ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT AL-IJTIHAD PABELAN KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

  

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT

AL-IJTIHAD PABELAN KABUPATEN SEMARANG

TUGAS AKHIR

  Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A. Md. E.sy)

  Disusun oleh:

  

Winda Dwi Julianti

NIM: 201 13 008

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH/EKONOMI SYARIAH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

KEMENTERIAN AGAMA RI

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No.02 Salatiga 50722 Telp. (0298) 323706 Faksimile (0298) 323433

http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Tugas Akhir

  Kepada Yth. Dekan FEBI IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Wr. Wb

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya, maka tugas akhir saudara: Nama : Winda Dwi Julianti NIM : 201-13-008 Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

  Judul : Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan Mudharabah di BMT Al-Ijtihad Pabelan Kabupaten Semarang Dapat diajukan dalam sidang munaqosah.

  Demikian untuk menjadi periksa.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Salatiga,06 Agustus 2016 Pembimbing Fetria Eka Yudiana,S.E.,M.Si NIP. 19740228 200901 2 005

KEMENTERIAN AGAMA RI

  

PENGESAHAN

ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT

  Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji TUGAS AKHIR Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, pada tanggal dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

  Susunan Panitia Penguji: Ketua Sidang : Dr. Anton Bawono, M.Si ( _______ ) Sekretaris Sidang : Fetria Eka Yudiana, S.E.,M.Si ( _______ ) Penguji I : Ahmad Mifdlol Muthohar.,Lc.,M.Si ( _______ ) Penguji II : Drs. Alfred L., M.Si ` ( _______ )

  Salatiga, 14 September 2016 Dekan FEBI IAIN Salatiga Dr. Anton Bawono, M.Si.

  NIP. 19740320 200312 1 001

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jalan Tentara Pelajar No.02 Salatiga 50722 Telp. (0298) 323706 Faksimile (0298) 323433 http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:administrasi@iainsalatiga.ac.id

AL-IJTIHAD PABELAN KABUPATEN SEMARANG DISUSUN OLEH: WINDA DWI JULIANTI NIM :201 13 008

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Winda Dwi Julianti NIM : 201-13-008 Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga Judul Tugas Akhir : Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan

  Mudharabah di BMT Al-Ijtihad Pabelan Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilimiah yang telah lazim.

  Salatiga, 24 Agustus 2016 Saya yang menyatakan, Winda Dwi Julianti NIM: 201-13-008

  Jalan Tentara Pelajar No.02 Salatiga 50722 Telp. (0298) 323706 Faksimile (0298) 323433 http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN

KEMENTERIAN AGAMA RI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA

  Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Winda Dwi Julianti NIM : 201-13-008 Jurusan : D III Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Judul : Analisis Manajamen Risiko Pembiayaan Mudharabah di BMT

  Al-Ijtihad Pabelan Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan bebas dari plagiasi. Jika dikemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  Salatiga, 24 Agustus 2016 Saya yang menyatakan, Winda Dwi Julianti NIM: 201-13-008

  Jalan Tentara Pelajar No.02 Salatiga 50722 Telp. (0298) 323706 Faksimile (0298) 323433 http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

  MOTTO

   Jangan pernah lelah mengulang setiap doa-doamu, meminta dan memintalah terus dengan-Nya.

   I CAN BECAUSE I CAN (Soediro)  “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya….” (Al-Baqarah: 286)

  

PERSEMBAHAN

  Karyaku ini kupersembahkan untuk: 1.

  Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepadaku hingga bertahan sampai saat ini

  2. Untuk Almarhumah Ibu penyemangat hidupku, terimakasih untuk 20 tahunnya sudah bersamaku. Miss you bu

  3. Untuk Bapak yang telah jerih payah membiayai kuliahku sampai sekarang dan untuk semangat yang selalu diberikan

  4. Untuk masku tersayang Mas Alex yang telah memberi motivasi dan dukungan tiada henti

  5. Teman-teman desa yang selalu memberi semangat dan dorongan disaat semangatku luntur agar aku terus berjuang

  6. Teman-teman DIII Perbankan Syariah seangkatan yang memberi semangat tiada henti

7. Segenap pengurus dan karyawan BMT Al-Ijtihad Pabelan 8.

  Almamater tercinta IAIN Salatiga.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan tugas akhir yang membahas tentang

  “ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT AL-IJTIHAD PABELAN KABUPATEN SEMAR

  ANG” dapat terlaksana dengan baik dan lancar walaupun masih jauh dari sempurna. Dan tak lupa sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di dunia dan diakhirat kelak. Penulisan tugas akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Jurusan Studi Perbankan Syariah Institut Agama

  Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Dalam penulisan tugas akhir tidak akan berhasil dan selesai tanpa bantu berbagai pihak, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  3. Bapak Drs. Alfred L.,M.Si selaku Ketua Jurusan DIII Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  4. Ibu Fetria Eka Yudiana, S.E.,M.Si selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam proses pengerjaan tugas akhir ini sehingga penulis dapat menyelesaikannya.

