Analisa residu pestisida profenofos pada tanaman kakao dan lada dengan menggunakan kromatografi gas Flame Photometric Detector (FPD)

xiv

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Pestisida adalah pembunuh hama, yang berasal dari kata pest yang berarti hama, dan
kata ceado yang berarti pembunuh. Macam-macam pestisida antara lain : Insektisida,
Fungisida, Rodentisida, Herbisida, Nematisida, Bakterisida,Virusida, Acorisida, Mitis
ida, Lamprisida dan lain-lain (Kartasapoetra,1993).
Beranekaragamannya masyarakat Indonesia secara langsung mempengaruhi
pengenalan mereka terhadap biji lada dan penggunaannya. Oleh karena itu, nama biji
atau tanaman lada di setiap daerah berbeda-beda.seperti halnya tanaman lain, lada
pun tidak terlepas dari serangan hama dan penyakit. Jenis hama dan penyakit yang
menyerang lada cukup banyak. Dengan berkembangnya teknologi, pembasmian hama
dan penyakit termasuk jenis insektisida dan fungisida (Riski, 2003).
Residu pestisida yang terkandung dalam makanan akan tertimbun dalam
tubuh dan menimbulkan berbagai reaksi berbahaya yang secara perlahan-lahan
menggerogoti dan merusak sel-sel tubuh Resiko bagi keselamatan pengguna
adalah kontaminasi pestisida secara langsung, yang dapat mengakibatkan keracunan,
baik akut maupun kronis. keracunan akut dapat menimbulkan gejala sakit kepala, pusi

ng, mual, muntah, dan sebagainya. Beberapa pestisida dapat menimbulkan iritasi
kulit, bahkan dapat mengakibatkan kebutaan.

Universitas Sumatera Utara

xv

Keracunan pestisida yang akut berat dapat menyebabkan penderita tidak
sadarkan diri, kejang-kejang, bahkan meninggal dunia. keracunan kronis lebih sulit
dideteksi karena tidak segera terasa, tetapi dalam jangka panjang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan. akibat yang ditimbulkan oleh keracunan kronis tidak selalu
mudah diprediksi.
Beberapa gangguan kesehatan yang sering dihubungkan dengan pestisida,
meskipun

tidak

mudah

dibuktikan


dengan

pasti

dan

meyakinkan, adalah

kanker, gangguan syaraf, fungsi hati dan ginjal, gangguan pernapasan, keguguran,
cacat pada bayi, dan sebagainya (Djojosumarto,2000).

1.2. Permasalahan
Permasalahan apakah kadar pada profenofos yang digunakan untuk tanaman
kakao dan lada sudah sesuai dengan kadar yang telah ditentukan oleh pemerintah dan
jika melebihi kadar yang telah ditentukan oleh pemerintah apa resiko yang
ditimbulkan pada kesehatan.

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apakah kadar residu profenofos yang digunakan pada

tanaman kakao dan lada sudah sesuai dengan kadar yang telah ditentukan oleh
pemerintah.
b. Untuk mengetahui resiko yang ditimbulkan pestisida terhadap kesehatan.

Universitas Sumatera Utara

xvi

1.4 Manfaat
a. Dapat mengetahui apakah kadar residu profenofos yang digunakan pada
tanaman kakao dan lada sudah sesuai dengan kadar yang telah ditentukan oleh
pemerintah.
b. Dapat mengetahui resiko yang ditimbulkan pestisida terhadap kesehatan.

Universitas Sumatera Utara