MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL “Standar Audit dan Akuntansi Global” Oleh : Latipah Rabbani 24213938 4EB28 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA TANGERANG 2013 PENDAHULUAN - MAKALAH STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL

MAKALAH
AKUNTANSI INTERNASIONAL
“Standar Audit dan Akuntansi Global”

Oleh :
Latipah Rabbani
24213938
4EB28

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TANGERANG
2013

PENDAHULUAN
Upaya harmonisasi akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum adanya
Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC) yang didirikan pada tahun 1973. Upaya
harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan
berkembangnya globalisasi bisnis internasional dan pasar surat berharga, serta meningkatnya
pencantuman saham oleh banyak perusahaan.
Standar yang terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung

pertentangan. Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan pembuatan laporan keuangan
di seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk
membandingkan informasi dari perusahaan – perusahaan di dunia, merupakan (dan masih
menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan harmonisasi akuntansi ini. Sesuai dengan rencana
(IASB), konvergensi standar akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan
berbagai perbedaan secara perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB, penentu standar
nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan
persoalan.
Oleh karenanya, pemahaman yang mendasari harmonisasi dan konvergensi sangat
terkait erat. Harmonisasi secara umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai
standar yang sudah ada, sementara konvergensi adalah bisa mencakup pembuatan standar
baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada.

PEMBAHASAN
A. Survey Konvergensi Internasional
Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah
dirasakan. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika
Serikat, pada pertemuan IASB (International Accounting Standard Board) tanggal 28
September 2004 menyatakan bahwa dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam

akuntansi, audit dan pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan mengurangi
biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia. Hal ini jelas menjadi dorongan bagi para
badan standar akuntansi di setiap negara untuk mencoba menerapkan IFRS dikarenakan dapat
berefek positif terhadap iklim investasi di negara masing-masing.
Price water house coopers melaporkan bahwa surat kabar terkini menusulkan “global
GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku umum)”. Keuntungannya antara lain :
1.

Standar laporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh
dunia dapat meningkatkan efisiensi dalam alokasi modal. Biaya modal akan dikurangi.

2.

Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio
lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transaparansi dan
persaingan di pasar global akan lebih terjaga.

3.

Perusahan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan

mengenai merger dan akuisisi area usaha.

4.

Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.

5.

Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam
mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.

Singkatnya, sebagian argumen mengenai konvergensi akuntansi memiliki tujuan untuk
meningkatkan efisiensi dalam operasional dan alokasi di pasar modal.
Kritik Terhadap Standar Internasional
Proses menjadikan standar akuntansi menjadi suatu standar internasional juga
menimbulkan kritik. Di awal tahun 1971 (sebelum IASC-Komite Standar Akuntansi
Internasional dibentuk), kritik tersebut antara lain :
1.

Sebagian orang mengatakan bahwa standar internasional terlalu sederhana untuk

memecahkan masalah yang rumit. Para kritikus bersikeras bahwa kemampuan untuk
beradaptasi terhadap situasi – situasi yang sangat berbeda merupakan nilai terpenting

dari akuntansi. Para kritikus ragu jika standar international dapat cukup fleksibel untuk
mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi dan lingkungan ekonomi di setiap
negara.
2.

Anggapan bahwa ketika institusi keuangan internasional dan pasar internasional
bersikeras menggunakan standar internasional, hanya firma-firma akuntansi internasional
luaslah yang akan mampu memenuhi tuntutannya.

3.

Munculnya ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan
‘standar overload’. Perusahaan-perusahaan yang memberikan reaksi pada tekanantekanan nasional, sosial, politik, dan ekonomi yang terus berkembang akan sulit untuk
memenuhi tuntutan-tuntutan internasional yang rumit dan memakan biaya opini.

4.


Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaanperusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar akuntabilitas
publik. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah versi dari “big GAAP/little GAAP( prinsip
akuntansi yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada standar
internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun mengacu pada
standar yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.

Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia,
masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam
yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan
dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses laporan keuangan untuk
lintas batas negara.
Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas negara,
antara lain:
1.

Rekonsiliasi

2.


Pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan sebutan ‘reciprocity’ –timbal balik).

Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara
ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di
negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan. Pengakuan bersama terjadi
apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing
yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.

Evaluasi
Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat
sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat
tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi
internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara luas
sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau bahkan
meningkat. Semakin banyak negara yang mulai mengadopsi IFRS secara sukarela karena
banyaknya manfaat di masa mendatang. Kemajuan dalam proses harmonisasi pengungkapan
dan audit dinilai mengesankan. Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang
dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi ciri bahwa konvergensi

terjadi sebagai respons alami terhadap tuntutan ekonomi.
B. Beberapa Peristiwa Penting dalam Sejarah Penyusunan Standar Akuntansi
Internasional
Berikut adalah beberapa peristiwa penting dalam sejarah penyusunan standar
akuntansi internasional yang menjadi tonggak pengembangan standar akuntansi tersebut:
a.

Tahun 1973 - Pendirian International Accounting Standars Committee (IASC).

b.

Tahun 1976 - Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
mengeluarkan Deklarasi Inventasi yang berisi arahan mengenai “Pengungkapan
Informasi”.

c.

Tahun 1977 - Pendirian International Federation of Accountans (IFAC).

d.


Tahun 1977 - Dewan Sosial Ekonomi PBB mengeluarkan laporan empat bagian tentang
Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan untuk Badan Hukum Transnegara.

e.

Tahun 1984 - London Stock Exchange (LSE) mengharuskan perusahaan mematuhi
standar akuntansi internasional jika tidak tergabung di Inggris dan Irlandia.

f.

Tahun 1989 - IASC mengeluarkan draft pembukaan 32 mengenai komparabilitas laporan
keuangan dan menerbitkan kerangka kerja bagi penyusunan dan penyampaian laporan
keuangan.

g.

Tahun 1996 - Securities and Exchange Commission (SEC) mendukung tujuan IASC.

h.


Tahun 2001 - Internasional Accounting Standards Board (IASB) menggantikan IASC.
Standar IASB dikenal sebagai International Financial Reporting Standards (IFRS).

i.

Tahun 2002 - IASB dan FASB menandatangani “Norwalk Agreement” dan konvergensi
terjadi antara standar internasioanl dan standar akuntansi AS.

j.

Tahun 2003 - European Council menyetujui pengembangan Pedoman Keempat dan
Ketujuh Uni Eropa yang menghilangkan inkonsistensi antara pedoman yang lama dan
IFRS.

k.

Tahun 2004 - Australian Accounting Standard Board mengumumkan niatnya
mengadopsi IFRS sebagai Standar Akuntansi Australia.


l.

Tahun 2005 - Menteri Keuangan Cina melakukan konvergensi Standar Akuntansi Cina
dan IFRS tahun 2007. Badan Standar Akuntansi Kanada menghilangkan GAAP Kanada
dan diganti IFRS pada tahun 2011. IASB dan Badan Standar Akuntansi Jepang
meluncurkan proyek konvergensi.

m. Tahun 2006 - IASB menerbitkan laporan tentang hubungan kerjanya dengan penyusun
standar akuntansi lainnya.
n.

Tahun 2007 - SEC mengajukan penghapusan persyaratan rekonsiliasi bagi perusahaanperusahaan yang menggunakan IFRS.

C. Ikhtisar Organisasi Besar Internasional yang Mendukung Konvergensi Akuntansi
Berikut enam organisasi telah menjadi pemain kunci dalam menentukan standar
akuntansi internasional dalam memajukan penyelarasan akuntansi internasional :
1.