  5. Bapak dan Ibu dosen program studi Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini.

  6. Bapak Sumarno selaku manajer BMT Al-Ijtihad Pabelan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan praktikum dan mengadakan penelitian.

  7. Bapak Sigit, selaku bagian Teller di BMT Al-Ijtihad Pabelan yang banyak membantu dalam memberikan informasi dalam mencari bahan tugas akhir

  8. Karyawan dan karyawati BMT Al-Ijtihad Pabelan yang membantu dalam proses magang

  9. Bapak Mukholiq dan Almarhumah Ibu Sutrimah tercinta, Winda ucapkan berjuta- juta terimakasih atas segala pengorbanan, tenaga, dan fikiran yang bapak dan ibu berikan untuk Winda seperti sampai sekarang ini.

  10. Segenap keluarga jurusan D3 Perbankan Syariah angkatan 2013 baik kelas A dan kelas B yang telah bersama melalui suka dan duka selama kuliah, semoga silaturrohmi tetap terjaga dan kesuksesan bersama kita.

11. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang juga telah berperan serta membantu dalam pembuatan Tugas Akhir ini.

  Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan yang ada pada diri penulis. Oleh sebab itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 24 Agustus 2016 Penulis

  Winda Dwi Julianti NIM. 201 13 008

  

ABSTRAK

  Julianti, Winda Dwi, 2016, Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan Mudharabah di

  BMT Al-Ijtihad Pabelan Kabupaten Semarang, Tugas Akhir, Jurusan

  Syariah, Program Studi DIII Perbankan Syariah (PS), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, Pembimbing, Fetria Eka Yudiana, S.E.,M.Si. Kata kunci: Manajemen Risiko dan Pembiayaan Mudharabah

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses manajemen risiko di BMT Al- Ijtihad Pabelan khususnya pada pembiayaan mudharabah. Proses manajemen risiko dilakukan dengan identifikasi dan pemetaa risiko, menilai tingkat risiko, menegakkan profil risiko dan rencana manajemen risiko, solusi risiko, dan pemantauan risiko.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan data-data yang diperoleh dari dokumentasi, buku-buku, dan laporan yang berkaitan denga Analisi Manajemen Risiko Pembiayaan Mudharabah.

  Dari hasil penelitian ini, diperoleh gambaran yaitu pertama dari praktik di BMT Al-Ijtihad belum sepenuhnya sesuai dengan teori yang ada. Dikarenakan kurangnya Sumber Daya Manusia dan kurangnya pelatihan-pelatihan dibidangnya.

  Kedua, BMT Al-Ijtihad Pabelan dalam upaya mengelola pembiayaan mudharabah bermasalah dengan cara, penagihan, memberikan peneguran, proses revitalisasi, dan penyelesaian jaminan. Dan yang ketiga, proses pengelolaan manajemen risiko di BMT Al-Ijtihad Pabelan dimulai dari proses screening yaitu seleksi pengajuan pembiayaan yang melalui tahap seleksi persyaratan, wawancara, rapat manajer, surveyor, dan bagian keuangan, serta pembuatan SP3 apabila dinyatakan diterima. Kemudian dilanjutkan proses monitoring yaitu pemantauan usaha dan pemantauan angsuran.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .................................................................. v MOTTO .............................................................................................................. vi PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii ABSTRAK ........................................................................................................... xi DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ..............................................................

  …xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4 C. Tujuan dan Keguanaan ............................................................................. 4 D. Metode Penelitian ..................................................................................... 5 E. Sistematika Penulisan .............................................................................. 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka ........................................................................................ 9

  1. Risiko .............................................................................................. 13 a.

  Pengertian Risiko ........................................................................ 13 b. Jenis-Jenis Risiko ........................................................................ 13 2. Manajemen risiko .............................................................................. 16 a.

  Pengertian Manajemen Risiko .................................................... 16 b. Proses Manajemen Risiko ........................................................... 17 3. Pembiayaan ....................................................................................... 20 a.

  Pengertian Pembiayaan ............................................................... 20 b. Tujuan Pembiayaan ..................................................................... 20 c. Fungsi Pembiayaan ..................................................................... 21 d. Prosedur Pembiayaan .................................................................. 22 e. Prinsip-Prinsip Pembiayaan ........................................................ 23 f. Aspek-Aspek Analisis Pembiayaan ............................................ 26 g.

  Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah ....................................... 28 h. Pengendalian Pembiayaan Bermasalah ....................................... 20 i. Pembiayaan Mudharabah ............................................................ 33

  BAB III LAPORAN OBYEK A. Gambaran Umum ................................................................................... 40 1. Sejarah Singkat Berdirinya BMT Al-Ijtihad Pabelan ..................... 40 2. Visi dan Misi BMT Al-Ijtihad Pabelan............................................. 41 3. Identitas Kegiatan.............................................................................. 42

  a.

