Pemanfaatan Terbitan Berseri Pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Tapanuli Utara

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Koleksi Terbitan Berseri
2.1.1 Pengertian Koleksi Terbitan Berseri
Terbitan Berseri merupakan koleksi penting diperpustakaan. Terbitan ini
merupakan salah satu terbitan berisi informasi berita atau kabar, berita keilmuan serta
kejadian-kkejadian yang menyangkut ekonomi, politik dan lain-lain yang menarik
dimasyarakat Terbitan Berseri biasanya direncanakan untuk terbit terus menerus
dalam waktu yang tidak terbatas, dikelola oleh sekelompok yang umumnya disebut
redaksi.
Suatu buku berisi bagian-bagian atau volume yang diterbitkan secara berturutturut dengan judul yang sama (Seragam). Terbitan ini dimaksudkan untuk terbit
secara terus menerus dalam waktu yang tidak terbatas, dengan jangka waktu and as a
rule. Intended to be continued indefinetely. Serial include periodicals, mannuals
(reports, year book, etc) and memories proceeding. And transactions of societis”.
Sedangkan menurut Handbook for AACR2 dalam Siregar (2002, 24)
“ A serial definition, is a publication, is a publication in any medium issued in
successive parts bearing numerical or cronogical designation and intended to be
continued indefinitely.”
Definisi diatas menyebutkan bahwa terbitan berseri atau serial adalah publikasi
yang diterbitkan berturut-turut, bagian demi bagian, biasanya dengan jarak penerbitan
yang tetap dan dimaksudkan untuk terbit terus menerus tanpa batas waktu tertentu.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa istilah Terbitan Berseri (Serial)
mengandung pengertian yang lebih luas dari istilah terbitan berkala (Periodicals) atau
majalah, prosiding, dan lain sebagainya.

4
Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Ciri-ciri Terbitan Berseri
Terbitan Berseri berbeda dengan buku teks. Untuk mengenali terbitan berseri
dengan baik dan dapat membedakannya dengan koleksi perpustakaan lainnya,
terbitan berseri memiliki ciri-ciri khusus yang disebutkan Davinson dalam
Rahayuningsih (2007, 24) antara lain:
1. Terbit dalam frekuensi tertentu,
2. Terbit secara terus-menerus tidak hanya sekali terbit seperti buku,
3. Artikel yang dimiliki tidak terlalu panjang bahkan sangat pendek
dibandingkan dengan artikel pada buku
4.

Memiliki isi yang bersifat mutakhir dalam menyampaikan informasi


5. Artikel yang satu dengan yang lainnya dalam setiap kali terbit mempunyai
topik yang tidak harus sama, dan sering kali tidak saling berkaitan
6. Dikelola oleh sekelompok orang yang biasa disebut redaksi yang bertanggung
jawab atas terbitan ini
7.

Diterbitkan oleh suatu instansi, organisasi atau lembaga;

8. Memiliki ISSN (Internasional Standard Serial Number).
Oleh sebab itu, cara pengolahan terbitan berseri berbeda dengan jenis koleksi
perpustakaan lainnya, dimana perlu penanganan yang serius dan pengetahuan teknis
yang baik, agar koleksi tersebut kelak benar-benar dapat dimanfaatkan dan memenuhi
kebutuhan informasi pemustaka.

2.1.3 Jenis-Jenis Terbitan Berseri
Menurut Harrod dalam Siregar (2002, 25) bahwa jenis-jenis terbitan berseri
antara lain adalah:
a. Terbitan Berkala (periodicals) atau majalah
Majalah sudah sangat populer kalangan masyarakat terutama dikaun pelajar.
Banyak sekali macam-macam majalah, mulai dari majalah yang bersifat

populer sampai kepada majalah ilmiah. Misalnya Tempo, Tiras, Forum
keadilan, Trust, dll.

5
Universitas Sumatera Utara

b. Majalah Komersial
Majalah ini adalah majalah yang termasuk kelompok yang terbesar dalam
majalah perdagangan, majalah yang berhubungan dengan profesional dan
aktivitas ekonomi dan lain-lain. Tujuan utama dari majalah ini sebenarnya
adalah keuntungan ekonomi yaitu dengan usaha agar majalah diterbitkan
dilanggan oleh sebanyak-banyaknya pelanggan dan mencari keuntungan dari
iklan. Oleh karena itu pada umumnya informasi dari majalah jenis ini
menjadi tujuan kedua. Contoh majalah ini misalnya Tiras atau eksekutif dan
lain-lain.
c. Majalah Ilmiah
Sebagian majalah ini jenis ini diterbitkan oleh institusi pendidikan maupun
lembag-lembaga penelitian. Namun kini banyak majalah jenis ini diterbitkan
oleh penerbit komersial. Artikel yang dimuat dalam majalah ini ditulis
kontributor atau penyumbang naskah hasil-hasil penelitiannya, dan

