LAPORAN KERJA PRAKTEK KONFIGURASI ROUTER (4)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

KONFIGURASI ROUTERBOARD MIKROTIK SEBAGAI LOAD
BALANCER 3 ISP PADA SMK NEGERI 5 SEMARANG

Disusun Oleh
Ade Indra Saputra

114101247

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
PROVISI
SEMARANG
2014

i

LEMBAR PENGESAHAN

KERJA PRAKTEK


KONFIGURASI ROUTERBOARD MIKROTIK SEBAGAI LOAD
BALANCER 3 ISP PADA SMK NEGERI 5 SEMARANG

LAPORAN
Sebagai salah satu syarat untuk membuat
Tugas Akhir Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

Ade Indra Saputra

114101247

Semarang,
Menyetujui,

Februari 2014

Peserta,


Pembimbing

Toni Wijanarko Adi Putra, M.Kom

Ade Indra Saputra

NPP. 01.04.0005

NIM. 114101247

Mengetahui,
Ketua Program Studi,

Victor Gayuh Utomo, S.T, M.Kom
NPP. 01.07.0009

ii

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyusun laporan kerja praktek dengan judul “KONFIGURASI
ROUTERBOARD MIKROTIK SEBAGAI LOAD BALANCER 3 ISP PADA
SMK NEGERI 5 SEMARANG” .
Adapun penyusunan laporan kerja praktek ini diajukan sebagai salah satu
syarat wajib yang harus ditempuh pada Program Studi Teknik Informatika. Selain
sebagai salah satu syarat wajib laporan ini sangat bermanfaat bagi penulis baik
dari segi akademis maupun pengalaman yang tidak pernah didapat di bangku
kuliah.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan laporan kerja
praktek ini, oleh karena itu bimbingan dan arahan dari pihak terkait khususnya
Bapak Toni Wijanarko Adi Putra, M.Kom selaku dosen Pembimbing kerja
praktek penulis demi menghasilkan laporan yang lebih baik.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada ketua dan civitas
akademika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Provisi
khususnya Bapak Toni Wijanarko Adi Putra, M.Kom yang senantiasa
memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. Semoga hasil laporan ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.


Semarang,
Penyusun

iii

Februari 2014

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ viii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................ 2
C. Manfaat .......................................................................................... 2

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................... 3
BAB II. GAMBARAN UMUM
A. Tentang SMK Negeri 5 Semarang ................................................. 4
B. Visi ................................................................................................. 6
C. Misi ................................................................................................ 6
D. Tujuan ............................................................................................ 7
E. Sejarah ............................................................................................ 8
F. Identitas .......................................................................................... 9
G. Program Diklat ............................................................................... 10
H. Data Fisik ....................................................................................... 10
I. Fasilitas .......................................................................................... 11

iv

J. Pendidik dan Tenaga Kependidikan ............................................... 11
K. Hubungan Industri .......................................................................... 12
BAB III. PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
A. Persiapan ........................................................................................ 13
B. Pelaksanaan .................................................................................... 15
C. Hasil Pengamatan ........................................................................... 25

D. Pemecahan Masalah ....................................................................... 25
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 27
B. Saran ............................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Topologi Jaringan SMK N 5 Semarang ...................................

14

Gambar 3.2 Topologi Jaringan dengan Load Balancing .............................

15

Gambar 3.3 Pembagian IP Modem dan Router ...........................................


16

Gambar 3.4 Perbandingan Beban bandwith ................................................

18

Gambar 3.5 Halaman Web Mikrotik ...........................................................

19

Gambar 3.6 Jendela Winbox ........................................................................

20

Gambar 3.7 Halaman Utama Winbox .........................................................

20

Gambar 3.8 Jendela New Terminal .............................................................


21

vi

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1

Tabel Hardware ........................................................................

vii

13

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Surat Telah Melaksanakan Kerja Praktek

Lampiran 2


Formulir Kegiatan Harian Mahasiswa

Lampiran 3

Formulir Penilaian Kerja Praktek

Lampiran 4

Lembar Bimbingan Kerja Praktek

i

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era sekarang banyak sekali pemakaian jaringan komputer.
Terkadang banyak kantor atau perusahaan, bahkan sekolah yang memiliki
jaringan komputer tetapi tidak memperhatikan management jaringan yang
digunakan, sehingga sering terjadi permasalahan pada jaringan komputer
antara lain data yang dikirimkan lambat, rusak dan bahkan tidak sampai

ke tujuan. Komunikasi sering mengalami time-out. Selain itu terdapat
lebih dari satu modem yang tidak terpakai secara optimal, sehingga akses
internet tidak maksimal. Oleh sebab itu, jaringan komputer memerlukan
sebuah router, yaitu alat yang berfungsi sebagai pengatur jalur lalu-lintas
data sehingga tepat pada sasarannya. Router mampu menjawab tantangan
daripada permasalahan jaringan komputer itu sendiri. Dengan berbagai
fasilitas yang dimiliki router, maka komunikasi pada jaringan komputer
dapat berjalan dengan baik.
Namun, harga router tidak murah, hal ini sesuai dengan kinerja yang
dihasilkan dari router itu sendiri. Hingga ditemukannya sebuah solusi
yaitu Sistem Operasi yang dikhususkan untuk networking, yaitu MikroTik
Router OS yang terbukti murah dan handal dalam melakukan kerjanya
sebagai router. Banyak digunakan di ISP sebagai Limit bandwidth, router
pada warnet, Gateway pada kantor, hingga pada kafe sebagai hotspot.
Pemakaian lebih dari satu modem tanpa adanya Load Balancing tidak
dapat menghubungkan jaringan komputer yang terdapat modem dengan
1

2


jaringan komputer lain yang terdapat modem lain. Sehingga antara
jaringan komputer satu tidak dapat terhubung dengan jaringan komputer
lainnya. Untuk itu Load Balancing adalah suatu pemecahan masalah agar
modem-modem yang terdapat pada jaringan komputer secara terpisah
dapat dijadikan satu model jaringan komputer sehingga jaringan komputer
tersebut dapat terkoneksi satu sama lain.

B. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan laporan Kerja Praktek ini antara lain:
1. Mengetahui konfigurasi Load Balancing pada Mikrotik.
2. Mengetahui bahwa jalur internet yang berbeda dapat dijadikan satu jalur.

C. Manfaat
1. Mahasiswa

dapat

menambah

pengetahuannya

tentang

mengimplementasikan load balancing untuk mengoptimalkan jaringan.
2. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan yang lebih tentang teknik untuk
mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara
seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, mempersingkat waktu
tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi.
3. Makalah ini adalah merupakan sarana untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan teori dan ilmu pengetahuan yang didapatkan di
STMIK ProVisi Semarang.

3

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Kerja Praktek ini dimulai pada tanggal 1 Oktober
2013 sampai dengan 16 Nopember 2013, dan dilaksanakan di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 5 Semarang, Jl. Dr. Cipto No. 121 Semarang,
50124, Indonesia, Telp : 024-8416335

BAB II
GAMBARAN UMUM

A. SMK Negeri 5 Semarang
Dalam rangka ikut mencerdaskan anak bangsa khususnya di kota
Semarang dan menyongsong era perdagangan bebas, Sekolah Menengah
Kejuruan ( SMK ) Negeri 5 Semarang telah berpacu dengan waktu dengan
mengerahkan segala daya dan upaya demi memenuhi tuntutan jaman dan
kemajuan teknologi yang begitu pesat. Perimbangan tersebut harus diimbangi
dengan pengelolaan manajemen mutu yang memenuhi standart, Oleh karena
itu dibutuhkan system manajemen yang profesional dalam mengelola SMK
Negeri 5 Semarang, ini dengan dibuktikannya SMKN 5 telah menerima
Sertifikat ISO 9001 : 2008 dari lembaga IAPMO.
Untuk mewujudkan hal tersebut SMK Negeri 5 Semarang telah
mengadakan analisa pengelolaan dengan menggunakan metode SWOT yaitu :
1. Strengthness( Kekuatan )
a. Status lembaga milik pemerintah ( SMK Negeri )
b. Organisasi Sekolah yang dikelola secara proporsional.
c. Sistem manajemen mutu ( bersertifikat ISO 9001 : 2008 dari lembaga
IAPMO ) yang kondusif dan transparan.
d. Lokasi SMK Negeri 5 didalam kota dan mudah terjangkau dari seluruh
jurusan
e. Lahan sekolah yang cukup luas ( ± 10.621 M²)

4

5

f. Situasi belajar yang nyaman dan kondusif, dekat kampus Universitas
Diponegoro, kampus Universitas

Semarang, kampus IKIP PGRI

Semarang, PIP dll.
g. Adanya dukungan yang baik dari Pemerintah, Du/Di maupun Komite
Sekolah.
h. Sumber Daya Manusia yang sangat mendukung terselenggaranya
program diklat.
2. Weakness( Kelemahan )
a. Keterbatasan dana pendukung.
b. Keterbatasan tenaga ahli khususnya dari Du/Di.
c. Masih adanya du/di yang kurang memperhatikan dunia pendidikan.
d. Kurangnya perhatian Pemerintah Daerah tingkat II
e. Keterbatasan sarana prasarana (ruang dan peralatan praktek yang
modern )
3. Opportunities( Peluang )
a. Adanya minat siswa yang sangat kuat untuk mengikuti program diklat
di SMK Negeri 5 Semarang
b. Terbukanya kesempatan siswa memperoleh pendidikan yang lebih
tinggi.
c. Tempat bagi pengembangan karir siswa.
d. Terbukanya lapangan pekerjaan.

6

4. Threats( Ancaman )
a. Adanya persaingan bebas khususnya pada era perdagangan bebas dan
globalisasi.
b. Kemajuan Teknologi yang begitu pesat
c. Masih adanya du/di yang kurang memperhatikan dunia pendidikan.
Dari hasil analisa SWOT seperti diatas oleh SMKNegeri 5 Semarang
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan sehari-hari sehingga Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 5 (SMKN 5) Semarang berkeyakinan akan dapat
mewujudkan impiannya menjadi sekolah/program diklat yang mampu
bersaing dalam rangka menghadapi era perdagangan bebas dan kemajuan
teknologi yang begitu pesat.

B. Visi
Sebagai lembaga pendidkan dan pelatihan yang menghasilkan lulusan
yang professional, berahlak mulia, berdaya saing dan berwawasan global.

C. Misi
1. Menghasilkan SDM yang professional untuk memenuhi tuntutan
kebutuhan dunia usaha, dunia industriserta pembangunan pada umumnya.
2. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
3. Membangun sikap jujur santun dan ahlak mulia.
4. Membangun kemandirian dan jiwa wira usaha sesuai dengan kompetensi
keahliannya untuk bersaing ditingkat local maupun global

7

5. Meningkatkan penguasaan bahasa asing dan ICT untuk mengembangkan
wawasan global.

D. Tujuan
Tujuan pendidikan (program diklat) yang diterapkan di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Semarang yang mengacu pada
Kurikulum 2009 adalah untuk :
1. Menyiapkan tamatan yang berkualitas unggul, yang mampu berperan
sebagai faktor keunggulan kompetitif industri Indonesia, menghadapi
persaingan global.
2. Mengubah serta menyiapkan tenaga kerja terampil dan bersertifikat
internasional, untuk mampu meraih peluang sebagai tenaga kerja
profesional di luar Indonesia.
3. Merubah status anak bangsa dari status manusia beban menjadi aset
bangsa (warga bangsa yang produktif)
4. Menyiapkan

kompetensi

profesi,

sebagai

bekal

dasar

untuk

pengembangan kualitas diri secara berkelanjutan.
5. Menyiapkan tamatan supaya mampu memilih karir, mampu berkompetensi
dan mengembangkan diri.
6. Menyiapkan tamatan menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk
mengisi kebutuhan dunia kerja pada saat ini dan masa yang akan datang.
7. Menyiapkan tamatan menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan
kreatif

8

E. Sejarah
Pada tahun 1965, dengan dilandasi semangat Nasionalisme yang tinggi
didalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, maka guru-guru
teknik yang ada di kota Semarang mengusulkan pendirian Sekolah Menengah
Teknologi ( STM ).
Dengan dipelopori Bapak Dimyati Prasojo yang pada waktu itu menjabat
sebagai Kepala Sekolah Teknik Negeri (STN ) II Semarang serta didukung
dan direstui oleh Kepala Diktek Propinsi Jawa Tengah, maka terbentuklah satu
sekolah STM baru di kota Semarang, yang dinamakan Sekolah Teknik
Menengah Negeri 5 ( STM N 5 ) Semarang.
Pada tanggal 5 Agustus 1965, berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia , No : 85/Dirpt/BI/65, maka
terbentuklah Sekolah Teknik Menengah ( STM ) Negeri 5 Semarang dan pada
tanggal 17 Agustus 1965 oleh Kepala Inspektorat Daerah Pendidikan
Teknologi Propinsi Jawa Tengah diresmikanlah Sekolah Teknologi Menengah
Negeri 5 Semarang, yang beralamatdi Jalan Sompok 43 A, dengan 3 jurusan,
yaitu Bangunan Gedung, Mesin dan Listrik.
Kepala-Kepala Sekolah :
NAMA KEPALA SEKOLAH

