Peningkatan kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran Bahasa Indonesia melalui strategi The Power Of Two pada siswa Kelas IV Di MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

(1)

DI MI IHYAUL ISLAM UJUNGPANGKAH GRESIK

SKRIPSI Oleh:

MINHAJATUL HURMAH D07213023

PROGRAM STUDI PGMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Minhajatul Hurmah. D07213023. 2017. Peningkatan Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi The Power Of Two Pada Siswa Kelas IV Di MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

Kata kunci: Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf, Bahasa Indonesia, Strategi The Power Of Two.

Latar belakang masalah penelitian adalah adanya masalah yag dialami oleh siswa kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik dalam pelajaran Bahasa Indonesia yakni pada kemampuan menemukan ide pokok paragraf. Data yang didapatkan menunjukan dari 32 siswa, hanya ada 13 siswa yang memenuhi nilai kkm 75. Dan 19 siswa yang lain mendapatkan nilai dibawah KKM. sehingga peneliti ingin memberikan solusi atas permasalahan ini, melalui strategi The Power Of Two.

Rumusan masalah penelitian ini yaitu: Bagaimana peningkatan kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran Bahasa Indonesia melalui strategi The Power Of Two pada siswa kelas IV di Mi Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran Bahasa Indonesia melalui strategi The Power Of Two pada siswa kelas IV di Mi ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

Metode penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas dengan model kurt lewin. Dalam satu siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik yang terdiri dari 32 siswa. Tindakan yang dilakukan adalah penerapan strategi The Power Of Two.

Teknik pengumpulan data berupa tes tulis, wawancara dan observasi. Analisis datanya menggunakan statistik sederhana dan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan menemukan ide pokok paragraf mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik meningkat yakni, sebelum diterapkan strategi The Power Of Two dapat dinyatakan gagal. Dari 32 siswa, hanya 12 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dan 19 siswa lainya dibawah KKM. Kemudian setelah Strategi The Power Of Two diterapkan dengan baik, Ketuntasan belajar siswa meningkat dari 24 siswa dengan presentase 75% di siklus I dan menjadi 28 siswa tuntas dengan presentase 87,5% di siklus II. pada siklus I, nilai rata-rata siswa sebesar 74,68 dan meningkat menjadi 81,25 pada siklus II.


(7)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA

MELALUI STRATEGI THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV DI MI IHYAUL ISLAM UJUNGPANGKAH GRESIK

SKRIPSI Diajukan kepada

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Tarbiyah Dan Keguruan

Oleh:

MINHAJATUL HURMAH D07213023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA 2017


(8)

MOTTO

Menuntut ilmu adalah wajib bagi

setiap muslim

Orang yang menuntut ilmu berati menuntut

rahmat, orang yang menuntut ilmu beratI

menjalankan rukun islam dan pahala yang

diberikan kepadanya sama dengan para nabi.


(9)

pERSEMBAHAN

Alhamdulilah puji syukur kehadirat allah SWT atas limpahan rahmat dan

kekuatan sehingga dapat diselesaikan karya ini. Akhirnya dengan salam

ta’dhim kupersembahkan karya ini kepada:

Bapak khusoyin dan ibu khulailiyah sebagai orang tua, my grandma Jariyah

tercinta serta keluarga besar semuanya yang senantiasa mendoakan,

mendorong dan menyemangati dalam setiap langkah yang kujalani. Semoga

kepayahan dan keihlasan doa-doa menjadi tinta emas yang mengukir

keberhasilanku kelak .

Dan juga kepada semua guru-guru serta para dosen yang telah memberiku

segudang ilmu pengetahuan sehingga sekarang bisa sampai pada pendidikan

sarjana.

Para sahabat MIA dan teman-teman seperjuangan PGMI PART 13 yang

senantiasa saling membatu dan memberi semangat tanpa henti. Semoga ilmu

yang didapat kelak bisa bermanfaat bagi masyarakat, agama, dan bangsa.

Amin ya robbal alamin.


(10)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi Oleh:

Nama : Minhajatul Hurmah Nim : D07213023

Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK

PARAGRAF DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA

MELALUI STRATEGI THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV DI MI IHYAUL ISLAM UJUNGPANGKAH GRESIK

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Surabaya, April, 2017

Pembimbing I Pembimbing II

Dr, Jauharoti Alfin, S.Pd. M.Si Wahyuniati, M.Si


(11)

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi oleh Minhajatul Hurmah ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji skripsi

Surabaya, 21 April 2017

Mengesahkan Fakltas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Dekan,

Prof. Dr. H. Ali Mudlofir, M. Ag NIP. 196311161989031003

Penguji I,

Drs Nadlir, M.Pd.I NIP 196807221996031002

Penguji II,

M. Bahri Musthofa, M.Pd. M.Pd, I 197307222005011005

Penguji III

Dr. Hj. Jauharoti Alfin, M.Si NIP. 197306062003122005

Penguji IV

Wahyuniati, M. Si NIP. 198504292011012010


(12)

ABSTRAK

Minhajatul Hurmah. D07213023. 2017. Peningkatan Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi The Power Of Two Pada Siswa Kelas IV Di MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

Kata kunci: Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf, Bahasa Indonesia, Strategi The Power Of Two.

Latar belakang masalah penelitian adalah adanya masalah yang dialami oleh siswa kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik dalam pelajaran Bahasa Indonesia yakni pada kemampuan menemukan ide pokok paragraf. Data yang didapatkan menunjukan dari 32 siswa, hanya ada 13 siswa yang memenuhi nilai kkm 75. Dan 19 siswa yang lain mendapatkan nilai dibawah KKM. sehingga peneliti ingin memberikan solusi atas permasalahan ini, melalui strategi The Power Of Two.

Rumusan masalah penelitian ini yaitu: Bagaimana peningkatan kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran Bahasa Indonesia melalui strategi The Power Of Two pada siswa kelas IV di Mi Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran Bahasa Indonesia melalui strategi The Power Of Two pada siswa kelas IV di Mi ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

Metode penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas dengan model Kurt Lewin. Dalam satu siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik yang terdiri dari 32 siswa. Tindakan yang dilakukan adalah penerapan strategi The Power Of Two. Teknik pengumpulan data berupa tes tulis, wawancara, observasi. Analisis datanya menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan menemukan ide

pokok paragraf mata pelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik meningkat yakni, sebelum diterapkan strategi The Power Of Two dapat dinyatakan gagal. Dari 32 siswa, hanya 12 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dan 19 siswa lainya dibawah KKM. Kemudian setelah strategi The Power Of Two diterapkan dengan baik, Ketuntasan belajar siswa meningkat dari 24 siswa dengan presentase 75% di siklus I dan menjadi 28 siswa tuntas dengan presentase 87,5% di siklus II. pada siklus I, nilai rata-rata siswa sebesar 74,68 dan meningkat menjadi 81,25 pada siklus II.


(13)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah yang telah memberi taufik, hidayah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam tercurah kepada nabi agung Muhammad SAW juga keluarganya serta semua orang yang meniti jalannya.

Selama penulisan skripsi ini tentunya kesulitan dan hambatan telah dihadapi penulis. Dalam mengatasinya penulis tidak mungkin dapat melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Atas bantuan yang telah diberikan selama penelitian maupun dalam penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul A’la, M. Ag, selaku Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ali Modlofir, M. Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya

3. Ibu Dr. Jauharoti Alfin, M. Si, dan Ibu wahyuniati, M. Si, selaku ketua dan sekretaris program studi PGMI Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya, yang telah memberikan banyak masukkan dan nasehat kepada penulis selama menjalani program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.


(14)

4. Ibu Dr. Jauharoti Alfin, M. Si, sebagai dosen pembimbing 1, dan ibu wahyuniati, M.Si, sebagai dosen pembimbing 2 skripsi yang telah meluangkan waktu, mencurahkan pikiran, mengarahkan serta memberikan petunjuk dalam penulisan skripsi ini dengan penuh keikhlasan.

5. Ibu Nurul Hiliyah, S.Pd.I selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah ihyaul islam, yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah ihyaul islam Ujungpangkah Gresik.

6. Bapak Moh. Faizin, S.Sos. selaku guru bahasa Indonesia kelas IV yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

7. Siswa-siswi kelas IV MI Ihyaul Islam atas ketersedianya menjadi responden dalam pengambilan data penelitian ini serta Bapak dan Ibu Guru MI Ihyaul Islam atas bantuan yang diberikan.

8. Kedua orang tua tercinta, serta segenap keluarga besarku tersayang yang senantiasa mendoakan, mendukung, mencurahkan pikiran, motivasi, dan kasih sayang dengan penuh ketulusan.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis sangat menyadari, bahwa skrispsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin.


