3.1 Variabel Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer GKI Salati

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yaitu

  

mengukur variable independen (variable bebas) dan variable

dependen (variabel tergantung) serta menganalisis hubungan

variable-variabel tersebut. Hal lain yang diperlukan adalah cara

mengukur variable melalui instrument penelitian, penentuan

populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, validitas, dan

reliabilitas alat ukur, dan teknik analisis data.

  3.1 Variabel Penelitian Penulis akan melakukan penelitian di Sekolah Dasar Kristen

  

04 YPE Eben Haezer GKI Salatiga, khusus pada kelas IV. Adapun

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang berjumlah

55 siswa.

  3.2 Definisi Operasional Variabel 1.

  Kemampuan Penguasaan Musik yang diamati adalah kegiatan yang dilaksanakan dalam menunjang kemajuan siswa SD dalam kemajuan belajarnya. Kalau aktifitas musik tinggi dan self-esteem tinggi maka, kemampuan penguasaan musik mendorong kegiatan belajar siswa menjadi baik.

  2. Self-Esteem adalah penilaian terhadap diri sendiri yang merupakan pedoman harga diri sebagai seorang manusia berdasarkan pada kekuatan penerimaan diri dan perilaku sendiri atau tidak.

3. Jenis Kelamin merupakan salah satu sifat kategori biologis yang dibawa sejak lahir sebagai pria atau wanita.

  Penulis mau melihat dan mengkaji bagaimana perkembangan

musik setelah siswa Sekolah Dasar mengikuti kegiatan musik

apakah ada kemampuan penguasaan musik dalam menunjang

belajarnya, dengan melihat juga penilaian terhadap Harga diri (Self-

esteem ) siswa dalam kategori jenis kelamin yang meliputi

karakteristik atau sifat yang dimiliki obyek yang di teliti itu.

  

Operasionalnya dalam bentuk praktik bermain instrument gitar .

Adapun definisi oprasional dari kemampuan penguasaan musik

adalah sebagai skor pada skala yang mengukur kegiatan praktek

musik dengan mengamati siswa yang tertarik dan siswa yang tidak

tertarik dengan kegiatan musik.

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel

3.3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.

  

Subjek penelitian ini adalah penulis melihat bahwa ada masalah

terkait dengan self-esteem siswa ketika mengikuti praktek musik dan

bagaimana daya serapnya . Populasi penelitian adalah peserta didik

khusus pada kelas IV di Sekolah Dasar Kristen 04 YPE Eben Haezer

GKI Salatiga. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

yang berjumlah 55 orang. Dengan demikian populasi yang sebanyak

55 orang ini yang diambil semuanya sebagai sampel dalam

penelitian ini

3.3.2 Teknik Sampel

  Teknik sampel merupakan bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel sekolah ditentukan

dengan teknik random Sampling.

3.4 Metode Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode angket atau skala pengukuran psikologi. Angket

atau skala merupakan kumpulan dari pernyataan-pernyataan yang

diajukan secara tertulis kepada subjek penelitian untuk

menjawabnya Menurut Suryabrata (1990), metode pengumpulan data adalah

suatu cara yang dipakai oleh penelitian untuk memperoleh data yang

diselidiki. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan

data atau ukur pengukurannya sesuai dengan masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode angket

untuk memperoleh data yang diperlukan. Arikunto, (1998) Angket

adalah suatu metode penelitian yang menggunakan daftar pernyataan

yang berisi aspek-aspek yang hendak diukur yang harus di jawab

oleh orang yang menjadi subyek. Angket menurut Sugiyono (dalam

Supramono, 2004) adalah: teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden

untuk di jawabnya. Alasan digunakannya metode angket dalam

penelitian ini didasarkan atas asumsi yang di kemukakan oleh Hadi

(1987), yaitu: 1.