MASA JABATAN

Bapak Dimyati Prasojo

05-08-1965 s.d. 01-03-1967

Bapak H. Soewondo

01-03-1967 s.d. 30-12-1970

Bapak Soejono, BSc

01-01-1971 s.d. 31-10-1976

Bapak H. Soeparno

01-11-1976 s.d. 31-10-1979

9

NAMA KEPALA SEKOLAH

MASA JABATAN

Bapak R. M. Soedarto

01-11-1979 s.d. 31-10-1984

Bapak Tatang Soeryatman, BE

24-11-1984 s.d. 17-09-1992

Bapak Soewarto, BE

18-09-1992 s.d. 16-09-1993

Bapak Drs. Y. Soenargo

17-09-1993 s.d. 08-08-1997

Bapak Drs. Soepratno

08-08-1997 s.d. 31-09-1997

Bapak Drs. Y. Soekijo

01-12-1997 s.d. 20-09-2002

Bapak Drs. H. M. Saidi, M.Pd

01-10-2002 s.d. 01-08-2007

Bapak Drs. Sudarmanto, M.Pd

01-08-2007 s.d. 12-11-2009

Bapak Drs. Slamet Sarjono, MM

12-11-2009 s.d. 25-09-2012

Bapak Drs. H Bambang Suharjono, MT

26-09-2012 s.d. Sekarang

F. Identitas Sekolah
Nama Sekolah

: SMK Negeri 5 Semarang

Alamat Lengkap

: Jl. Dr Cipto 121 Semarang,

Kelurahan

:

Kecamatan

: Semarang Timur

No. Telepon/Fax

: (024) 8416335 – 8457160 / Fax : 024. 8447476

No SK Pendirian

: 85/DIRPT/8.1/65

Tgl SK Pendirian

: 03 Agustus 1965

NPSN

: 20328944

NSS

: 3210363008005

Website

: www.smk5semarang.sch.id

Karangturi

10

Email

: info@smkn5smg.sch.id

Nama Kepala Sekolah

: Drs. H. Bambang Suharjono, MT

Email Kepala Sekolah

: suharjonomang@yahoo.com

NIP

: 1956092819811007

No HP Kepala Sekolah : 081326660057

G. Program Diklat
Program diklat SMK Negeri 5 Semarang yang di miliki saat ini adalah :
1. Teknik Gambar Bangunan
2. Teknik Instalasi Tenaga Listrik
3. Teknik Pemesinan
4. Teknik Otomotif Kendaraan Ringan
5. Teknik Transmisi Telekomunikasi
6. Teknik Komputer dan Jaringan

H. Data Fisik
1. Luas Lahan Bangunan

: 7050M²

2. Luas Lahan Tanpa Bangunan

: 300 M²

a. Taman

: 500 M²

b. Lapangan Olah Raga

: 1500 M²

c. Lahan Praktek

: 1100 M²

d. Lain-lain

: 162 M²

3. Total Luas Lahan Seluruhnya

: 10.612 M²

11

I. Fasilitas
No

Ruang

Jml

No

Ruang

Jml

1

Kepala Sekolah

1

14 Lab. Komputer

3

2

Guru

1

15 Lab. Gambar

2

3

Kasubbag Tata Usaha

1

17 Bengkel Listrik

1

4

Tata Usaha

1

18 Bengkel Otomotif

1

5

Bendahara

1

19 Bengkel Mesin

2

6

BK / BP

1

20 Lab. Telekomunikasi

1

7

Waka Kesiswaan

1

21 Aula

1

8

Waka Kurikulum

1

22 Lapangan Basket

1

9

Waka UPHI

1

23 Lapangan Bulu Tangkis

1

10 Musholla

1

24 Lapangan Tenis

1

11 Perpustakaan

1

25 Tempat Parkir

2

12 Kelas

25

26 Kantin

5

13 Instruktur

6

J. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah seluruh personil SMK Negeri 5 Semarang sebanyak 110 personil
yang terdiri dari guru 87 orang dan pegawai 23 orang dengan perincian sbb :


