Asuhan Keperawatan pada Ny.R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Gangguan Mobilisasi di RSUP H. Adam Malik, Medan
Lampiran 1
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN USU
FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
I.
BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny.R
Jenis Kelamin
: perempuan
Umur
: 33 Tahun
Status Perkawinan
: Kawin
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Simalungun kec.Huta Raja
Tanggal Masuk RS
: 15 Juni 2013
No. Register
: 00.56.33.19
Ruangan/kamar
: Rindu A4 / III2
Golongan Darah
:
Tanggal Pengkajian
: 17 Juni 2013
Tanggal Operasi
:-
Diagnosis Medis
: Stroke iskemik
II. KELUHAN UTAMA :
Pasien mengalami lemah lengan dan tungkai kanan, bibir sedikit miring ke kanan dan
lidah kaku secara tiba-tiba 1 hari sebelum masuk rumah sakit pada saat istirahat.
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/palliative
1. Apa Penyebabnya :
Pasien mengalami lemah lengan dan tungkai kanan, bibir miring ke kanan dan
lidah kaku secara tiba-tiba 1 hari sebelum masuk rumah sakit pada saat istirahat.
20
Universitas Sumatera Utara
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
:
Pasien dibawa ke rumah sakit H.Adam Malik oleh keluarga.
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
Pasien merasakn nyeri dibagian kepalanya.
2. Bagaimana dilihat
Pasien tampak lemah namun masih sadar.
C. Region
1. Dimana lokasinya
Tidak ada lokasi nyeri
2. Apakah menyebar
Tidak.
D. Severity
Akibat penyakit yang diderita pasien, pasien mengalami gangguan terhadap
aktivitasnya.
E. Time
Pasien mengatakan pasien merasakn sakit kepala sekitak 5 detik.
IV.
RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi kurang lebih 1 tahun yang lalu
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Apabila hipertensi kambuh, pasien minum captopril.
C. Pernah dirawat/dioperasi
Sebelumnya pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit.
D. Lama dirawat
E. Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan maupun obat-obatan.
F. Imunisasi
-
21
Universitas Sumatera Utara
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Orang tua pasien sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.
Riwayat hipertensi (-)
B. Saudara kandung
Pasien anak ke 4 dari 6 bersaudara. Riwayat hipertensi (-)
Penyakit keturunann yang ada
Pasien mengatakan bahwa tidak ada penyakit keturunan dalam keluarga.
C. Anggota keluarga yang meninggal
Orang tua pasien.
D. Penyebab meninggal
Karena sudah tua, penyakit tidak jelas.
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Pasien mengatakan penyakitnya bisa disembuhkan.
B. Konsep Diri
1. Gambaran diri
: Pasien dapat menerima gambaran dirinya.
2. Ideal diri
: Pasien ingin cepat sembuh dan beraktivitas
kembali.
3. Harga diri
: Pasien merasa rendah diri dengan keadaannya.
4. Peran diri
: Peran pasien sebagai ibu dan istri berubah
akibat proses penyakitnya
5. Identitas
: Pasien merupakan seorang ibu di keluarganya.
C. Keadaan emosi
Keadaan emosi pasien stabil. Pasien dapat mengontrol emosi dan mengungkapkan
emosi dengan baik.
D. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti :
Bagi pasien orang yang berarti bagi dirinya adalah keluarganya, isitrinya,
anaknya, cucunya.
22
Universitas Sumatera Utara
2. Hubungan dengan keluarga :
Hubungan pasien dengan keluarga terjalan dengan baik dan haromis. Hal ini
dapat dibuktikan dengan adanya dukungan dari keluarga dan selama pasien
dirawat di rumah sakit selalu ada keluarga yang menunggu pasien.
3. Hubungan dengan orang lain :
Hubungan pasien dengan orang lain terjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan
dengan mampunya pasien bersosialisasi dengan sesama penghuni kamar III2
Rindu A4 RSUP H. Adam Malik, Medan.
4. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Karena penyakit yang dideritanya, pasien mengalami kesulitan dalam
berbicara. Sehingga hal ini menghambat pasien dalam berinteraksi dengan
orang lain
E. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan :
Pasien menganut agama Islam dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Pasien mengatakan penyakitnya akan disembuhkan Tuhan.
2. Kegiatan ibadah :
Untuk sementara ini kegiatan ibadah pasien tidak dapat dilakukan sebagaimana
mestinya dikarenakan penyakit yang diderita pasien. Untuk kegiatan Shalat dan
lainnya hanya dilakukan pasien jika ia merasa cukup kuat.
VII.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Pasien sadar dan tampak lemah.
B. Tanda-tanda vital
1. Suhu tubuh
: 37oc
2. Tekanan darah
: 130/80 mmHg
3. Nadi
: 88 x/menit
4. Pernafasan
: 24 x/menit
5. Skala nyeri
:0
6. TB
: 160 cm
7. BB
: 60kg
23
Universitas Sumatera Utara
C. Pemeriksaan head to Toe
1. Kepala dan rambut
− Bentuk
− Ubun-ubun
− Kulit kepala
: Simetris
: Letak ditengah, tidak ada nyeri tekan.
: Bersih.
2. Rambut
−
−
−
Penyebaran dan keadaan rambut
: Warna rambut hitam.
Bau
: Tidak ada bau tidak sedap.
Warna kulit
: Putih kecoklatan.