  Tugas dan Jabatan Masing-Masing Bagian................................. 45 5. Produk-Produk BMT Al-Ijtihad Pabelan........................................... 49

  BAB IV ANALISIS A. Prosedur Pembiayaan Mudharabah di BMT Al-Ijtihad Pabelan........... 57 B. Pengelolaan Manajemen Risiko Pembiayaan Mudharabah di BMT Al-Ijtihad Pabelan ...................................................................................... 60 C. Analisa Perbandingan Menurut Teori dan Praktik di BMT Al-Ijtihad Pabelan................................................................................................... 68 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 76 B. Saran .......................................................................................................... 77 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

  Gambar 3.1: Struktur Organisasi BMT Al-Ijtihad Pabelan................................44 Gambar 4.1: Proses Pembiayaan Mudharabah ..................................................59 Gambara 4.2: Alur Penyelesaian Pembiayaan Mudharabah...............................65

  

Gambar 4.3: Grafik Jumlah Realisasi Pembiayaan Mudharabah ................................... 67

  Gambar 4.4: Grafik Jumlah Nasabah Pembiayaan Mudharabah ........................67 Tabel 4.1: Perkembangan Pembiayaan Mudharabah..........................................66 Tabel 4.2: Proses Manajemen Risiko..................................................................68

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem keuangan dan perbankan Islam hadir untuk memberikan jasa

  keuangan yang halal kepada komunitas muslim. Selain tujuan khusus ini, institusi perbankan dan keuangan, sebagaimana aspek-aspek masyarakat Islam lainnya, diharapkan dapat memberi kontribusi yang layak bagi tercapainya tujuan sosio ekonomi Islam (Mervin K Lewis dan Latifa M.

  Algaoud: 2001). Bank syariah atau bank Islamjuga berfungsi sebagai lembaga intermediasi yakni menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

  Selain bank syariah yang akhir-akhir ini banyak bermunculan di Indonesia, banyak pula bermunculan lembaga-lembaga keuangan sejenis yang berprinsip syariah. Diantaranya adalah Baitul Maal Wa Tamwil atau yang sering disebut dengan BMT. Keberadaan Baitul Maal Wa

  Tamwil (BMT) merupakan suatu usaha untuk memenuhi keinginan,

  khususnya sebagian umat Islam yang menginginkan jasa layanan lembaga keuangan syariah dalam mengelola perekonomiannya.

  Kebutuhan masyarakat yang bervariasi menggugah dunia perbankan terutama bank syariah untuk menjadi solusi bagi masyarakat dengan salah satu produk adalah produk-produk pembiayan.Bank Syari'ah dan BMT dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah tidak serta merta menyetujui pemberian pembiayaan begitu saja, diperlukan analisis yang sangat tajam guna menghindari risiko-risiko yang mungkin terjadi. Analisis pembiayaanmerupakan langkah penting untuk realisasi pembiayaan di bank syari'ah. Analisis ini dimaksudkan untuk menilai kelayakan usaha calon peminjam, menekan risiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan serta menghitung kebutuhan pembiayaan yang layak.

  Kesadaran akan pentingnya implementasi manajemen risiko perbankan syariah di Indonesia didorong oleh beberapa alasan. Pertama, kegiatan usaha perbankan syariah tidak terlepas dari risiko yang dapat mengganggu kelangsungan usahanya sehari-hari.Risiko ini muncul karena secara fungsional dan operasionalnya, perbankan syariah mempunyai peranan sebagai lembaga keuangan yang tidak terlepas dari perkembangan internal dan eksternal perbankan syariah itu sendiri yang semakin pesat dan hal tersebut mengakibatkan risiko kegiatan usaha perbankan syariah semakin kompleks.Kedua, karekteristik produk dan jasa perbankan syariah memerlukan fungsi identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko yang sesuai dengan kegiatan usaha perbankan syariah.Ketiga, setiap mempertimbangkan kesesuaian dengan prinsip syariah. Keempat, pengelolaan setiap aktivitas fungsional bank syariah harus terintegrasi ke dalam suatu sistem dan proses pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif. Berpijak dari empat alasan tersebut, penerapan manajemen risiko perbankan syariah di Indonesia tidak dapat ditunda lagi dan harus segera dikelola sesuai dengan ukuran, kompleksitas usaha serta kemampuan bank secara sehat, istiqomah, dan sesuai dengan prinsip syariah (Bambang Rianto Rustam: 2003).

  Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu metode logis dan sistematik dalam identifikasi, menentukan sikap, menetapkan solusi, serta melakukan monitor dan pelaporan risiko yang berlangsung pada setiap aktivitas atau proses (Ferry N. Idroes, 2011: 5).

