IMPLEMENTASI PEMERINTAHAN YANG BERSIH DALAM KERANGKA RENCANA AKSI DAERAH PEMBERANTASAN KORUPSI (RAD-PK) (Studi Di Kabupaten Pemalang)

  Impl ement asi Pemeri nt ahan yang Ber sih dal am Kerangka Rencana Aksi Daerah… 448

  

IMPLEMENTASI PEMERINTAHAN YANG BERSIH DALAM KERANGKA

RENCANA AKSI DAERAH PEMBERANTASAN KORUPSI (RAD-PK)

  1

(Studi Di Kabupaten Pemalang)

  

Muhammad Fauzan, Baht aruddin dan Hikmah Nuraini

  Fakult as Hukum dan Fakult as Ilmu Sosial dan Ilmu Polit ik Universit as Jenderal Soedirman Purwokert o

  E-mail :

  

Abst r act

Thi s r esear ch r el at ed t o t he impl ement at ion of good gover nance, f r ee f r om cor r upt ion, col l usi on

and nepot i sm. The appr oach used i n t hi s r esear ch i s a descr i pt ive qual i t at ive appr oach. The Locat ion

of r esear ch conduct ed i n t he Di st r i ct of Pemal ang. Based on t he r esear ch r esul t s can

pr esent ed t hat t he Di st r i ct of Pemal ang i s commi t t ed and f ul l y suppor t s t he gover nment pol i cy in

er adi cat i ng cor r upt ion. Dist r i ct of Pemal ang suppor t t o ef f or t s t o mor e i nf or mat ion acceler at e t he

er adi cat ion of cor r upt ion st at ed i n t he t he Regional Act ion Pl an t o Accel er at e t he Er adi cat i on of

Cor r upt ion (RAD-PK) i n 2011 -2016 whi ch r ef er s t o t he Medi um Ter m Development Pl an (RPJM)

Di st r i ct of Pemal ang f r om 2011 t o 2016 and t he Nat ional Act ion Pl an f or Er adi cat i on of Cor r upt ion

(RAN-PK) and t he Pr esi dent of Republ i c of Indonesi a Inst r uct ion No. 5 Year 2004 on Acceler at i ng t he

er adi cat ion of cor r upt i on. RAD-PK 2011-2016 Di st r i ct of Pemal ang i s a document t hat cont ai ns an

act i on pr ogr am t hat aims t o acceler at e t he er adi cat ion of cor r upt ion. RAD-PK as a pr ogr am of act ion

cont ai ni ng concr et e measur es t hat have been agr eed by t he st akehol der s in t he ar ea, so i t has been

a commit ment of l ocal gover nment s pr event i on ef f or t s cor r upt ion t hr ough t he development of

pr ogr ams and act ivi t i es ai med at impr oving publ i c ser vi ces and t he appl i cat i on of t he pr i nci pl es of

good gover nance. Keywor ds: gover nance, er adi cat ion, cor r upt ion

  

Abst rak

  Penelit ian ini berkait an dengan pelaksanaan pemerint ahan yang bersih, yang j auh dari korupi, kolusi, dan nepot isme. Met ode yang digunakan dalam penelit ian ini adalah met ode diskript if dengan pendekat an kualit at if . Lokasi penelit ian dilaksanakan di Kabupat en Pemalang. Berdasarkan hasil penelit ian dapat dikemukakan bahwa Kabupat en Pemalang berkomit men dan mendukung penuh t erhadap kebij akan pemerint ah dalam upaya pemberant asan korupsi. Dukungan Kabupat en Pemalang t erhadap upaya percepat an pemberant asan korupsi lebih lanj ut dit uangkan dalam Rencana Aksi Daerah Percepat an Pemberant asan Korupsi (RAD-PK) Tahun 2011 -2016 yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupat en Pemalang 2011 – 2016 dan Rencana Aksi Nasional Pemberant asan Korupsi (RAN- PK) sert a Inst ruksi Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2004 t ent ang Percepat an Pemberant asan Korupsi. RAD – PK 2011 – 2016 Kabupat en Pemalang merupakan sebuah dokumen yang memuat program aksi yang bert uj uan unt uk mempercepat pemberant asan korupsi. RAD–PK sebagai suat u program aksi memuat langkah–langkah konkrit yang t elah disepakat i para pemangku kepent ingan di daerah, sehingga t elah menj adi komit men pemerint ah daerah dalam melakukan upaya pencegahan t erj adinya korupsi melalui pengembangan program dan kegiat an yang bert uj uan unt uk perbaikan pelayanan publik sert a penerapan prinsip– prinsip t at a kepemerint ahan yang baik. 1 Kat a kunci : pemerint ahan, pemberant asan korupsi

  

Tul isan ini merupakan ar t ikel dar i hasil penel it i an yang dil aksanakan berdasarkan SK Rekt or Unsoed No. Kep. 307/

UN23/ PN. 01. 00/ 2012 Tanggal 22 Maret 2012 t ent ang Pel aksanaan Jasa Penel it i an Kerj asama Konsor si um PT. Kogas Dri yap Konsul t as, PT. IDI Kaj ang Consul t ant s dan LPPM Unsoed Dal am Kegiat an Proyek SCBD ADB Loan 1964-INO Packade C. 2

  Impl ement asi Pemeri nt ahan yang Ber sih dal am Kerangka Rencana Aksi Daerah… 449 Pendahuluan

  4 Di era ref ormasi t unt ut an pelaksanaan

  Bul et i n Komi si Yudi si al , Vol . VI No. 1, Agust us 2011,

  UU No. 3 Tahun 1971 dan UU No. 20 Tahun 2001 Tent ang Pember ant asan Ti ndak Pi dana Korupsi” , Jur nal Hukum Khai r a Ummah Vol . III, No. 2, Sept ember 2008, Semar ang: Fakul t as Hukum UNISSULA. hl m. 226 4 M. Purwadi , “ Per an KY dal am Pengawasan Hakim Ti pi - kor: Memberikan “ Perhat i an” Pada Pengadil an Ti pikor” ,

  bagai persoalan kehidupan di dunia ini. Mu-lai dari pengat uran pemerint ahan di t ingkat nasio- nal hingga pedesaan, konsep good gover nance menj adi solusi. Bahkan sekolah, BUMN, perban- kan, dunia bisnis, Ket ua RT, warung hingga 3 Sri Sumawarni, “ Korupsi Sebagai Tindak Pidana Dal am

  good gover nance dikat akan sebagai solusi ber-

  Fadillah Put ra secara provokat if memas- t ikan bahwa seluruh belahan dunia sekarang t ak berani berbeda pendapat ket ika konsep

  kepemerint ahan yang baik ( good gover nance) semakin kuat dij alankan sehingga dit et apkan- lah TAP MPR RI No. XI/ MPR/ 1999 t ent ang Pe- nyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepot isme (KKN) dan di- perkuat lagi dengan UU No. 2 Tahun 1999 t en- t ang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN. Pemerint ah semakin menegaskan t ekad unt uk sent iasa bersungguh-sungguh me- wuj udkan penyelenggaraan pemerint ahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip good gover nan- ce dan pemberant asan korupsi.

