kepala Madrasah (WKM) Bidang Kesiswaan
Wakil Kepala Madrasah (WKM) Bidang Kesiswaan bertugas dalam
membantu

Kepala

Madrasah

dalam

hal

menyusun

program

Universitas Sumatera Utara

kesiswaan/Osis/UKS/Pramuka/KIR (Kelompok Ilmiah Remaja), Pramuka dan
kegiatan kesiswaan lainnya, Membina pengurus Osis dalam berorganisasi,
membantu memberi laporan kepada Guru BK bagi siwa kelas Unggul yang
berprestasi dan bermasalah, membantu mengawasi pelaksaan Sholat Zuhur dan
Sholat Ashar berjamaah siswa di Musholla, dan memotivasi siswa agar selalu
berkarya dan berkreasi.
e. Wakil Kepala Madrasah (WKM) Bidang Hubungan Masyarakat
Wakil Kepala Madrasah (WKM) Bidang Hubungan Masyarakat bertugas
dalam membantu Kepala Madrasah dalam hal mengatur pelaksanaan Hari Besar
dan PHBI berkoordinasi dengan WKM kesiswaan dan Laboraturium Keagamaan
(LABKA), mengartur dan membina hubungan madrasah dengan orang tua/wali
siswa, Komite Madrasah, Madrasah Se Pembinaan MTsN 2 Medan, Lembaga
Pemerintah, LSM, Masyarakat, Unit Usaha dan lain-lain, mengarahkan dan
melayani tamu yang datang, mengatur dan mengkoordinir kegiatan sosial, dan
mengatur dan membina hubungan KKM Se-Sub Rayon MTsN 2 Medan.
f. Koordinator Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang
Koordinator Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang dalam membantu
Kepala Madrasah dalam hal Memperhatikan kebersihan Lingkungan Madrasah,
Memperhatikan keindahan taman Madrasah, Membuat

laporan kegiatan

lingkungan hidup dan melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan
hidup.

Universitas Sumatera Utara

g. Bimbingan Konseling
Bimbingan Konsling membantu Kepala Madrasah dalam melaksanakan
hal Menyusun program BK, memberi layanan bimbingan kepada siswa,
menyelesaikan pemasalahan siswa, mengumpulkan data siswa, mengisi buku BK,
memberikan maskan dan melanjutkan studi, mengadakan penilaian pelaksaan BK,
Mengisi dan menandatangani buku BK, membuat laporan BK dan memberikan
arahan dan bimbingan kepada siswa kelas IX dalam melanjutkan studi.
h. Wali Kelas
Wali Kelas membantu Kepala Madrasah dalam melaksananakan hal
mengelola

kelas

secara

Teknis

Administratif

dan

Teknis

Edukatif,

menyelnggarakan Administrasi kelas, membuat denah tempat duduk siswa,
mengisi papan absen, membuat Daftar Pelajaran kelas dan Membuat daftar Piket
kelas.
i.

Kepala Perpustakaan
Kepala Perpustakaan berfungsi membantu Kepala Madrasah dalam hal

Mengurus dan melayani pengunjung perpustakaan, merencanakan pengadaan
buku/bahan pustaka dan perpustakaan informasi teknologi (E Digital Library),
merencanakan pengembangan dan kemajuan perpustakaan, memelihara bukubuku/bahan pustaka dan pustaka digital, membuat inventaris dan administrasi
buku-buku perpustakaan, meningkatkan usaha minat baca guru, siswa dan warga

Universitas Sumatera Utara

madrasah dalam berprestasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan
perpustakaan.
j.

Guru
Guru bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah melaksanakan KBM

secara Efektif dan Efisien, tugas dan tanggung jawabnya meliputi membuat
perangkat pembelajaran (Prota, Prosem), melaksanakan KBM, melaksanakan
penilaian, mengisi daftar nilai, melaksanakan analisa hasil ulangan harian dan
semster, membuat alat pelajaran / alat peraga dan melaksanakan tugas tertentu di
Madrasah.
k. Pengelola UKS
Pengelola UKS membantu Kepala Madrasah dalam hal menyusun jadwal
petugas UKS setiap hari, mengadakan pembinaan kepada petugas UKS secaa
berkala, mengkoordinir pelaksanaan P3K, membantu administrasi kesehatan di
Madrasah dan melakukan pelayanan kesehatan di Madrasah.
l.

