Sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan - USD Repository

  ! " # " $ % !& %'# " # % % ( (

  %')% ! ( ( ( * "

  • ,- ./ .

  ,- -.. . ..

  1

  7 % &* & %* !3 " 3 ) '% )8'% ) $ )

  ( ) ) #2 " $ 3 # ! 3 # % 4 ) ! ! # * * 5 4 ## 6 6+

  9 ( % )

  • % *" ' %: %

  &" ( % ( %

  

4 ;

; * * ($ " ( '< 9" %* ( ( 9 ' # 9 9 & % ! '< " %! = %* $6

  ! " # $ !%& '%" " * % * %9" : * ! (2 < %* 2 ': ) " 9" % 9'## ) * ( (

  ': %( * ( 9 = $6 9' (2 ': ) * " % $ ( << % 9 !' ) " 9" %* 9'## ) ( ': %( * ( 9 = $ 3 * ( ' " ) ( %6 " %(2 ': ) * " %

  $ ( << % 9 9" %* 9'## ) * ( ': %( * ( 9 = $ 3 * ( ' " % ! '%*6 ' % "2 ': ) * " % $ ( << % 9 !' ) " 9" % 9'## ) (

  ': %( * ( 9 = $ 3 * ' " ( = %* $ '< & % *> *'9 # 9' '!$ * *6 '& # ' '< " % * %9" : * ## " 9# ** ( '< 9" % (

  ( 9 ' # 9 9 & % ! '< " %! = %* $ " !' ' 0..6 !&# '< " % * %9" : % . & '&# ( " * !&# ) : * & %<'%! ( * )

  &%'&'% ' # % ('! * !&# )6 " % * %9" * % ! * " * ($ : % ? * ' % 2 %= :2 (

  ('9 ! ' 6 " ! "'( * ( " * * ($ : * ( *9% & = 2 :" 9" ' ': ) " 9" % 9'## ) * ( ( ': %( * ( 9 = $6 ! "'( : * * ( '

  ': ) * " % $ ( << % 9 !' ) " 9" %* 9'## ) ( ': %( * ( 9 = $ 3 * ( ' ) ( %2 ! '% ( & % *> *'9 # 9' '!$ * *6 " 9' 9# * ' <'%! # ( " % * %9"2 < %* 2 * ( ( ': %( * ( 9 = $ : * &'* = 6 9' (2 " % : % ( << % 9 * " 9" %* 9'## ) (

  ': %( * ( 9 = $ 3 * ' " ) ( %6 " %( " % : * ' ( << % 9 " 9" %* 9'## ) ( ': %( * ( 9 = $ 3 * ' " ! '%6 " % : %

  ( << % 9 * " 9" %* 9'## ) ( ': %( * ( 9 = $ 3 * ' & % *>

  • '9 # 9' '!$ * *6

  4

( * * " * *: # * ) % ( #! ( (

" %! 2 " * = %*

  !%& '%" ' ! " # $ () "

  • & # & % ! ! ) " & ! " * *: = %* " %! %" ( & ) ! " * *: *

  6 (

  • ! ) " &
  • " ( & %3 ( & ! " * *: = %* "
  • %" ( & ) ! " * *: 3 %( * % # ! 6 )
  • ! ) " & " ( & %3 ( & ! " * *: = %* " %! %" ( & ) ! " * *: 3 %( * % &%')% ! * ( 6 !&
  • ! ) " & " ( & %3 ( & ! " * *: = %* " %! %" ( & ) ! " * *: 3 %( * % & %3 ( * *'* # '% * )

  ! " * *: 6

  • '& # * ( # ! & # ( # " * # % " ! " * *: = %* " %! ) " $ ) 3 % !# " 0..2 * !& # & # 3 % !# " . '% )2 & ) !3 # * !& # ( # ( ) 9 % 2

  6

  • % ! & # $ ) ( ) ( # " * ' %2 : : 9 % 2
  • (' ! * 6 '( ( * % & < ( ) ! ) " & ! " * *: %" ( & ) ! " * *:

  6 '( '= ( ) ! ) "

  • & " ( & %3 ( & ! " * *: = %* " %! %" ( & ) ! " * *: 3 %( * % & %3 ( 2 * # ! 2 &%')% ! * ( (
  • '* # ' '! '% ) ! " *
  • !& # $ ) ( & %'# " ( # " & % ! 2 * & ! " * *: %" ( & ) ! " * *: ( # " &'* <6 (

  2 * ( & %3 ( & ! " * *: %" ( &

  • ) ! " * *: 3 %( * % # ! ) 2 ( ( & %3 ( & ! " * *: %" ( & ) ! " * *: *

  3 %( * % & %3 ( &%')% !

  • !& ( & %3 ( * & ! " * *: = %* " %! %" ( & ) * ! " * *: 3 %( * % * *'* # ' '! '% ) ! " * *:

  $ ! $ ( ) * * )) " $ 3 ": * % &* $ ) * $ # * ( ! ! %$ 3 ) %$ '% ) #

  2 9 # $ ) # " ( * 3 ( # ! & ( ( < % & * 2 * 3 ) ! # $ $ %$ #! "6

  ')$ % 2 @ 3% % 5 ( ($ %:

  7

  • $ % & # * 9 & & ( " ) " * * 3 % (
  • "8 $ $ ) ! # !& " * " )) & # * ( & ! $ # * * % &* $ ) 3 % ( # % * # '%' !%& '%" ' ! " # $ # *

  )% " ! $ # '%' !+ % &* ( * * ! ! " * # " * *$ % ! !& %'# " ) # % %

  ( ( & ( %')% ! ( * " 2 1 % * ( ( #! ) " '* #2 # * ) % ( #! ( ( 2 = %* * " %!