  dah ada 16 kement erian yang t elah t erj erat ka- sus korupsi. Kement erian ini ada yang masih dalam dugaan kasus korupsi maupun sudah ada put usan pengadilan yang t et ap. Sebagian besar (kement erian) di Era pemerint ahan SBY, seba- gian sebelum KPK dibent uk.

  Tindak pidana korupsi diyakini merupakan ancaman serius yang akibat nya t idak saj a me- nyerang sendi-sendi perekonomian nasional suat u negara, t et api j uga dapat mempengaruhi sist em perekonomian int ernasional sert a mele- mahkan nilai-nilai keadilan di semua negara. Berdasarkan kenyat aan t ersebut , pemberant as- an dan sekaligus pencegahan t erj adinya t indak pidana korupsi bukan hanya merupakan t ang- gung j awab sat u negara saj a, namun membu- t uhkan kerj asama ant ar negara/ int ernasional, t ermasuk di dalamnya t anggung j awab seluruh elemen masyarakat bangsa t anpa melihat st a- t us sosial dan lat ar belakangnya.

  3 Dat a Indonesi a Cor r upt ion Wat ch (ICW) mengungkapkan, hingga kini su-

  Frekuensi dan sampai seberapa j auh ko- rupsi yang t erj adi di Indonesia menurut cat a- t an st at ist ik, baik yang diaj ukan ke pengadilan dan yang t ercat at pada kej aksaan (dalam pro- ses pemeriksaan) akan t et ap dalam t ingkat an konst an, sement ara t ingkat penget ahuan ma- syarakat mengenai kej ahat an serupa berbeda dari wakt u ke wakt u, at au dengan perkat aan lain, penget ahuan masyarakat t ent ang korupsi mengalami ket erbat asan, sehingga kelihat an- nya t ingkat korupsi st abil, sedangkan hakekat - nya meningkat .

  kum Dal am Pemberant asan Korupsi ” , Jur nal Legi sl asi Indonesi a Vol . 4 No. 1 Mar et 2007, Jakart a Sel at an:

  nomena yang sangat mencemaskan, karena t e- lah semakin meluas dan merambah pada lem- baga eksekut if , legislat if dan yudikat if . Kondisi t ersebut t elah menj adi salah sat u f akt or peng- hambat ut ama pelaksanaan pembangunan di In- donesia. Ket idakberhasilan pemerint ah membe- rant as korupsi j uga semakin melemahkan cit ra pemerint ah dimat a masyarakat dalam pelaksa- naan pemerint ahan yang t ercermin dalam ben- t uk ket idakpercayaan masyarakat , ket idakpa- t uhan masyarakat t erhadap hukum, dan ver- t ambahnya j umlah angka kemiskinan absolut . Apabila t idak ada perbaikan yang berart i, maka kondisi t ersebut akan sangat membahayakan kesat uan dan persat uan bangsa. 2 Bambang Wi dj oj ant o, “ Har monisasi Peran Penegak Hu-

  perlawanan masyarakat dunia t erhadap korup- si. Pemberant asan t indak pidana korupsi harus dilakukan secara luar biasa harus diakui meru- pakan pengakuan bahwa kej ahat an korupsi yang selama ini ada dalam kehidupan berma- syarakat , berbangsa dan bernegara t elah men- capai t araf t ersist emat isir dengan berbagai po- la, menyeluruh dan sulit dit anggulangi.

  Cor r upt ion yang menandai babak baru dalam

  Bangsa-bangsa di duniapun akhirnya me- nyadari t ingkat parahnya korupsi di negara- negara yang ada di dunia sehingga pada akhir- nya lahirlah Uni t ed Nat ions Convent i on Agai nst

2 Korupsi di Indonesia sudah menj adi f e-

  450 Jurnal Dinamika Hukum Vol . 12 No. 3 Sept ember 2012

  penj ual nasi goreng sekarang t elah menyepa- kat i bahwa mereka harus menerapkan good go-

  Anal it i s Krit is Pemberdayaan Pers Mel awan Korupsi” , Jur nal Il mu Hukum Ammana Gappa, Vol . 17 No. 1,

  Terlepas dari kuant it as perat uran perun- dang-undangan yang dihasilkan, dalam pelaksa- naannya, inst rumen normat if t ernyat a belum cukup unt uk memberant as korupsi. Permasa- lahan ut ama pemberant asan korupsi j uga ber- hubungan dengan sikap dan perilaku. St rukt ur dan sist em polit ik yang korup t elah melahirkan apat isme dan sikap yang cenderung t oleran t er- hadap perilaku korupsi. Akibat nya sist em sosial yang t erbent uk dalam masyarakat t elah mela- hirkan sikap dan perilaku yang permisif dan menganggap korupsi sebagai suat u hal yang wa- j ar dan normal. Sebagai cont oh di bidang pe- layanan publik, biaya ekst ra at au pungut an liar meru-pakan gambaran sehari-hari yang umum t erli-hat pada kant or-kant or pelayanan masya- rakat . Masyarakat dapat melihat dengan kasat mat a dan merasakan prakt ik korupsi yang se- makin marak dan meluas. Laporan pengaduan pun banyak mengalir dari masyarakat , selain 8 Dwiyant o Indi ahono, “ Korupsi Ver sus Good Governance:

  an mengenai korupsi yang dibuat sej ak t ahun 1957, sebenarnya memperlihat kan besarnya niat bangsa Indonesia unt uk memberant as ko- rupsi hingga saat ini, baik dari sisi hukum pida- na mat erial maupun hukum pidana f ormal (hu- kum acara pidana). Walaupun demikian, masih didapat i kelemahan yang dapat disalahgunakan oleh t ersangka unt uk melepaskan diri dari j e- rat an hukum.

