PPT UEU Keperawatan Maternitas II Pertemuan 3
ASKEP Ruptur Uteri dan ASKEP Plasenta
Previa
Pertemuan 3
Ety Nurhayati, S.Kp., M.Kep., Ns.Sp.Kep.Mat
Prodi Keperawatan. Fakultas ilmu-ilmu
Kesehatan Pengertian
Ruptur uteri adalah robeknya dinding
uterus pada saat kehamilan atau
persalinan pada umur kehamilan dari 28
(Juke Unila, 2015)
minggu
Klasifikasi Menurut keadaan robek
- Ruptur uteri inkomplit
- Ruptur uteri komplit
Menurut kapan terjadinya
- Ruptur utreri pada waktu kehamilan (rupture uteri gravidarum)
- Ruptur uteri pada waktu persalinan
Menurut etiologinya
- Ruptur uteri spontan
• Ruptur uteri traumatika
- Ruptur uteri jaringan parut
Dramatis
- Bagian presentasi dapat digerakkan diatas rongga panggul
- Janin dapat tereposisi atau terelokasi secara dramatis dalam abdomen ibu
- Bagian janin lebih mudah dipalpasi
- Gejakan janin dapat menjadi kuat dan kemudian menurun menjadi tidak ada gerakan dan DJJ masih terdengar
- Lingkaran uterus dan kepadatannya (kontraksi) dapat dirasakan disamping janin (janin<>Nyeri tajam, yang sangat pada abdomen bawah saat kontraksi hebat memuncak
- Penghentian kontraksi uterus disertai hilangnya rasa nyeri
- Perdarahan vagina (dalam jumlah sedikit atau hemoragi)
- Terdapat tanda dan gejala syok, denyut nadi meningkat, tekanan darah menurun dan nafas pendek (sesak)
- Temuan pada palpasi abdomen tidak sama dengan temuan terdahulu
- Hematori (kadang-kadang
- Kemungkinan terjadi
- Perdarahan vagina
- Nyeri tekan meningkat
- Tanda tanda yang progresif
- Nyeri berat
- Kontraksi dapat berlanjut
- Kontraksi uterus hipotonik
- Perkembangan persalinan
- DJJ mungkin akan hilang
- Perasaan ingin pingsan
- Pemeriksa an umum
- Pemeriksa an abdomen
- Pemeriksa an pelvis<>Gawat Janin • Syok Hipovelem ik
- Sepsis • Kecacatan
- Identitas klien
• Keluhan Utama
• Pengkajian ABC
- keadaan umum
- tanda vital
• pemeriksaan obstetrik (inspeksi,
palpasi, perkusi, dan auskultasi)- Kekurangan volume cairan
- Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri
- Kekurangan volume cairan
- Pantau intake dan output
- Setelah 24 jam anjurkan untuk minum tiap pagi
• Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri berhubungan
dengan kontraksi uterus, terputusnya kontinuitas jaringan dan syaraf pada dinding uterus intervensi :- Tentukan sifat, lokasi dan durasi nyeri, kaji
kontraksi uterus, hemoragic dan nyeri tekan abdomen-Berikan lingkungan yang nyaman, tenang dan
- Atasi syok dengan pemberian cairan dan darah
- Berikan anti biotika
- Oksigen Laparatomi.
- Histerektomi • Repair uterus
- Plasenta Previa Lateralis : Jika hanya sebagian ostium uteri internum yang tertutupi oleh plasenta
- Plasenta Previa Marginalis : Jika tepi plasenta berada dipinggir ostium uteri internum
- Plasenta Previa Letak Rendah : Plasenta tertanam di segmen bawah uterus sedemikian sehingga tepi plasenta sebenarnya tidak mencapai ostium uteri internum tetapi berada di
- Menururt FKUI (2000), tanda dan gejala plasenta previa diantaranya adalah :
- Pendarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dari biasanya dan berulang.
- Darah biasanya berwarna merah segar.
- Terjadi pada saat tidur atau saat melakukan aktivitas.
- Bagian terdepan janin tinggi (foating), sering dijumpai kelainan letak janin.
- Pendarahan pertama (frst bleeding) biasanya tidak banyak dan tidak fatal, kecuali bila dilakukan periksa dalam sebelumnya. Tetapi perdarahan berikutnya (reccurent bleeding) biasanya
- Seluruh plasenta biasanya terletak pada segmen atau uterus. Kadang- kadang bagian atau seluruh organ dapat melekat pada segmen bawah uterus, dimana hal ini dapat diketahui sebagai plasenta previa. Karena segmen bawah agak merentang selama kehamilan lanjut dan persalinan, dalam usaha mencapai dilatasi serviks dan kelahiran anak, pemisahan plasenta dari dinding uterus sampai tingkat tertentu tidak dapat dihindarkan sehingga terjadi pendarahan.