  ')$ % # * ! $ ( % 3 ": & # * * % &* ( %: ( ( )

  ! * ! #2 3 !3 ) * % 3 3 % & !'% #2! % # ( % * ! & "

  2 & # * ! $ !& % * % ! * " $ ) * 3 * %83 * % $ & (

  .6 = %* * " %! 6 1 % * ( ( #! ) " '* # = %* * " %!

  /6 %')% ! ( ( ( * " = %* * " %! 6 %*6;6 ) " #$' '2 6 6 # '* !3 !3 ) $ ) * * ! !3 % % " & ( & # * ! $ # * * % &*

  • 6 6 ( % '

  2 6 (2 6 2 # '* !3 !3 ) $ ) # " ! % # : ( ) " * 3 $ ) ! & ( * # %')% !

  ( ( ( *

  06 %*6 6 6 3 $ ' $ ) # " ! !3 % ! * ( ! # 9 % & # * * % &*

  @6 ( % ) $ ) ( " 8" $ ! !3 % ('%' )

  • ! ) ! $ # * * ( 2 *" ' %: % 2 $ ) ( ) * 3 % (
  • A6 * % %9 ! ! & # * * % &*

  6 ,6 ( % $ ) ! !3 % ('%' ) ! $ # * * % &* . 6 ! ( ! ( # %) $ ) # " ! !3 % * % ( 3 !3 ) ..6 " 3 9 )2 % 2 1' ' ( &% $ ) * # # * ( # ! * ( ( . 6 ! 8 ! $ ) * # # ! !3 % ( ) !'% # ( ! $ ! )

  & # * ( # ! ! $ # * * % &* 2 3 % * 2

  3

  2

  3 % 2 3 (% 2 2 "'! *2 4 % '2

  ./6 ! 8 ! * & % ) ,-2 9 )2 * 2 = 2 ' )2

  2 '<% 2 !3 # # * * !') 3 %" * # ! $ # * ) * * * ( )

  % 9 . 6 ! & " $ ) ! $ ( %9 ! ( * 2 ! # " 3 $ 3 % * 3 ) & # *

  # * ! $ ( % 3 ": * % &* 3 $ % ) 2 * " )) % ( * % ) & * # * " % & 2 " % * !') * % &* 3 %! < 3 ) & % & !3 9

  ( & " $ ) ! ! %#

  1 + +

  • 1

  4

  4

  • 1

  4 = 4 ;

  =

  4 =

  • = =

  B

  • 4 4 6 6 + % 4 # ) .

  46 4 * * # " ;6 ! * * # " 6 #

  6 < #

  • 6 * ! !3 " * 4 4 6 + 6 ) % &

  @ 46 % % & ,

  ;6 ; % 89 % & ..

  6 %3 $ & ./ 6 '% $ ) ! !& ) % " & !3 & .-

  • 6 1 * # !

  .@ 6 %')% ! ( .@ 6 ) % * '* # ' '! .A

  .6 ) & ( ( .

  6 ) & % /

  • /6 ) )" * #

  6 ) % ) ! " * *: , 16 % ) ! % / 6 &' * * /.

  6 + 4 4 6 1 * # / 46 +' * 2 3 (

  3 # / ;6 '& # * ( !& #

  / 6 < * ( ) % % 3 # /@ 6 $ ) ( 9 % 6 ) !& #

  @

  • 6 # * 4 4

  6

  4 6 % " ) 4 %( % $

  • A 46 %')% ! ( (

  .6 1 % * #! ( ( 6 1 % * ( ( 4 " * ( 0/ /6 1 % * #! ) " '* # 0- 6 1 % * ( ( ! ( #! ) " # !

  00 ;6 ) " * *:

  0@

  6 + 4 4

  4 6 # * * & " * *: @- 46 # * * @@

  ;6 !3 " * A0

  6 + 4 4 6 * !& # , 46 %3 * # ,/

  ;6 % , 0-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan hak setiap orang. Akan tetapi, kegiatan belajar di Perguruan tinggi merupakan previlege karena hanya orang yang memenuhi syarat saja yang berhak belajar di lembaga pendidikan tersebut. Previlege yang melekat pada mereka yang belajar di suatu perguruan tinggi

  tidak hanya terletak pada sarana fisik dan sumber daya manusia yang disediakan, tetapi juga pada pengakuan secara formal bahwa seseorang tersebut telah menjalani kegiatan belajar dan pelatihan tertentu. Dengan pengakuan tersebut harapannya adalah seseorang yang telah mengalami proses belajar secara formal akan mempunyai wawasan, pengetahuan, keterampilan, kepribadian dan perilaku tertentu sesuai dengan apa yang ingin dituju oleh lembaga pendidikan. (Suwardjono, 1991:1)

  Belajar di perguruan tinggi merupakan suatu pilihan diantara berbagai berbagai alternatif srategik untuk mencapai tujuan individual. Kesadaran mengenai hal ini akan sangat menentukan sikap dan pandangan belajar di perguruan tinggi yang pada akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang belajar di perguruan tinggi.

  Karena bila seseorang mendapat previlege belajar di perguruan tinggi, maka orang itu dituntut untuk berbuat atau bertindak lebih dari mereka yang tidak mendapat

  previlege tersebut.

  Ada dua tujuan yang terlibat dan saling menunjang dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi. Pertama adalah tujuan lembaga pendidikan dalam menyediakan sumber pengetahuan dan pengalaman belajar ( knowledge and learning

  

experiences) dan yang kedua adalah tujuan individual mereka yang belajar

  (mahasiswa ). Proses belajar-mengajar mestinya harus mampu menyelaraskan tujuan individual dan tujuan lembaga pendidikan dan bahkan tujuan pendidikan nasional.

  Jurnal Spiritualitas Ignatian, Maret 2001, memuat tulisan A. Alibata, berjudul “Mencari visi dasar kehidupan mahasiswa di Universitas Sanata Dharma”. Dalam tulisan disebutkan bahwa, secara umum mahasiswa di Universitas Sanata Dharma terbagi dalam empat kelompok besar.

  Kelompok pertama, adalah mereka yang berorientasi pada studi. Kelompok ini selalu mengutamakan perolehan Indek Prestasi atau Indek Prestasi Komulatif.

  Seluruh waktu dan tenaganya dicurahkan untuk mengejar penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi (IPTEK).

  Kelompok kedua, adalah mereka yang lebih mengutamakan kegiatan kemahasiswaan daripada prestasi akademik, mereka ini mencurahkan waktu serta tenaganya untuk berkegiatan dan ikut melibatkan diri secara aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan.

  Kelompok ketiga, adalah mereka yang disebut “ poros tengah “, kelompok ini mengutamakan keunggulan akademik sekaligus menyadari pentingnya kegiatan kemahasiswaan. Mereka berfikir kemampuan akademik tidaklah cukup membekali orang untuk hidup. Kemampuan yang unggul dalam bidang akademik hendaknya disertai pula dengan keunggulan dalam bidang kemampuan sosial yang handal pula.

  Kelompok keempat, adalah mereka yang diberi cap “penyakit kusta“. Kelompok ini mengabaikan prestasi akademik dan juga kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang ada. Waktu dan tenaganya dikerahkan untuk menikmati hidup hari ini.

  Jika kemudian muncul pertanyaan Kelompok manakah yang paling ideal untuk membantu mahasiswa mencapai keunggulan secara akademik sekaligus humanistik ? Maka kelompok poros tengah mempunyai peluang yang paling besar untuk memperoleh itu, karena pada prinsipnya kegiatan belajar di bangku kuliah yang lebih mengutamakan keunggulan akademik belumlah cukup untuk membekali mahasiswa hidup di masyarakat, hendaknya keunggulan akademik harus pula diimbangi dengan keunggulan dalam kemampuan sosial, yakni peka terhadap nilai- nilai kemanusiaan.

  Dengan mengikuti kegiatan kemahasiswaan dapat melatih mahasiswa menjadi lebih peka terhadap lingkungan sosialnya, hal ini terjadi karena ada interaksi aktif mahasiswa dengan lingkungan di luar bangku kuliah.

  Melihat pentingnya pengembangan nilai-nilai sosial bagi mahasiswa yang dapat diwadahi melalui kegiatan kemahasiswaan, maka penulis tertarik untuk meneliti, Sikap Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Terhadap Kegiatan Kemahasiswaan.

B. Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini kegiatan kemahasiswaan yang dimaksud adalah, kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta C.

   Rumusan Masalah

  1. Bagaimanakah sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan ?

  2. Apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan jenis kelamin ?

  3. Apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan program studi ?

  4. Apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua mahasiswa ? D.

   Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui bagaimanakah sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan

  2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan berdasarkan

  3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan program studi

  4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap kegiatan kemahasiswaan, berdasarkan perbedaan status sosial ekonomi orang tua mahasiswa

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Universitas : Hasil penelitian yang berupa kesimpulan dan saran, diharapkan mampu memberikan masukan bagi Universitas Sanata Dharma untuk membina mahasiswa agar ikut berperan aktif dan ikut bagian dalam kegiatan kemahasiswaan sesuai minat dan bakatnya.

  2. Bagi Mahasiswa : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada mahasiswa pentingnya mengikuti kegiatan kemahasiswaan untuk melatih kepekaan terhadap lingkungan sosial dan pendalaman terhadap nilai-nilai kemanusiaan

  3. Bagi penulis : Merupakan tambahan pengetahuan yang berharga dan sebagai sarana untuk merefleksikan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan di bangku kuliah FKIP

  Universitas Sanata Dharma .

F. Sistematika Pembahasan

  BAB I : Pendahuluan Bab ini akan membahas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan.

  BAB II : Landasan Teori Bab ini berisi dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : pengertian, struktur, ciri-ciri dan faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap, pengertian jenis kelamin, program studi, pengertian status sosial ekonomi, kegiatan kemahasiswaan dan hipotesis.

  BAB III: Metodologi Penelitian Dalam bab ini disajikan tentang : jenis penelitian, prosedur penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, definisi oprasional, definisi dan pengukuran variabel, data yang dicari, teknik pengumpulan data dan tehnik analisa data

  BAB IV: Gambaran Umum Kegiatan Kemahasiswaan Bab ini berisi : gambaran kegiatan kemahasiswaan di USD BAB V : Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi : Deskripsi penelitian, analisis data dan pembahasan BAB VI: Kesimpulan dan saran

  ! ! ! ! " # " $

  %! ! ! ! ! ! &% ! ' ' !! ( (

  ( ( " ( $ ( ( " ( ( ( !!

  ( ' ' !! ( )

  • (
  • , $ + (
  • ( + ( "

  ! !

  ! ! " " $

  • . (

  ! " !

  / $ 1 ! . " (

  ! ! ! !

  # & *

  " ! " ( )

  / $ /

  $

  • $ - ! (

  # "

  2$ - ! ! " $ . !

  !$ - " ! !$

  3$ - ! (

  " $

  • "

  ! ! $ 4 ! ! !

  " $ 5 * ( " "

  ( " $ " ( "

  ! " $

  $ 4

  • ( $ 6

  ($ 4

  • " '

  $ / $ *

  ' '

  $ 4 7 ' #

  $ 0 # '

  " " "

  " $ ! *

  # # $ 8 #(

  $ * "

  7 #

  " $ " ' '

  " $

  5 "

  " # " "

  $ 1 ! ! ' " ' "

  $ ($ * " " " " "

  " 9 " $ ' ! '

  ( " !

  ( " $

  $ * $

  • ( !

  $ : ( !

  $ $ * ! '

  • "

  ! ! "

  " ' ' ( "

  $

  # ! # 5 " !

  # !

  # # # # #

  / 5 ; < ,2 $22 =

  " ! ! !

  ! $ 4 " ' #

  $

  . ' " ! ! " ! !$ . '

  $ ! " # $ % & 5 "

  4 #!

  • '

  %!

  • ?
  • (

  $ / 5 ; < ,2 $23 =

  5 " ' (

  ' $ / " '

  ( " $ 1 ' " $ 1

  $ %! " ' ! ! ! !$ 1 ' !

  " $ -

  " ' $ ' % & %

  / '

  " $ !

  $ %

  $ " $

  " ! $

  2$ 7 ' ( $ - (

  ' ! ! $

  • $

  $

  • ( ' # ' "

  $ 1 ' ' $

  >$ ; '

  ( ( $ *

  ' " #

  $ 7 ! !

  ( ! !

  $ @$ B

  B ' $ -

  ' $ A$ !

  $ - ! !

  $ * ( $

  ! # ! $

  ( ! % "

  ! $ C 3 $

  $ ) % *

  • "

  " # $

  • %

  ; % *$ * &* ) ( "

  $ & ) # $

  ; A $ *

  ( $

  % # # ( ( $

  # $

  ; "

  • $ " ,A 2

  $ $

  2$ ( "

  ! " #

  " ( " $ /

  " "

  " !

  " # $

  • $ 6

  " - " $

  $ ($ 6

  6 #

  $ 5 $ % ( "

  " $ $ 6

  6 # #

  " # ! " "

  " $

  ; # ' #

  ( ( " $ -

  ( ( ! " $

  " $ * : ! * *

  ! "

  3 $ 4 $

  @ 9 2> ( ( " "

  " $ $ 7 !

  # " " #

  ($ + # 4 $

  " " ! " "

  $ B */ ! ( $

  $ B *B ! !

  ($ B *B % ! !

  ( $ B !

  ! ( ! $

  : ! ( $

  ! ( # "

  • A A :

  ( "

  $ - " " " (

  ( $ 5 !

  " " "

  " $

  " "

  $ : " $ : " "

  $ " " "

  # $ * ! " $ % " (

  " $

  • $ " * "

  " "

  # $

  • ! "

  " $ / $ : : * *$:$ " "

  " $

  $ C % ;

  " 2$ C

  ( 3$ C

  8 (

  >$ C / " ( (

  @$ C % ?*

  ? ? " " ?(

  A$ C

  4 ?(

  % .7 ? ? $ C C

  • 7 # ( " ( ' ? "
    • / C %# / ,$ C

  1 C *B *B % " " +7 B B - C 77%#77/

  $ C

  7 % "

  ? C C 777%

  ? /

  " " $ +

  $ * ($ ?

  $ $

  &

  • " "

  ;

  • 1 0' ,2 2
  • # $C ,A >

  $ 6 * 2$ " " 3$ 1

  ; * ; * 1 0' ,2= 2 "

  3 $

  $ ($ #

  ! " $ *

  " # " " "

  " '

  $ !

  " " $ "

  " " ( 8 #8 " "

  $ 6 # ! !

  " " " $

  " "

  # # #

  # $ "

  $ " "

  $ "

  • B . $ 2$ $ % . $ $ $ 9 . $2$ $ *
  • . . $ $ $
  • >$ /

  ! : 4 + ;

  $ ; D 2@ " $ * @ 9 2@ "

  ($ E @ " 2 *

  3 F > ' @ ' 1 A .

  ; ( (

  • ,
    • ; " 2 . 3 - > B @ /

  $ $ *

  ($ A B

  $ $ *

  • $

  $ ($

  , * ! ! % & $

  ; "

  " " $

  • # $ -

  # $

  • $
  • 6 ' /

  $ /

  $

  ( ! %

  : -

  • 0 5 ; *
    • ;
      • G * 6 ' -

  / (

  $ :

  $C

  • #

  $

  • '

  # ! +

  / " $ % 4-7 6 ' * /

  2$ % 4-7 6 ' * / "

  3$ % 4-7 6 ' * /

  ! " # $ # % "

  & ' ( ) *

  ! #

  , )-. / 0 " , !