Guru Tetap

: 70 orang



Guru Tidak Tetap

: 17 orang



Pegawai Tetap

:



Pegawai Tidak Tetap

: 20 orang

3 orang

12

K. Hubungan Industri.
Selama ini SMK Negeri 5 Semarang telah menjalin hubungan yang baik
dengan dunia industri maupun instansi Pemerintah, antara lain :


Pemerintah Daerah Tingkat I



Pemerintah Daerah Tingkat II



Perusahaan Listrik Negara, PDAM, BUMN, RRI, TVRI, TV Swasta



Konsultan /Kontraktor Bangunan



Industri Textile, Industri Plastik, Industri Bahan Bangunan



Perusahaan / Jasa Elektronik, PT. Telkom Indonesia



PT. Kereta Api Indonesia (Persero)



PT. SAMI



PT. Karisma Group



PT. Utama Swasta Abadi



Arnet Semarang



PT. Wijaya Karya



PT. Pupuk Kaltim



PT. Indonesia Power



dll

BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Bab ini menjelaskan mengenai perancangan dan konfigurasi router mikrotik
untuk membangun load balancing tiga gateway internet. Pembuatan konfigurasi
ini meliputi beberapa tahap. Tahapan ini meliputi :

A. Persiapan
Pada tahap ini dilakukan suatu perancangan kebutuhan perangkat
berdasarkan

standar

yang

digunakan

dalam

mengkonfigurasi

router

menggunakan OS mikrotik. Adapun perangkat yang digunakan antara lain
meliputi :
1. Hardware
Tabel 3.1 Tabel Hardware
No. Alat
Spesifikasi
1
Routerboard 450G 1. CPU AR7161 680MHz
2. Main Storage/NAND 512 MB
3. RAM 256 MB
4. LAN Ports 5
5. Memory Card Type Micro SD
6. Power Jack 10-28 V
7. Serial Port DB9/RS232

2. Software
a. Router OS Mikrotik
Operating System yang sudah terinstall pada routerboard 450G.

13

14

Setelah perencanaan perangkat tahap selanjutnya yaitu Perancangan
system dan penentuan IP Address yang akan diberikan pada modem, maupun
Ethernet pada routerboard agar tidak terjadi konflik antar IP.
1. Perancangan Sistem
Berisi perancangan (desain) dari perangkat keras maupun lunak yang
akan digunakan dalam melakukan perancangan konfigurasi load
balancing, meliputi penentuan perangkat keras yang digunakan, IP
Address yang digunakan.
a. Topologi Yang Digunakan Saat Ini
Pada saat ini setiap modem topologinya terpisah dengan modem
lain. Sehingga jaringan komputer satu dengan yang lainnya pun
terpisah.

Gambar 3.1 Topologi Jaringan SMK N 5 Semarang

15

b. Topologi Yang Menggunakan Konfigurasi Load Balancing
Topologi ini jika dibandingkan dengan topologi semula nantinya data
yang akan dikeluarkan atau dishare akan membentuk satu kesatuan
jalur saja. Sehingga antara modem satu dengan modem yang lain
keluaran jaringannya hanya satu tidak berbeda-beda dan tidak saling
menyatu. Penerapan topologi yang berdasar pada load balancing ini
akan sangat menguntungkan dalam efektifitas lalu lintas data maupaun
bandwith.

Router + Access Point

Gambar 3.2 Topologi Jaringan dengan Load Balancing

16

B. Pelaksanaan
1. Pembagian IP Address
Untuk mengatasi permasalahan putusnya antar jaringan karena
memiliki gateway internet yang berbeda maka teknik load balancing
diperlukan agar semua jaringan dapat terhubung melalui satu gateway
internet yaitu router load balancer itu sendiri. Jaringan yang terpisah
dengan gateway yang berbeda tidak dapat disatukan dengan switch karena
setiap gateway internetnya memiliki cluster jaringan yang berbeda.
Meskipun jika modem-modem tersebut disetting menjadi satu cluster
jaringan tetap saja konfigurasi pada jaringannya hanya mempunyai satu
gateway internet saja.
Paket-paket data yang didapat dari internet melalui masing-masing
modem tersebut, kemudian didistribusikan ke dalam router load balancer.
Paket-paket data yang terdapat pada router load balancer dengan jalur
yang berbeda tersebut kemudian dibelokkan ke dalam satu jalur. Paketpaket data tersebut dari masing-masing gateway internet yang berbeda
tidak akan saling berbaur dengan paket-paket dari gateway lain. Karena
meskipun paket-paket tersebut dijadikan satu jalur tapi segmentasinya
tetap berbeda. Mekanisme kerjanya ditunjukkan pada Gambar 3.3.

17

192.168.0.1/30

192.168.0.5/30

192.168.0.9/30

192.168.0.6/30
192.168.0.2/30

192.168.0.10/30

Gambar 3.3 Pembagian IP Modem dan Router
Dari gambar di atas Load balancer memiliki 5 port jaringan dimana
hanya empat port yang terpakai dan mereka saling terhubung ke jaringan
yang berbeda. Pada eth1 terhubung ke modem dengan IP Address
192.168.0.1 subnetmasknya 255.255.255.252, eth2 terhubung ke modem
dengan IP Address 192.168.0.5 subnetmasknya 255.255.255.252, eth3
terhubung ke modem dengan IP Address 192.168.0.9 subnetmasknya
255.255.255.252, kemudian eth4 terhubung ke perangkat lain yang
fungsinya untuk menghubungkan ke user lain.
IP Address pada masing-masing Ethernet pada router load balancer
akan dijabarkan sebagai berikut :
a. Ethernet 1 dengan IP Address 192.168.0.2/30.
b. Ethernet 2 dengan IP Address 192.168.0.6/30.
c. Ethernet 3 dengan IP Address 192.168.0.10/30.
d. Ethernet 4 dengan IP Address 192.168.0.254/30.

18

2. Mekanisme Pembagian Beban Modem
Load Balancer disini berfungsi untuk menggabungkan jalur internet
yang berbeda melalui satu jalur saja. Tetapi perlu diketahui bahwa pada
jaringan SMK Negeri 5 Semarang terdapat tiga modem dengan paket data
sebagai berikut :
a. Modem 1 dengan kecepatan up to 3 Mbps
b. Modem 2 dengan kecepatan up to 2 Mbps
c. Modem 3 dengan kecepatan up to 3 Mbps
Ketika ada request data dari client maka router load balancer akan
memilah jalur yang akan dibebankan kepada salah satu modem secara
bergantian. Jika pada request pertama dibebankan 10 kepada router load
balancer maka dia akan memilih salah satu modem untuk dibebankan pada
request selanjutnya maka router akan membebankan kepada modem
lainnya, terus secara bergantian jika ada request seperti yang terlihat pada
gambar 3.4. (Rendra, 2012:118)

10

10

10

10

Gambar 3.4 Perbandingan Beban bandwith

19

Berdasarkan pada teori di atas dapat disimpulkan bahwa 3 Mbps + 2
Mbps + 3 Mbps = 3 Mbps + 2 Mbps + 3 Mbps, bukan 3 Mbps + 2 Mbps +
3 Mbps = 8 Mbps. Walaupun load balancer menjadikan satu jalur dari
jalur-jalur gateway yang berbeda tetapi pengiriman paket data tetap berdiri
sendiri dan tidak saling terkoneksi. (Pujo, 2005:Artikel)

3. Impelementasi Sistem / Konfigurasi Router.
a. Konfigurasi Awal Menggunakan Winbox.
Saat menghidupkan routerboard pertama kali maka jika kita
hubungkan pc atau laptop dengan router maka ip address yang kita
dapat secara dynamic. Ketikkan pada browser anda ip router (ip
default) yaitu 192.168.88.1. Maka akan muncul seperti pada gambar
berikut.

Gambar 3.5 Halaman Web Mikrotik
Setelah itu klik pada halaman gambar yang terdapat tulisan
Winbox. Download lalu simpan. (Rendra, 2012:92)

20

Kemudian bukalah winbox dan ketikkan pada ip address
192.168.88.1 (ip default router), username : admin, password :
(kosong). Sehingga akan muncul seperti pada gambar berikut.

Gambar 3.6 Jendela Winbox
Klik Connect untuk masuk ke konfigurasi pada winbox, sehingga
halaman awal winbox akan muncul seperti ini.

Gambar 3.7 Halaman Utama Winbox

21

Setelah muncul seperti pada gambar di atas klik pada menu
sebelah kiri New Terminal. Dan setelah itu akan muncul halaman
berbasis Text dari Mikrotik seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Gambar 3.8 Jendela New Terminal
Step selanjutnya adalah dengan mengkonfigurasi dengan cara
berbasis text saja.

b. Mengganti nama Ethernet.
interface
/interface> set ether1 name=eth-to-speedy1 disabled=no
comment=eth-to-speedy1
/interface> set ether2 name=eth-to-speedy2 disabled=no
comment=eth-to-speedy2
/interface> set ether3 name=eth-to-speedy3 disabled=no
comment=eth-to-speedy3
/interface> set ether4 name=eth-to-ro-lan disabled=no
comment=eth-to-router-lan

22

c. Memberi IP Address pada masing-masing ethernet.
ip address
/ip address> add address=192.168.0.2/30 interface=ethto-speedy1 network=192.168.0.0 disabled=no
/ip address> add address=192.168.0.6/30 interface=ethto-speedy2 network=192.168.0.4 disabled=no
/ip address> add address=192.168.0.10/30 interface=ethto-speedy3 network=192.168.0.8 disabled=no
/ip address> add address=192.168.0.254/24
interface=eth-to-ro-lan network=192.168.0.0 disabled=no

d. Setting Mangle
Pada bagian ini kita akan menandai beban trafiknya menjadi tiga
bagian. Satu bagian melewati gateway modem speedy 1, bagian kedua
melewati gateway modem speedy 2, dan bagian ketiga melewati
gateway modem speedy 3.
ip firewall mangle
/ip firewall mangle> add chain=input in.interface=ethto-speedy1 action=mark connection new connection
mark=speedy1
/ip firewall mangle> add chain=input in.interface=ethto-speedy2 action=mark connection new connection
mark=speedy2
/ip firewall mangle> add chain=input in.interface=ethto-speedy3 action=mark connection new connection
mark=speedy3

23

/ip firewall mangle> add chain=output connection
mark=speedy1 action=mark routing new routing mark=to
speedy 1
/ip firewall mangle> add chain=output connection
mark=speedy2 action=mark routing new routing mark=to
speedy 2
/ip firewall mangle> add chain=output connection
mark=speedy3 action=mark routing new routing mark=to
speedy 3
/ip firewall mangle> add chain=prerouting
src.address=192.168.0.254/24 action=mark connection new
connection mark=ALL

e. Setting NAT
Setting default masquerade ke masing-masing modem speedy.
ip firewall nat
/ip firewall nat> add chain=srcnat action=masquerade
out-interface=eth-to-speedy1 disabled=no
/ip firewall nat> add chain=srcnat action=masquerade
out-interface=eth-to-speedy2 disabled=no
/ip firewall nat> add chain=srcnat action=masquerade
out-interface=eth-to-speedy3 disabled=no

f. Setting ip route
Settinglah IP route atau yang biasa disebut dengan kata gateway.
Dengan ip gateway yaitu masing-masing ip modem speedy sebagai
gatewaynya. Isikan destination address dengan 0.0.0.0/0 yang artinya

24

kita mempunyai tujuan untuk mengakses semua alamat IP yang ada
pada jaringan keluar atau internet.

ip route
/ip route> add gateway 192.168.0.1 dstaddress=0.0.0.0/0 routing mark=to speedy 1 distance=1
/ip route> add gateway 192.168.0.5 dstaddress=0.0.0.0/0 routing mark=to speedy 2 distance=2
/ip route> add gateway 192.168.0.9 dstaddress=0.0.0.0/0 routing mark=to speedy 3 distance=3
/ip route> add gateway 192.168.0.1,192.168.0.5,
192.168.0.9 dst-address=0.0.0.0/0

g. Setting DNS
Settinglah dua IP DNS agar dapat melakukan koneksi ke internet.
Ada dua IP DNS yang akan diberikan yaitu 202.134.1.10 dan yang
kedua 203.130.208.18. IP DNS tersebut adalah IP yang biasa diberikan
oleh telkom kepada pelanggannya.
ip dns
/ip dns> set servers=202.134.1.10,203.130.208.18 allowremote-requests=yes

C. Hasil Pengamatan
Kecepatan download ketika user berada pada jumlah yang banyak
memakai internet pasti akan melemah. Terkadang terdapat masalah ketika ada

25

user yang mendownload sehingga user lain akan terkena imbasnya yaitu
koneksi menjadi lamban. Untuk itu disini saya akan jabarkan cara membagi
bandwith sehingga bisa maksimal pemakaiannya.

D. Pemecahan Masalah
1. Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membuat simple queues
utama atau simple queues parent tertinggi pada kelas jaringan.
queue simple
/queue simple> add name=Lokal targetaddresses=192.168.0.0/24 max-limit=100M/100M
interface=ether4 priority=1

Target Address merupakan ip address yang disediakan untuk LAN. Max
Limit adalah 100M untuk target upload dan 100M untuk target download.

2. Langkah kedua membuat klasemen jaringan yang berada di bawah
klasemen jaringan utama.
queue simple
/queue simple> add name=LAB targetaddresses=192.168.0.0/24 max-limit=3M/3M interface=ether4
priority=1 parent=Lokal

3. Langkah berikutnya adalah membuat user yang ada di dalam klasemen
jaringan LAB. Pada SMK Negeri 5 Semarang terdapat router + access
point beralamatkan 192.168.0.252 berfungsi sebagai penghubung kepada

26

guru pemakai wireless yang terhubung ke switch yang juga terhubung ke
ether4 pada router load balancer. Sehingga secara tidak langsung router +
access point tersebut merupakan salah satu dari user pada jaringan LAB.
queue simple
/queue simple> add name=user-to-hotspot targetaddresses=192.168.1.252 max-limit=3M/3M interface=ether4
limit-at=1M/1M priority=1 parent=LAB

Selanjutnya barulah membuat queue simple untuk user biasa.
queue simple
/queue simple> add name=user1 targetaddresses=192.168.1.1 max-limit=3M/3M interface=ether4
limit-at=32k/32k priority=2 parent=LAB
/queue simple> add name=user1 targetaddresses=192.168.1.2 max-limit=3M/3M interface=ether4
limit-at=32k/32k priority=2 parent=LAB

Syntax tersebut di atas hanya sebagian karena syntaxnya berulang maka
penulis tidak menjabarkan satu per satu.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
E. Kesimpulan
Load Balancing merupakan suatu solusi pada jaringan yang dapat
menghubungkan line gateway internet yang satu dengan yang lainnya.
Sehingga antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya dapat saling
terkoneksi. Load Balancing juga berguna sebagai metode agar fungsionalitas
jaringan internet tetap berlangsung karena jika ada satu gateway internet mati
maka yang lainnya bisa saling mengisi.

F. Saran
1. Selalu melakukan backup konfigurasi setelah menyetting router, agar
terhindar konfigurasi ulang satu per satu akibat mereset perangkat jika
terjadi kerusakan konfigurasi.
2. Sebaiknya hitunglah klasemen ip address terlebih dahulu sebelum
mengkonfigurasi router untuk meminimalisir kesalahan konfigurasi.
3. Sebaiknya ubah username dan password pada router agar aman dari
gangguan user lain yang merubah konfigurasi router tersebut.

27

DAFTAR PUSTAKA

Herlambang. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan
Menggunakan Mikrotik OS. Yogyakarta : ANDI Publisher
Kasamudin, Robi. 2008. Instalasi dan Konfigurasi Mikrotik sebagai Gateway
Server. [Online] Tersedia : www.ok.or.id. [19 Desember 2013]
Lukas, J. 2006. Jaringan Komputer, Edisi I. Yogyakarta : Graha Ilmu
Mikrotik Indonesia Citraweb Nusa Infomedia. 2005. Load Balance Menggunakan
Metode

PCC.

[Online]

Tersedia

:

http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=34. [20 Desember 2013]
Mikrotik Indonesia Citraweb Nusa Infomedia. 2005. Manajemen Bandwith
Menggunakan

Simple

Queue.

[Online]

Tersedia

:

http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=53. [13 Januari 2014]
Towidjojo, Rendra. 2012. Konsep dan Implementasi Routing Dengan Router
Mikrotik. Jakarta : Jasakom

28