merupakan bagian penting dalam penyusunan literatur di bidangnya, atau
mungkin, dengan dimuatnya artikel kirimanya itu penulis berharap
memperoleh reputasi akademis maupun propesional. Contoh jurnal ilmiah
antara lain adalah :
1. Jurnal ilmiah science.
2. Bulletin pasca sarjana IPB.
3. Bulletin Ikatan Perpustakaan Indonesia.
4. Dan lain-lain.
d. Majalah Lokal dan Lingkungan Sendiri
Majalah jenis ini diterbitkan dengan tujuan sebagai sarana komunikasi dalam
lingkungan sendiri, misalnya lingkungan perusahaan atau institut lain. Fungsi
dari majalah jenis ini adalah untuk komunikasi antar perusahaan dan staf,
pemegang saham ataupun pihak luar atau kombinasi dari semuanya.
Contoh dari jenis majalah ini adalah Bulletin American cultural center.

6
Universitas Sumatera Utara

e. Advances in … year’s work in …
Jenis majalah ini agak berbeda dengan majalah pada umunya baik dalam

formatnya maupun frekuensi terbitnya.Kadang-kadang majalah jenis ini
hanya berisi satu atau dua artikel saja dengan kajian yang sangat
mendalam.Frekuensi terbitnya kadang-kadang tidak teratur. Salah satu
contoh dari terbitan ini adalah “Advances in meat research.
f. Surat Kabar/ Koran
Terbitan ini adalah salah satu terbitan berseri yang banyak memuat berita
namun demikian diperpustakaan, walau sulit untuk dijadikan koleksi karena
jenis kertasnya yang digunakan dan bentuknya.
Untuk menangani terbitan jenis ini dibuat kliping artikel surat kabar, dan
kliping tersebut diolah dan disimpan sebagai koleksi.
Contoh : Kompas, Surat pembaruan, Analisa.
g. Buku Tahunan
Jenis terbitan ini diterbitkan secara berseri dengan jangka waktu terbit sekali
setahun.Buku tahunan sering menampilkan kejadian-kejadian umum dalam
satu tahun.Ensiklopedi, sedangkan buku tahunan yang cukup banyak untuk
umum namun bukan suplemen ensiklopedi yang isinya sering tidak terbatas
pada perkembangan satu tahun.
Contoh : annual, yearbook, almanak.
h. Seri Monografi
Seri monografi adalah suatu risalah suatu subyek atau bagian dari subyek

atau risalah seseorang yang umumnya sangat terinci, namun dalam ruang
lingkup yang tidak terlalu luas monografi dapat juga berisi bibliografi
lengkap.
Contoh : Seri Management, oleh T.M. Lillico, dikeluarkan oleh lembaga
pendidikan dan pembinaan managemen dan bekerjasama dengan penerbit
Erlangga Jakarta.

7
Universitas Sumatera Utara

i. Prosiding
Prosiding pada umumnya disajikan oleh suatu pertemuan ilmiah atau
konferensi atau simposium.Terbitan yang termasuk dalam kelompok
prosiding adalah laporan konferensi, proceedings/ prosiding, laporan
simposium.
j. Transaction dan Memoar
Terbitan ini merupakan terbitan berseri yang berisi makalah-makalah,
dimana makalah-makalah tersebut sebelumnya sudah dipresentasikan dalam
suatu pertemuan ilmiah dari suatu organisasi profesi atau masyarakat ilmiah.
Contoh : “ Transaction of the American fisheriess Society”.

Menurut Siregar (2002,28) jenis terbitan berseri dapat dibedakan menurut
penerbit terbitan berseri antara lain :
1. Terbitan berseri yang diterbitkan oleh lembaga ilmiah atau perkumpulan
profesi.
a. Terbitan yang berisi catatan, risalah penemuan atau makalah yang
didiskusikan beserta hasil diskusi dalam suatu penemuan yang diadakan
lembaga atau prganisasi profesi yang sering disebut dengan prosiding dan
transaction.
b. Publikasi yang diterbitkan sebagai media resmi oleh suatu lembaga
tertentu, misalnya jurnal. Publikasi ini dapat juga diterbitkan oleh
penerbit komersial.
2. Terbitan berseri yang diterbitkan oleh badan komersial.
Terbitan ini biasanya diterbitkan untuk mencari keuntungan.
3. Terbitan berseri yang diterbitkan oleh perusahaan.
a. Terbitan yang diterbitkan untuk kalangan luar, misalnya untuk langganan
perusahaan agar lebih dikenal masyrakat.
b. Publikasi yang diterbitkan untuk karangan sendirik Terbitan ini biasanya
memuat berita dan kegiatan serta kebijakan perusahaan.