(15)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN MOTTO... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... v

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... vi

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR RUMUS ... xv

DAFTAR GRAFIK ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tindakan yang dipilih ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Lingkup penelitian ... 7


(16)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Tentang Kemampuan

1. Pengertian kemampuan ... 10

2. Indikator kemampuan menemukan ide pokok paragraf ... 11

B. Kajian Tentang ide pokok paragraf 1. Pengertian ide pokok ... 11

2. Pengertian paragraf ... 12

3. Jenis-jenis paragraf ... 14

4. Unsur-unsur paragraf ... 22

5. Cara menemukan ide pokok paragraf ... 23

C. Kajian Tentang Strategi The Power Of Two 1. Pengertian Strategi The Power Of Two ... 24

2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi The Power Of Two ... 28

3. Tujuan Strategi The Power Of Two ... 30

4. Keunggulan Dan Kelemahan Strategi The Power Of Two ... 31

D. Kajian Tentang Pembelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian Bahasa Indonesia ... 32

2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 33

3. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia... 35

BAB III PROSEDUR PENELITAN TINDAKAN KELAS A. Jenis penelitian ... 38

B. Setting Penelitian dan Karakteristik subjek penelitian ... 41

C. Variabel yang diselidiki ... 41

D. Rencana Tindakan ... 42

E. Data dan Cara Pengumpulanya ... 48

F. Indikator Kinerja ... 55


(17)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 58 B. Pembahasan... 90 BAB V PENUTUP

C. Kesimpulan ... 94 D. Saran ... 94 DAFTAR PUSTAKA

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(18)

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Lembar observasi aktifitas siswa ... 48

3.2 Lembar Observasi Aktifitas Guru ... 49

3.3 Lembar wawancara siswa sesudah siklus ... 50

3.4 kriteria nilai observasi guru dan siswa ... 52

3.5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Kelas ... 53

3.6 Kriteria ketuntasan/kelulusan belajar siswa ... 54

4.1 Nilai kemampuan siswa pra siklus ... 59

4.2 Presentase ketuntasan pra siklus ... 61

4.3 Nilai kemampuan siswa siklus I... 66

4.4 Presentase ketuntasan siswa siklus I ... 68

4.5 Hasil observasi aktifitas siswa siklus I ... 68

4.6 Hasil observasi aktifitas guru siklus I ... 71

4.7 Nilai kemampuan siklus II ... 80

4.8 Presentase ketuntasan siswa siklus II ... 82

4.9 Hasil observasi aktifitas siswa siklus II ... 83

4.10 Hasil observasi aktifitas guru siklus II ... 85

4.11 Peningkatan hasil observasi aktifitas siswa dan guru ... 90


(19)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

3.1Siklus PTK Model Kurt Lewin ... 38

4.1 Guru Melakukan Apresepsi ... 63

4.2 Siswa Menyimak Penjelasan Guru ... 64

4.3 Siswa Membaca Teks Secara Individu ... 65

4.4 Siswa Bernyanyi Lagu Pokok Pikiran ... 77

4.5 Siswa Berkolaboratif ... 78


(20)

DAFTAR RUMUS

Halaman 3.1 Rumus Observasi Guru dan Siswa ... 52 3.2 Rumus Nilai Akhir Tes Tulis ... 53 3.3 Rumus Persentase Ketuntasan ... 53


(21)

DAFTAR GRAFIK

Halaman 4.1 Peningkatan Presentase ketuntasan ... 91


(22)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian Dari Fakultas

Lampiran 2 : Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian Dari Sekolah Lampiran 3 : Surat Pernyataan Nilai Siswa

Lampiran 4 : Identitas dan Profil MI Ihyaul Islam Lampiran 5 : Instrumen Panduan Wawancara Pra Siklus Lampiran 6 : Daftar Nilai Tes Kemampuan Siswa Pra Siklus Lampiran 7 : Hasil Validasi Dokumen RPP Siklus I

Lampiran 8 : Hasil Validasi Dokumen Soal Siklus I Lampiran 9 : RPP Siklus I

Lampiran 10 : Lembar Kerja siswa Siklus I Lampiran 11 : Hasil Lembar Kerja Siswa siklus I Lampiran 12 : Hasil Validasi Dokumen RPP Siklus II Lampiran 13 : Hasil Validasi Dokumen Soal Siklus II Lampiran 14 : RPP Siklus II

Lampiran 15 : Lembar Kerja siswa Siklus II Lampiran 16 : Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus II

Lampiran 17 : Hasil Observasi Proses kemampuan siswa Lampiran 18 : Surat Tugas Bimbingan Skripsi

Lampiran 19 : Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi Lampiran 20 : Berita Acara Ujian Skripsi


(23)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran pokok dijenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah yang harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional1, maka Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk kebiasaan, sikap, serta kemampuan siswa untuk tahap perkembangan selanjutnya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, sekaligus mengembangkan kemampuan beripikir kritis dan kreatif.

Sebagai alat ekspresi diri, bahasa Indonesia merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. kemampuan bahasa itu dikelompokkan menjadi dua, yaitu kemampuan bahasa reseptif dan kemampuan bahasa aktif produktif. Kemampuan bahasa pasif-reseptif dikaitkan dengan kemampuan menyimak dan kemampuan membaca

1


(24)

sedangkan kemampuan berbicara dan kemampuan menulis dikelompokkan ke dalam kemampuan aktif-produktif.2

Kemampuan berbahasa yang bersifat reseptif pada hakikatnya merupakan kemampuan untuk memahami bahasa yang dituturkan oleh pihak lain. Pemahaman terhadap bahasa yang dituturkan oleh pihak lain tersebut dapat melalui sarana bunyi atau sarana tulisan. Pemahaman terhadap bahasa melalui sarana bunyi merupakan kegiatan menyimak dan pemahaman terhadap bahasa penggunaan sarana tulisan merupakan kegiatan membaca.

Kegiatan reseptif menyimak dan membaca memiliki persamaan yaitu sama-sama kegiatan yang bertujuan untuk memahami informasi. Untuk benar-benar memahami sebuah informasi dari wacana, seseorang harus membaca wacana tersebut dan mencari inti pembahasan dari wacana tersebut. Karena sebuah wacana terbagi dari sejumlah paragraf, maka cara yang paling mudah untuk memahami wacana adalah dengan memahami ide pokok yang terdapat dalam setiap paragrafnya.

Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya.3 Mengingat dalam sebuah paragraf terdapat satu ide atau satu

2

Jauharoti Alfin dkk, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Surabaya: IAINSA Press, 2013) hlm 20.

3

Tim penyusun buku ajar IAIN Sunan Ampel Surabaya, Bahasa Indonesia Ilmiah Bidang Ilmu agama islam,(Surabaya: IAIN Press,2006),hlm.51


(25)

pikiran dan pada umumnya satu pikiran itu dijabarkan. Maka dalam paragraf itu terdapat sebuah pikiran utama atau pikiran pokok.4

Ide pokok atau pikiran pokok paragraf adalah kesimpulan yang ditarik dari isi kalimat kalimat yang membentuk paragraf itu. Ada beberapa petunjuk untuk menentukan bahwa sebuah kalimat mengandung ide pokok atau tidak. Kalimat yang mengandung ide pokok adalah kalimat utama paragraf. jadi, sebelum menemukan suatu ide pokok paragraf maka harus terlebih dahulu memahami kalimat utama dari paragraf tersebut. Kemampuan menemukan ide pokok setiap paragraf sangat penting karena akan mempermudah seseorang dalam memahami dan menyimpulkan maksud atau isi dari keseluruhan wacana yang dibaca.

Saat ini, masalah yang terjadi di lapangan adalah tidak semua siswa mempunyai kemampuan yang baik dalam menemukan ide pokok paragraf. Masih banyak permasalahan yang merujuk pada ketidakmampuan siswa dalam menemukan ide pokok sebuah paragraf. Seperti yang terjadi pada siswa kelas IV MI Ihyaul Islam. Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok masih sangat rendah. Banyak siswa yang masih belum tahu paragraf dalam sebuah teks dan siswa juga belum bisa mengetahui kalimat utama dalam paragraf apalagi mampu menemukan ide pokok. Sebagian besar dari mereka masih belum faham betul apa yang disebut sebagai ide pokok.

4


(26)

Hal ini terlihat saat proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas, didapatkan bahwa Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok masih rendah. Sebelum dikenai tindakan hanya 40% siswa yang dapat terlihat mampu menemukan ide pokok dari paragraf dengan benar dengan nilai rata-rata kelas 70. Dari 32 siswa, dengan nilai kkm 75 cuma ada 13 siswa yang memenuhi nilai kriteria ketuntasan minimal dan 19 siswa lainya masih dibawa nilai (kkm) ketika pembelajaran berlangsung. berdasarkan presentase ketuntasan pada tabel 3.3 maka, kriteria ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan sebelum dikenai tindakan dinyatakan gagal.

MI Ihyaul Islam terletak di desa Bolo Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. MI Ihyaul Islam yang sudah berdiri sejak tahun 1970an ini sebenarnya juga sudah memiliki fasilitas yang lengkap. Selain ruang kelas dan kantor yang resperentatif juga memiliki mushola sendiri yang biasanya

digunakan untuk sholat dhuha dan sholat dhuhur secara berjama’ah. Selain

itu di MI Ihyaul Islam juga sudah banyak memiliki kegiatan ekstrakurikuler bagi siwanya.