  8 Banyaknya perat uran perundang-undang-

  mat a dengan t indak pidana korupsi yang ber- laku di birokrasi.

  Good Gover nance berhadapan secara kasat

  Pert imbangan lahirnya Rancangan Undang Undang (RUU) Administ rasi Pemerint ahan set i- daknya menunj ukan upaya pemerint ah unt uk memberikan kepast ian hukum at as set iap t in- dakan yang dilakukan pemerint ah dan upaya unt uk mencipt akan perlindungan hukum kepada warga masyarakat secara adil dan t idak berpi- hak guna mewuj udkan penyelenggaraan admi- nist rasi pemerint ahan yang t ransparan, mudah, cepat , t epat , past i, ef isien, ef ekt if dan part isi- pat if . Hal inilah yang menj adi sebab mengapa

  4 No. 2, Juni 2007. Jakar t a: Mahkamah Konst it usi . 6 Abdul Gani Abdul l ah, “ Legal Dr af t ing dan Good Governance” , Jur nal Keadi l an Vol . 5. No. 2 2002, Jakart a: Pusat Kaj i an Hukum Dan Keadil an. 7 Tet en Masduki, “ Impl ement asi Prinsi p Good Governance di Indonesia” , Jur nal Keadi l an Vol . 5. No. 2 2002,

  7 5 Fadil l ah Put ra, “ Perangkap Good Governance dal am Liber al isasi Konst it usi Indonesia” , Jur nal Konst i t usi Vol .

  imbangan hubungan ant ara masyarakat dengan negara sert a negara dengan pribadi. Dengan demikian set iap kebij akan publik seharusnya melibat kan berbagai sekt or baik masyarakat maupun sekt or privat dengan code of conduct nya yang j elas.

  ce adalah prinsip yang menget engahkan kese-

  Menurut Menurut Abdul Gani Abdullah, g ood gover nance it u berhubungan erat dengan manaj emen pengelolaan kebij akan pembangun- an (khususnya bidang hukum). Apabila seorang pej abat publik akan mengambil keput usan da- lam melaksanakan pembangunan, t erlebih da- hulu dia harus menerapkan prinsip-prinsip pe- nyelenggaraan pemerint ahan yang baik sehing- ga hasil akhirnya secara menyeluruh adalah suat u perint ah yang baik. Keput usan yang di- ambil oleh seroang pej abat publik baik it u berbent uk kebij akan ( beschi ki ng) maupun at u- ran umum ( r egel i ng) harus benar-benar berda- sarkan kewenangan yang diberikan undang-un- dang maupun yang dilimpahkan oleh pej abat . Ciri good gover nance di sini adalah keput usan t ersebut diambil secara demokrat is, t ranspa- ran, akunt abilit as, dan benar.

  ( Good Gover nance) adalah pemerint ahan yang memberikan berbagai kemudahan, kepast ian dan bersih dalam menyediakan pelayanan dan perlindungan dari berbagai t indakan sewenang- wenang baik at as diri, hak at aupun hart a ben- danya. Oleh karena it u sangat waj ar apabila t unt ut an penyusunan kebij akan pemerint ah yang bersih dalam kerangka rencana aksi dae- rah pemberant asan korupsi t erut ama dit uj ukan pada pembaharuan administ rasi negara dan j uga penegak hukum.

  ver nance t heor y dalam prakt ek keseharian me- reka.

5 Penyelenggaraan pemerint ahan yang baik

6 Good gover nan-

  Impl ement asi Pemer int ahan yang Bersih dal am Ker angka Rencana Aksi Daerah… 451

  it u, korupsi j uga banyak t erj adi pada kegiat an- kegiat an pemerint ah yang berhubungan dengan penerimaan dan pembelanj aan uang negara.

  Korupsi selain t erkait dengan at uran nor- mat if yang lemah, sikap dan perilaku j uga dise- babkan karena lemahnya sist em manaj emen sumber daya manusia dari penyelenggara pe- merint ahan, mulai dari sist em rekruit men, karir dan promosi sert a penilaian kinerj a sampai kepada remunerasinya. Cukup banyak cont oh birokrasi nepot isme dalam sist em rekruit men, karir dan promosi pegawai negeri sipil yang me- rupakan bibit -bibit korupsi yang berkembang dalam set iap lini pemerint ahan sampai dengan saat ini.

  Penanganan korupsi selama ini mengha- dapi berbagai hambat an serius yang dikelom- pokkan menj adi empat .

  st rukt ural, yait u hambat an yang bersumber dari prakt ek-prakt ek penyelenggaraan negara dan pemerint ahan yang membuat penanganan t in- dak pidana korupsi t idak berj alan sebagaimana mest inya. Termasuk dalam kelompok ini diant a- ranya meliput i egoisme sekt oral dan inst it u- sional yang menj urus pada pengaj uan dana se- banyak-banyaknya unt uk sekt or dan inst ansinya t anpa memperhat ikan kebut uhan nasional seca- ra keseluruhan sert a berupaya menut up-nut upi penyimpangan-penyimpangan yang t erdapat di sekt or dan inst ansi yang bersangkut an, belum berf ungsinya f ungsi pengawasan secara ef ekt if , lemahnya koordinasi ant ara aparat pengawa- san dan aparat penegak hukum, sert a lemahnya sist em pengendalian int ern. Kedua, hambat an kult ural, yait u hambat an yang bersumber dari kebiasaan negat if yang berkembang di masyara- kat . Termasuk dalam kelompok ini diant aranya meliput i: masih adanya sikap sungkan dan t ole- ran diant ara aparat ur pemerint ah yang dapat menghambat penanganan t indak pidana korup- si, kurang t erbukanya pimpinan inst ansi sehing- ga sering t erkesan t oleran dan melindungi pela- ku korupsi, campur t angan eksekut if , legislat if dan yudikat if dalam penanganan t indak pidana 9 Agung Dj oyosoekart o, Diani sadiawat i, Hera Set iaw at i ,

  2008, Membangun Si st em Int egr i t as dal am Pember an- t asan Kor upsi di Daer ah, Jakart a: Kemit raan, hl m. 51

  korupsi, rendahnya komit men unt uk menangani korupsi secara t egas dan t unt as, sert a sikap masa bodoh sebagian besar masyarakat t erha- dap upaya pemberant asan korupsi.