Pengelola Laboraturium
Pengelola Laboraturium berfungsi membantu Kepala madrasah dalam hal

menyususn jadwal pemakaian laboraturium, inventarisasi bahan yang ada dengan
yang di peroleh serta pemakainya, merencanakan bahan yang diperoleh,
pemeliharaan dan perbaikan peralatan,

membuat

program laboraturium,

menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Laboraturium.

Universitas Sumatera Utara

m. Petugas Piket
Petugas Piket membantu kepala Madrasah dalam hal memperhatikan dan
membunyikan bel masuk, pergantian pelajaran, istirahat dan pulang, memberi izin
siswa yang meminta izinmenertibkan siwa di dalam kelas jika guru bidang studi
berhalangan hadir dan mengisi kartu kendali siswa.
n. Kepala Tata Usaha
Kepala Tata Usaha membantu Ketatausahaan Madrasah dan bertanggung
jawab kepada Kepala madrasah meliputi menyusun program tata usaha, mengeola
keuangan, membina dan mengembangkan karir TU, membuat Notulen Rapat
Dinas, dan Laporan ketatausahaan.
o. Bendahara Rutin
Bendahara Rutin bertugas

untuk bertanggung jawab atas penerimaan,

penyimpanan uang negara sesuai dengan peraturan yang berlaku, bertanggung
jawab atas setiap pengeluaran, penggunaan uang yang berasal dari uang negara,
sesuai dengan peraturan yang berlaku, Membuat Laporan Pertanggung Jawaban
(LPJ) atas setiap penggunaan /pengeluaran uang negara kepada atasan langsung
dan lain-lainnya yang dianggap perlu sesuai dengan peraturan yang berlaku,
membuat dan melengkapi buku dengan kas pembantu sesuai dengan peraturan
yang berlaku dan melengkapi semua pangkat administrasi yang berkenaan dengan
tugas-tugas Bendahara Rutin.

Universitas Sumatera Utara

p. Bendahara Bos
Bendahara BOS bertugas untuk memahami pengelolaan sesuai dengan
panduan yang ada, bertanggung jawab atas setiap jenis penerimaan dan
pengeluaran Dana BOS sesuai dengan peraturan yang berlaku, mengambil dan
mengeluarkan dana BOS sesuai dengan program yang direncanakan dan
direkomendasikan, dan membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) atas setia
pengeluaran Dana BOS kepada atasan langsung dan lainnya yang dianggap perlu
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
q. Pegawai
Pegawai bertugas membuat data Pegawai/Guru, membuat serta menyusun
file Kepegawaian, Membuat SK, kenaikan Gaji Berkala Pegawai dan Guru,
membuar permintaan Karsi dan Karsu bagi pegawai dan guru baru,
menyediakan/membuat daftar hadir pegawai dan guru, dan membuat uraian tugas
kepegawaian.
4.1.5 Fungsi Auditor Internal
Sebagaimana yang telah penulis kemukakan pada uraian teoritis, fungsi
pengawasan merupakan salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam
setiap perusahaan, khususnya bagi perusahaan yang memiliki skala operasi yang
cukup besar. Suatu pengawasan yang dilandasi oleh suatu kebijaksanaan yang
tepat dan akurat, disertai dengan penerapan suatu sifat pengawasan intern yang
baik akan membawa manfaat yang sangat besar bagi perusahaan terutama untuk

Universitas Sumatera Utara

mengurangi dan menghindari penyelewengan, pemborosan dan hal lain yang
dapat merugikan perusahaan.
Dalam uraian pada bab II, dijelaskan bahwa sekolah memberikan
perhatian yang cukup besar terhadap arti pentingnya audit intern yang merupakan
salah satu bagian yang terdapat dalam perusahaan dalam melakukan pengawasan
dan pemeriksaan terhadap semua aspek kegiatan dalam sekolah. Pada Sekolah
Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan yang melakukan pengawasan dan
pemeriksaan ( internal auditornya ) adalah bendahara rutin dan bendahara bos,
bendahara rutin yang memiliki tugas seperti bertanggung jawab atas penerimaan,
penyimpanan uang negara sesuai dengan peraturan yang berlaku, bertanggung
jawab atas setiap pengeluaran, penggunaan uang yang berasal dari uang negara
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sedangkan bendahara bos bertugas untuk
memahami pengelolaan sesuai dengan panduan yang ada, bertanggung jawab atas
setiap jenis penerimaan dan pengeliaraan dana BOS sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Internal auditor juga bertugas membantu kepala madrasah dalam
mengadakan penilaian atas sistem pengawasan manajemen dan pelaksanaannya
serta memberikan saran-saran perbaikan. Untuk memenuhi tugas tersebut internal
auditor berfungsi melakukan suatu pemeriksaan yang dilaksanakan secara terusmenerus terhadap kegiatan operasi perusahaan dan melakukan penilaian serta
pengawasan terhadap terlaksananya sistem pengawasan manajemen. Hal ini
dilaksanakan dengan tujuan untuk memastikan apakah pelaksanaan kegiatan

Universitas Sumatera Utara

operasi sekolah madrasah telah sesuai dengan kebijaksanaan, rencana dan
prosedur yang telah ditetapkan.
Adapun tujuan dari pemeriksaan dan pengawasan pada Sekolah Madrasah
Tsanawiya Negeri (MTsN) 2 Medan adalah untuk membantu kepala madrasah
atau pimpinan sekolah untuk melakukan pengawasan hal – hal yang berhubungan
dengan masalah – masalah keuangan dan pembukuan serta pengawasan
pelaksanaan yang mencakup perencanaan dan koordinasi agar tercapai efisiensi
dalam perusahaan secara menyeluruh..
Pada dasarnya internal auditor tidak bertanggung jawab secara langsung
terhadap kelemahan yang ada di sekolah. Internal auditor hanya berkewajiban
melakukan pemeriksaan dan selanjutnya hasil pemeriksaan inilah yang dipakai
oleh kepala madrasah selaku pimpinan sekolah untuk melakukan tindakan
perbaikan. Ruang lingkup pemeriksaan, tidak terbatas pada bidang akuntansi dan
catatan keuangan saja. Adapaun ruang lingkup pemeriksaan tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Pemeriksaan atas keuangan dan ketaatan pada peraturan perundang –
undangan. Dalam hal ini pemeriksaan mencakup pemeriksaan
transaksi, perkiraan, kegiatan, fungsi dan pertanggungjawaban
keuangan bagian sekolah sesuai dengan ruang lingkup pemeriksaan
yang ditentukan dalam penugasan pemeriksaan, melaksanakan
pemeriksaan keuangan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
catatan keuangan terutama untuk pengamanan harta sekolah, serta

Universitas Sumatera Utara

untuk mengetahui adanya penyalahgunaan dari harta sekolah
madrasah serta penyimpangan – penyimpangan lainnya.
b. Penilaian tentang daya guna dan kehematan dalam penggunaan
sarana yang tersedia. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan
apakah sekolah, bagian atau kegiatan yang diperiksa telah mengelola
atau menggunakan sumber daya seperti uang, peralatan, barang,
sumber daya manusia dan sebagainya yang tersedia secara berdaya
guna dan berhasil guna.
c. Penilaian tentang hasil guna atau manfaat yang direncanakan dari
suatu kegiatan atau program. Penilaian meliputi penyelidikan
apakaha hasil atau manfaat yang dicapai sampai saat pemeriksaan
program atau kegiatan yang ditetapkan telah dilaksanakan secara
berhasil guna.
d. Melakukan pemeriksaan khusus dalam hal adanya suatu masalah
yang mendesak atas dasar instruksi pimpinan.
e. Menganalisa laporan-laporan dari tiap-tiap divisi.
f. Menganalisa bahan masukan dan saran kepada pimpinan dalam
penyusunan rencana program dan pengambilan keputusan.
Fungsi - fungsi di atas sudah cukup memadai bagi sekolah Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan karena sudah mencakup seluruh bagian.
Disamping itu internal auditor juga ikut membantu pihak luar dalam arti
memperlancar tugas mereka. Jadi dari fungsi di atas dapat dilihat bahwa
pemeriksaan ditujukan untuk pengamanan harta Sekolah Madrasah itu sendiri,

Universitas Sumatera Utara

pelaksanaan kegiatan terutama yang menyangkut efisiensi dan efektifitas usaha,
ketaatan terhadap kebijaksanaan serta peraturan yang ditetapkan oleh sekolah
madrasah. Menurut penulis, fungsi internal auditor pada Sekolah Madrasah
Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan cukup baik dan telah melaksanakannya
sesuai dengan yang telah digariskan.

4.1.6 Laporan Auditor Intern dan Tindak Lanjutnya
Laporan adalah merupakan produk akhir dalam proses pemeriksaan yang
dilakukan internal auditor, yang fungsinya sebagai bahan informasi dan dasar
pengambilan keputusan bagi pimpinan. Pemeriksaan yang dilakukan oleh internal
auditor adalah pemeriksaan yang bersifat pemeriksaan operasional dan keuangan.
Laporan sedapat mungkin harus dibuat ringkas dan tepat tetapi yang dilaporkan
harus jelas dan laporan harus objektif, dapat dipertanggungjawabkan dengan bukti
yang kuat serta memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
Disamping itu juga bentuk laporan internal auditor hendaknya disesuaikan
dengan kebutuhan pemakaian laporan. Apabila ditujukan untuk tingkat
manajemen yang lebih tinggi hendaknya disajikan dalam bentuk yang lebih
ringkas dan mudah dipahami, sedangkan untuk bagian yang lebih rendah disajikan
dalam bentuk yang lebih rinci. Yang penting adalah sebelum menulis laporan
resmi kepada manajemen, hendaknya didiskusikan dan dibahas kembali dengan
bagian yang diperiksa, sehingga bagian yang diperiksa tersebut dapat memberikan
tanggapan dan penjelasan atas hasil temuan audit yang didapat.

Universitas Sumatera Utara

Satuan pengawasan dan Pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor
membuat laporan hasil kerjanya untuk mempertanggungjawabkan hasil kerjanya.
Dalam melakukan tugas ini, pengawasan dan pemeriksaan intern pada sekolah
madrasah mempunyai kelengkapan pemeriksaan seperti

1. Norma Pemeriksaan
Satuan pengawasan intern sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)
2 Medan telah mempunyai suatu kaidah atau ukuran dalam melaksanakan
pemeriksaan agar dicapai mutu pelaksanaan pemeriksaan dan mutu laporan
pemeriksaan yang dikehendaki.
Kaidah atau ukuran ini disebut norma pemeriksaan yang berisi :
a. Norma Umum Pemeriksaan
Mengatur tentang ruang lingkup pemeriksaan terhadap obyek yang
diperiksa, baik terhadap keuangan maupun mengenai peraturan
perundang – undangan pejabat yang berwenang dalam menetapkan tugas
pemeriksaan harus mempertimbangkan kebutuhan pemakai hasil
pemeriksaan.
b. Norma Pelaksanaan Pemeriksaan
Pekerjaan pemeriksaan harus direncanakan sebaik – baiknya dan para
pelaksana pemeriksaan harus diawasi dan dibimbing dengan sebaik –
baiknya. Dalam melaksanakan tugasnya para auditor harus waspada
terhadap situasi atau transaksi yang dapat menunjukan kemungkinan
adanya penyimpangan, penyelewengan serta tindakan yang tidak sah.

Universitas Sumatera Utara

c. Norma Pelaporan Pemeriksaan
Auditor intern harus melaporkan hasil pemeriksaan sesuai dengan
penugasan yang ditetapkan. Laporan tersebut harus dibuat secara tertulis
dan disampaikan kepada pejabat yang berwenang tepat pada waktunya
agar bermanfaat.
d. Norma tindak Lanjut
Audit intern harus mengikuti tindak lanjut atas temuan – temuan
pemeriksaan yang dilaporkan untuk memastikan bahwa tindakan yang
tepat telah diambil dan dilaksanakan. Norma ini mewajibkan satuan
pengawasan intern para pemeriksanya berupaya agar sasaran tindak
lanjut dilaksanakan oleh pihak manajemen serta mengikuti tindak lanjut
untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah dilaksanakan oleh
pihak manajemen.

2. Audit Program
Program pemeriksaan adalah surat tindakan atau langkah – langkah yang
terperinci dan sistematis dari prosedur pemeriksaan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan pemeriksaan. Hal ini diperlukan agar pelaksanaan pemeriksaan
dapat terarah pada Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTsN) Negeri 2 Medan yang
audit program sudah ada sehingga dalam melaksanakan pemeriksaan sudah dapat
memahami tujuan, jenis dan tugas pemeriksaannya.

Universitas Sumatera Utara

3. Kertas Kerja Pemeriksaan
Kertas kerja pemeriksaan merupakan alat kerja yang dipakai oleh petugas
pemeriksa dalam melakukan pemeriksaan dan disebut juga dengan dokumen
pemeriksaan. Isinya berupa catatan – catatan mengenai perencanaan dan survei
pendahuluan, audit program dan hasil – hasil pemeriksaan. Kerja kerja ini dibuat
sejak auditor memulai pelaksanaan pemeriksaan sampai laporan selesai. Kertas
kerja pemeriksaan merupakan pendukung atas prosedur dan norma yang
dijalankan dalam rangka pemeriksaan.

4. Laporan Hasil Pemeriksaan.
Sebelum menyelenggarakan penyusustan laporan, auditor mengadakan
pengujian kelengkapan prosedur audit untuk meyakini kecermatan hasil
pemeriksaan. Setelah auditor merasa yakin berubah laporan hasil pemeriksaan
disusun. Laporan tersebut adalah sarana komunikasi yang resmi dan sangat
penting bagi auditor untuk menyampaikan informasi tentang temuan, kesimpulan
dan saran serta rekomendasi kepada pejabat – pejabat yang berwenang yang
melaksanakan saran dan rekomendasi atau yang perlu mengetahui informasi
tersebut.
Penyusunan laporan auditor dengan criteria yang diatur dalam norma
pelaporan satuan pengawasan intern adalah sebagai berikut :
a. Laporan disajikan secara tertulis
b. Laporan disesuaiakan dengan penugasan yang ditetapkan

Universitas Sumatera Utara

c. Laporan diserahkan tepat waktunya agar informs dapat bermanfaat
sepenuhnya
d. Kalimat yang digunakan sederhana, jelas, singkat, dan mudah dimengerti
e. Memuat temuan dan kesimpulan pemeriksaan secara objektif.
f. Memberikan saran tindak lanjut yang konstruktif.
g. Laporan harus lengkap, layak dan teliti.
Laporan hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern disusun dalam bentuk :
1. Laporan Hasil Pemerisaan (LHP) Keuangan
Laporan hasil pemeriksaan keuangan memuat unsur – unsure sebagai berikut :

1.a. Kesimpulan dan saran
Pada bagain ini diuraikan masalah ataupun temuan – temuan yang perlu mendapat
perhatian dari manajemen jika diperlukan, tindak lanjut ataupun saran perbaikan
akan dikemukakan diatas.

1.b. Hasil Pemeriksaan
Pada bagian ini dimuat hal umum dan uraian hasil pemeriksaan.
1.b.1 Umum :
a. Ruang lingkup dan periode pemeriksaan.
b. Uraian temuan masalah organisasi obyek yang diperiksa secara singkat.
c. Uraian temuan masalah administrasi objek yang diperiksa secara singkat
1.b.2 Uraian hasil pemeriksaan
a. Sistem pengawsan akuntansi

Universitas Sumatera Utara

b. Kelengkapan dan kewajaran laporan pertanggungjawaban keuangan
c. Ketaatan terhadap ketentuan – ketentuan yang berlaku
d. Pengamanan kekayaan perusahaan
e. Pengkajian ulang (review) analisa laporan keuangan.
f. Informasi khusus yang bertalian dengan gejala (praduga) korupsi serta
hambatan – hambatan yang bertalian dengan perusahaan.
g. Komentar dalam hal perusahaan mengalami kondisi keuangan yang terus
menerus memburuk
h. Komentar atas penyimpangan atau ketidaktauan terhadap ketentuan –
ketentuan yang berlaku
i.

