ANALISA EFISIENSI PEMAKAIAN LISTRIK DENG

ANALISA EFISIENSI PEMAKAIAN LISTRIK DENGAN LAMPU LED UNTUK PENERANGAN DEPOT LPG TG. PRIOK

Oleh: WAHYUDIN 122/BPA-M&T-II/2011 Jurusan: Marketing & Trading

PERTAMINA LEARNING CENTER (PLC)

BIMBINGAN PRAKTIS AHLI PT PERTAMINA (PERSERO) TAHUN 2011Jakarta, 14 Des. 2011 s.d 30 Nov 2012

ANALISA EFISIENSI PEMAKAIAN LISTRIK DENGAN LAMPU LED UNTUK PENERANGAN DEPOT LPG TG. PRIOK

Oleh: WAHYUDIN 122/BPA-M&T-II/2011 Jurusan: Marketing & Trading

PERTAMINA LEARNING CENTER (PLC)

BIMBINGAN PRAKTIS AHLI PT PERTAMINA (PERSERO) TAHUN 2011 Jakarta, 14 Des. 2011 s.d 30 Nov 2012

ANALISA EFISIENSI PEMAKAIAN LISTRIK DENGAN LAMPU LED UNTUK PENERANGAN DEPOT LPG TG. PRIOK

Oleh: WAHYUDIN 122/BPA-M&T-II/2011 Jurusan: Marketing & Trading

PERTAMINA LEARNING CENTER (PLC)

BIMBINGAN PRAKTIS AHLI PT PERTAMINA (PERSERO) TAHUN 2011 Jakarta, 14 Des. 2011 s.d 30 Nov 2012

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ananda panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Kertas Kerja Wajib (KKW) ini dapat ananda selesaikan pada waktunya. Kertas Kerja Wajib dengan judul “Analisa Efisiensi Pemakaian Listrik Dengan Lampu LED Untuk Penerangan Kantor Depot LPG Tg. Priok” ini disusun sebagai salah satu tugas yang harus diselesaikan oleh

peserta Program Bimbingan Praktis Ahli PT PERTAMINA (Persero) Batch II Tahun 2011.

Dalam penulisan KKW ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-bessarnya kepada:

1. Ibunda tercinta, beserta seluruh keluarga besar dan kerabat yang telah mendo’akan kelancaran ananda selama mengikuti program pendidikan

BPA di PERTAMINA.

2. Bpk Basuki Santoso selaku Operation Head Depot LPG Tg. Priok sekaligus Pembimbing KKW.

3. Bpk Arie Anggoro selaku Manajer LPG and Gas Product Region III sekaligus Pembina.

4. Bpk Abdul Rouf, Bpk Eko Heru Susanto, Bpk Nugraha, Bpk Yock Yorlando serta pembimbing dan senior – senior selama masa OJT.

5. Seluruh Pengawas, Asisten dan pekerja di Depot LPG Tg. Priok dan seluruh staff dan pekerja di LPG & Gas Product Region III serta seluruh staff dan pekerja di PT. Pelayaran EKANURI INDRA PRATAMA terminal LPG Ancol.

6. Rekan-rekan BPA Marketing & Trading Batch II Tahun 2011.

7. Semua pihak yang terlibat &mendukung penulisan KKW ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dalam penulisan KKW ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, untuk itu koreksi dan saran membangun sangat penulis harapkan. Besar harapan penulis bahwa Kertas Kerja Wajib ini dapat menjadi masukan yang berharga bagi perusahaan demi kemajuan bersama.

Jakarta, Oktober 2012

PENULIS

RINGKASAN

Unit PT. PERTAMINA (Persero) LPG & GAS Products Region III Depot LPG Tanjung Priok merupakan terminal distribusi LPG & Gas Produk untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya, terletak di Jalan Jampea No 1, Jakarta Utara. Sebagai salah satu depot yang memiliki thruput terbesar dengan rata-rata actual thruput mencapai 2.000 MT perhari, Depot LPG Tanjung Priok menjadi tulang punggung terpenuhinya ketersediaan produk Elpiji & Gas Produk di wilayah Jabodetabek serta sebagian wilayah Jawa Bagian Barat. oleh karena itu untuk memenuhi tingginya permintaan akan pasokan LPG & Gas Produk, depot LPG Tg. Priok harus beroperasi mulai dari pukul 06:00 WIB pagi sampai dengan pukul 19:00 WIB bahkan sampai pukul 20:00 WIB malam harinya tergantung ramai tidaknya permintaan, sehingga akibat operasional yang begitu panjang menimbulkan pembebanan tinggi terhadap tagihan listrik tiap bulannya, dari data informasi tagihan listrik bulan Mei-Agustus rata- rata kisaran biaya penagihan 70 – 80 juta/ bulannya, penggunaan listrik berasal dari pompa penggerak curah, pengisian tabung 3 kg (Patra Trading), penerangan luar ruangan dan perkantoran. Karena adanya proyek pembangunan jalan layang dari arah Koja (Yos Soedarso) – Cakung yang melintasi bagian halaman depan Depot Tg. Priok maka diadakan pemindahan bangunan seperti letak kantor, tanki timbun, pos keamanan serta adanya proyek penambahan Tanki timbun baru di lokasi Depot LPG Tg. Priok, maka saya mengambil analisa penggunaan listrik di wilayah kantor saja, karena perkantoran di Depot LPG lebih optimal secara operasional dan pemakaian energi listrik untuk penerangan lebih tinggi yaitu sekitar 43,64 % (data dari audit energy depot LPG Tg. Priok). Untuk itu perlu dikaji kembali untuk jenis penggunaan lampu buat penerangan disekitar kantor, Mushallah, kantin dan juga perkantoran WIKA karena merupakan satu lingkup perkantoran.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

LEMBAR PENGESAHAN

DAFTAR ISI

iv

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Maksud dan Tujuan

1.3 Ruang Lingkup

1.4 Metode Pendekatan

1.5 Sistematika Penulisan

BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

2.1 Gambaran Umum

2.2 Identifikasi Permasalahan

2.3 Perumusan Masalah

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Interpretasi Data Dan Informasi