  Subyek adalah orang yang tahu akan dirinya

  2. Jawaban diberikan subyek pada penelitian adalah benar dan dapat di percaya

3. Interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan adalah sama dengan yang di maksud peneliti.

3.5 Skala

  Alat ukur yang digunakan untuk penelitian ini adalah skala

psikologi. Sebagai alat ukur, skala psikologi memiliki karakteristik

khusus yang membedakannya dari berbagai bentuk alat

pengumpulan data yang lain seperti angket (Questionnaire),

inventori, dan lain-lainnya. Skala psikologi dipakai untuk mengukur

aspek afektif , berupa konstruk atau konsep psikologis yang

menggambarkan aspek kepribadian individu, pernyataan sebagai

stimulus tertuju pada indikator perilaku guna memancing jawaban

yang merupakan refleksi dari keadaan diri subyek yang biasannya

tidak disadari (Aswar, 2008).

  Selanjutnya dalam penelitian ini, Skala yang akan digunakan

terdiri dari tiga skala yaitu skala prestasi belajar, skala pengaruh

musik, skala self-esteem. Ketiga skala di atas dibuat dalam bentuk

Skala Likert dengan empat alternatif jawaban sebagai berikut:

Tabel 3.1. Skor Jawaban Skor Jawaban Favorable Unfavorable

  Sangat Sesusi (SS)

  4

  1 Sesuai (S)

  3

  2 Tidak Sesuai (TS)

  2

  3 Sangat Tidak Sesuai (STS)

  1

  4 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Skala Likert oleh

karena skala ini berfungsi untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah penulis secara spesifik

menetapkan menjadi variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun aitem-aitem instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan.

  Dalam penelitian ini terdapat tiga data dikumpulkan, yaitu data

skala Self-esteem atau Self-esteem dan Skala Kemampuan

Penguasaan Musik dan Jenis kelamin. Semua skala baik

Kemampuan Penguasaan musik dan self-esteem dibuat dalam

bentuk skala Likert dengan empat alternatif jawaban sebagai berikut:

A.

   Skala Self-Esteem Self-Esteem disusun dan dikembangkan oleh penulis

berdasarkan teori dari Minchinton yang meliputi tiga karakteristik

yakni : perasaan mengenai diri sendiri, perasaan terhadap hidup dan

hubungan dengan orang lain. Beberapa item self-esteem di adaptasi

dari buku Minchinton Maximum Self-Esteem (1993).

  Tabel 3.2 Blue Print Skala Self-Esteem

  No Item Aspek Indikator No T F U

  3

  • 1 Perasa-an tentang Mampu menerima diri

  16

  diri sendiri sendiri

  Dapat menghormati diri

  2

  2 sendiri dengan membiarkan pikiran saya berkembang Saya menjunjung

  3

  1 kebenaran di atas segalannya Mampu mengendalikan

  3

  2 emosi

2 Perasa-an hidup Dapat menerima

  3

  1

  9

  kenyataan hidup Dapat mengendalikan

  3

  2 kendali atas hidupnya sendiri

  Hubungan dengan Dapat menghargai orang

  1

  2

  3

  8

  orang lain lain Mempunyai toleransi

  3

  2 terhadap orang lain

  21

  12

  33 Total

Tabel 3.3.

  

Sebaran Aitem Skala Self-Esteem Untuk Try-Out

No Item

  

Aspek Indikator Item T

F U

  Perasa-an Mampu menerima Saya menganggap

  1

  20

  tentang diri diri sendiri bahwa diri saya sendiri berharga Saya mampu menerima

  2 diri sendiri, saya merasa bangga atas potensi yang dimiliki Saya mampu

  3 mengendalikan emosi Saya orang yang rendah 34* diri Saya orang yang tidak 35* menghormati diri sendiri Dapat Saya memiliki perasaan

  4 menghormati diri untuk bisa menerima sendiri dengan apa yang saya miliki membiarkan

  Saya tidak membiarkan

  5 pikiran saya diri terlantar menjadi berkembang beban orang lain Saya tidak membiarkan 36* diri diperalat atau dimanipulasikan oleh orang lain Ketika seseorang

  6 mengatakan sesuatu tentang dirinya ia membiarkan pikiran saya begitu saja maka, pikiran orang akan melumpuhkannya Saya tidak mampu

  7 menerima diri sendiri Saya menjunjung Saya lakukan sesuatu

  8 kebenaran di atas yang baik untuk tubuh segalannya saya

  Saya membuat diri

  9 merasa nyaman Saya menganggap diri

  10 saya berharga di depan orang lain Saya kurang dapat 37* menghargai diri saya Saya tidak peduli

