Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Tapanuli Tengah
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara
parsial dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di
masyarakat
tersebut
dapat
teratasi.
Permasalahan-permasalahan
tersebut
diantaranya adalah kemiskinan, pengangguran, buta huruf, ketahanan pangan, dan
penegakan
demokrasi.
Namun
persoalannya
adalah
capaian
pembangunan
manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa aspek pembangunan
lainnya gagal.
Persoalan
perhatian
para
mengenai
capaian
penyelenggara
pembangunan
pemerintahan.
manusia
telah
menjadi
Berbagai ukuran pembangunan
manusia dibuat namun tidak semuanya dapat digunakan sebagai ukuran standar
yang dapat dibandingkan antar wilayah atau antar Negara. Oleh karena itu Badan
Perserikatan
Bangsa-Bangsa
(PBB)
menetapkan
suatu
ukuran
standar
pembangunan manusia yaitu indeks pembangunan manusia (IPM) atau Human
Development Index (HDI). Indeks ini dibentuk berdasarkan empat indikator yaitu
angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan kemampuan
daya beli. Indikator angka harapan hidup merepresentasiakan dimensi umur
panjang dan sehat. Selanjutnya, angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah
Universitas Sumatera Utara
mencerminkan output dari dimensi pengetahuan. Adapun indikator kemampuan
daya beli digunakan untuk mengukur dimensi hidup layak.
Luas
sebagai
cakupan
manifestasi
pembangunan
dari
manusia
pembangunan
menjadikan
manusia
dapat
peningkatan IPM
ditafsirkan
sebagai
keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan dalam memperluas pilihan-pilihan.
Seperti diketahui, beberapa faktor penting dalam pembangunan yang sangat
efektif bagi pembangunan manusia adalah pendidikan dan kesehatan. Dua faktor
penting ini merupakan kebutuhan dasar yang dimiliki agar mampu meningkatkan
potensinya. Umumnya, semakin tinggi kapabilitas dasar yang dimiliki suatu
bangsa, semakin tinggi pula peluang untuk meningkatkan potensi bangsa itu. Di
tengah eskalasi persaingan global,
tuntutan terhadap
kapabilitas dasar itu
dirasakan semakin tinggi. Jika tidak demikian maka bangsa tersebut akan kalah
bersaing dengan bangsa-bangsa lain yang lebih maju.
Untuk meningkatkan IPM semata-mata tidak hanya pada pertumbuhan
ekonomi karena
pertumbuhan
ekonomi baru merupakan syarat perlu.agar
pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pembangunan manusia, maka pertumbuhan
ekonomi harus disertai dengan syarat cukup yaitu pemerataan pembangunan.
Dengan pemerataan pembangunan terdapat jaminan bahwa semua penduduk dapat
menikmati hasil-hasil pembangunan.
Berdasarkan pengalaman pembangunan di berbagai Negara diperoleh
pembelajaran bahwa untuk mempercepat pembangunan manusia dapat dilakukan
Universitas Sumatera Utara
antara lain melalui dua hal, yaitu distribusi pendapatan yang merata dan alokasi
belanja publik yang memadai untuk pendidikan dan kesehatan. Korea selatan
sebagai contoh sukses, tetap konsisten melakukan dua hal tersebut, sebaliknya
Brasil mengalami kegagalan karena memliki distribusi pendapatan yang timpang
dan alokasi belanja publik yang kurang memadai untuk pendidikan dan kesehatan.
Saat ini tampaknya pemerintah sangat perhatian dengan isu pembangunan
manusia. Hal ini ditandai dengan diikutkannya IPM sebagai salah satu alokator
dana alokasi umum (DAU) untuk mengatasi kesenjangan keuangan wilayah.
Alokator lainnya adalah luas wilayah, jumlah penduduk, produk domestik
regional bruto dan indeks kemahalan konstruksi. Seyogianya, wilayah dengan
IPM
rendah
secara
perlahan
dapat
mengejar
ketertinggalannya
karena
memperoleh alokasi dana yang berlebihan. Meskipun demikian, hal itu masih
sangat tergantung dengan strategi pembangunan yang dijalankan oleh wilayah
tersebut.
