Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerjasama Antara Pt. Asusindo Servistama Dan Medan Selular (Studi Pada Pt. Asusindo Servistama Medan)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan sektor perekonomian di Indonesia memiliki dampak terhadap
peningkatan

pertumbuhan

ekonomi

dan

peningkatan

taraf

hidup

masyarakat.Dewasa ini hampir tidak ada satu orang pun yang dapat melakukan
usaha dengan mengandalkan dirinya sendiri, terutama apabila usaha tersebut
tergolong ke dalam skala besar.

Ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya, antara lain karena
keterbatasan sarana dan juga prasarana, keterbatasan kemampuan. Ataupun karena
tuntutan perkembangan usahanya yang semakin maju. Untuk mengatasi kesulitan
tersebut, berkembanglah apa yang dinamakan dengan hubungan kerjasama.
Sebagai dasar dari hubungan kerjasama tersebut dibutuhkan apa yang
dinamakan dengan perjanjian kerjasama. Perjanjian kerjasama merupakan suatu
kesepakatan bersama antara kedua belah pihak yang merupakan dasar untuk
membuat perjanjian pelaksanaan lebih lanjut sesuai dengan kepentingan dan
kebutuhan para pihak sebagaimana yang telah diperjanjikan sebelumnya.
Subekti mengatakan bahwa, “Perjanjian adalah suatu peristiwa di mana
seorang berjanji kepada orang lain atau di mana 2 (dua) orang itu saling berjanji
untuk melaksanakan sesuatu hal”. 1
Kerjasama adalah “Perbuatan bantu membantu atau yang dilakukan
bersama-sama. 2

1
2

R. Subekti, Hukum Perjanjian, Pembimbing Masa, Jakarta, 1980, hal. 1.
R. Subekti, Hukum Perjanjian, PT. Internusa, Jakarta, 1999, hal. 1.


1

2

Perjanjian merupakan suatu perbuatan yaitu perbuatan hukum, perbuatan
yang mempunyai akibat hukum. Perjanjian menimbulkan hak dan kewajiban.
Pengertian perjanjian dapat kita lihat dalam Pasal 1313 KUHPerdata yaitu suatu
perbuatan dengan mana satu pihak atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang atau lebih.
Perjanjian kerjasama merupakan perjanjian tidak bernama yang diatur di
luar KUHPerdata, tetapi terjadi di dalam masyarakat. Lahirnya perjanjian
kerjasama di dalam praktek adalah berdasarkan Pasal 1338 KUHPerdata.
Berdasarkan Pasal 1338 Ayat (1) KUHPerdata, ketentuan ini berbunyi “Semua
persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka
yang membuatnya”.
Pada prinsipnya perjanjian kerjasama dibedakan dalam 3 pola yaitu: 3
1. Usaha Bersama (Joint Venture)
Joint venture adalah merupakan bentuk kerjasama umum dapat dilakukan
pada


semua

bidang

usaha,

dimana

para

pihak

masing-masing

menyerahkan model untuk membentuk badan usaha yang mengelola usaha
bersama.
2. Kerjasama Operasi (Joint Operation)
Joint operation adalah bentuk kerjasama khusus, di mana bidang usaha
yang dilaksanakan merupakan bidang usaha yang merupakan hak atau

kewenangan salah satu pihak. Bidang usaha itu sebelumnya sudah ada dan
sudah beroperasi, dimana pihak investor memberikan dana untuk
melanjutkan atau mengembangkan usaha yang semula merupakan hak atau
3

Raimond Flora Lamandasa, Perjanjian Kerjasama, https://www.scribd.com/doc/
3927962/PERJANJIAN-KERJASAMA, diakses pada tanggal 08 Maret 2017.