  , ! ,

  1 / 0 " ! 2 ! 2 , # 3 !

  # / 0 ) # !

  ) . - !

  , ! . / 0 " ! 2 ... ! 2 , # ! 3

  , / 0 "

  " # - " # , )-. 4) .

  5 / 0 " ! , ! / !

  " # ! " . !

  • . ! !

  2 ) 2 , ,

  666! , / 0 " - " .

  • "

  ,

  , ! $ # $ #

  , )-. / 0 " ,

  !

  1 #

  & ! " ! 4" ! 189: 75 # !

  # , / 0 " ! )-. 666 #

  :11! "

  # $ %& ' ' ' (' ! ; <$+< 2 "*/ . /2 1 (; -/;* ;". 1==

  (; /;. /" 9= (; "( < :6

  7 (; " ; " "*< .; $;(".

  =: = (; " .;++<." 1=9 : (; 2 *(2 *.- 7= > (; ).".-

  6 9 .2 .;+ ; -$;"( .;+

  • $* :11

  " " ,

  , 4 ! 1881 1675 ! # #

  6? =? , )-. / 0 " ! 666 # :11 ! #

  , # 6? :11 ! 1 6

  2

  4 #

  # !

  ! ! , !

  1 2 , / 0 " ! #

  9 )

  • ' ' ' (' ! -( <$+< 2 "*/ .
  • $* :11

  . (; -/;* ;". 1== .. (; /;. /" 9=

  ... (; "( < :6 .'

(; " ; " "*< .; $;(".

  =: ' (; " .;++<." 1=9

  '. (; 2 *(2 *.- 7= '.. (; ).".-

  6 '... .2 .;+ ; -$;"( .;+

  1 6 , 4 6? :11 5! . 41== :11 5 @ 1 6 A

  6 .. / 4 9= :11 5 @ 1 6 A 1>

  ... " # 4 :6 :11 5 @ 1 6 A 1 .' " . 4 =: :11 5 @ 1 6 A 11 ' . 4 1=9 :11 5 @ 1 6 A

  1 '. 2 4 7= :11 5 @ 1 6 A 8 '.. ) 4 6 :11 5 @ 1 6 A 7 '... - 4 6 :11 5 @ 1 6 A : B 1 6

  2 A

  6

  1

  6 / A 1> 1 7>

  " # A 1 79 =8 " . A 11 :6 >6

  . A 1 >1 161

  2 A

  8 16 116 ) A 7 111 117

  , ( ' - ' 1 ' '

  # # & & , #

  , )-. / 0 " , ! # !

  , ' 1 " , )-. ,

  " # # , < , )-.

  , &

  ! - # -

  • & ,
  • & *

  # &

  ,

  , ' . ( /

  • "
  • $ # &q
  • & & & & *

  1 2 &

  • 7 >

  " #

  1 1 =

  • )

  1

  1 ,

  • 1

  7 >

  • 9 :

  11 = #

  , ! ' ' " -

  • $ #
  • " & & & - & *

  1C18 1= 2 & C1 C1 C1: =C8C1> > -

  7C 6 "

  7

  16C9C = #

  ) 1 -

  1 ,

  C = >C11C17C19 > - :

  • 16 =

  16 = & *

  ! & 4 ! 5 # !

  • !

  & , &

  ,

  4 5 & # , % & D-

  , / 0 " E "

  & ,

  4

  5 & F , %

  D & , D

  & & #

  1= & *

  16 & ,

  • 1 "

  1 ! 2 ! '

  • $2 $;(; ".-
  • & &

  & - & $".*.)

  1 C1:C 1C C

  1C7C:C1=C 6C 7 =C9C8C11 ;(+ *.)

  C1 C =

  18 C>C16C17C1>C19

  • $ # "
  • $2 $;(; $ (- ".- 4 " (- 5 2 &
  • &
  • 1C7C=C8C1 C1=C1: C 6

  3 ! 2 ! '

  " #

  9C C 7 $".*.) 1 :C11C17C ;(+ *.)

  C1 C1>C18 C16 >C19C = " , ,

  & &! & & , ! , ! & &!

  ! &! & " # , )-. / 0 "

  , ! ! ! ,

  " " # 4""5! " # 4 " 5! * 4(5 !* # 4*"5 " # 4"*"5 & # ,

  & # , 1 = & # ,

  , " "" = "

  7 (

  • " "*"

  1

  / & # , " , "

  ""

  1 " (

  • "

  7 "*" =

  • #

  , , ! & !

  ,

  4 ' ' ' ' & !

  & ! '

  1 G

  2

  2

  5 ' ' ' ' ' (' !

  ' (' ! ' 1 (; -/;* ;".

  1 (; /;. /" (; "( < 7 (; " ; " "*< .; $;(".

  7

  = (; " .;++<." = : (; 2 *(2 *.- : > (; ).".-

  > 9 .2 .;+ ; -$;"( .;+ 9 7 " " ( $

  2 , 1 * &

  ,

  6 ' ' ' ' ( ' (

  ( 7 # 8 '

  • 1
  • "
  • " *
  • " *

  7

  • F " # =

  #

  2 # # =

  # " #

  "9 ' ' ' ' ' ' (

  : ( '

  1

  1 F # G , F 7 , ",

  7 = , ; =

  # ! * ! #

  # ,

  ! ""

  ' ' ' ' ( (# ' ( & ( ' ( (# '

  < 666 666 = * " < 1 666 666 H < 6 66 666

  • < < 1 666 666

  1 7 ) ) & !

