ANALISIS PENDAPATAN INDUSTRI TEMPE DI GAMPONG GUNONG CUT KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA - Repository utu

  ANALISIS PENDAPATAN INDUSTRI TEMPE DI GAMPONG GUNONG CUT KECAMATAN DARUL MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI OLEH ALFINA NIM : 08C 10404038

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT 2016

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  Penulis dilahirkan di Kuta Iboh 05 Desember 1989, Putri ke pertama dari tiga bersaudara dari pasangan orang tua Bapak Ridwan dan Ibunda Karnilawati. Penulis mengenal dunia pendidikan SD Negeri 1 Darul Makamur Tahun 1995 dan lulus Tahun 2001 dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Darul Makmur dan berhasil lulus tahun 2004 dan pada tahun yang sama juga penulis melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Kuta Trieng dan berhasil lulus tahun 2007. Dan pada tahun 2008 juga penulis melanjutkan lagi pendidikan ke jenjang perkuliahan di Universitas Teuku Umar dan lulus mengikuti tes di Fakultas Pertanian, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.

  

PERSEMBAHANKU

“Ya Allah, sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hamba

hanya mengetahui sebagian kecil dari ilmu-Mu.Ya Allah sesungguhnya

sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila kamu telah selesai

(dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (utusan) yang

lain dan hanya kepada Allah –lah hendaknya kamu berharap.

  

(Q.S. Alam Nasyrah : 6-8)

Ayah … Ibunda

Hari ini telah kutemui apa yang dulu aku dambakan yang kutempuh

dengan cucuran keringat dan keyakinan. Engkau telah mengantar aku

kehari depan, meskipun hari esok akan menjadi tanda tanya yang aku

sendiri belum tahu jawabannya ….

  

Ayah … & Ibunda

Tetesan keringat telah menjadi kawan dalam mengantarku kehari

depan, engkau tidak pernah menangis, walaupun alam berpaling sinis.

Tetes peluh yang engkau curahkan, panjat doa yang engkau sampaikan

kami anakmu yang tercinta dalam meraih cita-cita dan masa depan.

  

Terasa tiada henti hidupku tanpa niat yang suci untuk

membahagiakanmu…

Kupersembahkan karya tulis kehadapan yang mulia ayahnda dan

ibunda hanya dengan doa dan tetesan keringatmulah aku dapat

menggapai cita-cita yang selama ini kuimpikan dan selama ini engkau

harapkan untuk menjadi orang yang berguna bagi agama, keluarga,

nusa dan bangsa. Tak lupa pula untuk saudara-saudara ku yang setia

mencurahkan perhatiannya.

  

Rakan-rakanku seperjuangan yang selalu memberikan arti sebuah

persahabatan, baik dalam suka maupun duka…

Untuk dosen ku......

Terimakasih tak terhingga kepada dosen pembimbingku yang telah

banyak membantu dan membimbing penyusunan skripsi ini,walaupun

bekerja terkadang lelah, tetapi selalu ada waktu untuk mebimbing.Dan

terimakasih juga kepada dosen penguji ku yang telah menyediakan

waktu untuk menguji serta mebimbing. Semoga ALLAH membalas semua

bantuan dan bimbingan dengan pahala yang setimpal.

  

ANALISIS PENDAPATAN INDUSTRI TEMPE DI GAMPONG

GUNONG CUT KECAMATAN DARUL MAKMUR

KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan

memenuhi syarat-syarat guna memperoleh

gelar sarjana pertanian

OLEH

  

ALFINA

NIM : 08C10404038

FAKULTAS PERTANIAN

  KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

  UNIVERSITAS TEUKU UMAR FAKULTAS PERTANIAN

  MEULABOH, ACEH BARAT 23615; PO BOX 59 Laman : www.utu.ac.id, Email : pertanian@utu.ac.id

  Meulaboh, 19 September 2016 Program Studi : Agribisnis Jenjang : Strata 1 (S1)

  

LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

  Dengan ini telah menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara: Nama Mahasiswa : ALFINA NIM :

  08C10404038 Dengan judul:

  

Analisis Pendapatan Industri Tempe di Gampong Gunong Cut

Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya

  Yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh

  Mengesahkan, Pembimbing Utama Pembimbing Kedua

  Khairun Nisa, SP., MP Sri Handayani, SP., M.Si NIP. 1982016201003 2 001 NIDN. 01 0608 8201

  Mengetahui Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Dekan, Ketua

  KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

  UNIVERSITAS TEUKU UMAR FAKULTAS PERTANIAN

  MEULABOH, ACEH BARAT 23615; PO BOX 59 Laman : www.utu.ac.id, Email : pertanian@utu.ac.id

  Meulaboh, 19 September 2016 Program Studi : Agribisnis Jenjang : Strata 1 (S1)

  LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

  Dengan ini telah menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara: Nama Mahasiswa : ALFINA NIM :

  08C10404038 Dengan judul: Analisis Pendapatan Industri Tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Yang telah di pertahankan didepan Komisi Ujian pada Tanggal 31 Maret 2016

  Menyetujui Komisi Ujian

  Tanda Tangan Ketua : Khairun Nisa, SP., MP …….....……………….......... Sekretaris : Sri Handayani, SP., M.Si

  …………………………...… Anggota : Yoga Nugroho, SP, MM …………………………....... Anggota : Ir. Aswin Nasution, M.Si ……………………………...

  Mengetahui : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

  Ketua

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : ALFINA NIM : 08C10404038 Tempat Tanggal Lahir : Kuta Iboh/5 Desember 1989

  Menyatak an bahwa skripsi dengan judul “Analisis Pendapatan Industri Tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya

  ” benar berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri, baik untuk naskah laporan maupun kegiatan penelitian yang tercantum sebagai bagian dari skripsi ini. Seluruh ide, pendapat, atau materi dari sumber lain telah dikutip dengan cara penulisan referensi yang sesuai Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena skripsi ini dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Teuku Umar.

  Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak manapun.

  Aceh Barat, 19 September 2016 Yang membuat pernyataan,

  Materai Rp 6000 ALFINA

  08C10404038

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini hingga selesai, taklupa pula Selawat beriring salam penulis sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini, dan tak lupa rasa terimakasih kepada ked ua orang tua, dimana tanpa do’a, dukungan dan kasih sayang mereka penulis tidak akan mampu melangkah kedepan hingga dapat menyelesaikan ini. Skripsi ini berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Tempe di Desa Gunong Cut Kecamata n Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya ”.

  Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Ibu Khairun Nisa, SP.,MP selaku Dosen Pembimbing Ketua, dan Ibu Sri

  Handayani, SP.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Anggota, yang telah banyak membimbing dan membantu penulis hingga terselesaikannya penulisan akhir ini.

  2. Bapak Ir. Rusdi Faizin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar.

  3. Bapak Yoga Nugroho, SP, MM, selaku Ketua Program Agribisnis Pertanian Universitas Teuku Umar.

  4. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen Fakultas Pertanian yang telah membekali penulis dengan berbagai disiplin ilmu.

  Akhirnya penulis menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan baik karena keterbatasan maupun kemampuan penulis sendiri dalam mencari dan mengolah data yang ada, maka dari itu penulis menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini kedepannya. Atas segala bantuan, bimbingan, dan pengarahan yang telah diberikan kepada penulis sekali lagi penulis ucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya.Semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan ini, AMIN.

  Alue Peunyareng, 15 April 2016 Penulis ABSTRAK

  

Alfina, Analisis Pendapatan Industri Tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan

  Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya, dibawah bimbingan Khairun Nisa, dan Sri Handayani

  Kacang kedelai di Indonesia dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebanyak 50% dalam bentuk tempe, 40% dalam bentuk tahu, dan sisanya 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-lainnya). Konsumsi tempe rata-rata per orang pertahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Pendapatan Industri Tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya dengan menggunakan data primer dan sekunder pada bulan Januari tahun 2016 dan alat analisis pengolahan data pada penelitian ini menggunakan program exel. Berdasarkan hasil penilitian, maka rata-rata total biaya yang dikeluarkan industri tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya dalam proses produksi adalah sebesar Rp. 5.642.194,-, rata-rata penerimaan sebesar Rp. 6.425.000, jadi rata-rata keuntungan perbulan dalam proses produksi pada industri tempe di Gampong Gunong Cut adalah sebesar Rp. 782.806,-. Dengan rata-rata harga jual yang diterima dalam usaha industri tempe sebesar Rp. 1.250, maka kelayakan usaha atau R/C pada usaha industri tempe dengan nilai R/C ratio adalah 1,14. Artinya usaha industri tempe sudah layak dijalankan karena R/C = 1,14 > 1. Sedangkan titik impas (BEP) pada usaha industri tempe rata-rata BEP (Q) produksi adalah = 4.514 bungkus (BEP Q = 4.514 < 5.135), dan rata-rata BEP (P) harga adalah Rp. 1.099,- (BEP P = 1.099 < 1.250,-).