Kelas IV MI Ihyaul Islam, bidang studi Bahasa Indonesia dipegang oleh bapak Moh. Faizin S,Sos. Kelas ini memilik fasilitas yang cukup lengkap, yang terdiri dari papan tulis, meja, kursi, struktur kelas, papan prestasi dan


(27)

lain sebagainya. Dengan 32 siswa, Suasana pembelajaran di kelas ini kurang cukup kondusif.5

Ada dua faktor yang mempengaruhi kurangnya kemampuan siswa MI Ihyaul Islam dalam menemukan ide pokok paragraf. yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal berasal dari minat siswa dan rendahnya pemahaman siswa terhadap wacana yang dibacanya, Sedangkan faktor eksternalnya adalah adalah pendekatan belajar, metode, media, serta pemanfaatan sumber belajar yang digunakan guru kurang menarik sehingga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kemampuan menemukan ide pokok paragraf pada siswa kelas IV MI Ihyaul Islam.

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam tercapainya tujuan pembelajaran. Guru yang efektif mempunyai pengaruh yang kuat dan postif terhadap para siswanya.6 Sehingga rendahnya kreatifitas guru dalam mengelolah pendekatan pembelajaran akan berdampak pada ketidak tercapainya tujuan pembelajaran.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan strategi yang sesuai dan tepat agar tujuan itu dapat tercapai dengan optimal. Tanpa suatu strategi yang cocok, tepat dan jitu tidak mungkin tujuan dapat tercapai.7 Jadi,

5

Hasil observasi dan wawancara (guru kelas IV) tentang kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran bahasa Indonesia di MI ihyaul Islam 28/10/16

6

Dr oemar Hamalik ,Psikologi belajar dan mengajar,(Bandung: sinar baru algetsindo,2007),hlm.35

7

Dr. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi, (Jakarta: Kencana, 2005),99.


(28)

pemilihan strategi sangat penting untuk diperhatikan karena strategi adalah alat untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan metode secara akurat.

Maka dari itu peneliti akan meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok melalui strategi The Power of Two. The power of two merupakan aktifitas pembelajaran yang digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif dan memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang. Menggunakan metode ceramah, diskusi, kerja kelompok, dan lain-lain.

Strategi the power of two ini dirancang untuk memaksimalkan belajar kolaboratif (bersama) dan meminimalkan kesenjangan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Strategi ini mempunyai prinsip bahwa berfikir berdua jauh lebih baik dari pada berfikir sendiri, dua kepala adalah lebih baik dari pada satu.8

Pada dasarnya terdapat beberapa strategi dalam meningkatkan keampuan menemukan ide pokok paragraf. Namun, Disini peneliti memilih menggunakan strategi the power of two untuk meningkatkan Kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf.

Berdasarkan permasalahan di atas, menjadi pendorong utama bagi

peneliti untuk melakukan penelitian tentang “Peningkatan Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia

8


(29)

Melalui Strategi The Power Of Two Pada Siswa Kelas IV Di Mi Ihyaul

Islam Ujungpangkah Gresik”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana peningkatan kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran bahasa indonesia melalui strategi the power of two pada siswa kelas IV di Mi ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik?

C. Tindakan yang Dipilih

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki/meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Tindakan yang dipilih dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan strategi the power of two yang dilakukan di kelas. Dengan strategi the power of two siswa dapat menemukan ide pokok paragraf dengan baik dan benar. D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah Mengetahui peningkatan kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran bahasa indonesia melalui strategi the power of two pada siswa kelas IV di Mi ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

E. Lingkup Penelitian

Adapun subjek penelitian ini adalah:

1. Subjek yang diteliti difokuskan pada siswa kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.


(30)

2. Penelitian difokuskan pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV materi pikiran pokok teks menggunakan strategi the power of two.

3. Standar Kompetensi:

Memahami teks agak panjang (150-200 kata), petunjuk pemakaian, makna kata dalam kamus/ensiklopedi

Kompetensi Dasar

3.1 Menemukan pikiran pokok teks agak panjang (150-200 kata) dengan cara membaca sekilas

Indikator

3.1.1 Menentukan kalimat utama setiap paragraf dalam teks 3.1.2 Menemukan ide pokok setiap paragraf dalam teks 3.1.3 Menjelaskan pikiran pokok dan maksud bacaan (teks) F. Signifikansi Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran bahasa Indonesia. Utamanya pada peningkatan Secara khusus hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai langkah untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang sejenis, serta dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan pembelajaran bahasa Indonesia.


(31)

2. Manfaat Praktis

Manfaat secara praktis bagi pihak-pihak berikut; a. Guru

Dapat digunakan guru untuk mengevaluasi cara mengajar kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran bahasa indonesia melalui strategi the power of two pada siswa kelas IV di Mi ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

b. Siswa

Untuk menigkatkan kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran bahasa indonesia melalui strategi the power of two pada siswa kelas IV di Mi ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

c. Sekolah

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan sekolah khusunya mutu kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran bahasa indonesia melalui strategi the power of two pada siswa kelas IV di Mi ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.

d. Peneliti

Dapat dijadikan sebagai pengalaman, masukan, serta refleksi bagi peneliti sebagai bakal calon pendidik. Serta mampu menginovasi kegiatan belajar mengajar dengan penerapan strategi pembelajaran the power of two.


(32)

BAB II KAJIAN TEORI A.Kajian Tentang Kemampuan

1. Pengertian Kemampuan

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia kemampuan berasal dari

kata “mampu” yang berarti kuasa melakukan sesuatu, bisa, sanggup.

Kemampuan mendapat imbuhan ke-an sehingga arti kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, seseorang dalam malakukan suatu usaha untuk dirinya sendiri yang menjadi tanggung jawabnya. 1Menurut Zain dalam

Milman Yusdi, Kemampuan adalah kesanggupan kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan Charles dalam Cece Wijaya menjelaskan bahwa kemampuan merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.2

Sedangkan menemukan berasal dari kata “temu” yang berarti sua,

jumpa. Menemukan mendapat imbuhan me-an sehingga arti Menemukan adalah mendapatkan sesuatu yang belum ada sebelumnya.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menemukan merupakan kecakapan, kapasitas atau potensi yang dimiliki

1

Depatemen Pendidikan Nasional,Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006), hlm 742

2

Cece Wijaya, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdkarya, 1991), hlm 3


(33)

seseorang dalam mendapatkan sesuatu secara tepat dan efektif. Adapun kemampuan menemukan yang dimaksud disini adalah kemampuan menemukan ide Pokok Paragraf.

2. Indikator Kemampuan Menemukan Ide Pokok Paragraf

Kemampuan menemukan ide pokok paragraf termasuk dalam lingkup keterampilan membaca. Kemampuan yang diharapkan dijabarkan dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk memaksimalkan kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia salah satunya yaitu pada aspek membaca. Dalam aspek membaca siswa memperoleh informasi yang mereka perlukan dengan cepat dan tepat. Disamping pengenalan huruf, kata dan kalimat salah satu tujuan membaca adalah tercapainya salah satu kompetensi siswa menemukan kalimat utama paragraf yang mengandung ide pokok. Adapun indikator kemampuan menemukan ide pokok paragraf yakni: mampu mengembangkan kemampuan berpikir dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks bacaan, mampu memahami dan menjelaskan isi teks, mampu menganalisis setiap paragraf dan menemukan kalimat utama serta ide pokoknya.

B. Kajian tentang Ide Pokok Paragraf 1. Pengertian ide pokok

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ide/gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan cita-cita.


(34)

Gagasan dalam kajian filsafat yunani maupun filsafat Islam menyangkut suatu gambaran imajinal utuh yang melintas cepat.3

Ide pokok atau pikiran pokok paragraf ialah kesimpulan yang ditarik dari isi kalimat kalimat yang membentuk paragraf itu. Ide pokok merupakan intisari sebuah bacaan. Dalam setiap paragraf yang baik terdapat satu kalimat utama yang berisi ide pokok dan sejumlah kalimat penjelas yang berisi penjelas atau pikiran penjelas yang merupakan penjabaran dari ide pokok.

Pokok pikiran, ide pokok, dan kalimat pokok mengandung makna yang sama, yaitu mengacu pada kalimat utama. Kalimat utama atau kalimat topik adalah perwujudan pernyataan ide pokok paragraf dalam bentuk umum dan abstrak. Dengan contoh, pokok pikiran yang

disampaikan penulis “taman itu bagus”. Ide Pokok pikiran itu dituangkan dalam sebuah kalimat utama yang bentuknya boleh bervariasi. Contohnya sebagai berikut : Banyak orang mengakui bahwa taman itu termasuk taman yang bagus, Taman kecil di depan rumahnya amat bagus. Dan sejak dulu sampai sekarang taman itu tetap bagus. 2. Pengertian paragraf

Kata paragraf berasal dari bahasa yunani paragraphos,“menulis di

samping” atau “tertulis di samping”. Paragraf adalah susunan dari

sejumlah kalimat yang saling berkaitan sehingga membentuk satu

3


(35)

kesatuan pokok pembahasan. Paragraf disebut juga alenia yang artinya suatu kesatuan pikiran yang merupakan kesatuan yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Selain itu, paragraf juga dapat diartikan sebagai bagian dari wacana karena umumnya wacana dibentuk oleh beberapa kalimat.4 Paragraf merupakan satuan informasi yang memiliki ide pokok sebagai pengendalinya. Dari uraian ini dapat dijelaskan bahwa paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya.5

Menurut Akhadiah (dalam Nasucha, Rohmadi dan Wahyudi.2009: 33) Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah pikiran. Dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.