  11 terhadap diri saya Mampu Saya orang yang sabar

  12 mengendalikan dalam menghadapi emosi orang lain

  Saya dapat

  13 mengendalikan kemarahan saya Saya dapat mengontrol

  14 perasaan saya Saya termasuk pemarah

  15 Saya tidak peduli

  16 tentang orang lain Perasa-an Dapat menerima Saya dapat menerima

  17

  10

  hidup kenyataan hidup kekuatan dan kelemahan saya realita dengan lapang dada tanpa mempersalahkan orang lain Saya membangun

  19 harapan atau cita-cita realistis sesuai sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Saya coba mengubah 38* keputusan yang tidak bisa diubah lagi Saya tidak puas dengan

  20 sebuah keputusan bersama yang sudah final

  Dapat Saya orang yang

  21 mengendalikan bertanggung jawab atas kendali atas sebagian jalan hidup hidupnya sendiri

  Saya siap menerima

  22 kenyataan yang bakal terjadi Saya belajar dari hasil

  23 kegagalan atau koreksi diri Saya cenderung

  24 mengendalikan situasi atau orang lain Saya kurang dapat

  25 mengembangkan diri Hubungan Dapat menghargai Saya menghargai hak

  26

  10

  dengan orang lain setiap orang orang lain Saya menjunjung tinggi 39* nilai-nilai Saya termasuk orang 40* yang fleksibel Saya berharap mendapat

  27 pujian Saya kurang sosialisasi

  28 dengan lingkungan Mempunyai Saya menghormati

  29 toleransi terhadap pendapat orang lain orang lain

  Saya orang yang mudah

  30 bergaul dengan orang lain Saya mau menerima orang lain sebagaimana adanya

  31 Saya tidak sabar dalam menerima kekurangan orang lain

  32 Saya terkadang bersikap “jahat” kepada orang lain

  33 Total

  24

  16

  40

  • Item yang ditambahkan B.

   Skala Kemampuan Penguasaan Musik Kemampuan Penguasaan Musik disusun dan dikembangkan

oleh penulis berdasarkan Gunarsa, 2008 : hal. 9 - 10 ( diadaptasi

dari Bessom, Tatarunis, dan Forcucci, 1974) yang meliputi enam

aspek yakni : Pengetahuan, Pemahaman, Keterampilan, Sikap,

Apresiasi, Kebiasaan dan Seashore (1919: 11), yang meliputi empat

aspek yang dapat dikembangkan dalam kemampuan musikal yaitu

Sens of pitch , Sens of intensity, Sens of time, Sens of consonance .

  

Skala Kemampuan Musik Merupakan Penggabungan Dua Teori

(GUNARA + SEASHORE) Pengetahuan Tentang Ke-4 Sense

(Pitch, Intensitas, Waktu, Konsonan).

  Skala kemampuan penguasaan musik dibuat dalam bentuk

Skala Likert dengan empat alternatif jawaban yaitu : (1) Sangat

Sesuai, (2) Sesuai, (3) Tidak Sesuai, (4) Sangat Tidak Sesuai.

  

Tabel 3.4.

  

Blue Print Kemampuan Penguasaan Musik

No Aspek No Item T F U

1 Pengetahuan Pitch, Intensitas, Waktu, Konsona

  5

  4 Total

  23

  3

  2

  1

  Saya suka suara yang lantang Saya suka suara yang merdu Saya suka suara yang lembut Saya tidak suka suara yang lantang Saya tidak suka suara yang lembut

  Saya suka lagu dengan irama mars Saya suka lagu dengan irama dangdut Saya suka lagu dengan irama klasik Saya tidak suka lagu dengan irama mars Saya tidak suka lagu dengan irama rock’nroll

  Saya suka bernyanyi dengan suara keras Saya suka bernyanyi dengan suara sedang Saya suka bernyanyi dengan suara lembut Saya tidak suka bernyanyi dengan suara keras Saya tidak suka bernyanyi dengan suara lembut

  lagu dengan tangga nada mayor Saya suka lagu dengan tangga nada minor Saya suka lagu dengan tangga nada yang bervariasi Saya tidak suka lagu dengan tangga nada yang bervariasi Saya tidak suka lagu dengan tangga nada minor