Dari uraian diatas, penulis ingin mengetahui faktor-faktor apa yang dapat
terkait dengan indeks pembangunan manusia dan seberapa besar pengaruhpengaruh dari beberapa faktor tersebut terhadap indeks pembangunan manusia
tersebut, maka dilakukan suatu penelitian yang menggunakan suatu bentuk
penduga yaitu Persamaan Regresi Linier Berganda. Dan untuk menganalisis
hubungan antara Indeks Pembangunan Manusia terhadap faktor-faktornya, maka
penulis
memilih
judul “FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
Universitas Sumatera Utara
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN TAPANULI
TENGAH”.
1.2 Rumusan Masalah
Indeks pembangunan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor terkait.
Disini penulis
ingin
mengetahui seberapa besar jumlah penduduk
miskin,
angkatan kerja, rata-rata lama sekolah, produk domestik regional bruto terhadap
indeks pembangunan manusia.
1.3 Batasan masalah
Penulis membatasi pokok permasalahan hanya pada empat faktor yakni jumlah
penduduk miskin, angkatan kerja, rata-rata lama sekolah, produk domestik
regional bruto. Hal ini dikarenakan penulis manganggap keempat faktor tersebut
akan memberikan kontribusi yang paling besar dibandingkan dengan faktor-faktor
lainnya.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk
mengetahui
faktor-faktor
yang
berpengaruh
terhadap
indeks
pembangunan manusia di Kabupaten Tapanuli Tengah.
2. Untuk mengetahui seberapa besar faktor-faktor tersebut mempengaruhi indeks
pembangunan manusia di Kabupaten Tapanuli Tengah.
3. Untuk
mengetahui faktor
yang
paling
memberikan
kontribusi terbesar
terhadap indeks pembangunan manusia di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan gambaran sebagai pendekatan yang akan terjadi di masa yang
akan datang mengenai indeks pembanguna manusia ditinjau dari faktor yang
mempengaruhinya.
2.
Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai
analisis data.
3. Sebagai
acuan
bagi
Pemerintah
untuk
mendukung
perkembangan
pembangunan manusia di kabupaten tersebut untuk meningkatkan tingkat
kesejahteraannya.
1.6 Metode penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian diantaranya
adalah :
1.
Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)
Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan membaca dan mempelajari bukubuku ataupun literatur pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum,
serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk
keperluan penelitian dilakukan penulis dengan
menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data primer yang diperoleh
oleh pihak lain yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau
diagram. Data sekunder yang digunakan diperoleh Badan Pusat Statistik
Sumatera Utara. Data yang telah dikumpulkan kemudian diatur, disusun dan
Universitas Sumatera Utara
disajikan dalam bentuk angka-angka untuk mendapatkan gambaran yang jelas
tentang sekumpulan data tersebut.
3. Metode Pengolahan Data
Data penelitian dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier berganda
untuk melihat persamaan regresi linier nya dan untuk mengetahui hubungan
setiap variabel digunakan analisis korelasi. Adapun langkah yang dilakukan
dalam pengolahan data adalah :
1.)
Menentukan kelompok data yang menjadi variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y).
2.)
Menentukan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat
(Y) sehingga didapat regresi Y atas X1 , X2 , X3, . . ., Xk .
3.)
Uji regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
bebas X secara bersama-bersama terhadap variabel terikat Y.
Secara umum model regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
^
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + …+ βn Xn + ε
4.)
Uji korelasi untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh
hubungan variabel-variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat.
5.)
Uji koefisien-koefisien regresi untuk menguji taraf nyata koefisien
koefisien regresi yang didapat dan seberapa besar kontribusinya.
1.7 Tinjauan Pustaka
Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis
hubungan antara variabel ,hubungan tersebut dapat dikorespondensikan dalam
bentuk persamaan yang menghubungan variabel terikat/ dependent dengan satu
Universitas Sumatera Utara
atau lebih variabel bebas/ independent . Prinsip dasar pemodelan regresi majemuk
tidak berbeda dengan regresi sederhana. Hanya saja pada regresi sederhana
digunakan satu variabel bebas/ independent , maka pada regeresi berganda
digunakan lebih dari satu variabel bebas/ independent .
Dengan semakin banyaknya variabel bebas berarti semakin tinggi pula
kemampuan regresi yang dibuat untuk menerangkan variabel terikat, atau peran
faktor-faktor lain diluar variabel bebas yang digunakan, yang dicerminkan oleh
error semakin kecil. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis
regresi berganda.