8

Universitas Sumatera Utara

4. Terbitan berupa koran/surat kabar.
Terbitan berseri jenis ini perlu pandangan khusus karena terbitnya harian
dan pemilihannya harus dilakukan secara obyektif, karena adakalanya surat
kabar merupakan mutu suatu golongan atau partai politik”.

2.1.4 Peran Terbitan Berseri
Terbitan berseri merupakan sumber informasi penting dalam kegiatan
penelitian guna pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Saleh
(1996,26) peran terbitan berseri antar lain :
1. Member ruang untuk menampung ide, gagasan, dan pengalaman
seseorang.
2. Menjadi median untuk menyampaikan hasil-hasil penemuan terbaru
dalam bidang tertentu.
3. Sumber untuk memperluas wawasan seseorang.
4. Sumber untuk mengetahui keahlian seseorang.
Terbitan berseri, khususnya jurnal ilmiah diterbitkan untuk mempercepat
komunikasi ilmiah antar ilmuan. Hal tersebut disebabkan karena komunikasi ilmiah
melalui buku teks atau monograf dirasa mulai lambat.Masalahnya timbul sekarang

adalah karena banyaknya terbitan berseri yang beredar didunia ini. Dengan jumlah
terbitan berseri besar ini jelas akan menyebabkan kesulitan-kesulitan dalam
penanganan terbitan berseri tersebut.

2.2 Perpustakaan Daerah
2.2.1 Pengertian Perpustakaan Daerah
Perpustakaan Daerah

adalah perpustakaan yang berada di suatu Daerah

sebagai cabang layanan Perpustakaan Kabubaten (Kota) yang layanannya
diperuntukkan bagi masyarakat di daerah masing-masing. Dalam pengertian umum,
perpustakan daerah adalah perpustakaan yang dapat diakses oleh publik dan dalam
pemanfaatannya publik tidak dipungut bayaran yang pendirian dan pembangunannya

9
Universitas Sumatera Utara

dibiayai oleh pemerintah atau badan lain yang diberi wewenang untuk bertindak dan
melakukan pengelolaan perpustakaan.

Dari segi kegunaannya, perpustakaan daerah dapat digunakan sebagai tempat
mempelajari, meneliti, mengkaji dan mengembangkan bukti-bukti sejarah masa lalu
untuk digunakan sebagai landasan penuntun dalam perencanaan masa depan.
Disamping itu juga Merupakan sumber informasi, pendidikan dan penelitian.
Perpustakaan daerah, juga dapat menjadi jembatan yang berfungsi menghubungkan
antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi
perpustakaan.Kemudian juga sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan
komunikasi antar sesama pengguna serta antara penyelenggara dengan masyarakat.
Yang tidak kalah penting intensitas kunjungan masyarakat pada suatu daerah ke
perpustakaan dapat menjadi ukuran kemajuan intelektualitas masyarakat setempat

2.2.2 Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Daerah
Tujuan perpustakaan daerah adalah untuk menjadi pusat informasi bagi
masyarakat sekitar daerah dan bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat
sekitar. Perpustakaan daerah ini sebenarnya bisa menjadi tempat para pemuda daerah
dalam membentuk ide kreatifnya. Perpustakaan daerah cakupannya lebih kecil.
Fungsi perpustakaan daerah adalah sebagai tempat yang mudah dijangkau
masyarakat agar masyarakat daerah lebih melek informasi. Pada era seperti ini
memang sangat dibutuhkan informasi yang update.


2.3. Pemanfaatan
2.3.1 Pengertian Pemanfaatan
Pemanfaatan koleksi adalah mendayagunakan sumber informasi yang terdapat
di perpustakaan dan jasa informasi yang tersedia. Pemanfaatan koleksi perpustakaan
adalah proses, cara dan perbuatan memanfaatkan koleksi perpustakaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Depdikbud
Balai Pustaka (2005,711) dijelaskan bahwa pemanfatan terambil dari kata dasar
manfaat yang artinya guna, faedah. Kemudian mendapatkan imbuhan pe-an yang

10
Universitas Sumatera Utara

berarti proses, cara, pembuatan, memanfaatkan. Dengan demikian pemanfaatan dapat
diartikan sebagai suatu cara proses dalam memanfaatkan suatu benda atau objek.