  / ! &

  ") ' ' ' ' , # 7 ( !

  % # ' ( ' 7 ( !

  1

  2 2 , I = # = " 1= H = #

  6 J 1= # 1= "

  =

  • 0 ,
  • 0 <

  7 =

  7

  1

  • ,

  1

  1

  7

  1

  1

  1

  1 1= :

  • ,
    • "

  7

  1

  1 =

  L H 1

  7

  " " ,

  K K H1F L H 1

  "

  " 2 # <

  2

  18 '

  19

  17 1= 1: 1>

  1

  1

  11

  16

  8

  9

  7 = : >

  • F K K H1F

  7

  " # " " ( 2 ,

  1 2 # ""(

  " M

  " # # !

  B M A <

  & ( ' 7 ' ( '

  < < J <

  " " ( * " ! ! !

  ! #

  &

  " " ( < ""(- F ! ! !

  ! # !

  & 7 ( . '

  1 #

  , ! # F ! , ! #

  ! ! & # ,

  , / 0 " ) "

  # # #

  ! "

  % ( !

  • #

  1 H #

  , < !

  , , ! #

  ! / 0 " ! # !

  & ! # , 666 ( ' !

  " # # '

  # 4 !1881 1 5 " # # !

  ! "

  ! ! #

  /# 0 # 0 4 !1881

  5 15 2 ! # 5 2 &

  4N5 435 & &

  ;∑N3 H 4∑N54 ∑35

  @ A

  √O;∑N H 4∑N5 PO;∑3 H 4∑35 P

  • @

  A &

  4N5 435

  ; A # # N A #

  4N5

  3 A # 435

  N A #

  4N5

  3 A # 435 N3 A #

  4N5 435 5 2

  • 4 !1881 :5

  @ 4" 5 " @

  A √O" @ B " P H 4 @ 5 4" @ 54"

  5

  • A &

  @ A &

  ; A # # "

  @

  A " A 5 2

  ( ) 1 − Σ − Σ

  ( ) 1 − Σ Σ

  • # 4; 5 # &

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  8 ' ' '

  ' ' ' '

  ' ' ' '

  ' ' ' '

  ' ' ' '

  ' ' ' '

  8 6!

  8 6!

  / # & 4 5

  1

  & &

  # &

  # 0 "

  ; '# ( & , - & ' ( ! # $ %& < = ' # '! '# & ( & ! # $

  ' ' >7 ' & ' (

  1

  7 = : >

  9

  8

  16

  11

  1

  8 6!

  17 1= 1: 1>

  19

  18

  6

  1

  7 =

  6!: = 6!:>= 6!91 6!= 6!78: 6!>8= 6!=66 6!=66 6!>8= 6!91: 6!>8= 6!91: 6!97: 6!9>6 6!97: 6!:1> 6!>1 6!:>8 6!==7 6!: = 6!>8= 6!91: 6!9>6 6!> 7 6!>1

  6!

  8 6!

  8 6!

  8 6!

  ' '

  & # ! ,

  & 4 5 & 4 5 #

  , , )-. / 0 "

  , , )-.

  • / 0 " , -

  < ' '

  3 #

  &

  4 Q, ! 188>5 /# &

  /# # 0

  # # "

  # & "

  &

  6

  1 &

  1 6 # & 1 -

  & - 1 ;

  4

  − − =

  1

  5

  1

  1

  1

  1

  ∑

     

  & 6!86

     

  & " "" 666 & "

  ! # 4; 5! & & ! &

  # & & 4 5 & - &

  2 " - ! - - -

  ∑ "

  ! # 0 # & % ! 4 ! 1881 =65

  4 Q, ! 188>5 #

  • 2

  "0 ( $ %& < = ' # '! * ! #

  '# & ( & ! # $ & A 6!8:6 -

  • A 6!666 " , , )-.
    • / 0 "

  , &

  4

  5 A A 6! 8 # 8=?

  # , , )-. / 0 "

  , , )-. / 0 " ,

  ! , )-. / 0

  • "

  , 8=?

  : 1 & & # ,

  ! , )-. / 0 " , ! #

  # & ,

  , &

  & 1 # = =

  # =

  1 1 = = =! # 6 "

  4

  5 ! # =

  "1 ; !

  " " - . 169 H 1 = " &

  .. 9> H 16> & ... :: H 9: <

  .' 7= H := ; & ' = H 77 " &

  2 1 , - ,

  & 169 1 =! , , ,

  , , , -

  & 9> 16> ,

  ! - , , !

  :: 9: , ,

  7 ! , , - &

  7= := , ,

  • = ! , ,

  & 77 , , ,

  & - 4 ;$' 5! # ..

  #

  4

  5 H !

  D 4 " , !189> 1715

  ;$' , F ) 4 ) 5 6!6= =?

  ! & ! ) #

  =? &

  ) 6!6= =? ! #

  • " ""! # &

  & = ?

  BAB IV GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS A. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA FKIP Rencana mendirikan suatu Perguruan Tinggi Keguruan lahir ketika Prof. Moh.Yamin, S.H. menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sampai waktu itu, pendidikan khusus guru –

  guru SMTP / SMU dilaksanakan oleh kursus BI / BII yang didirikan di berbagai kota di Indonesia. Tetapi sewajarnyalah pendidikan yang amat penting itu diangkat ke taraf keguruan universiter dengan mempertahankan arah dan tujuannya sendiri, yaitu keguruan di sekolah menengah.

  Inisiatif ini menarik bagi gereja, terutama di Jawa Tengah yang waktu itu, Ordo Societas Jesu (Serikat Jesus) telah membuka kursus-kursus BI di antaranya BI mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan BI Sejarah dan BI Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J.Van der Meulen, S.J. dan Pater H.Bastiaanse, S.J.

  Selanjutnya kursus-kursus BI tersebut dianggap Crash Program sehingga Superior Misionaris Societas Jesu, yaitu Pater Kester berusaha mendirikan suatu perguruan tinggi. Pada tahun 1954-1955, Prof. de Quelje, pejabat kementerian PP dan K, berkunjung ke Yogyakarta. Kesempatan ini kemudian dimanfaatkan oleh Pater Kester, Pater Ruding dan Pater H. Loeff untuk PTPG. Pater Kester berpendapat bahwa justru gagasan inilah yang selaras dengan karya-karya para Pater Jesuit dan tidak melampaui batas-batas kemampuan Ordo.

  Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 jurusan, yaitu (1) Bahasa Inggris (2) Sejarah (3) IPA dan (4) Ilmu mendidik. Sedangkan nama Sanata Dharma diciptakan oleh Pater K.Looymans, S.J. Pejabat Departemen PP dan K di Kawali Y (Kantor Waligereja Indonesia). Aslinya Sanata Dharma, dibaca Sanyata Dharma. Nyata Dharma artinya kebaktian yang sebenarnya atau pelayanan yang nyata. Kebaktian itu ditujukan kepada tanah air, bangsa dan Gereja (Pro Patria et Eclessia ) Selanjutnya, pembesar misi Societas Jesu menunjukkan Pater Prof.

  Dr.Nicolaus Driyarkara, S.J menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma sedangkan Wakil Dekan dipercayakan kepada Pater H. Loeff, SJ.

  Dari PTPG menjadi FKIP

  Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini kementrian PP dan K tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini, Sanata Dharma berhasil memperoleh status DISAMAKAN dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1/1961, pad tanggal 6 Mei 1961 Junto No.77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Tetapi secara de Sanata Dharma di Universitas Katolik Indonesia Cabang Yogyakarta hanyalah nama di atas kertas saja.

  Untuk mengatasi kerancuan ini akhirnya pemerintah kembali menetapkan agar FKIP Berdiri sendiri menjadi IKIP. Karena itu, FKIP Sanata Dharma juga berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No.237/B-Swt/I/1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Dalam masa ini, banyak hal berkembang di Sanata Dharma.

  Perkembangannya meliputi banyak aspek, baik yang menyangkut pembangunan sarana fisik, administrasi, pengajaran dan penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. IKIP Sanata Dharma juga dilengkapi dengan lembaga-lembaga pendukung yaitu Pusat Penelitian Sanata Dharma dan Pusat Pengabdian pada Masyarakat. Di samping itu, IKIP Sanata Dharma juga didukung oleh biro-biro administrasi, seperti Biro Administrasi Umum, Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan serta BAPSI.

  Yayasan Sanata Dharma juga membuka sekolah latihan bagi mahasiswanya yaitu SMP Sanata Dharma pada tanggal 1 Januari 1967. SMP ini terletak di bagian utara kampus Sanata Dharma. Pada tanggal 1 Januari 1973 juga dibuka pendidikan non gelar bagi lulusan SLTA, yaitu Program Extension Course Bahasa Inggris. Program ini dilaksanakan dalam rangka pengabdian pada masyarakat.

  Pada bulan Juli 1979, IKIP Sanata Dharma melaksanakan program S-1 ( Sebelumnya IKIP Sanata Dharma melaksanakan program Sarjana Muda dan Sanata Dharma untuk mengelola program Diploma I, II dan III pada berbagai jurusan seperti Matermatika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai program Diploma ini kemudian pada tahun 1990 ditutup dan diganti dengan program Diploma II PGSD. Kemudian untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan jaman, pada tanggal

  20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No.46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma. Dengan perkembangan ini, diharapkan Sanata Dharma dapat terus memajukan sistem pendidikan guru dan berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

  Dengan berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma juga mengembangkan muatan program pendidikannya, Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan membuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Sanata Dharma juga membuka 8 fakultas tambahan, yaitu :

  1. Fakultas Ekonomi

  2. Fakultas MIPA

  3. Fakultas Sastra

  4. Fakultas Teknik

  5. Fakultas Teologi

  6. Fakultas Farmasi

  7. Fakultas Psikologi

  Sejak tanggal 19 April 1999, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, No.143/DIKTI/kep/1999, Fakultas Ilmu Pendidikan Agama (FIPA) berubah menjadi Program Studi Ilmu Pendidikan, kekhususan Pendidikan Agama Katholik dan menjadi bagian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)

  Dengan demikian, saat ini Universitas Sanata Dharma memiliki 8 Fakultas. Lebih dari itu, saat ini Universitas Sanata Dharma juga membuka Program Pasca Sarjana untuk Program Studi Magister Teologi dan Kajian Bahasa Inggris

B. PROGRAM STUDI DI FKIP

1. Jurusan Ilmu Pendidikan

  Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma memiliki tiga program studi yaitu Program Studi Bimbingan dan Konseling, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Program Studi Pendidikan Agama Katolik.