Persamaan Regresi Linier Berganda:
Keterangan:
: Variabel tak bebas/variabel terikat
: Variabel bebas
: Kesalahan (error)
b0
: Konstanta
: Koefisien variabel bebas
Maka variabel-variabel penelitian dapat dimasukkan kedalam persamaan dengan:
= Indeks Pembangunan Manusia
= Jumlah Penduduk Miskin
= Angkatan Kerja
= Rata-rata Lama Sekolah
= Produk Domestik Regional Bruto
Universitas Sumatera Utara
Nilai koefisien korelasi:
Nilai koefisien
korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk
mengukur
kekuatan (keeratan) suatu hubungan antar variabel. Koefisien korelasi biasanya
disimbolkan dengan r.
=
Keterangan:
n
: Banyaknya pasangan data X dan Y
: Jumlah nilai dari variable
: Jumlah nilai dari variabel Y
: Jumlah nilai kuadrat dari variabel
: Jumlah kuadrat nilai dari variable Y
: Jumlah hasil kali nilai variabel X dan Y
1.8 Sistematika penulisan
Adapun sistematika penulisan yang diuraikan oleh penulis antara lain :
BAB 1
: PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitan, kontribusi penelitian, metode
penelitian, dan sistematika penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
: LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang pengertian regresi linier berganda,
uji regresi linier, uji korelasi, dan uji koefisien untuk regresi
linier berganda.
BAB 3
: GAMBARAN UMUM
Bab ini menguraikan tentang bagaimana kondisi daripada tempat
yang diteliti atau diamati oleh penulis.
BAB 4
: ANALISIS DATA
Bab ini menguraikan proses analisis data pada regresi linier
berganda, analisis korelasi, dan koefisien linier berganda.
BAB 5
: IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menguraikan proses pengolahan data dengan program
yang akan digunakan yaitu SPSS mulai dari input data hingga
hasil
outputnya
yang
membantu
dalam
menyelesaikan
permasalahan dalan penulisan.
BAB 6
: PENUTUP
Bab ini terdiri atas kesimpulan dari hasil analisis yang telah
dilakukan serta saran berdasarkan kesimpulan yang diperoleh
yang
tentunya
bermanfaat
bagi pembaca
dan pihak
yang
membutuhkannya.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara
parsial dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di
masyarakat
tersebut
dapat
teratasi.
Permasalahan-permasalahan
tersebut
diantaranya adalah kemiskinan, pengangguran, buta huruf, ketahanan pangan, dan
penegakan
demokrasi.
Namun
persoalannya
adalah
capaian
pembangunan
manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa aspek pembangunan
lainnya gagal.
Persoalan
perhatian
para
mengenai
capaian
penyelenggara
pembangunan
pemerintahan.
manusia
telah
menjadi
Berbagai ukuran pembangunan
manusia dibuat namun tidak semuanya dapat digunakan sebagai ukuran standar
yang dapat dibandingkan antar wilayah atau antar Negara. Oleh karena itu Badan
Perserikatan
Bangsa-Bangsa
(PBB)
menetapkan
suatu
ukuran
standar
pembangunan manusia yaitu indeks pembangunan manusia (IPM) atau Human
Development Index (HDI). Indeks ini dibentuk berdasarkan empat indikator yaitu
angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan kemampuan
daya beli. Indikator angka harapan hidup merepresentasiakan dimensi umur
panjang dan sehat. Selanjutnya, angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah
Universitas Sumatera Utara
mencerminkan output dari dimensi pengetahuan. Adapun indikator kemampuan
daya beli digunakan untuk mengukur dimensi hidup layak.
Luas
sebagai
cakupan
manifestasi
pembangunan
dari
manusia
pembangunan
menjadikan
manusia
dapat
peningkatan IPM
ditafsirkan
sebagai
keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan dalam memperluas pilihan-pilihan.
Seperti diketahui, beberapa faktor penting dalam pembangunan yang sangat
efektif bagi pembangunan manusia adalah pendidikan dan kesehatan. Dua faktor
penting ini merupakan kebutuhan dasar yang dimiliki agar mampu meningkatkan
potensinya. Umumnya, semakin tinggi kapabilitas dasar yang dimiliki suatu
bangsa, semakin tinggi pula peluang untuk meningkatkan potensi bangsa itu. Di
tengah eskalasi persaingan global,
tuntutan terhadap
kapabilitas dasar itu
dirasakan semakin tinggi. Jika tidak demikian maka bangsa tersebut akan kalah
bersaing dengan bangsa-bangsa lain yang lebih maju.