Paragraf merupakan jalan yang ditempuh oleh penulis untuk menyampaikan buah pikirannya (Soedarso, 2005: 66). Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan.

4

Khoirudin dkk, Buku Pintar Bahasa Indonesia (Yogyakarta: Lentera Ilmu, 2009), 95. 5

Tim penyusun buku ajar IAIN Sunan Ampel Surabaya, Bahasa Indonesia Ilmiah Bidang Ilmu agama islam,(Surabaya: IAIN Press, 2006),51.


(36)

Ungkapan lain menyatakan bahwa, alinea atau paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang umumnya merupakan gabungan beberapa kalimat.

Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dijabarkan di atas, penulis menyampaikan bahwa paragraf adalah gabungan dari beberapa kalimat yang menyampaikan sebuah pikiran yang mengandung pikiran pokok.

3. Jenis-jenis paragraf

adapun jenis-jenis paragraf antara lain: 1) Paragraf berdasarkan sifat dan tujuanya

a. Paragraf pembuka

Paragraf pembuka merupakan paragraf yang berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang diuraikan. Oleh sebab itu paragraf pembuka harus menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup mengantarkan pikiran pembaca menuju masalah yang akan diuraikan. Keraf menyebutkan beberapa anjuran untuk dapat membuat paragraf pembuka, di antaranya adalah (1) mulailah dengan kutipan, paribahasa, anekdot; (2) batasi arti dari pokok atau subyek tersebut; (3) tunjukan mengapa masalah tersebut sangat penting; (4) ciptakan suatu kontras yang menarik, ungkapan pengalaman yang pahit atau yang menarik; (5) nyatakan maksud dan tujuan karangan itu; dan (6) ajukan pertanyaan-pertanyaan.


(37)

Contoh:

Penduduk Surabaya dan sekitarnya, termasuk wilayah gerbang-kertasusila, tak lama lagi bakal menikmati air bersih lebih banyak. Paling tidak mereka bisa berharap kelak bila megaproyek air bersih umbulan sudah beroperasi, mereka tak perlu lagi berebut air bersih PDAM yang kini sering tersendat.6 b. Paragraf penghubung (isi)

Paragraf penghubung atau paragraf isi adalah semua paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka dan paragraf penutup. Paragraf penghubung merupakan paragraf yang berisi uraian dan pengembangan masalah yang dibahas. Jadi paragraf penghubung berisi uraian inti persoalan yang dikemukakan dalam suatu wacana.

Contoh :

Pembangunan mega proyek air bersih, yang secara resmi dimulai awal mei tahun lalu, memang diproyeksikan akan mampu menutupi semua kebutuhan air bersih di Surabaya dan di sekitarnya, serta kawasan gerbangkertasusila. Mega proyek yang dikelolah oleh PT Mandala citra umbulan (MCU) nantinya akan mampu mengalirkan air bersih sebanyak 5000 loter/detik. Yang menarik, air bersih dari umbulan itu dijamin jauh lebih

6


(38)

higenis karena diambil dari sumber air yang terletak di desa umbulan , kecamatan Winongan, Pasuruan.

c. Paragraf penutup

Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan. Biasanya bagian paragraf ini berisi kesimpulan dari paragraf penghubung. Dapat juga paragraf penutup berisi penegasan kembali mengenai hal-hal penting dalam paragraf penghubung atau paragraf isi itu. Contoh:

Proyek umbulan merupakan proyek alternatif untuk pengembangan air bersih di Jawa Timur. Itulah sebabnya, pengembangan proyek umbulan diharapkan mampu menjawab akan kebutuhan air bersih hingga tahun 2000 untuk penduduk di daerah Surabaya dan sekitarnya serta kawasan Gerbang kertasusila.7

2) Paragraf berdasarkan kalimat utamanya a. Paragraf deduksi

Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.

Contoh:

7


(39)

“kemauanya sulit untuk diikuti” dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa untuk menggunakanya untuk membuka usaha baru. b. Paragraf induktif

Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan yang bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.

Contoh:

Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar, informasi

tersendat-sendat.“ memang bahasa merupakan alat komunikasi yang

penting, efektif dan efisien. c. Paragraf kombinasi

Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraf, kalimat utama yang terletak di akhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali

Contoh:

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti


(40)

menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.8

3) Paragraf berdasarkan penyajianya a. Paragraf Narasi (kisahan)

Paragraf narasi merupakan paragraf yang berisi cerita, rangkaian peristiwa atau pengalaman seseorang atau beberapa orang. Tujuanya memberitahu pembaca tentang pengalaman, baik yang rill, maupun yang imajinatif dari penulisnya.

Contoh:

Seperti biasa, pagi itu aku berangkat ke sekolah.Kendaraan yang terparkir di garasi aku keluarkan. Dengan motor itu aku berjalan melalui gang-gang kecil yang sudah biasa kulalui. rupanya nasib sedang sial, jalanan becek, dan motorku terpeleset jatuh. kakiku Terkilir, bajuku kotor, dan entah wajahku seperti apa, sebab terasa ada benda basah yang berbau busuk menyemprot kea rah hidung dan mataku. Dari suara telinga kiriku terdengar suara

cekikik’an. Aku penasaran. Setelah kutoleh, rupanya ani, gadis cantik yang selama ini mulai kuperhatikan itu. Ah, benar-benar sial.

8


(41)

b. Paragraf Eksposisi (paparan)

Paragraf eksposisi merupakan paragraf yang berisi informasi, penjelasan dan uraian suatu gagasan atau masalah. Tujuanya memberikan informasi dan penerangan kepada pembaca agar pengetahuan pembaca semakin bertambah. Paragraf eksposisi dikembangkan untuk menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, dan bagaimana.

Contoh:

Pondok pesantren qomaruddin terletak di desa Bungah, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Dari pusat kota Gresik lebih kurang 17 km menuju ke utara. Tepatnya 200 m sebelah barat Kantor kecamatan Bungah. Ada sebuah tugu besar sebagai pintu masuk ke lokasi pondok pesantren yang ditandai dengan tulisan Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah.

c. Paragraf Deskripsi (pemerian)

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Artinya, kalimat utamanya menyebar pada seluruh kalimat yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasanya digunakan dalam karangan yang berbentuk narasi. Paragraf deskripsi berisi gambaran secara jelas dan rinci atas sesuatu obyek itu secara nyata, seperti benda dalam ruangan yang sebenarnya.


(42)

Oleh sebab itu paragraf deskripsi harus detail atau rinci, sehingga jelas bagi pembaca.

Contoh:

Ruang belajar saya cukup luas. Panjangnya 5 meter, lebarnya 4 meter. Di setiap sudut kiri tertata rapi lemari dan rak buku sebagai tempat menyimpan buku dan catatan-catatan belajar saya. Pada bagian pojok saya pajang komputer untuk berlatih menulis dan mengarang. Pada bagian tengah saya gelar karpet berwarna merah untuk tempat bersantai melepas lelah setelah membaca.

d. Paragraf Argumentasi ( bahasan)

Paragraf argumentasi merupakan paragraf yang bertujuan meyakinkan pembaca atas suatu gagasan atau ide penulisnya. Karena bertujuan meyakinkan pembaca, maka paragraf argumentasi itu berisi gagasan yang disertai dengan data-data, bukti-bukti dan hasil-hasil penalaran secara faktual.

Contoh:

Kedisiplinan berlalu lintas di jalan raya cenderung menurun. Para pengendara seolah sudah tidak perduli lagi dengan rambu-rambu yang ada. Hal itu terlihat dari banyaknya kecelakaan yang terjadi belakangan ini. Dalam catatan kepolisian, pada mulan maret tahun 2003 ini saja sudah tercatat 1550 kecelakaan yang


(43)

terjadi akibat kurangnya disiplin berlalu lintas. Dengan demikian, rasanya kesadaran masyarakat tentang kedisiplinan berlalu lintas perlu ditingkatkan.

e. Paragraf persuasi (ajakan )

Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan mempengaruhi pembaca atas masalah yang dikemukakan oleh penulis. Jadi, paragraf ini mengajak pembaca untuk bersama-sama mengikuti pendapat penulis dengan kata lain. Paragraf ini sering digunakan untuk kepentingan propaganda, demonstrasi, promosi, negosiasi, dan lain sebagainya.9

Contoh:

Komputer adalah aplikasi yang dapat mewujudkan impian anda untuk dapat mengenal kecanggihan teknologi baru khususnya di bidang tulis menulis. Dulu orang menggunakan pensil atau bolpen untuk menulis. Tentu saja kemampuanya terbatas dan hasilnya pun tidak bisa maksimal sebab jalanya lamban dan melelahkan. Sekarang dengan alat teknologi komputer ini orang dengan leluasa dan cepat dapat menulis, sebab alat ini berjalan otomatis, bisa menata huruf dengan sendirinya.

9

Kunjana Rahardi, Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang, ( Jakarta: Erlangga, 2009),166.


(44)

4. Unsur-unsur paragraf

Untuk menemukan ide pokok paragraf, seorang pembaca harus mengenali unsur-unsur suatu paragraf. Agar dapat menentukan dengan jelas maksud pikiran yang disampaikan penulis. Oleh karena itu, suatu paragraf harus tersusun secara logis dan sistematis. Terdapat empat unsur-unsur suatu paragraf yang saling berkaitan satu sama lain secara sistematis sehingga menjadi logis suatu paragraf. Berikut empat unsur paragraf. 1) Transisi

Transisi digunakan untuk “merekatkan” atau menghubungkan paragragraf satu dengan paragraf lain sehingga hubungan itu terasa logis. Akan tetapi tidak semua paragraf mengandung transisi. Karena ada paragraf yang tidak perlu mengandung transisi sudah dipahami.

2) Kalimat utama

Sebuah paragraf yang baik mengandung satu pokok pikiran. Pokok pikiran itu dituangkan dalam satu kalimat diantara kalimat-kalimat yang tergabung dalam sebuah paragraf. Kalimat yang mengandung pokok pikiran paragraf disebut kalimat utama atau kalimat topik. Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang dibicarakan pengarang. Pengarang meletakkan inti maksud pembicaraanya pada kalimat topik. Kalimat utama bersifat umum. Ukuran keumuman sebuah kalimat terbatas pada sebuah paragraf itu saja. Adakalanya sebuah kalimat yang kita anggap


(45)

umum akan berubah menjadi kalimat yang khusus apabila paragraf itu diperluas.10

4) Kalimat pengembang

Sebagian besar kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu paragraf dapat dikategorikan sebagai kalimat pengembang. Susunan dan urutan kalimat pengembang tidak sembarangan. Urutan kalimat pengembang sebagai perluasan pemaparan ide pokok yang bersifat abstrak menuruti hakikat ide pokok.

5) Kalimat penegas

Kalimat penegas adalah elemen paragraf yang keempat dan yang terakhir Fungsi kalimat penegas ada dua. Pertama, sebagai pengulang atau penegas kembali kalimat topik, dan kedua sebagai daya penarik bagi para pembaca atau sebagai selingan untuk menghilangkan kejemuan.

5. Cara Menemukan Ide Pokok Dalam Paragraf

Paragraf merupakan kumpulan dari beberapa kalimat yang memiliki kesatuan makna. Kalimat-kalimat dalam satu paragraf harus menggambarkan hubungan dan menunjukan ikatan untuk mendukung satu gagasan dan pikiran sebagai pokok pikiran.11 Sebuah paragraf mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Tujuan itu akan tampak dalam salah satu

10

Zainal arifin, Cermat Berbahasa Indonesia untuk perguruan tinggi, (Jakarta: Akademika pressindo, 2010),123.

11


(46)

kalimat paragraf tersebut. Paragraf mempunyai satu kalimat topik, yakni kalimat yang mengandung gagasan utama/ide pokok paragraf tersebut. Jadi, untuk menemukan ide pokok dalam paragraf maka, harus terlebih dahulu memahami dan mengerti letak sebuah kalimat topik/ kalimat utama.

Cara untuk menemukan ide pokok yaitu: membaca secara seksama keseluruhan bacaan dan memahami inti bahasanya. Namun, untuk mempermudah tujuan dalam menemukan ide pokok setiap paragrafnya maka, cukup membaca setiap paragraf yang dibutuhkan kemudian cari dimana letak kalimat utama yang menjadi pokok kalimat paling penting dalam paragraf tersebut dan disitulah letak dari ide pokoknya. Dan Pembaca tinggal merumuskan ide pokok paragraf tersebut dengan bahasa pemahamanya sendiri.

C.Kajian Tentang Strategi Pembelajaran The Power Of Two

1. Pengertian Strategi The Power Of Two

Strategi merupakan istilah lain dari pendekatan, metode atau cara. Strategi secara harfiah adalah akal atau siasat. Sedangkan strategi pembelajaran diartikan sebagai urutan langkah atau prosedur yang digunakan guru untuk membawa siswa dalam suasana tertentu untuk mencapai tujuan belajarnya.


(47)

Strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran.12 Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai ilmu atau seni dalam menggunakan sumber daya pembelajaran, sehingga kompetensi dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dan terlaksana sesuai dengan perencanaan pembelajaran. Dengan kata lain, menurut sanjaya, strategi pembelajaran mengandung makna. Pertama, strategi pembelajaran sebagai rencana tindakan atau kegiatan. Kedua, strategi pembelajaran disusun untuk mencapai tujuan atau kompetensi tertentu.13

Strategi pembelajaran the power of two ini adalah termasuk bagian dari active learning yang merupakan bagian dari salah satu model cooperatif. Pembelajaran cooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran cooperatif merupakan bentuk pembelajaran denga cara siswa belajar dengan kelompok, kelompok kecil secara kolaboratif , yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.14 Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan belajar lebih aktif dengan pemberian tugas belajar yang dilakukan dalam kelompok kecil siswa. Dukungan sesama siswa dan keragaman pendapat,

12

Andi prastowo, pengembangan bahan ajar tematik, (Jogjakarta: diva press, 2013),372. 13

Wina Sanjaya, strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan, (Jakarta: kencana prenada media group, 2008), 126.

14


(48)

pengetahuan, serta keterampilan mereka akan membantu menjadikan belajar sebagai bagian berharga dari iklim di kelas. Namun demikian, belajar bersama tidaklah selalu efektif. Boleh jadi terdapat partisipasi yang tidak seimbang, komunikasi yang buruk dan kebingungan.

Sedangkan the power of two artinya menggabung kekuatan dua orang. Menggabung kekuatan dua orang dalam hal ini adalah membentuk kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari dua orang (siswa). Kegiatan ini dilakukan agar munculnya sinergi itu yaitu dua orang lebih baik dari pada satu. Menurut Hisyam Zaini, The power of two merupakan aktifitas pembelajaran yang digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif dan memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang. Strategi ini mempunyai prinsip bahwa berfikir berdua jauh lebih baik dari pada berfikir sendiri. 15

Aktifitas pembelajaran dengan kekuatan dua orang, digunakan untuk meningkatkan pembelajaran, dan menegaskan manfaat dari sinergi, yakni; bahwa dua kepala adalah lebih baik dari pada satu.16 Asumsi atau teori yang mendasari model pembelajaran kooperatif dengan strategi the power of two adalah bahwa belajar paling baik ketika mereka dapat saling membimbing satu sama lain, memiliki tanggung jawab perorangan, dan terdapat kesepakatan untuk aktif dan saling interaktif.

15Muqowin. 2007.”Strategi pembelajaran”.http://muqowin.com. diakses pada 28 Oktober 2016 16


(49)

Dengan demikian strategi pembelajaran dengan the power of two diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar jenjang pendidikan formal, yaitu rendahnya aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dan rendahnya prestasi belajar siswa. Dalam pelaksanaan strategi pembelajaran ini menggunakan beberapa sistem pengajaran dengan menggunakan beberapa metode yang sesuai dengan langkah-langkah strategi pembelajaran the power of

two yang mendukung untuk mendapatkan kemudahan dalam

pembelajaran siswa adalah menggunakan metode ceramah, diskusi, kerja kelompok, dan lain-lain.

Aktifitas belajar kolaboratif membantu mengarahkan belajar aktif. Meskipun belajar independen dan kelas penuh instruksi juga mendorong belajar aktif, kemampuan untuk mengajar melalui aktivitas kerja kolaboratif dalam kelompok kecil akan memungkinkan anda untuk mempromosikan belajar dengan belajar aktif. Strategi yang dipilih oleh pendidik tidak boleh bertentangan dengan tujuan pembelajaran. Strategi harus mendukung kemana kegiatan interaksi edukatif berproses guna mencapai tujuan. Tujuan pokok pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan anak secara individu agar bisa menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapinya


(50)

2. Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi The Power Of Two

Adapun langkah-langkah pelaksanaan strategi The Power Of Two

sebagai berikut:

1) Guru memberi peserta didik satu atau lebih soal yang membutuhkan refleksi dan pikiran.

2) Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sendiri-sendiri.

3) Setelah semua melengkapi jawabannya, guru membentuk siswa ke dalam pasangan dan meminta mereka untuk berbagi (sharing) jawabannya dengan jawaban yang dibuat teman yang lain.

4) Guru meminta pasangan tadi untuk membuat jawaban baru untuk masing pertanyaan dengan memperbaiki respons masing-masing individu.

5) Ketika semua pasangan selesai menulis jawaban baru, guru membandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain.17

Adapun dalam penelitian ini, strategi pembelajaran The power of two dikombinasikan dengan kartu soal berkode dan gambar juga sehingga langkah-langkah pun berkembang dari langkah-langkah yang tercantum diatas. Akan tetapi tidak sampai keluar jauh dari konteks yang sesungguhnya. Diantaranya ialah:

17


(51)

1) Guru menunjukan gambar dalam sebuah teks sebagai apresepsi. 2) Seluruh siswa menyimak penjelasan dan contoh dari guru tentang

cara menemukan ide pokok dari setiap paragraf dalam sebuah teks bacaan

3) Masing-masing siswa mengambil kartu soal (berisi sebuah teks) dari guru yang sudah diberi kode.

4) Masing-masing siswa membaca dan menjawab soal yang diberikan guru.

5) Setelah masing-masing siswa berfikir, kemudian Guru menerapkan strategi the power of two untuk memaksimalkan belajar siswa

6) Siswa diminta untuk melihat kode warna yang ada pada kartu soalnya kemudian mencari pasanganya untuk berkolaboratif (kerja sama berdua)

7) Siswa berdiskusi bersama pasangan masing-masing untuk bertukar pikiran menjawab soal tadi dan kemudian membuat jawaban baru. 8) Setelah semua pasangan selesai berdiskusi kemudian mereka

menuliskan jawaban barunya di lembar jawaban.

9) Guru memberi kesempatan pada pasangan untuk maju ke depan mempresentasikan hasil diskusinya.

10)Guru memberikan reward pada siswa yang sudah mau maju mengkomunikasikan hasil kerjanya.


(52)

3. Tujuan Strategi The Power Of Two

Strategi the power of two ini dirancang untuk

memaksimalkan belajar kolaboratif (bersama) dan meminimalkan kesenjangan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Belajar kolaboratif menjadi populer di lingkungan pendidikan sekarang. Dengan menempatkan peserta didik dalam kelompok danmemberinya tugas dimana mereka saling tergantung satu dengan yang lain untuk menyelesaikan pekerjaan adalah cara yang mengagumkan dengan memberi kemampuan pada keperluan siswa dalam masyarakat. Mereka condong lebik menarik dalam belajar karena mereka melakukannya dengan teman-teman sekelas mereka.

Dalam pelaksanaan pembelajaran Strategi the power of two ada beberapa tujuan yang harus dicapai, diantaranya:

a. Membiasakan belajar aktif secara individu dan kelompok. b. Untuk meningkatkan belajar kolaboratif.

c. Agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah yang terkait dengan materi pokok.

d. Meminimalkan kegagalan.

e. Meminimalkan kesenjangan antara siswa yang satu dengan yang lainnya


(53)

4. Keunggulan Dan Kelemahan Strategi The Power Of Two

Sebagai suatu strategi pembelajaran, strategi pembelajaran the power of two mempunyai beberapa keunggulan diantaranya:

a. Siswa tidak terlalu menggantungkan guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber dan belajar dari siswa lain.

b. Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan dengan membandingkan ide-ide atau gagasan-gagasan orang lain.

c. Membantu anak agar dapat bekerja sama dengan orang lain, dan menyadari segala keterbatasannya serta menerima segala kekurangannya.

d. Membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tuganya.

e. Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir. f. Meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial.

Di samping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran the power of two juga memiliki kelemahan diantaranya:

a. Kadang-kadang bisa terjadi adanya pandangan dari berbagai sudut bagi masalah yang dipecahkan, bahkan mungkin pembicaraan menjadi menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.


(54)

b. Dengan adanya pembagian kelompok secara berpasang-pasangan dan sharing antar pasangan membuat pembelajaran kurang kondusif. c. Dengan adanya kelompok, siswa yang kurang bertanggung jawab

dalam tugas, membuat mereka lebih mengandalkan pasangannya sehingga mereka bermain-main sendiri tanpa mau mengerjakan tugas.18

D. Kajian Tentang Pembelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia.19 Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah berdasarkan Standar Kompetensi Kurikulum 2006 secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut harus mendapat porsi yang seimbang dan dalam pelaksanaannya dilakukan secara terpadu. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia.20 Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

18

http://www.kompasiana.com/danutirto/the-power-of-two. diakses pada 28 oktober, 2016 19

Harimurti Kridalaksana. Kamus Linguistik, (Yogyakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001),3. 20

Direktorat Pendidikan pada Madrasah, Standar Isi Madrasah Ibtidaiyah, (Jakarta: Depag RI, 2006),63.


(55)

kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, sekaligus mengembangkan kemampuan beripikir kritis dan kreatif. 2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,21 bahasa Indonesia berfungsi yakni sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, lambing identitas nasional, alat pemersatu, serta alat komunikasi antar daerah dan antar kebudayaan.

Berikut ini merupakan fungsi pembelajaran Bahasa Indonesia, antara lain:

a. Untuk meningkatkan produktifitas pendidikan, dengan jalan mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik, dan mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar siswa.

b. Memberikan kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional, serta memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya.

21


(56)

c. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran, dengan jalan perencanaan program pendidikan yang lebih sistematis, serta pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian perilaku. d. Lebih memantapkan pengajaran, dengan jalan meningkatkan kemampuan

manusia denagan berbagai media komunikasi, serta penyajian informasi dan data secara lebih konkrit.

e. Memungkinkan belajar secara seketika, karena dapat mengurangi jurang pemisah antara pelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya konkrit, serta memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.

f. Memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih luas, terutama dengan alat media massa.

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah 1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan. 2) menghargai dan bangga mengunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara. 3) memahami bahasa Indonesia dan dapat mengunakan dengan tepat dan efektif dalam berbagai tujuan. 4) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. 5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, menghaluskan budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. 6) menghargai dan


(57)

membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.22

3. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia

Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi 4 aspek keterampilan yakni:

1)Mendengarkan

Mendengarkan adalah pemrosesan informasi yang didapat oleh pendengar melalui pandangan dan pendengaran yang mencakup perintah untuk menyatakan apa yang akan dituju dan diekspresikan oleh pembicara. Mendengarkan bukanlah merupakan kegiatan yang sederhana. Dalam mendengarkan terdapat proses mental yang dilibatkan, mulai dari pengidentifikasian bunyi, proses pemahaman dan penafsiran, sampai pada proses penyimpanan hasil pemahaman dan penafsiran bunyi.23

2) Berbicara

Keterampilan berbicara adalah kemampuan mengungkapkan pendapat atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh.

22

Dr. zulela M.S, Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2012),4. 23


(58)

3) Membaca

Membaca merupakan suatu proses yang bersifat fisik dan psikologis. Proses yang bersifat fisik berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual. Dengan indera visual, pembaca mengenali dan membedakan gambar-gambar bunyi serta kombinasinya.

Kemampuan yang diharapkan dijabarkan dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk memaksimalkan kemampuan siswa dalam berbahasa Indonesia salah satunya yaitu pada aspek membaca. Dalam aspek membaca siswa memperoleh informasi yang mereka perlukan dengan cepat dan tepat. Disamping pengenalan huruf, kata dan kalimat salah satu tujuan membaca adalah tercapainya salah satu kompetensi siswa menemukan kalimat utama, menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan teks bacaan, mampu menjelaskan isi teks, menganalisis setiap paragraf untuk menentukan ide pokok dari setiap paragrafnya.

4) Menulis24

Menulis adalah menuangkan sesuatu yang telah ada dalam

pikirannya. Keterampilan menulis dapat diklasifikasikan berdasarkan dua

sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan

atau aktifitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil produk

menulis itu.

24


(59)

Empat kemampuan bahasa tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu kemampuan bahasa pasif-reseptif dan kemampuan bahasa aktif produktif. Kemampuan bahasa pasif-reseptif dikaitkan dengan kemampuan mendengar (menyimak) dan kemampuan membaca sedangkan kemampuan berbicara dan kemampuan menulis dikelompokkan ke dalam kemampuan aktif-produktif.25

25

Jauharoti Alfin dkk, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Surabaya: IAINSA Press, 2013) hlm 20.


(60)

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek- praktek pembelajaran yang dilakukan secara bersama- sama di kelas.1 Rochiati Wiriatmaja, menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) merupakan sebuah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam pembelajaran di kelas, yaitu dengan melakukan tindakan–tindakan tertentu agar dapat memperbaiki serta meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.2

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan untuk melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan dalam kegiatan pembelajaran bersama guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung, yakni menggunakan bentuk kolaboratif, yang mana guru merupakan mitra kerja peneliti. Alasan penelitian ini dilakukan dengan Penelitian Tindakan

1

LAPIS PGMI, Penelitian Tindakan kelas, (Surabaya: Aprint,2009), paket 3, hlm 10 2

Rochiati Wiriaatmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008), hal. 12


(61)

Kelas, karena akan mempermudah peneliti dalam mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran karena peneliti akan langsung terjun ke lokasi penelitiaan. Selain itu, dengan melaksanakan PTK peneliti dapat menemukan solusi melalui peristiwa nyata yang ada di kelas dengan berbagai ragam teori dan metode pembelajaran yang relevan secara kreatif.

Penelitian ini dirancang dengan menggunakan model kurt lewin dengan siklus PTK yang dikembangkan oleh Kurt Lewin, yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat langkah pokok, yaitu: 1) perencanaan (planning), 2) aksi atau tindakan (Acting), 3) observasi (observing), dan 4) refleksi (reflecting).

Bagan prosedur PTK model Kurt Lewin:

Gambar 3.1 Model Kurt Lewin


(62)

Secara keseluruhan, bagan tersebut mempunyai empat tahapan dalam PTK yang membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral.

Penelitian ini dimulai dengan cara pengumpulan data terkait dengan kemampuan siswa dalam menemukan ide pokok paragraf dalam mata pelajaran bahasa Indonesia sebelum dilakukan pembelajaran dengan menggunakan strategi the power of two. Dalam hal ini dilakukan dengan melalui observasi, interview (wawancara). Dari beberapa sumber tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur perubahan belajar pada saat sebelum dan sesudah dilakukan menggunakan strategi the power of two.

Dalam penelitian ini menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat bagian pokok yaitu: (1) perencanaan(planning) yang terdiri dari membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp), mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung yang diperlakukan di kelas, mempersiapkan instrumen untuk melakukan proses tindakan, (2) aksi, tindakan (acting) yang meliputi pelaksanaan tindakan yang telah dirumuskan dalam rpp dalam situasi yang actual, yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, (3) observasi (observing), yaitu mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar dan memantau aktifitas guru dalam mengelolah pembelajaran yang telah dirancang sesuai, dan (4) refleksi (reflecting), pengamatan untuk menemukan penyebab mencari jalan pemecahanya.


(63)

B. Setting Penelitian Dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di MI Ihyaul Islam yang berlokasi di Desa Bolo Kecamatan Ujungpangkah Gresik.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian di sini berarti orang yang dapat memberikan informasi atau data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Penulis mengambil subjek penelitian yaitu para siswa kelas IV MI Ihyaul Islam. Siswa kelas IV yang berada di madrasah tersebut berjumlah 32 siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Mata pelajaran yang dijadikan objek penelitian adalah mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV materi menemukan ide pokok paragraf dalam sebuah teks . C. Variabel Yang Diteliti

Variabel merupakan segala sesuatu yang dijadikan objek dalam penelitian. Variabel-variabel yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang diadapi yaitu:

1. Variabel input : Siswa kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik

2. Variabel proses: Pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan strategi the power of two


(64)

D. Rencana Tindakan

Rencana penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pra Siklus

Sebelumnya peneliti melakukan persiapan terlebih dahulu melakukan tahap-tahap tersebut antara lain; permintaan izin penelitian sekolah, observasi dan wawancara (kegitan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal tentang MI Ihyaul Islam secara keseluruhan dan keadaan proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya di kelas IV), kemudian melakukan identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di MI Ihyaul Islam.

2. Siklus 1

a. Tahap perencanaan

Pada tahapan perencanaan peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus yang diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk merekam fakta selama tindakan berlagnsung.3 Pada tahap ini kegiatan yang harus dilakukan adalah:

1) Menyiapkan materi pembelajaran yakni teks/ bacaan yang terdiri dari beberapa paragraf

3


(65)

2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menyusuaikan materi yang hendak diteliti yakni ide pokok paragraf

3) Mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung yang diperlukan di kelas

4) Mempersiapkan instrumen dan media untuk melakukan proses tindakan.

b. Tahap kegiatan pelaksanaan

Dalam tahap ini dimulai dengan menerapkan skenario pembelajaran yang mengacu pada strategi the power of two. Adapun kegiatanya yaitu dengan melaksanakan apa yang telah disepakati dalam tahap perencanaan yakni, melakukan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disepakati dari langkah-langkah pelaksanaanya sebagai berikut:

1) Guru memberikan informasi awal tentang alur pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan jelas.

2) Guru menyajikan materi tentang ide pokok paragraf.

3) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran pada siklus I.

4) Guru memberi siswa satu buah teks yang terdiri dari beberapa paragraf. Dan untuk menemukan setiap ide pokok paragrafnya


(66)

yang tentunya mendorong siswa untuk berfikir kritis Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sendiri-sendiri. 5) Setelah semua mengisi jawabannya, guru membentuk siswa ke dalam pasangan dan meminta mereka untuk berbagi (sharing) jawabannya dengan jawaban yang dibuat teman yang lain

6) Guru meminta pasangan tadi untuk membuat jawaban baru untuk masing pertanyaan dengan memperbaiki respons masing-masing individu

7) Ketika semua pasangan selesai menulis jawaban baru, guru meminta siswa untuk mengkomunikasikan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain.

8) Guru memotivasi peserta didik c. Tahap pengamatan/ observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan untuk merekam semua kemampuan dan aktivitas belajar siswa kelas IV ketika proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan strategi the power of two. Serta mengetahui kendala yang dihadapi saat pembelajaran berlangsung.


(67)

d. Tahap Refleksi

Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan.4 Pada tahap ini semua data-data yang diperoleh dikumpulkan, untuk kemudian dianalisis dan kemudian diadakan refleksi terhadap hasil yang diperoleh. sehingga dapat diketahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar setelah dikena tindakan atau tidak. Hasilnya dijadikan untuk membuat perencanaan pembelajaran pada siklus II.

3. Siklus II

Siklus ini merupakan perbaikan dari siklus I. Siklus II dilakukan dengan maksud untuk menutupi kekurangan yang terdapat pada siklus I. Tahapan-tahapan siklus II ini sama dengan siklus I. Hanya saja dalam siklus II ditekankan dengan tujuan untuk perbaikan siklus I. Apabila hasil yang didapat tidak sesuai dengan yang diinginkan atau tidak terjadi peningkatan dalam menemukan ide pokok paragraf dengan menggunakan strategi the power of two, maka diadakan siklus berikutnya untuk mencapai hasil yang maksimal. Adapun pelaksanaanya yaitu:

a. Perencanaan

1) Mengidentifkasi masalah dan penerapan alternatif pemecah masalah yang muncul pada siklus 1

4


(68)

2) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk siklus II dengan melakukan refleksi yang disempurnakan sesuai hasil refleksi siklus I.

3) Menyusun materi menemukan ide pokok paragraf

4) Menyusun kembali lembar pengamat aktifitas siswa dalam proses pembelajaran

5) Menyusun tes hasil akhir siklus. b. Pelaksanaan Tindakan

Langkah langkah dalam meningkatkan kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan strategi the power of two pada siklus II adalah Dengan melaksanakan apa yang telah disepakati dalam tahap perencanaan yakni, melakukan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah direfleksi dari pelaksanaan siklus I. Adapun pelaksanaanya sebagai berikut:

1) Guru memberikan informasi awal tentang jalanya pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan jelas.

2) Guru menyajikan materi tentang ide pokok paragraf.

3) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran pada siklus II.

4) Guru memberi siswa satu buah teks yang terdiri dari beberapa paragraf. Dan untuk menemukan setiap ide pokok paragrafnya yang


(69)

tentunya mendorong siswa untuk berfikir kritis Guru meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sendiri-sendiri.

5) Setelah semua mengisi jawabannya, guru membentuk siswa ke dalam pasangan dan meminta mereka untuk berbagi (sharing) jawabannya dengan jawaban yang dibuat teman yang lain

6) Guru meminta pasangan tadi untuk membuat jawaban baru untuk masing pertanyaan dengan memperbaiki respons masing-masing individu.

9) Ketika semua pasangan selesai menulis jawaban baru, guru meminta siswa untuk mengkomunikasikan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan yang lain.

10) Guru memotivasi peserta didik. c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk merekam semua kemampuan dan aktivitas belajar siswa kelas IV ketika proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan strategi the power of two apakah ada peningkatan dari siklus sebelumnya.

d. Refleksi

Semua data-data yang diperoleh dikumpulkan, untuk kemudian dianalisis dan kemudian diadakan refleksi terhadap hasil yang diperoleh. sehingga dapat diketahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar setelah dikenai tindakan di siklus I dan II.


(70)

E. Data Dan Cara Pengumpulanya 1. Sumber data

Sumber data dalam PTK ini adalah : a. Siswa

Untuk mendapatkan data tentang kemampuan menemukan ide pokok pararagraf dalam pelajaran bahasa Indonesia.

b. Guru

Untuk mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan strategi the power of two dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai data, dan membuat kesimpulan atas temuannya.5 Dalam penelitian ini pengumpulan data kadang dilakukan pada kondisi yang alamiah di lapangan yaitu pada saat pembelajaran bahasa Indonesia dengan sumber data yaitu siswa siswi kelas IV. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

5

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan D&R,(Bandung:alfabeta,2009), hal. 306


(71)

1)Lembar Observasi

Lembar observasi ini berupa format yang disusun dan berisi tentang kejadian-kejadian yang menggambarkan tingkah laku guru dan siswa di kelas IV MI Ihyaul Islam dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Observasi digunakan untuk mendapatkan keterangan mengenai situasi dengan melihat dan mendengar apa yang terjadi, kemudian semuanya dicatat dengan cermat. Arikunto menyatakan bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudaian mengadakan penilaian kedalam suatu skala bertingkat.6

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat kinerja guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan strategi the power of two. Berikut panduan lembar observasi aktivitas siswa dan guru:

Tabel 3.1

Lembar Observasi Aktifitas Siswa

No Obyek pengamatan Skor Siklus

1 2 3 4

1 Kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan strategi the power of two

2 Keaktifan siswa dalam diskusi

3 Respon siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan guru 4 Minat siswa terhadap materi yang dipelajari 5 Respon siswa dalam pembelajaran menggunakan

6


(72)

strategi the power of two

6 Siswa mengerjakan lembar kerja dari guru 7 Siswa mampu mengambil kesimpulan materi yang

dipelajari Jumlah

Skor perolehan Persentase = x 100 Skor maksimal Keterangan:

Pengisian Lembar Observasi siswa dengan memberi tanda Checklist (√) 1: Aktivitas siswa sangat kurang.