- Perdarahan antepartum akibat placenta previa terjadi sejak kehamilan 20 minggu saat segmen bawah uterus telah terbentuk dan mulai melebar serta menipis. Umumnya terjadi pada trimester ketiga karena segmen bawah uterus lebih banyak mengalami perubahan, pelebaran segmen bawah uterus dan pembukaan serviks menyebabkan sinus uterus robek Karena lepasnya placenta dari dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari placenta. Perdarahan tak dapat dihindarkan karena ketidakmampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk berkontraksi seperti pada placenta letak normal.
- Wanita hamil di atas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam yang aktif dan banyak, harus segera ditatalaksana secara aktif tanpa memandang maturitas janin. Cara menyelesaikan persalinan dengan plasenta previa (Prawirohardjo, 2010).
- Ansietas yang berhubungan dengan perdarahan dan kurangnya pengetahuan mengenai efek perdarahan dan manajemennya
- Resiko tinggi cedera (janin) berhubungan dengan hipoksia jaringan atau organ, profl darah abnormal, kerusakan sistem imun
- Itervensi Keperawatan dan Rasional • Dx : Ansietas yang berhubungan dengan perdarahan dan kurangnya pengetahuan mengenai efek perdarahan dan manajemennya
- Intervensi :
- Terapi bersama pasangan dan menyatakan perasaan
- Rasional : kehadiran perawat dan pemahaman secara empati merupakan alat terapi yang potensial yang mempersiapkan pasangan untuk menanggulangi perasaan yang tidak diharapkan
• Menentukan tingkat pemahaman pasangan tentang situasi dan manajemen
yang sudah direncanakan• Rasional : hal yang diberikan perawat akan memperkuat penjelasan dokter
dan untuk memberitahu dokter jika ada penjelasan yang penting- Berikan pasangan informasi tentang manajemen yang sudah direncanakan
- Rasional : pendidikan pasien yang diberikan merupakan cara yang efektif
mencegah dan menurunkan rasa cemas. Pengetahuan akan mengurangi
ketakutan akan hal – hal yang tidak diketahui - Dx :Resiko tinggi cedera (janin) berhubungan dengan hipoksia jaringan atau organ, profl darah abnormal, kerusakan sistem imun
- Intervensi :
- Kaji jumlah darah yang hilang dan pantau tanda gejala syok
- Catat suhu, hitung SDP dan bau serta warna rabas vagina, dapatkan kultur bila di butuhkan
- Rasional : penurunan perfusi ginjal mengakibatkan penurunan pengeluaran urin Kolaborasikan pemberian heparin bila diindikasikan
- Rasional : heparin dapat digunakan pada KID dikasus kematian janin, atau kematian satu janin pada kehamilan multiple atau untuk memblok
- NANDA. (2012). Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi. 2012-2014. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran (EGC).
- Manuaba, IBG 2003, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan Keluarga Berencana
- Hanafiah, TM 2004, Plasenta previa, diakses tanggal 9 September 2017, th
- Cunningham FG, dkk,. 2001. Obstetrical haemorrhage. Wiliam obstetrics 21 edition. Lange USA: Prentice Hall International Inc Appleton.
- Doengoes, Marilynn E, dkk,. 2001. Rencana perawatan maternal/bayi. Edisi 2. Jakarta: EGC.
- Wanita hamil di atas 22 minggu dengan perdarahan pervaginam yang aktif dan banyak, harus segera ditatalaksana secara aktif tanpa memandang maturitas janin. Cara menyelesaikan persalinan dengan plasenta previa (Prawirohardjo, 2010).
- Pengertian • Solulusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari tempat implantasinya sebelum janin lahir diberi beragam sebutan; abruption plasenta, accidental haemorage. Beberapa jenis perdarahan akibat solusio plasenta biasanya merembes diantara selaput ketuban
dan uterus dan kemudian lolos keluar menyebabkan
- 3 Penyebab Solusio Plasenta
- Trauma langsung Abdomen •
- Umbilicus pendek atau lilitan tali pusat
- Janin terlalu aktiv sehingga plasenta dapat terlepas
- Tekanan pada vena kafa inferior
- Preeklamsia/eklamsia
- Tindakan Versi luar
- Tindakan memecah ketuban (hamil biasa, pada hidramnion, setelah anak pertama hamil ganda
- Nyeri punggung.
- Kontraksi yang berlangsung cepat.
- Perdarahan pada vagina.
- Rahim terasa sakit.
- Nyeri perut.
- Gerakan bayi dalam kandungan yang kurang aktif atau tidak seperti biasanya
- Syok pendarahan
- Gagal ginjal
- Kelainan pembekakan darah
Lanjutan….