  Kata Kunci: Biaya, Penerimaan, Pendapatan, R/C dan BEP

  

DAFTAR ISI

  1.6 Break Event Point (BEP) .................................................................... 13

  3.5.1. Total Biaya ............................................................................... 17

  3.5. Metode Analisis Data ............................................................................ 17

  3.4.3. Studi Kepustakaan .................................................................... 17

  3.4.2. Pertanyaan (Quisioner) ............................................................. 17

  3.4.1.Pengamatan (Observasi) ............................................................ 16

  3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 16

  3.3 Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 16

  3.2.2 Sampel ......................................................................................... 15

  3.2.1 Populasi ...................................................................................... 15

  3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................. 15

  3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 15

  BAB III. METODE PENELITIAN..................................................................... 15

  1.5 Return Cost Ratio (R/C) .................................................................... 13

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i LEMBARAN PERSETUJUAN SKRIPSI .......................................................... ii LEMBARAN PENGESAHAN KOMISI UJIAN ............................................... iii PERNYATAAN .................................................................................................. iv PERSEMBAHAN ............................................................................................... v KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi ABSTRAK .......................................................................................................... viii DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................

  1.4.3 Pendapatan ................................................................................... 12

  1.4.2 Penerimaan Usaha ....................................................................... 11

  1.4.1 Biaya ............................................................................................ 10

  1.4 Analisis Pendapatan Usaha .................................................................... 9

  1.3 Industri UKM ......................................................................................... 8

  1.2 Fermentasi Tempe .................................................................................. 7

  1.1 Kedelai ................................................................................................... 5

  BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 5

  1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 3

  1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 3

  1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

  1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1

  1

  3.5.2. Pendapatan Usaha ..................................................................... 18

  BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 21

  4.1. Gambaran Umum Penelitian ................................................................. 21

  4.1.1. Keadaan Wirausaha .................................................................. 21

  4.1.2. Keadaan Penduduk dan Perekonomian .................................... 22

  4.2. Usaha Pembuatan Tempe ...................................................................... 23

  4.2.1. Proses Pembuatan Tempe ......................................................... 24

  4.3. Karakteristik Sampel ............................................................................. 24

  4.4. Analisis Pendapatan .............................................................................. 27

  4.4.1. Biaya Usaha Dalam Industri Tempe ......................................... 27

  4.4.2. Penerimaan Usaha .................................................................... 28

  4.4.3. Keuntungan Usaha .................................................................... 29

  4.4.4. Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) ............................................... 29

  4.4.5. Break Event Point (BEP) .......................................................... 30

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 32

  5.1. Kesimpulan .................................................................................. 32

  5.2. Saran ............................................................................................ 32 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 34 LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

  Tabel 1. Komposisi Kandungan Gizi Tempe Per 100 Gram Tempe .................. 6 Tabel 2. Jumlah Penduduk Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya, Tahun 2015 .....................................

  22 Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya ......................

  23 Tabel 4. Karakteristik Usaha Tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya ................................................

  25 Tabel 5. Karakteristik Pengusaha Tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..............

  26 Tabel 6. Karakteristik Pengusaha Tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Berdasarkan Jumlah Tanggungan .............

  26 Tabel 7. Penggunaan Biaya Pada Usaha industri Tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya ......................

  28 Tabel 8. Penerimaan Pada Usaha industri Tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya ......................

  29 Tabel 9. Pendapatan Pada Usaha industri Tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya ...........................

  29 Tabel 10. R/C Pada Usaha industri Tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya ...........................

  30 Tabel 11. BEP Pada Usaha industri Tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya ...........................

  31

  

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

  Kuisioner Penelitian ..................................................................

  36 Lampiran 1. Deskripsi Pengusaha Industri Tempe di Desa Lampiran 2. Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2016 ...........................................................

  38 Biaya Tetap Pada Usaha Industri Tempe di Desa Lampiran 3. Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2016 ...........................................................

  39 Penggunaan Biaya tidak Tetap Pada Usaha Industri Lampiran 4. Tempe di Desa Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2016 ..........................

  41 Biaya Tenaga Kerja Pada Usaha Industri Tempe Lampiran 5. di Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2016 .......................................

  42 Total Biaya Pada Usaha Industri Tempe di Desa Lampiran 6. Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2016 ..........................................................

  43 Produksi Pada Usaha Industri Tempe di Desa Lampiran 7. Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2016 ..........................................................

  44 Penerimaan Pada Usaha Industri Tempe di Desa Lampiran 8. Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2016 ..........................................................

  45 Rata-Rata Pendapatan Usaha Industri Tempe Lampiran 9. di Desa Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2016. .......................................

  46 Lampiran 10. R/C Pada Usaha Industri Tempe di Desa Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2015 ........................................

  47 Lampiran 11. BEP Pada Usaha Industri Tempe di Desa Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Tahun 2016 ......................................................................

  48

  BIODATA

  A. Data Pribadi Nama : ALFINA Jenis Kelamin : Perempuan NIM : 08C10404038 Tempat/Tanggal Lahir : Kuta Iboh/5 Desember 1989 Agama : Islam Alamat Rumah : Gampong Sukaraja Kecamatan Darul Makmur

  Kabupaten Nagn Raya Orang, Tua/Wali Ayah : Ridwan Ibu : Karnilawati

  B. Pendidikan Formal 1995-2001 : SD Negeri 1 Alue Blie 2001-2004 : SMP Negeri 1 Alue Blie 2004-2007 : SMA Negeri 1 Kuta Trieng 2008-2016 : Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis Universitas Teuku

  Umar Meulaboh

  1 I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dan industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja dan mendorong pemerataan kesempatan berusaha (Soekartawi, 2001). Kacang kedelai (Glicine max L Merril) merupakan salah satu tanaman hortikultura bernilai ekonomis tinggi yang memberikan andil cukup besar bagi pembangunan.

  Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama, namun Indonesia tetap harus mengimpor kedelai Ini terjadi karena kebutuhan Indonesia yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai putih bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya selalu lebih rendah dari pada di Jepang dan Cina.

  Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji yang dapat dibuat menjadi tahu (tofu), bermacam-macam saus penyedap (salah satunya kecap), tempe, susu kedelai, tepung kedelai, minyak kedelai dan tauco . Hasil olahan kedelai seperti tahu dan tempe merupakan makanan menyehatkan dan mengandung zat gizi seperti protein tinggi, karbohidrat, lemak, mineral serta vitamin (Soehardjo, 2001).

  Jika dilihat dari sisi ketersediaannya, produksi kacang kedelai di Indonesia hanya dapat memenuhi sebagian kebutuhan kacang kedelai nasional. Produksi kedelai nasional dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 mengalami penurunan, pada tahun 2005 produksi kedelai mencapai 808.353 ton, pada tahun

  2 kedelai nasional pada tahun 2007 yang hanya sebesar 592.534 ton, belum dapat mencukupi tingkat konsumsi kedelai nasional pada tahun yang sama. Tingkat konsumsi kedelai di Indonesia cenderung fluktuaktif. Ini terlihat dari penurunan konsumsi kedelai pada tahun 2005 sebesar 1.890.000 ton menjadi 1.880.000 ton pada tahun 2006, yang kemudian pada tahun 2007 terjadi peningkatan konsumsi menjadi 2.010.000 t

  Kacang kedelai di Indonesia dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sebanyak 50% dalam bentuk tempe, 40% dalam bentuk tahu, dan sisanya 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-lainnya). Konsumsi tempe rata-rata per orang pertahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg (Haryanto, 2010). Dengan demikian, Tahu dan tempe merupakan salah satu jenis makanan olahan kacang kedelai yang dapat menambah asupan protein bagi tubuh.

  Pembuatan tempe tidak sulit dan dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang biasa dipergunakan di rumah, untuk usaha kecil sangat dianjurkan menggunakan alat-alat mekanis. Pembuatan tempe secara tradisional biasanya menggunakan tepung tempe yang dikeringkan di bawah sinar matahari sebagai pengganti ragi. Tetapi pembuatan tempe banyak yang menggunakan ragi tempe.

  Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu Gampong di Kecamatan Darul Makmur yang sebagian penduduk terlibat dalam usaha industri tempe. Usaha pembuatan tempe masih dilakukan secara tradisional yang umumnya Industri dengan tenaga kerja yang terlibat berasal dari dalam keluarga sendiri dan usaha penjualan tempe yang diambil oleh masyarakat sekitar dan langsung menjual kepasar.

  3 Setiap pengusaha dalam menjalankan usahanya tentu saja mempunyai tujuan untuk memperoleh laba sebesar-besarnya dengan jalan memaksimumkan pendapatan, meminimumkan biaya, memaksimumkan penjualan dan lain sebagainya. Analisis usaha merupakan pendekatan yang sangat penting bagi usaha. Melalui hasil analisis ini dapat dicari langkah pemecahan berbagai kendala yang dihadapi. Analisis usaha bertujuan untuk mencari titik tolak untuk memperbaiki hasil dari usaha tersebut. Hasil analisis ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pengelola usaha, baik menambah maupun mencari pemecahan terhadap berbagai kendala (Surya 2009).

  Dalam sebuah usaha yang dijalankan selalu ada resiko yang harus siap diterima oleh pengusaha tersebut. Oleh karena itu, analisis pendapatan sangat diperlukan dalam menjalan sebuah usaha untuk mengetahui berapa besar biaya yang harus dikeluarkan dan berapa besar tingkat pendapatan yang diperoleh oleh pengusaha dalam menjalankan usaha tersebut.

  Berdasarkan uraian diatas maka penulis tetarik melakukan suatu penelitian dalam bentuk skripsi yang berjudul “Analisis Pendapatan Indusri Tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya ”.

1.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar pendapatan dari industri tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.

  4

  1.3 Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui berapa besar tingkat pendapatan dari industri tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.

  1.4. Manfaat Penelitian

  1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan, serta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) di Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar.

  2. Bagi pelaku usaha, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pemikiran dalam peningkatan usaha sehingga mampu memberikan pendapatan yang lebih baik.

  3. Bagi pemerintah, hasil penelitian yang didapat diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pemerintah untuk memberikan bantuan baik modal atau lainnya bagi para pengusaha industri tempe yang dapat membantu perekonomian daerah.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kedelai

  Kedelai (Glysine max L Mer) merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang mengandung protein nabati yang tinggi, sumber lemak, vitamin, dan mineral. Apabila cukup tersedia di dalam negeri akan mampu memperbaiki gizi masyarakat melalui konsumsi kedelai segar maupun melalui konsumsi kedelai olahan seperti tahu, tempe, tauco, kecap, susu dan lain sebagainya (Crowder, 2007).

  Kedelai mempunyai kegunaan yang luas dalam tatanan kehidupan manusia. Penanaman kedelai dapat meningkatkan kesuburan tanah, karena akar- akarnya dapat mengikat Nitrogen dari udara dengan bantuan bakteri Rhizobium

  

sp, sehingga unsur nitrogen bagi tanaman tersedia dalam tanah. Limbah tanaman

kedelai berupa brangkasa dapat dijadikan bahan pupuk organik penyubur tanah.

  Limbah dari bekas proses pengolahan kedelai, misalnya ampas tempe, ampas kecap dan lain-lain, dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan tambahan (konsentrat) pada pakan ternak (Rukmana, 2006). Pengolahan kedelai dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu :

  1. Dengan fermentasi : Pengolahan melalui fermentasi akan menghasilkan kecap, oncom, tauco dan tempe.

  2. Tanpa fermentasi : Bentuk olahan tanpa melalui fermentasi adalah yuba, sere, susu kedelai, tahu, tauge dan tepung kedelai.

  Komposisi kandungan gizi dalam 100 gram tahu atau tempe, mengandung

  6 protein tinggi yang sangat dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu upaya meningkatkan asupan protein untuk tubuh, dapat dilakukan dengan melakukan peningkatan konsumsi pada produk olahan kacang kedelai berupa tahu dan tempe.

  Kandungan gizi dalam tempe yang telah bisa dikonsumsi adalah adanya protein sekitar 19,5 persen, lemak sekitar 4 persen, karbohidrat 9,4 persen, dan vitamin B12 sekitar 5 mg. Komposisi kandungan gizi tempe per 100 gram tempe dapat dilihat pada tabel 1.

  Tabel 1. Komposisi Kandungan Gizi Tempe Per 100 Gram Tempe Komponen Kadar (%)

  Protein 19,5 Lemak

  4 Karbohidrat 9,4 Vitamin B12 (mg)

  5 Sumber: Sarwono 2010

  Fermentasi Tempe 2.2.

  Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal (Anon, 2010).

  Proses fermentasi menjadikan tekstur kedelai menjadi lebih lunak sehingga lebih mudah dicerna. Pengolahan kedelai menjadi tempe juga menurunkan kadar stakiosa dan raffinosa, senyawa yang dapat menyebabkan kembung perut atau flatulensi. Dibandingkan kedelai, mengkonsumsi tempe juga memiliki kelebihan.

  7 meningkat, asam lemak bebas meningkat dan nilai cerna juga meningkat.

  (Astawan, 2008). Beberapa proses yang penting dalam pembuatan tempe tersebut adalah perendaman.

  Proses perendaman selama 24 jam biji kedelai mengalami proses hidrasi, sehingga kadar air biji naik sebesar kira-kira dua kali kadar air semula, kadar air kedelai pada saat sebelum fermentasi mempengaruhi pertumbuhan kapang.. Selama proses fermentasi akan terjadi perubahan pada kadar air dimana setelah 24 jam fermentasi, kadar air kedelai akan mengalami penurunan menjadi sekitar 61 persen dan setelah 40 jam fermentasi akan meningkat lagi menjadi sekitar 64 persen (Sudarmaji dan Markakis, 1977).

  Dalam pembuatan tempe, pembungkusan kedelai yang telah diberikan ragi tempe maka dapat dalam 1 kg kedelai akan menghasilkan 24 bungkus tempe dengan beratnya rata-rata 1 on setelah menjadi tempe, dengan demikian dalam 1 bungkus tempe memerlukan 0,42 ons kacang kedelei. Pada hari pertama berat tempe dalam 1 bungkus 110 gram, pada hari kedua akan terjadi penurunan kadar air sebesar 7 persen maka berat tempe 103 gram, dan pada hari ketiga akan mengalami sedikit penurunan yaitu 3 persen maka berat tempe menjadikan 100 gram. persentase rendaman kedelai adalah dalam 0,42 ons kacang kedelai maka persentase rendamnya adalah sebesar 10% untuk dapat menjadi tempe maka jika 1 Kg kacang kedelai dapat menghasilkan 24 bungkus tempe, persentse rendamannya adalah sebesar 240% (Santoso, 2005).

  Menurut Cahyadi (2007) tempe merupakan sumber protein tinggi yang harga persatuan unit lebih murah apabila dibandingkan dengan sumber protein

  8 kandungan gizinya cukup tinggi. Beberapa khasiat tempe bagi kesehatan antara lain menurunkan kolesterol, anti diare dan anti oksidan. Nilai gizi protein tempe meningkat setelah proses peragian, karna terjadinya pembebasan asam amino yang terkandung dalam kedelai diperoleh dari ragi.

  Tempe yang baik ialah yang tidak banyak campuran-campurannya, misalkan ampas kedelai, onggok, dan sebagainya. Selain itu, tempe yang baik dibuat dari kacang kedelai yang tidak busuk dan tidak banyak batu-batu kecilnya, dan dipilih biji kedelai yang tua serta berkilat dan agak berminyak (Astawan, 2008).

2.3. Industri UKM

  Pada dasarnya setiap industri, baik industri besar, menengah, dan kecil menghadapi berbagai macam masalah. Berikut ini pengertian industry menurut beberapa sumber: Menurut Departemen Perindustrian dan Perdagangan, pengertian industry adalah sebagai berikut : “Industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya, tidak termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri (Departemen Perindustrian, UU No. 5 Tahun 1984, tentang Perindustrian)”.

  Manfaat industri kecil antara lain menciptakan peluang berusaha yang luas dengan pembiayaan yang relatif murah, turut mengambil peranan dalam peningkatan dan mobilisasi tabungan domestik, industri kecil mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar dan sedang karena industri kecil

  9 Perry (2002) dilihat dari segi jumlah satuan-satuan perusahaan, industri dibagi menjadi : a. Industri rumah tangga mempunyai 1-4 orang tenaga kerja.

  b. Industri kecil mempunyai 5-19 orang tenaga kerja.

  c. Industri sedang mempunyai 20-99 orang tenaga kerja.

  d. Industri besar mempunyai lebih dari 100 orang tenaga kerja.

2.4. Analisis Pendapatan Usaha Analisis usaha merupakan pendekatan yang sangat penting bagi usaha.

  Melalui hasil analisis ini dapat dicari langkah pemecahan berbagai kendala yang dihadapi. Analisis usaha bertujuan untuk mencari titik tolak untuk memperbaiki hasil dari usaha tersebut. Hasil analisis ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan pengelola usaha, baik menambah maupun mencari pemecahan terhadap berbagai kendala. Analisis pendapatan berfungsi untuk mengulur berhasil tidaknya suatu kegiatan usaha, menentukan komponen utama pendapatan dan apakah komponen itu masih dapat ditingkatkan atau tidak (Surya, 2009).