3. Wajah
− Warna kulit
: Kecoklatan
− Struktur wajah
: Bentuk wajah oval, simetris.
4. Mata
−
Kelengkapan dan kesimetrisan
: Kedua
mata
lengkap
dan
keduanya simetris, pergerakan
−
−
−
−
−
−
bola mata normal
Palpebra
: Normal
dan
tidak
ada
pembengkakan
Konjungtiva dan sclera
: Konjungtiva
tidak
anemis,
Sklera tidak ikterik.
Pupil
: Isokor kanan dan kiri masingmasing 3mm
Cornea dan iris
: Kornea
bening.refleks
terhadap cahaya(+)
Visus
: Tidak dikaji.
Tekanan bola mata
: Tidak dikaji.
5. Hidung
−
−
−
Tulang hidung dan posisi septum nasi
: Normal, simetris, tidak ada
kelainan
Lubang hidung
: Normal, simetris, tidak ada
polip.
Cuping hidung
: Tidak ada pernafasan cuping
hidung.
24
Universitas Sumatera Utara
6. Telinga
−
−
−
−
Bentuk telinga
: Bentuk daun telinga normal,
simetris,
Ukuran telinga
: Normal
Lubang telinga
: tidak ada serumen
maupun
cairan.
Ketajaman pendengaran
: Normal dan dapat mendengar
dengan baik.
7. Mulut dan faring
−
Keadaan bibir
: Mukosa bibir lembab, tidak
pecah-pecah, tidak ada tanda
−
sianosis.
Keadaan gusi dan gigi
: Gigi
kurang
berwarna
−
−
bersih,
pink,
tidak
gusi
ada
pendarahan pada gusi.
Keadaan lidah
: Saat dijulurkan lidah deviasi ke
kanan
Orofaring
: Normal
8. Leher
−
−
−
−
−
−
Trachea
: Normal,
tidak
ada
massa
ataupun nyeri tekan.
Thyroid
: Tidak
ada
pembengkakan
kelenjar thyroid.
Suara
: Suara tidak jelas, ada gangguan
komunikasi
Kelenjar limfe
: Tidak ada pembesaran kelenjar
limfe
Vena jugularis
: Teraba, kuat, teratur.
Denyut nadi karotis
: Teraba, kuat, teratur.
9. Pemeriksaan integument
−
−
Kebersihan
: Bersih,
Kehangantan
: Hangat, suhu permukaan kulit
37oc
25
Universitas Sumatera Utara
−
−
Warna
: Kecoklatan
Turgor
: Ringan (kembali < 2 detik).
−
Kelembapan
: Lembab.
Kelainan pada kulit
: Tidak ada kelainan pada kulit.
−
10. Pemeriksaan payudara dan ketiak
−
−
−
−
−
Ukuran dan bentuk
: Tidak dikaji.
Warna payudara dan aerola
: Tidak dikaji.
Kondisi payudara dan putting
: Tidak dikaji.
Produksi ASI
: Tidak dikaji.
Aksila dan klafikula
: Tidak dikaji.
11. Pemeriksaan thorak/dada
−
−
−
Inspeksi thorak
: Normal
Pernafasan
: Frekuensi
nafas
24
x/menit,irama teratur
Tanda kesulitan bernafas
: tidak ada tanda-tanda kesulitan
bernafas.
12. Pemeriksaan paru
−
−
−
Palpasi getaran suara
: Normal
dan
getaran
suara
teraba.
Perkusi
: Resonan.
Auskultasi
: Suara nafas ronchi (-), suara
ucapan
kurang
jelas,
suara
tambahan tidak ada.
13. Pemeriksaan jantung
−
Inpeksi
: Tidak
ada
pembengkakan
jantung
− Auskultasi
: Bunyi jantung normal Lub-Dub
− Perkusi
: Dullness
− Palpasi
: Tidak ada pulsasi
26
Universitas Sumatera Utara
14. Pemeriksaan abdomen
−
−
−
Inspeksi
: Bentuk
simetris,
cekung,
terlihat
pulsasi
aorta
abdominalis.
Auskultasi
: Bunyi peristaltik usus 7 x/menit
Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan atau teraba massa
abnormal, tidak asites, tidak ada
pembengkakan hepar.
15. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
− Genitalia
: Tidak dikaji
− Anus dan perineum
16.
: Tidak dikaji
Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas : Otot
simetris,
sianosis
tidak
pada
ada
perifer
ekstremitas , kekuatan otot 0,
tidak ada edema.
17. Fungsi neurologi :
GCS =10
E=4 M=1 V=5
Nervus cranialis :
N. I (olfaktorius)
: pasien
memiliki
penciuman
yang baik
N.II (optikus)
: pasien
memiliki
penglihatan
yang baik.
N.III (okulomotorius)
: pasien
dapat
menggerakkan
kelopak mata ke atas, pupil
isokor
N.IV (trochlearis)
: pasien
dapat
menggerakkan
mata ke bawah dan ke dalam.
N.V (trigeminus)
: pasien dapat membuka dan
menutup
mulut,
dapat
mengunyah tetapi tidak dapat
maksimal.
27
Universitas Sumatera Utara
N.VI (abducent)
: pasien
dapat
menggerakkan
mata ke lateral.
N.VII (facialis)
: sudut mulut pasien tertarik ke
kanan.
N.VIII (vestibulocochlearis)
: pasien memiliki pendengaran
yang normal.
N.IX (glosofaringeus)
: pasien dapat merasa dengan
baik.
N.X (Vagus)
: rileks kurang menelan pasien
baik.
N.XI (accesorius)
: pasien tidak dapat mengangkat
bahu sebelah kanan dengan
baik.
N.XII (hipoglosus)
: pasien menjulurkan lidah, lidah
deviasi ke kanan.
18. Fungsi motorik :
Pasien tidak dapat berjalan dengan baik. Derajat kekuatan motorik
ekstremitas kanan atas dan kanan bawah 0 (otot sama sekali tidak mampu
bergerak) kekuatan otot dinilai dri 0-5, sementra ekstremitas yang lain
masih berfungsi dengan baik dengan kekatan otot 5 ( kekuatan masih utuh).
19. Fungsi sensorik:
Di bagian tungkai kanan dan kaki kanan pasien tidak dapat mengidentifikasi
sentuhan, tes tajam tumpul, panas dingin dan getaran.
VIII.
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Pola Makan dan Minum
− Frekuensi makan sehari
: 3 x/hari
− Nafsu/selera makan
: Selera makan pasien berkurang
− Nyeri ulu hati
: Tidak ada nyeri ulu hati
− Alergi
: Tidak ada riwayat alergi
− Mual dan muntah
: Pasien tidak ada merasa mual dan
muntah
− Waktu pemberian makan
: Sesuai dengan jam makan rumah sakit,
pagi hari pukul 07.00 WIB, siang hari
28
Universitas Sumatera Utara
pukul 12.30 WIB, malam hari pukul
18.00 WIB
− Jumlah dan jenis makan
: 1 porsi dan menu biasa
− Waktu pemberian cairan/minum : Pasien minum sehabis makan, setiap kali
haus dan pemberian cairan intravena
R.Sol 20 tetes/menit.
− Masalah makan dan muinum
: Pasien tidak mamapu mengunyah secara
maksimal.
2. Perawatan Diri/Personal Hygiene
− Kebersihan tubuh
: Tubuh pasien bersih, pasien di lap
dengan waslap dan air hangat 2x/hari
oleh perawat dan keluarga.
− Kebersihan gigi dan mulut
: Mulut dan gigi pasien bersih, pasien
menyikat gigi 2 kali sehari dibantu
−
perawat dan keluarga.
Kebersihan kuku kaki dan tangan: Kuku kaki dan tangan pasien bersih
karena dipotong seminggu sekali oleh
keluarga.
3. Pola Kegiatan/Aktifitas
Kegiatan
Mandiri
Sebahagian
Mandi
Total
Makan
BAB
BAK
Ganti pakaian
Untuk aktifitas ibadah, selama sakit kegiatan ibadah pasien terhambat seperti
halnya shalat, tidak sebagaimana mestinya.
29
Universitas Sumatera Utara
4. Pola Eliminasi
BAB
− Pola BAB
: Pasien BAB 1 x/hari, biasanya pagi hari
di kamar mandi.
− Karakter feses
: Konsistensi semi padat.
− Riwayat perdarahan
: Tidak pernah
− BAB terakhir
: Sehari sebelum tanggal pengkajian (16
Juni 2013)
− Diare
: Sedang tidak diare
− Penggunaan laktasif
: tidak ada penggunaan laktasif.
BAK
−
Pola BAK
: Pasien mengguanakn pispot.
−
Karakter urin
: Berwarna kuning, cair, berbau khas.
Nyeri saat BAKaq
: Tidak ada nyeri saat BAK
−
Penggunaan diuretic
: Tidak ada penggunaan diuretic.
−
−
Riwayat penyakit ginjal dan saluran kemih
: Tidak ada riwayat penyakit
ginjal dan saluran kemih.
30
Universitas Sumatera Utara
Lempira 2
ANALISA DATA
Tabel 2.3 Analisa Data
No
Data
Masalah keperawatan
1.
Data Subjektif:
Gangguan mobilitas fisik
Pasien mengatakan tangan kanan dan
kaki
kanan
lemah,
sulit
untuk
digerakkan.
Data Objektif :
- Derajat kekuatan otot ekstremitas
kanan bawah dan atas 0 (sama sekali
tidak mampu bergerak).
- Tanda-tanda vital:
TD: 130/80 mmHg
HR: 88x/i
RR: 24x/i
T : 37ºC
- terdapat gangguan pada nervus :
N.V (trigeminus): pasien dapat
membuka
dan
menutup
mulut,tetapi tidak maksimal.
- N.VII (facialis) : sudut mulut pasien
tertarik ke kliri.
- N.XI (accesorius) : pasien tidak dpt
mengangkat bahu kanan dengan baik.
31
Universitas Sumatera Utara
2.
Data Subjektif:
Gangguan komunikasi verbal
Pasien mengatakn agak kesulitan
berbicara akibat dari strokenya.
Data objektif:
Pasien tampak keseringan diam.
Karena
fungsi
N.VII
(facialis)
terganggu.
3.
Data Subjektif:
Gangguan pemenuhan ADL
Pasien mengatakan lemah dan susah
untuk beraktivitas
Data Objektif:
− Kebutuhan ADL (makan, minum,
BAB/BAK, mandi, ganti pakaian
dibantu
oleh
perawat
dan
keluarga.
− Klien tampak lemas.
− Tanda-tanda vital:
TD: 130/80 mmHg
HR: 88x/i
RR: 24x/i
T : 37ºC
− N.XI( accesorius) :pasien tidak
dapat mengangkat bahu sebelah
kanan dengan baik
32
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3
Catatan Perkembangan
Tabel 2.4 catatan perkembangan
Hari/
No.