Tenang
kencing darah) muntah
(kadang-kadang) diseluruh abdomen
suprapubis dapat menimbulkan efek
pada serviks atau kontraksi
mungkin tidak dirasakan menurun
Penunjang
Asuhan Keperawatan Pada Ruptur Uteri
Pengkajian
Pemeriksaan fisik
Diagnosa Keperawatan
berhubungan dengan perdarahan pervagina
berhubungan dengan kontraksi uterus,
terputusnya kontinuitas jaringan dan syaraf pada dinding uterusRencana Tindakan
berhubungan dengan perdarahan pervagina intervensi :
Upaya Pencegahan Ruptur
Uteri
Panggul sempit anjurkan bersalin dirumah sakit Malposisi Kepalacobalah lakukan reposisi, kalau kiranya sulit dan
tidak berhasil, pikirkan untuk melakukan sc primer saat inpartuPenatalaksanaan
Perbaiki keadaan umum
Terimakasih
ASKEP PLASENTA PREVIA
Pertemuan 3
Ety Nurhayati, S.Kp., M.Kep., Ns.Sp.Kep.Mat
Prodi Keperawatan. Fakultas ilmu-ilmu
Kesehatan
PLASENTA PREVIA
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal,
yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi
sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Pada keadaan
normal plasenta berada pada bagian atas uterus (Prawirohardjo, 2010).TINGKATAN PLASENTA PREVIA
Plasenta previa dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan tergantung dimana lokasi plasenta berinsersi, yakni antara lain : *Plasenta Previa Totalis : Jika plasenta menutupi seluruh ostium uteri internum
Etiologi
1. Paritas
2. Usia Ibu
3. Riwayat pembedahan rahim
4. Kehamilan kembar
Tanda Dan Gejala
Patofsiologis
Komplikasi
Menurut Roeshadi (2004), kemungkinan komplikasi yang dapat
ditimbulkan dari adanya plasenta previa adalah sebagai berikut :
Pada ibu dapat terjadi : a. Perdarahan hingga syok akibat perdarahan b. Anemia karena perdarahan c. Plasentitis d. Endometritis pasca persalinan Pada janin dapat terjadi : a. Persalinan premature b. Asfksia beratPemeriksaan Penunjang
1.Sinar X
2.Vaginal
3.Laboratorium: - Darah lengkap ( trombosit, leukosit, eritrosit,
hemoglobin, hematocrit, laju endapan darah) - Urine lengkap
4.USG, untuk menilai letak/implantasi plasenta, usia kehamilan
dan keadaan janin secara keseluruhan.Penatalaksanaan
1. Terapi ekspektatif (pasif)
Tujuan ekspektatif ialah supaya janin tidak terlahir prematur, penderita dirawat tanpa
melakukan pemeriksaan dalam melalui kanalis servisis. Upaya diagnosis dilakukan secara non invasif. Pemantauan klinis dilakukan secara ketat dan baik (Prawirohardjo, 2010).
Asuhan Keperawatan
1.Anamnesa gejala klinis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Diagnosa Keperawatan
4. Diagnosa Keperawatan
Rasional : Hemoragi berlebihan dan menetap dapat mengancam hidup klien atau mengakibatkan infeksi pascapartum, KID, gagal ginjal atau nekrosis hipofsis yang disebabkan oleh hipoksia jaringan dan malnutrisi
Rasional : kehilangan darah berhubungan dengan penurunan Hb, meningkatkan resiko klien untuk terkena infeksi Catat masukan atau pengeluaran urine dan catat berat jenis urine
DAFTAR PUSTAKA
•Prawirohardjo, Sarwono,2010,ilmu kebidanan, Edisi IX, Jakarta: PT Bina Pustaka.Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC
Penatalaksanaan
1. Terapi ekspektatif (pasif)
Tujuan ekspektatif ialah supaya janin tidak terlahir prematur, penderita dirawat tanpa
melakukan pemeriksaan dalam melalui kanalis servisis. Upaya diagnosis dilakukan secara non invasif. Pemantauan klinis dilakukan secara ketat dan baik (Prawirohardjo, 2010).
perdarahan eksternal. Yang lebih jarang, darah tidak
keluar dari tubuh tetapi tertahan diantara plasenta yang terlepas dn uterus serta menyebabkan perdarahan yang tersembunyi. Solusio plasenta dapatHipertensi ibu hamil
Tanda Dan gejala
KOMPLIKASI
Cara Penanganan
1. Operasi
2. Melahirkan dengan menekan plesenta
Yang Harus Dilakukan ketika ibu Hamil mengalami solusio plasenta
1. Bedrest total/ istirahat total
2. Memperhatikan kebutuhan gizi ibu hamil 3. Persiapan biaya.