3

wewenang pihak lain, dengan membentuk badan usaha baru sebagai
pelaksana kegiatan usaha.
3. Operasi Sepihak (Single Operational)
Single operational merupakan bentuk kerjasama khusus di mana bidang
usahanya berupa "bangunan komersial". Salah satu pihak dalam kerjasama
ini adalah pemilik yang menguasai tanah, sedangkan pihak lain/investor,
diijinkan untuk membangun suatu bangunan komersial diatas tanah milik
yang dikuasai pihak lain, dan diberi hak untuk mengoperasionalkan
bangunan komersial tersebut untuk jangka waktu tertentu dengan
pemberian fee tertentu selama jangka waktu operasional dan setelah jangka

waktu operasional berakhir investor wajib mengembalikan tanah beserta
bangunan komersial diatasnya kepada pihak pemilik/yang menguasai
tanah. Bentuk kerjasama ini lasimnya disebut : BOT (Build,
Operate and Transfer), dan variannya adalah : BOOT (Build,
Own, Operate and Transfer), BLT (Build, Lease and Transfer)
dan BOO (Build, Own and Operate).
Jumlah dari perjanjian ini tidak terbatas namun disesuaikan dengan
kebutuhan para pihak yang mengadakan perjanjian ini, dan lahirnya perjanjian ini
merupakan praktik nyata dari asas kebebasan berkontrak.
Suatu perjanjian tidak terlepas dari kontrak dan menganut asas kebebasan
berkontrak. Asas kebebasan berkontrak mengartikan bahwa para pihak bebas
mengadakan perjanjian apa saja dengan berbagai bentuk, dengan ketentuan
kontrak yang dibuat tidak boleh bertentangan dengan Undang-undang, kesusilaan
dan ketertiban umum. Asas kebebasan berkontrak ini dapat disimpulkan

4

berdasarkan pada Pasal 1338 KUHPerdata, yang mengatakan bahwa segala
perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai Undang-undang bagi mereka
yang membuatnya. Pasal ini dimaksudkan sebagai pernyataan bahwa setiap

perjanjian bersifat “mengikat” kedua belah pihak, disertai adanya asas kebebasan
berkontrak.
Sedikit profil mengenai kedua perusahaan yang dibahas dalam penulisan
ini, yang pertama yaitu PT. Asusindo Servistama adalah perusahaan yang
bergerak di bidang teknologi dan telekomunikasi terutamanya di bidang komputer
dan smartphoneyang dikenal dengan merek ASUS.
Merek ASUS didirikan berdasarkan pada empat nilai utama yang dikenal
sebagai DNA ASUS. DNA ASUS terdiri atas : 4
1. 5 Nilai Luhur ASUS: Kerendahan Hati, Integritas, Ketekunan,
Ketangkasan, dan Keberanian”,
2. Fokus pada Prinsip dan Hasil
3. Inovasi dan Estetika
4. Lean Thinking / Cenderung Selalu Berpikir
Untuk mencapai visi dalam mengubah ASUS menjadi perusahaan
pemimpin yang paling dikagumi di dunia pada era digital ini, karyawan-karyawan
ASUS selalu didorong untuk mempraktikkan dan mengembangkan empat “gen”
mendasar ini.
Dalam perkembangannya masa sekarang ini, perusahaan ini telah
memegang gelar “global technology leader in the digital era”.


4

https://www.asus.com/id/About_ASUS/dna_asus/, diakses pada tanggal 08 Maret 2017.

5

Perusahaan ini berdiri dan dikenal secara global sejak tahun 1989.
Perusahaan ini berasal dari Taiwan. Pada tahun 2010, ASUS Globaltelah
mendapat penghasilan senilai USD 10.1 billion (Setara dengan 134 triliun rupiah)
dan mempunyai karyawan global lebih dari 10.000 orang dan 3.000 teknisi
berpengalaman di seluruh dunia. 5
Dalam pencapaiannya ASUS Global, salah satu produk mereka yaitu
motherboard(Merupakan Hardware komputer) telah diakui menjadi merek
motherboard nomor 1 di dunia. Motherboard ini telah di kirim lebih dari
420.000.000 unit sejak 1989. Pada tahun 2010, 1 dari 3 komputer yang terjual di
seluruh dunia menggunakan motherboard bermerek ASUS.
Tidak hanya sampai disana, pada tahun 2014, laporan Q4 (Kuartal 4
umumnya bulan Oktober, November, Desember) salah satu produk mereka yaitu
produk Notebook (Laptop) menjadi yang nomor 1 di dunia sebagai laptop terbaik
untuk pengguna/konsumen.