2.3.2 Tujuan Pemanfaatan
Banyak hal yang menyebabkan pengguna memanfaatkan koleksi perpustakaan
(dalam hhal ini khususnya koleksi terbitan berseri) namun pada dasarnya hal ini
disebabkan karena salah satu tujuan perpustakaan adalah “sebagai pusat pemanfaatan
informasi”. (Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi,1979,3). Oleh sebab itu
perpustakaan dituntut untuk terus memberikan pelayanan informasi dalam rangka
menjalankan fungsi sebagaimana mestinya, maka perpustakaan harus terus berusaha
untuk menyediakan berbagai sumber informasi dan bahan perpustakaan yang relevan
dan mutakhir bagi para penggunanya, karena pemanfaaatan koleksi akan lebih efektif
apabila perpustakaan menyediakan koleksi yang lengkap dan sesuai dengan informasi
yang dibutuhkan penggunanya.

2.4 Alat Bantu Penelusuran Informasi
Di dalam mencari atau menelusur informasi, pengguna dapat mengguakan alat
bantu yang tersedia di perpustakaan. Alat bantu penelusuran informasi yang ada
diperpustakaan ada yang berbentuk manual dan ada yang berbentuk digital. Alat
bantu penelusur yang berbentuk manual diantaranya katalog, bibliographi, indeks,
abstrak, kamus dan ensiklopedia dalam bentuk media cetak. Sedang yang berbentuk
digital yaitu Internet dan OPAC (Online Public Access Cataloging) yaitu katalog
yang dapat diakses secara online.
Berdasarkan sifat informasi atau dokumen yang akan diketemukan, Meurut
Gash (2000, 25) maka setidaknya ada beberapa alat telusur atau pencarian sumber
informasi seperti yang terlihat pada tabel 2.1 di bawah ini.

11
Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1. Alat Pencarian & Jenis Dokumen/Informasi yang diperoleh
No Sumber/Alat Pencarian
1
Katalog Perpustakaan

Dokumen/Informasi yang diperoleh
Kebanyakan berupa Buku, tapi terkadang juga
laporan, prosiding, koleksi multimedia atau audio
visual, terbitan berkala, tabloid, dll
2
Buku Bibliografi
Buku, seringkali berupa laporan, prosiding
konferensi, dan publikasi monografi lainnya.
3
Abstrak dan Indeks Jurnal Artikel jurnal, tapi juga laporan, makalah
konferensi, terkadang buku, paten, dan juga standar.
4
Current Awareness
Biasanya berupa Artikel Jurnal, Majalah atau
Services
Terbitan Berkala
5
Indeks Khusus
Laporan, prosiding konferensi, tesis, disertasi,
paten, standar, dan publikasi resmi dari institusi
6
Lembaga dan Orang
Apapun
7
Database Elektronik
Sumber-sumber elektronik yang berupa data,
artikel, makalah, audio-visual, dll
8
Sumber-sumber Online
Apapun khususnya sumber-sumber digital seperti
artikel, buku, gambar, video, dll.
Sumber: Gash (2000, 25)
Dari tebel di atas dapat disimpulkan bahwa alat pencaraian informasi adalah
Katalog Perpustakaan, Buku Bibliografi, Abstrak dan Indeks Jurnal, Abstrak dan
Indeks Jurnal, Current Awareness Services, Indeks Khusus, Lembaga dan Orang,
Database Elektronik dan

2.5 Pengguna Perpustakaan
Keberadaan suatu perpustakaan dalam suatu masyarakat ternyata belum tentu
dipahami oleh pengguna, apalagi memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas
hidup mereka. Kesadaran untuk keperpustakaan pada masyarakat kita masih
memerlukan perhatian tersendiri.
Pengguna perpustakaan adalah seseorang atau sekelompok orang yang datang
ke perpustakaan atas dasar kebutuhan informasi yang diperlukan dalam memecahkan
masalah yang sedang dihadapi.

12
Universitas Sumatera Utara

Menurut Lupiyoadi (2001, 143), Pelanggan adalah seseorang yang secara
kontinu dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk
memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan
suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut.
Pengguna perpustakaan yang merasa puas akan pelayanan yang diterimanya
akan selalu menggunakan perpustakaan secara berulang karena ingin memenuhi
kebutuhan yang diinginkan untuk tercapainya kepuasan. Menurut Proboyekti
(2008, 3), “Pengguna perpustakaan terdiri dari dua jenis yaitu pengguna yang sudah
menggunakan perpustakaan dan pengguna yang berpotensial menggunakan
perpustakaan”.
Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 201) bahwa: Pengguna dapat dibedakan
sebagai pengguna yang aktif dan yang tidak aktif. Dalam istilah yang lebih luas
pengguna dapat dikatakan sebagai orang yang berhubungan dengan perpustakaan,
baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencari informasi yang
dibutuhkan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna
perpustakaan adalah seseorang yang datang ke perpustakaan dan memerlukan
informasi dengan menggunakan jasa perpustakaan.

13
Universitas Sumatera Utara