Tanggal
Dx
Senin, 17
1.
juni 2013
jam
Implementasi keperawatan
Evaluasi (SOAP)
20.00- - melakukan pengkajian data pasien.
S ; pasien tampak lemah.
08.00
- mengukur vital sign.
O : TD: 130/80 mmHg
WIB
-memberikan ijeksi citocolin 1mg/12
RR: 24x/i
jam.
HR: 88x/i
T: 37ºC
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan.
2.
- mengkaji tepe/derajat disfungsi
S:-
komunikasi (seperti memahami
O:
pembicaraan.
− Pasien
- bebicara kepada pasien secara
berbicara
perlahan.
perlahan.
− Pasien
dapat
dapat
mengucapkan
kata-kata
sederhana.
A
:
masalah
teratasi
sebagian
P : intervensi dilanjutkan.
3
- memnbantu pasien memenuhi ADL
(BAK).
S : keluarga pasien
mengatakan pasien tidak
-membant pasien memenuhi ADL
(mandi).
dapt memenuhi ADL ( BAK,
mandi).
33
Universitas Sumatera Utara
O : personal hygiene pasien
tidak terpenuhi.
A : masalah blum teratasi
P : intervensi dilnjutkan.
selasa, 18
1.
juni 2013
20.00- - mengukur vital sign
S : pasien mengatakan
08.00
TD: 130/80 mmHg
lemah lenagn kanan dan
WIB
RR: 24x/i
tungkai kanan berkurang.
HR: 88x/i
O : TD: 130/80 mmHg
RR: 24x/i
T: 37ºC
- memberikan injeksi citocolin
HR: 88x/i
1mg/12 jam.
-mengubah posisi pasien tiap @ jam
T: 37ºC
A : masalah belum teratasi
sebagian
sekali.
- mengajarkan latihan ROM pasif.
P : intervensi dilanjutkan.
- berbicara dengan pasien secara
S : keluarga pasien
perlahan.
mengatakan pasien sulit
-menganjurkan keluarga untuk tetap
untuk bicara.
berkomunikasi dengan pasien.
O : pasien terdengar putus-
- mengantisipasi setiap kebutuhan
putus dalam berbicara.
pasien saat berkomunikasi.
A : masalah belum teratasi
2.
P : intervensi dilanjutkan.
S : keluarga pasien
mengatakan pasien tidak
3.
-membantu pasien menuhi ADL
dapt memenuhi ADL ( BAK,
(BAK)
mandi).
- membantu pasien memenuhi
O : personal hygiene pasien
kebutuhan ADL ( mandi).
tidak terpenuhi.
-melibatkn keluarga pasien dalam
A : masalah blum teratasi
pemenuhan ADL.
P : intervensi dilnjutkan.
34
Universitas Sumatera Utara
Rabu, 19
1.
juni 2013
20.00- - mengkaji kemampuan pasien
S : pasien mengatakan
08.00
tentang mobiliosasi (meminta pasien
belum dapat menggerakkan
Wib
menggerakkan tangannya).
tangannya sendirian.
-melatih ROM pasif.
O : pasien tamapak ingin
-mengubah posisi pasien setiap 2
sekali menggerakkan tangan
jam sekali.
nya
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilnjutkn.
2.
- melati pasein berkominikasi dengan
S:-
pasien secara perlahan.
O:
-mengevaluasi respon pasien dengan
− Pasien
komunikasi perlahan
dapat
berbicara
perlahan.
− Pasien
dapat
mengucapkan
kata-kata
sederhana.
A
:
masalah
teratasi
sebagian
P : intervensi dilanjutkan.
S : keluarga pasien
3.
-Membantu kebutuhan ADL pasien
(BAK).
mengatakan pasien tidak
dapt memenuhi ADL ( BAK,
- memenuhi kebutuhan ADL pasien
( mandi).
mandi).
O : personal hygiene pasien
tidak terpenuhi.
A : masalah blum teratasi
P : intervensi dilnjutkan.
35
Universitas Sumatera Utara
Kamis, 20
1.
juni 2013
14.00- - mengkaji status kekuatan otot
S : pasien masih kelihatan
20.00
lengan atas dan tungkai bawad
lemah
Wib
dengan cara mengangkat kaki dan
O : Derajat kekuatan
tagan pasien.
motorik ekstremitas kanan
- mengukur TTV
atas dan kanan bawah 0
-mengontrol keluarga dalam
(otot sama sekali tidak
memberikan latihan ROM pasif pada
mampu bergerak) kekuatan
pasien.
otot dinilai dri 0-5.
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dihentikan.
2.
- Berkomunikasi dengan pasien
S : pasien mengatak sudah
secara perlahan untuk melatih
tidak sulit lagi bebicara.
komunikasi pasien.
O : pasien tnpak senang
- menganjurkan keluarga untuk tetap
A : masalah teratasi
berkomunikasi dengan pasien.
sebagian
P : intervensi dihentikan.
3.
Membantu pasien dalam
S : keluarga pasien
pemenuhan ADL (makan)
mengatakan pasien tidak
- membantu klien dalam pemenuhan
dapt memenuhi ADL (
ADL (BAK)
makan secaramandiri).
O : personal hygiene pasien
tidak terpenuhi.
A : masalah blum teratasi
P : intervensi dilnjutkan.
