perubahan izin lingkungan ary sudijanto
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Deputi I Bidang Tata Lingkungan Asdep Kajian Dampak Lingkungan
Per ubahan Izi n Li ngkungan
Pedoman
Sesuai dengan PP No. 27 Tahun 2012
Ir. Ary Sudijanto, MSE
(2)
EPI 2012
menempatkan
INDONESIA berada
di Peri ngkat 74
dari 132 Negara,
Peri ngkat
terbawah di Asi a
Tenggara
Yal e: Envi ronmental Per for mance Index – Ranki ng & Score
Sumber: Emerson, J.W., A. Hsu, M.A. Levy, A. de Sherbinin, V. Mara, D.C. Esty, and M. Jaiteh. 2012.
2012 Environmental Performance Index and Pilot Trend Environmental Performance Index. New Haven: Yale Center for Environmental Law and Policy
(3)
No Sumber Degradasi Lingkungan (Source of Degradation)
Ongkos Ekonomi (Economic Cost) (Dalam USD Billion, 2007)
Kehilangan PDP Tahunan (Annual GDP Loss) dalam (%)
1. Perubahan Iklim (Climate Change) Meningkat Sepanjang Waktu
2,5-7,0 2. Air bersih dan Sanitasi (Water, Sanitation
& Hygiene
7,7 2
3. Pencemaran Udara Ambient (Outdoor Air Pollution)
3,9 0,9
4. Pencemaran Udara dalam Ruangan (Indoor Air Pollution)
1,6 0,4
5. Kerusakan Hutan (Forest Degradtion) N/a N/a
6. Kerusakan Tanah (Soil Degradation) 0,56 (Jawa 1985) 0,13* 7. Pesisir Laut (Coastal & Marine
Environment)
N/a N/a
* Updated from 1985 estimate using GDP defl ator of 172 (1985 = 100)
Sumber: Josef Leitmann et al. 2009. Investing in a More Sustainable Indonesia: Country Environmental Analysis. CEA Series, East Asia and Pacifi c Region. Washington, DC: World Bank.
Studi Bank Dunia yang dirilis oleh Leitmenn et al (2009):
Degradasi Lingkungan telah menggerus
5 % PDB Indonesia
Degr adasi Li ngkungan Hi dup Mengger us Pr oduk Dom esti k Br uto (PDB)
Indonesi a
(4)
Pasal 33 ayat 4 UUD 1945
:
“
Perekonomian nasional
diselenggarakan
berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan
, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional
Instr umen PPLH: Tool s for Sustai nabl e Devel opment
UUD 19 45 Pasal 28 H ayat (1)
:
“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan
batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat
...”
Kual i tas Li ngkungan Hi dup
Kegi atan Ekonomi
Sosi al
Sustai nabl e Gr owth wi th Equi t y
KLHS
Ta ta rua ng
AMDAL
Per i zi nan
UKL-UPL
KBKL
BML
Instrum e n e ko no m i LH
A ud it LH
A RLH
A ng g a ra n b e rb a sis LH
PUU b e rb a sis LH
Instrum e n la in se sua i ke b utuha n
(5)
1982
1997
2009
UU Lingkungan
Hidup
Peraturan
Pemerintah
tentang AMDAL
1986
1993
1999
2010
5
tonggak awal
(PP Nomor 29
tahun 1986)
Pengembangan
(PP Nomor 51 tahun 1993
Perbaikan
(
PP Nomor 27
tahun 1999)
revitalisasi
2012
PP Nomor 27 tahun 2012:
Integrasi Izin Lingkungan
dalam Proses Amdal &
UKL-UPL &
Streamlining
UU 4/1982
UU 23/1997
UU 32/2009
Inovasi Kebi j akan
:
PP No 27/2012
Merupakan PP
Generasi Ke-4
(empat)
yang mengatur tentang
(6)
KLHS
Ta ta rua ng
A MDA L
Pe rizina n
UKL- UPL
Krite ria b a ku
ke rusa ka n LH
Ba ku m utu LH
Instrum e n
e ko no m i LH
A ud it LH
A na lisis risiko LH
A ng g a ra n
b e rb a sis LH
PUU b e rb a sis LH
Instrum e n la in
se sua i ke b utuha n
Instrumen Pencegahan Pencemaran dan/ atau
Kerusakan Li ngkungan Hi dup (UU 32/ 2009)
Sumber:Pasal 14 UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
Amdal
bukan
sebagai
alat serbaguna
yang dapat menyelesaikan segala persoalan
lingkungan hidup. Efektivitas amdal sangat ditentukan oleh pengembangan berbagai
instrument lingkungan hidup lainnya
(7)
INVENTARISASI LH
INVENTARISASI WILAYAH
EKOREGION RPPLH
KLHS [daya dukung KLHS
Baku Mutu Lingkungan
Fungsi Lingkungan
AMDAL /UKL-UPL
Analisis Risiko Lingkungan
KONSERVASI /
PENCADANGAN PEMANFAATAN
PENGAWASAN
(8)
Semangat PP NO. 27 Tahun 2012 tentang Izi n Li ngkungan
1. Menghindari terjadinya birokrasi baru
. Dalam PP ini,
Izin lingkungan diintegrasikan ke dalam proses Amdal
dan UKL-UPL;
2. Pelaksanaan Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan
harus lebih
streamlining
dan
bermutu
, serta menuntut
profesionalisme
,
akuntabilitas
dan
integritas
semua
pihak;
3. Kaidah Amdal sebagai
Kajian Ilmiah;
4. Penegakan hukum
atas pelanggar Amdal-UK-UPL dan
Izin Lingkungan;
5. Memperkuat
Akses Partisipasi Masyarakat;
6. Mengubah Mindset
Seluruh Pemangku Kepentingan;
7. Izin Lingkungan = Filter Investasi Hijau
(9)
Pener apan dan Keter kai tan Instr umen PPLH Mul ai dar i Hul u-Hi l i r
PengembanganKRP
Usaha/ Kegiatan Tahap Perencanaan Usaha/ Kegiatan Tahap
Pra-Konstruksi, Konstruksi &Operasi Usaha/ Kegiatan Tahap Pasca Operasi
RPPLH KLHS RTRW/ RDTR Pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan atau Pelepasan Kawasan HPK izin Usaha dan/atau kegiatan ARLH
Hasil ERA merupakan bagian dari Amdal
Penutupan Usaha dan/atau Kegiatan Impl ementasi Izi n Li ngkungan &
Izi n PPLH ser ta Continuous Improvement Audi t LH ARLH Pengawasan Li ngkungan Hi dup
ARLH Tata Ruang
Paska Usaha/ Kegi atan Pencana Penutupan Usaha dan/atau kegiatan serta Persetujuannya Pemanfaatan Ruang Paska Usaha/Kegiatan Penegakan Hukum
Li ngkungan Hi dup Daya Dukung &
Daya Tampung Li ngkungan
Hi dup
ARLH
Izi n PPLH
Instr umen
Ekonomi LH Instr umen Ekonomi LH Instr umen Ekonomi LH Instr umen Ekonomi LH
Tata Ruang BML KBKL Penaatan BML KBKL Rencana Usaha dan/atau kegiatan Am dal atau UKL-UPL Izi n Li ngkungan
(10)
PERIZINAN LINGKUNGAN
•
Izi n l i ngkungan
:
•
Izi n perl i ndungan dan
pengel ol aan
l i ngkungan hi dup
(PPLH)
Usaha dan/ atau
Kegi atan
(11)
1. Izin yang diberikan
kepada
setiap orang
2. yang melakukan usaha
dan/atau kegiatan
wajib
Amdal
atau
UKL-UPL
3. dalam rangka
Perlindungan dan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
4. sebagai prasyarat untuk
memperoleh
izin usaha
dan/atau kegiatan
Izi n Li ngkungan
Penger ti an dan Konsep Dasar Izi n Li ngkungan
Instrumen tata
usaha negara
untuk
pengendalian
pencemaran
dan/atau
kerusakan
lingkungan
Usaha dan/ atau Kegi atan
Kual i tas
Li ngkungan
(12)
Izi n Li ngkungan
Instrumen PPLH – Instumen penc egahan dan/ atau penc emaran l i ngkungan
hi dup
(Pasal 14 UU 32/2009)
Persyaratan untuk memperol eh Izi n Usaha
dan/ atau Kegi tan
(Pasal 40 ayat 1 UU 32/2009)
Payung Izi n PPLH
(Pasal 48 ayat 2 PP 27/2012)
Basi s pengem bangan envi r onm ental m anagem ent
system s (EMS), ter m asuk pel aksanaan Audi t l i ngkungan
(Kr i ter i a Audi t)
(Pasal 53 ayat 1 PP 27/2012)
Basi s pengawasan l i ngkungan hi dup terkai t
dengan ketaatan penanggung j awab
(Pasal 72 UU 32/2009)
Instrumen pengendal i an pemanfaatan ruang + PIBIB
(Morotori um)
Pasal 4 dan Pasal 14 ayat (2) dan ayat (3) PP 27/2012)
Basi s penyedi aan dana penj ami nan untuk
pemul i han fungsi l i ngkungan hi dup
(Pasal 55 UU 32/2009 danPasal 53 aayat (1) huruf C
PP 27/2012
Instrumen green banki ng
(Peraturan Bank Indonesia No. 7 tahun 2005)
Per anaan Instr umen Izi n Li ngkungan
a
b
c
d
e
f
g
(13)
