Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Kardiovaskular Mayor (KKM) pada Pasien Infark Miokard Akut (IMA) Chapter III VI

13

BAB III
KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

2.1

Kerangka Teori
Infark Miokard Akut

Gagal Jantung Kongestif
Aritmia

KKM

Tidak KKM

Kardiogenik syok
Kematian

Faktor-faktor yang mempengaruhi KKM


Usia
Riwayat Diabetes Melitus
Heart rate
Tekanan darah sistolik
Hemoglobin
Leukosit
Neutrofil
Mieloperoksidase
Kadar gula darah
Kadar asam urat

Gambar 3.1 Kerangka Teori
Keterangan :
: Diteliti

: Teori

KKM


: Kejadian Kardiovaskular Mayor

Universitas Sumatera Utara

14

3.2

Kerangka Konsep

Variabel Bebas
 Usia
 Jenis Kelamin
 Riwayat DM
 Riwayat Merokok
 Heart rate
Variabel Terikat

 Tekanan Darah


Kejadian Kardiovaskular Mayor

Sistolik
 Kadar Hemoglobin
 Nilai Leukosit
 Kadar Natrium
Darah
 Kadar LDL Darah

Gambar 3.2 Kerangka Konsep

3.3

Hipotesis

1. Usia merupakan faktor yang mempengaruhi Kejadian Kardiovaskular Mayor
(KKM) pada pasien IMA.
2. Jenis

Kelamin


merupakan

faktor

yang

mempengaruhi

Kejadian

Kardiovaskular Mayor (KKM) pada pasien IMA.
3. Riwayat DM merupakan faktor yang mempengaruhi Kejadian Kardiovaskular
Mayor (KKM) pada pasien IMA.
4. Riwayat

Merokok

merupakan


faktor

yang

mempengaruhi

Kejadian

Kardiovaskular Mayor (KKM) pada pasien IMA.
5. Heart rate merupakan faktor yang mempengaruhi Kejadian Kardiovaskular
Mayor (KKM) pada pasien IMA.
6. Tekanan darah sistolik merupakan faktor yang mempengaruhi Kejadian
Kardiovaskular Mayor (KKM) pada pasien IMA.

Universitas Sumatera Utara

15

7. Kadar


hemoglobin

merupakan

faktor

yang

mempengaruhi

Kejadian

Kardiovaskular Mayor (KKM) pada pasien IMA.
8. Nilai leukosit merupakan faktor yang mempengaruhi Kejadian Kardiovaskular
Mayor (KKM) pada pasien IMA.
9. Kadar natrium darah sistolik merupakan faktor yang mempengaruhi Kejadian
Kardiovaskular Mayor (KKM) pada pasien IMA.
10. Kadar LDL darah merupakan faktor yang mempengaruhi Kejadian
Kardiovaskular Mayor (KKM) pada pasien IMA.


Universitas Sumatera Utara

16

BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian analitik

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Kejadian Kardiovakular
Mayor (KKM) pada pasien Infark Miokard Akut (IMA). Desain penelitian ini
menggunakan pendekatan case control untuk memprediksi faktor-faktor yang
mempengaruhi

Kejadian Kardiovaskular Mayor (KKM) pada pasien Infark

Miokard Akut.
4.2


Tempat dan Waktu Penelitian

4.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rekam Medis RSUP Haji Adam Malik
Medan. Lokasi ini dipilih atas pertimbangan bahwa RSUP Haji Adam Malik
Medan merupakan rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujukan utama di
wilayah Sumatera Utara.. Berdasarkan survei di RSUP Haji Adam Malik Medan,
didapati sebanyak 468 kasus Infark Miokard Akut pada tanggal 1 Januari 201431 Desember 2015, sehingga cukup representatif untuk dijadikan sebagai lokasi
penelitian.
4.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 10 bulan, yaitu dimulai dari bulan Maret 2016
sampai bulan Desember 2016. Waktu penelitian terhitung mulai dari awal
pembuatan proposal pada bulam Maret 2016 sampai seminar hasil pada bulan
Desember 2016.
4.3

Populasi dan Subjek Penelitian

4.3.1 Populasi Target

Populasi target penelitian adalah pasien dengan Infark Miokard Akut (IMA).
4.3.2

Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau adalah pasien Infak Miokard Akut (IMA) yang dirawat di
ICCU RSUP Haji Adam Malik Medan. Sampel penelitian adalah populasi
terjangkau yang memenuhi kriteria penelitian.
4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel

Universitas Sumatera Utara

17

Pengambilan sampel dilakukan pada penelitian ini adalah dengan cara
consecutive sampling.26
4.3.4

Kriteria Inklusi dan Eksklusi


a) Kriteria Inklusi
Pasien yang didiagnosis menderita Infark Miokard Akut dan dirawat inap di
RSUP Haji Adam Malik Medan antara bulan

Januari 2014 sampai

bulan

Desember 2015.
b) Kriteria Eksklusi
Data rekam medis tidak lengkap.
4.3.5 Perkiraan Besar Sampel
Pada penelitian ini digunakan rumus:27

Maka jumlah sampel minimal adalah 116 subyek
Keterangan:
n1

= jumlah kasus minimal


n2

= jumlah kontrol minimal



= Tingkat kemaknaan [1,96]



= power [0,842]

P1

= perkiraan proporsi efek pada kontrol [0,5]

Q1

= 1-P1 [0,5]

P2

= perkiraan proporsi efek pada kasus [0,25]

P2

= P1: [OR(1-P1)+P1]

Q2

= 1-P2 [0,75]

P

= ½(P1+P2) [0,375]

Universitas Sumatera Utara

18

Q

= 1-P [0,625]

OR

= rasio odds yang dianggap bermakna secara klinis [3]

4.4

Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder,
yaitu data yang diperoleh melalui rekam medis. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara pengambilan data rekam medis pada pasien Infark
Miokard Akut (IMA) pada tahun 2014-2015 yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi di Instalasi Rekam Medis RSUP Haji Adam Malik. Kemudian
data yang telah dikumpulkan, dianalisa dan dicatat sesuai dengan variabel
yang diteliti.

4.5

Defenisi Operasional

1. Pasien Infark Miokard Akut
a. Defenisi operasional : Pasien yang dinyatakan menderita Infark Miokard
Akut (IMA), berdasarkan hasil diagnosis dokter
sesuai dengan yang tercatat pada rekam medis.
b. Cara ukur

: Observasi

c. Alat ukur

: Rekam medis

d. Hasil ukur

: Ya, apabila terdiagnosis IMA
Tidak, apabila tidak terdiagnosis IMA

e. Skala ukur

: Nominal

2. Usia
a. Defenisi operasional : Usia pasien saat pemeriksaan dilakukan
b. Cara ukur

: Observasi

c. Alat ukur

: Rekam medis

d. Hasil ukur

: Dikelompokkan menjadi >65 tahun dan
≤65 tahun

e. Skala ukur

: Nominal

3. Jenis Kelamin
a. Defenisi operasional : Indikasi jenis kelamin ketika lahir sebagai
laki-laki atau perempuan
b. Cara ukur

: Observasi

c. Alat ukur

: Rekam Medis

Universitas Sumatera Utara

19

d. Hasil ukur

: Dikelompokkan antara laki-laki dan perempuan

e. Skala ukur

: Nominal

4. Riwayat Diabetes Melitus
a. Defenisi operasional : Riwayat DM pada pasien sesuai rekam medis
b. Cara ukur

: Observasi

c. Alat ukur

: Rekam medis

d. Hasil ukur

: Ya, jika terdapat riwayat DM dan Tidak, jika tidak
terdapat riwayat DM

e. Skala ukur

: Nominal

5. Riwayat Merokok
a. Defenisi operasional : Riwayat merokok pada pasien sesuai rekam medis
b. Cara ukur

: Observasi

c. Alat ukur

: Rekam Medis

d. Hasil ukur

: Ya, jika memiliki riwayat merokok aktif dan tidak,
jika tidak memiliki riwayat merokok aktif

e. Skala ukur

: Nominal

6. Heart Rate
a. Defenisi operasional : Jumlah denyut jantung admisi yang dihitung per
menit
b. Cara ukur

: Observasi

c. Alat ukur

: Rekam Medis

d. Hasil ukur

:Dikelompokkan menjadi >100 x/menit dan ≤100
x/menit

e. Skala ukur

: Ordinal

7. Tekanan darah sistolik
a. Defenisi operasional : Data awal tekanan darah sistolik admisi dalam
mmHg
b. Cara ukur

: Observasi

c. Alat ukur

: Rekam medis

d. Hasil ukur

: Dikelompokkan menjadi