Pada tahun 2014, ASUS Global menerima 4.326 penghargaan yang
direkomendasikan oleh prestige technology organizations dan wartawan IT di
seluruh dunia untuk inovasi terkemuka ASUS.
ASUS sendiri berusaha untuk kesempurnaan dalam semua produk dan
konsisten untuk memenangkan penghargaan untuk kualitas dan inovasi, tercermin
dalam ASUS peringkat nomor 1 untuk kualitas produk dan layanan oleh Wall
Street Journal Asia.

5

http://www.jobstreet.co.id/id/job/account-manager-for-modern-channel-2078703?fr=23
&src=44, diakses pada tanggal 08 Maret 2017.

6

ASUS sendiri masuk ke Indonesia sejak tahun 2003/2004 yang di bawa
oleh Willy Halim yang sekarang menjabat sebagai Country Manager ASUS di
Indonesia.
Kemudian di lanjutkan dengan profil perusahaan kedua yaitu Medan
Selular yang merupakan salah satu toko di Millennium ICT Center yang dulunya

dikenal sebagai Plaza Millennium pada Lantai 1 Nomor 31/90 yang bertempat di
Jalan Kapten Muslim Nomor 111, Medan.
Toko ini telah berdiri sejak tahun 2009. Pemiliknya bernama Edy Santo
yang merupakan pengusaha muda. Toko ini bergerak di bidang telekomunikasi
yaitu bidang penjualan handphone, smartphone, tablet, dan sebagainya.
Pada mulanya toko ini hanya mempunyai 1 kios yang berada pada lantai 1
nomor 90, setelah berjalan 2 tahun yaitu pada tahun 2011, pemilik membeli 1 lagi
kios yang berada tepat di samping toko pertama tadi, kios tersebut bernomor 31.
Dan tak lama setelah kios disampingnya dibeli, kedua toko tersebut di pecah dan
di renovasi menjadi 1 bagian.
Tidak sampai disana, pada tahun 2013 pemilik menambah 1 toko lagi yang
terletak pada Lantai 2 Nomor 85-86 yang kemudian di beri nama New Medan
Cell.
Hingga sampai saat ini karyawan tetap pada toko ini berjumlah 7 orang
dan karyawan lainnya berjumlah 6 orang.
Hubungan kerjasama antara PT. Asusindo Servistama dan Medan Selular
dituangkan dalam suatu perjanjian dengan skema joint operation dan dengan
sistem bonus tambahan apabila mencapai suatu target yang telah tertuang dalam
perjanjian kerjasama tersebut. Perjanjian kerjasama antara PT. Asusindo


7

Servistama dan Medan Selular telah disepakati oleh kedua belah pihak dan
karenanya dapat mengikat kedua belah pihak sebagaimana mengikatnya undangundang bagi para pihak yang melakukan suatu perjanjian, karena telah dibuat
dengan memenuhi syarat sahnya suatu perjanjian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1320 KUHPerdata.
Dalam perjanjian kerjasama ini, setelah melihat isi/klausula perjanjian,
perjanjian ini merupakan perjanjian baku/sepihak sehingga penulis tertarik untuk
mengkaitkan dengan asas kebebasan berkontrak dan keseimbangan para pihak
yang merupakan salah satu asas perjanjian.
Kemudian dari segi tanggung jawab para pihak, apabila terjadi risiko pada
saat perjanjian kerjasama berlangsung, jika tidak di atur dalam perjanjian,
umumnya para pihak pasti akan menghindari tanggung jawab terhadap kerugian
yang timbul, maka dari itu di dalam suatu perjanjian harus mengatur tentang
tanggung jawab. Dalam hal ini, apakah perjanjian kerjasama ini telah mengatur
hal tersebut apabila terjadi risiko/kerugian pada saat kerjasama berlangsung.
Selain masalah tanggung jawab, umumnya dalam perjanjian, yang dituntut
adalah prestasi. Perjanjian dianggap selesai apabila suatu prestasi telah dipenuhi
oleh kedua belah pihak. Namun jika salah satu pihak tidak dapat memenuhi
prestasi atau biasanya disebut dengan wanprestasi, penyelesaian apa yang dapat

dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang perjanjian khususnya
perjanjian kerjasama antara PT. Asusindo Servistama dan Medan Selular,
mengenai apakah klausula perjanjian kerjasama antara PT. Asusindo Servistama

8

dan Medan Selular telah memenuhi asas kebebasan berkontrak dan keseimbangan
para pihak, tanggung jawab para pihak apabila terjadi risiko, dan cara
penyelesaian yang dilaksanakan jika salah satu pihak melakukan wanprestasi yang
akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul : “Tinjauan Yuridis Terhadap
Perjanjian Kerjasama Antara PT. Asusindo Servistama dan Medan Selular
(Studi pada PT. Asusindo Servistama Medan)”.

B. Permasalahan
Berdasarkan uraian yang menjadi latar belakang penulisan skripsi ini,
terdapat beberapa permasalahan yang akan dibahas.
Rumusan Permasalahan tersebut, antara lain :
1. Apakah klausula perjanjian kerjasama antara PT. Asusindo Servistama dan
Medan Selular telah memenuhi asas kebebasan berkontrak dan keseimbangan
para pihak?
2. Bagaimana tanggung jawab para pihak apabila terjadi risiko saat perjanjian
kerjasama berlangsung?
3. Bagaimana penyelesaian dilaksanakan jika salah satu pihak melakukan

wanprestasi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan utama dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat
mendapatkan gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara dan beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu :

9

1. Untuk mengetahui apakah klausula perjanjian kerjasama antaraPT.Asusindo
Servistama dan Medan Selular telah memenuhi asas kebebasan berkontrak dan
keseimbangan para pihak.
2. Untuk mengetahui apa yang menjadi tanggung jawab para pihak apabila
terjadi risiko pada saat perjanjian kerjasama ini berlangsung.
3. Untuk mengetahui tentang cara penyelesaian yang dilaksanakan jika salah satu
pihak melakukan wanprestasi.

D. Manfaat Penulisan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau manfaat baik
dari sisi teoritis maupun praktis sebagai berikut:
a. Manfaat secara teoritis
Memberikan sumbangan akademis bagi semua orang yang membutuhkannya
serta bagi perkembangan ilmu hukum pada umumnya, dan Hukum Perjanjian
pada khususnya.
b. Manfaat praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan serta
referensi bagi pihak PT. Asusindo Servistama maupun bagi pihak Medan
Selular baik dalam hal pembuatan perjanjian kerjasama maupun pelaksanaan
perjanjian tersebut.

E. Keaslian Penulisan
Skripsi

ini

berjudul

“Tinjauan

Yuridis

Terhadap

Perjanjian

Kerjasama Antara PT. Asusindo Servistama dan Medan Selular (Studi pada
PT.Asusindo Servistama Medan)”. Hal ini telah disetujui oleh Ketua

10

Departemen Hukum Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
dan telah melalui tahap pengujian kepustakaan. Berdasarkan pengamatan dan
pengecekan judul di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,
materi yang dibahas dalam penelitian ini belum pernah dijadikan judul maupun
dibahas dalam skripsi yang sudah ada lebih dahulu, sehingga judul yang
bersangkutan layak untuk di teliti dan pokok permasalahan serta pembahasan
dalam skripsi ini juga berbeda dengan penelitian-penelitian yang terdahulu.
Apabila ditemukan nantinya ada kesamaan dengan penelitian lainnya
maka dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya baik dalam hal judul maupun
pembahasan.

F. Metode Penelitian
Penelitian menurut Soerjono Soekanto adalah usaha untuk menghimpun
serta menemukan hubungan-hubungan yang ada antara fakta yang diamati secara
seksama, sistematis dan menggunakan metode-metode atau tehnik-tehnik tertentu.
Dengan demikian maka suatu kegiatan ilmiah adalah usaha untuk menganalisa
serta mengadakan konstruksi secara metodologis, sistematis dan konsisten. 6
Menurut Soerjono Soekanto, penelitian hukum merupakan suatu kegiatan
ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang
bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan
jalan menganalisisny. Kecuali itu juga diadakan pemeriksaan yang mendalam

6

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum Cetakan Ketiga, UI Press, Jakarta,
1986, hal. 3.