International Accounting Standards Board (IASB)
International Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC,

merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan
pada 1973 oleh organisasi akuntansi profesional di sembilan negara dan direstrukturisasi
pada tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 Standar Akuntansi
Internasional (IAS) dan kerangka kerja dalam Penyusunan dan Penyampaian Laporan
Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai berikut :
a.

Mengembangkan untuk kepentingan publik, seperangkat standar akuntansi yang
berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut
informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan
dan kondisi keuangan lainnya.

b.

Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.

c.

Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan
ekonomi guna memenuhi tujuan (a) dan (b).

d.

Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar
Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.

Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO
IASB (sebagaimana pendahulunya IASC) selama ini tengah berjuang mengembangkan
standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas di seluruh dunia. Sebagai
bagian dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana kerja untuk menghasilkan suatu inti
yang komprehensif dari standar-standar berkualitas. Pada juli 1995, Komite Teknis
IOSCO menyatakan persetujuannya akan rencana kerja yang telah disusun. Standar inti
pun akhirnya lengkap dengan adanya persetujuan dari IAS 39 pada Desember 1998.
Tinjauan ulang IOSCO akan standar inti dimulai tahun 1999, dan pada tahun 2000
IOSCO mengesahkan penggunaan standar IASC pendataan dan penawaran lintas batas.
Struktur IASB Baru
IASB telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001.
Kepengerusan IASB setelah diubah antara lain:
a.

Dewan Pengawas, IASB memiliki 22 pengawas : enam dari Amerika Utara, enam
dari Eropa, enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari wilayah lainnya.

b.

Badan Pengurus IASB, Badan ini membangun dan meningkatkan standar laporan
dan akuntansi keuangan dalam berbisnis. Badan ini bertanggung jawab penuh akan
halhal teknis IASB termasuk penyusunan dan penerbitan Standar Akuntansi
Internasional, Standar Laporan Keuangan Internasional, serta Exposure Draft dan
pemberian persetujuan akhir Interpretasi oleh Komite Interpretasi Laporan
Keuangan Internasional, dan menyetujui agenda teknis dan pelaksanaannya.

c.

Dewan Penasihat Standar, Dewan Penasihat Standar yang anggotanya ditunjuk oleh
pengawas. Tanggung jawab yang dilakukan adalah memberikan nasihat pada badan
pengurus mengenai agenda dan prioritasnya, memberikan informasi pada badan
pengurus mengenai gambaran kepengurusan dan individu yang ada dalam dewan ini
dalam kegiatan-kegiatan pembuatan standar utama, dan memberikan nasihat lainnya
kepada badan pengurus dan pengawas.

d.

International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC), IFRIC
menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Laporan
Keuangan Internasional dan memberikan arahan interpretasi naskah dan meninjau
komentar publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan dari
badan pengurus untuk menyetujui interprestasinya.

IASB mengikuti proses yang diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi. Setiap
standar, IASB biasanya menerbitkan naskah diskusi yang berisi persyaratan-persyaratan
yang mungkin diajukan dalam pembuatan standar, serta berisi argument-argumen yang
mendukung dan menentang setiap standar.
Pengakuan dan Dukungan bagi IASB
IFRS kini diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut digunakan oleh banyak
negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di negara yang bersangkutan atau diadopsi
secara keseluruhan, diterima oleh banyak bursa saham dan regulator yang
memperbolehkan perusahaan asing dan dalam negeri untuk mengajukan laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan IFRS, dan diakui oleh EC dan badan internasional
lainnya.
Respon U.S. Securities and Exchange Commision Terhadap IFRS
Selama tahun 1990-an, Securities and Exchange Commission (SEC) berada di bawah
tekanan yang main kuat untuk membuat pasar saham AS lebih bisa diakses oleh para
penerbit efek non-Amerika. Saat itu, SEC memberikan dukungan dalam laporan
keuangan yang digunakan dalam pelaporan keuangan lintas batas. Namun, SEC
menyatakan bahwa tiga syarat yang harus dipenuhi agar standar IASB dapat diterima :
a.