2 : Aktivitas siswa cukup. 3: Aktivitas siswa baik. 4: Aktivitas siswa sangat baik

Tabel 3.2

Lembar Observasi Aktifitas Guru

No Obyek pengamatan Skor Siklus

1 2 3 4

1. Guru memberikan gambaran tentang cara menemukan ide pokok dalam paragraf

2. Guru menggali wawasan siswa mengenai cara

menemukan ide pokok dalam paragraf

3. Guru memberi pertanyaan pada siswa seputar cara menemukan ide pokok dalam paragraf

4. Guru membentuk siswa secara berpasangan untuk menerapkan strategi the power of two

5. Guru memberi penjelasan cara diskusi berpasangan dan melakukan tukar pikiran secara berpasangan

6. Guru menginstruksikan siswa untuk membacakan hasil diskusi

7. Guru menjelaskan secara keseluruhan materi yang telah diajarkan

8. Guru mengajak siswa menyimpulkan sedikit materi yang telah dipelajari


(1)

93

Grafik 4.1

Peningkatan presentase ketuntasan

Grafik tersebut menunjukan adanya peningkatan dari sbelum dikenai tindakan hanya 40,625% ketuntasanya, kemudian pada pelaksanaan siklus I adalah 75% secara klasikal sudah meningkat namun masih dalam kategori cukup, dan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II dapat meningkat dengan masksimal hal itu bisa dilihat dari hasil presentase 87,5% dengan kategori baik dan hasil tes evaluasi kemampuan siswa meningkat. Dan tidak butuh diulang untuk melakukan siklus selanjutnya. Dengan demikian, pengaplikasian strategi the power of two, Dapat meningkatkan kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran bahasa Indonesia kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik.


(2)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dengan menerapkan strategi the power of two pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Peningkatan kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam mata pelajaran bahasa Indonesia melalui strategi the power of two pada siswa kelas IV di MI Ihyaul Islam Ujungpangkah Gresik mengalami peningkatan, hal tersebut terbukti dari presentase ketuntasan, dan nilai rata-rata kelas. Nlai rata-rata-rata-rata kelas mengalami peningkatan. Pada pra siklus nilai rata-rata kelasnya adalah: 70,875 kemudian meningkat di siklus I menjadi 74,68 dan menjadi 81,25 di siklus II. Untuk presentase ketuntasan kelas dapat dilihat dari 32 siswa, pada pra siklus jumlah siswa yang tuntas adalah 13 siswa sedangkan pada siklus 1 sebanyak 24 siswa dan pada siklus II meningkat sebanyak 28 siswa yang tuntas. Dari total jumlah siswa sebanyak 32, maka presentase ketuntasan yang dicapai pada siklus I adalah 75% dan pada siklus II menjadi 87,5%

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan, sebelumnya, maka ada beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:


(3)

95

1. Penerapan strategi the power of two dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan aktifitas guru maupun siswa juga dapat meningkatan kemampuan siswa dalam belajar. Karena penerapan strategi yang baik dapat mempermudah siswa mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

2. Penerapan strategi the power of two harus diperlukan persiapan yang matang. Guru harus mempersiapkan kompenen-kompenen yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran serta guru juga harus memperhatikan dan memahami langkah-langkah pembelajaran agar siswa dapat mengerti strategi yang dimaksud guru.

3. Untuk penelitian lebih lanjut terkait materi menemukan ide pokok paragraf, dapat digunakan dengan metode atau strategi yang lain atau sama dengan melakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Alfin, Jauharoti. 2013. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Surabaya: IAINSA Press

Arifin, Zainal. 2010. Cermat Berbahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Jakarta: Akademika pressindo

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 1996. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Direktorat Pendidikan pada Madrasah. 2006. Standar Isi Madrasah

Ibtidaiyah, Jakarta: Depag RI.

Fahrurrozi. 2016. sekilas tentang bahasa Indonesia. Yogyakarta: Garudhawaca.

Faizin, Moh. 2016. (guru kelas IV) kemampuan menemukan ide pokok paragraf dalam pelajaran bahasa Indonesia. MI ihyaul Islam.

Hamalik, Omemar. 2007. Psikologi belajar dan mengajar. Bandung: Sinar Baru Algetsindo.

Http://www.kompasiana.com/danutirto/the-power-of-two_diakses Pada 28

Oktober, 2016

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI Online), Diakses Pada Tanggal 20 Oktober 2016

Khoirudin. 2009. Buku Pintar Bahasa Indonesia.Yogyakarta: Lentera Ilmu

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik, Yogyakarta: Gramedia Pustaka Utama


(5)

M.S, zulela. 2012. Pembelajaran Bahasa Indonesia.Bandung:PT Remaja Rosdakarya

Majid, Abdul. 2013. strategi pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosadakarya

Mudlofar,. 2010. Bahasa dan Sastra Indonesia. Surabaya: CV Gema Wacana

Muqowin, 2007. Strategi Pembelajaran. http://muqowin.com. Diakses tanggal 28 Oktober 2016

Parera, Jos Daniel. 1991. belajar mengemukakan pendapat.Jakarta:Erlangga PGMI, lapis. 2009. Bahasa Indonesia 1. Surabaya: Aprint

PGMI, Lapis. 2009. Penelitian Tindakan kelas. Surabaya: Aprint. Prastowo, Andi. 2013. pengembangan bahan ajar tematik, (Jogjakarta:

Diva Press

Purwanto, Ngalim. 2012. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

R.N, Wahyu. 2006. Bahasa Indonesia, jakarta: uneversitas Gunadarma Rahardi, Kunjana.2009. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk

Karang-Mengarang. Jakarta: Erlangga

Sanjaya, Wina . 2010. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana Sanjaya, wina. 2005. Pembelajaran dalam implementasi kurikulum

berbasis kompetensi, Jakarta: Kencana.

Sanjaya, Wina. 2008. strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: kencana prenada media group.

Siberman, Melvin. 2014. active learning 101 CBSA. Bandung: Nuansa Cendekia.

Standar kompetensi lulusan. 2006 (SK KD Mata pelajaran Bahasa Indonesia)


(6)

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan D&R. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2014. cooperative learning. Yogyakarta: pustaka belajar. Suyadi 2015. panduan penelitian tindakan kelas. Jogjakarta: Diva Press. Tim penyusun buku ajar IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2006. Bahasa

Indonesia Ilmiah Bidang Ilmu agama islam. Surabaya: IAIN Press. Wijaya, cece. 1991. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar

Mengajar. Bandung: Remaja Rosdkarya.

Wiriaatmaja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Zainuddin. 1992. Materi Pokok Bahasa Dan Satra Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.


Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PRINGSEWU TAHUN PELAJARN 2013/2014

0 9 54

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Pendekatan Contextual Teaching And Learning Pada Siswa Kelas III SD Negeri Sepat 2

0 1 20

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK PIKIRAN SEBUAH PARAGRAF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Menemukan Pokok Pikiran Sebuah Paragraf Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (CIR

0 1 17

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menemukan Pokok Pikiran Sebuah Paragraf Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas IV SDN Bulu O1 Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo Tahun

0 2 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK PIKIRAN SEBUAH PARAGRAF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA Peningkatan Kemampuan Menemukan Pokok Pikiran Sebuah Paragraf Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Melalui Strategi Cooperative Integrated Reading And Composition (CIR

0 1 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Melalui Strategi Pembelajaran The Power Of Two Pada Siswa Kelas IV SDN Pasucen 02 Tahun Pelajaran 2013/ 2014

0 2 16

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Melalui Strategi Pembelajaran The Power Of Two Pada Siswa Kelas IV SDN Pasucen 02 Tahun Pelajaran 2013/ 2014.

0 1 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Melalui Strategi Pembelajaran The Power Of Two Pada Siswa Kelas IV SDN Pasucen 02 Tahun Pelajaran 2013/ 2014

0 1 16

Peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran bahasa Inggris materi Simple Present melalui strategi synergetic teaching siswa kelas VB MI Islamiyah Ujungpangkah Gresik.

7 48 106

Peningkatan pemahaman mata pelajaran PKn materi harga diri melalui metode pair check pada siswa kelas III MI Ihyaul Ulum Canga’an Ujungpangkah Gresik.

0 0 144