  Ket i ga,

  hambat an inst rument al, yait u yang bersumber dari kurangnya inst rumen pendukung dalam bent uk perat uran perundang-undangan yang membuat penanganan t indak pidana korupsi t idak berj alan sebagaimana mest inya. Keem-

  pat , hambat an manaj emen, yait u hambat an

  yang bersumber dari diabaikannya at au t idak dit erapkannya prinsip-prinsip manaj emen yang baik yang membuat penanganan t indak pidana korupsi t idak berj alan sebagaimana mest inya.

  Selain hambat an t ersebut di at as, dalam penanganan pemberant asan korupsi yang masih menj adi masalah adalah masih lemahnya sist em pengawasan t erhadap lembaga penegak hukum. Masyarakat t elah semakin skept is dan curiga dengan pengawasan int ernal yang dilakukan oleh masing-masing lembaga penegak hukum, bahkan seringkali dit uduh sebagai t empat me- lindungi aparat yang bersalah. Walaupun peng- awasan ekst ernal saat ini t elah semakin int ensif dilakukan oleh masyarakat , namun masih men- j adi kendala berupa ket erbat asan masyarakat unt uk memperoleh akses inf ormasi t erhadap proses penanganan perkara korupsi maupun put usan t erhadap perkara korupsi. Hal ini men- j adi t unt ut an ut ama, khususnya dari kelompok masyarakat yang menaruh perhat ian pada ma- salah korupsi.

9 Per t ama, hambat an

  Inst ruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 t ent ang Percepat an Pemberant asan Tindak Pi- dana Korupsi, menginst ruksikan kepada para Gubernur sert a para Bupat i dan Walikot a da- lam rangka percepat an pemberant asan korup- si, unt uk meningkat kan kualit as pelayanan ke- pada publik baik dalam bent uk j asa at aupun perizinan melalui t ransparansi dan st andar pe- layanan minimum yang meliput i persyarat an- persyarat an, kemudahan/ kesederhanaan dan kepast ian t arget wakt u penyelesaian, sert a t a- rif biaya yang harus dibayar oleh masyarakat unt uk mendapat kan pelayanan t ersebut sesuai perat uran perundang-undangan dan mengha- puskan pungut an-pungut an liar.

  452 Jurnal Dinamika Hukum Vol . 12 No. 3 Sept ember 2012

  Berkait an dengan peningkat an kualit as pelayanan publik sebagai upaya percepat an pemberant asan korupsi, Inst ruksi Presiden No.

  5 Tahun 2004 diarahkan pada beberapa bidang. Bidang pencegahan t indak pidana korupsi de- ngan kegiat an meliput i: per t ama, penyempur- naan sist em pelayanan publik dengan hasil yang diharapkan adalah kej elasan dan kemudahan pelayanan kepada masyarakat dalam wakt u, biaya dan persyarat an; kedua, pengelolaan la- poran hart a kekayaan penyelenggaraan Negara dengan hasil yang diharapkan peningkat an j um- lah Pej abat / Pej abat Negara Waj ib Lapor; dan

  ket i ga, peningkat an ef ekt if it as pengawasan pe-

  nyelenggaraan pemerint ahan daerah, pembina- an aparat ur dan penanganan pengaduan masya- rakat dengan hasil yang diharapkan adalah per- baikan kinerj a perangkat daerah. Bidang penin- dakan t indak pidana korupsi melalui kegiat an dukungan t erhadap upaya-upaya penindakan t indak pidana korupsi dengan hasil yang diha- rapkan adalah peningkat an kelancaran pena- nganan kasus oleh Aparat Penegak Hukum sert a j umlah Perat uran Daerah yang direvisi. Bidang monit oring dan evaluasi melalui kegiat an moni- t oring, evaluasi dan pelaporan dengan hasil yang diharapkan ant ara lain peningkat an keper- cayaan masyarakat t erhadap kesungguhan dan komit men Pemerint ah Daerah dalam membe- rant as korupsi sert a memperj elas langkah-lang- kah Pemerint ah Daerah t erhadap komit men pemberant asan korupsi, di mana pada dua ca- bang pemerint ahan inilah yang berhubungan dengan masyarakat dalam hal pelayanan dan perlindungan.

  Permasalahan

  Berdasarkan lat ar belakang t ersebut , ma- ka dapat diket engahkan perumusan masalah yait u: Bagaimanakah implement asi pemerint ah- an yang bersih dalam kerangka Rencana Aksi Daerah Pemberant asan Korupsi (RAD-PK) di Ka- bupat en Pemalang?

  Met ode Penelitian

  Kegiat an penelit ian ini dilakukan dalam upaya unt uk menganalisis pelaksanaan kebij ak- mewuj udkan pemerint ahan yang bersih dalam kerangka rencana aksi daerah pemberant asan korupsi (RAD-PK). Sehubungan dengan it u, me- t ode penelit ian yang dipilih yait u met ode des- kript if dengan pendekat an kualit at if . Dalam pendekat an kualit at if , dat a yang dikumpulkan umumya berbent uk kat a-kat a, gambar dan bu- kan angka-angka, kalaupun ada angka-angka si- f at nya hanya sebagai penunj ang. Dat a dimak- sud meliput i t ranskrip wawancara, cat at an dan lapangan, f ot o-f ot o, dokumen pribadi, not a, dan cat at an lain-lain. At as alasan it ulah dipilih- nya pendekat an kualit at if -deskript if .

  Pembahasan

  Salah sat u program good gover nance ada- lah pemberant asan korupsi, kolusi dan nepot is- me. Korupsi menurut Klit goard dit imbulkan karena ada monopoli, kekuasaan, dan diskresi yang begit u besar. Selama masih ada sent rali- sasi kekuasaan dan at uran-at uran yang t idak j elas dan t idak ada pert anggungj awaban publik maka akan menimbulkan peluang korupsi.