  Pembiayaan mudharabah merupakan pembiayaan yang banyak digunakan oleh nasabah di BMT Al-Ijtihad Pabelan, karena prosedurnya yang sangat mudah.Dengan prosedur yang sangat mudah ini mengakibatkan risiko pembiayaan bermasalah. Untuk itu perlu dipersiapkan dan dilaksanakan langka-langkah yang tepat untuk menekan risiko yang akan terjadi. Yang terpeting adalah bagaimana mengatur dan mengendalikan operasional pembiayaan mudharabah dengan seksama dan penuh ketelitian yaitu dengan cara mengenali dan mengendalikan manajemen risikonya. Di dalam dunia perbankan dikenal dengan prinsip analisa pembiayaan yaitu pedoman- pedoman harus diperhatikan oleh pejabat pembiayaan bank syariah pada saat melakukan analisis pembiayaan diantaranya: Character, Capacity, Capital,

  Collateral , dan Conditional (Binti Nur Aisyah, 2014:80)

  Oleh karena itu, dengan adanya kenyataan ini penulis melakukan penelitian tentang “Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan Mudharabah di BMT Al- Ijtihad Pabelan Kabupaten Semarang”.

  B. Rumusan Masalah 1.

  Bagaimana prosedur pembiayaan mudharabah di BMT Al-Ijtihad pabelan?

  2. Bagaimana praktik pengelolaan manajemen risiko pembiayaan mudharabah di BMT AL-Ijtihad Pabelan?

  C. Tujuan dan Kegunaan 1.

  Tujuan Penelitian a.

  Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan tentang prosedur pengajuan pembiayaan mudharabahpada BMT Al-Ijtihad Pabelan.

  b.

  Untuk mengetahui cara mengelola manajemen risiko pembiayaan mudharabah pada BMT Al-Ijtihad Pabelan.

2. Manfaat Penelitian a.

  Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang pelaksanaan sistem syariah khususnya bagi penulis, mengenalkan berbagai maunpun ekonomi sebagai dasar aplikasi ilmu yang diperoleh di bangku kuliah, sehingga dapat memperoleh pengalaman kerja dan merasakan dunia kerja.

  b.

  Bagi BMT Sebagai bahan masukan dan evaluasi terhadap proses manajemen risiko pembiayaan di BMT Al-Ijtihad.

  c.

  Bagi Pembaca Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan referensi dan wawasan bagi pembaca.

  D.

  Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang diadakan di BMT Al-Ijtihad Pabelan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.

2. Sumber Data a.

  Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti atau langsung dari responden (Supramono dan Sugiarto, 1993:11).Yaitu penulis melakukan penelitian di BMT Al-Ijtihad Pabelan. b.

  Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi yaitu diolah dan disajikan oleh pihak lain (Supramono dan Sugiarto, 1993: 11) .

3. Metode Pengumpulan Data a.

  Interview (Wawancara) Wawancara adalahcara menjaring informasi atau data melalui interaksi verbal atau lisan (Suwartono, 2014: 48). Wawancara dilakukan secara langsung dengan Teller di BMT Al-Ijtihad Pabelan.Wawancara yang penulis ambil yaitu dengan metode wawancara terstruktur.

  b.

  Observasi Yaitu dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung sehingga dapat menganalisa berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan. Data yang diperoleh dari observasi ini berupa lokasi BMT Al-Ijtihad Pabelan, tata letak kantor dan struktur organisasi perusahaan.

  c.

  Dokumentasi Peneliti melakukan penelitian dengan melengkapi data-data yang diperoleh.

E. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan merupakan uraian singkat mengenai hal-hal yang akan dilaporkan secara sistematis bab demi bab agar laporan memperoleh gambaran yang berurutan. Adapun sistematian penulisan laporan penelitian adalah sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Yaitu pendahuluan menyajikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegiatan, metode penelitian serta sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini menyajikan gambaran mengenai penelitian terdahulu dan kerangkat teoritik manajemen risiko pembiayaan mudharabah

  BAB III LAPORAN OBJEK Pada bab ini menyajikan gambaran umum BMT Al- Ijtihad Pabelan dari sejarah, visi dan misi BMT Al- Ijtihad Pabelan, struktur organisasi, tugas dan jabatan, dan produk-produk BMT Al-Ijtihad Pabelan. BAB IV ANALISA

  Pada bab ini berisi tentang analisis yang dilakukan terhadap manajemen risiko pembiayaan mudharabahdi BMT Al-Ijtihad Pabelan yaitu prosedur pengajuan pembiayaan mudharabahdan pengelolaan manajemen risiko pembiayaan mudharabah

  BAB V PENUTUP Menyajikan kesimpulan dan saran penulis dalam melaksanakan penelitian

BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan tentang manajemen risiko

  pembiayaan adalah: Tugas akhir Muhammad Lutfi tahun 2 013 dengan judul “Manajemen

  Risiko Mudharabah di BMT Al- HIkmah Ungaran”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah risiko pembiyaan yang terjadi disebabkan oleh dua faktor yaitu pihak BMT dan pihak di luar BMT, meliputi jaminan dan kelayakan pembiayaan yang diberikan kepada nasabah (Lutfi, 2013)

  Skripsi Cici Paramita tahun 2014 dengan judul “Analisis Manajemen Risiko Pembiayaan pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Solo”.