36
Universitas Sumatera Utara
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN USU
FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
I.
BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny.R
Jenis Kelamin
: perempuan
Umur
: 33 Tahun
Status Perkawinan
: Kawin
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Simalungun kec.Huta Raja
Tanggal Masuk RS
: 15 Juni 2013
No. Register
: 00.56.33.19
Ruangan/kamar
: Rindu A4 / III2
Golongan Darah
:
Tanggal Pengkajian
: 17 Juni 2013
Tanggal Operasi
:-
Diagnosis Medis
: Stroke iskemik
II. KELUHAN UTAMA :
Pasien mengalami lemah lengan dan tungkai kanan, bibir sedikit miring ke kanan dan
lidah kaku secara tiba-tiba 1 hari sebelum masuk rumah sakit pada saat istirahat.
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/palliative
1. Apa Penyebabnya :
Pasien mengalami lemah lengan dan tungkai kanan, bibir miring ke kanan dan
lidah kaku secara tiba-tiba 1 hari sebelum masuk rumah sakit pada saat istirahat.
20
Universitas Sumatera Utara
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
:
Pasien dibawa ke rumah sakit H.Adam Malik oleh keluarga.
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
Pasien merasakn nyeri dibagian kepalanya.
2. Bagaimana dilihat
Pasien tampak lemah namun masih sadar.
C. Region
1. Dimana lokasinya
Tidak ada lokasi nyeri
2. Apakah menyebar
Tidak.
D. Severity
Akibat penyakit yang diderita pasien, pasien mengalami gangguan terhadap
aktivitasnya.
E. Time
Pasien mengatakan pasien merasakn sakit kepala sekitak 5 detik.
IV.
RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi kurang lebih 1 tahun yang lalu
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Apabila hipertensi kambuh, pasien minum captopril.
C. Pernah dirawat/dioperasi
Sebelumnya pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit.
D. Lama dirawat
E. Alergi
Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan maupun obat-obatan.
F. Imunisasi
-
21
Universitas Sumatera Utara
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Orang tua pasien sudah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.
Riwayat hipertensi (-)
B. Saudara kandung
Pasien anak ke 4 dari 6 bersaudara. Riwayat hipertensi (-)
Penyakit keturunann yang ada
Pasien mengatakan bahwa tidak ada penyakit keturunan dalam keluarga.
C. Anggota keluarga yang meninggal
Orang tua pasien.
D. Penyebab meninggal
Karena sudah tua, penyakit tidak jelas.
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Pasien mengatakan penyakitnya bisa disembuhkan.
B. Konsep Diri
1. Gambaran diri
: Pasien dapat menerima gambaran dirinya.
2. Ideal diri
: Pasien ingin cepat sembuh dan beraktivitas
kembali.
3. Harga diri
: Pasien merasa rendah diri dengan keadaannya.
4. Peran diri
: Peran pasien sebagai ibu dan istri berubah
akibat proses penyakitnya
5. Identitas
: Pasien merupakan seorang ibu di keluarganya.
C. Keadaan emosi
Keadaan emosi pasien stabil. Pasien dapat mengontrol emosi dan mengungkapkan
emosi dengan baik.
D. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti :
Bagi pasien orang yang berarti bagi dirinya adalah keluarganya, isitrinya,
anaknya, cucunya.
22
Universitas Sumatera Utara
2. Hubungan dengan keluarga :
Hubungan pasien dengan keluarga terjalan dengan baik dan haromis. Hal ini
dapat dibuktikan dengan adanya dukungan dari keluarga dan selama pasien
dirawat di rumah sakit selalu ada keluarga yang menunggu pasien.
3. Hubungan dengan orang lain :
Hubungan pasien dengan orang lain terjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan
dengan mampunya pasien bersosialisasi dengan sesama penghuni kamar III2
Rindu A4 RSUP H. Adam Malik, Medan.
4. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Karena penyakit yang dideritanya, pasien mengalami kesulitan dalam
berbicara. Sehingga hal ini menghambat pasien dalam berinteraksi dengan
orang lain
E. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan :
Pasien menganut agama Islam dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Pasien mengatakan penyakitnya akan disembuhkan Tuhan.
2. Kegiatan ibadah :
Untuk sementara ini kegiatan ibadah pasien tidak dapat dilakukan sebagaimana
mestinya dikarenakan penyakit yang diderita pasien. Untuk kegiatan Shalat dan
lainnya hanya dilakukan pasien jika ia merasa cukup kuat.
VII.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Pasien sadar dan tampak lemah.
B. Tanda-tanda vital
1. Suhu tubuh
: 37oc
2. Tekanan darah
: 130/80 mmHg
3. Nadi
: 88 x/menit
4. Pernafasan
: 24 x/menit
5. Skala nyeri
:0
6. TB
: 160 cm
7. BB
: 60kg
23
Universitas Sumatera Utara
C. Pemeriksaan head to Toe
1. Kepala dan rambut
− Bentuk
− Ubun-ubun
− Kulit kepala
: Simetris
: Letak ditengah, tidak ada nyeri tekan.
: Bersih.
2. Rambut
−
−
−
Penyebaran dan keadaan rambut
: Warna rambut hitam.
Bau
: Tidak ada bau tidak sedap.
Warna kulit
: Putih kecoklatan.
3. Wajah
− Warna kulit
: Kecoklatan
− Struktur wajah
: Bentuk wajah oval, simetris.
4. Mata
−
Kelengkapan dan kesimetrisan
: Kedua
mata
lengkap
dan
keduanya simetris, pergerakan
−
−
−
−
−
−
bola mata normal
Palpebra
: Normal
dan
tidak
ada
pembengkakan
Konjungtiva dan sclera
: Konjungtiva
tidak
anemis,
Sklera tidak ikterik.
Pupil
: Isokor kanan dan kiri masingmasing 3mm
Cornea dan iris
: Kornea
bening.refleks
terhadap cahaya(+)
Visus
: Tidak dikaji.
Tekanan bola mata
: Tidak dikaji.
5. Hidung
−
−
−
Tulang hidung dan posisi septum nasi
: Normal, simetris, tidak ada
kelainan
Lubang hidung
: Normal, simetris, tidak ada
polip.
Cuping hidung
: Tidak ada pernafasan cuping
hidung.
24
Universitas Sumatera Utara
6. Telinga
−
−
−
−
Bentuk telinga
: Bentuk daun telinga normal,
simetris,
Ukuran telinga
: Normal
Lubang telinga
: tidak ada serumen
maupun
cairan.
Ketajaman pendengaran
: Normal dan dapat mendengar
dengan baik.
7. Mulut dan faring
−
Keadaan bibir
: Mukosa bibir lembab, tidak
pecah-pecah, tidak ada tanda
−
sianosis.
Keadaan gusi dan gigi
: Gigi
kurang
berwarna
−
−
bersih,
pink,
tidak
gusi
ada
pendarahan pada gusi.
Keadaan lidah
: Saat dijulurkan lidah deviasi ke
kanan
Orofaring
: Normal
8. Leher
−
−
−
−
−
−
Trachea
: Normal,
tidak
ada
massa
ataupun nyeri tekan.
Thyroid
: Tidak
ada
pembengkakan
kelenjar thyroid.
Suara
: Suara tidak jelas, ada gangguan
komunikasi
Kelenjar limfe
: Tidak ada pembesaran kelenjar
limfe
Vena jugularis
: Teraba, kuat, teratur.
Denyut nadi karotis
: Teraba, kuat, teratur.
9. Pemeriksaan integument
−
−
Kebersihan
: Bersih,
Kehangantan
: Hangat, suhu permukaan kulit
37oc
25
Universitas Sumatera Utara
−
−
Warna
: Kecoklatan
Turgor
: Ringan (kembali < 2 detik).
−
Kelembapan
: Lembab.
Kelainan pada kulit
: Tidak ada kelainan pada kulit.
−
10. Pemeriksaan payudara dan ketiak
−
−
−
−
−
Ukuran dan bentuk
: Tidak dikaji.
Warna payudara dan aerola
: Tidak dikaji.
Kondisi payudara dan putting
: Tidak dikaji.
Produksi ASI
: Tidak dikaji.
Aksila dan klafikula
: Tidak dikaji.
11. Pemeriksaan thorak/dada
−
−
−
Inspeksi thorak
: Normal
Pernafasan
: Frekuensi
nafas
24
x/menit,irama teratur
Tanda kesulitan bernafas
: tidak ada tanda-tanda kesulitan
bernafas.
12. Pemeriksaan paru
−
−
−
Palpasi getaran suara
: Normal
dan
getaran
suara
teraba.
Perkusi
: Resonan.
Auskultasi
: Suara nafas ronchi (-), suara
ucapan
kurang
jelas,
suara
tambahan tidak ada.
13. Pemeriksaan jantung
−
Inpeksi
: Tidak
ada
pembengkakan
jantung
− Auskultasi
: Bunyi jantung normal Lub-Dub
− Perkusi
: Dullness
− Palpasi
: Tidak ada pulsasi
26
Universitas Sumatera Utara
14. Pemeriksaan abdomen
−
−
−
Inspeksi
: Bentuk
simetris,
cekung,
terlihat
pulsasi
aorta
abdominalis.
Auskultasi
: Bunyi peristaltik usus 7 x/menit
Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
benjolan atau teraba massa
abnormal, tidak asites, tidak ada
pembengkakan hepar.
15. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya
− Genitalia
: Tidak dikaji
− Anus dan perineum
16.
: Tidak dikaji
Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas : Otot
simetris,
sianosis
tidak
pada
ada
perifer
ekstremitas , kekuatan otot 0,
tidak ada edema.
17. Fungsi neurologi :
GCS =10
E=4 M=1 V=5
Nervus cranialis :
N. I (olfaktorius)
: pasien
memiliki
penciuman
yang baik
N.II (optikus)
: pasien
memiliki
penglihatan
yang baik.
N.III (okulomotorius)
: pasien
dapat
menggerakkan
kelopak mata ke atas, pupil
isokor
N.IV (trochlearis)
: pasien
dapat
menggerakkan
mata ke bawah dan ke dalam.
N.V (trigeminus)
: pasien dapat membuka dan
menutup
mulut,
dapat
mengunyah tetapi tidak dapat
maksimal.
27
Universitas Sumatera Utara
N.VI (abducent)
: pasien
dapat
menggerakkan
mata ke lateral.
N.VII (facialis)
: sudut mulut pasien tertarik ke
kanan.
N.VIII (vestibulocochlearis)
: pasien memiliki pendengaran
yang normal.
N.IX (glosofaringeus)
: pasien dapat merasa dengan
baik.
N.X (Vagus)
: rileks kurang menelan pasien
baik.
N.XI (accesorius)
: pasien tidak dapat mengangkat
bahu sebelah kanan dengan
baik.
N.XII (hipoglosus)
: pasien menjulurkan lidah, lidah
deviasi ke kanan.
18. Fungsi motorik :
Pasien tidak dapat berjalan dengan baik. Derajat kekuatan motorik
ekstremitas kanan atas dan kanan bawah 0 (otot sama sekali tidak mampu
bergerak) kekuatan otot dinilai dri 0-5, sementra ekstremitas yang lain
masih berfungsi dengan baik dengan kekatan otot 5 ( kekuatan masih utuh).
19. Fungsi sensorik:
Di bagian tungkai kanan dan kaki kanan pasien tidak dapat mengidentifikasi
sentuhan, tes tajam tumpul, panas dingin dan getaran.
VIII.
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Pola Makan dan Minum
− Frekuensi makan sehari
: 3 x/hari
− Nafsu/selera makan
: Selera makan pasien berkurang
− Nyeri ulu hati
: Tidak ada nyeri ulu hati
− Alergi
: Tidak ada riwayat alergi
− Mual dan muntah
: Pasien tidak ada merasa mual dan
muntah
− Waktu pemberian makan
: Sesuai dengan jam makan rumah sakit,
pagi hari pukul 07.00 WIB, siang hari
28
Universitas Sumatera Utara
pukul 12.30 WIB, malam hari pukul
18.00 WIB
− Jumlah dan jenis makan
: 1 porsi dan menu biasa
− Waktu pemberian cairan/minum : Pasien minum sehabis makan, setiap kali
haus dan pemberian cairan intravena
R.Sol 20 tetes/menit.
− Masalah makan dan muinum
: Pasien tidak mamapu mengunyah secara
maksimal.
2. Perawatan Diri/Personal Hygiene
− Kebersihan tubuh
: Tubuh pasien bersih, pasien di lap
dengan waslap dan air hangat 2x/hari
oleh perawat dan keluarga.
− Kebersihan gigi dan mulut
: Mulut dan gigi pasien bersih, pasien
menyikat gigi 2 kali sehari dibantu
−
perawat dan keluarga.
Kebersihan kuku kaki dan tangan: Kuku kaki dan tangan pasien bersih
karena dipotong seminggu sekali oleh
keluarga.
3. Pola Kegiatan/Aktifitas
Kegiatan
Mandiri
Sebahagian
Mandi
Total
Makan
BAB
BAK
Ganti pakaian
Untuk aktifitas ibadah, selama sakit kegiatan ibadah pasien terhambat seperti
halnya shalat, tidak sebagaimana mestinya.
29
Universitas Sumatera Utara
4. Pola Eliminasi
BAB
− Pola BAB
: Pasien BAB 1 x/hari, biasanya pagi hari
di kamar mandi.
− Karakter feses
: Konsistensi semi padat.
− Riwayat perdarahan
: Tidak pernah
− BAB terakhir
: Sehari sebelum tanggal pengkajian (16
Juni 2013)
− Diare
: Sedang tidak diare
− Penggunaan laktasif
: tidak ada penggunaan laktasif.
BAK
−
Pola BAK
: Pasien mengguanakn pispot.
−
Karakter urin
: Berwarna kuning, cair, berbau khas.
Nyeri saat BAKaq
: Tidak ada nyeri saat BAK
−
Penggunaan diuretic
: Tidak ada penggunaan diuretic.
−
−
Riwayat penyakit ginjal dan saluran kemih
: Tidak ada riwayat penyakit
ginjal dan saluran kemih.
30
Universitas Sumatera Utara
Lempira 2
ANALISA DATA
Tabel 2.3 Analisa Data
No
Data
Masalah keperawatan
1.
Data Subjektif:
Gangguan mobilitas fisik
Pasien mengatakan tangan kanan dan
kaki
kanan
lemah,
sulit
untuk
digerakkan.
Data Objektif :
- Derajat kekuatan otot ekstremitas
kanan bawah dan atas 0 (sama sekali
tidak mampu bergerak).
- Tanda-tanda vital:
TD: 130/80 mmHg
HR: 88x/i
RR: 24x/i
T : 37ºC
- terdapat gangguan pada nervus :
N.V (trigeminus): pasien dapat
membuka
dan
menutup
mulut,tetapi tidak maksimal.
- N.VII (facialis) : sudut mulut pasien
tertarik ke kliri.
- N.XI (accesorius) : pasien tidak dpt
mengangkat bahu kanan dengan baik.
31
Universitas Sumatera Utara
2.
Data Subjektif:
Gangguan komunikasi verbal
Pasien mengatakn agak kesulitan
berbicara akibat dari strokenya.
Data objektif:
Pasien tampak keseringan diam.
Karena
fungsi
N.VII
(facialis)
terganggu.
3.
Data Subjektif:
Gangguan pemenuhan ADL
Pasien mengatakan lemah dan susah
untuk beraktivitas
Data Objektif:
− Kebutuhan ADL (makan, minum,
BAB/BAK, mandi, ganti pakaian
dibantu
oleh
perawat
dan
keluarga.
− Klien tampak lemas.
− Tanda-tanda vital:
TD: 130/80 mmHg
HR: 88x/i
RR: 24x/i
T : 37ºC
− N.XI( accesorius) :pasien tidak
dapat mengangkat bahu sebelah
kanan dengan baik
32
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3
Catatan Perkembangan
Tabel 2.4 catatan perkembangan
Hari/
No.
Tanggal
Dx
Senin, 17
1.
juni 2013
jam
Implementasi keperawatan
Evaluasi (SOAP)
20.00- - melakukan pengkajian data pasien.
S ; pasien tampak lemah.
08.00
- mengukur vital sign.
O : TD: 130/80 mmHg
WIB
-memberikan ijeksi citocolin 1mg/12
RR: 24x/i
jam.
HR: 88x/i
T: 37ºC
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan.
2.
- mengkaji tepe/derajat disfungsi
S:-
komunikasi (seperti memahami
O:
pembicaraan.
− Pasien
- bebicara kepada pasien secara
berbicara
perlahan.
perlahan.
− Pasien
dapat
dapat
mengucapkan
kata-kata
sederhana.
A
:
masalah
teratasi
sebagian
P : intervensi dilanjutkan.
3
- memnbantu pasien memenuhi ADL
(BAK).
S : keluarga pasien
mengatakan pasien tidak
-membant pasien memenuhi ADL
(mandi).
dapt memenuhi ADL ( BAK,
mandi).
33
Universitas Sumatera Utara
O : personal hygiene pasien
tidak terpenuhi.
A : masalah blum teratasi
P : intervensi dilnjutkan.
selasa, 18
1.
juni 2013
20.00- - mengukur vital sign
S : pasien mengatakan
08.00
TD: 130/80 mmHg
lemah lenagn kanan dan
WIB
RR: 24x/i
tungkai kanan berkurang.
HR: 88x/i
O : TD: 130/80 mmHg
RR: 24x/i
T: 37ºC
- memberikan injeksi citocolin
HR: 88x/i
1mg/12 jam.
-mengubah posisi pasien tiap @ jam
T: 37ºC
A : masalah belum teratasi
sebagian
sekali.
- mengajarkan latihan ROM pasif.
P : intervensi dilanjutkan.
- berbicara dengan pasien secara
S : keluarga pasien
perlahan.
mengatakan pasien sulit
-menganjurkan keluarga untuk tetap
untuk bicara.
berkomunikasi dengan pasien.
O : pasien terdengar putus-
- mengantisipasi setiap kebutuhan
putus dalam berbicara.
pasien saat berkomunikasi.
A : masalah belum teratasi
2.
P : intervensi dilanjutkan.
S : keluarga pasien
mengatakan pasien tidak
3.
-membantu pasien menuhi ADL
dapt memenuhi ADL ( BAK,
(BAK)
mandi).
- membantu pasien memenuhi
O : personal hygiene pasien
kebutuhan ADL ( mandi).
tidak terpenuhi.
-melibatkn keluarga pasien dalam
A : masalah blum teratasi
pemenuhan ADL.
P : intervensi dilnjutkan.
34
Universitas Sumatera Utara
Rabu, 19
1.
juni 2013
20.00- - mengkaji kemampuan pasien
S : pasien mengatakan
08.00
tentang mobiliosasi (meminta pasien
belum dapat menggerakkan
Wib
menggerakkan tangannya).
tangannya sendirian.
-melatih ROM pasif.
O : pasien tamapak ingin
-mengubah posisi pasien setiap 2
sekali menggerakkan tangan
jam sekali.
nya
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilnjutkn.
2.
- melati pasein berkominikasi dengan
S:-
pasien secara perlahan.
O:
-mengevaluasi respon pasien dengan
− Pasien
komunikasi perlahan
dapat
berbicara
perlahan.
− Pasien
dapat
mengucapkan
kata-kata
sederhana.
A
:
masalah
teratasi
sebagian
P : intervensi dilanjutkan.
S : keluarga pasien
3.
-Membantu kebutuhan ADL pasien
(BAK).
mengatakan pasien tidak
dapt memenuhi ADL ( BAK,
- memenuhi kebutuhan ADL pasien
( mandi).
mandi).
O : personal hygiene pasien
tidak terpenuhi.
A : masalah blum teratasi
P : intervensi dilnjutkan.
35
Universitas Sumatera Utara
Kamis, 20
1.
juni 2013
14.00- - mengkaji status kekuatan otot
S : pasien masih kelihatan
20.00
lengan atas dan tungkai bawad
lemah
Wib
dengan cara mengangkat kaki dan
O : Derajat kekuatan
tagan pasien.
motorik ekstremitas kanan
- mengukur TTV
atas dan kanan bawah 0
-mengontrol keluarga dalam
(otot sama sekali tidak
memberikan latihan ROM pasif pada
mampu bergerak) kekuatan
pasien.
otot dinilai dri 0-5.
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dihentikan.
2.
- Berkomunikasi dengan pasien
S : pasien mengatak sudah
secara perlahan untuk melatih
tidak sulit lagi bebicara.
komunikasi pasien.
O : pasien tnpak senang
- menganjurkan keluarga untuk tetap
A : masalah teratasi
berkomunikasi dengan pasien.
sebagian
P : intervensi dihentikan.
3.
Membantu pasien dalam
S : keluarga pasien
pemenuhan ADL (makan)
mengatakan pasien tidak
- membantu klien dalam pemenuhan
dapt memenuhi ADL (
ADL (BAK)
makan secaramandiri).
O : personal hygiene pasien
tidak terpenuhi.
A : masalah blum teratasi
P : intervensi dilnjutkan.
36
Universitas Sumatera Utara