  10 Di

  Indonesia dapat lihat peluang korupsi begit u besar, birokrasi begit u panj ang, gaj i pegawai negeri yang kecil, t idak adanya sist em publ i c

  compl ai n dan hampir semua part ai polit ik men- cari uang unt uk membesarkan part ainya.

  Seiring dalam upaya pencegahan dan pemberant asan korupsi, kolusi dan nepot isme (KKN), sert a mewuj udkan peran masyarakat un- t uk mencegah dan memberant asnya, maka pe- merint ah Indonesia t elah mengeluarkan ber- bagai perat uran perundang-undangan, ant ara lain UU No. 3/ 1971 t ent ang Pemberant asan Tin- dak Pidana Korupsi; UU No. 11/ 1980 t ent ang Pemberant asan Tindak Pidana Suap; UU No. 28/ 1999 t ent ang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepo- t isme; UU No. 31/ 1999 t ent ang Pemberant asan Tindak Pidana Korupsi; UU No. 20/ 2001 t ent ang Perubahan at as UU No. 31/ 1999 t ent ang Pem- berant asan Tindak Pidana Korupsi; UU No. 30/ 2002 t ent ang Komisi Pemberant asan Tindak Pi- dana Korupsi; PP No. 30/ 1980 t ent ang Disiplin 10 Robert Kl igoard, 2005, Penunt un Pember ant asan Kor up-

  si dal am Pemer i nt ahan Daer ah, Jakart a: Yayasan Obor Impl ement asi Pemer int ahan yang Bersih dal am Ker angka Rencana Aksi Daerah… 453

  Pegawai Negeri sipil; PP No. 71/ 2000 t ent ang Tat a Cara Pelaksanaan Peran Sert a Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegah dan Pemberant asan Tindak Pidana Korupsi. Ins- t ruksi Presiden No. 5 / 2004 t ent ang Percepat an Pemberant asan Korupsi.

  Pemberant asan korupsi sebagai salah sat u priorit as dalam kebij akan nasional dan komit - men unt uk secara berkesinambungan mewuj ud- kan t at a pemerint ahan yang baik dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepot isme. Upaya pem- berant asan korupsi secara represif selama ini dianggap masih lamban Inst ruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 t ent ang Percepat an Pemberant asan Korupsi t ersebut secara umum menginst ruksi- kan kepada seluruh j aj aran pemerint ah dan se- cara khusus pada inst ansi t ert ent u, unt uk me- laksanakan t ugas-t ugas t ert ent u dalam rangka mempercepat upaya pemberant asan korupsi.

  Pada t ingkat daerah didorong unt uk me- nyusun Rencana Aksi Daerah Pemberant asan Korupsi (RAD-PK) yang merupakan suat u doku- men yang menj adi pedoman penyearah imple- ment asi komit men pemerint ah daerah dalam menanggulangi korupsi. Program aksi ini berisi- kan langkah-langkah konkrit yang t elah disepa- kat i para pemangku kepent ingan di daerah da- lam rangka percepat an pemberant asan korupsi. Pada prinsipnya program aksi ini menunj uk pa- da komit men pemerint ah daerah dalam mela- kukan upaya pencegahan t erj adinya korupsi melalui pengembangan program dan kegiat an yang bert uj uan unt uk perbaikan pelayanan pub- lik, penat aan sist em keuangan sert a perbaikan sist em administ rasi pemerint ahan daerah.

  Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Dalam Pemberant asan Korupsi (RAD-PK) merupakan t indak lanj ut dan amanat dari Inst ruksi Presi- den No. 5 Tahun 2004 t ent ang Percepat an Pem- berant asan Korupsi menj adi suat u keharusan dalam rangka membangun kerangka sist em da- lam pencegahan korupsi, sehingga dalam pelak- sanaannya diperlukan t indakan represif , maka pengenaan t indakan hukum harus t et ap dilaku- kan. Unt uk it u komit men dari aparat yang ber- wenang bersama dengan elemen masyarakat merupakan f akt or pent ing agar RAD-PK berj alan sesuai dengan harapan.

  Implement asi RAD-PK di Kabupat en Pe- malang dalam kurun wakt u 2007-2011 diarah- kan pada t iga bidang. Bidang Pencegahan Tindak Pidana Korupsi, dengan kegiat an ant ara lain: per t ama penyempurnaan sist em pelaya- nan publik dengan hasil yang diharapkan adalah kej elasan dan kemudahan pelayanan kepada masyarakat dalam wakt u, biaya dan persyara- t an; kedua, pengelolaan laporan hart a kekaya- an penyelenggaraan negara dengan hasil yang diharapkan adalah peningkat an j umlah pej abat negara waj ib lapor; dan ket i ga, peningkat an ef ekt ivit as pengawasan penyelenggaraan peme- rint ahan daerah, pembinaan aparat ur, dan pe- nanganan pengaduan masyarakat dengan hasil yang diharapkan adalah perbaikan kinerj a pe- rangkat daerah.

  Langkah-langkah pencegahan t indak pida- na korupsi di Kabupat en Pemalang disesuaikan dengan dikt um yang ada pada Kement rian PAN yait u: per t ama, Penet apan Pej abat / Penyeleng- gara Negara yang Waj ib LHKPN di lingkungan Pemerint ah Kabupat en Pemalang; kedua, Pene- t apan kinerj a; ket i ga, Peningkat an Kualit as Pe- layanan Publik; keempat , Penet apan Program dan Wilayah Bebas Korupsi; kel i ma, Pelaksana- an Kepres No. 80 Tahun 2003; keenam, Penet a- pan Kesederhanaan Hidup; ket uj uh, Dukungan t erhadap Aparat Penegak Hukum t erhadap Upa- ya Penindakan Korupsi; kedel apan, peningkat - an pengawasan dan pembinaan aparat ur; ke-

  sembi l an, penerapan prinsip-prinsip t at a kepe-

  merint ahan yang baik di lingkungan Pemerint ah Daerah Kabupat en Pemalang; dan kesepul uh, peningkat an pelayanan publik dan meniadakan pungut an liar dalam pelaksanaannya.