  Kesimpulan dari penelitian ini adalah Bank Muamalat secara berkelanjutan terus mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini dan selanjutnya mengambil langkah yang memadai untuk meminimalisir dampak risiko (Paramita, 2014)

  Skripsi Ida Nuraida tahun 201 0 dengan judul “ Manajemen Pembiayaan Mudharabah Bermasalah”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kendala yang dihadapi Bank Muamalat dalam pemberian pembiayaan mudharabah sehingga menimbulkan pembiayaan yang bermasalah disebabkan karena faktor intern dan ekstern. Faktor intern bersumber dari Bank Muamalat yang disebabkan berupa aspek analisa pembiayaan, aspek perhitungan modal, aspek pengambilan, aspek jaminan dan lemahnya aspek supervise dan monitoring yang dimiliki oleh Bank Muamalat dalam menilai calon atau nasabah pembiayaan. Adapun faktor ekstern adanya pembiayaan bermasalah bersumber dari pihak nasabah, yaitu karena kondisi ekonomi mikro dan ekonomi makro yang kurang, tidak stabil sehingga menyebabkan terjadinya pembiayaan mudharabah bermasalah. Sedangkan upaya yang dilakukan Bank Muamalat untuk menangani pembiayaan bermasalah adalah dengan mendapatkan data usaha nasabah masa lalu, menganalisa data nasabah tersebut dan mengambil kesimpulan (Nuraida, 2010).

  Tugas akhir Rohmatan tahun 2015 dengan jud ul “Analisis Implementasi Prinsip 5C dalam Upaya Pencegahan Pembiayaan Mudharabah Bermasalaah di KSPS BMT Bina Ummat Sejahtera (BUS) Cabang Cepu”.

  Kesimpulan dari penelitian ini adalah mekanisme sudah sesuai dengan SOP, akan tetapi pembiayaan mudharabah yang berada di KSPS BMT BUS cabang Cepu berbentuk kerjasama dengan penambahan modal kepada anggota, bukan pemberian modal 100% kepada anggota seperti yang didefinisikan oleh DSN NO: 07/DSN-MUI/VI/2000, akan tetapi lebih condong kepada akad musyarakah. KSPS BMT BUS cabang Cepu sudah melaksanakan prosedur penilaian syarat kelayakan anggota untuk diberikan pembiayaan yaitu dengan menggunakan prinsip 5C diantaranya: character, capacity, capital,collateral, dan condition of economic (Rohmatan, 2015).

  Skripsi Imam Kurdi tahun 2013 dengan judul “Analisis Implementasi

  Risiko Pembiayaan Mudharabah dalam Upaya Menjaga Likuiditas Bank Syariah ( Studi pada PT BTN Kantor Cabang Syariah Malang). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Bank BTN KCS Malang dalam rangka menjaga dan mengelola risiko yang akan terjadi menerapkan sistem Enterprise Risk

  

Management (ERM), dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh

  Bank BTN Syariah pusat. Secara keseluruhan upaya-upaya yang dilakukan oleh Bank BTN KCS Malang dalam mengelola dan menjaga keselamatan pembiayaan mudharabah dari masalah-masalah pembiayaan dapat dikatakan sudah baik. Hal ini dari nilai NPL pada tahun 2010-2011 sebesar 2,23% menunjukkan bahwa risiko pembiayaan pada bank BTN KCS Malang sangat rendah (Kurdi, 2013).

  Tugas akhir Mehilda Rosdaliva tahun 2015 dengan judul “Manajemen Risiko Produk Pembiayaan Mudharabah di Bank Syariah Mandiri KCP Karanganyar Palur”.Kesimpulan dari penelitian ini adalah prosedur pembiayaan mudharabah menekankan pada aspek kelengkapan dokumen pengajuan pembiayaan dan hasil pelaksanaan investigasi. Nasabah diwajibkan membuat surat pernyataan dan surat sanggup/askep/promes bermaterai 6000 yang telah disediakan pihak BSM KCP Karanganyar Palur. Dari beberapa terjadi.BSM sulit memperoleh data biaya pengelolaan usaha debitur, adanya risiko ketidakpastian, adanya moral hazard, terjadi idle fund atau short

  

fund .Strategi yang digunakan oleh BSM KCP Karanganyar Palur adalah

  penerapan prinsip pengawasan, kegiatan monitoring dan review, manajemen penyelamatan pembiayaan dan kerjasama pembiayaan (Rosdaliva, 2015).

  Skripsi Debi Novelia Pransisca 2014 dengan judul “Analisis Risiko Pembiayaan Mudharabah, Risiko Pembiayaan Musyarakah dan Profitabilitas Bank Syariah (Studi kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Periode Tahun 2004-2013). Penelitian ini diperoleh hasil bahwa NPF mudharabah tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 5,46 % dan NPF mudharabah terendah terjadi pada tahun 2004 sebesar 0,03 %, sedangkan rata-rata NPF mudharabah periode tahun 2004-2013 sebesar 1,36 % atau berada diperingkat pertama. Ini berarti kualitas pembiayaan mudharabah BSM dalam kondisi yang tidak terlalu risiko (Pransisca: 2014)

  Tugas Akhir Arlita Nungki Damayanti 2016 dengan judul “Implementasi Manajemen Risiko dalam Pembiayaan Mudharabah di BPRS Bumi Artha Sampang Cilacap”.Hasil penelitian ini adalah implementasi manajemen risiko dalam pembiayaan mudharabah aspek-aspek dan prinsip pembiayaan 5C sudah efektif dan sudah sangat baik.Hal ini dapat dilihat tidak adanya pembiayaan yang macet terhadap pembiayaan mudharabah (Damayanti, 2016).