  Aspek Item No Item T Pengetahuan Pitch Intensitas Waktu Konsonan F U Pemahaman Saya suka

  22 Tabel 3.5. Sebaran Aitem Skala Kemampuan Penguasaan Musik Untuk Try-Out

  9

  13

  2

  3 Keterampilan

  2

  6 Kebiasaan

  5

  2

  3

  5 Apresiasi

  4

  2

  2

  4 Sikap

  5

  2

  3

  • 4

  Keterampilan Saya

  9

  10 24*

  Saya suka suara yang tidak terlalu keras Saya suka suara yang tidak terlalu pelan

  Saya suka musik yang lembut Saya suka musik yang sedang

  Saya tidak suka musik hip hop Saya tidak suka musik disco

  menyukai musik pop Saya lebih menyukai musik klasik

  5 Sikap Saya lebih

  8

  menguasai tangga nada mayor Saya menguasai tangga nada minor Saya menguasai simbol (tanda) musik Saya tidak menguasai tangga nada minor Saya tidak menguasai tanda (simbol) musik

  7

  6

  5

  Saya suka lagu yang dinyanyika n secara paduan suara Saya suka lagu yang dinyanyika n secara vokal grup Saya suka lagu yang dinyanyika n secara solo (satu orang) Saya tidak suka lagu yang dinyanyika n secara dua orang (duet) Saya tidak suka lagu yang dinyanyika n secara solo

  Saya suka main musik dalam tempo cepat Saya suka main musik dalam tempo sedang Saya suka main musik dalam tempo lambat Saya jarang main musik dalam tempo cepat Saya tidak dapat main musik dalam tempo cepat

  Saya selalu melatih tangga nada Saya selalu melatih suara Saya selalu melatih pendengaran Saya jarang melatih suara Saya tidak melatih tangga nada

  5 menyukai musik keroncong Saya tidak menyukai musik hip hop Saya tidak menyukai musik disco suka musik rock’nroll Saya lebih menyukai musik pop Saya lebih menyukai klasik gaya musik yang lebih santai Saya tidak suka gaya musik yang lembut Saya tidak suka gaya musik yang sedang suara yang tidak terlalu bergetar (Vibrato) Saya suka suara yang lantang Saya suka suara yang lebih keras

  12

  13 Apresiasi Saya suka melatih melodi dengan teman Saya suka melatih melodi baru dengan teman Saya suka belajar bernyanyi dari teman Saya tidak suka belajar bernyanyi

  Saya suka mendengar lagu kesukaan teman Saya suka menghayati lagu kesukaan teman Saya suka mengajak teman bernyanyi lagu kesukaanya Saya tidak suka mendengar

  Saya tidak terpengaru h cepat lambat lagunya Saya tidak terpengaru h irama musiknya Saya tidak terpengaru h keras lagu Saya terpengaru h irama

  Saya suka bermain Gamelan jawa dalam lingkungan sekolah Saya suka musik sederhana yang dapat dipelajari dalam lingkungan sekolah Saya suka tentang musik nasional tapi saya lebih suka bermain dalam lingkungan sekolah Saya tidak suka tentang

  14

  15

  16

  17

  5 Saya tidak suka melatih melodi dengan teman kesukaan teman Saya tidak suka mengajak teman mendengar lagu saya

  Saya terpengaru h cepat lambat lagunya kalimantan tapi lebih suka bermain diluar lingkungan sekolah Saya tidak suka tentang musik di sekolah tapi lebih suka bermain di luar lingkungan sekolah

  18 Kebiasaan Saya tahu tangga nada Saya tahu bernyanyi Saya tahu simbol (tanda musik) Saya tidak bisa bernyanyi

  Saya terbiasa mendengar orang bernyanyi atau bicara yang keras Saya terbiasa mendengar musik atau lagu yang keras Saya terbiasa meniru orang bernyanyi Saya tidak terbiasa mendengar orang bernyanyi atau bicara yang keras