3.2 Analisa Data Penggunaan Listrik Untuk Penerangan

3.3 Analisa Perhitungan Tarif Listrik Serta Efisiensi

3.4 Alternatif Penyelesaian Masalah

BAB IV PENUTUP

4.2 Saran-saran/Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Konsumsi Energi Listrik Per Hari

13

Tabel 3.1 Sistem penerangan dalam ruangan di Kantor

PT. PERTAMINA (Persero) LPG & GAS Products Region III Depot LPG Tanjung Priuk

18

Tabel 3.2. Penggunaan Lampu Penerangan Malam Hari

22

Tabel 3.3. Informasi Penagihan Listrik

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Panel Instrumen Listrik 8

Gambar 3.2. Penggunaan energi listrik untuk penerangan pada hari kerja 9

Gambar 3.3. Penggunaan energi listrik untuk penerangan dalam satu bulan 9

Gambar 3.4. Lampu penerangan dalam ruangan yang masuk katagori hemat energi

Gambar 3.5. Lampu penerangan luar ruangan

Gambar 3.6. Grafik penggunaan daya listrik selama 2 x 24 jam Pada 11 Panel MPD

Gambar 3.7. Grafik penggunaan daya listrik selama 2 x 24 jam Pada 12 Panel Spare (kantor)

Gambar 3.8. System penerangan SmartForm + Actilume dengan 17 lampu TL5 Eco dari Phillip

Gambar 3.9. Contoh Lampu LED

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Pertamina (Persero) sebagai perusahaan negara yang bergerak di bidang usaha energi, dihadapkan pada tantangan untuk mewujudkan visi Pertamina menjadi perusahaan energi nasional berkelas dunia. Pada era perdagangan bebas yang sedang dihadapi saat ini, dimana perusahaan- perusahaan swasta dengan bidang serupa berkembang begitu pesat di dalam negeri, Pertamina dituntut agar dapat tetap kompetitif dan mampu mempertahankan pangsa pasarnya di rumah sendiri. Salah satu parameter yang mutlak harus terpenuhi diantaranya adalah dengan menjamin ketersediaan sumber daya energi untuk masyarakat, khususnya sumber daya energi yang dikelola oleh pertamina seperti Bahan Bakar Minyak, Gas, Geothermal, Petrokimia, dsb.

Depot LPG Tanjung Priok adalah salah satu bagian penting dalam usaha Pertamina untuk mencapai Visinya. Dalam hal ini, Depot LPG Tanjung Priok adalah ujung tombak pendistribusian produk Gas khususnya LPG (Liqufied Petroleum Gases) & gas Produk lainnya seperti HAP dan Musicool kepada konsumen baik masyarakat maupun industri. Dengan rata-rata actual thruput mencapai 2.000 MT perhari, Depot LPG Tanjung Priok menjadi tulang punggung terpenuhinya ketersediaan produk Elpiji di wilayah Jabodetabek serta sebagian wilayah Jawa Bagian Barat.

Seiring dengan rencana relokasi dan penambahan kapasitas penimbunan di Depot LPG Tanjung Priok, yang mana merupakan salah satu bagian dari rencana penyegaran dan investasi jangka panjang Pertamina, serta merupakan salah satu dampak akibat proyek pengembangan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), mengharuskan bahwa seluruh kegiatan operasional pengisian Skidtank di bangsal Seiring dengan rencana relokasi dan penambahan kapasitas penimbunan di Depot LPG Tanjung Priok, yang mana merupakan salah satu bagian dari rencana penyegaran dan investasi jangka panjang Pertamina, serta merupakan salah satu dampak akibat proyek pengembangan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), mengharuskan bahwa seluruh kegiatan operasional pengisian Skidtank di bangsal

Namun untuk wilayah perkantoran telah selesai dilakukan pembangunan dan telah digunakan untuk kegiatan operasional perkantoran sehingga untuk meminimalisir penggunaan energi listrik untuk penerangan, dimana kantor harus beroperasi kurang lebih selama 14 jam/ harinya perlu dilakukan analisa penggunaan listrik untuk penerangan baik dari jenis penerangan/lampu yang dipilih serta jumlah efisiensi lampu yang harus digunakan untuk wilayah perkantoran dan sekitarnya, untuk itu jika dikaji dengan menggunakan penerangan jenis LED kita dapat menghemat energi sekitar 40 – 75 %, sehingga dapat dipastikan penggunaan energi listrik dengan lampu/ penerangan jenis LED ini jauh lebih ekonomis,selain itu masa pakainya juga jauh lebih tahan lama dan ramah lingkungan.

1.2 Maksud dan Tujuan

1. Melakukan kajian terhadap penggunaan energi listrik untuk penerangan kantor depot LPG Tg. Priok sebelum dan sesudah penggunaan Lampu jenis LED untuk penghematan energi.

2. Menghitung biaya penagihan yang diperoleh setelah dilakukan penggunaan lampu jenis LED untuk penerangan perkantoran.

3. Melakukan kajian nilai ekonomis yang diperoleh dari penggunaan lampu LED untuk penerangan wilayah perkantoran depot LPG Tg. Priok.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang di bahas pada KKW ini adalah difokuskan pada kegiatan operasional di wilayah perkantoran depot LPG Tg. Priok terhadap penggunaan energi listrik untuk penerangan wilayah perkantoran baik di dalam ruangan perkantoran maupun diluar ruangan perkantoran seperti halaman dan penerangan jalan.

1.4 Metode Pendekatan

Metode pendekatan yang digunakan dalam penyusunan Kertas Kerja Wajib ini adalah :

1. Penelitian di lapangan, dilakukan dengan cara mengamati lamanya waktu pengisisan dan juga mengamati kondisi operasi di lapangan saat kegiatan operasional dilakukan.

2. Studi pustaka, dilakukan dengan cara mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan mekanika fluida sebagai dasar dilakukan modifikasi pipa penyaluran produk.

3. Diskusi, dilakukan dengan cara meminta informasi dan berdiskusi dengan fungsi terkait agar di dapatkan informasi yang akurat mengenai proses proses pengisian serta proses modifikasi pipa penyaluran.

1.5 Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang permasalahan, ruang lingkup, tujuan, metode pendekatan dan sistematika penulisan Kertas Kerja Wajib.

Bab II Identifikasi Permasalahan

Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum permasalahan terkait dengan biaya tagihan listrik perbulannya sangat tinggi bahkan hampir mencapai 80 juta/bulannya untuk itu perlu dilakukan kajian ulang tentang penggunaan energi listrik di depot LPG Tg. Priok khususnya di wilayah perkantorannya dimana optimalisasi penggunaan terbesar adalah wilayah kantor maka perlu ditelusuri untuk jumlah penerangan yang dipakai dan jenis lampu yang digunakan harus benar-benar diperhatikan agar tercapai penghematan energi listrik dan mengurangi beban penagihan listrik kedepannya

Bab III Pembahasan Masalah

Bab ini menjelaskan mengenai metode alternatif yang dapat di upayakan untuk menganalisa penggunaan energi listrik diwilayah perkantoran serta dapat memberikan solusi atas permasalahan pembebanan tinggi terhadap tagihan listrik di depot LPG Tg. Priok.

Bab IV Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil kajian, serta saran-saran yang dapat diberikan bagi perusahaan.

BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

2.1 Gambaran Umum

Unit PT. PERTAMINA (Persero) LPG & GAS Products Region III Depot LPG Tanjung Priuk terletak di Jalan Jampea No 1, Jakarta Utara, merupakan terminal distribusi Gas untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Penerimaan LPG melalui laut dan di distribusikan melalui truck tangki LPG Pertamina ke SPBE-SPBE dan juga disalurkan ke pengisian tabung 3 kg yang terletak di area depot TBBE. PT. PERTAMINA (Persero) LPG & GAS Products Region III Depot LPG Tanjung Priuk meliputi area: tempat/tangki penimbunan LPG, area pengisian curah, area pengisian 3 kg, area pengisian MusiCool, area Perkantoran, tempat Gudang dan area penimbunan tabung sortir, tempat/ area kolam pemadam kebakaran, area unit control, teknik, gardu induk listrik dan genset, area pompa, area parkir truck tangki.

Pola operasi PT. PERTAMINA (Persero) LPG & GAS Products Region III Depot LPG Tanjung Priuk, meliputi: operasi penerimaan melalui jalur laut (lewat kapal) dan penyaluran bahan bakar minyak melalui truck tangki dan tabung 3 kg, produk yang didistribusikan meliputi: LPG curah, LPG tabung 3 kg,HAP dan MusiCool. Penggunaan energi listrik pada PT. PERTAMINA (Persero) LPG & GAS Products Region III Depot LPG Tanjung Priuk mendapat pasokan listrik dari PLN, digunakan untuk semua aktivitas kegiatan TBBE LPG Tanjung Priuk. Sedangkan sebagai sumber energi listrik cadangan jika terjadi pemadaman listrik oleh PLN, TBBE LPG Tanjung Priuk mempunyai 2 unit genset, satu genset utama dan satu genset khusus peruntukan pengisian tabung 3 kg.

Aktivitas normal pengisian LPG berlangsung mulai jam 06.00 WIB sampai dengan malam hari antara jam 19.00 s/d 20.00 WIB tergantung Aktivitas normal pengisian LPG berlangsung mulai jam 06.00 WIB sampai dengan malam hari antara jam 19.00 s/d 20.00 WIB tergantung

08.00 WIB s/d 15.30 WIB dari Hari Senin sampai dengan Hari Jumat setiap minggunya, dengan waktu istirahat selama satu jam antara jam 12.00 s/d

13.00 WIB.

Berikut tabel data angka konsumsi energi listrik per hari operasional depot LPG Tanjung Priuk (Tabel 2.1.)

Tabel 2.1. Konsumsi Energi Listrik Per Hari

Jenis Penggunaan Konsumsi Energi Listrik perhari kVA(%) Pompa Pengerak Curah

91,94 kVA (36 %) Pengisian Tabung 3 kg

81.76 kVA (36.9 %) Penerangan Luar

Ruangan

20.94 kVA (35 %) (malam)

Perkantoran

48.71 kVA (43.64 %)

2.2 Identifikasi Permasalahan

Sehubungan dengan kebijakan perusahaan Depot LPG Tg. Priok untuk dapat mempertahankan eksistensi sebagai salah satu depot penyedia LPG dan Gas product lainnya baik untuk SP(P)BE,Industri, serta agen LPG

3 Kg yang dikelola oleh patra trading di wilayah JBB (Jawa Bagian Barat) khususnya wilayah jakarta dan sekitarnya, dimana untuk penyalurannya sendiri sampai mencapai 2.500 MT / harinya bahakan lebih dari kapasitas yang telah ditetapkan karena jumlah permintaan akan gas diwilayah ini semakin hari semakin meningkat akibat dari meningkatnya juga jumlah penduduk serta hampir semua sudah menggunakan bahan bakar gas baik untuk rumah tangga,kendaraan,industri,dan lain sebagainya, jadi untuk itu Depot LPG Tg. Priok harus mengoptimalkan sistem operational kerja untuk 3 Kg yang dikelola oleh patra trading di wilayah JBB (Jawa Bagian Barat) khususnya wilayah jakarta dan sekitarnya, dimana untuk penyalurannya sendiri sampai mencapai 2.500 MT / harinya bahakan lebih dari kapasitas yang telah ditetapkan karena jumlah permintaan akan gas diwilayah ini semakin hari semakin meningkat akibat dari meningkatnya juga jumlah penduduk serta hampir semua sudah menggunakan bahan bakar gas baik untuk rumah tangga,kendaraan,industri,dan lain sebagainya, jadi untuk itu Depot LPG Tg. Priok harus mengoptimalkan sistem operational kerja untuk

Selain memperhatikan pola pelayanan yang baik, depot LPG Tg.Priok juga harus mampu mempertahankan nilai-nilai serta penghargaan- penghargaan yang telah diraih selama masa operasional sampai pada saat ini, salah satunya adalah PROPER, proper adalah salah satu program penilaian untuk perusahan dimana penilaian akan diberikan kepada perusahaan atas kinerja dan eksistensi yang tinggi baik dari segi administrasi,pekerja,lingkungan serta dampak yang ditimbulkan selama masa operasional. Untuk saat ini sendiri PERTAMINA Depot LPG Tg.Priok sedang menargetkan untuk dapat kategori proper hijau, jadi untuk mewujudkannya perusahaan mengadakan pengkajian mendalam atas hal-hal yang akan dinilai dalam penilaian pemilihan proper nantinya untuk tahun 2012-2013.

Sebagai upaya demi kesuksesan penilaian, perusahaan mengadakan audit seperti administrasi,pekerja,lingkungan sampai ke penggunaan energy. Dara hasil audit energy ditemukan penggunaan energy untuk penerangan saat ini belum dapat dikatakan efisien dan efektif untuk penggunaannya karena untuk penagihan atas penggunaan energy listrik untuk penerangan saja diluar dari operasional seperti penggunaan pompa,motor listrik dan lain sebagainya memakan biaya sampai Rp.11.200.000,00 (perhitungan pemakaian energy listrik untuk penerangan dijelaskan di Bab III), jadi untuk itu perlu dilakukannya pengkajian yang mendalam terhadap permasalahan ini agar tercapai efisiensi yang diinginkan dan perusahaan dapat menghemat anggaran dan digunakan untuk kebutuhan lainnya. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan penerangan yang hemat energy seperti LED , solar cell, dll.

2.3 Perumusan Masalah

Analisa efisiensi pemakaian listrik dengan lampu LED untuk penerangan kantor depot LPG Tanjung priuk diharapkan dapat menjadi salah satu solusi terhadap permasalahan audit energi atas tingginya pembebanan terhadap tagihan listrik per bulannya di depot LPG Tanjung Priuk, yang mana penggunaan energi listrik di depot dapat dikatakan belom sepenuhnya efisien, jadi untuk itu perlu dilakukan kembali kajian-kajian terhadap penggunaan energi listrik untuk depot LPG Tanjung Priuk, seperti untuk penerangan perkantoran baik didalam ruangan maupun yang berada di luar ruangan seperti halaman dan penerangan jalan harus benar-benar diperhatikan jumlah yang dibutuhkan dan jenis penerangan yang digunakan tanpa mengesampingkan kualitas dari penggunaannya.

Untuk saat ini depot LPG Tanjung Priuk sedang dalam masa renovasi ada beberapa proyek pembangunan yang sedang dikerjakan di wilayah depot, seperti pembangunan 4 floating storage baru dengan kapasitas masing-masing 2500 MT, ini dikarenakan semakin tingginya permintaan akan persediaan pasokan elpiji dan gas products untuk wilayah Jabodetabek dan sekitarnya, dan diharapkan dapat meningkatkan thruput dari penyaluran elpiji perharinya di depot LPG Tanjung Priuk. Selain itu, beberapa proyek pembangunan yang dikerjakan sebagian telah selesai dilakukan seperti gedung perkantoran PERTAMINA, mushallah, kantin, ruangan WIKA, ruangan keamanan, ruangan K3LL dan lain sebagainya yang dalam masa pengerjaan.

Untuk gedung-gedung baru yang telah selesai pembangunannya, saat ini telah menggunakan penerangan yang termasuk kepada kategori hemat energi, namun masih ada beberapa bagian wilayah disekitar perkantoran depot yang masih menggunakan penerangan yang terbilang tidak hemat energi dan inilah sumber utama agar perlu dilakukan pergantian jenis lampu penerangan supaya dapat menghemat pemakaian energi listrik sesuai jam Untuk gedung-gedung baru yang telah selesai pembangunannya, saat ini telah menggunakan penerangan yang termasuk kepada kategori hemat energi, namun masih ada beberapa bagian wilayah disekitar perkantoran depot yang masih menggunakan penerangan yang terbilang tidak hemat energi dan inilah sumber utama agar perlu dilakukan pergantian jenis lampu penerangan supaya dapat menghemat pemakaian energi listrik sesuai jam

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Interpretasi Data Dan Informasi Kelistrikan Depot LPG Tanjung Priok

1 Sistem Kelistrikan

Sistem kelistrikan yang ada pada PT. PERTAMINA (Persero) LPG & GAS Products Region III Depot LPG Tanjung Priok terbagi menjadi beberapa kelompok panel distribusi, yaitu panel curah, panel 3 Kg, Panel Spare I (kantor) dan Panel spare II (tidak terpakai). Karena dalam proses pembangunan, penataan penggunaan dan distribusi aliran listrik masih belum sempurna, semisal: pada panel curah yang diperuntukan untuk daya motor listrik pengisian LPG curah, juga digunakan untuk penerangan lingkungan malam diarea pengisian curah yang baru. Pada panel spare I (kantor), diperuntukan untuk semua kebutuhan listrik, baik perkantoran Pertamina, WIKA, Mushola, kantin, K3LL, Keamanan dan sebagian penerangan lingkungan di area perkantoran.

Kondisi line kelistrikan masih dalam proses pembangunan, sehingga:

1. Gambar line system kelistrikan yang terakhir (eksiting) masih berada di kontraktor pembangunan(PT WIKA)

2. Panel panel SDP dibeberapa tempat yang baru, peruntukan aliran listrik telah diberi kode/symbol/penamaan walaupun sifatnya masih sementara.

3. Alat monitoring penggunaan energi listrik hanya ada pada panel utama, sedangkan pada panel pembagi belum ada.

Gambar 3.1. Panel Instrumen Listrik

2 Sistem Penerangan (Lighting)

Penggunaan energi listrik pada PT. PERTAMINA (Persero) LPG & GAS Products Region III Depot LPG Tanjung Priuk, terbagi menjadi dua kelompok penggunaan energi listrik penerangan yaitu:

A Penerangan pada siang hari Penggunaan energi listrik untuk penerangan pada siang hari adalah penerangan lampu pada ruangan-ruangan kantor untuk membantu penerangan sewaktu bekerja.

B Penerangan pada malam hari Penggunaan energi listrik untuk penerangan pada malam hari adalah penerangan lingkungan untuk keamanan dan lampu-lampu jalan. Penggunaan energi listrik untuk penerangan mencapai 53 % dari energi listrik harian selain pengisian yang digunakan pada PT. PERTAMINA

(Persero) LPG & GAS Products Region III Depot LPG Tanjung Priuk, sebaran penggunaan energi listrik untuk penerangan pada hari kerja, meliputi: 80 % untuk penerangan pada siang hari dan 20 % pada malam hari. Grafik penggunaan energi listrik untuk penerangan dapat dilihat pada Gambar 3.2. Rekap penggunaan energi listrik untuk penerangan secara lengkap dapat dilihat di lampiran.

Penerangan dalam Penerangan Luar

Gambar 3.2. Penggunaan energi listrik untuk penerangan pada hari kerja.

Hal yang berbeda jika dilihat penggunaan energi listrik untuk penerangan dalam satu bulan. Misalkan dasar perhitungan satu bulan adalah terdiri dari 4 minggu dimana satu minggu terdiri dari 7 hari dan 5 hari kerja, maka penggunan energi listrik penerangan pada malam hari mencapai 26% dan siang hari mencapai 74 %. Dapat dilihat pada Gambar 3.3. Penggunaan energi listrik untuk penerangan dalam satu bulan.

Penerangan dalam

Penerangan Luar

Gambar 3.3. Penggunaan energi listrik untuk penerangan dalam satu bulan.

Penggunaan lampu penerangan ruangan pada gedung baru telah menggunakan lampu hemat energi, yaitu lampu jenis TL dengan katagori Eco ( Gambar 3.4.), tetapi pada penerangan malam hari atau lingkungan masih menggunakan lampu yang belum hemat energi dan berdasarkan pengukuran mempunyai tingkat pencahayaan yang berada di luar katagori peruntukannya. (Gambar 3.5.)

Gambar 3.4. Lampu penerangan dalam ruangan yang masuk katagori hemat energi

Gambar 3.5. Lampu penerangan luar ruangan

3.2 Analisa Data Penggunaan Listrik Untuk Penerangan

1 Sistem Kelistrikan

Dari hasil pengamatan langsung dan pengukuran pada panel utama listrik (MDP) selama 2x24 jam, diperoleh hasil pengamatan penggunaan energi listrik seperti pada Gambar 3.6. Berdasarkan Gambar 3.6. terlihat penggunaan energi listrik mulai jam 6.00 WIB dan berakhir jam 20.00 WIB dengan puncak penggunaan energi listrik pada jam 10.00 WIB.

Waktu Pengambilan Data

Gambar 3.6. Grafik penggunaan daya listrik selama 2 x 24 jam Pada Panel MPD

Berdasarkan pengukuran dan Gambar 3.6. terlihat bahwa beban listrik ketika operasi penyaluran ketiga phase seimbang, tetapi ketika malam hari dimana peralatan 3 phase tidak digunakan tampak pembebanan 3 phase tidak seimbang. Pengukuran penggunaan energi listrik meliputi pengukuran pada panael utama listrik (MDP), panel curah, panel pengisian 3 kg dan panel spare 1 (kantor). Hasil pengukuran di panel spare 1 (kantor) ditunjukan pada Gambar 3.7.

Waktu Pengambilan Data

Gambar 3.7. Grafik penggunaan daya listrik selama 2 x 24 jam Pada Panel Spare

(kantor)

2 Sistem Penerangan

A Sistem Penerangan Dalam Ruangan (Siang hari)

Dari hasil pengukuran intensitas cahaya pada masing-masing ruang kerja dapat disimpulkan bahwa daya intensitas cahaya lebih dari cukup walaupun hanya dengan penerangan alami (lampu penerangan dalam ruangan dimatikan, standar kelayakan pencahayaan ruang kerja (office) berkisar 300 - 400 lux. Tabel 3.1. menunjukan sistem penerangan dalam ruangan di PT. PERTAMINA (Persero) LPG & GAS Products Region III Depot LPG Tanjung Priuk.

Tabel 3.1 Sistem penerangan dalam ruangan di Kantor PT. PERTAMINA (Persero) LPG & GAS Products Region III Depot LPG Tanjung Priuk

Lingkungan Fisik Penggunaan Penerangan Intensitas Cahaya

Numb

er of

Installed Power Ruang

Time/Day Watt

Hour Hour kWh

Filling Plant Office & Control Room LT.1 Lighting & Small Power Layout 270 -

Recepcionist 1066

Flourescent A

Security Office 405

36 4 11 1584 1.584 Senior

Flourescent A

Flourescent A

Staff Teknik 328

36 8 11 3168 3.168 Senior

Flourescent A

Adm. Sales

36 4 11 1584 1.584 Senior

Flourescent A

Supervisor HSE 544

Flourescent A

Staff Adm. Sales 573

Flourescent A

Staff LK3 599

Flourescent A

Flourescent B

32 4 11 1408 1.408 Alami (Meeting Room)

Downlight A

36 8 11 1584 1.584 Toilet Pria &

Flourescent A

32 2 24 1536 1.536 Alami

Downlight A

Wanita

18 4 24 1728 1.728 Lobby

Downlight C

36 4 0 0 0 Gudang

Alami

Flourescent A

Flourescent B

36 6 0 0 0 Lorong

Flourescent A

Downlight A

Ruang Baterai -

36 1 0 0 0 Ruang UPS

Flourescent B

Flourescent A

Filling Plant Office & Control Room LT.2 Lighting & Small Power Layout

Ruang Locker + 222

Kamar Ganti

36 4 0 0 0 Senior

Flourescent A

226 - Supervisor

471 Patra

Downlight B

Staff Patra 1128

36 4 11 1584 1.584 LK3 (p.f. Ruang

Flourescent A

- Photocopy)

36 2 11 792 0.792 Assist. Distb.

Flourescent A

Bottle LPG 446

36 4 11 1584 1.584 Assist. Bulk LPG

Flourescent A

Flourescent A

Ruang Tunggu

Flourescent A

Ruang Sek. OH -

Flourescent A

Ruang OH

Flourescent A

32 2 24 1536 1.536 Toilet

Downlight A

18 4 24 1728 1.728 Toilet OH

Downlight C

26 1 0 0 0 Sen. Supervisor

Downlight B

Rec. Stor & Dist 168

Flourescent A

Control Room

36 20 11 1584 1.584 Ruang Rapat

Flourescent A

36 2 0 0 0 Umum

Flourescent A

32 2 0 0 0 Ruang Server

Downlight A

Flourescent A

32 4 11 1408 1.408 Lorong

Downlight A

Flourescent A

Canteen, Polyclinic, Indomarco

Etalase -

Makanan

Flourescent A

Kantin -

Flourescent A

Tempat -

Flourescent C

Penyimpanan Toilet Wanita

18 2 10 360 0.36 Ruang Periksa

dan Pria

Downlight C

36 4 10 1440 1.44 Ruang Tunggu

Flourescent A

Klinik

Flourescent A

36 12 10 4320 4.32 Indomarco

Flourescent A

Downlight A

Mosque

Tempat Sholat Alami

32 1 24 0.768 Wanita

64 - 78

Downlight A

768 Tempat Sholat

32 8 24 6144 Tempat Imam

Downlight A

Alami

64 - 78

Downlight A

Ruang Alami

32 1 0 0 Ruang Alat

Perpustakaan

Downlight A

32 1 0 0 0 Toilet Wanita

Alami

Downlight A

18 4 12 864 0.864 Alami dan Pria

Downlight C

Flourescent B

Patra Trading & Outsourcing Office

Ruang Tunggu -

Tamu

Flourescent A

36 1 0 0 0 Ruang Rapat

Flourescent A

32 2 10 640 0.64 Ruang Staff

Downlight A

36 16 10 5760 5.76 Pantry

Flourescent A

36 1 0 0 0 Gudang Alat /

Flourescent B

36 1 0 Arsip

Flourescent B

0 0 Gudang

Flourescent B

36 1 10 360 0.36 Toilet Pria & -

Flourescent B

18 1 10 180 0.18 Wanita

Flourescent C

18 4 10 720 0.72 Lorong

Downlight C

Flourescent A

LPG Filling Area (3 kg) 105 -

Explotion Room -

36 4 10 1440 1.44 Spot Pencatatan

Neon TLD

32 64 24 47616 6 Spot Pengisian

Neon TLD

Alami

19- 23

Tabung Spot Penyaluran

Alami

19 - 23

ke Truk Spot Penarikan

Alami

19 - 23

Gas Spot Rumah

TL Trafo

Field Building and Outdoor

LK3 (new) Alami

36 4 12 1728 1.728 Gudang Sementara

Flourescent A

Alami

Firefighter

Flourescent A

16 4 10 640 0.64 LK3 (old)