B. Kerangka Teoritik 1. Risiko a. Pengertian Risiko

  Sering kali risiko muncul karena adanya lebih dari satu pilihan dan dampak dari tiap pilihan tersebut belum dapat diketahui secara pasti. Selalu ada opportunity cost yang membuntuti setiap pilihan yang diambil. Dengan demikian, risiko bisa didefinisikan sebagai konsekuensi atas pilihan yang mengandung ketidakpastian yang berpotensi mengakibatkan hasil yang tidak diharapkan atau dampak negatiflainnya yang merugikan bagi pengambil keputusan.Dari definisi tersebut, risiko mengandung beberapa dimensi, yakni biaya peluang, potensi kerugian atau dampak negatif lainnya, ketidakpastian, dan diperolehnya hasil yang tidak sesuai harapan (Imam Wahyudi, et.al, 2013: 4).

b. Jenis-Jenis Risiko

  Menurut Bank Indonesia melalui PBI Nomor 13/23/PBI/2011, risiko dibagi menjadi beberapa jenis risiko (Imam Wahyudi, et.al, 2013: 4) yakni:

  1) Risiko Kredit

  Risiko Kredit adalah risiko kegagalan nasabah untuk memenuhi kewajibannya secara penuh dan tepat waktu terdapat ketidakpastian pada laba bersih dan nilai pasar dari ekuitas yang muncul dari keterlambatan atau tidak terbayarnya pokok pinjaman beserta bunga (Ikhwan Abidin Basri, 2008: 12).

  2) Risiko Pasar

  Risiko pasar adalah risiko kerugian pada posisi neraca serta pencatatan tagihan dan kewajiban di luar neraca (on-and off-

  balance sheet ) yang timbul dari pergerakan harga pasar (Ferry N. Idroes, 2011: 23).

  3) Risiko likuiditas

  Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh bank tidak mampu memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo (Ferry N. Idroes, 2011: 57). 4)

  Risiko Operasional Risiko ini bisa muncul akibat kesalahan atau kecelakaan orang yang bersifat manusiawi ataupun teknis. Ini merupakan risiko kerugian yang secara langsung maupun tidak langsung dihasilkan oleh ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, faktor manusia, teknologi, atau akibat faktor-faktor eksternal.

  5) Risiko Hukum

  Risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan oleh adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya suatu konrak.

  6) Risiko Reputasi

  Risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap bank. 7)

  Risiko Strategis Risiko yang antara lain disebakan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat, atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal.

  8) Risiko Kepatuhan

  Risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

  9) Risiko Imbal Hasil

  Risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima dari penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga bank.

  10) Risiko Investasi

  Risiko akibat ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan bagi hasil berbasis profit and loss

  sharing.

2. Manajemen Risiko a. Pengertian Manajemen Risiko

  Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu metode logis dan sistematik dalam identifikasi, kuantifikasi, menentukan sikap, menetapkan solusi, serta melakukan monitor dan pelaporan yang berlangsung pada setiap aktivitas atau proses (Ferry N. Idroes, 2011: 4).

  Proses manajemen risiko merupakan tindakan dari seluruh entitas terkait di dalam organisasi. Tindakan berkesinambungan yang dilakukan sejalan dengan definisi manajemen risiko yang telah dikemukakan, yaitu: identifikasi, kuantifikasi, menetukan sikap, menetapkan solusi, serta melakukan monitor dan pelaporan risiko (Ferry N. Idroes, 2011: 7).

b. Proses Manajemen Risiko

  Proses manajemen risiko meliputi: 1)

  Identifikasi dan pemetaan risiko

  a) Menetapkan kerangka kerja untuk implementasi strategi risiko secara keseluruhan b)

  Menentukan definisi kerugian

  c) Menyusun dan melakukan implementasi mekanisme pengumpulan data d)

  Membuat pemetaan kerugian ke dalam kategori risiko yang dapat diterima dan tidak dapat diterima 2)

  Kuantifikasi/menilai/melakukan peringkat risiko

  a) Aplikasi teknik permodelan dalam mengatur risiko

  b) Menentukan tingkat frekuensi dan tingkat kerugian dari

  c) risiko berdasarkan data historis yang tersedia d)

  Perluasan dengan memanfaatkan tolak ukur, permodelan dan peramalan yang berasal dari praktik-praktik terbaik yang telah dilakukan di dalam industri. 3)