  Bidang Penindakan Tindak Pidana Korup- si, menyelenggarakan kegiat an t erhadap upaya- upaya penindakan t indak pidana korupsi de- ngan hasil yang diharapkan adalah peningkat an kelancaran penanganan kasus oleh aparat pe- negak hukum sert a j umlah Perda yang direvisi. Kegiat an dari penindakan t indak pidana korupsi meliput i penerbit an izin pemeriksaan oleh apa- rat penegak hukum, pengawasan represif t erha-

  454 Jurnal Dinamika Hukum Vol . 12 No. 3 Sept ember 2012

  dap produk hukum Pemerint ah Kabupat en Pe- malang.

  Bidang Monit oring dan Evaluasi melalui kegiat an monit oring, evaluasi dan pelaporan dengan hasil yang diharapkan ant ara lain pe- ningkat an kepercayaan masyarakat t erhadap kesungguhan dan komit men Pemerint ah Daerah dalam memberant as korupsi sert a memperj elas langkah-langkah Pemerint ah Daerah t erhadap komit men pemberant asan korupsi.

  Kabupat en Pemalang sej ak t ahun 2007 t elah memiliki RAD-PK yang dit uangkan dalam Perat uran Bupat i Pemalang No. 67 Tahun 2007 yang merupakan payung hukum dalam upaya pencegahan KKN selama 2007-2011. RAD-PK t ersebut selama ini t elah diimplement asikan secara part isipat if . Selama kurun wakt u 2007 – 2011 sebenarnya pemerint ah Kabupat en Pema- lang t elah mengimplement asikan beberapa langkah kebij akan yang sinergis dengan upaya pemberant asan korupsi di Kabupat en Pema- lang dengan langkah-langkah sebagai berikut .

  Per t ama, penerbit an Inst ruksi Bupat i Nomor 6

  Tahun 2007 t ent ang Pemakaian Lencana Ben- dera Merah Put ih. Kebij akan ini mulanya dit e- rapkan bagi aparat ur pemerint ah daerah yang dimaksudkan sebagai upaya menerj emahkan dan menumbuhkan j iwa pat riot isme sehingga diharapkan selalu t ert anam kesadaran peran aparat ur sebagai pelayanan masyarakat . Se- iring dengan berj alannya wakt u respon masya- rakat t erhadap penerapan kebij akan t ersebut meluas hingga kalangan pelaj ar, hal t ersebut sebagai upaya dini penerapan j iwa pat riot isme dan menj aga konsist ensi upaya penyelengga- raan kehidupan yang bebas korupsi, kolusi dan nepot isme. Kedua, penerbit an Surat Edaran Bu- pat i Pemalang Nomor 3186/ 426/ Org t ent ang Himbauan Penggunaan Alat Transport asi Sepe- da. Kebij akan ini dit erapkan khususnya bagi aparat ur yang secara geograf i memungkinkan unt uk dilaksanakan misalnya j arak yang t idak t erlalu j auh (radius 5 km). Hal ini j uga sebagai upaya cont oh kepada masyarakat bahwa pe- nyelenggaraan kesederhanaan hidup dapat di- t empuh j uga dalam pelaksanaan t ugas keseha- rian. Ket i ga, penerbit an Keput usan Bupat i Pe- bent ukan Unit Pelayanan Pengadaan Barang/

  Jasa Pemerint ah Kabupat en Pemalang Tahun 2008. Kebij akan ini relevan dalam rangka t ert ib administ rasi pengadaan barang/ j asa sehingga t erwuj ud t ransparasi dan akunt abilit as dalam penyelenggaraannya.

  Selain beberapa langkah t ersebut di at as, pemerint ah Kabupat en Pemalang j uga mene- rapkan kebij akan yang sif at nya lebih imple- ment at if . Wuj ud kebij akan yang lebih imple- ment at if ini ant ara lain: per t ama, pencanangan area bebas pungut an liar, sebagai wuj ud t ekad pemerint ah daerah khususnya pada inst it usi pe- layanan sepert i Unit Pelayanan Perizinan dan Invest asi. Kegiat an ini berupa pemasangan pa- pan himbauan dan spanduk unt uk mengingat kan t ekad memberant as korupsi. Kedua, pemberian balas j asa ( r ewar d) dan hukuman (puni shment ) bagi aparat yang melaksanakan t ugas kesehari- an. Kegiat an ini dilaksanakan pada saat apel pagi minggu pert ama set iap bulan berdasarkan laporan dan absensi yang dilakukan oleh SKPD kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Hal ini dilakukan sebagai bent uk perhat ian pim- pinan sehingga bawahan merasa mendapat kan perlakuan yang adil at as segala t indakan yang dilakukannya. Ket i ga, penandat angan Pakt a In- t egrit as bagi penyelenggara pemerint ahan dae- rah mulai dari perangkat desa, kecamat an, sampai Sat uan Kerj a Perangkat Daerah (SKPD) di t ingkat kabupat en sampai pej abat negara sepert i bupat i dan wakil bupat i. Kegiat an ini diharapkan sebagai bent eng moral unt uk t idak melakukan penyimpangan bagi segenap apara- t ur dalam set iap t indakan yang dilakukan sela- ma melaksanakan t ugas.

  Berbagai kebij akan diat as memang t erim- plement asi secara part isipat if oleh segenap SKPD, namun demikian kegiat an yang ada masih sebat as pada t indakan seremonial. Oleh karena it u unt uk kedepannya diperlukan suat u imple- ment asi RAD-PK yang mampu meningkat kan ko- mit men dan mampu membangun st rat egi baru dalam percepat an pemberant asan korupsi. Int i- nya RAD–PK bukan hanya sebuah dokumen se- mat a yang berisi berbagai program at au kegiat - an t api RAD–PK yang ada bisa menj adi ruh yang Impl ement asi Pemer int ahan yang Bersih dal am Ker angka Rencana Aksi Daerah… 455

  menj iwai bagi semua pemangku kepent ingan di pat diinvent ariskan berbagai program yang Kabupat en Pemalang dalam bert indak. dij alankan dan permasalahan yang dihadapi.