TL

16 1 10 160 0.16 Security (old

15 1 10 150 0.15 Security (new

SL

Alami

office) 0 0 Get In/Out Gas

Alami Vehicles

36 2 5 360 0.36 Ruang Timbang

Flourescent

314 - Curah

 Standar penerangan yang tertera pada SNI 03-6197-2000 tentang konversi energi system pencahayaan pada bangunan gedung dijelaskan sebagai berikut: Intesitas pencahayaan sebesar 300 lux untuk kegiatan ruang kerja

 2 Intensitas daya tidak lebih dari 15 watt/m (tidak termasuk ballast lampu)

Untuk mendapatkan intensitas cahaya yang sesuai dengan standar SNI ataupun Keputusan Menteri Kesehatan No. 1405 tahun 2002, pemakaian system downligth digantikan dengan system penerangan SmartForm + Actilume dengan lampu TL5 Eco yang dapat menghemat pemakaian energi Untuk mendapatkan intensitas cahaya yang sesuai dengan standar SNI ataupun Keputusan Menteri Kesehatan No. 1405 tahun 2002, pemakaian system downligth digantikan dengan system penerangan SmartForm + Actilume dengan lampu TL5 Eco yang dapat menghemat pemakaian energi

lighting ”). Penggantian system penerangan ini tetap mempertimbangkan estitika ruang.

Gambar 3.8. System penerangan SmartForm + Actilume dengan lampu TL5 Eco dari Phillip

Sumber: Sustainable workplaces, A simple switch in office lighting

Selain menggunakan TL5 Eco dapat juga menggunakan lampu LED dengan bentuk lampu seperti lampu TL. Menggantian lampu dari sistem TL dengan trafo dengan TL dengan balas electronik dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik. Untuk bentuk lampu Flourencent dengan sistem soket, dapat digantikan dengan lampu LED 7, 10 watt yang mempunyai umur pakai sampai 25000 jam.

Gambar 3.9. Contoh Lampu LED.

B Sistem Penerangan Malam Hari

Sistem penerangan pada malam hari, penggunaan energi listrik lebih didominasi oleh penerangan lampu lingkungan yang merupakan lampu Sistem penerangan pada malam hari, penggunaan energi listrik lebih didominasi oleh penerangan lampu lingkungan yang merupakan lampu

Tabel 3.2. Penggunaan Lampu Penerangan Malam Hari

Outdoor Night Lighting

Ruang Kompressor & Panel

36 1 12 432 0.432 Ruang Maintenance Kompressor

36 1 12 432 0.432 == Spot Area

1 12 2400 2.4 Masuk Truk

1 12 1800 1.8 Spot Jalan

2-6

2 12 4800 4.8 Pengisian Curah

1 12 4800 4.8 Tempat Pengisian

75 - 77

- Truk Curah

3 12 14400 14.4 Spot Jalan

1 12 4800 4.8 Pengisian Curah

1 12 1800 1.8 Rumah Pompa

32 2 12 768 0.768 Spot Jalan

TL Trafo

1 12 2400 2.4 Pengisian Curah

1 12 2400 2.4 Spot Pos Jaga -

29 Halogen

1 12 2400 2.4 Tangki Timbun

29 Flourescent

1 12 4800 4.8 Spot Penerangan

1 12 2400 2.4 - Jalan

14 12 67200 67.2 Spot Penerangan

3 12 14400 14.4 - Tangki Timbun

6 12 14400 14.4 Pos Jaga Pusat

9 - 18

Flourescent

22 Halogen

Hydrant Rumah Hydrant

2 12 4800 4.8 Rumah Pompa

38 2 12 912 0.912 Penimbangan Get

38 Neon TLD

- In/Out

36 4 12 1728 1.728 LK3 (old)

Neon TLD

36 4 12 1728 1.728 Security (old

44 - 248

Neon TLD

LK3 (new) -

Teras Filling Plant Alami

36 7 12 3024 3.024 Office

Flourescent A

36 5 12 2160 2.16 Teras Patra

Flourescent B

Alami

Trading Office

36 2 12 864 0.864 Teras Mosque

Flourescent A

32 2 12 768 0.768 Teras Canteen, Polyclinic,

Alami

Flourescent B

Alami

Indomarco

Flourescent A

Penggunaan lampu penerangan jalan dan taman masih menggunakan lampu jenis merquri,halogen serta flourescent non LED, yang tidak temasuk kategori hemat energi seperti LED, karena untuk satu buah lampunya watt yang digunakan berkisar antara 100-400 watt, ini menyebabkan konsumsi energi yang sangat tinggi apalagi digunakan pada saat-saat pembebanan puncak untuk penerangan di malam hari. Penggantian lampu dengan lampu hemat energi dapat menghemat pemakaian listrik 30- 70 % (“info office building lit fully by LED s jeopardizing bleak vision of the future”) selama penggantian ini tidak menggurangi fungsi lampu sebagai penerangan baik jalan maupun lingkungan sekitar kantor yang butuh penerangan dimalam hari atau dari segi keamanan gedung.

3.3 Analisa Perhitungan Tarif Listrik Serta Efisiensinya

Jadi secara sistematis kita dapat menghitung berapa rupiah per bulannya yang harus dikeluarkan untuk sistem penerangan di Depot LPG Tg. Priok dan berapa rupiah yang dapat di hemat atas pengeluaran penggunaan konsumsi listrik perbulannya.

A Untuk Penerangan Pada Ruangan / Siang Hari

Perhitungan Jumlah Kwh yang terpasang untuk penerangan di dalam ruangan/ perkantoran depot LPG Tg. Priok sesuai dengan jam operasional depot antara jam 06.00 WIB – 20.00 WIB (14 jam), maka didapatkan untuk installed powernya sebesar 130.926 watt = 130,926 Kwh (dari data tabel Tabel 3.1 Sistem penerangan dalam ruangan di Kantor PT. PERTAMINA (Persero) LPG & GAS Products Region III Depot LPG Tanjung Priuk), sebagian besar lampu penerangan untuk ruangan perkantoran sudah merupakan jenis lampu penerangan LED yang dapat menghemat energi 30-

70 % dari jenis lampu biasa yang rata-rata penggunaan watt-nya berkisar antara 100 watt sampai 400 watt per perlampunya sedangkan LED lebih kecil dari lampu jenis biasa seperti mercuri,halogen,dll.

Jadi untuk jumlah Kwh sebesar 130,926KwhJika tarif per Kwh untuk industri saat ini = Rp. 1200 (asumsi informasi data harga/ Kwh indonetwork.co.id/indrajaya_instrument ), maka dalam sebulan (kajian dalam satu bulan adalah 30 hari) tarif listrik yang harus dibayar adalah: 130,926 x 1200 x 30= Rp. 4.713.336,00 / bulan,Jika dihitung pertahunnya maka : Rp. 4.713.336,00 x 12 (1 tahun = 12 bulan) = Rp. 56.560.032,00 / tahun.

B Untuk Penerangan Pada Malam Hari Dan Lampu Jalan (PJU)

Jumlah Kwh yang terpasang untuk penerangan di malam hari di depot LPG Tg Priok sesuai Running Time/ Day (Jam penggunaan penerangan di

malam hari antara pukul 18:00 WIB sampai jam 06:00 WIB pagi harinya), maka didapatkan untuk installed powernya sebesar 179.136 watt = 179,136 Kwh(dari data tabel 3.2 penggunaan lampu penerangan malam hari), penggunaan energi listrik lebih besar dibandingkan dengan penggunaan energi listrik untuk penerangan di ruangan/ perkantoran dengan jumlah pemasangan lampu lebih sedikit, ini dikarenakan jenis lampu yang digunakan tidak termasuk jenis yang hemat energi atau kategori lampu jenis LED,dan watt yang terpasang berkisar antara 100 – 400 watt per lampunya. Jadi untuk jumlah Kwh sebesar 179,136 KwhJika tarif per Kwh untuk industri saat ini = Rp. 1200 (asumsi informasi data harga/ Kwh indonetwork.co.id/indrajaya_instrument ), maka dalam sebulan (kajian dalam satu bulan adalah 30 hari) tarif listrik yang harus dibayar adalah: 179,136 x 1200 x 30= Rp. 6.448.896,00 / bulan.

Jika dihitung pertahunnya maka : Rp. 6.448.896,00 x 12 (1 tahun = 12 bulan) = Rp. 77.386.752,00 / tahun. (nilai ini belom termasuk efisien untuk penggunan anggaran pembayaran tagihan listrik untuk penerangan di depot LPG Tg. Priok).

Dengan kata lain Depot LPG Tg. Priok harus mengeluarkan uang dari anggaran sebesar Rp.11.162.232,00 untuk penerangan saja setiap bulannya atau hampir setara dengan Rp.11.200.000,00 jika pemakaian energi listriknya diluar estimasi yang sudah sesuai dengan prosedur operasional Depot LPG Tg.Priok.

Berikut adalah data informasi penagihan listrik 4 bulan terakhir di depot LPG Tg.priok (Mei 2012 - Agustus 2012) dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3. Informasi Penagihan Listrik

Total Tagihan Listrik Periode/Bulan

Sesudah pajak

Sebelum Pajak

(pajak PPJ 3 %)

Mei-12

Rp.72.163.680,00 Jun-12

Rp.70.056.000,00

Rp.77.419.152,00 Jul-12

Rp.75.158.400,00

Rp.75.802.464,00 Agust-12

Rp.304.604.064,00 Rata-rata

Dari data penagihan listrik selama empat bulan terakhir, jika kita ambil total penagihan sebelum pajak mencapai Rp.73.927.200,00 atau hampir sekitar Rp.75.000.000,00 tiap bulannya yang harus dikeluarkan pertamina untuk pembayaran total pemakaian energi listrik untuk Depot LPG Tg.Priok.

Dari total biaya tersebut secara keseluruhan sebesar hampir Rp.11.200.000,00 atau setara dengan 15 % merupakan total biaya yang digunakan untuk penerangan tiap bulannya (nilai ini akan aktual jika sesuai dengan standar operasional jam kerja di Depot LPG Tg.Priok),sungguh sangat tidak efisien jika angka tersebut harus kita keluarkan tiap bulannya hanya untuk keperluan penerangan,hal ini perlu dikaji ulang kembali agar didapatkan efisiensi yang tepat untuk penggunaan energi listrik untuk penerangan Depot LPG Tg.priok.

3.4 Alternatif Penyelesaian Masalah

Untuk penerangan malam hari di depot LPG Tg. Priok dibutuhkan sekitar 85 buah bola lampu termasuk didalamnya 43 buah lampu (angka sesuai yang terpasang saat ini) untuk penerangan jalan yang kapasitas wattnya sekitar 150-400 watt dengan jenis halogen,mercuri,flourescent dan jenis lampu yang tidak hemat energi lainnya.baik lampu penerangan jalan jenis biasa, lampu penerangan teras maupun lampu penerangan yang termasuk explotion proof karena berdekatan dengan area tanki timbun, yang mungkin akan berbahaya terhadap panas atau radiasi yang di pancarkan dari cahaya lampu penerangan jika dalam keadaan menyala.

Bagaimana jika lampu penerangan untuk penerangan jalan umum (PJU) pada malam hari kita ganti dan kita seragamkan dengan jenis lampu PJU LED 12 volt 40 watt yang memiliki life time hour sampai 50.000 jam dengan harga perpaket berkisar 1.500.000-10.000.000 (termasuk tiang dengan panjang 5-10 m,lampu dan sarang) namun dikarenakan kita telah memiliki tiang lampu penerangan yang sudah terpasang jadi kita hanya perlu mengganti lampu saja termasuk didalamnya dudukan lampu/sarang serta aksesoris lain kecuali tiang, dengan estimasi harga 1.500.000,00/lampu (info http://indonetwork.co.id/indrajaya_instruments ) maka untuk 43 buah lampu kita harus harus mengeluarkan biaya pembelian lampu baru sebesar : Rp. 1.500.000,00 x 43(jumlah lampu jalan yang dibutuhkan untuk penerangan di malam hari untuk spot jalan utama) = Rp. 64.500.000,00

Perhitungan Kwh per hari yang dipakai untuk 43 lampu PJU/spot jalan utama dengan masa penggunaan mulai dari jam 18:00 WIB – 06:00 WIB pagi dini hari (sekitar 12 jam) dengan watt rata-rata yang akan digunakan 40 watt : 43 x 40 x 12 = 20.640 watt atau 20,64 Kwh/ harinya,sekarang kita tambahkan dengan jumlah Kwh lampu lainnya untuk penerangan di malam hari selain dari pada PJU (penerangan jalan umum) yaitu sebesar 17,136 KWH dengan jumlah lampu 42 buah lampu yang sudah termasuk kedalam kategori hemat energi atau jenis LEDkarena watt Perhitungan Kwh per hari yang dipakai untuk 43 lampu PJU/spot jalan utama dengan masa penggunaan mulai dari jam 18:00 WIB – 06:00 WIB pagi dini hari (sekitar 12 jam) dengan watt rata-rata yang akan digunakan 40 watt : 43 x 40 x 12 = 20.640 watt atau 20,64 Kwh/ harinya,sekarang kita tambahkan dengan jumlah Kwh lampu lainnya untuk penerangan di malam hari selain dari pada PJU (penerangan jalan umum) yaitu sebesar 17,136 KWH dengan jumlah lampu 42 buah lampu yang sudah termasuk kedalam kategori hemat energi atau jenis LEDkarena watt

Jadi untuk jumlah Kwh sebesar 37,776 KwhJika tarif per Kwh untuk industri saat ini = Rp. 1200 (asumsi informasi data harga/ Kwh, http://indonetwork.co.id/indrajaya_instrument ), maka dalam sebulan (kajian dalam satu bulan adalah 30 hari) tarif listrik yang harus dibayar adalah: 37,776 x 1200 x 30 = Rp. 1.359.936,00 / bulan, Jika dihitung pertahunnya maka : Rp.1.359.936,00 x 12 (1 tahun = 12 bulan) = Rp. 16.319.232,00 / tahun.

Nilai yang didapat sungguh jauh lebih menghemat anggaran untuk penagihan litrik perbulannya, kita dapat mengetahui berapa selisih tarif listik dalam satu bulan : Rp. 6.448.896,00 – Rp.1.359.936,00 = Rp.5.088.960,00adalah nilai rupiah yang dapat kita hemat setiap bulannya atau sekitar Rp.61.067.520,00 setiap tahunnya. Sekarang kita hitung ROI-nya sbb:

ROI (Return On Investment) atau dikenal juga dengan ROR (Rate of Return) adalah suatu ratio peroleh atau kehilangan uang dari sebuah investasi berhubungan dengan jumlah uang yang di investasikan. Jumlah perolehan atau kehilangan uang merujuk kepada bunga, profit/loss, gain/loss atau net income,sedangkan disini untuk efisiensi penggunaan terhadap listrik merujuk kepada asset, modal/capital, uang pokok/principal atau basis biaya/cost basis dari investasi tersebut.

Dengan pemakaian selama 12 Jam per hari dan 360 hari pertahun, maka ROI dari investasi penggantian lampu penerangan malam hari dari jenis mercuri,halogen dan sejenisnya yang belum termasuk kategori hemat/eco save energi bila digantikan dengan LED akan mencapai BEP (Break Even Point) dalam waktu 1,05 Tahun (kurang lebih 1 tahun) Rp.64.500.000,00/ 61.067.520,00.

Jika Umur LED diasumsikan mencapai 8 tahun maka Total efisiensi setelah tercapainya BEP sampai LED rusak adalah sebesar Rp. 8 x

Rp.61.067.520,00 (nilai rupiah yang didapatkan setelah penggantian lampu penerangan dengan jenis LED) = Rp.488.540.160,00.

Dengan kata lain PERTAMINA LPG Tg.Priok hanya akan membayarkan sebesar Rp.4.713.336,00 (untuk dipagi hai) + Rp.1.359.936,00 (untuk dimalam hari) = Rp.6.073.272,00 jauh dari Rp.11.200.000,00 (angka sebelum tercapainya efisiensi dengan menggunakan lampu LED).

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari kajian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa Hal yaitu :

1. Jadi dengan penerapan lampu penerangan jenis LED kita dapat melakukan penghematan, diantaranya :- Menghemat penggunaan energy listrik sekitar 40-70 %.

- Menghemat biaya penagihan listrik untuk penerangan. - Dengan lifetime yang mencapai 50.000 jam atau sekitar 8

tahun kita dapat menghemat biaya pergantian lampu baru yang rata-rata bertahan 2 tahun saja.

2. Jenis lampu LED merupakan lampu yang ramah lingkungan karena tidak mengandung unsur merkuri serta tidak merusak lingkungan sekitar karena tidak ada UV-dari pancaran sinarnya.

4.2 Saran-Saran/Rekomendasi

Beberapa saran yang dapat disampaikan, untuk dapat melakukan penghematan energi dan mengurangi pembenanan tagihan listrik kedepannya diantaranya :

1. Penerapan penggunaan lampu jenis LED untuk penerangan di depot LPG Tg. Priok serta memastikan jumlah kebutuhan sesuai tingkat intensitas pencahayaan dengan ukuran ruangan atau keadaan tempat.

2. Untuk wilayah yang cukup berbahaya terhadap gas atau area yang dapat menimbulkan ledakan gunakan lampu penerangan LED yang explotion prouf.

3. Untuk menghindari terjadinya pelepasan emisi pollutan bebas ke alam dan lingkungan sekitar penggunaan lampu penerangan LED sudah sangat tepat,karena LED dapat mengurangi pelepasan emisi pollutan berbahaya ke lingkunagn.

4. Matikan lampu ketika tidak diperlukan baik dalam keadaan kosong, tidak dipakai atau pencahayaan alami masih cukup untuk digunakan sebagai penerangan.

SAVING ENERGY

DAFTAR PUSTAKA

Company Profile, Depot Filling Plant LPG Tanjung Priok, PT. PERTAMINA (Persero)

Tata Kerja Individu (TKI) , 2009, Pengisian, Depot Filling Plant LPG Tg. Priok

Sustainable workplaces, A simple switch in office lighting, System penerangan SmartForm + Actilume dengan lampu TL5 Eco dari Phillip

info office building lit fully by LEDs jeopardizing bleak vision of the future, lampu hemat energi dapat menghemat pemakaian listrik 30-70 %

indonetwork.co.id/indrajaya_instrument, asumsi informasi data harga/ Kwh

LAMPIRAN

Informasi Tagihan Listrik MEI 2012- Agustus 2012

Total Tagihan Listrik

Periode/Bulan

Sesudah pajak (pajak PPJ 3 %) Mei-12

Sebelum Pajak

Rp.72.163.680,00 Jun-12

Rp.70.056.000,00

Rp.77.419.152,00 Jul-12

Rp.75.158.400,00

Rp.75.802.464,00 Agust-12

Rp.73.588.800,00

Rp.79.218.768,00 Total

Rp.76.905.600,00

Rp.304.604.064,00 Rata-rata

Rp.295.708.800,00

Rp.73.927,200,00

Rp.76.151.016,00

Panel spare

PANEL UTAMA

Panel Curah

(kantor)

Panel 3 Kg

kVA (hitung) Waktu

Arus tiap Fasa

Arus tiap Fasa

Arus tiap Fasa

Arus tiap Fasa

Wahyudin (122/BPA-M&T-II/2011) 10

Wahyudin (122/BPA-M&T-II/2011) 11

Wahyudin (122/BPA-M&T-II/2011) 12

Wahyudin (122/BPA-M&T-II/2011) 13

Wahyudin (122/BPA-M&T-II/2011) 14

Wahyudin (122/BPA-M&T-II/2011) 15

Wahyudin (122/BPA-M&T-II/2011) 16

Wahyudin (122/BPA-M&T-II/2011) 17

Photo – Photo Penerapan Lampu LED