  Menegakkan profil risiko dan rencana manajemen risiko

  a) Identifikasi selera risiko organisasi, apakah manajemen secara umum terdiri dari:

  (1) Penghindar risiko (risk averter)

  (3) Pencari risiko (risk seeker)

  b) Identifikasi visi stratejik dari organisasi, apakah organisasi berada dalam visi:

  (1) Agresif yang terobsesi untuk mengejar peningkatan volume usaha serta keuntungan sebesar-besarnya untuk menukung pertumbuhan

  (2) Koservatif yang ingin menjaga kelangsungan usaha pada situasi aman dengan volume usaha dan keuntungan yang stabil.

  c) Solusi risiko atau implementasi tindakan terhadap risiko

  (1) Hindari : keputusan yang diambil adalah tidak melakukan aktivitas yang dimaksud.

  (2) Alihkan : membagi risiko dengn pihak lain.

  Konsekuensinya dengan biaya yang harus dikeluarkan atau berbagi keuntungan yang diperoleh.

  (3) Mitigasi risiko : menerima risiko pada tingkat tertentu dengan melakukan tindakan untuk mitigasi risiko melalui peningkatan kontrol, kualitas proses, serta aturan yang jelas terhadap pelaksanaan aktivitas risiko.

  (4) Menahan risiko residual : menerima risiko yang d) Pemantauan dan pengkinian atau kaji ulang risiko dan kontrol,meliputi:

  (1) Seluruh entitas organisasi harus yakin bahwa strategi manajemen risiko telah diimplementasikan dan berjalan dengan baik

  (2) Lakukan pengkinian dengan mnegevaluasi dan menindaklanjuti hasil evaluasi terhadap implementasi kerangka manajemen risiko yang terintegrasi ke dalam strategi risiko keseluruhan.

  Manajemen risiko diperlukan untuk (Ferry N. Idroes, 2011: 6): a.

  Mendukung pencapaian tujuan b. Memungkinkan untuk melakukan aktivitas yang memberikan peluang yang jauh lebih tinggi dengan mengambil risiko yang lebih tinggi, risiko yang lebih tinggi diambil dengan dukungan sikap dan solusi yang sesuai terhadap risiko c.

  Mengurangi kemungkinan kesalahan fatal d. Menyadari bahwa risiko dapat terjadi pada setiap aktivitas dan tingkatan-tingkatan dalam organisasi sehingga setiap individu harus mengambil dan mengelola risiko masing-masing sesuai degan wewenang dan tanggung jawabnya.

3. Pembiayaan a. Pengertian Pembiayaan

  Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (Kasmir, 2004: 73).

b. Tujuan Pembiayaan

  Secara umum tujuan pembiayaan dibedakan menjadi dua kelompok yaitu: tujuan pembiayaan untuk tingkat makro, dan tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro. Secara makro dijelaskan bahwa pembiayaan bertujuan (Binti Nur Aisyah, 2014: 4-5):

  1) Peningkatan ekonomi umat, artinya: masyarakat yang tidak dapat akses secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan akses ekonomi.

  2) Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya: untuk pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan. Dana tambahan ini dapat diperoleh melalui pembiayaan. Pihak yang surplus dana menyalurkan kepada pihak yang minus dana, sehingga dapat digulirkan.

  3) Meningkatkan produktivitas, artinya adanya pembiyaan memberikan peluang bagi masyarakat agar mau meningkatkan daya produksiya.

  4) Membuka lapangan kerja baru artinya dengan dibukanya sektor-sektor usaha melalui penambahandana pembiayaan, maka sektor usaha tersebut akan menyerap tenaga kerja.

  5) Terjadinya distribusi pendapatan, artinya masyarakat usaha produktif mampu melakukan aktivitas-aktivitas kerja, berarti mereka akan memperoleh pendapatan dari hasil usahanya.

  Adapun secara mikro, pembiayaan bertujuan untuk: 1)

  Upaya memaksimalkan laba 2)

  Upaya meminimalkan risiko 3)

  Pendayaguaan sumber ekonomi 4)

  Penyaluran kelebihan dana c.

   Fungsi Pembiayaan:

  Pembiayaan yang diselenggarakan oleh Bank Syariah secara umum berfungsi untuk: 1)

  Meningkatkan daya guna uang 2)

  Meningkatkan daya guna barang 3)

  Meningkatkan peredaran uang 4)

  Menimbulkan kegairahan berusaha

  5) Stabilitas ekonomi

  Dari fungsi diatas bisa dikatakan bahwa, masyarakat yang memiliki uang berlebih dan dititipkan di bank maka uang tersebut akan dimanfaatkan oleh orang lain untuk usaha, sehingga mendapatkan hasil. Hasil tersebut yang kemudian diberikan sesuai proporsi dan nisbah yang ditentukan kepada nasabah penyimpan dana dan juga bank sebagai pengelola (Binti Nur Aisyah, 2014: 9-11).

  d.