  Gambaran mengenai implement asi RAD– Secara umum implement asi RAD–PK Kabupat en PK Kabupat en Pemalang dalam kurun wakt u Pemalang dan hambat an yang dit emui dapat di- 2007-2011 berdasarkan hasil penelit ian yang di- lihat pada t abel berikut : lakukan pada berbagai SKPD secara umum da-

  Tabel 1 Gambaran Umum Implement asi RAD-PK 2007-2011 kabupat en Pemalang dan Hambat annya

KEGIATAN/ PROGRAM HAMBATAN

  Secara umum hambat an dan permasalahan yang dit emui dalam implement asi RAD – PK Bidang Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

  Kabupat en Pemalang 2007-2011 adalah :

   1. Program Penyempurnaan Sist em Pelayanan Publik Kurangnya sosialisasi RAD-PK pada aparat ur

   Fasilit asi pelayanan masyarakat melalui penyel engga- pemerint ah dimana sosialisasi sebat as pada

  raan pelayanan sat u pint u ( one st op ser vi ce) pej abat eselon semat a hal ini menj adikan

   RAD-PK hanya sebuah dokumen program/ Peningkat an pelayanan air bersih

   kegiat an semat a belum menj adi j iwa bagi Fasilit asi pelayanan perizinan pert anahan aparat ur pemerint ah dalam memberant as

  2. Program Kesederhanaan Hidup

   korupsi.

  Penghemat an pemakaian list rik di set iap SKPD

   

  Program/ kegiat an yang ada beberapa ma- Penghemat an pemaikaian t elepon di set iap SKPD

   sih merupakan kegiat an seremonial Penghemat an pemaikaian BBM di set iap SKPD

   Belum semua SKPD memiliki persepsi dan

  3. Program Peningkat an Pengawasan dan Pembinaan Apara- pemahaman yang sama t ent ang pelaksa- t ur

   naan kebij akan pemerint ahan yang bersih Pemeriksaan Kasus pengaduan masyarakat at as dugaan dalam kerangka rencana aksi daerah pem- korupsi berant asan korupsi (RAD-PK)

   Rakor pengendalian operasional dan kegiat an (Dalop-  Sist em pelayanan publik yang belum sepe-

  t an) khususnya pengadaan barang dan j asa nuhnya pro publik

  4. Program Penerapan Prinsip-prinsip t at a kepemerint ahan

   Penerapan Prinsip-prinsip good governance

  yang baik

   yang belum opt imal Transparansi, part isipasi dan akunt abilit as t at a kepe-

   Masih lemahnya pengawasan t erhadap lem-

  merint ahan di lingkungan Pemda baga penegak hukum

   Belum t erbent uknya Tim Monev RAD – PK

  Bidang Penindakan Tindak Pidana Korupsi

   Program Dukungan Terhadap Lembaga Penegak Hukum Kurangnya survey mengenai implement asi  Mendukung penegakan hukum dalam penindakan pelaku RAD-PK yang dipublikasikan

   t ipikor Belum adanya evaluasi implement asi RAD-

   Meningkat kan koordinasi dan persamaan persepsi ant ar PK

  lembaga int ernal dan ekst ernal dengan lembaga penegak hukum Bidang Monitoring dan Evaluasi Tindak Pidana Korupsi

  1. Pembent ukan t im monit oring

  2. Pengumpulan inf ormasi t ent ang proses hukum

  3. Mengadakan Survey

  4. Mengadakan Pemant auan t erhadap pelaksanaan RAD-PK yang menyangkut perbaikan perat uran

  Berdasarkan t abel diat as, dapat dikat a- kesempat an t ert ent u sudah dij alankan oleh kan bahwa selama ini Rencana Aksi Daerah Ka- aparat ur pemerint ah meskipun sif at nya t idak bupat en Pemalang 2007-2011 t elah diimple- kont inyu t api sebat as pada acara–acara sere- ment asikan secara part isipat if oleh aparat ur monial semat a. Misalnya unt uk penggunaan len- pemerint ah di lingkungan Pemda Kabupat en cana merah put ih, penggunaan hanya pada bu- Pemalang. Maksudnya adalah bahwa program lan Agust us dalam rangka hari kemerdekaan. dan kegiat an yang ada dalam RAD–PK dalam Kondisi t ersebut memberikan suat u asumsi bah-

  456 Jurnal Dinamika Hukum Vol . 12 No. 3 Sept ember 2012

  wa RAD–PK masih sebat as sebuah dokumen yang berisi berbagai program at au kegiat an yang bersif at seremonial.

  Sosialisasi mengenai RAD–PK hanya ber- sif at parsial pada pej abat Pemda Pemalang se- hingga banyak aparat Pemda t idak menget a-hui apa sebenarnya subt ansi dari adanya RAD–PK sehingga t idak merasa perlu unt uk menj adi-kan dikt um–dikt um yang ada didalamnya sebagai panduan dalam berkarya dalam keseharian. Ma- ka yang t erj adi adalah RAD–PK hanyalah sebuah dokumen semat a sama sepert i dokumen lainnya yang hanya ada sebagai f ormalit as bahwa do- kumen it u memang harus ada sebagai suat u ket ent uan. Hal inilah yang menj adikan belum semua SKPD memiliki persepsi dan pemahaman yang sama t ent ang pelaksanaan kebij akan pe- merint ahan yang bersih dalam kerangka renca- na aksi daerah pemberant asan korupsi (RAD-PK)

  Adanya rasa apat is dari aparat ur t ent ang pelaksanaan RAD–PK t elah menj adikan kegiat an yang ada sebagai suat u rut init as yang hanya dilaksanakan sebagi sebuah f ormalit as. Kondisi ini t elah membuat penj aminan akan program dan kegiat an RAD–PK seolah t erabaikan karena belum adanya monit oring dan evaluasi. Ke de- pan unt uk memperbaiki kinerj a dari berbagai program dan kegiat an yang ada dalam RAD–PK perlu dibent uk suat u t im monit oring dan eva- luasi RAD–PK. Hal ini pent ing karena dengan adanya t im monit oring dan evaluasi ini di- harapkan kegiat an dalam RAD–PK menj adi lebih t erpant au. Selain membent uk t im monit oring dan evaluasi diperlukan pula suat u cara yang j i- t u unt uk mensosialisasikan apa it u RAD–PK ke- pada seluruh aparat pemerint ah daerah. Salah sat u cara yang bisa dit empuh adalah melalui saf ari RAD–PK bagi semua aparat di semua SK- PD. Saf ari ini j uga bisa digunakan sebagai j aring aspirasi aparat t iap SKPD unt uk memberikan masukan, saran dan krit ik t erhadap RAD–PK yang ada. Dari f orum sepert i inilah biasanya ide-ide segar dan kreat if yang mengusung aspi- rasi budaya dan kearif an lokal muncul yang se- lanj ut nya bisa kit a j adikan sebagai suat u ke- giat an unggulan yang mencirikan sekaligus membedakan Kabupat en Pemalang dengan ka- bupat en lainnya sehingga menj adi sebuah ke- unggulan komparat if .