Standar tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip akuntansi
yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas.

b.

Standar tersebut harus berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan
comparability dan transparansi, dan standar tersebut harus tersedia untuk
pengunkapan penuh.

c.

Standar tersebut harus diterapkan dan diinterprestasikan secara teliti.

Kemudian pejabat-pejabat senior SEC menunjukkan bahwa jika IASB dan FASB
membuat cukup kemajuan dalam menggabungkan standar mereka, dan jika kemajuan
yang cukup telah dibuat dalam menciptakan prasarana untuk proses interpretasi dan
penguatan standar akuntansi, SEC akan mempertimbangkan untuk mengijinkan anggota
asing untuk berbisnis di Amerika Serikat dengan menggunakan IFRS tanpa harus
melakukan rekonsiliasi dangan GAAP Amerika Serikat.

2.

Commision of European Union (EU)
Uni Eropa didirikan tahun 1957 dan merupakan hasil dari Pakta Roma, dengan tujuan
menyelaraskan sistem hukumn dan sistem ekonomi negara-negara anggotanya. Berbeda
dengan IASB, yang tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan penerapan standar
akuntansinya, Komisi Eropa (EC, yang merupakan badan pengatur Uni Eropa) memiliki
kekuasaan penuh untuk menerapkan instruksi akuntansinya ke seluruh Negara yang
menjadi anggotanya.
Salah satu citacita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan
Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, Uni Eropa telah memperkenalkan intruksi dan
melaksanakan prakarsa besar untuk:
a.

Meningkatkan modal untuk basis Eropa.

b.

Menetapkan kerangka hokum bersama dalam pasar sekuritas dan derivatif.

c.

Mencapai satu susunan standar akuntansi bagibagi perusahaan-perusahaan yang
terdaftar.

3.

International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
Tujuan dari IOSCO adalah :
a.

Bekerja bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara
pasar yang adil, efisien, dan baik.

b.

Bertukar

informasi

tentang

pengalaman

setiap

negara

guna

memajukan

perkembangan pasar domestik.
c.

Menyatukan usaha setiap negara untuk membuat standar dan pengawasan yang tepat
terhadap transaksi sekuritas di setiap negara.

d.

Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar
secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.

4.

International Federation of Accountants (IFAC)
IFAC merupakan organisasi global dengan lebih dari 160 anggota di 120 negara, yang
mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan. IFAC memiliki misi yaitu memperkuat professi
akuntansi diseluruh dunia dan memberikan peran terhadap perkembangan ekonomi
internasional yang kuat dengan mendirikan dan memajukan kesetiaan terhadap standar
professional berkualitas tinggi, memperluas konvergensi internasional, dan berbicara
mengenai masalah kepentingan publik dimana keahlian profesi tersebut lebih relevan.

IFAC mempunyai tugas profesional yang dilakukan melalui badan penysun standard an
panitia kerja, yaitu :
a.

Badan Penyusun Standar IFAC
International Accounting Education Standards Board
International Auditing and Assurance Standards Board
International Ethics Standards Board for Accountants
International Public Sector Accounting Standards Boarad

b.

Panitia kerja IFAC
Panel Penasihat Pemenuhan
Komite Negara Berkembang
Komite Pencalonan
Komite Akuntan Professional dalam Bisnis
Komite Usaha Kecil Menengah
Komite Auditor Transnegara

Badan standar Asuransi dan Auditing International IFAC mengeluarkan Standar
Intenasional tentang Auditing (ISA), yang disusun kedalam kelompok-kelompok
dibawah ini, yaitu :
 Pengenalan kerja
 Prinsip dan tanggung jawab umum
 Perkiraan risiko dan respons terhadap risiko yang telah diperkirakan
 Bukti Audit
 Penggunaan kerja lainnya
 Area Khusus
IFAC memiliki hubungan yang dekat dengan organisasi internasional lainnya, seperti
IASB dan IOSCO. Laporan keuangan dari perusahaanperusahaan yang semakin banyak
itu diaudit sesuai dengan standar Internasional IFAC tentang auditing.
5.