  Prosedur Pembiayaan Prosedur pembiayaan adalah suatu gambaran sifat atau metode untuk melaksanakan kegiatan pembiayaan. Perbedaannya dengan program adalah program menyatakan apa yang harus dikerjakan, sedangkan prosedur berbicara tentang bagaimana melaksanakannya.

  Setiap pejabat bank yang berhubungan dengan pembiayaan harus menempuh prosedur pembiayaan yang sehat, yaitu meliputi prosedur pembiayaan, prosedur administrasi serta prosedur pengawasan pembiayaan (Zainal Arifin, 2009: 253).

  Prosedur Analisis Pembiayaan meliputi: 1)

  Berkas dan pencatatan 2)

  Data pokok dan analisis pendahuluan

  a) Realisasi pembelian, produksi dan penjualan

  b) Rencana pembelian, produksi dan penjualan c) Jaminan

  d) Laporan keuangan

  e) Data kualitatif dari calon debitur

  3) Penelitian data

  4) Penelitian atas realisasi usaha

  5) Penelitian atas rencana usaha e.

   Prinsip-Prinsip Pembiayaan

  Prinsip-prinsip pembiayaan merupakan pedoman-pedoman yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis pembiayaan, diantaranya (Binti Nur Aisyah, 2014: 80): 1)

  Character, artinya sifat atau karakter nasabah pengambil pembiayaan. Hal ini yang perlu ditekankan pada nasabah di bank syariah adalah sifat amanah, kejujuran, kepercayaan seorang nasabah. Kegunaan penilaian karakter adalah untuk mengetahui sejauh mana kemauan nasabah untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Untuk memperoleh gambaran tentang karakter calon nasabah dapat ditempuh langkah sebagai berikut: a)

  Meneliti riwayat hidup calon customer

  b) Meneliti reputasi calon customer

  c) Meminta bank to bank information d) Meminta informasi kepada asosiasi-asosiasi usaha dimana calon mudharib berada e)

  Mencari informasi apakah calon customer suka berjudi

  f) Mencari informasi apakah calon customer memiliki hobi berfoya-foya.

  2) Capacity artinya kemampuan nasabah untuk menjalankan usahanya guna memperoleh laba sehingga dapat mengembalikan pinjaman atau pembiayaan dari laba yang dihasilkan. Penilaian ini bermanfaat untuk mengukur sejauh mana calon mudharib mampu melunasi hutang-hutangnya secara tepat waktu, dari hasil usaha yang diperolehnya. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan: a)

  Pendekatan historis, yaitu menilaipast performance, apakah menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu.

  b) Pendekatan financial, yaitu menilai latar belakang pendidikan para pengurus. Hal ini untuk menjamin profesionalitas kerja perusahaan.

  c) Pendekatan yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon mudharib mempunyai kapasitas untuk mewakili badan usaha untuk melakukan perjanjian pembiayaan dengan bank atau tidak. d) Pendekatan manajerial, yaitu dengan menilai sejauhmana kemampuan dan ketrampilan customer melaksanakan fungsi- fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan.

  e) Pendekatan teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana kemampuan calon mudharib mengelola faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja, bahan baku, peralatan atau mesin-mesin, administrasi keuangan, industrial relation, sampai dengan kemampuan merebut pasar.

  3) Capital, artinya besarnya modal yang diperlukan peminjam. Hal ini juga termasuk struktur modal, kinerja hasil dari modal bila debiturnya merupakan perusahaan, dan segi pendapatan jika debiturnya merupakan perorangan. Makin besar modal sendiri dalam perusahaan, tentu semakin tinggi kesungguhan calon mudharib menjalankan usahanya dan bank akan merasa lebih yakin memberikan pembiayaan.

  4) Collateral artinya jaminan yang telah dimiliki yang diberikan peminjam kepada bank. Penilain terhadap collateral meliputi jenis, lokasi, bukti kepemilikan dan bentuk kebendaan, melainkan bisa juga berbentuk jaminan pribadi, rekomendasi dan avalis. Penilaian terhadap collateral dapat ditinjau dari dua segi:

  a) Segi ekonomis, yatu nilai ekonomis dari barang yang b) Segi yuridis, yaitu apakah agunan tersebut memenuhi syarat- syarat yuridis untuk dipakai sebagai agunan.

  5) Condition of economy artinya keadaan meliputi kebijakan pemerintah, politik, segi budaya yang mempengaruhi perekonomian. Penilaian terhadap kondisi ekonomi dapat dilihat dari: a)

  Keadaan konjungtor

  b) Peraturan-peraturan pemerintah

  c) Situasi, politik dan perekonomian dunia

  d) Keadaan lain yang mempengaruhi pemasaran

  Prinsip analisis pembiayaan yang lain dengan 7P yang terdiri dari (Kasmir, 2003: 93):

  1) Personalityyaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari maupun masa lalunya.

  2) Party yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya.

  3) Perpose yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit atau pembiayaan, termasuk jenis kredit atau pembiayaan yang diinginkan nasabah.

  4) Prospect yaitu menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya.