Asuhan Keperawatan Pada Tn.K Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Rasa Nyaman Nyeri Pada Pasien Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) Di RSUD. Dr. Pirngadi Medan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Prostat adalah organ genital yang paling umum dipengaruhi oleh
neoplasma jinak dan ganas. Pembesaran jinak kelenjar prostat adalah proses yang
sangat umum terjadi pada hampir semua laki-laki dengan testis yang berfungsi.
Istilah pembesaran prostat jinak didefinisikan sebagai pertumbuhan prostat yang
cukup untuk mengobstruksi (menghambat) jalan keluar uretra, yang menyebabkan
gejala saluran kandung kemih bawah yang mengganggu, infeksi saluran kemih
(ISK), hematuria, atau gangguan fungsi saluran kemih atas. Namun demikian,
istilah hiperplasia prostat jinak (BPH), yang didefenisikan sebagai pertumbuhan
histologis nonmaligna elemen glanduler prostat (Black & Jane, 2014).
Pembesaran kelenjar prostat mempunyai angka morbiditas yang bermakna
pada populasi usia lanjut, dengan bertumbuhnya usia akan terjadi perubahan
keseimbangan testosteron estrogen. Berdasarkan angka autopsi perubahan
mikroskopik pada usia 30-40 tahun. Bila perubahan mikroskopik berkembang
akan terjadi perubahan patologik anatomi yang ada pada pria usia 50 tahun, angka
kejadiannya sekitar 50%. Usia 80 tahun sekitar 80% dan usia 90 tahun sekitar
100%. Pravalensi meningkat sejalan dengan peningkatan pada usia pria dan
insiden pada negara berkembang meningkat sejalan dengan peningkatan usia pada

pria dan insiden pada negara berkembang meningkat karena adanya peningkatan
umur harapan hidup (Mansjoer, 2000).
Benigna Prostat Hiperplasia adalah suatu kondisi yang mempunyai kaitan
dengan penuaan. Meskipun BPH bukan suatu yang mengancam jiwa, BPH
merupakan manifestasi klinis dari LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms ) yang
dapat mengurangi kualitas hidup penderita. Kelainan pada LUTS muncul pada
30% laki-laki dengan usia lebih dari 65 tahun (Rosette,J.De La., et al.2006).
Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah
suatu kebutuhan individu. Nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan
yang terkadang dialami individu. Kebutuhan terbebas dari rasa nyeri itu

1
Universitas Sumatera Utara

merupakan salah satu kebutuhan dasar yang merupakan tujuan diberikannya
asuhan keperawatan pada seorang pasien di rumah sakit (Prasetyo, 2010).
Kenyamanan memiliki subjektivitas yang sama dengan nyeri. Setiap
individu memiliki karakteristik fisiologis, sosial, spiritual, psikologis, dan
kebudayaan yang mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan dan merasakan
nyeri. Kolcaba (1992) mendefinisikan kenyamanan dengan cara yang konsisten

pada pengalaman subjektif klien. Kolcaba mendefinisikan kenyamanan sebagai
suatu keadaan telah terpenuhi kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan ini meliputi
kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan
sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan
tentang sesuatu yang melebihi masalah atau nyeri) (Potter & Perry, 2006)
Nyeri merupakan fenomena multidimensional sehingga sulit untuk
didefenisikan. Nyeri merupakan pengalaman personal dan subjektif, dan tidak ada
dua individu yang merasakan nyeri dalam pola yang identik. Nyeri dapat
didefenisikan dengan berbagai cara. Nyeri biasanya dikaitkan dengan beberapa
jenis kerusakan jaringan, yang merupakan tanda peringatan, namun pengalaman
nyeri lebih dari itu. International Association for the Study of Pain (IASP)
memberikan defenisi medis nyeri yang sudah diterima sebagai “pengalaman
sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan, aktual ataupun potensial, atau digambarkan sebagai kerusakan
yang sama” (Black & Jane, 2014).
Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, universal dan bersifat
individual. Dikatakan bersifat individual karena respons individu terhadap sensasi
nyeri berbeda dan tidak bisa disamakan satu dengan lainnya. Hal tersebut menjadi
dasar bagi perawat dalam mengatasi nyeri pada klien (Asmadi, 2008).
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis menyusun Karya Tulis

Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Tn.K dengan Prioritas Masalah
Kebutuhan Dasar Rasa Nyaman Nyeri pada pasien pre operasi Benigna Prostat
Hiperplasia

(BPH) di RSUD Dr. Pirngadi Medan”.

2
Universitas Sumatera Utara

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan pada
pasien pre operasi Benigna Prostat Hiperplasia dengan masalah kebutuhan
dasar rasa nyaman nyeri di ruangan VIII, Melati III RSUD. Dr. Pirngadi
Medan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian yang dilakukan pada pasien dengan masalah
kebutuhan dasar rasa nyaman nyeri.
b. Melakukan perumusan diagnosa keperawatan pada pasien dengan
masalah kebutuhan dasar rasa nyaman nyeri.

c. Melakukan penyusunan rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan
masalah kebutuhan dasar rasa nyaman nyeri.
d. Melakukan implementasi yang dilakukan pada pasien dengan masalah
kebutuhan dasar rasa nyaman nyeri.
e. Melakukan evaluasi keperawatan pasien dengan masalah kebutuhan dasar
rasa nyaman nyeri.

C. Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar
mengajar tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah dasar
kenyamanan yang dapat digunakan sebagai acuan bagi praktik mahasiswa
keperawatan.
2. Bagi Praktik Keperawatan
Dapat sebagai bahan masukan kepada perawat untuk mengetahui asuhan
keperawatan pada pasien dengan prioritas masalah kebutuhan dasar rasa
nyaman nyeri.
3. Bagi Kebutuhan Klien
Dapat digunakan untuk mengetahui cara memenuhi kebutuhan klien
khususnya kebutuhan dasar rasa nyaman nyeri.


3
Universitas Sumatera Utara