IZIN
LINGKUNGAN
Izi n Li ngkungan: Produk Proses Amdal atau UKL-UPL
Usaha dan/ atau
Kegi atan Waj i b
AMDAL
Usaha dan/ atau
Kegi atan Waj i b
UKL/ UPL
Waj i b Memi l i ki
IZIN Usaha
dan/ atau
Kegi atan
Proses penyusunan
dan Penilaian Amdal
Proses penyusunan
dan Pemeriksaan
UKL-UPL
Catatan: Usaha dan/atau Kegiatan wajibSPPL tidak wajib memiliki izin lingkungan
Izi n
PPLH
1. Izin PPLH diterbitkan pada tahap operasional.
2. Izin PPLH diterbitkan berdasarkan
persyaratan dan kewajiban izin lingkungan yang harus ditaati oleh perusahaan
Izin PPLH
, antara lain:a. Izin pembuangan air limbah ke sungai; b. Izin pemanatan air
limbah untuk aplikasi ke tanah
c. Izin pembuangan air limbah ke laut
d. Izin injeksi air limbah e. Izin PLB3
Izin lingkungan
= diterbitkan pada
tarap perencanaan & persyaratan
untuk memperoleh izin usaha
dan/atau kegiatan
(14)
Penti ng untuk Di per hati kan!!!
SKKL
Izi n Li ngkungan
Peni l ai an Amdal Penyusunan
Amdal
Rekom endasi UKL_ UPL
Izi n Li ngkungan
Pemeri ksaan UKL-UPL Penyusunan
UKL-UPL
Pr oses yang Benar
Izin lingkungan wajib
diterbitkan bersamaan
dengan SKKL atau
Rekomendasi UKL-UPL
sejak PP 27/2013
diberlakukan (23 Feb 2012)
SKKL
Peni l ai an Amdal Penyusunan
Amdal
Rekomendasi UKL-UPL Pemeri ksaan
UKL-UPL Penyusunan
UKL-UPL
Pr oses yang SALAH
Izin lingkungan TIDAK
DITERBITKAN, walaupun
SKKL atau Rekomendasi
UKL-UPL sudah diterbitkan
Potensi Pelanggaran
Pasal
109 dan 111 ayat (2)
UU 32/2009
1. Tidak ada alasan untuk tidak menerbitkan Izin Lingkungan setelah berlakunya PP 27/2012.
2. PP 27/2012 telah menjelaskan proses penerbitan izin lingkungan yang diintegrasikan dengan proses Amdal atau UKL-UPL.
(15)
Izi n Usaha dan/ atau Kegi atan Izi n PPLH
Izi n Li ngkungan Pr oses
Peni l aan Amdal Renc ana Usaha
dan/ atau Kegi atan Pemrakarsa Pr oses Penyusunan Amdal
• Pel aksanaan Usaha dan/ atau Kegi atan
• Pel aksanaan Izi n Li ngkungan & Izi n PPLH
Penur unan Beban Penc emar an dan Laj u Ker usakan LH Penaatan ter hadap
BML & KBKL
Kual i tas Li ngkungan
Hi dup yang bai k dan
sehat
Pr oses Amdal & Izi n Li ngkungan
Pemrakarsa atau Pemegang Izin Komisi Penilai Amdal (KPA) dibantu oleh Sekretariat dan Tim Teknis KPA Diterbitkan oleh MENLH, Gubernur, atau
Bupati/Walikota
Diterbitkan oleh
MENLH, Gubernur, atau
Bupati/Walikota
Pengawasan Li ngkungan Hi dup &
Penegakan Hukum Li ngkungan
Dilakukan oleh
MENLH, Gubernur, atau
Bupati/ Walikota
Pemrakarsa
Masyarakat
(Pengumuman & Konsultasi Pubkik)
Penyusun Amdal bersertifikat kompetensi
(Perorangan atau LPJP) Masyarakat (Pengumuman Permohonan izin lingkungan) Masyarakat (Pengumuman izin lingkungan)
Pemrakarsa
adalah
setiap orang
atau
instansi pemerintah
yang bertanggung
jawab atas suatu usaha dan/atau
(16)
Pengajuan Penilaian Kerangka Acuan Penilaian KA oleh Sekretariat KPA Penyusunan Ker angka Ac uan (KA)
Penyusunan ANDAL dan
RKL-RPL
Pengajuan Permohonan Izin Lingkungan dan Penilaian ANDAL dan
RKL-RPL
Penerbitan: 1. Keputusan
Kelayakan Lingkungan; dan 2. izin Lingkungan Pengumuman dan Konsultasi Publik Keputusan Ketidaklayakan LH Layak Lingkungan Tidak Layak Lingkungan
Pem r akar sa Sekr etar i at KPA, Ti m Tekni s dan Kom i si Peni l ai Am dal
Menter i , guber nur, atau bupati / wal i kota
Pr oses Penyusunan dan Peni l ai an Amdal ser ta Pener bi tan SKKL & Izi n Li ngkungan
Penilaian KA oleh Tim Teknis
Penerbitan Persetujuan KA oleh Ketua
KPA
Peni l ai an Kerangka Ac uan
Peni l ai an ANDAL dan RKL-RPL
Penilaian ANDAL & RKL-RPL Sekretariat KPA Penilaian ANDAL & RKL oleh Tim Teknis Pengumuman Permohonan Izin Lingkungan Penilaian ANDAL & RKL-RPL oleh KPA Rekomendasi KPA SPT dari Pengumuman = 10 hari Kerja
30 hari kerja
75 hari kerja, termasuk 10 hari kerja SPT Pengumuman 10 hari
kerja
Pengumuman Izin Lingkungan
Paling lambat 5 hari kerja setelah diterbitkan 1
2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13 14a 14b 15 Satu surat permohonan
Ja sa Pe nila ia n Am da l dibeba nk a n ke pa da Pe m ra k a rsa – se sua i SBU /PN BP
Bia ya
Pe nyusuna n Am da l ole h Pe m ra k a rsa
Biaya Adm Penerbitan SKKL dan Izin Lingkungan dibebankan kepada Pemrakarsa sesuai PNBP
Integrasi Izin Lingkungan
dalam Proses AMDAL
(17)
1.
lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan;
2.
ringkasan dampak yang diperkirakan timbul;
3.
rencana pengelolaan dan pemantauan dampak
yang akan dilakukan oleh pemrakarsa dan pihak
lain;
4.
pernyataan penetapan kelayakan lingkungan;
5.
dasar pertimbangan kelayakan lingkungan;
6.
jumlah dan jenis izin PPLH yang diperlukan; dan
7.