11

terhadap fakta hukum tersebut, untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan
atas permasalahan-permasalahan yang timbul dalam gejala yang bersangkutan. 7
Skripsi

merampungkan

penyajian

agar

dapat

memenuhi

kriteria

sebagaitulisan ilmiah sehingga diperlukan data yang relevan dengan skripsi ini.
Dalamupaya pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian diterapkan
metode penelitian sebagai berikut :
1. Sifat dan Jenis Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penulisan, maka sifat penelitian
iniadalah deskriptif yuridis, yaitu suatu analisis data yang berdasarkan pada teori
hukumyang bersifat umum diaplikasikan untuk menjelaskan tentang seperangkat
data yanglain. 8
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah yuridis empiris
yaitusuatu metode pendekatan yang dipergunakan untuk memecahkan objek
penelitiandengan meneliti data sekunder terhadap data primer di lapangan, karena
hukum yangpada kenyataannya dibuat dan ditetapkan oleh manusia yang hidup
dalammasyarakat. 9 Dalam penelitian ilmu hukum empiris merupakan penelitian
ataupengkajian yang sistematis, terkontrol, kritis dan empiris terhadap dugaandugaan danpertanyaan-pertanyaan mengenai perilaku hukum masyarakat yang
merupakan faktasosial. Penelitian ini berbasis pada ilmu hukum normatif, tetapi
bukan mengkajimengenai sistem norma dalam peraturan perundangan, namun
mengamati bagaimanareaksi dan interaksi yang terjadi ketika sistem norma itu

7

Ibid., hal. 43.
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2001, hal. 38.
9
Mukti Fajar Nurdewata, Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2010, hal. 43.
8

12

bekerja di dalam masyarakat.Penelitian ini juga sering disebut sebagai penelitian
bekerjanya hukum (law in action). 10
2. Jenis dan Sumber Data
Pada penelitian hukum, bahan pustakamerupakan data dasar yang
dalampenelitian digolongkan sebagai data sekunder. Data sekunder tersebut
mempunyairuang lingkup yang sangat luas, sehingga meliputi surat-surat pribadi,
buku-bukuharian, buku-buku sampai dokumen-dokumen resmi yang dikeluarkan
olehPemerintah. 11
Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan, yaitu :
a. Bahan Hukum Primer, yaitu : Kitab Undang-undang Hukum Perdata dan
Perjanjian Kerjasama antara PT. Asusindo Servistama dan Medan Selular.
b. Bahan Hukum Sekunder, yaitu : Buku-buku mengenai perjanjian, khususnya
perjanjian kerjasama.
c. Bahan Hukum Tersier, yaitu : Pendapat para ahli (doktrin), serta berbagai
pengertian berdasarkan riset lapangan.
3. Alat Pengumpul Data
Untuk

mendapatkan

hasil

yang

objektif

dan

dapat

dibuktikan

kebenarannyaserta dapat dipertanggungjawabkan hasilnya, maka data dalam
penelitian inidiperoleh melalui alat pengumpul data dengan cara sebagai berikut:
a. Studi kepustakaan (library research), yaitu pengumpulan data dengan
melakukan penelaahan kepada bahan pustaka atau data sekunder yang

10

Ibid., hal. 47.
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan
Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995, hal. 23.
11

13

meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum
tersier.
b. Wawancara dengan narasumber, yaitu Owner/Pemilik Medan Selular dan
Branch Manager PT. Asusindo Servistama Medan. Wawancara dilakukan
denganberpedoman pada pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu.
4. Analisis Data
Di dalam penulisan skripsi ini untuk mengolah data yang didapatkan dari
penelusuran di lapangan dan studi pustaka (library research) maka hasil
penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif yaitu merupakan
analisis data yang tidak membutuhkan populasi dan sampel dengan berdasarkan
kualitas data untuk memperoleh gambaran permasalahan secara mendalam dan
komprehensif.
Kemudian selanjutnyaditarik kesimpulan dengan menggunakan metode
deduktif, yakni berpikir dari hal yang umum menuju kepada hal yang khusus atau
spesifik dengan menggunakanperangkat normatif sehingga dapat memberikan
jawaban yang jelas ataspermasalahan dan tujuan penelitian.

