PERANSERTA MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN NASIONAL

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3 9 TAHUN 1 9 9 2
TENTANG
PERANSERTA MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN NASIONAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ket ent uan Undang-undang Nomor 2 Tahun
1989 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional, dipandang perlu
menet apkan Perat uran Pemerint ah t ent ang Peransert a Masyarakat
Dalam Pendidikan Nasional;

Mengingat

: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 t ent ang Sist em Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor 6, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3390);

3. Perat uran Pemerint ah Nomor 27 Tahun 1990 t ent ang Pendidikan
Prasekolah (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 35, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3411);
4. Perat uran Pemerint ah Nomor 28 Tahun 1990 t ent ang Pendidikan
Dasar (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 36, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3412);
5. Perat uran Pemerint ah Nomor 29 Tahun 1990 t ent ang Pendidikan
Menengah (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 37, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3413);
6. Perat uran Pemerint ah Nomor 10 Tahun 1990 t ent ang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 38, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3414);
7. Perat uran Pemerint ah Nomor 72 Tahun 1991 t ent ang Pendidikan

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

2


-

Luar Biasa (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 94, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3460);
8. Perat uran Pemerint ah Nomor 73 Tahun 1991 t ent ang Pendidikan
Luar Sekolah (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 95, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3461); .
9. Perat uran Pemerint ah Nomor 38 Tahun 1992 t ent ang Tenaga
Kependidikan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3484);
MEMUTUSKAN :
Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERANSERTA
MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN NASIONAL.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
Dalam Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan:
1. Pendidikan adalah usaha sadar unt uk menyiapkan pesert a didik
melalui kegiat an bimbingan, pengaj aran dan/ at au lat ihan bagi

peranannya di masa yang akan dat ang.
2. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada Pancasila
dan Undang-undang Dasar 1945.
3. Sat uan pendidikan adalah sat uan penyelenggara kegiat an
belaj ar-mengaj ar yang dilaksanakan di j alur pendidikan sekolah
at au di j alur pendidikan luar sekolah.
4. Bant uan adalah sumbangan dalam bent uk pemikiran, t enaga, dana,
at au benda unt uk penyelenggaraan pendidikan.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

3

-

5. Peransert a masyarakat adalah berbagai kegiat an masyarakat dalam

pendidikan nasional.
6. Ment eri adalah Ment eri Pendidikan dan Kabudayaan.
BAB II
FUNGSI DAN TUJUAN PERANSERTA MASYARAKAT
Pasal 2
Peransert a masyarakat berf ungsi ikut memelihara, menumbuhkan,
meningkat kan, dan mengembangkan pendidikan nasional.
Pasal 3
Peransert a masyarakat bert uj uan mendayagunakan kemampuan yang
ada pada masyarakat bagi pendidikan unt uk mewuj udkan t uj uan
pendidikan nasional.
BAB III
BENTUK DAN SIFAT PERANSERTA MASYARAKAT
Pasal 4
Peransert a masyarakat dapat berbent uk:
1. pendirian dan penyelenggaraan sat uan pendidikan pada j alur
pendidikan sekolah at au j alur pendidikan luar sekolah, pada semua
j enis pendidikan kecuali pendidikan kedinasan, dan pada semua
j enj ang pendidikan di j alur pendidikan sekolah;
2. pengadaan dan pemberian bant uan t enaga kependidikan unt uk

melaksanakan
at au
membant u
melaksanakan
pengaj aran,
pembimbingan dan/ at au pelat ihan pesert a didik;
3. pengadaan dan pemberian bant uan t enaga ahli unt uk membant u

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

4

-

pelaksanaan kegiat an belaj ar-mengaj ar dan/ at au penelit ian dan
pengembangan;
4. pengadaan dan/ at au penyclenggaraan program pendidikan yang

belum diadakan dan/ at au diselenggarakan oleh Pemerint ah unt uk
menunj ang pendidikan nasional;
5. pengadaan dana dan pemberian bant uan yang dapat berupa wakaf ,
hibah, sumbangan, pinj aman, beasiswa, dan bent uk lain yang
sej enis;
6. pengadaan dan pemberian bant uan ruangan, gedung, dan t anah
unt uk melaksanakan kegiat an belaj ar-mengaj ar;
7. pengadaan dan pemberian bant uan buku pelaj aran dan peralat an
pendidikan unt uk melaksanakan kegiat an belaj ar-mengaj ar;
8. pemberian kesempat an unt uk magang dan/ at au lat ihan kerj a;
9. pemberian bant uan manaj emen bagi penyelenggaraan
pendidikan dan pengembangan pendidikan nasional;
10. pemberian pemikiran dan pert imbangan
penent uan
kebij aksanaan
dan/ at au
pengembangan pendidikan;

sat uan


berkenaan dengan
penyelenggaraan

11. pemberian bant uan dan kerj asama dalam kegiat an penelit ian dan
pengembangan; dan
12. keikut sert aan dalam program pendidikan dan/ at au penelit ian yang
diselenggarakan oleh Pemerint ah di dalam dan/ at au di luar negeri.
Pasal 5
(1)

Peransert a masyarakat dapat bersif at waj ib at au sukarela.