tanggal penetapan Keputusan Kelayakan
Lingkungan Hidup
Muatan Keputusan kel ayakan
l i ngkungan hi dup
Sumber: Pasal 16 Peraturan MENLH 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
(18)
1. Dasar diterbitkannya izin lingkungan
berupa surat keputusan kelayakan
lingkungan;
2. identitas pemegang Izin Lingkungan
sesuai dengan akta notaris, meliputi:
a. nama perusahaan;
b. jenis usaha dan/atau kegiatan;
c. nama penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dan jabatan;
d. alamat kantor; dan
e. lokasi kegiatan;
3. deskripsi lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan
yang akan dilakukan;
4. persyaratan pemegang Izin Lingkungan
, antara lain:
a. persyaratan sebagaimana tercantum dalam RKL-RPL; dan
b. memperoleh Izin PPLH yang diperlukan;
c. persyaratan lain yang ditetapkan oleh Menteri, gubernur,
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
Muatan Izi n Li ngkungan untuk Rencana Usaha dan/ atau
Kegi atan Yang Waj i b Memi l i ki Amdal
Sumber: Pasal 17 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
(19)
5. kewajiban pemegang izin lingkungan
antara lain:
a. memenuhi persyaratan, standar, dan baku mutu lingkungan
dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
b. menyampaikan laporan pelaksanaan persyaratan dan
kewajiban yang dimuat dalam Izin Lingkungan selama 6 (enam)
bulan sekali;
c. mengajukan permohonan
perubahan Izin
Lingkungan
apabila direncanakan untuk melakukan
perubahan terhadap lingkup deskripsi rencana usaha dan/atau
kegiatannya; dan
d. kewajiban lain yang ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
Muatan Izi n Li ngkungan untuk Rencana Usaha dan/ atau Kegi atan Yang
Waj i b Mem i l i ki Lanj utan
Sumber: Pasal 17 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
(20)
6. hal-hal lain
, antara lain:
a. pernyataan yang menyatakan bahwa pemegang Izin Lingkungan dapat dikenakan
sanksi administratif apabila ditemukan pelanggaran sebagaimana tercantum
dalam Pasal 71 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan;
b. pernyataan yang menyatakan bahwa Izin Lingkungan ini dapat dibatalkan apabila
di kemudian hari ditemukan pelanggaran sebagaimana tercantum dalam Pasal
37 ayat (2) Undang-Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. pernyataan yang menyatakan bahwa pemegang izin lingkungan wajib
memberikan akses kepada pejabat pengawas lingkungan hidup untuk melakukan
pengawasan sesuai dengan kewenangan sebagaimana tercantum dalam Pasal 74
Undang-Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
7. masa berlaku Izin Lingkungan
, yang menjelaskan bahwa izin lingkungan ini berlaku
selama usaha dan/atau kegiatan berlangsung sepanjang tidak ada perubahan atas
usaha dan/atau kegiatan dimaksud; dan
8. penetapan mulai berlakunya Izin Lingkungan
Muatan Izi n Li ngkungan untuk Rencana Usaha dan/ atau Kegi atan Yang
Waj i b Mem i l i ki Am dal - Lanj utan
Sumber: Pasal 17 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
(21)
Izi n Usaha dan/ atau Kegi atan Izi n PPLH
Izi n Li ngkungan Pr oses
Pemer i ksaan UKL-UPL Renc ana Usaha dan/ atau Kegi atan Pemrakarsa Pr oses Penyusunan UKL-UPL
• Pel aksanaan Usaha dan/ atau Kegi atan
• Pel aksanaan Izi n Li ngkungan & Izi n PPLH
Penur unan Beban Penc emar an dan Laj u Ker usakan LH Penaatan ter hadap
BML & KBKL
Kual i tas Li ngkungan
Hi dup yang bai k dan
sehat
Proses UKL-UPL & Izi n Li ngkungan
Pemrakarsa atau Pemegang
Izin
MENLH, Gubernur, atau
Bupati/ Walikota
Diterbitkan oleh
MENLH, Gubernur, atau
Bupati/Walikota
Diterbitkan oleh
MENLH, Gubernur, atau
Bupati/Walikota
Pengawasan Li ngkungan Hi dup &
Penegakan Hukum Li ngkungan
Dilakukan oleh
MENLH, Gubernur, atau
Bupati/ Walikota Pemrakarsa Masyarakat (Pengumuman Permohonan izin lingkungan) Masyarakat (Pengumuman izin lingkungan)
Pemrakarsa
adalah
setiap orang
atau
instansi pemerintah
yang bertanggung
jawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan
yang akan dilaksanakan
(22)
Pem r akar sa
Menter i , guber nur, atau bupati / wal i kot a
Pr oses Penyusunan dan Pemer i ksaan UKL-UPL ser ta Pener bi tan SKKL & Izi n Li ngkungan
Penyusunan
UKL-UPL
Pem r akar sa
Pemer i ksaan Admi ni str asi
Per mohonan Izi n Li ngkungan dan Pemer i ksaan UKL/ UPL
Pemer i ksaan Substansi UKL/ UPL
Pener bi tan Rekomendasi Per setuj uan UKL-UPL &
Izi n Li ngkungan
Pengumuman Per mohonan Izi n Li ngkungan
Pengumuman Izi n Li ngkungan
Catatan: Jangka waktu Pemeriksaan Teknis UKL-UPL: 14 Har i Ker j a,
termasuk pengumuman permohonan izin lingkungan
DAN
tidak termasuk perbaikan/ penyempurnaan
Pemeriksaan UKL-UPL dan Penerbitan Rekomendasi UKL-UPL dapat dilakukan oleh:
a. Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri;
b. Kepala Instansi LH Provinsi; atau c. Kepala Instansi LH
Kab/Kota.
Pasal 40 PP 27/2012
Ja sa Pe m e rik sa a n U K L-U PL dibeba nk a n
ke pa da Pe m ra k a rsa – se sua i SBU /PN BP Bia ya
Pe nyusuna n U K L-U PL ole h Pe m ra k a rsa
Biaya Adm Penerbitan Rekomendasi UKL-UPL dan Izin Lingkungan dibebankan kepada Pemrakarsa (PNBP)
(23)
1. lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan;
2. ringkasan dampak yang diperkirakan timbul;
3. upaya pengelolaan dan pemantauan dampak
yang akan dilakukan oleh pemrakarsa dan pihak
lain;
4. pernyataan persetujuan UKL-UPL;
5. dasar pertimbangan persetujuan persetujuan
UKL-UPL;
6. jumlah dan jenis izin PPLH yang diperlukan; dan
7. tanggal penetapan rekomendasi UKL-UPL.