Rekomendasi terhadap temuan – temuan yang perlu mendapat perhatian
direksi.

1.c. Lampiran Pemeriksaan
Bagian ini berisi daftar – daftar perincian lebih lanjut dari laporan kegiatan
yang diperiksa, informasi tambahan yang disajikan pihak yang diperiksa dan
komentar auditor.

4.2 Analisis dan Hasil Penelitian
1.

Efektifitas

Fungsi

dan

Peranan

Internal

Auditor

dalam

Meningkatkan Kinerja Operasioanal pada Sekolah Madrasah Tsanawiyah
(MTsN) Negeri 2 Medan.

Universitas Sumatera Utara

Setelah penulis menguraikan tinjauan pustaka serta pelaksanaan yang
dijalankan mengenai fungsi dan peranan internal auditor telah efektif dalam
meningkatkan kinerja operasional pada Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTsN)
Negeri 2 Medan. Penulis akan mencoba memberikan analisis dan evaluasi untuk
mengetahui sejauh mana fungsi dan peranan internal auditor dalam meningkatkan
kinerja operasional pada perusahaan ini dengan menggunakan metode analisa
deskriptif.
Untuk keperluan analisis, maka penulis menyajikan data dari hasil
observasi yang dilakukan terhadap fungsi dan peranan internal auditor dalam
meningkatkan kinerja operasional pada Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTsN)
Negeri 2 Medan pada table 4.1

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1 (Tabel Deskripsi Data)
Observasi terhadap Efektifitas Fungsi Dan Peranan Internal Auditor Dalam
Meningkatkan Kinerja Operasional
Pada Sekolah MTsN 2 Medan

Sub Variabel

No

Hasil

Bobot

Jumlah Nilai

(1)

Item

Observasi

Nilai

Observasi

(2)

(3)

(4)

(5)

1

E

3

3

2

E

3

3

3

SE

4

4

4

SE

4

4

5

SE

4

4

6

E

3

3

Kemampuan

7

E

3

3

Profesional

8

E

3

3

9

SE

4

4

10

E

3

3

11

E

3

3

12

SE

4

4

13

SE

4

4

14

E

3

3

Independensi

Lingkup Pekerjaan

Universitas Sumatera Utara

15

E

3

3

16

E

3

3

17

E

3

3

18

E

3

3

19

E

3

3

Pelaksanaan

20

E

3

3

Kegiatan

21

E

3

3

Pemeriksaan

22

E

3

3

23

SE

4

4

24

E

3

3

25

SE

4

4

26

SE

4

4

27

E

3

3

28

E

3

3

29

E

3

3

30

SE

4

4

Sumber : Lembar Observasi

Universitas Sumatera Utara

Uraian analisis dan evaluasi ditinjau dari segi batasan sesuai dengan
lembar observasi adalah sebagai berikut:
1. Independensi (01-06)
Kedudukan bagian audit internal pada struktur organisasi MTsN 2 Medan
sudah efektif, hal ini dapat dilihat dimana bagian audit internal berada di bawah
pimpinan tertinggi yaitu Kepala Madrasah dan bagian audit internal ini memiliki
hubungan langsung dengan pimpinan tertinggi terebut. Status ini memberikan
keleluasaan untuk memenuhi atau menyelesaikan tanggung jawab pemeriksaan
yang diberikan. Koordinasi yang teratur antara kepala bagian audit dengan Kepala
Madrasah akan membantu terjaminnya kemandirian dan merupakan sarana semua
pihak saling memberikan informasi demi kepentingan organisasi. Sikap objektif
internal auditor juga baik, sehingga kemungkinan auditor intrnal yakin atas
pekerjaannya dan tidak membuat penilaian yang kualitasnya diragukan.
2. Kemampuan Profesional (07-10)
Kemampuan profesional merupakan tanggung jawab bagian audit internal.
Kepala bagian audit internal dalam setiap pemeriksaan biaya operasional haruslah
menugaskan orang-orang yang secara bersama atas keseluruhan memiliki
pengetahuan, kemampuan dan berbagai disiplin ilmu yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeriksaan biaya operasional secara tepat dan pantas.
Internal Auditor pada MTsN 2 Medan mendapatkan pengetahuan yang
dibutuhkan unuk melaksanakan tanggung jawab pemeriksaan melalui pelatihan
(training) sesuai dengan tingkatan (grade) masing-masing yang sudah terstruktur,

Universitas Sumatera Utara

dan internal auditor harus mematuhi standar profesional dalam memlakukan
pemeriksaan. Kepala bagian internal auditor bertanggung jawab melakukan
pengawasan pemeriksaan mencakup memberi instruksi-instruksi kepada internal
auditor, dan hasil pemeriksaan internal auditor tetap merupakan anggung jawab
kepala bagian internal auditor.
Internal Auditor pada MTsN 2 Medan, memiliki hubungan yang baik
dengan bagian yang lain yang ada dalam organisasi, sehingga internal auditor
ddapat secara jelas dan efektif menyampaikan berbagai hal seperti tujuan
pemeriksaan, evaluasi, kesimpulan dan rekomendasi.
3. Lingkup Pekerjaan (11-19)
Lingkup pekerjaan internal auditor harus meliputi pengujian dan evaluasi
terhadap kecukupan dan kefektifan sistem pengendalian internal yang dimiliki
oleh organisasi dan kualitas pelaksaan tanggung jawab. Tujuan peninjauan sistem
terhadap kecukupan suatu sistem pengendalian internal adalah menenukan apakah
sistem yang ditetapkan telah memberikan kepastian yang layak atau masuk akal
bahwa tujuan dan sasaran organisasi akan dapat dicapai secara ekonomis dan
efisien. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pihak yang berkompeten
dalam sekolah, bahwa pengawasan intern pada MTsN 2 Medan sudah baik, hal ini
dapat dilihat dari struktur organisasi telah menciptakan internal control yang
efektif karena menunjukkan adanya pemisahan tanggung jawab masing-masing
fungsi yang jelas dalam organisasi sehingga dapat menghindari terjadinya
kecurangan.

Universitas Sumatera Utara

4. Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan (23-24)
Internal

Auditor

bertanggung

jawab

bertanggung

jawab

untuk

merencanakan dan leaksanakan tugas pemeriksaan yang harus ditinjau atau
direview oleh pengawas.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh Internal Auditor padda MTsN 2 Medan
telah memenuhi program pemeriksaan yang sudah ditentikan oleh pemeriksa
komite. Kertas kerja pemeriksaan telah mendukung laporan pemeriksaan dan
seluruh prosedur pemeriksaan. Internal auditor harus terus meninjau dan
melakukan tindak lanjut (follow up) untuk memastikan bahwa terhadap temuan
pemeriksaan yag telah dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat.

Universitas Sumatera Utara

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan analisis dan evaluasi, pada bab penutup ini penulis
akan menarik beberapa kesimpulan serta mengajukan beberapa saran tentang
pelaksanaan fungsi dan peranan Internal Auditor Dalam Meningkatkan Kinerja
Operasional Pada MTs Negeri 2 Medan, dan di harapkan saran tersebut dapat
berguna bagi sekolah.