  Saya tidak suka menunggu- nunggu Saya tidak suka menunda latihan Saya tidak suka terlambat bermain Saya suka santai

  Saya selalu latihan mengucap kan lirik lagu Saya selalu menghafal lirik lagu Saya selalu mengulang

  25*

  19

  20

  • ulang lirik lagu Saya selalu lupa lirik lagu

  21

  5 Saya tidak Saya tidak Saya suka Saya

  22 bisa terbiasa menyesuai jarang membedaka latihan atau kan diri menghafal n nada dasar meniru suara lirik lagu orang yang orang bernyanyi bernyanyi

  Total 15 10 25

  Item yang ditambahkan *

3.6 Uji Seleksi Aitem dan Reliabilitas Alat ukur

3.6.1 Uji Seleksi Aitem Alat Ukur

  

Azwar (2012) menjelaskan prosedur seleksi aitem dilakukan

dengan melihat konsistensi aitem total, yaitu mengukur keselarasan atau konsistensi antara aitem dengan tes secara keseluruhan. Pengukuran ini didapatkan melalui koefisien korelasi aitem total (r ix ) atau dikenal dengan indeks daya beda atau daya diskriminasi aitem. Daya diskriminasi aitem adalah kemampuan aitem untuk membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2012).

  

Dasar kerja yang digunakan dengan memilih aitem-aitem yang

fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Aitem tes yang disusun bila memiliki kualitas tidak baik akan diseleksi dengan disingkirkan atau direvisi lebih dahulu sebelum menjadi bagian dari tes, karena dalam penelitian ini menggunakan metode try out. Maka aitem yang berkualitas rendah langsung disingkirkan. Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi product moment dari Karl Pearson, dengan rumus sebagai berikut:

  N∑ix – (∑i) (∑x) ix = r

  2

  2

  2

  2 Keterangan : ix = koefisien korelasi antar butir soal dan soal r ∑x = jumlah skor total ∑i = jumlah skor butir soal ∑ix = jumlah hasil kali

  2 = jumlah kuadrat skor butir soal ∑i

  2 = jumlah kuadrat skor butir total ∑x

  N = jumlah subjek Sebagai kriteria, pemilihan item berdasar korelasi aitem total dengan konvensi sebagai berikut : a.

  Batasan koefisien korelasi yang dianggap memuaskan dan memberikan kontribusi yang baik sebesar >0,30 (Azwar, 2012).

  b.

  Bila jumlah aitem yang lolos tidak mencukupi atau jauh dari jumlah yang diinginkan maka batas kriteria koefisien korelasi yang semula 0,30 dapat diturunkan menjadi 0,25 (Azwar, 2012). Dalam penelitian ini, uji seleksi aitem akan diukur dengan bantuan program khusus komputer statistik yaitu

  SPSS seri 21.0 for windows.

3.6.2 Uji Reliabilitas Alat Ukur

  Reliabilitas merujuk pada konsistensi atau stabilitas sebuah

alat ukur (Ghozali, 2009).). Secara empirik, tinggi rendahnya

reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien

reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai

dengan 1,00 (Azwar, 2012). Semakin tinggi koefisien reliabilitas

  

mendekati angka 1,00, berarti semakin tingginya reliabilitas.

Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati 0, berarti

semakin rendahnya reliabilitas (Azwar, 2012). Dengan menghitung

koefisien reliabilitas hasil ukur pada suatu subjek penelitian, maka

dapat diperkirakan tingkat kepercayaan hasil pengukuran alat

tersebut bagi kelompok subjek yang diteliti. Suatu alat ukur

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila alat

ukur tersebut mampu memberikan hasil yang tetap atau ajeg. Dalam

penelitian ini, penulis menggunakan teknik uji reliabilitas Alpha

Cronbach, dengan rumus sebagai berikut:

  2

  

2

  • i N S ∑S = 1-

  α

2 N-1 S

  Keterangan: koefisien reliabilitas alpha cronbach α = N = jumlah butir soal

  2 S i = varians butir soal

  2 S = varians skor total Dalam penelitian ini, uji reliabilitas akan diukur dengan

bantuan program khusus komputer statistik yaitu SPSS seri 21.0 for

windows.