Untuk meningkatkan IPM semata-mata tidak hanya pada pertumbuhan
ekonomi karena
pertumbuhan
ekonomi baru merupakan syarat perlu.agar
pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pembangunan manusia, maka pertumbuhan
ekonomi harus disertai dengan syarat cukup yaitu pemerataan pembangunan.
Dengan pemerataan pembangunan terdapat jaminan bahwa semua penduduk dapat
menikmati hasil-hasil pembangunan.
Berdasarkan pengalaman pembangunan di berbagai Negara diperoleh
pembelajaran bahwa untuk mempercepat pembangunan manusia dapat dilakukan
Universitas Sumatera Utara
antara lain melalui dua hal, yaitu distribusi pendapatan yang merata dan alokasi
belanja publik yang memadai untuk pendidikan dan kesehatan. Korea selatan
sebagai contoh sukses, tetap konsisten melakukan dua hal tersebut, sebaliknya
Brasil mengalami kegagalan karena memliki distribusi pendapatan yang timpang
dan alokasi belanja publik yang kurang memadai untuk pendidikan dan kesehatan.
Saat ini tampaknya pemerintah sangat perhatian dengan isu pembangunan
manusia. Hal ini ditandai dengan diikutkannya IPM sebagai salah satu alokator
dana alokasi umum (DAU) untuk mengatasi kesenjangan keuangan wilayah.
Alokator lainnya adalah luas wilayah, jumlah penduduk, produk domestik
regional bruto dan indeks kemahalan konstruksi. Seyogianya, wilayah dengan
IPM
rendah
secara
perlahan
dapat
mengejar
ketertinggalannya
karena
memperoleh alokasi dana yang berlebihan. Meskipun demikian, hal itu masih
sangat tergantung dengan strategi pembangunan yang dijalankan oleh wilayah
tersebut.
Dari uraian diatas, penulis ingin mengetahui faktor-faktor apa yang dapat
terkait dengan indeks pembangunan manusia dan seberapa besar pengaruhpengaruh dari beberapa faktor tersebut terhadap indeks pembangunan manusia
tersebut, maka dilakukan suatu penelitian yang menggunakan suatu bentuk
penduga yaitu Persamaan Regresi Linier Berganda. Dan untuk menganalisis
hubungan antara Indeks Pembangunan Manusia terhadap faktor-faktornya, maka
penulis
memilih
judul “FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
Universitas Sumatera Utara
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN TAPANULI
TENGAH”.
1.2 Rumusan Masalah
Indeks pembangunan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor terkait.
Disini penulis
ingin
mengetahui seberapa besar jumlah penduduk
miskin,
angkatan kerja, rata-rata lama sekolah, produk domestik regional bruto terhadap
indeks pembangunan manusia.
1.3 Batasan masalah
Penulis membatasi pokok permasalahan hanya pada empat faktor yakni jumlah
penduduk miskin, angkatan kerja, rata-rata lama sekolah, produk domestik
regional bruto. Hal ini dikarenakan penulis manganggap keempat faktor tersebut
akan memberikan kontribusi yang paling besar dibandingkan dengan faktor-faktor
lainnya.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk
mengetahui
faktor-faktor
yang
berpengaruh
terhadap
indeks
pembangunan manusia di Kabupaten Tapanuli Tengah.
2. Untuk mengetahui seberapa besar faktor-faktor tersebut mempengaruhi indeks
pembangunan manusia di Kabupaten Tapanuli Tengah.
3. Untuk
mengetahui faktor
yang
paling
memberikan
kontribusi terbesar
terhadap indeks pembangunan manusia di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan gambaran sebagai pendekatan yang akan terjadi di masa yang
akan datang mengenai indeks pembanguna manusia ditinjau dari faktor yang
mempengaruhinya.
2.
Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai
analisis data.
3. Sebagai
acuan
bagi
Pemerintah
untuk
mendukung
perkembangan
pembangunan manusia di kabupaten tersebut untuk meningkatkan tingkat
kesejahteraannya.
1.6 Metode penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian diantaranya
adalah :
1.
Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)
Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan membaca dan mempelajari bukubuku ataupun literatur pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum,
serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk
keperluan penelitian dilakukan penulis dengan
menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data primer yang diperoleh
oleh pihak lain yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau
diagram. Data sekunder yang digunakan diperoleh Badan Pusat Statistik
Sumatera Utara. Data yang telah dikumpulkan kemudian diatur, disusun dan
Universitas Sumatera Utara
disajikan dalam bentuk angka-angka untuk mendapatkan gambaran yang jelas
tentang sekumpulan data tersebut.
3. Metode Pengolahan Data
Data penelitian dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier berganda
untuk melihat persamaan regresi linier nya dan untuk mengetahui hubungan
setiap variabel digunakan analisis korelasi. Adapun langkah yang dilakukan
dalam pengolahan data adalah :
1.)
Menentukan kelompok data yang menjadi variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y).
2.)
Menentukan hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat
(Y) sehingga didapat regresi Y atas X1 , X2 , X3, . . ., Xk .
3.)
Uji regresi linier berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
bebas X secara bersama-bersama terhadap variabel terikat Y.
Secara umum model regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
^
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + …+ βn Xn + ε
4.)
Uji korelasi untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besar pengaruh
hubungan variabel-variabel bebas tersebut terhadap variabel terikat.
5.)
Uji koefisien-koefisien regresi untuk menguji taraf nyata koefisien
koefisien regresi yang didapat dan seberapa besar kontribusinya.
1.7 Tinjauan Pustaka
Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis
hubungan antara variabel ,hubungan tersebut dapat dikorespondensikan dalam
bentuk persamaan yang menghubungan variabel terikat/ dependent dengan satu
Universitas Sumatera Utara
atau lebih variabel bebas/ independent . Prinsip dasar pemodelan regresi majemuk
tidak berbeda dengan regresi sederhana. Hanya saja pada regresi sederhana
digunakan satu variabel bebas/ independent , maka pada regeresi berganda
digunakan lebih dari satu variabel bebas/ independent .
Dengan semakin banyaknya variabel bebas berarti semakin tinggi pula
kemampuan regresi yang dibuat untuk menerangkan variabel terikat, atau peran
faktor-faktor lain diluar variabel bebas yang digunakan, yang dicerminkan oleh
error semakin kecil. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis
regresi berganda.
Persamaan Regresi Linier Berganda:
Keterangan:
: Variabel tak bebas/variabel terikat
: Variabel bebas
: Kesalahan (error)
b0
: Konstanta
: Koefisien variabel bebas
Maka variabel-variabel penelitian dapat dimasukkan kedalam persamaan dengan:
= Indeks Pembangunan Manusia
= Jumlah Penduduk Miskin
= Angkatan Kerja
= Rata-rata Lama Sekolah
= Produk Domestik Regional Bruto
Universitas Sumatera Utara
Nilai koefisien korelasi:
Nilai koefisien
korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk
mengukur
kekuatan (keeratan) suatu hubungan antar variabel. Koefisien korelasi biasanya
disimbolkan dengan r.
=
Keterangan:
n
: Banyaknya pasangan data X dan Y
: Jumlah nilai dari variable
: Jumlah nilai dari variabel Y
: Jumlah nilai kuadrat dari variabel
: Jumlah kuadrat nilai dari variable Y
: Jumlah hasil kali nilai variabel X dan Y
1.8 Sistematika penulisan
Adapun sistematika penulisan yang diuraikan oleh penulis antara lain :
BAB 1
: PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitan, kontribusi penelitian, metode
penelitian, dan sistematika penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
: LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang pengertian regresi linier berganda,
uji regresi linier, uji korelasi, dan uji koefisien untuk regresi
linier berganda.
BAB 3
: GAMBARAN UMUM
Bab ini menguraikan tentang bagaimana kondisi daripada tempat
yang diteliti atau diamati oleh penulis.
BAB 4
: ANALISIS DATA
Bab ini menguraikan proses analisis data pada regresi linier
berganda, analisis korelasi, dan koefisien linier berganda.
BAB 5
: IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menguraikan proses pengolahan data dengan program
yang akan digunakan yaitu SPSS mulai dari input data hingga
hasil
outputnya
yang
membantu
dalam
menyelesaikan
permasalahan dalan penulisan.
BAB 6
: PENUTUP
Bab ini terdiri atas kesimpulan dari hasil analisis yang telah
dilakukan serta saran berdasarkan kesimpulan yang diperoleh
yang
tentunya
bermanfaat
bagi pembaca
dan pihak
yang
membutuhkannya.
Universitas Sumatera Utara