2.4.1. Biaya

  Menurut Mulyadi (2002) dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang disebut dengan istilah harga pokok, atau dalam pengertian lain biaya merupakan bagian dari harga pokok yang dikorbankan didalam suatu usaha untuk memperoleh penghasilan.

  10 Menurut Soeharjo dan Patong (2003), biaya usahatani atau disebut juga pengeluaran usahatani adalah nilai semua masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan didalam produksi. Biaya usahatani dapat berbentuk biaya tunai dan biaya yang diperhitungkan.

  Biaya tunai adalah biaya yang dibayar dengan uang, seperti biaya pembelian sarana produksi dan biaya upah tenaga kerja. Biaya yang diperhitungkan digunakan untuk menghitung berapa sebenarnya pendapatan kerja petani apabila bunga modal dan nilai kerja keluarga diperhitungkan.

  Modal yang digunakan petani diperhitungkan sebagai modal pinjaman meskipun modal itu milik petani sendiri karena modal tersebut dapat dialokasikan untuk beberapa alternatif biaya, sehingga harus memperhitungkan juga jasa modal milik petani sendiri.

  Menurut Makeham dan Malcolm (2001), biaya dalam usahatani dibagi menjadi :

  1. Biaya tetap Biaya tetap adalah biaya-biaya yang dalam batas-batas tertetu tidak berubah ketika tingkat kegiatan berubah. Contoh biaya tetap antara lain; biaya investasi, biaya penyusutan, dan biaya pajak.

  2. Biaya Variabel Biaya variabel juga dikenal sebagai biaya-biaya langsung. Sesuai namanya, biaya-biaya ini berubah-ubah mengikuti ukuran serta tingkat output suatu kegiatan. Contoh biaya variabel antara lain; biaya untuk gaji Karyawan, biaya bahan baku, biaya listrik dan telepon, dan biaya transportasi.

  11 Untuk menghitung biaya total dapat di hitung dengan menggunakan rumus yang digunakan oleh Sukirno (2013) yaitu:

  

TC = TFC + TVC

  Keterangan : TC (Total Cost) = Biaya Total Produksi(Rp) TFC (Total Fixed Cost) = Biaya Tetap (Rp) TVC (Total Variable Cost) = Biaya Variabel (Rp)

2.4.2. Penerimaan Usaha

  Penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima dari penjualan produknya kepada pedagang atau langsung kepada konsumen. Penerimaan merupakan nilai produk total usaha tani dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun yang tidak dijual. Penerimaan dalam usaha tani meliputi seluruh penerimaan yang dihasilkan selama periode pembukuan yang sama (Surya, 2009).

  Surya (2009), menjelaskan bahwa dalam analisis pendapatan usaha tani diperlukan dua keterangan pokok yaitu keadaan penerimaan dan pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan. Selanjutnya disebutkan bahwa tujuan analisis pendapatan adalah untuk menggambarkan keadaan sekarang dan keadaan yang akan datang dari kegiatan usaha. Dengan kata lain analisis pendapatan bertujuan untuk mengukur keberhasilan suatu usaha

  Menurut Soekartawi (2003) berpendapat bahwa penerimaan usahatani adalah nilai uang yang diterima dari penjualan produk usahatani yang dapat berwujud dalam tiga hal yakni hasil penjualan produk yang akan dijual, hasil

  12 melakukan kegiatan usahatani. Menurutnya, penerimaan usahatani adalah nilai produksi yang diperoleh dari produk total dikalikan dengan harga jual.

  Dengan demikian total penerimaan dapat di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

  

TR = P x Q

  Keterangan : TR (Total Reveneu) = Total Penerimaan (Rp) P (Price) = Harga (Rp/Kg) Q (Quantity) = Jumlah Unit Produksi (Kg)

2.4.3. Pendapatan

  Dalam bisnis, pendapatan usaha adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk atau jasa kepada pelanggan. Menurut Ramlan (2006) pendapatan usaha adalah kerja dari suatu usaha yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Pendapatan adalah sesuatu yang sangat penting dalam setiap perusahaan. Tanpa ada pendapatan mustahil akan didapat penghasilan.

  Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal atau disebut penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti dan sewa (Kasmir dan Jakfar, 2008). Menurut Kasmir dan Jakfar (2008), ada dua konsep tentang pendapatan yaitu:

1. Konsep pendapatan yang memusatkan pada arus masuk aktiva sebagai hasil dari kegiatan operasi perusahaan.

  13 Menurut Ramlan (2006) pendapatan dibagi dua yaitu pendapatan bersih dan pendapatan kotor. Pendapatan bersih adalah pendapatan yang telah mengalami pengurangan dari hasil produksi. Sedangkan pendapatan kotor yaitu pendapatan keseluruhan dari hasil usaha belum dikurangi kebutuhan/biaya selama mengadakan usaha.