3.7 Teknik Analisis Data

  Teknik analisis data adalah metode untuk mengolah data,

menganalisis data, dan menguji kebenarannya, yang kemudian dapat

disimpulkan dari penelitian tersebut (Hadi, 2004). Dalam penelitian

  

ini, data akan diolah dengan menggunakan metode statistik, karena

data yang diperoleh berwujud angka-angka sehingga metode statistik

dapat memberikan hasil yang objektif, dan dapat ditarik suatu

kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan, karena berdasarkan

perhitungan yang teratur, tepat, dan teliti (Nurgiyantoro, dkk., 2009).

  Dengan demikian, maka dalam penelitian ini, analisa data yang diuji yaitu sebagai berikut:

3.7.1. Uji Asumsi Klasik

  Supramono dan Haryanto (2005) menyatakan bahwa sebelum melakukan pengujian hipotesis, data terlebih dahulu diuji agar memenuhi Criteria Best Linear Unbiased Estimator (BLUE), sehingga dapat menghasilkan parameter penduga yang sahih. Karena penelitian ini dilakukan hanya satu periode (cross section) , maka uji asumsi klasik yang digunakan hanya uji

normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan linearitas.

  3.7.1.1. Uji Normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang digunakan berdistribusi normal. Selain itu, dari hasil pengujian normalitas juga dapat menunjukkan bahwa sampel yang diambil berdistribusi normal atau hampir berdistribusi normal (Arikunto, 1998). Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik histogram, P-P Plot Test, dan uji one sample kolmogorov smirnov .

  3.7.1.2. Uji Linieritas. Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linearitas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan untuk mengetahui signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Jika penyimpangan tersebut tidak signifikan, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear (Hadi, 2000). Hasil uji linieritas dengan p<0.05 maka dapat dikatakan adanya hubungan yang linear

antara variabel bebas dengan variabel terikat.

3.7.2. Uji Hipotesis

  Untuk menguji hipotesis penelitian, teknik analisa data yang digunakan adalah uji korelasi dan uji regresi berganda.

  3.7.2.1. Analisis uji korelasi dari Karl Pearson untuk menguji hipotesis pertama. Analisis korelasi bermaksud untuk mengetahui hubungan antara kemampuan penguasaan musik (X) dengan self-esteem (Y),

3.7.2.2. Analisis uji perbedaan untuk menguji hipotesis kedua.

  Analisis perbedaan bermaksud untuk mengetahui bagaimana keadaan variabel dependen (Y) yakni pembolosan self-esteem, bila ditinjau dari jenis kelamin (laki-laki dan perempuan. Dalam penelitian ini, penulis mengukur hasil analisis data

dengan bantuan program khusus komputer statistik yaitu SPSS seri

  21.0 for windows.

Dokumen yang terkait

BAB III PERANCANGAN ALAT - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rancang Bangun Monitoring Suhu Aquascape Berbasis Arduino dan Smartphone Menggunakan Enkripsi Simon Secara Nirkabel

0 0 18

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rancang Bangun Monitoring Suhu Aquascape Berbasis Arduino dan Smartphone Menggunakan Enkripsi Simon Secara Nirkabel

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rancang Bangun Monitoring Suhu Aquascape Berbasis Arduino dan Smartphone Menggunakan Enkripsi Simon Secara Nirkabel

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Buku Pengenalan Pedoman Gizi Seimbang untuk Anak Sekolah Dasar Kelas 1 Umur 6-8 Tahun Berbasis Augmented Reality

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model CTL (Contextual Teaching and Learning) pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Manding Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 8

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model CTL (Contextual Teaching and Learning) pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Manding Kabupaten Temanggung Semester II Tahun

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model CTL (Contextual Teaching and Learning) pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Manding Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model CTL (Contextual Teaching and Learning) pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Manding Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 97

1.1. Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan Eben Haezer GKI Salatiga

0 1 9

2.1. Self-Esteem 2.1.1. Pengertian Self-Esteem - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kemampuan Penguasaan Musik dengan Self-Esteem Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Siswa Sekolah Dasar Kristen 04 Yayasan Pendidikan

0 0 23