Pelaksanaan Program Jaminan Pensiun pada PT. Perkebunan Sumatera Utara Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS

ABSTRAK

PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN PENSIUN PADA
PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA BERDASARKAN
UU NO. 24 TAHUN 2011 TENTANG BPJS
Febrina Mahyar Lubis*
Sunarmi**
Mahmul Siregar***
Pemerintah membentuk UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disebut BPJS untuk
menyelenggarakan jaminan sosial. Undang-Undang BPJS membentuk dua badan
penyelenggara yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. BPJS
Ketenagakerjaan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja,
jaminan hari tua, jaminan kematian dan jaminan pensiun. Jaminan Pensiun adalah
mempertahankan kehidupan yang layak pada saat peserta kehilangan atau
berkurang penghasilannya karena memasuki usia pensiun atau mengalami cacat
total tetap. Adapun yang menjadi rumusan masalah penulisan ini adalah
bagaimana program jaminan sosial ketenagakerjaan dalam sistem jaminan sosial
nasional di Indonesia, bagaimana pengaturan program jaminan pensiun sebagai
bagian dari jaminan sosial ketenagakerjaan, dan yang terakhir bagaimana
pelaksanaan program jaminan pensiun pada PT. Perkebunan Sumatera Utara.

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian
hukum normatif dan bersifat deskriptif. Adapun bahan yang dijadikan sumber dari
penelitian berupa bahan hukum primer,sekunder dan tertier yang dianalisa secara
kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT.Perkebunan
Sumatera Utara telah melaksanakan program jaminan pensiun sesuai dengan PP
nomor 45 tahun 2015 tentang program jaminan pensiun yang telah didaftarkan
seluruh karyawannya pada januari 2016, usia pensiun pertama kali ditetapkan 56
tahun , terdapat 2 manfaat pensiun yaitu manfaat berkala dan manfaat sekaligus.
Jenis manfaat pensiun terdiri dari manfaat pensiun hari tua, manfaat pensiun cacat,
manfaat pensiun janda/duda, manfaat pensiun anak, manfaat pensiun orang tua.
Iuran jaminan pensiun wajib dibayarkan setiap bulan yaitu 3 % (tiga persen) dari
upah per bulan. Iuran 3% (tiga persen) wajib ditanggung bersama oleh pemberi
kerja dan pekerja dengan ketentuan 2 % (dua persen) dari upah ditanggung oleh
pemberi kerja dan 1 % (satu persen) dari upah ditanggung oleh pekerja.
Kata Kunci : jaminan sosial, BPJS ketenagakerjaan, jaminan pensiun

*
**
***


Mahasiswa Hukum Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara