Analisis Pemanfaatan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Tapanuli Utara

(1)

BAB II

KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Umum

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang diselengagarakan atau dibuat untuk masyarakat umum dengan menyediakan layanan dan menyediakan bahan koleksi untuk digunakan oleh masyarakat umum tanpa memandang status sosial, suku, ras, agama,pangkat atau golongan.

Adapun pengertian perpustakaan umum menurut Sutarno (2003 : 3 )

Perpustakaan umum adalah “Lembaga pendidikan yang sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama yang dianut, jenis kelamin, latar belakang dan tingkat sosial, umur dan pendidikan serta perbedaan lainnya”.

Sedangkan menurut Sulistyo Basuki (1993: 46) Perpustakaan Umum adalah Perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum”.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan umum adalah Perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dan melayani umum sebagai sumber informasi masyarakat tanpa membedakan suku bangsa, ras, agama, jenis kelamin, latar belakang sosial umur, pendidikan serta perbedaan lainnya dengan menyediakan berbagai koleksi buku dan materi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2.1.2. Tujuan Perpustakaan Umum

Tujuan perpustakaan umum adalah melayani seluruh lapisan masyarakat untuk memperoleh dan meningkatkan pengetahuan.UNESCO dalam buku Sulistyo Basuki (1993: 46) menyatakan bahwa Perpustakaan Umum mempunyai empat tujuan utama yaitu:

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kearah kehidupan yang lebih baik.


(2)

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.

3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan denganbantuan bahan pustaka.Fungsi ini sering disebut sebagai fungsi pendidikan perpustakaan umum,lebih tepat disebut sebagai pendidikan berkesinambungan ataupun pendidikan seumur hidup.

4. Bertindak selaku agen kultural artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.

Sedangkan Hermawan dan Zulfikar ( 2006: 31 ) menyatakan bahwa tujuan Perpustakaan umum adalah :

1. Memberikan kesempatan bagi warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesejahteraan;

2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari;

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi;

4. Bertindak sebagai agen kultural, sehingga menjadi pustaka utama kehidupan budaya masyarakat sekitar; dan

5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.

Pendapat lain dikemukakan Yusuf (1996 : 18) bahwa tujuan Perpustakaan umum adalah :

1) Mengembangkan minat baca serta mendayagunakan semua bahan pustaka yang tersedia di Perpustakaan Umum;

2) Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah, dan memanfaatkan informasi yang tersedia di Perpustakaan Umum;

3) Mendidik masyarakat agar dapat menggunakan informasi yang tersedia di Perpustakaan Umum;

4) Meletakkan dasar-dasar kea rah belajar mandiri;

5) Memupuk minat baca dan menumbuhkan daya apresiasi dan imajinasi masyarakat;

6) Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah, tanggung jawab dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional;

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa Perpustakaan umum adalah untuk memberikan kesempatan bagi umum membaca bahan pustaka yang dapat


(3)

membantumeningkatkan mereka kearah kehidupan lebih baik. Perpustakaan Umum menyediakan sumber informasi yang cepat, murah dan tepat mengenai topik-topik yang sedang hangat dalam masyarakat maupun topik yang berguna bagi mereka.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum

Menurut Yusuf ( 1996 :21 ) Fungsi perpustakaan umum dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Fungsi Eduktif

Perpustakaan Umum menyediakan berbagai jenis bahan bacaan berupa karya cetak dan karya rekaman untuk dapat dijadikan sumber belajar dan menambah pengetahuan secara mandiri.

2. Fungsi Informatif

Perpustakaan Umum sama dengan berbagai jenis perpustakaan lainnya, yaitu menyediakan buku-buku referensi, bacaan ilmiah populer berupa buku dan majalah ilmiah serta data-data penting lainnya yang diperlukan pembaca.

3. Fungsi Kultural

Perpustakaan Umum meyediakan berbagai bahan pustaka sebagai hasil budaya bangsa yang direkam dalam bentuk tercetak atau terekam.Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan dan terkumpulnya berbagai karya budaya manusia yang setiap waktu dapat diikuti perkembangannya melalui koleksi.

4. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan Umum bukan hanya menyediakan bacaan –bacaan ilmiah, tetapi juga menghimpun bacaan hiburan berupa buku-buku fiksi dan majalah hiburan untuk anak-anak, remaja dan dewasa.Bacaan fiksi dapat menambah pengalaman atau menumbuhkan imajinasi pembacanyadan banayak digemari oleh anak-anak dan dewasa.

Berdasarkan uraian diatas mengemukakan bahwa perpustakaan umum mempunyai fungsi eduktif, informatif, kultural, rekreasi, sebagai sarana simpan karya manusia dengan tujuan memenuhi kebutuhan informasi masyarakat.

Sedangkan menurut Standard Nasional Indonesia (SNI 7495-2009) fungsi Perpustakaan umum Kabupaten/Kota adalah:

1) Mengembangkan koleksi;

2) Menghimpun koleksi muatan lokal; 3) Mengorganisasi materi perpustakaan; 4) Mendayagunakan koleksi;


(4)

6) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi; 7) Melestarikan materi perpustakaan;

8) Membantu peningkatan materi perpustakaan;

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa fungsi Perpustakan Umum adalah mengolah, mengembangkan, memelihara bahan pustaka dan melayankan kepada masyarakat dengan menggunakan atau memanfaatkan teknologi informasi.

2.1.4. Tugas Perpustakaan Umum

Untuk melaksanakan fungsi dengan baik Perpustakaan mempunyai beberapa tugas sebagaimana dinyatakan dalam Buku Pedoman Umum Peyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 5), “Tugas pokok perpustakaan umum adalah meyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka,menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan”.

Pendapat lain dikemukakan oleh Yusuf (1996: 18) bahwa tugas pokok perpustakaan umum adalah sebagai berikut :

a. Perpustakaan Umum disediakan Oleh Pemerintah dan masyarakat untuk melayani kebutuhan bahan pustaka.

b. Perpustakaan Umum menyediakan bahan pustaka yang dapat menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk belajar dan membaca sedini mungkin.

c. Mendorong masyarakat untuk terampil memilih bacaan yang sesuai dengan kebutuhannya dalam meningkatkan pengetahuan untuk menunjang pendidikan formal, nonformal, dan informal.

d. Menyediakan aneka ragam bahan pustaka yang bermanfaat untuk dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang layak sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.

Berdasarkan pendapat diatas menyatakan bahwa tugas Perpustakaan Umum adalah menyediakan, memelihara, dan mendayagunakan bahan pustaka untuk dibaca agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.


(5)

2.2. Layanan Perpustakaan

Layanan Perpustakaan merupakan hal penting dari setiap perpustakaan dalam melayani semua masyarakat umum. Menurut Darmono (2001:134) menyatakan bahwa “Layanan perpustakaan adalah menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang dibutuhkannya”. Sedangkan menurut Sudarsono (2006: 162) bahwa “Layanan Perpustakaan Perpustakaan Umum harus dapat diadaptasikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan”.

Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa layanan Perpustakaan Umum merupakan kegiatan melayani pengguna Perpustakaan melalui koleksi Perpustakaan, dimana layanan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan.

Selain itu, Sutarno (2006: 90-91) menyatakan bahwa bentuk rill layanan perpustakaan itu adalah sebagai berikut :

a) Layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pemakai. b) Berorientasi kepada pemakai.

c) Berlangsung cepat waktu dan tepat sasaran. d) Berjalan mudah dan sederhana.

e) Murah dan ekonomis.

f) Menarik dan menyenangkan, dan menimbulkan rasa simpati. g) Bervariatif.

h) Mengundang rasa ingin kembali. i) Ramah tama.

j) Bersifat informatif, membimbing, dan mengarahkan, tetapi tidak bersifat menggurui.

k) Mengembangkan hal-hal yang baru/ inovatif

l) Mampu berkompetensi dengan layanan di bidang lain

m) Mampu menumbuhkan rasa percaya bagi pemakai dan bersifat mandiri. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa layanan perpustakaan seharusnya diberikan sesuai dengan kebutuhan pemakai atau pengguna dengan mudah, sederhana ,ekonomis dan juga menyenangkan dan ramah tama terutama merasa nyaman dalam menggunakan perpustakaan dalam mencari informasi yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan dan pencari informasi.


(6)

2.2.1. Sistem Layanan Perpustakaan

Untuk memudahkan pengguna dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan, maka perpustakaan menetapkan sistem layanan yang akan diterapkan di perpustakaan tersebut. Secara umum perpustakaan memiliki dua sistem layanan perpustakaan yakni sistem layanan terbuka dan sistem layanan tertutup. Kedua sistem tersebut akan dibahas pada uraian berikut.

2.2.1.1 Sistem Layanan Terbuka

Sistem layanan ini memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari, memilih, mengambil bahan pustaka yang diinginkan oleh pengguna. Hal ini sesuai dengan pendapat Darmono (2001 :139) menyatakan bahwa “Sistem terbuka adalah sistem yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan”. Sedangkan hal yang hampir sama juga dituliskan oleh Rahayuningsih (2007:93) bahwa “sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan pengguna masuk ruang koleksi atau memilih dan mengambil sendiri koleksi yang diinginkan dari jajaran koleksi perpustakaan”. Dari kedua uraian di atas dapat diketahui bahwa pengguna pepustakaan boleh langsung masuk ke ruang koleksi dan memilih ataupun mengambil koleksi yang dibutukan guna untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna tersebut.

Menurut Darmono, (2001:140) ada beberapa keunggulan yang dapat diambil apabila perpustakaan menggunakan sistem layanan terbuka,yakni:

1) Pemakai dapat melakukan pengambilan sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan.

2) Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan.

3) Pemakai akan merasa lebih puas karena adanya kemudahan dalam menemukan bahan pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan.

4) Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengambil bahan pustaka tidak diperlukan sehingga bisa diberikan tanggung jawab dibidang lain.


(7)

Selain mempunyai keunggulan, sistem layanan terbuka juga memiliki kelemahan. Darmono, (2001:140) yakni :

1) Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran) menjadi kacau balau karena ketikan melakukan browsing. Buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai secara tidak tepat. 2) Ada kemungkinan buku hilang relatif lebih besar bila dibandingkan

dengan sistem yang bersifat tertutup.

3) Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalu lintas atau mobilitas pemakai lebih leluasa.

4) Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan mengambil sendiri bahan pustaka dari jajaran koleksi tidak menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau perobekan bahan pustaka.

Dari kedua pendapat di atas, sistem layanan terbuka memiliki keunggulan dan kelemahan.Keunggulan dari sistem ini adalah pengguna perpustakaan boleh lebih leluasa dalam mencari, dan memilih bahan koleksi perpustakaan yang di minati ataupun yang dibutuhkan, kemudian pengguna juga dilatih dalam untuk di percaya dan juga diberi tanggung jawab dalam pemeliharaan koleksi perpustakaan.Sedangkan kelemahannya adalah penempatan buku yang menjadi kacau balau, dimana pengguna yang mengambil buku atau bahan dari rak tetapi tidak sesuai dengan yang di inginkan diletakkan secara sembarangan sehingga menjadi membuat pustakawan lebih ekstra sulit dalam melakukan shelving kembali. Kemudian kelemahannya adalah kemungkinan hilangnya buku akan semakin relatif lebih besar dan membutuhkan keamanan yang lebih besar untuk keamanan koleksi perpustakaan.

2.2.1.2 Sistem Layanan Tertutup

Pada sistem layan tertutup yang diterapkan oleh perpustakaan, pengguna tidak boleh langsung mengambil buku ke rak, melainkan petugas perpustakaan yang akan mengambilkan bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pengguna. Koleksi yang ingin dipinjam dapat dipilih melalui daftar ataupun catalog yang tersedia.

Menurut Lasa (1994:4) bahwa:

Sistem layanan tertutup adalah suatu cara peminjaman yang tidak memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil sendiri akan koleksi perpustakaan. Koleksi yang ingin dipinjam dapat dipilih melalui


(8)

daftar/katalog yang tersedia. Koleksinya akan diambilkan oleh petugas perpustakaan

Sedangkan Rahayuningsih (2007: 94) mengemukakan bahwa“sistem layanan tertutup adalah sistem layanan perpustakaan yang tidak memungkinkan pengguna mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan”.

Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa sistem layanan tertutup adalah sistem dimana pengguna perpustakaan tidak di benarkan untuk mengambil langsung bahan pustaka yang diinginkan melaikan petugas perpustakaan ataupun pustakawan yang akan mengambil buku tersebut. Buku dapat dilihat melalui daftar/catalog yang disedikan oleh perpustakaan.

Selain itu, sistem layanan tertutup juga memiliki keuntungan dan kerugian. Menurut Rahayuningsih (2007 : 94) keuntungan dan kerugian dalam sisitem layanan tertutup adalah:

Keuntungan :

1) Memungkinkan susunan rak dipersempit antara satu dengan lainnya, 2) Susunan koleksi di rak lebih teratur dan tidak mudah rusak, karena yang

mengambil dan mengembalikan adalah petugas,

3) Faktor kehilangan dan kerusakan koleksi bisa diperkecil Kerugian :

1) Petugas lebih banyak mengeluarkan energi untuk melayani peminjam, 2) Prosedur peminjaman tidak bisa cepat (harus menunggu giliran dilayani

bila antrian panjang).

3) Jumlah koleksi tidak pernah disentuh atau dipinjam,

4) Peminjam sering tidak puas apabila koleksi yang dipinjam tidak sesuai dengan yang dikehendaki.

Dari uraian di atas, dapat diketahui keuntungan dalam menerapkan sistem layanan tertutup antara lain yaitu ruang untuk menyimpan koleksi lebih sedikit karena hanya petugas dapat menuju rak, sehingga rak dapat dipersempit.Keuntungan lain adalah bahan koleksi relatif lebih terjaga dari kerusakan karena yang mengambil bahan koleksi ke rak adalah petugas,sehingga kerusakan dapat diminimaliskan. Kerugian dari sistem ini adalah petugas lebih banyak mengeluarkan energi untuk melayani peminjam,dan prosedur peminjaman tidak bisa cepat karena petugas terlalau banyak memakan waktu untuk mencari bahan yang dibutuhkan oleh


(9)

peminjam dan akan lebih banyak lagi waktu yang dibutuhkan jikalau pengunjung rame atau antri.Dan peminjam sering kali tidak puas apabila koleksi yang dipinjam tidak sesuai dengan yang dibutuhkannya.

2.2.2 Jenis Layanan 2.2.2.1 Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan kepada pengguna perpustakaan untuk digunakan pengguna guna untuk dimanfaatkan dalam mencari informasi. Dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 38) menyatakan bahwa “Layanan sirkulasi adalah layanan kegiatan melayani pengguna jasa perpustakaan dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian administrasinya”.

Pelayanan sirkulasi adalah layanan pengguna yang berkaitan dengan peminjaman, pengembalian, dan perpanjanagan koleksi. Rahayuningsih (2007:95)

Dari kedua pendapat tersebut dapat diketahui bahwa pelayanan sirkulasi adalah kegitan untuk melayani pengguna dalam proses peminjaman, pengembalian,dan perpanjangan bahan pustaka.

Menurut Sulistyo Basuki (1993 : 257-259) tugas dari layanan sirkulasi adalah sebagai berikut :

1) Mengawasi pintu masuk dan pintu keluar perpustakaan

2) Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan, dan pengunduran diri anggota perpustakaan

3) Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu peminjaman

4) Menarik denda bagi buku yang terlambat di kembalikan

5) Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan pada waktunya

6) Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku, khususnya buku rusak dan hilang

7) Bertanggung jawab atas segala berkas peminjaman 8) Membuat statistika peminjaman


(10)

10)Mengawasi urusan penitipas tas, jas, mantel, dan sebgainya milik pengunjung perpustakaan

11)Tugas lainnya terutama yang berkaitan dengan peminjaman

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tugas dari layanan sirkulasi bukan saja yang berkaitan dengan peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan waktu peminjaman tetapi juga mengutip denda bagi buku yang telat dikembalikan, membuat surat peringatan bagi buku yang belum dikembalikan,membuat statistik peminjaman dan juga mengawasi urusan penitipan tas guna untuk menjaga barang-barang pengunjung perpustakaan.

2.2.2.2 Layanan Referensi

Pelayanan referensi adalah suatu kegiatan untuk membantu pengguna perpustakaaan dalam menemukan informasi yaitu dengan cara menjawab pertanyaaan dengan menggunakan koleksi referensi, serta memberikan bimbingan untuk menemukan koleksi referensi. Rahayuningsih (2007: 103)

Dan pendapat lain yang diutarakan oleh Darmono ( 2001 : 141) menyatakan bahwa “Layanan referensi adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan untuk koleksi-koleksi khusus seperti kamus, ensiklopedi, almanak, direktori, buku tahunan yang berisi informasi teknis dan singkat. Koleksi ini tidak diperbolehkan dipinjam ataupun dibawa pulang oleh pengguna hanya dapat digunakan di perpustakaan tersebut.

Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa pelayana referensi adalah suatu layanan dimana petugas menjawab pengguna dengan memberikan bimbingan untuk menemukan bahan pustaka dan memberikan arahan ataupun memberitahukan bahwa koleksi di layanan referensi tidak diperbolehkan dipinjamkan tetapi hanya dapat digunakan di perpustakaan itu saja.

Pada layanan referensi ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan Menurut Sumarji (1993: 29) kegiatan yang dilakukan di pelayanan referensi tersebut adalah:

1) Melayani anggota perpustakaan yang memerlukan koleksi pustaka acuan /fererensi (reference book), bila diperlukan dengan berbagai


(11)

keterangan seperlunya secara lisan kepada para anggota perpustakaan yang bersangkutan.

2) Melayani permintaan foto copy yang diajaukan oleh para anggota perpustakaan, sehubungan dengan pemakaian koleksi referensi tersebut karena tidak boleh dibawa pulang atau dibawa ke luar perpustakaan oleh anggota perpustakaan

3) Melayani permintaan penelusuran informasi yang diajukan oleh para anggota perpustakaanataupun siapa saja yang mengajukan permintaan meskipun bukan anggota perpustakaan, syarat – syarat tertentu.

4) Melakukan penyimpanan dan pengaturan kembali (reshelving) koleksi pustaka acuan yang telah dibaca oleh para anggotanaya.

5) Memebuat laporan tertulis secara berkala tentang kegiatan –kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pelayanan referensi.

Sebagai pustakawan referensi, pustakawan tersebut harus mampu melayani penggunanya, baik di bidang koleksi, layanan foto copy yang diajukan oleh pengguna, supaya mereka tidak kecewa atas kinerja pustakawan tersebut dan kebuthan informasi mereka dapat terpenuhi.

2.2.2.3 Layanan Audiovisual

Untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi selain bahan tercetak perpustakaaan juga menyediakan layanan audio visual.Sesuai dengan namanya audio visual adalah sumber informasi elektronik yang menyediakan informasi berupa gambar dan suara. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Umum (2004:90) dinyatakan bahwa “Pelayanan audiovisual adalah kegiatan meminjam bahan pustaka audiovisual kepada pengguna untuk ditayangkan dengan bantuan perlengkapan di dalam perpustakaan”.Adapun tujuan dari layanan audiovisual berdasarkan buku pedoman perpustakaan umum (2004: 90) adalah sebagai berikut:

1) Menyediakan media khusus untuk tujuan pendidikan, pengajaran, penelitian dan rekreasi

2) Memotivasi pengguna agar lebih banayak memanfaatkan fasilitas perpustakaan

3) Meningkatkan kualitas penyimpanan informasi dan pesan pendidikan 4) Meningkatkan daya ingat pengguna melalui bahan pustaka audiovisual


(12)

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa pelayanan audiovisual merupakan suatu layanan yang terdapat di perpustakaan yang dapat memotivasi pengguna untuk memanfaatkan koleksi serta layanan perpustakaan.

2.2.2.4 Layanan Terbitan Berseri

Terbitan berseri merupakan terbitan yang berisi informasi berita actual, berita keilmuan serta kejadian-kejadian yang berhubungan dengan sosail ekonomi, teknologi, dan perkembangan ilmu pengetahuan, yang pada umumnya diminati oleh pengguna perpustakaan.

Menurut Saleh (1996 : 26) terbitan berseri mempunyai peran sebagai berikut: 1) Memberi ruang untuk menampung ide, gagasan, pengalaman seseorang. 2) Menjadi media untuk menyampaikan hasil-hasil penemuan terbaru dalam

bidang tertentu.

3) Sumber untuk memperluas wawasan seseorang. 4) Sumber untuk mengetahui Keahlian seseorang.

Dalam buku Pedoman Perpustakaan Umum (2004 :49) disebutkan bahwa “Dalam mengadakan terbitan berseri, perpustakaan hendaknya mengikuti petunjuk,yakni :

1) Melanggan terbitan berkala (majalah atau jurnal) yang penting bagi semua bidang studi

2) Secara selektif melanggan terbitan berkala umum yang bernilai penelitian atau yang dibutuhkan sivitas akademika.

Pendapat di atas menyatakan bahwa terbitan berseri memiliki ruang dalam menampung ide, gagasan, dan pengalaman seseorang untuk disebarluaskan ke publik.

2.2.2.5Layanan Digital/Internet

Di era globalisasi ini sudah banyak perpustakaan besar dan perpustakaan maju yang telah menyediakan layanan internet. Layanan ini dibuat agar pengguna ataupun pencari informasi di perpustakaan dapat mengakses informasi yang dibutuhkannya. Menurut Siregar (2004 :69) menyatakan bahwa :


(13)

Penyediaakan fasilitas dan bimbingan internet tidak sama dengan penyediaan warung internet untuk umum. Penyediaan terminal dan bimbingan di perpustakaan ditunjukkan untuk memperoleh bahan digital yang dibutuhkan oleh sivitas akademika untuk mendukung tugas-tugas mereka.

Peran internet menurut Lasa (2005:232) adalah :

1) Memperkenalkan teknologi informasi kepada pemakai

2) Membantu tugas-tugas pustakawan dalam memberikan pelayanan informasi kepada pemakai

3) Internet mampu mengubah sistem pelayanan informasi perpustakaan dengan sistem jemput bola (Proactive) dan dapat dilaksanakan dalam waktu cepat

4) Informasi yang disediakan tidak hanya terbatas pada koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan, tetapi bentuk informasi itu akan bervariasi seperti data, stastistik, laporan penelitian, grafik, dan lain sebagainya 5) Para pemakai perpustakaan dalam waktu yang sama dapat

menggunakan satu jenis bahan informasi. Cara demikian tidak mungkin dapat dilaksanakan pada pemanfaatan pustaka berupa buku atau jurnal

6) Memperluas pemanfaatan koleksi perpustakaan. Selama ini seolah-olah koleksi perpustakaan hanya untuk anggota saja, tetapi dengan adanya internet siapa pun bisa menggunakannya.

Dari pendapat di atas Layanan internet disediakan bagi pengguna perpustakaan adalah untuk mencari bahan-bahan yang berbentuk digital di internet guna memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

2.3. Sarana Layanan Perpustakaan

Untuk mendukung berjalannya layanan perpustakaan maka sangat diperlukan sarana dan prasarana perpustakaan sebagai motor yang berfungsi berjalannya kegiatatn tersebut. Menurut Sutarno (2006:90) Menyebutkan bahwa:Layanan Perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama disetiap perpustakaan dimana layanan tersebut merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat dan sekaligus merupakan barometer keberhasilan perpustakaaan. Pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan yang memberikan layanan yang baik sebagaimana dikehendaki oleh pemakai dalam pemberian informasi.Dan selain pendapat Sutarno pada (2006: 83) juga menyebutkan “Sarana perpustakaan adalah semua barang,


(14)

perlengkapan, dan perabotan ataupun inventaris yang harus disediakan di perpustakaan. Sarana dan prasarana perpustakaan untuk setiap jenis perpustakaan jumlah dan jenisnya tidak sama. Namun sekurangkurangnya harus memiliki perlengkapan, perabot dan perlengkapan.

Kedua pendapat di atas menyatakan bahwa sarana layanan perpustakaan adalah barang-barang atau mobiler yang ada di perpustakaan yang digunakan dalam pemberian informasi, dan kegiatan yang langsung berhubungan dengan masyarakat dan sekaligus menjadi barometer keberhasilan suatu perpustakaaan.

2.3.1.Koleksi Perpustakaan

Tidak perpustakaan namanya jika tidak memiliki koleksi buku yang banyak untuk dilayankan kepada masyarakat umum. Koleksi perpustakaan adalah ini dari semua perpustakaan karena koleksi adalah sumber informasi di perpustakaaan dan didukung dengan sumber informasi yang lain.

Menurut Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan umum (2000 : 19) dituliskan bahwa “Koleksi perpustakaan umum mencakup bahan pustaka tercetak seperti buku, majalah dan surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik sperti kaset, piringan, video, dan lain sebagainya”.

Pembagian jenis koleksi tersebut juga dikemukakan Sutarno (2006:83)yang menyatakan bahwa kelompok koleksi terdiri dari :

1) Kelompok bahan pustaka umum

2) Kelompok bahan pustaka rujukan (referensi)

3) Kelompok bahan pustaka berkala (majalah,dan surat kabar) 4) Kelompok bahan pustaka pandang dengar ( audiovisual) 5) Kelompok bahan pustaka khusus, seperti lukisan,dan foto

6) Kelompok bahan pustaka terekam elektronik seperti film, kaset, video, dan sebagainya

7) Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan dengan kelompok pembaca, misalnya untuk anak-anak, remaja, dewasa, dan sebagainya

8) Kelompok jenis bahan pustaka tertentu, misalnya untuk penelitian dan sebagainya.


(15)

Dari uraian di atas jelas dinyatakan bahwa koleksi perpustakaan adalah terdiri dari bahan tercetak seperti buku, terbitan berseri,buku referensi, dan bahan perpustakaan lainnya seperti audiovisual yang di olah dan dikemas oleh perpustakaan dan dilayankan kepada pengguna perpustakaan.

Tujuan penyediaan koleksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi. Siregar (2002: 3) Sesuai dengan tujuan penyediaan koleksi, dapat diketahui fungsi koleksi perpustakaan yaitu:

1) Fungsi pendidikan, yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok lembaga yang membutuhkan

2) Fungsi penelitian, yaitu menunjang penelitia yang dialakukan oleh masyarakat/ pengguna

3) Fungsi referensi,yaitu sebagai bahan nagi masyarakat/penguna perpustakaan.

4) Fungsi umum, perpustakaan sebagai pusat informasi bagi masyarakat.Fungsi ini berkaitan dengan pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan serta hasil budaya manusia lainnya.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan memiliki fungsi yang sangat besar pada masyarakat pengguna perpustakaan yaitu sebagai fungsi pendidikan, yaitu sebagai penambah wawasan kita di bidang ilmu tertentu. Kemudian sebagai fungsi penelitian dan fungsi referensi yang menunjang peneliti dalam menyelesaikan penelitiannya,danfungsi umum yaitu sebagai pusat informasi masyarakat umum.

2.3.1.1 Koleksi Buku Umum

Buku teks adalah koleksi perpustakaan yang paling utama dan paling banyak tersedia di setiap perpustakaan manapun.menurut jenis isinya buku teks ada dua jenis yaitu:

1) Buku fiksi 2) Buku non fiksi

Buku fiksi adalah buku yang dimana didalamnya terdapat adalah cerita seperti dongeng yang bersifat menghibur.Sedangkan buku non fiksi adalah buku yang


(16)

berisikan tentang data dan fakta yang akurat,karena buku non fiksi adalah buku -buku pengetahuan buku pendidikan.Buku non fiksi mudah dipahami isinya karena tidak berulang ulang seperti dongeng-dongeng.

2.3.1.2. Koleksi Referensi

Koleksi referensi adalah koleksi yang tidak diperkenankan untuk dipinjam oleh pengguna perpustakaan tetapi hanya boleh di gunakan di perpustakaan tersebut.

Menurut Yusup (1995: 31-56) bahan pustaka referensi adalah: 1) Kamus

2) Ensiklopedia 3) Buku tahunan 4) Buku pedoman 5) Direktori 6) Almanak 7) Bibliografi 8) Catalog 9) Indeks 10)Abstrak 11)Atlas

12)Dokumen pemerintah 13)Laporan hasil penelitian

14)Sumber-sumberi informasi geografi, biografi dan penunjuk perjalanan

2.3.1.3. Koleksi Terbitan Berseri

Koleksi terbitan berseri adalah koleksi perpustakaan yang selalu informasinya terupdate atau selalu terbaru misalnya terbitan berseri di bidang ilmu kedokteran selalu muncul ide atau gagasan para ilmuwan dalam meng up date pengetahuan-pengetahuan di bidang ilmu tersebut.dari metode yang lama sampai metode yang baru.

Menurut Lasa (1994:17-20) menyatakan kita dapat mengenali terbitan berseri dengan ciri khas/karakteristik terbitan ini seperti :

1) Dalam satu kali terbit memuat beberapa karangan yang di tulis oleh beberapa orang dengan topik yang berbeda dan dengan gaya bahasa yang berlainan

2) Artikel, tulisan ataupun karangan pada umumnya tidak terlalu panjang sebagaimana pada teks

3) Menyampaikan berita, peristiwa, penemuan atau sesuatu yang dianggap menarik perhatian masyarakat pada umumnya


(17)

4) Dikelola oleh orang, yang kemudian membentuk perkumpulan, organisasi manapun sesuai dengan redaksi. Redaksi inilah yang mengelolah dan bertanggung jawab atas terbitan ini dengan tugas-tugas antara lain:

a) Mempersiapkan naskah yang berupa artikel, pemberitahuan, pengumuman, iklan lainnya

b) Mengoreksi naskah dan menentukan apakah tulisan itu layak dimuat atau tidak

c) Bertanggung jawab atas tulisan, artikel yang dibuat d) Bertanggung jawab atas penerbitannya

5) Merupakan bentuk arsip ilmiah yang telah diketahui oleh masyarakat umum. Tulisan-tulisan yang dibuat di majalah, surat kabar yang dudah di ketahui oleh masyarakat luas

6) Terbit terus menerus dengan memeiliki kala waktu frekuensi terbit tertentu. Beda dengan buku teks yang terbitnya tidak dapat dipastikan 7) Memiliki sistem control internasional. Ciri ini dapat kita amati pada

pencantuman nomor ISSN (International Serial Standart Number) pada setiap judul majalah ataupu terbitan berseri lainnya.

Jenis Terbitan Berseri

Ada beberapa jenis terbitan berseri yang dikenal, namun dalam uraian ini pembagian jenis-jenis terbitan berseri mengacu kepada defenisi terbitan berseri yang dikemukakan Harrod pada uraian terdahulu yaitu, surat kabar/koran, terbitan berseri berkala (periodicals), buku tahunan (annual), seri monografi yang bernomor, prosiding, transaction dan memoar.

1) Surat Kabar / Koran

2) Terbitan berkala (periodicals) atau majalah 3) Advances in year’s Work in

4) Buku Tahunan 5) Serial Monograf 6) Prosiding

7) Transaction dan Memoir

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa terbitan berseri adalah terbitan dimana jurnal, atau majalah termasuk di dalamnya yang selalu terbit secara waktu yang berkala baik terbit setiap minggu, setiap bulan, setiap tiga bulan sekali, dua kali setahun, bahkan sekali setahun. Terbitan berseri beda dengan buku teks yang terbitnya tidak dapat dipastikan.

2.3.2 SaranaPenelusuran (Katalog)

Sebelum pengguna perpustakaan mencari bahan ke rak ada baiknya juka mereka menelusur bahan-bahan yang hendak dicari, supaya tidak mengalami


(18)

kebingungan dalam mencari koleksi yang hendak dicarinya.Maka dengan itu perpustakaan juga menyediakan sarana penelusuran bahan pustaka yang dikenal dengan sebutan katalog. Menurut Soeatminah (1992: 96) “Katalog adalah daftar pustaka (buku dan non buku) milik suatu perpustakaan yang disusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk mencari dan menemukan lokasi bahan pustaka dengan mudah dan cepat”.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa katalog adalah alat untuk mencari keberadaan bahan pustaka pustaka.Katalog di isi dengan data-data koleksi perpustakaan seperti judul, tahun terbit, penerbit, dan lain sebagainya. Katalog ada dua jenis yaitu: katalog manual dan katalog online. Kedua katalog tersebut akan di bahas untuk mengetahu lebih dalam.

A. Penelusuran Katalog Manual.

Katalog manual adalah katalog yang pertama sekali di pakai di perpustakaan sebagai alat penelusur bahan pustaka. Katalog manual dibuat dalam bentuk kartu dan bentuk buku dan terus berkembang sampai saat ini terutama bentuk dan cara penggunaanya. Menurut Sukistyo Basuki (2003:318-319) menyatakan “katalog perpustakaan yang ada saat ini terdiri dari berbagai jenis fisik yakni katalog berbentu buku, katalog yang berbentuk kartu, katalog yang berbentuk indeks kasat mata (visible index), kartu puched, microfilm, pia magnetis, kmputer dan compact disk read only memory ( CD-ROM).

Dari pendapat di atas jelas bahwa katalog manual sangat berkembang sehingga mempermudah pengguna dalam menggunakannya dan mempermudah pengguna dalam mencari bahan pustaka.

B. Penelusuran Katalog Online

Seiring dengan perkembangan zaman, katalog juga ikut berkembang mulai dari katalog kartu, katalog buku, sampai pada katalog online..Katalog online tersebut lebih dikenal dengan sebutan OPAC ( Online Public Access Catalog). Menurut Hasugian (2009 : 155) “OPAC adalah suatu sistem tamu balik informasi yang berbasis komputer yang diguanakan oleh pengguna untuk menelusur koleksi suatu perpustakaan atau unit informasi lainnya”.


(19)

Alat penelusur seperti OPAC mungkin belum banyak dimiliki perpustakaan. Hal ini dikarenakan minimnya dana ataupun keterbatasan kemampuan sumber daya manusia dalam mengoperasikan OPAC tersebut.

2.3.3. Perabotan dan Peralatan

Perabotan adalah alat pendukung berjalannya siklus kerja pustakawan dan peralatan yang digunakan pengguna dalam memanfaatkan layanan perpustakaan.

Perabot dan perlengkapan bergerak mencakup barang-barang untuk keperluan umum, ruang kerja, pemberian jasa serta barang tambahan lainnya.barang untuk keperluan umum artinya barang yang akan digunakan pengunjung termauk meja, kursi, rak buku, laci katalog, meja sirkulasi, bangku sofa, filing cabinet, dan meja pameran. Perabot dan perlengkapan untuk ruang kerja meliputi mesin perkantoran (mesin ketik dan mesin stensil), meja kerja,kursi, rak, lemari, kereta buku, laci pencatatan majalah, laci katalog, telepon, dan faksimile.. Peralatan untuk membeerikan jasa pada pemakai mencakup microfilm reader dan printerkaset dan piringan hitam serta alatnya, proyektor film, video-tape, mesin cetak dan perlengkapan fotografis termasuk mesin fotocopy. Perlengkapan tambahan tergantung pada permintaan perpustakaan, misalnya fasilitas telepon dan mesin fotocopy untuk umum. Sulistyio-Basuki ( 1993 : 309)

Menurut Sutarno (2006:85-86) yang termasuk dalam perlengkapan, peralatan dan perabot utama dalam perpustakaan adalah :

a) Rak bahan pustaka : buku, majalah, surat kabar, dan audiovisual b) Lemari katalog :ukurannya disesuaikan dengan kartu katalog

c) Meja kursi untuk para pembaca di ruang baca. Bentuknya dapat bermaacam-macam model

d) Meja sirkulasi/layanan

e) Mesin tik untuk pembuatan kartu katalog f) Meja kerja untuk pengolahan dan pegawai g) Lemari penitipan tas/barang

h) Papan pamer (display)

i) Alat baca khusus untuk koleksi tertentu j) Lemari arsip untuk tata usaha

k) Papan pengumuman l) Kotak saran


(20)

n) Troli pembawa bahan pustaka o) Komputer

p) Dan lain-lain yang di perlukan

Dari kedua pendapat di atas, dapat diketahui bahwa peralatan, perabotan dan perlengkapan adalah barang yang terdapat di perpustakan yang digunakan petugas maupun pengguna perpustakaan yang digunakan sebagai penunjang seluruh kegiatan yang ada di perpustakaan baik oleh staff maupun pengguna sehinnga semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar.

2.3.4. Ruangan

Ruangan di perpustakaan adalah guna untuk menampung semua barang-barang yang ada di perpustakaan dan menampung semua manusia yang ada di perpustakaan.Ruangan di perpustakaan di bagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.Tata ruang juga menjadi salah satu penarik pengguna perpustakaan dalam menggunakan perpustakaan.Tata ruang juga harus perlu di atur sesuai dengan sarana dan layanan yang ada di perpustakaan. Menurut Pedoman Umum Perlengkapan Perpustakaan Umum (1992 :5) ruangan yang harus dimilki perpustakaan adalah sebagai berikut :

1) Ruang koleksi 2) Ruang baca 3) Ruang pelayanan 4) Ruang administrasi

Persentase pembagian ruangan Menurut Soedibyo (1987:148) adalah : 1) Area untuk koleksi 45%

2) Area untuk pengguna 25% 3) Area untuk staff 20%

4) Area untuk keperluan lain 10%

Dari uraian di atas bahwa gedung perpustakaan dibagi menjadi beberapa ruangan seperti ruang koleksi ruang baca ruang staf dan ruang keperluan lainnya yang di bagi dalam persentase pembagian ruangan.


(21)

2.3.5. Sarana Internet

Internet merupakan salah satu sarana perpustakaan akibat kemajuan jaman.Internet tidak dapat dapat di operasikan tanpa adanya komputer sebagi mediatornya.Internet digunakan sebagai sumber informasi yang bersifat elektronik atau bersifat digital.Seiring semakin berkembangnya jaman jaringan internet berkembang dengan jaringan tanpa menggunakan kabel yang di kenal dengan sebutan wifi.Wifi juga menjadi layan perpustakaan dalam mengaakses internet dalam pencarian informasi.

2.4 Pemanfaatan Perpustakaan

2.4.1 Pengertian Pemanfaatan Perpustakaan

Perpustakaan dibuat untuk digunakan oleh masyarakat guna untuk kesejahteran masyarakat akan pengetahuan dan informasi. Menurut Sutarno (2006 :215) menyatakan “Pemberdayaan dan pendayagunaan perpustakaan adalah suatu upaya bagaimana memanfaatkan perpustakaan dan segala fasilitas yang tersedia, baik oleh penyelenggara maupun oleh pemakaiannya secara maksimal atau optimal”. Dapat diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan merupakan proses, cara seta perbuatan yang dilakukan oleh penyelengara maupun pengguna perpustakaan, dalam memanfaatkan perpustakaan dan segala yang tersedia di dalamnya dengan baik dan maksimal.

Sutarno, (2003:112) menyatakan bahwa pembinaan masyarakat pembinaan dapat dilakukan dengan cara :

1) Mengadakan bimbingan pemakai perpustakaan yaitu menuntun, mengarahkan, member penjelasan tentang cara-cara menggunakan kartu katalog, menelusur sumber informasi dan menggunakan pedoman perpustakaaan lain

2) Memberitahukan pendidikan pemakai yaitu kegiatan yang dilakukan oleh petugas layanan mengenai seluk-beluk perpustakaan,cara menjadi anggota,persyaratan menjadi anggota, tata tertib, jenis layanan, kegunaan sistem katalogisasi dan klasifikasi, partisipasi masyarakat di dalam perpustakaan. Semua ini dikejakan dalm rangka memberikan pengetahauan dan keterampilan pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan secara tepat dan tepat tanpa mengalami kesulitan.


(22)

a) Membuat papan nama dan papan petunjuk perpustakaan b) Mengadakan kegiatan yang melibatkan anggota perpustaakaan c) Memebuat sarana publikasi melalui media cetak dan elektronik d) Megadakan pameran perpustakaan

e) Mengadakan pertemuan atau forum ilmiah

f) Mengundang para tokoh, pakar public figure, ke perpustakaan g) Mengadakan perlombaan dengan hadiah, piala dan penghargaan. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan dapat tercapai dengan baik dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan seperti mengadakan pameran, mengadakan forum ilmiah yang bersifat mendidik dan mengarahkan dan memberi pengetahuan, dan mengadakan perlombaan yang memberikan piala atau penghargaan.

Pemanfaatan perpustakaan berkenan erat dengan adanya proses bimbingan pemanfaatan perpustakaan (Darmono, 2001:23).

Sedangkan materi bimbingan pemanfaatan perpustakaan yang diberikan adalah sebagai berikut :

1) Pengenalan terhadap denah perpustakaan 2) Peraturan perpustakaan

3) Alat penelusur informasi

4) Pengenalan terhadp bagian-bagian layanan perpustakaan 5) Pengenalan terhadap penempatan koleksi

6) Pengenalan terhadap ruang baca ( Darmono, 2001 :23)

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan sangat ert dengan pendidikan pemakai perpustakaan karena diberi materi tentang pengenalan perpustakaan, peraturan perpustakaan, alat penelusur informasi, dan pengenalan terhadap layanan dan penempatan koleksi perpustakaan dan juga pengenalan ruang baca.

2.4.2. Tujuan Pemanfaatan Perpustakaan

Perpuatakaan akan dimanfaatkan penggunanya jika perpustakaan dapat menyediakan kebutuhan informasi penggunanya. Setiap pengguna yang berkunjung ke perpustakaan akan memiliki kebutuhan yang berbeda-bedaserta frekwensi kunjungan yang berbeda pula. Selain itu peran pustakawan sangat penting sebeb


(23)

pustakawan dapat meningkatkian dan menanamkan kepada penggunaya bahwa betapa pentingnya mengunjungi perpustakaan terutama mengunjungi untuk memanfaatkan perpustakaan.

Adapun yang menjadi pengunjung pada suatu perpustakaan tergantung pada jenis perpustakaannya.Pada perpustakaan umum yang menjadi penggunanya adalah seluruh masyarakat umum tanpa memebedakan hak asasi manusianya, tanpa memandang bulu dan suku, agama, ras, dan jender dan jabatan.

Menurut Soedibyo (1987:71) tujuan kunjungan ke perpustakaan adalah untuk

1) Keperluan tugas sekolahnya 2) Tugas studi di fakultasnya 3) Tugas research

4) Recreationl reading

Sedangkan menurut Sutarno (2006:123) menyatakan tujuan pengguna ke perpustakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1) Tahu arti dan manfaatnya

2) Mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan 3) Tertarik dengan perpustakaan

4) Merasa senang dengan perpuatakaan 5) Dilayani dengan baik

Dari kedua uraian di atas dapat diketahui bahwatujuan pengunjung ke perpustakaan masing-masing berbeda antara lain karena tahu apa manfaat perpustakan yakni sebagai gudang informasi dan gudang ilmu, kemudian karena ada tugas sekolah dan tugas kuliah, ada juga dengan tujuan ingin belar dan membaca- baca buku guna menambah wawasan. Tujuan tersebut di dorong oleh faktor tahu apa dan manfaat perpustakaan,tertarik dengan perpustakaan, merasa senang di perpustakaan, serta dilayani dengan baik saat berkunjung ke perpustakaan.

2.5 Pengguna Perpustakaan

Pengguna perpustakaan adalah orang yang menggunakan seluruh fasilitas perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Perpustakaan bisa dikatakan


(24)

berhasil atau tidak, karena perpustakaan yang banyak di kunjungi dan dimanfatkan seluruh fasilitas dan layanannya yang dapat dikatakan perpustakaan yang berhasil.

Menurut Wiji (2009: 80) menyatakan bahwa “Pengguna perpustakaan adalah setiap orang yang menggunakan fasilitas yang disediakan perpustakaan baik koleksi maupun buku (bahan pustaka maupun fasilitas lainnya).” Sedangkan menurut Hermawan (2006: 130)” Masayarakat pengguna perpustakaan dan informasi adalah merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari perpustakaan karena bagaimanapun megahnya suatu perpustakaan, tidak punya arti jika tidak ada yang menggunakannya.” Berdasarkan kedua uraian di atasa dapat diketahui bahwa pengguna perpustakaan adalah setiap orang yang menggunakan fasilitas perpustakaan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perpustakaan karena tanpa pengguna perpustakaan tidak akan punya arti jika tidak ada yang menggunakannya.

Secara umum pengguna perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori menurut Hermawan (2006 : 16) :

1. Pengguna potensial

Pengguna potensial adalah pengguna yang ditargetkan dan seharusnya menjadi pengguna. Pemakai potensial pada perpustakaan umum adalah seluruh warga masyarakat yang tinggal di wilayah dimana perpustakaan tersebut berada.

2. Pengguna aktual

Pengguna aktual adalah mereka yang telah menggunakan perpustakaan, baik pengguna aktual aktif maupun pengguna aktual pasif.

Menurut Hermawan (2006: 16)

“Pengguna aktual aktif adalah pengguna yang secara teratur berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan. Sedangkan pengguna aktual pasif adalah pengguna yang menggunakan perpustakaan ketika ada kebutuhan atau mendapat tugas baik dari guru, dosen atau pihak lainnya.”


(1)

Alat penelusur seperti OPAC mungkin belum banyak dimiliki perpustakaan. Hal ini dikarenakan minimnya dana ataupun keterbatasan kemampuan sumber daya manusia dalam mengoperasikan OPAC tersebut.

2.3.3. Perabotan dan Peralatan

Perabotan adalah alat pendukung berjalannya siklus kerja pustakawan dan peralatan yang digunakan pengguna dalam memanfaatkan layanan perpustakaan.

Perabot dan perlengkapan bergerak mencakup barang-barang untuk keperluan umum, ruang kerja, pemberian jasa serta barang tambahan lainnya.barang untuk keperluan umum artinya barang yang akan digunakan pengunjung termauk meja, kursi, rak buku, laci katalog, meja sirkulasi, bangku sofa, filing cabinet, dan meja pameran. Perabot dan perlengkapan untuk ruang kerja meliputi mesin perkantoran (mesin ketik dan mesin stensil), meja kerja,kursi, rak, lemari, kereta buku, laci pencatatan majalah, laci katalog, telepon, dan faksimile.. Peralatan untuk membeerikan jasa pada pemakai mencakup microfilm reader dan printerkaset dan piringan hitam serta alatnya, proyektor film, video-tape, mesin cetak dan perlengkapan fotografis termasuk mesin fotocopy. Perlengkapan tambahan tergantung pada permintaan perpustakaan, misalnya fasilitas telepon dan mesin fotocopy untuk umum. Sulistyio-Basuki ( 1993 : 309)

Menurut Sutarno (2006:85-86) yang termasuk dalam perlengkapan, peralatan dan perabot utama dalam perpustakaan adalah :

a) Rak bahan pustaka : buku, majalah, surat kabar, dan audiovisual b) Lemari katalog :ukurannya disesuaikan dengan kartu katalog

c) Meja kursi untuk para pembaca di ruang baca. Bentuknya dapat bermaacam-macam model

d) Meja sirkulasi/layanan

e) Mesin tik untuk pembuatan kartu katalog f) Meja kerja untuk pengolahan dan pegawai g) Lemari penitipan tas/barang

h) Papan pamer (display)

i) Alat baca khusus untuk koleksi tertentu j) Lemari arsip untuk tata usaha

k) Papan pengumuman l) Kotak saran


(2)

n) Troli pembawa bahan pustaka o) Komputer

p) Dan lain-lain yang di perlukan

Dari kedua pendapat di atas, dapat diketahui bahwa peralatan, perabotan dan perlengkapan adalah barang yang terdapat di perpustakan yang digunakan petugas maupun pengguna perpustakaan yang digunakan sebagai penunjang seluruh kegiatan yang ada di perpustakaan baik oleh staff maupun pengguna sehinnga semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar.

2.3.4. Ruangan

Ruangan di perpustakaan adalah guna untuk menampung semua barang-barang yang ada di perpustakaan dan menampung semua manusia yang ada di perpustakaan.Ruangan di perpustakaan di bagi dalam beberapa kelompok sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.Tata ruang juga menjadi salah satu penarik pengguna perpustakaan dalam menggunakan perpustakaan.Tata ruang juga harus perlu di atur sesuai dengan sarana dan layanan yang ada di perpustakaan. Menurut Pedoman Umum Perlengkapan Perpustakaan Umum (1992 :5) ruangan yang harus dimilki perpustakaan adalah sebagai berikut :

1) Ruang koleksi 2) Ruang baca 3) Ruang pelayanan 4) Ruang administrasi

Persentase pembagian ruangan Menurut Soedibyo (1987:148) adalah : 1) Area untuk koleksi 45%

2) Area untuk pengguna 25% 3) Area untuk staff 20%

4) Area untuk keperluan lain 10%

Dari uraian di atas bahwa gedung perpustakaan dibagi menjadi beberapa ruangan seperti ruang koleksi ruang baca ruang staf dan ruang keperluan lainnya yang di bagi dalam persentase pembagian ruangan.


(3)

2.3.5. Sarana Internet

Internet merupakan salah satu sarana perpustakaan akibat kemajuan jaman.Internet tidak dapat dapat di operasikan tanpa adanya komputer sebagi mediatornya.Internet digunakan sebagai sumber informasi yang bersifat elektronik atau bersifat digital.Seiring semakin berkembangnya jaman jaringan internet berkembang dengan jaringan tanpa menggunakan kabel yang di kenal dengan sebutan wifi.Wifi juga menjadi layan perpustakaan dalam mengaakses internet dalam pencarian informasi.

