Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Ranting (Ramulus) Patah Tulang (Euphorbia Tirucalli L.) Sebagai Analgetik Pada Mencit Jantan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2011). Nyeri. Http://repository.usu.ac.id/bitstream/chapterII.pdf.
Diakses tanggal 12 Juni 2013.
Anonim.
(2013).
Khasiat
Tanaman
Patah
Tulang.
Http://khasiatdaunalami.blogspot/khasiattanamanpatahtulanghtml. Diakses
tanggal 03 pebuari 2014.
Anief, M. (1995). Prinsip Umum dan Dasar Farmakologi. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press. Hal. 59.
Ansel, H.C. (1989). Pengatar Bentuk sediaan Farmasi. Edisi 4. Jakarta: UI Press.
Hal. 96,147.
Astuti, N dan Pudjiastuti. (1996). Penelitian Khasiat Biji Ketumbar (Coriandrum
sativumL.) Sebagai Analgesik Pada Mencit. Prosiding Simposium
Penelitian BahanObat Alami VIII. Bogor: Badan Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat (BALITTRO) dengan Perhimpunan Peneliti Bahan
Obat Alami (PERHIPBA).

Arief, H. (2007). Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Cetakan ketiga. Jakarta:
Penebar Swadaya. Hal. 167.
Depkes RI. (1989). Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Depkes RI. Hal.
495-497.
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Depkes RI. Hal.
297-303, 321-325, 333-337.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Depkes RI. Hal.
537, 569.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pengawas Obat dan Makanan. Hal. 33, 649, 659, 748, 781-782.
Ditjen RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan
pertama. Jakarta: Ditjen POM. Hal. 31-32.
Field, H.L. (1987) Pain. New York: McGraw-Hill. Hal. 32.
Filho, M. (2006). Bioactive Phytocompounds: New Approaches in the
Phytosciences. In Modern Phytomedicine. Editor: Iqbal Ahmad, Farrukh
Aqil dan Mohammad Owais. Germany: Wiley-VCH. Hal. 9-10.

102
Universitas Sumatera Utara


Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plants.
Journal of Pharmaceutical Sciences. 55(3): 263.
Ganiswara, S. G., (1995). Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, Jakarta: Bagian
Farmakologi FKUI, hal. 207-209, 219.
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi IX.
AlihBahasa. Irawati Setiawan. Jakarta: EGC.Hal. 761.
Harbone, J.B. (1984). Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro.
Terbitan Kedua. Bandung: Penerbit ITB. Hal. 35, 147.
Hargreaves, K.M., Dubner, R., Brown, F., Flores, C dan Joris, J. (1988) “A New
and Sensitive For Measuring Thermal Nociception in Cutaneous
Hyperalgesia”.Pain. Amesterdam. Elsevier Science Publishers, Hal 77.
Hesti, P., Shanty, L., dan Tetri, W. (2003). Aktivitas Analgetik Ekstrak Umbi Teki
(Cyperus rotundus L.) Pada Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan.
http//www. Shan_I@mipa.uns.ac.id. Diakses tanggal 28 november 2012.
Hibban, M., dan Natsir, B. (2010). Studi Bioaktivitas Dan Isolasi Senyawa
Bioaktif Euphorbia tirucalli L. Sebagai Insektisida Botani Alternatf.
http//www.unita.ac.id. Diakses tanggal 03 Juli 2012.
Mutschler, E. (1991). Dinamika Obat. Edisi V. Penerjemah. Mathilda B. dan
Widianto. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Hal. 177.

McGuire, D.B., dan Sheildler, V.R. (1993).Pain. Dalam:Cancer Nursing:
Principles and Practice.Edisi ke 3. Editor: Groen, S.L., Fragge, M.H.,
Goodman, M dan Yarbro, C.H. Boston: Penerbit NA. Hal 499-556.
Nurdiana; Kirana, C., Arifatin, R., dan Mulyohadi. (2000). Uji Efek Analgesik
Ekstrak Kasar dan Ekstrak Flavonoid Daun Wungu (Graftophyllum
pictumGrift) Pada Tikus (Rattus rattusWister). Jurnal Kedokteran
Yarsi.8(2): Hal. 56-57.
Nuryati, D. (2011). Budidaya Perkembangan Tanaman Obat Asli Indonesia.
http://www.iptek.net.id. Diakses tanggal 30 Juni 2012.
Parmar, N.S., dan Prakash, S. (2006). Screening Method in Pharmacology, Alpha
Science International. Oxford. Hal. 211.
Pudjiastuti, B., Dzulkarnain, dan Astuti, Y. (1996). Uji Analgetik Infus Daun
Sembung (Blumea Balsamifera DC.) Pada Mencit Putih. Cermin Dunia
Kedokteran 28: 34-36.

103
Universitas Sumatera Utara

Pudjiastuti, B., Dzulkarnain, dan Nuratmi, B. (2000). Uji Analgetik Infus
Rimpang Lempuyang Pahit (ZingiberamaricansBL.) Pada Mencit Putih.

Cermin DuniaKedokteran 129: 39-41.
Raylene,

M.R. (2008). Penilaian nyeri. Penerjemah Lyrawati. D.,
(2009).http://www.lyrawati.files.wordpress.com. Diakses tanggal 12 juni
2013.

Setiawati, W., Murtiningsih, R., Gunaeni, N dan Rubiati, T. (2008). Tumbuhan
Bahan Pestisida Dan Cara Pembuatannya Untuk Pengedalian
Organisme Pengganggu Tumbuhan. Bandung: Balai Penelitian Tanaman
Sayuran. Hal. 141.

Sirait, M.D., Hargono, J.R., Wattimena, M., Husin, R.S., Sumadilaga. dan
Santoso, S.O. (1993). PedomanPengujian Dan Pengembangan
Fitofarmaka, PenapisanFarmakologi, Pengujian Fitokimia dan
Pengujian KlinikPengembangan dan Pemanfaatan Obat Bahan Alam.
Jakarta: Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phytomedica. Hal.
156.
Siswandono., dan Soekardjo. B. (2008). Kimia Medisinal. Edisi Ke Dua.
Surabaya: Airlangga University Press. Hal. 283-291

Suganda, A.G., dan Ozaki, Y. (1996). Efek Analgesik Ekstrak Rimpang Empat
Jenis Tanaman Suku Zingiberaceae. Prosiding Simposium Penelitian
Bahan Obat Alami VIII. Bogor: Badan Penelitian Tanaman Rempah dan
Obat (BALITTRO) dengan Perhimpunan Peneliti Bahan Obat Alam
(PERHIPBA).
Tan, T.H., dan Rahardja, K. (2002). Obat-obat Penting; Khasiat, Penggunaan dan
Efek-efek Samping, Jakarta: Elex Media Komputindo dan Gramedia. Hal.
295.
Turk, D.C. dan Flor, H. (1999). Chronic Pain: A Biobehavioral Perspective.
Dalam: Psychosocial Factors in Pain. Editor: Gatchel R. J., dan TurkD.
C.New York: The Guilford Press. Hal 18-34.
Willkinson., dan Judith, M. (2007). Diagnosa Keperawatan .Edisi Ke Tujuh.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Hal. 287.
Wilbraham, A.C., dan Matta, M.S. (1992). Pengantar Kimia Organik. Penerjemah
Suminar Achamdi. Penyunting Sofia dan Nik Solihin. Bandung: ITB.
Hal. 88-89.
World Health Organization. (1998). Quality Control Methods for Medicinal Plant
Materials. Geneva: WHO. Hal. 31-33.

104

Universitas Sumatera Utara