  Suat u kearif an lokal at au sering disebut

  l ocal wi sdom dapat dipahami sebagai usaha

  manusia dengan menggunakan akal budinya (kognisi) unt uk bert indak dan bersikap t erha- dap sesuat u, obj ek, at au perist iwa yang t er- j adi dalam ruang t ert ent u. Pengert ian di at as, disusun secara et imologi, di mana wi sdom di- pahami sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan akal pikirannya dalam bert indak at au bersikap sebagai hasil penilaian t erhadap sesuat u, obj ek, at au perist iwa yang t erj adi.

  Sebagai sebuah ist ilah wisdom sering diart ikan sebagai ‘ kearif an/ kebij aksanaan’ . kearif an lo- kal dapat dit emui dalam nyayian, pepat ah, sa- sant i, pet uah, semboyan, dan kit ab-kit ab kuno yang melekat dalam perilaku sehari-hari. Kea- rif an lokal biasanya t ercermin dalam kebia- saan-kebiasaan hidup masyarakat yang t elah berlangsung lama. Keberlangsungan kearif an lo- kal akan t ercermin dalam nilai-nilai yang berla- ku dalam kelompok masyarakat t ert ent u. Nilai- nilai it u menj adi pegangan kelompok masyara- kat t ert ent u yang biasanya dapat diamat i melalui sikap dan perilaku mereka sehari-hari yang t idak t erpisahkan. Kemunculan kearif an lokal dalam masyarakat merupakan hasil dari proses t r i al and er r or dari berbagai macam pe- nget ahuan empiris maupun non empiris at au yang est et ik maupun int uit if . Kearif an lokal le- bih menggambarkan sat u f enomena spesif ik yang biasanya akan menj adi ciri khas komuni- t as kelompok t ersebut

  Sebagi cont oh, bahwa saat ini di Pemda Kabupat en Pemalang unt uk t iap wakt u t ert ent u secara rut in diadakan kegiat an ist ighosah.

  Kegiat an ini merupakan cerminan perilaku ma- syarakat Pemalang yang agamis sebagai salah sat u kot a yang dapat dikat akan sebagai kot a sant ri. Kegiat an ist ighosah ini dapat menj adi suat u kegiat an pendidikan karakt er aparat da- lam usaha pencegahan korupsi. Selain it u ke- giat an ist ighosah yang selama ini ada j uga bisa j adikan kegiat an bagi para birokrat Pemda da- lam rangka pendidikan karakt er yang men- cerminkan pemalang sebagai salah sat u kot a Impl ement asi Pemer int ahan yang Bersih dal am Ker angka Rencana Aksi Daerah… 457

  bupat en Pemalang yang Sehat , Cerdas, Ber- daya Saing dan Berakhlak Mulia” .

  Kabupat en Pemalang berkomit men dan mendukung penuh t erhadap kebij akan pemerin- t ah dalam upaya pemberant asan korupsi. Duku- ngan Kabupat en Pemalang t erhadap upaya per- cepat an pemberant asan korupsi lebih lanj ut di- t uangkan dalam Rencana Aksi Daerah Percepat - an Pemberant asan Korupsi (RAD-PK) Tahun 2012-2016 yang mengacu pada Rencana Pemba- ngunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabu- pat en Pemalang 2011 – 2016 dan Rencana Aksi Nasional Pemberant asan Korupsi (RAN-PK) dan Inst ruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 t ent ang Percepat an Pemberant asan Korupsi, yang me- nginst ruksikan kepada para Gubernur, Bupat i dan Walikot a dalam rangka percepat an pem- berant asan korupsi melalui peningkat an kuali- t as pelayanan publik.

  Inst ruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 masih sesuai dengan t uj uan keempat RPJMD Kabu- pat en Pemalang 2011–2016 yait u meningkat kan t at a kelola pemerint ahan daerah yang baik, melalui pelayanan prima sesuai dengan prin- sip-prinsip good gover nance. Selanj ut nya sasa- ran Peningkat an Kapasit as Pemerint ahan Dae- rah Guna Perwuj udan Kepemerint ahan yang Baik dan Pelayanan Prima Kabupat en Pemalang adalah: t ersusunnya orient asi t arget capaian st andar pelayanan minimum pelayanan dasar, meningkat nya kualit as pengawasan dan st at us audit keuangan daerah, meningkat nya penanga- nan kasus korupsi, kolusi dan nepot isme, me- ningkat nya kualit as pelayanan administ rasi ke- pendudukan melalui sist em inf ormasi adminis- t rasi kependudukan, meningkat kan kapasit as pemerint ah daerah, penguat an aspek-aspek pe- rencana daerah, aspek kelembagaan, kepega- waian dan aset daerah.

  St rat egi unt uk mencapai meningkat kan t at a kelola pemerint ahan daerah yang baik, melalui pelayanan prima sesuai dengan prin- sip-prinsip good gover nance yait u: per t ama, meningkat kan kapasit as dan prof esionalisme aparat ur pemerint ah daerah melalui pendidi- kan lanj ut , diklat dan bint ek bagi segenap apa- rat ur pemerint ah. Kedua, meningkat kan prasa- rana dan sarana pelayanan publik di set iap SK- PD, kecamat an dan pemerint ah desa/ kelurahan agar kinerj a pelayanan publik lebih baik. Ket i -

  ga, meningkat kan t ransparansi dan akunt abili-

  t as penyelenggaraan pemerint ahan dan pemba- ngunan melalui pengembangan monit oring, evaluasi dan pelaporan keuangan. Keempat , menegakkan hukum t erhadap prakt ik Korupsi, Kolusi dan Nepot isme dan penyalahgunaan we- wenang. Kel ima, meningkat kan pelayanan ad- minist rasi kependudukan dan pencat at an sipil melalui pelayanan dengan t eknologi inf ormasi (TI) dan peningkat an kesadaran masyarakat .