Muatan Rekomendasi Per setuj uan
UKL-UPL
Sumber: Pasal 27 ayat (3) Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
(24)
1. Dasar diterbitkannya izin lingkungan
berupa rekomendasi persetujuan
UKL-UPL;
2. identitas pemegang Izin Lingkungan
sesuai dengan akta notaris, meliputi:
a. nama perusahaan;
b. jenis usaha dan/atau kegiatan;
c. nama penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dan jabatan;
d. alamat kantor; dan
e. lokasi kegiatan;
3. deskripsi lingkup rencana usaha dan/atau kegiatan
yang akan dilakukan;
4. persyaratan pemegang Izin Lingkungan
, antara lain:
a. persyaratan sebagaimana tercantum dalam UKL-UPL; dan
b. memperoleh Izin PPLH yang diperlukan;
c. persyaratan lain yang ditetapkan oleh Menteri, gubernur,
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
Muatan Izi n Li ngkungan untuk Rencana Usaha dan/ atau
Kegi atan YANG Waj i b Memi l i ki UKL-UPL
Sumber: Pasal 28 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
(25)
5. kewajiban pemegang izin lingkungan
antara lain:
a. memenuhi persyaratan, standar, dan baku mutu lingkungan
dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
b. menyampaikan laporan pelaksanaan persyaratan dan
kewajiban yang dimuat dalam Izin Lingkungan selama 6 (enam)
bulan sekali;
c. mengajukan permohonan
perubahan Izin
Lingkungan
apabila direncanakan untuk melakukan
perubahan terhadap lingkup deskripsi rencana usaha dan/atau
kegiatannya; dan
d. kewajiban lain yang ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan
kepentingan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
Muatan Izi n Li ngkungan untuk Rencana Usaha dan/ atau Kegi atan Yang
Waj i b Mem i l i ki UKL-UPL- Lanj utan
Sumber: Pasal 28 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
(26)
6. hal-hal lain
, antara lain:
a. pernyataan yang menyatakan bahwa pemegang Izin Lingkungan dapat dikenakan
sanksi administratif apabila ditemukan pelanggaran sebagaimana tercantum
dalam Pasal 71 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan;
b. pernyataan yang menyatakan bahwa Izin Lingkungan ini dapat dibatalkan apabila
di kemudian hari ditemukan pelanggaran sebagaimana tercantum dalam Pasal
37 ayat (2) Undang-Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
c. pernyataan yang menyatakan bahwa pemegang izin lingkungan wajib
memberikan akses kepada pejabat pengawas lingkungan hidup untuk melakukan
pengawasan sesuai dengan kewenangan sebagaimana tercantum dalam Pasal 74
Undang-Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
7. masa berlaku Izin Lingkungan
, yang menjelaskan bahwa izin lingkungan ini berlaku
selama usaha dan/atau kegiatan berlangsung sepanjang tidak ada perubahan atas
usaha dan/atau kegiatan dimaksud; dan
8. penetapan mulai berlakunya Izin Lingkungan
Muatan Izi n Li ngkungan untuk Rencana Usaha dan/ atau Kegi atan Yang
Waj i b Mem i l i ki UKL-UPL - Lanj utan
Sumber: Pasal 28 Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian Dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan
(27)
Izi n Li ngkungan bagi Usaha dan/ atau Kegi atan yang tel ah
memi l i ki dokumen Li ngkungan sebel um PP 27/ 2012
di ter bi tkan
Dokumen lingkun
gan yang
telah mendapat
persetujuan
sebelum berlakunya PP ini,
dinyatakan tetap berlaku dan
dipersamakan sebagai izin
lingkungan
(28)
Peraturan MENLH Tentang Pedoman
Perubahan Izi n Li ngkungan
3
1
Pasal 40 ayat (3) UU No. 32 Tahun 2009
tentang PPLH
Pasal 50 dan 51 PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izi n Li ngkungan
Dalam hal usaha dan/atau kegiatan
mengalami perubahan, Penanggung
Jawab Usaha dan/atau Kegiatan
wajib Memperbarui Izin Lingkungan
Perubahan Usaha dan/ atau Kegi atan dan
Perubahan Izi n LIngkungan
1. jenis-jenis perubahan;
2. kriteria perubahan dan
jenis dokumen LH
3. Muatan dokumen LH
4. Tata cara
1. Lima jenis perubahan usaha
dan/atau kegiatan secara umum;
2. Mekanisme perubahan Izin
Lingkungan secara umum
Ketentuan Pasal 40 ayat (3) UU PPLH diterjemahkan dalam pasal 50 dan Pasal 51 PP Izin Lingkungandan akan dijabarkan secara rinci dalam Peraturan MENLH tentang Pedoman Perubahan Izin Lingkungan
1
(29)
Per ubahan Izi n Li ngkungan
Pemegang Izi n Li ngkungan
Perubahan Usaha dan/ atau
Kegi atan
Perubahan Izi n Li ngkungan
Pel aksanaan Perubahan Usaha dan/ atau Kegi atan Pemraksara yang
telah memiliki dokumen LH dan
Persetujuannya sebelum berlakunya PP 27/2012 Pemraksara yang telah memiliki dokumen LH dan
SKKL atau Rekomendasi
UKL-UPL dan Izin Lingkungan setelah berlakunya
PP 27/2012
1. Perubahan kepemilikan;
2. Perubahan pengelolaan & pemantauan LH; 3. Perubahan yang berpengaruh terhadap LH
(ada 9 Kriteria)
4. Perubahan Dampak/Risiko LH (Audit LH atau ARLH)
5. Rencana Usaha/Kegiatan tidak dilaksanakan setelah 3 Tahun Izin Lingkungan diterbitkan
1. Tanpa melalui penyusunan dokumen LH;
2. Dengan melalui penyusunan dokumen LH
a. Wajib Amdal: Amdal Baru (Pengembangan)
atau Adendum Andal & RKL-RPL;
b. UKL-UPL: UKL-UPL Baru Pengembangan atau
Amdal Baru Pengembangan
Perubahan Usaha dan/atau kegiatan tidak
dapat dilakukan sebelum diterbitkannya perubahan izin lingkungan, kecualai untuk perubahan kepemilikan
(30)
Per ubahan Pengel ol aan &
Pem antauan Li ngkungan
Per ubahan yang Ber pengar uh
ter hadap LH (9 Kr i ter i a)
Per ubahan Dam pak/ Resi ko LH (ERA/ Audi t LH]
Renc ana Usaha/ Kegi atan ti dak di l aksanakan setel ah 3 Tahun Izi n
Li ngkungan di ter bi tkan
Per ubahan Usaha
dan/ atau Kegi atan
Per ubahan Kepem i l i kan
1
2
3
4
5
Per ubahan SKKL Lapor an
Per ubahan
Am dal Bar u
Adendum Andal & RKL-RPL
Pener bi tan Per ubahan Izi n Li ngkungan
Per ubahan Izi n Li ngkungan untuk Usaha dan/ Kegi at an Waj i b Am dal
Sumber: Pasal 50-51 PP No. 27 Tahun 2012 Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib
mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan, apabila usaha dan/atau kegiatan yang telah memperoleh izin lingkungan direncanakan untuk
(31)
AMDAL
BARU
Adendum
Andal &
RKL-RPL
Perubahan Berpengaruh terhadap Li ngkungan Hi dup
Kata kunci “
BERPENGARUH
”
Hanya
rencana perubahan usaha dan/atau kegiatan
yang
BERPENGARUH
terhadap lingkungan
yang wajib mengajukan perubahan izin
lingkungan.
Kr i ter i a Per ubahan
yang l ebi h detai l
1. Alat-alat Produksi
2. Kapasitas Produksi
3. Spesifikasi teknik
4. Sarana Usaha dan/atau
kegiatan
5. Perluasan Lahan dan
Bangunan
6. Waktu dan Durasi Operasi
7. Usaha dan/atau Kegiatan
dalam Kawasan yang belum
dilingkup
8. Perubahan Kebijakan
Pemerintah
9. Perubahan LH yang mendasar
akibat peristiwa alam atau
akibat lain
a
b
Perubahan Usaha dan/ atau Kegi atan
Sumber: Pasal 50 ayat (2) huruf (c), ayat (4) dan ayat (8) PP No. 27 Tahun 2012
•
Definisi;
•
Besaran/
Skala
•
dll
UKL-UPL
BARU
(32)
BAB II
1
Jenis-jenis perubahan usaha dan/atau kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan izin lingkungan (5 JenisPerubahan Usaha dan/atau Kegiatan)
2
Kriteria
perubahan
usaha dan/atau
kegiatan dan
jenis dokumen
lingkungan
hidup yang
wajib disusun
BAB III
3
Muatan
dokumen
lingkungan
hidup untuk
Perubahan
Usaha
dan/atau
Kegiatan
BAB IV
4
Tata cara perubahan keputusan kelayakan lingkungan, perubahan rekomendasi UKL-UPL dan penerbitanperubahan izin lingkungan
BAB V
Konsep Rancangan Peraturan MENLH tentang
Pedoman Perubahan Izi n Li ngkungan
Pedoman perubahan izin lingkungan ini bertujuan
untuk menjabarkan lebih rinci mengenai:
(33)
Menteri , Gubernur, atau Bupati / Wal i kota sesuai kewenangannya
menerbi tkan
Perubahan Izi n Li ngkungan dari Pemegang i zi n “A” ke “B” [Tanpa Mekani sme Amdal / UKL-UPL]
Pemi l i k/
Penanggung Jawab Usaha dan/ atau
Kegi atan
“B”
Perubahan Kepemi l i kan Usaha dan/ atau Kegi atan
Usaha dan/ atau Kegi atan Pemi l i k/
Penanggung Jawab Usaha dan/ atau
Kegi atan
“A”
Permohonan Perubahan
Izi n Li ngkungan
(34)
Per ubahan Izi n Li ngkungan Pr oyek Ker j asam a Pem er i ntah Swasta (KPS)
Ker eta Api Ekspr es Bandar a (SHIA Rai l Li nk)
Kementeri an Perhubungan
Uni t Management Badan Usaha
Perubahan Izin Lingkungan karena terjadi
perubahan kepemilikan
1. Pemrakarsa rencana usaha
dan/atau kegiatan SHIA Rail
Link adalah Kementerian
Perhubungan
Amdal dan
Izin Lingkungan a.n.
Kemenhub;
2. Implementasi SHIA Rail
Link oleh Unit Management
Badan Usaha
Perubahan Izin Lingkungan
Pasal 50 ayat (1), ayat (2)
huruf a dan Pasal 51 ayat
(1) PP 27/2012
(35)
MENTERI
GUBERNUR
Bupati / Wal i kota
Laporan Perubahan
yang akan di renc anakan
Per ubahan Pengel ol aan dan Pemantauan Li ngkungan Hi dup
Eval uasi / Tel aahan
Pener bi tan Per ubahan Izi n Li ngkungan
Berpengaruh terhadap Li ngkungan
[sesuai mekanisme Pasal 50 ayat (2)
huruf (c) ]
Perubahan bentuk
pengelolaan dan
pemantauan yang
berpotensi menimbulkan
dampak lingkungan baru
Perubahan Pengel ol aan dan Pemantauan Li ngkungan Hi dup
Usaha dan/ atau Kegi atan
Perubahan bentuk pengelolaan dan pemantauan yang bertujuan perbaikan (continual improvement)
dan tidak menimbulkan dampak lingkungan baru.
(36)
Contoh Perubahan Pengel ol aan dan Pemantauan LH
Berpengaruh terhadap Li ngkungan
[sesuai mekanisme
Pasal 50 ayat (2)
huruf (c) ]
Rumah
Saki t
Li mbahMedi s Di ki ri m ke tempat l ai n
Rumah
Saki t
Li mbah
Medi s Insenerator
Laporan Renc ana Perubahan dal am
Laporan Pel aksanaan Izi n Li ngkungan
Rumah
Saki t
Ai r Li mbahIPAL
Rumah
Saki t
Ai r
Li mbah Modi fi kasi IPAL
Izin
PPLH
(37)
Jeni s per ubahan dan kr i ter i a per ubahan yang berpengaruh
ter hadap l i ngkungan hi dup
No Jenis Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan
Kriteria Perubahan
1. Perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang
berpengaruh terhadap lingkungan hidup
Perubahan mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses
produksi yang berpotensi menimbulkan dampak negatif lingkungan: a. Perubahan alat-alat produksi yang berpotensi merubah bahan
baku dan bahan penolong;
b. Perubahan alat-alat produksi yang berpotensi merubah dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan; dan/atau
c. Perubahan alat-alat produksi yang berpotensi menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian antara dampak lingkungan baru
dengan bentuk pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan yang dilakukan
2. Penambahan kapasitas produksi;
Penambahan jumlah produk yang dihasilkan dari proses produksi suatu usaha dan/atau kegiatan
3. Perubahan spesifikasi teknik yang
mempengaruhi lingkungan;
Perubahan yang antara lain meliputi perubahan desain; proses produksi; perubahan bahan baku; perubahan bahan penolong;
dan/atau perubahan penggunaan jenis sumber daya yang digunakan; yang berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan i.e. Perubahan jenis dan/atau karakteristik bahan baku, bahan
(38)
Lanj utan - Jeni s per ubahan dan kr i ter i a per ubahan yang ber pengar uh ter hadap l i ngkungan hi dup
No
Jenis Perubahan
Usaha dan/atau
Kegiatan
Kriteria Perubahan
4. Perubahan sarana
usaha dan/atau
kegiatan;
perubahan sarana pendukung yang membantu proses
produksi yang berpotensi menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan i.e. penambahan instalasi
pengolahan air bersih; penambahan sumber air bawah
tanah;
5. Perluasan lahan
dan bangunan
usaha dan/atau
kegiatan
Penambahan luasan lahan dan/atau bangunan yang
berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan
6. Perubahan waktu
dan durasi operasi
usaha dan/atau
kegiatan;
Perubahan berupa pengurangan atau penambahan
waktu dan/atau durasi kegiatan yang berpotensi
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
(39)
Lanj utan - Jeni s per ubahan dan kr i ter i a per ubahan yang ber pengar uh ter hadap l i ngkungan hi dup
No
Jenis Perubahan Usaha
dan/atau Kegiatan
Kriteria Perubahan
7.
Usaha dan/atau kegiatan di
dalam kawasan yang belum
tercakup dalam izin lingkungan;
Penambahan usaha dan/atau kegiatan baru dalam
sebuah kawasan, yang belum dikaji dalam
dokumen lingkungan sebelumnya
8.
Terjadinya perubahan kebijakan
pemerintah yang ditujukan dalam
rangka peningkatan perlindungan
dan pengelolaan lingkungan
hidup;
Perubahan antara lain mencakup perubahan
peraturan dan/atau NSPK yang diterbitkan oleh
pemerintah yang bertujuan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup i.e.
Perubahan baku mutu lingkungan dan kriteria
baku kerusakan
9.
Terjadi perubahan lingkungan
hidup yang sangat mendasar
akibat peristiwa alam atau karena
akibat lain, sebelum dan pada
waktu Usaha dan/atau Kegiatan
yang bersangkutan dilaksanakan
Terjadi perubahan rona lingkungan yang sangat
mendasar akibat terjadinya bencana alam atau
akibat lain yang menyebabkan pengelolaan
lingkungan hidup dalam kajian sebelumnya
menjadi tidak relevan dengan kondisi lingkungan
pascabencana dan pasca perubahan atas akibat
lain tersebut
(40)
Amdal , UKL-UPL dan Izi n Li ngkungan – Kawasan Industri
Kawasan Industri wajib memiliki
Amdal Kawasan
Kawasan Industri
Setiap Perusahan Industri dalam
Kawasan Industri wajib memiliki
UKL-UPL
Pasal 8 PP 27 Tahun 2012
:
Dalam menyusun dokumen
Amdal, Pemrakarsa wajib
menggunakan pendekatan
studi:
a. Tunggal,
b. Terpadu,
c. Kawasan
Termasuk Kawasan Industri
• Pasal 13 ayat (1) huruf a PP No. 27/2012: Kawasan Industri yang telah memiliki AmdalUsaha dan/atau kegiatan (Perusahan Industri) yang berdampak Penting terhadap LH dikecualikan dari kewajiban menyusun Amda;
• Pasal 13 ayat (1) PP No. 27/2012: usaha dan/atau kegiatan tersebut wajib menyusun UKL-UPL
berdasarkan dokumen RKL-RPL Kawasan Industri
(41)
Contoh Per ubahan Usaha dan/ atau Kegi atan di Kawasan Industr i
Kawasan Industri wajib memiliki
Amdal Kawasan
Kawasan Industri
Setiap Perusahan Industri dalam
Kawasan Industri wajib memiliki
UKL-UPL
Jenis Usaha dan/atau
Kegiatan (Perusahan
Industri) Baru yang belum
dilingkup dalam AMDAL
Kawasan Industri
Perubahan Keputusan Kelayakan LH Kawasan Industri:
1. Amdal Baru atau
2. Adendum Andal & RKL-RPL
Untuk Kawasan Industri
Perusahan Industri wajib
menyusun UKL-UPL
berdasarkan RKL-RPL
(42)
Per ubahan Dam pak Dan/ Atau Ri si ko Li ngkungan Hi dup Ber dasar kan
Hasi l Kaj i an Anal i si s Ri si ko Li ngkungan Hi dup (ARLH) Dan/ Atau Audi t
Li ngkungan Hi dup Yang Di waj i bkan
MENLH telah Menerbitkan Peraturan MENLH No. 03
Tahun 2013 tentang Audit Lingkungan Hidup
Ketentuan tentang ARLH masih berupa ketentuan yang
tercantum dalam UU 32/2009. PP tentang ARLH belum
diterbitkan (masih dalam draft RPP ARLH)
(43)
Perubahan Dampak dan/ atau
Ri si ko Li ngkungan
Hi dup
Usaha dan/ atau
Kegi atan
Perubahan Dampak dan/ atau Ri si ko LH
Audi t
Li ngkungan
Hi dup
Anal i si Ri si ko
Li ngkungan
Hi dup
AMDAL
BARU
Adendum
Andal &
RKL-RPL
a
b
UKL-UPL
BARU
(44)
Ti dak Di l aksanakannya Rencana Usaha Dan/ Atau
Kegi atan Dal am Jangka Waktu 3 (Ti ga) Tahun Sej ak
Di terbi tkannya Izi n Li ngkungan
Jenis perubahan yang dimaksud dalam kategori ini adalah
tidak adanya pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan sesuai
dengan deskripsi kegiatan yang tercantum dalam:
1. dokumen lingkungan hidup yang telah dinilai atau
diperiksa,
2. keputusan kelayakan lingkungan hidup/rekomendasi
persetujuan UKL-UPL dan izin lingkungannya yang
telah diterbitkan,
dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun setelah izin lingkungan
diterbitkan
(45)
No Jenis perubahan Usaha dan/atau Kegiatan
Ruang Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan
Di dalam dan/atau berbatasan dengan batas
proyek*
Di dalam wilayah
studi**
1. Perubahan dalam penggunaan alat-alat produksi yang
berpengaruh terhadap lingkungan hidup
√
x
2. Penambahan kapasitas produksi;
√
x
3. Perubahan spesifikasi teknik yang mempengaruhi
lingkungan;
√
x
4. Perubahan sarana usaha dan/atau kegiatan;
√
X
5. Perluasan lahan dan bangunan usaha dan/atau kegiatan.
√
x
6. Perubahan waktu dan durasi operasi usaha dan/atau
kegiatan;
√
x
7. Usaha dan/atau kegiatan di dalam kawasan yang belum
tercakup dalam izin lingkungan;
√
x
8. Terjadinya perubahan kebijakan pemerintah yang ditujukan dalam rangka peningkatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
√
√
9. Terjadi perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar akibat peristiwa alam atau karena akibat lain, sebelum dan pada waktu Usaha dan/atau Kegiatan yang bersangkutan dilaksanakan
√
x
10 Perubahan RKL-RPL
√
√
Jeni s Per ubahan Usaha dan/ atau Kegi atan ser ta r uang ter j adi nya
per ubahan usaha dan/ atau kegi atan
(46)
Kr i ter i a Per ubahan Usaha dan/ Atau Kegi atan dan Jeni s Dokum en LH
yang Waj i b Di susun untuk Usaha dan/ atau Kegi atan Waj i b Am dal
No Kri teri a Perubahan AMDAL BARU ANDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
1. Skala/Besaran
Rencana Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan
skala besaran rencana perubahan usaha dan/atau kegiatan tersebut
sama dengan atau lebih besar
dari skala besaran jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Amdal seperti tercantum dalam Lampiran 1 Peraturan Menteri Negara LingkunganHidup Nomor 05 Tahun 2012
skala besaran rencana perubahan usaha dan/atau kegiatan tersebut
lebih kecil dari skala besaran jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Amdal seperti tercantum dalam Lampiran 1
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012
2. Dampak penting yang ditimbulkan akibat rencana perubahan usaha dan/atau kegiatan
Rencana perubahan akan berpotensi menimbulkan
dampak penting baru
Tidak terdapat dampak penting baru atau dampak penting yang timbulakibat perubahan tersebut sudah dikaji dalam Amdal
sebelumnya
3. Batas wilayah studi Amdal
Rencana perubahan akan berpotensi mengubah batas wilayah studi
Rencanaperubahan dimaksud tidak mengubah batas wilayah studi
(47)
Konsep Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL
Dokumen addendum andal dan RKL-RPL terdiri atas 2 (dua) tipe:
Dokum en Adendum Andal
dan RKL-RPL Ti pe A
Dokum en Adendum Andal
dan RKL-RPL Ti pe B
Dokumen addendum yang
memerlukan
analisis dampak
lingkungan yang mendalam
(mengkaji perubahan besaran
dampak penting*)
Dokumen addendum yang tidak
memerlukan
analisis dampak
lingkungan yang mendalam
(tidak ada kajian perubahan
besaran dampak penting)
Keterangan:
*) rencana perubahan tidak menimbulkan dampak penting baru, melainkan hanya
merubah besaran dampak penting yang sudah dikaji sebelumnya saja
(48)
Lanj utan - Konsep Dokumen Adendum Andal dan RKL-RPL
Dokum en Adendum Andal dan RKL-RPL
Ti pe A
Dokum en Adendum
Andal dan RKL-RPL Ti pe B
1. Pendahuluan; (latar belakang, tujuan dan pelaksana studi)
2. Deskripsi kegiatan (kegiatan eksisting, rincian dampak yang dikelola sesuai dengan dokumen yang sebelumnya, evaluasi pelaksanaan RKL-RPL sebelumnya, dan rincian rencana perubahan)
3. Rona lingkungan hidup yang terkait dengan perubahan besaran dampak penting yang telah dikaji sebelumnya 4. Analisis perubahan dampak:
1. analisis perubahan besaran dampak penting yang telah dikaji sebelumnya dengan menggunakan metode sesuai yang telah disepakati pada dokumen amdal sebelumnya
2. Timbul tidaknya “dampak lainnya” yang baru, sebutkan;
3. Ada tidaknya perubahan besaran “dampak
lainnya”, sebutkan dampak apa saja yang berubah besarannya, seberapa besar perubahannya;
5. RKL-RPL
6. Daftar pustaka; dan 7. Lampiran
1. Pendahuluan; (latar belakang, tujuan dan pelaksana studi) 2. Deskripsi kegiatan (kegiatan
eksisting, rincian dampak yang dikelola sesuai dengan dokumen yang sebelumnya, evaluasi
pelaksanaan RKL-RPL sebelumnya, dan rincian rencana perubahan) 3. Analisis perubahan dampak:
1. Timbul tidaknya “dampak lainnya” yang baru, sebutkan; 2. Ada tidaknya perubahan
besaran “dampak lainnya”, sebutkan dampak apa saja yang berubah besarannya, seberapa besar
perubahannya; 4. RKL-RPL
5. Daftar pustaka; dan 6. Lampiran
(49)
Format Adendum ANDAL dan RKL-RPL Saat Ini
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang: i.e. alasan penambahan
kegiatan, arahan dari instansi lingkungan hidup, jenis dokumen LH yang telah dimiliki, kegiatan eksisting dan rencana penambahan sumur baru; 2. Tujuan dan Manfaat
3. Peraturan Perudang-Undangan
BAB II RENCANA KEGIATAN
1. Identitas Pemrakasrasa dan Penyusun Adendum ANDAL dan RKL-RPL;
2. Lokasi usaha dan/atau kegiatan;
3. Sejarah Pengembangan dan Kegiatan yang Telah Berjalan;
4. Kegiatan yang sedang berjalan (Eksisting) a. Produksi Lapangan
b. Proses Produksi Migas dan penyalurannya c. dst
d. Pengelolaan dan pemantauan LH yang sudah dilakukan
e. Perizinan
5. Rencana Kegiatan Tambahan
BAB III RONA LINGKUNGAN HIDUP AWAL 1. Komponen Geofisik-Kimia 2. Komponen Sosekbud
BAB IV RUANG LINGKUP STUDI (Hanya pada dampak dari rencana penambahan)
1. Dampak Penting yang Ditelaah; 2. Proses Pelingkupan
3. Identifikasi DampakPotensial 4. Evaluasi Dampak Potensial
5. Batas Wilayah Studi: Batas Andal dan RKl-RPL tambahan saja.
6. Batas Waktu Kajian
BAB V PRAKIRAAN DAN EVALUASI DAMPAK PENTING 1. Prakiraan Dampak penting (Dampak pemboran
terhadap penurunan kualitas air dan biota perairan, serta dampak kegiatan operasi produksi terhadap penurunan kualitas air dan dampak turunnya gangguan biota;
2. Evaluasi Dampak Penting
3. Telaahan Sebagai Dasar Pengelolaan 4. Rekomendasi Kelayakan Lingkungan
BAB VII RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
1. Jenis Dampak Penting Sama Seperti Pada Dokumen Lingkungan sebelumnya;
2. Rencana Pengelolaan LH
3. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
Contoh: Adendum ANDAL, RKL-RPL Kegiatan Pengembangan Lapangan Migas Berupa Penambahan Sumur-Sumur Baru di Wiayah Perairan Lepas Pantai Tenggara Sumatera Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta
(50)
Konsep Dasar Tata Cara Perubahan Izi n Li ngkungan untuk
Usaha dan/ atau Kegi atan Waj i b Amdal
1. Permohonan Arahan Perubahan Izin Lingkungan:Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan mengajukan permohonan arahan tindak lanjut perubahan izin lingkungan terkait dengan rencana perubahan usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan;
2. Proses Penapisan dan Pemberian Arahan Tindak Lanjut Perubahan Izin Lingkungan:Instansi lingkungan hidup dengan bantuan tim teknis KPA atau pakar terkait melakukan telaahan terhadap rencana perubahan usaha dan/atau kegiatan serta memberikan arahan tindak lanjut proses perubahan izin lingkungan*)
3. Penyusunan Amdal Baru atau ADENDUM ANDAL dan RKL-RPL: Penangggung jawab usaha dan/atau kegiatan menyusun dokumen lingkungan (Amdal Baru atau Adendum Andal dan RKL-RPL) sesuai dengan arahan tindak lanjut proses perubahan izin lingkungan
4. Permohonan Izin Lingkungan dan Penilaian Dokumen LH: Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan mengajukan perubahan izin lingkungan dan penilaian Amdal Baru atau Adendum Andal dan RKL-RPL;
5. Penilaian Dokumen Lingkungan Hidup: Tim Teknis dan/atau KPA melakukan penilaian Amdal Baru atau Adendum ANDAL dan RKL-RPL;
6. Penerbitkan Keputusan Perubahan SKKL dan Perubahan Izin Lingkungan: Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenanganya menerbitkan perubahan keputusan kelayakan lingkungan dan perubahan izin lingkungan
Catatan: *) Arahan tindak lanjut dapat berupa arahan perubahan izin lingkungan tanpa melakukan perubahan keputusan kelayakan lingkungan atau tanpa harus melakukan perubahan izin lingkungan
(51)
Pasa 109 UU 32/2009:
usaha dan/atau
kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan:
Penjara dan denda
Pasal 111 UU 32/2009
(1) Pejabat yang
menerbitkan izin
lingkungan tanpa
Amdal atau
UKL-UPL: penjara dan
denda;
(2) Pejabat yang
menerbitkan izin
usaha dan/atau
kegiatan tanpa izin
lingkungan: Penjara
dan Denda
Pasal 71 PP 27/2012: Sanksi Admnistrasi kepada pemegang izin
lingkungan yang melanggar ketentuan pasal 53 PP 27/2012: tidak melaksanaan izin lingkungan dan tidak melaporkan pelaksanaan izin lingkungan
Pasal 98-100 UU 32/2009:
Pelanggaran Baku Mutu Lingkungan Hidup (BML) dan Kriteria
Baku Kerusakan Lingkungan Hidup (KBKL)
Penjara dan
Denda
Penegakan Hukum ter hadap Izi n Li ngkungan
Penegakan hukum, Tantangan yang harus dijawab untuk meningkatkan efektivitas izin lingkungan
(52)
SEMDAL
DPL
DPPL
DELH/ DPLH
• PP 29 Tahun 1986;
• Berlaku selama 13 Tahun
(1986-1993)
• Keputusan MENLH No. 30 Tahun 1999 tentang Panduan
Penyusunan Dokumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup
• Berlaku selama 3 Bulan
(12 Okt 199-31 Des 1999)
DELH/ DPLH
• Peraturan MENLH No. 12 Tahun 2007
• Berlaku selama 2 Tahun
(2007-2009)
• Pasal 121 UU 32/2009
• Peraturan MENLH No. 14 Tahun 2010
• Berlaku selama 2 Tahun (2009-2011)
• Pasal 121 UU 32/2009
• Peraturan MENLH No. 14 Tahun 2010
• SE MENLH 27 Desember 2013
• Berlaku selama 2 Tahun (2013-2015)
Upaya
‘Pem uti han
’
Upaya
‘Penegakan
Hukum ’
Kebi j akan ter hadap Usaha dan/ atau Kegi atan yang ti dak
Memi l i ki Dokumen Li ngkungan Hi dup
1986
2001
2012
(PP27/2012)
Audi t LH Waj i b
sesuai dengan Keputusan MENLH No. 30
(53)
Undang-undang No. 32 tahun 2009
Tentang Per l i ndungan dan Pengel ol aan Li ngkungan Hi dup
Pasal 121
(1) Pada saat berlakunya Undang-Undang ini,dalam waktu paling
lama
2 (dua) tahun
, setiap usaha dan/atau kegiatan yang telah
memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi
belum memiliki
dokumen amdal
wajib menyelesaikan
Audit Lingkungan Hidup
.
(2) Pada saat berlakunya Undang-Undang ini, dalam waktu paling
lama
2 (dua) tahun
, setiap usaha dan/atau kegiatan yang telah
memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi
belum memiliki
UKL-UPL
wajib membuat
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
(DPLH)
.
(54)
Isi SE-MENLH B1413-4/ MENLH/ KP/ 12/ 2013
Tanggal 27 Desember 2013
1. Target SE Usaha dan/atau Kegiatan yang sudah miliki izin usaha dan/atau kegiatan sebalum UU 32/2009 (Kriterianya Sesuai dengan Peraturan MENLH No. 14 Tahun 2010)
2. Kebijakan a. Bentuk Kebijakan: Penerapan Sanksi Administrasi berupa teguran tertulis Perintah membuat dokumen LH (BUKAN PEMUTIHAN);
b. Pelaksana kebijakan: MENLH, Gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya;
c. Waktu penerapan sanksi administrasi: 18 Bulan (27 Desember 2013-27 Juli 2015).
d. Waktu penyelesaian dan mendapat keputusan dokumen LH: 6 (enam) bulan sejak sanksi teguran tertulis diterbitkan
3. Dokumen LH a. DELH untuk Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Amdal b. DPLH untuk Usaha dam/atau Kegiatan Wajiab UKL-UPL
c. Tata cara penyusunan dan penilaiannya sesuai dengan Peraturan MENLH No 14 Tahun 2010
4. DELH dan DPLH serta Izin
Lingkungan
Keputusan Dokumen LH (DELH/DPLH) digunakan sebagai dasar penerbitan izin lingkungan
5. Tindak lanjut SE MENLH
Tidak menyelesaikan kewajiban membuat dan mendapat keputusan
DELH/DPLH sampai batas yang telah ditentukan (6 bulan setelah mendapat sanksi administrasi)- Dikenakan pasal 109 UU 32/2009
(55)
SE-MENLH tentang
Pelaksanaan
Pasal 121 UU 32/2009
SE-MENLH Pasal 121 UU 32/ 2009: Penegakan Hukum untuk Usaha dan/ atau Kegi atan
sudah Memi l i ki Izi n Usaha dan/ atau Kegi atan tetapi Bel um Memi l i ki Dokumen Li ngkungan
UU 32/ 20 0 9
3 Okt 20 0 9 3 Okt 20 11
PP 27/ 20 12 23 Feb 20 12 Bel um Memi l i ki
DELH atau DPLH yang Tel ah
Di setuj ui
1. Usaha dan/atau Kegiatan sudah memiliki Izin Usaha SEBELUM 3 Oktober 2009,
2. Sudah beroperasi SEBELUM 3 Oktober 2009;
3. Lokasi usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan rencana tata ruang,; dan,
4. belum memiliki
dokumen lingkungan
Saat i ni
• Sanksi Administrasi Teguran Tertulis (Paling Lambat 18 bulan setelah SE)
• Penyusunan dan Penilaian
DELH/DPLH (6 Bulan)
Izin Lingkungan
Ji ka Ti dak
Pasal 109 UU32/ 2009 1. Usaha dan/atau Kegiatan sudah memiliki Izin
Usaha SETELAH 3 Oktober 2009, dan 2. belum memiliki dokumen lingkungan
Waktu/Time Line
SE-MENLH
Tidak
Berlaku
(56)
SE-MENLH Pasal
121 UU 32/2009
(mulai berlaku 27
Desember 2013)
Batas akhir
penerapan sanksi
Administrasi
(27 Juni 2015)
Batas akhir penerbitan
persetujuan DELH/DPLH dan Izin
Lingkungan untuk penerapan
sanksi Administrasi
27 Juni 2015
27 Des
2013
27 Juni
2015
27 Des
2015
Ti mel i ne Pel aksaan SE-MENLH Pasal 121 UU No. 32 Tahun 2009
Penegakan Hukum Administrasi LH: Penerapan sanksi
administrasi teguran tertulis
Masa penyusunan, penilian/pemeriksaan DELH/DPLH dan
Penerbitan Izin Lingkungan
Keterangan: (PENTING)
• Jika penerapan sanksi administrasi dilakukan pada tanggal 1 Januari 2014, maka dalam masa 6 (enam) bulan, DELH/DPLH sudah harus disusun dan dinilai/diperiksa serta diterbitkan persetujuannya dan izin lingkungan (JIKA DISETUJUI), (1 Juli 2014).
• Untuk usaha dan/atau kegiatan pemerintah, masa penerapan sanksi administrasi disesuaikan dengan penganggaran untuk penyusunan dan penilaian/pemeriksaan DELH dan DPLH
(57)
Ti ndak Lanj ut Pel aksanaan SE-MENLH tentang
Pel aksanaan Pasal 121 UU 32/ 2009 (Surat Deputi I)
Inventarisasi Usaha dan/atau kegiatan
sesuai dengan kriteria SE-MENLH
Usaha dan/atau kegiatan sesuai kriteria SE-MENLH
Penyusunan
DELH/DPLH
Penilaian
DELH/DPLH
Penerbitan
keputusan
DELH/DPLH
dan Izin
Lingkungan
Instansi Lingkungan Hidup Pusat, Provinsi, atau kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya
Penanggung Jawab Usaha dan/atau kegiatan (Pemrakarsa)
1. Sekretaris Jenderal, 2. Sekretaris
Kementerian, 3. Sekretaris Utama
LPNK,
4. Kepala SKPD
Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangangannya mendelegasikan kepada Kepala Instansi LH untuk melakukan penerapan
sanksi Administratif teguran tertulis
Membantu dalam penyusunan
DELH/DPLH
Pembinaan
oleh Instansi Lingkungan Hidup
Kriteria Penyusun DELH: Auditor Lingkungan Hidup yang telah memiliki sertifikat kompetensi
atau Sesuai dengan Kriteria dalam Surat Deputi No. 096/Dep.I/LH/PDAL/01/2014
(58)
Percepatan Proses Penyusunan dan Peni l ai an DELH
atau Pemeri ksaan DPLH (Surat Deputi I)
Dalam rangka percepatan proses penyusunan dan
penilaian DELH atau Pemeriksaan DPLH, Kepala
Instansi Lingkungan Hidup diharapkan antara lain dapat:
Mengembangkan dan
Menerapkan
Si stem Cl uster i ng
Menyusun
Template
DELH & DPLH
untuk Usaha dan/atau
kegiatan sejenis
Mendorong kepada para penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan
Penyusunan DELH & DPLH
Ber sam a-sam a
Melakukan
Pr oses Peni l ai an DELH &
Pem er i ksaan DPLH secar a Kol ekti f
Memprioritaskan kepada
(59)
Kr i ter i a Penyusun DELH
Auditor Lingkungan Hidup yang telah memiliki sertifikasi
kompetensi Auditor LH
1) Pendidikan minimal S1;
2) Pengalaman kerja terkait dengan pengelolaan LH minimal 3 tahun;
3) Pelatihan audit SML ISO 14000, diklat teknis pengelolaan lingkungan
hidup
4) Pengalaman audit lingkungan hidup SML minimal 3 kali atau
penyusun dokumen Amdal minimal 5 dokumen (dalam 5 tahun
terakhir);
1) Telah memiliki sertifikat penyusun Amdal; dan
2) Pernah mengikuti kursus audit (audit LH, audit mutu, EMS,
K3/HSE dan/atau pengenalan audit)
Atau
(60)
Keputusan DELH dan DPLH ser ta Izi n Li ngkungan
Keputusan
DELH atau DPLH
Keputusan Izi n
Li ngkungan
1. Deputi I MENLH Bidang Tata
Lingkungan;
2. Kepala Instansi Lingkungan Provinsi;
atau
3. Kepala Instansi Lingkungan Hidup
Kabupaten/kota
Sesuai dengan kewenangannya
1. MENLH;
2. Gubernur; atau
3. Bupati/Walikota
Sesuai dengan kewenangannya, sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (PUU)
Menjadi
dasar
(61)
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)
Deputi I Bidang Tata Lingkungan – Asdep Kajian Dampak Lingkungan
Jl. D.I. Panjaitan Kab. 24 Kebon Nanas Jakarta Timur 13410
Gedung A lanta 6, Telp/Fax: 021-85904925
http://www.menlh.go.id/
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
(1)
SE-MENLH Pasal
121 UU 32/2009
(mulai berlaku 27
Desember 2013)
Batas akhir
penerapan sanksi
Administrasi
(27 Juni 2015)
Batas akhir penerbitan
persetujuan DELH/DPLH dan Izin
Lingkungan untuk penerapan
sanksi Administrasi
27 Juni 2015
27 Des
2013
27 Juni
2015
27 Des
2015
Ti mel i ne Pel aksaan SE-MENLH Pasal 121 UU No. 32 Tahun 2009
Penegakan Hukum Administrasi LH: Penerapan sanksi
administrasi teguran tertulis
Masa penyusunan, penilian/pemeriksaan DELH/DPLH dan
Penerbitan Izin Lingkungan
Keterangan: (PENTING)
• Jika penerapan sanksi administrasi dilakukan pada tanggal 1 Januari 2014, maka dalam masa 6 (enam) bulan, DELH/DPLH sudah harus disusun dan dinilai/diperiksa serta diterbitkan persetujuannya dan izin lingkungan (JIKA DISETUJUI), (1 Juli 2014).
• Untuk usaha dan/atau kegiatan pemerintah, masa penerapan sanksi administrasi disesuaikan dengan penganggaran untuk penyusunan dan penilaian/pemeriksaan DELH dan DPLH
(2)
Ti ndak Lanj ut Pel aksanaan SE-MENLH tentang
Pel aksanaan Pasal 121 UU 32/ 2009 (Surat Deputi I)
Inventarisasi Usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan kriteria SE-MENLH Usaha dan/atau kegiatan sesuai kriteria SE-MENLH
Penyusunan
DELH/DPLH
Penilaian
DELH/DPLH
Penerbitan
keputusan
DELH/DPLH
dan Izin
Lingkungan
Instansi Lingkungan Hidup Pusat, Provinsi, atau kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya
Penanggung Jawab Usaha dan/atau kegiatan (Pemrakarsa)
1. Sekretaris Jenderal, 2. Sekretaris
Kementerian, 3. Sekretaris Utama
LPNK,
4. Kepala SKPD
Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangangannya mendelegasikan kepada Kepala Instansi LH untuk melakukan penerapan
sanksi Administratif teguran tertulis
Membantu dalam penyusunan
DELH/DPLH
Pembinaan
oleh Instansi Lingkungan Hidup
Kriteria Penyusun DELH: Auditor Lingkungan Hidup yang telah memiliki sertifikat kompetensi
atau Sesuai dengan Kriteria dalam Surat Deputi No. 096/Dep.I/LH/PDAL/01/2014
(3)
Percepatan Proses Penyusunan dan Peni l ai an DELH
atau Pemeri ksaan DPLH (Surat Deputi I)
Dalam rangka percepatan proses penyusunan dan
penilaian DELH atau Pemeriksaan DPLH, Kepala
Instansi Lingkungan Hidup diharapkan antara lain dapat:
Mengembangkan dan
Menerapkan
Si stem Cl uster i ng
Menyusun
Template
DELH & DPLH
untuk Usaha dan/atau
kegiatan sejenis
Mendorong kepada para penanggung jawab
usaha dan/atau kegiatan
Penyusunan DELH & DPLH
Ber sam a-sam a
Melakukan
Pr oses Peni l ai an DELH &
Pem er i ksaan DPLH secar a Kol ekti f
Memprioritaskan kepada
(4)
Kr i ter i a Penyusun DELH
Auditor Lingkungan Hidup yang telah memiliki sertifikasi
kompetensi Auditor LH
1) Pendidikan minimal S1;
2) Pengalaman kerja terkait dengan pengelolaan LH minimal 3 tahun;
3) Pelatihan audit SML ISO 14000, diklat teknis pengelolaan lingkungan
hidup
4) Pengalaman audit lingkungan hidup SML minimal 3 kali atau
penyusun dokumen Amdal minimal 5 dokumen (dalam 5 tahun
terakhir);
1) Telah memiliki sertifikat penyusun Amdal; dan
2) Pernah mengikuti kursus audit (audit LH, audit mutu, EMS,
K3/HSE dan/atau pengenalan audit)
Atau
(5)
Keputusan DELH dan DPLH ser ta Izi n Li ngkungan
Keputusan
DELH atau DPLH
Keputusan Izi n
Li ngkungan
1. Deputi I MENLH Bidang Tata
Lingkungan;
2. Kepala Instansi Lingkungan Provinsi;
atau
3. Kepala Instansi Lingkungan Hidup
Kabupaten/kota
Sesuai dengan kewenangannya
1. MENLH;
2. Gubernur; atau
3. Bupati/Walikota
Sesuai dengan kewenangannya, sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (PUU)
Menjadi
dasar
(6)