G. Sistematika Penulisan
Sebagai karya ilmiah penelitian ini memiliki sistematika yang teratur dan
terperinci di dalam penulisannya agar dimengerti dan dipahami maksud dan
tujuannya.
Untuk lebih memahami dan lebih mudah menelaah pokok bahasan dalam
skripsi ini, maka penulis menyusun tulisan ini secara sistematis. Keseluruhan
sistematis ini berupa satu kesatuan yang saling berhubungan antara yang satu dengan

14

yang lain,dimana di dalamnya terdiri dari 5 (lima) bab yang akan diperinci lagi

dalam sub bab, adapun kelima bab itu terdiri dari :
BAB I

PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang penulisanpemilihan
judul yang dipilih serta hal-hal yang mendorongketertarikan
mengangkat judul yang bersangkutan, permasalahan,tujuan dan
manfaat penulisan dilanjutkan dengan keaslianpenulisan, metode
penelitian yang digunakanserta sistematika penulisan pada
penelitian ini.

BAB II

TINJAUAN

YURIDIS

KLAUSULA

PERJANJIAN

KERJASAMA
Pada bab ini membahas tentang pengertian perjanjian dan
perjanjian kerjasama,syarat-syarat sahnya sebuah perjanjian, asasasas dalam hukum perjanjian, serta akan di uraikan jawaban dari
permasalahan pertama mengenai apakah klausula perjanjian
kerjasama antara PT. Asusindo Servistama dan Medan Selular
telah memenuhi asas kebebasan berkontrak dan keseimbangan para
pihak.
BAB III

TINJAUAN YURIDIS TANGGUNG JAWAB PERJANJIAN
KERJASAMA
Pada bab ini membahas tentang pengertian tanggung jawab secara
umum, pengertian risiko, prinsip tanggung jawab dalam hukum,
serta akan di uraikan jawaban dari permasalahan kedua mengenai

15

tanggung jawab para pihak apabila terjadi risiko dalam perjanjian
kerjasama antara PT. Asusindo Servistama dan Medan Selular.
BAB IV

TINJAUAN YURIDIS WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN
KERJASAMA
Pada bab ini diuraikan tentang pengertian wanprestasi, akibatakibat yang timbul dari wanprestasi, serta akan membahas tentang
jawaban dari permasalahan ketigamengenai cara penyelesaian yang
dilaksanakan jika salah satu pihak melakukan wanprestasi terhadap
perjanjian kerjasama yang dimaksud.

BAB V

PENUTUP
Bab ini adalah bagian terakhir yang merupakan kesimpulan dan
saran

dari

penulisan

skripsi

ini.

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Perjanjian Kerjasama antara PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan dengan Wadah Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja (TK-LHK) Binaan Kantor PT. Jamsostek (Persero) Cabang Medan

0 56 124

“Tinjauan Yuridis Perjanjian Pemborongan Pekerjaan antara PT. Bank Central Asia, Tbk dengan PT. Dana Purna Investama (Studi Penelitian pada PT. Bank Central Asia, Tbk Kanwil V Medan)

4 73 109

Perjanjian Baku/Standar Kontrak Bertentangan Dengan Asas Kebebasan Berkontrak

2 33 147

Perjanjian Kerjasama Antara PT. Telkom Dengan Penyelenggara Warung Telkom Dalam Persfektif KUHPerdata Dan Permenkominfo No. 8 Tahun 2006

1 62 88

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerjasama Antara Pt. Asusindo Servistama Dan Medan Selular (Studi Pada Pt. Asusindo Servistama Medan)

2 22 108

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN KERJASAMA SPONSORSHIP YANG DISELENGGARAKAN PT. NOJORONO Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerjasama Sponsorship Yang Diselenggarakan PT. Nojorono Tobacco Internasional.

0 1 11

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerjasama Antara Pt. Asusindo Servistama Dan Medan Selular (Studi Pada Pt. Asusindo Servistama Medan)

0 1 11

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerjasama Antara Pt. Asusindo Servistama Dan Medan Selular (Studi Pada Pt. Asusindo Servistama Medan)

0 0 2

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerjasama Antara Pt. Asusindo Servistama Dan Medan Selular (Studi Pada Pt. Asusindo Servistama Medan)

0 0 35

Tinjauan Yuridis Terhadap Perjanjian Kerjasama Antara Pt. Asusindo Servistama Dan Medan Selular (Studi Pada Pt. Asusindo Servistama Medan)

0 0 4