(2)

Pelaksanaan peransert a masyarakat yang bersif at waj ib diat ur
oleh Ment eri dengan memperhat ikan asas keadilan dan
pemerat aan.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA


-

5

-

BAB IV
PELAKU PERANSERTA MASYARAKAT
Pasal 6
Peransert a masyarakat dapat dilakukan oleh perorangan, kelompok,
at au badan yang bukan bagian dari Pemerint ah.
BAB V
SYARAT PERANSERTA MASYARAKAT
Pasal 7
Peransert a masyarakat hanya dapat diselenggarakan apabila t idak
bert ent angan dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 t ent ang Sist em Pendidikan
Nasional, perat uran perundang-undangan lain yang berlaku, dan
kepent ingan nasional.

BAB VI
UPAYA PENINGKATAN PERANSERTA MASYARAKAT
Pasal 8
(1)

Pemerint ah menyeberluaskan inf ormal dan pengert ian berkenaan
dengan kesempat an yang seluas-luasnya bagi masyarakat unt uk
ikut berperansert a dalam penyelenggaraan dan pengembangan
pendidikan.

(2)

Pemerint ah dan masyarakat mencipt akan peluang yang lebih
besar unt uk meningkat kan peransert a masyarakat dalam sist em
pendidikan nasional.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-


6

-

Pasal 9
(1)

Ment eri at au Ment eri lain mengat ur penggunaan dana yang
berasal dari peransert a masyarakat yang bersif at sukarela dengan
memperhat ikan asas keadilan dan pemerat aan.

(2)

Dalam penggunaan anggaran, Pemerint ah memperhat ikan dan
memperhit ungkan sumbangan masyarakat
sesuai
dengan
ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Pasal 10


Dalam
rangka
memperlancar
peransert a
masyarakat
dalam
penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan nasional, pelaku
peransert a masyarakat scbagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dapat
mengadakan f orum konsult asi, kerj asama, dan koordinasi ant ar
penyelenggara sat uan pendidikan yang bersangkut an.
BAB VII
PENGAWASAN
Pasal 11
(1)

Pengawasan t erhadap pelaksanaan peransert a masyarakat dalam
bidang penyelenggaraan pendidikan dilakukan oleh Ment eri.

(2)

Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliput i
bimbingan, pembinaan, dorongan, pengayoman, peningkat an
mut u, dan pelayanan dalam penyelenggaraan pendidikan.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

7

-

BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 12
Semua ket ent uan perat uran perundang-undangan yang mengat ur
peransert a masyarakat yang ada pada saat diundangkannya Perat uran
Pemerint ah ini masih t et ap berlaku sepanj ang t idak bert ent angan dan
belum digant i berdasarkan Perat uran Pemerint ah ini.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Perat uran Pemerint ah ini mulai beriaku pada t anggal diundangkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan
Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 17 Juli 1992
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

8

Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 17 Juli 1992
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
MOERDIONO

-

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

9

-

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 39 TAHUN 1992
TENTANG
PERANSERTA MASYARAKAT DALAM
PENDIDIKAN NASIONAL
UMUM
Sebagaimana dit egaskan dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989
t ent ang
Sist em
Pendidikan
Nasional,
penyelenggaraan
dan
pengembangan sist em pendidikan nasional merupakan t anggungj awab
bersama ant ara keluarga, masyarakat , dan Pemerint ah.
Peransert a masyarakat merupakan perwuj udan kesungguhan peranan
masyarakat sebagai mit ra Pemerint ah di dalam penyelenggaraan
pendidikan nasional. Peranan demikian menunt ut pencipt aan keadaan
hubungan at as dasar kedudukan yang sama dan dengan penuh
kesadaran akan kewaj iban mengabdi pada bangsa dan negara.
Peransert a masyarakat diharapkan j uga memperhat ikan asas keadilan
dan asas pemerat aan sehingga sebanyak mungkin golongan dalam
masyarakat dapat memanf aat kan peransert a masyarakat ini dalam
upaya memperoleh pendidikan.
Perat uran Pemerint ah ini mengat ur peransert a masyarakat yang j uga
mencakup peransert a keluarga sebagai bagian dari masyarakat .
Meskipun demikian keluarga harus t et ap merupakan sat uan pendidikan
pert ama dan ut ama.
Sist em pendidikan nasional membedakan adanya dua j alur pendidikan,
yait u j alur pendidikan sekolah, yang j uga meliput i pendidikan t inggi,
dan j alur pendidikan luar sekolah t ermasuk pendidikan keluarga.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