  Menurut Noor (2007) untuk melihat pendapatan bersih usahatani kelapa sawit digunakan rumus sebagai berikut:

  

ח = TR – TC

  Keterangan : = Pendapatan (Rp)

  ח TR (Total Revenue) = Total Penerimaan (Rp) TC (Total Cost) = Total Biaya Produksi (Rp)

2.5. Return Cost Ratio (R/C)

  Menurut Supriono (2000) Return Cost Rasio (R/C) adalah perbandingan antara total penerimaan dari hasil jual suatu produksi dengan total biaya produksi yang dikeluarkan. Rasio ini banyak dinikmati oleh para pengusaha atau orang- orang yang menjalankan usaha. Dengan demikian rasio ini merupakan indikator penting bagi para pengusaha untuk mengukur kemampuan atau kelayakan usaha yang dijalaninya.

  Menurut Noor (2007) untuk melihat perbandingan antara penerimaan total dan biaya total, digunakan rumus sebagai berikut :

  

TR

  14 Keterangan : TR (Total Revenue) = Total Penerimaan (Rp) TC (Total Cost) = Total Biaya Produksi (Rp)

  Kriteria Penelitian R/C Ratio R/C <1 = Usaha Mengalami Kerugian R/C >1 = Usaha Mengalami Keuntungan R/C =1 = Usaha Mencapai Titik Impas Break Event Point (BEP).

2.6. Menurut Khasmir (2006) Break Event Poin adalah suatu keadaan dimana

  dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi atau impas (penghasil = total biaya). Sebelum memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dahulu merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan. Ketika menjalankan usaha maka tentunya akan mengeluarkan biya produksi, maka dengan analisis titik impas dapat diketahui pada waktu dan tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut rugi dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing pula tanpa melakukan laba yang diinginkan.

  Hal tersebut dikarenakan biaya produksi sangat berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan harga yang akan ditetapkan pada penjualan. Break event point berarti suatu keadaan dimana perusahaan tidak mengalami laba dan juga tidak mengalami kerugian, artinya seluruh biaya (biaya

  15

III. METODE PENELITIAN

  3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya mulai bulan September 2015 sampai bulan Januari 2016. Penentuan lokasi tersebut dilakukan dengan cara sengaja (purporsive sampling), Objek penelitian ini adalah pengusaha industri tempe yang menjadi pembuat tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.

  3.2. Populasi dan Sampel

  3.2.1. Populasi Menurut Sugiono (2004), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil populasi adalah semua pengusaha yang mempunyai industri tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya yang berjumlah 5 Industri.

  3.2.2. Sampel Besar sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik total

  

sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota

  populasi sebagai responden atau sampel (Sugiyono, 2004). Jadi jumlah sampel yang diambil dari keseluruhan populasi yang berjumlah sebanyak 5 industri tempe

  16

3.3. Jenis dan Sumber Data

  3.3.1. Data Primer

  Data yang dikumpulkan berbentuk hasil pertanyaan (Quistioner) yang dilakukan terhadap narasumber yang berasal dari para pelaku yang terkait dengan persoalan untuk mengetahui analisis pendapatan industri tempe di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. Beberapa responden yang ajukan pertanyaan dalam penelitian ini ialah pengusaha industri tempe.

  3.3.2. Data Sekunder

  Data ini diperlukan untuk mendukung analisis dan pembahasan yang maksimal. Data sekunder juga diperlukan terkait pengungkapan fenomena sosial dalam penelitian ini. Data sekunder ini mengenai gambaran umum di Gampong Gunong Cut Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya.

  Teknik Pengumpulan Data 3.4.

  3.4.1. Pengamatan (Observasi)

  Observasi merupakan metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat semua informasi yang diperoleh sebagaimana yang disaksikan selama peneliti dilakukan. Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap obyek yang akan diteliti, sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai obyek yang diteliti (Sugiono, 2004).

  17

  3.4.2. Pertanyaan (Quistioner)

  Merupakan daftar pertanyaan yang dibuat dengan berisikan serangkaian pertanyaan yang berkenaan dengan penulisan penelitian ini. Ditujukan kepada seluruh responden yang menjadi sampel yang terdiri dari keseluruhan sampel

  3.4.3. Studi Kepustakaan