2.4 Pemanfaatan Perpustakaan

2.4.1 Pengertian Pemanfaatan Perpustakaan

Perpustakaan dibuat untuk digunakan oleh masyarakat guna untuk kesejahteran masyarakat akan pengetahuan dan informasi. Menurut Sutarno (2006 :215) menyatakan “Pemberdayaan dan pendayagunaan perpustakaan adalah suatu upaya bagaimana memanfaatkan perpustakaan dan segala fasilitas yang tersedia, baik oleh penyelenggara maupun oleh pemakaiannya secara maksimal atau optimal”. Dapat diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan merupakan proses, cara seta perbuatan yang dilakukan oleh penyelengara maupun pengguna perpustakaan, dalam memanfaatkan perpustakaan dan segala yang tersedia di dalamnya dengan baik dan maksimal.

Sutarno, (2003:112) menyatakan bahwa pembinaan masyarakat pembinaan dapat dilakukan dengan cara :

1) Mengadakan bimbingan pemakai perpustakaan yaitu menuntun, mengarahkan, member penjelasan tentang cara-cara menggunakan kartu katalog, menelusur sumber informasi dan menggunakan pedoman perpustakaaan lain

2) Memberitahukan pendidikan pemakai yaitu kegiatan yang dilakukan oleh petugas layanan mengenai seluk-beluk perpustakaan,cara menjadi anggota,persyaratan menjadi anggota, tata tertib, jenis layanan, kegunaan sistem katalogisasi dan klasifikasi, partisipasi masyarakat di dalam perpustakaan. Semua ini dikejakan dalm rangka memberikan pengetahauan dan keterampilan pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan secara tepat dan tepat tanpa mengalami kesulitan.


(4)

a) Membuat papan nama dan papan petunjuk perpustakaan b) Mengadakan kegiatan yang melibatkan anggota perpustaakaan c) Memebuat sarana publikasi melalui media cetak dan elektronik d) Megadakan pameran perpustakaan

e) Mengadakan pertemuan atau forum ilmiah

f) Mengundang para tokoh, pakar public figure, ke perpustakaan g) Mengadakan perlombaan dengan hadiah, piala dan penghargaan. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan dapat tercapai dengan baik dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan seperti mengadakan pameran, mengadakan forum ilmiah yang bersifat mendidik dan mengarahkan dan memberi pengetahuan, dan mengadakan perlombaan yang memberikan piala atau penghargaan.

Pemanfaatan perpustakaan berkenan erat dengan adanya proses bimbingan pemanfaatan perpustakaan (Darmono, 2001:23).

Sedangkan materi bimbingan pemanfaatan perpustakaan yang diberikan adalah sebagai berikut :

1) Pengenalan terhadap denah perpustakaan 2) Peraturan perpustakaan

3) Alat penelusur informasi

4) Pengenalan terhadp bagian-bagian layanan perpustakaan 5) Pengenalan terhadap penempatan koleksi

6) Pengenalan terhadap ruang baca ( Darmono, 2001 :23)

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan sangat ert dengan pendidikan pemakai perpustakaan karena diberi materi tentang pengenalan perpustakaan, peraturan perpustakaan, alat penelusur informasi, dan pengenalan terhadap layanan dan penempatan koleksi perpustakaan dan juga pengenalan ruang baca.

2.4.2. Tujuan Pemanfaatan Perpustakaan

Perpuatakaan akan dimanfaatkan penggunanya jika perpustakaan dapat menyediakan kebutuhan informasi penggunanya. Setiap pengguna yang berkunjung ke perpustakaan akan memiliki kebutuhan yang berbeda-bedaserta frekwensi kunjungan yang berbeda pula. Selain itu peran pustakawan sangat penting sebeb


(5)

pustakawan dapat meningkatkian dan menanamkan kepada penggunaya bahwa betapa pentingnya mengunjungi perpustakaan terutama mengunjungi untuk memanfaatkan perpustakaan.

Adapun yang menjadi pengunjung pada suatu perpustakaan tergantung pada jenis perpustakaannya.Pada perpustakaan umum yang menjadi penggunanya adalah seluruh masyarakat umum tanpa memebedakan hak asasi manusianya, tanpa memandang bulu dan suku, agama, ras, dan jender dan jabatan.

Menurut Soedibyo (1987:71) tujuan kunjungan ke perpustakaan adalah untuk

1) Keperluan tugas sekolahnya 2) Tugas studi di fakultasnya 3) Tugas research

4) Recreationl reading

Sedangkan menurut Sutarno (2006:123) menyatakan tujuan pengguna ke perpustakaan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1) Tahu arti dan manfaatnya

2) Mereka membutuhkan sesuatu di perpustakaan 3) Tertarik dengan perpustakaan

4) Merasa senang dengan perpuatakaan 5) Dilayani dengan baik

Dari kedua uraian di atas dapat diketahui bahwatujuan pengunjung ke perpustakaan masing-masing berbeda antara lain karena tahu apa manfaat perpustakan yakni sebagai gudang informasi dan gudang ilmu, kemudian karena ada tugas sekolah dan tugas kuliah, ada juga dengan tujuan ingin belar dan membaca- baca buku guna menambah wawasan. Tujuan tersebut di dorong oleh faktor tahu apa dan manfaat perpustakaan,tertarik dengan perpustakaan, merasa senang di perpustakaan, serta dilayani dengan baik saat berkunjung ke perpustakaan.

2.5 Pengguna Perpustakaan

Pengguna perpustakaan adalah orang yang menggunakan seluruh fasilitas perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Perpustakaan bisa dikatakan


(6)

berhasil atau tidak, karena perpustakaan yang banyak di kunjungi dan dimanfatkan seluruh fasilitas dan layanannya yang dapat dikatakan perpustakaan yang berhasil.

Menurut Wiji (2009: 80) menyatakan bahwa “Pengguna perpustakaan adalah setiap orang yang menggunakan fasilitas yang disediakan perpustakaan baik koleksi maupun buku (bahan pustaka maupun fasilitas lainnya).” Sedangkan menurut Hermawan (2006: 130)” Masayarakat pengguna perpustakaan dan informasi adalah merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dari perpustakaan karena bagaimanapun megahnya suatu perpustakaan, tidak punya arti jika tidak ada yang menggunakannya.” Berdasarkan kedua uraian di atasa dapat diketahui bahwa pengguna perpustakaan adalah setiap orang yang menggunakan fasilitas perpustakaan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perpustakaan karena tanpa pengguna perpustakaan tidak akan punya arti jika tidak ada yang menggunakannya.

Secara umum pengguna perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori menurut Hermawan (2006 : 16) :

1. Pengguna potensial

Pengguna potensial adalah pengguna yang ditargetkan dan seharusnya menjadi pengguna. Pemakai potensial pada perpustakaan umum adalah seluruh warga masyarakat yang tinggal di wilayah dimana perpustakaan tersebut berada.

2. Pengguna aktual

Pengguna aktual adalah mereka yang telah menggunakan perpustakaan, baik pengguna aktual aktif maupun pengguna aktual pasif.

Menurut Hermawan (2006: 16)

“Pengguna aktual aktif adalah pengguna yang secara teratur berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan. Sedangkan pengguna aktual pasif adalah pengguna yang menggunakan perpustakaan ketika ada kebutuhan atau mendapat tugas baik dari guru, dosen atau pihak lainnya.”