International Standards of Accounting and Reporting (ISAR)

ISAR didirikan tahun 1982 dan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintahan yang
berdedikasi terhadap akuntansi dan auditing pada level badan hukum. Cita-citanya
adalah memajukan transparansi, reliabilitas, dan keterbandingan akuntansi dan pelaporan
badan hukum. Untuk meningkatkan pengungkapan pada penguasaan badan hukum oleh
perusahaan-perusahaan di negara berkembang dan negara yang sedang mengalami
transisi ekonomi. ISAR membahas dan menerbitkan praktik terbaik termasuk yang
direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal pelaporan lingkungan,
dan prakarsa terkini yang difokuskan terhadap penguasaan dan akuntansi badan hukum
oleh perusahaan kecil menengah (UKM). ISAR juga telah melakukan proyek bantuan
teknis di sejumlah wilayah, Uzbekistan, serta merancang dan mengembangkan program
pembelajaran akuntansi jarak jauh di wilayah Afrika yang berbahasa Prancis. ISAR
update diterbitkan dua kali dalam setahun.

6.

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
OECD merupakan organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara perekonomian
pasar (sebagian besar negara industri). Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD
dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja.
OECD mempublikasikan Tren Pasar Keuangan dua kali setahun, yang menilai tren dan
prospek di pasar keuangan nasional dan internasional di wilayah OECD. Kegiatan
pentingnya adalah memajukan pengaturan yang baik di sektor negara maupun swasta.

KESIMPULAN
Harmonisasi secara umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai standar
yang sudah ada, sementara konvergensi adalah bisa mencakup pembuatan standar baru yang
belum tercantum dalam standar yang sudah ada. Ada enam organisasi yang telah menjadi
pemain kunci dalam menentukan standar akuntansi internasional dalam memajukan
penyelarasan akuntansi internasional :
1.

International Accounting Standards Board (IASB)

2.

Commision of the European Union (EU)

3.

Internasional Organization of Securities Commisions (IOSCO)

4.

Inernational Federation of Accountants (IFAC)

5.

International Standards of Accounting and Reporting (ISAR)

6.

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)

REFERENSI
Allan Moechamad Z.K, et all. 2016. Akuntansi Internasional – Akuntansi Global dan
Standar Audit. Dalam https://datakata.wordpress.com/akuntansi-global-dan-standar-audit/ ,
diunduh pada Selasa, 25 April 2017.
Fitri Liyaninurvadila. 2016. Akuntansi Global dan Standar Audit. Dalam
http://fitrilliyanivadila13.blogspot.co.id/2016/04/akuntansi-global-dan-standar-audit.html
,
diunduh pada Selasa, 25 April 2017.
Kartika Ratna Sari. 2016. Akuntansi Internasional Bab 8. Standa Audit dan Akuntansi
Global. Dalam http://kartikaratnas.blogspot.co.id/2016/04/akuntansi-internasional-bab-8standar.html , diunduh pada Selasa, 25 April 2017.
Nahdla Atika. 2016. Bab 8 “Standar Audit dan Akuntansi Global”. Dalam
https://nahdlaatika.wordpress.com/2016/06/22/bab-8-standar-audit-dan-akuntansi-global/
,
diunduh pada Selasa, 25 April 2017.
Yodawan Saputra. 2016. Akuntansi Internasional Bab 8 (Akuntansi Global dan Standar
Audit). Dalam http://yodawansaputra8.blogspot.co.id/2016/04/akuntansi-internasional-bab-8akuntansi.html , diunduh pada Selasa, 25 April 2017.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENGARUH GLOBAL WAR ON TERRORISM TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

57 269 37

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24