5.1 Kesimpulan
1. Pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh internal auditor
sangatmembantu pimpinan perusahaan dalam mengetahui bagaimana
pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan pemeriksaan
bukan saja menyangkutkeuangan tetapi juga tentang operasional
perusahaan. Pelaksanaan pengawasanyang dilakukan oleh internal
auditor telah disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawabnya.
2. Pelaksanaan fiungsi pengawasan dan pemeriksaan intern sepenuhnya
dilakukan oleh bendahara rutin dan bendahara BOS selaku internal
auditor pada Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Medan.
Bendahara rutin bertugas sebagai malakukan pengawasan dan
pemeriksaan yang mencakup tugas seperti bertanggung jawab atas
penerimaan, penyimpanan uang negara sesuai dengan peraturan yang
berlaku, bertanggung jawab atas setiap pengeluaran, penggunaan uang

Universitas Sumatera Utara

yang berasal dari uang negara, sesuai dengan peraturan yang berlaku,
Membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) atas setiap penggunaan
/pengeluaran uang negara kepada atasan langsung dan lain-lainnya
yang dianggap perlu sesuai dengan peraturan yang berlaku, membuat
dan melengkapi buku dengan kas pembantu sesuai dengan peraturan
yang berlaku dan melengkapi semua pangkat administrasi yang
berkenaan dengan tugas-tugas Bendahara Rutin.
3. sedangkan bendahara BOS bertugas bertugas untuk memahami
pengelolaan sesuai dengan panduan yang ada, bertanggung jawab atas
setiap jenis penerimaan dan pengeliaran Dana BOS sesuai dengan
peraturan yang berlaku, mengambil dan mengeluarkan dana BOS
sesuai dengan program yang direncanakan dan direkomendasikan, dan
membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) atas setia pengeluaran
Dana BOS kepada atasan langsung dan lainnya yang dianggap perlu
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4. Kemampuan profesional internal auditor sangat baik, dengan
mendapatkan pengetahuan yang didapatkan melalui (training) sesuai
dengan tingkat (grade) masing-masing yang sudah terstruktur. Internal
auditor juga diberikan pedoman umum oleh manajemen tentang
lingkup pekerjaan dan kegiatan yang akn diperiksa.
5. Pengawasan intern pada MTs Negeri 2 Medan sudah baik, hal ini dapat
dilihat dari struktur organisasi yang telah menciptakan internal kontrol
yang efektif karena menunjukkan adanya pemisahan tanggung jawab

Universitas Sumatera Utara

masing-masing fungsi yang jelas dalam organisasi sehingga dapat
menghindari terjadinya kecurangan.
6. Berdasarkan analisa deskriptif yang dilakukan, fungsi dan peranan
Internal Auditor pada MTs Negeri 2 Medan sangat efektif
meningkatkan kinerja operasional.
7. Hubungan antara Internal dengan semua bagian yang ada dalam
perusahaan baik, sehingga memudahkan melakukan pemeriksaan.

5.2 Saran

1. Hasil pemeriksaan Internal Auditor berupa temuan-temuan segera
ditanggapi sehingga pelaksanaan pengawasan dapat berjalan dengan
baik dan tepat waktu.
2. Apabila diantara pihak yang diperiksa dan pemeriksa tidak dapat
kesepakatan tentang hasil pemeriksaan, hendaknya laporan pemeriksaan
menemukakan tentang posisi masing-masing pihak dan berbagai alasan
yang menyebabkan tidak tercapainya kesepakatan.
3. Pemeriksa harus memastikan bahwa tindakan yang dilakukan terhadap
temuan

pemeriksaan

memperbaiki

kondisi

yang

mendasari

dilakukannya tindakan tersebut.
4. Berbagai informasi atau

temuan

yang

kurang

penting

dapat

diberitahukan secara lisan atau melalui korespondensi informasi.
5. Manajemen tetap meningkatkan kualitas Internal Auditor, karena
Internal Auditor yang efektif sangat memberikan sumbangan yang

Universitas Sumatera Utara

berharga kepada keadaan pengendalian intern, sebagai unsur pelengkap
yang bertugas untuk memonitor terus menerus berfungsi tidaknya
berbagai prosedur, metode dan berbagai kebijakan pengendalian intern
yang telah ditetapkan.
6. Internal Auditor tetap mempunyai hubungan yang baik dengan semua
bagian yang ada di sekolah atau perusaan sehingga melakuakn
pemeriksaan.

Universitas Sumatera Utara