  Kurikulum pendidikan yang akan diterima mahasiswa tidak hanya terbatas pada pengembangan pemahaman, tetapi juga pengembangan sikap dan keterampilan di bidang bimbingan dan konseling. Keterampilan- keterampilan tersebut antara lain menyelenggarakan : konseling individual, bimbingan kelompok dan tes psikologis.

  Untuk memperoleh pemahaman, sikap dan keterampilan dibidang ini selain diberikan bekal ilmu di bidang bimbingan dan konseling, juga didukung oleh cabang ilmu lain, khususnya psikologi pendidikan dan sistem pengajaran. Kurikulum Program Studi Bimbingan dan Konseling memiliki tujuan agar lulusan kelak mampu bertugas sebagai : konselor sekolah, konselor di rumah sakit, konselor di asrama dan panti asuhan. Lulusan program studi ini memiliki kompetensi untuk menjadi konselor di lembaga pendidikan, khususnya sekolah. Lulusan ini sekaligus juga memiliki bekal yang dapat dikembangkan untuk menjadi tenaga yang profesional dalam bidang pendidikan, pelatihan, pengembangan sumber daya manusia. Mereka juga cakap dalam pemberian berbagai layanan bimbingan, termasuk konseling di luar sekolah seperti rumah sakit, panti sosial, asrama dan Industri.

2. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

  Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (PBS) Universitas Sanata Dharma memiliki dua program studi, yaitu Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

2.1.Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

  Prodi ini bertujuan menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan profesional di bidang pendidikan dan juga bidang non pendidikan. Prodi ini melihat bahwa era globalisasi ini banyak orang asing yang akan keperluan, baik untuk tujuan utama maupun tujuan sampingan. Sudah barang tentu mereka memerlukan pengajar Bahasa Indonesia.

  Bidang jurnalistik yang maju dan berkembang pesat merupakan lahan yang dapat dimasuki oleh orang-orang yang berbidang keahlian bahasa Indonesia. Kurikulum baru yang dilaksanakan mulai semester gasal 1996/1997 memuat dua paket ; yaitu paket jurnalistik dan paket bahasa Indonesia bagi penutur asing. Mahasiswa diwajibkan memilih salah satu diantaranya, dengan demikian lulusan PBSID nantinya secara formal, tidak hanya secara kebetulan, dapat bekerja di bidang jurnalistik dan BIPA disamping kewenangan pokoknya adalah mengajar.

2.2. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

  Prodi PBI bertujuan menghasilkan lulusan yang siap menjadi pendidik yang profesional, baik sebagai guru atau sebagai pengelola program pelatihan bahasa. Disamping itu para lulusan dari program studi ini diharapkan mampu berbicara dalam bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar Keunggulan prodi PBI adalah penguasaan keterampilan berbahasa yang andal, pengetahuan dan keterampilan dalam mengajar bahasa, baik bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia bagi penutur asing, kemampuan mendesain program, kemampuan meneliti dan menulis laporan. Dengan bekal tersebut. Lulusan bisa memilih untuk bekerja bagi orang lain atau menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dalam bidang : pendidik bahasa Inggris,baik di sekolah –sekolah formal maupun non formal. Training department di perusahaan-prusahaan swasta, perbankan, perhotelan dan lainnya

Dokumen yang terkait

Gambaran Sikap Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) terhadap E-Learning

0 44 127

Analisa prestasi akademik mahasiswa yang mendapat beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dengan mahasiswa yang mendapat beasiswa Tunjangan Ikatan Dinas (TID)|b:Studi pada mahasiswa P. Fisika jurusan P. MIPA FKIP Universitas Jember angkatan, 1994/199

0 23 86

Persepsi mahasiswa Trisakti terhadap Perpustakaan Universitas Trisakti

4 77 108

Komunikasi organisasi kemahasiswaan di Indonesia : studi komparatif antara pengurus besar himpunan mahasiswa Islam dengan presidium gerakan mahasiswa nasional Indonesia periode 2013-2015

0 11 0

PERAN KEKHAWATIRAN MENDAPAT SANKSI PROFESIONAL DALAM PROFESIONALISMA DAN INDEPENDENSI AUDITOR: PENGUJIAN TEORI KOGNITIF SOSIAL FRANCISCA RENI RETNO ANGGRAINI Universitas Sanata Dharma ZAKI BARIDWAN SUWARDJONO HARDO BASUKI Universitas Gadjah Mada Abstract

0 0 20

Pengaruh Sosialisasi Pengisian KRS Online (SIAKAD) terhadap Sikap Mahasiswa Universitas Bhayangkara. - Ubharajaya Repository

0 20 18

BAB I PENDAHULUAN - Dampak kegiatan jamaah tabligh terhadap keharmonisan keluarga di Desa Celuak Kecamatan Simpangkatis - Repository Universitas Bangka Belitung

0 1 21

Adaptasi sosial mahasiswa migran kampus Universitas Bangka Belitung - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 16

BAB V PENUTUP - Problematika mahasiswa yang sudah menikah (di Universitas Bangka Belitung) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 7

Perencanaan gedung rusunawa mahasiswa Universitas Bangka Belitung - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 23