10

-

Peransert a masyarakat dapat t erwuj ud pada kedua j alur pendidikan
ini, yang masing-masing t elah diat ur oleh Perat uran Pemerint ah yang
lain, yait u Perat uran Pemerint ah Nomor 27 Tahun 1990 t ent ang
Pendidikan Prasekolah, Perat uran Pemerint ah Nomor 28 Tahun 1990
t ent ang Pendidikan Dasar, Perat uran Pemerint ah Nomor 29 Tahun
1990 t ent ang Pendidikan Menengah, Perat uran Pemerint ah Nomor 30
Tahun 1990 t ent ang Pendidikan Tinggi, dan Perat uran Pemerint ah
Nomor 72 Tahun 1991 t ent ang Pendidikan Luar Biasa yang mengat ur
pendidikan pada j alur pendidikan sekolah dan Perat uran Pemerint ah
Nomor 73 Tahun 1991 t ent ang Pendidikan Luar Sekolah yang mengat ur
pendidikan pada j alur pendidikan luar sekolah.
Perkembangan masyarakat Indonesia yang menj adi semakin modern
menunt ut ket erlibat an yang lebih besar dari masyarakat dalam
penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan. Oleh sebab it u,
Perat uran Pemerint ah ini berusaha mengadakan pengat uran yang lebih
memberikan kebebasan seluas-luasnya bagi unsur-unsur masyarakat
yang
hendak
berperansert a
dalam
penyelenggaraan
dan
pengembangan pendidikan. At as dasar it ulah pengat uran dalam
Perat uran Pemerint ah ini t idak banyak mengat ur dan bersif at sangat
sederhana. Kesediaan masyarakat unt uk berperansert a dalam bidang
pendidikan diharapkan t idak t erlalu t erkekang oleh perat uran yang
mambat asi kebebasan gerak perorangan, kelompok at au badan yang
hendak berperansert a dalam penyelenggaraan dan pengembangan
pendidikan. Bahkan, Perat uran Pemerint ah ini diharapkan dapat
merangsang masyarakat unt uk lebih banyak lagi berperansert a.
Akan t et api unt uk menj aga agar kebebasan t idak disalahgunakan,
perlu diadakan pengat uran yang melindungi masyarakat t erhadap
kemungkinan t indakan yang dapat merugikan.
Dengan j iwa sebagaimana dikemukakan
Pemerint ah ini dibuat unt uk dilaksanakan.

di

at aslah

Perat uran

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

11

-

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup j elas

Pasal 2
Cukup j elas

Pasal 3
Pendayagunaan kemampuan yang ada pada masyarakat bagi
pendidikan dapat diselenggarakan oleh masyarakat secara mandiri
at au
bersama
Pemerint ah
dengan
t et ap
memperhat ikan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 t ent ang Sist em Pendidikan
Nasional dan semua perat uran pelaksanaannya.

Pasal 4
But ir 1
Cukup j elas
But ir 2
Yang dimaksud dengan t enaga kependidikan dalam but ir ini
adalah anggot a masyarakat yang mengabdikan diri dalam
penyelenggaraan pendidikan.
But ir 3
Cukup j elas
But ir 4
Cukup j elas

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

12

-

But ir 5
Bent uk lain yang dimaksud dalam but ir ini meliput i berbagai
pemberian keringanan biaya.
But ir 6
Cukup j elas
But ir 7
Cukup j elas
But ir 8
Cukup j elas
But ir 9
Cukup j elas
But ir 10
Cukup j elas
But ir 11
Cukup j elas
But ir 12
Program pendidikan dalam but ir ini adalah suat u rencana
kegiat an belaj ar-mengaj ar yang dilaksanakan unt uk mencapai
kemampuan t ert ent u.

Pasal 5
Ayat (1)
Peransert a masyarakat yang bersif at waj ib berwuj ud ant ara lain
kewaj iban unt uk membayar biaya penyelenggaraan pendidikan
sesuai dengan kemampuan orang t ua/ wali unt uk menyekolahkan
anaknya sesuai dengan perat uran perundang- undangan yang

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

13

-

berlaku.
Ayat (2)
Cukup j elas

Pasal 6
Cukup j elas

Pasal 7
Cukup j elas

Pasal 8
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas

Pasal 9
Ayat (1)
Ment eri lain adalah Ment eri yang bert anggungj awab at as
penyelenggaraan sat uan pendidikan di
luar
lingkungan
Depart emen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ayat (2)
Cukup j elas

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

Pasal 10
Cukup j elas

Pasal 11
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas

Pasal 12
Cukup j elas

Pasal 13
Cukup j elas

14

-