Karakterisasi Bakteri Amilo-Termofilik Obligat dari Sumber Air Panas Semurup, Sungai Penuh Characterization of Amilo-Thermophilic Obligat Bacteria from Semurup Hot Spring

  • Koresponden

  Bacillus stearothermophilus . Termofilik

  9. Sumber air panas semurup memiliki pH air yang bersifat basa, terbilang lebih tinggi untuk keanekaragaman jenis bakteri.

  Sumber air panas merupakan salah satu lingkungan tempat kehidupan bagi beberapa organisme yang tahan terhadap suhu tinggi, seperti bakteri, fungi, ataupun alga yang bersifat termofilik. Salah satunya adalah sumber air panas Semurup yang terdapat di Kabupaten Kerinci. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan di lokasi sumber air panas Semurup ditemukan beberapa sumur atau kolam yang menjadi sumber air panas dengan suhu 50 °C hingga 85 °C dan pH kolam tertinggi adalah

  beberapa bidang industri terutama pangan dan kesehatan, serta bidang penelitian mulai banyak tergantung dengan kebutuhan terhadap enzim-enzim termostabil (Mulyani dan Agustina, 2004).

  et al ., 2000 cit. Agustien, 2010). Saat ini,

  Ketahanannya terhadap suhu menyebabkan enzim termostabil memiliki nilai komersial yang sangat tinggi (Gerday

  memiliki suhu maksimum lebih dari 70 °C dengan suhu optimum lebih besar dari 65 °C contohnya Bacillus caldolyticus dan Thermus thermophilus (Friedman, 1992).

  Bacillus coagulans. Termofilik ekstrem

  obligat memiliki suhu maksimum 65-70 °C contoh kelompok ini adalah beberapa strain

  Mikroorganisme termofilik dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu termofilik fakultatif, termofilik obligat dan termofilik ekstrem. Termofilik fakultatif memiliki suhu maksimum antara 50-65 °C contoh kelompok ini adalah beberapa strain

  

Karakterisasi Bakteri Amilo-Termofilik Obligat dari Sumber Air Panas Semurup,

Sungai Penuh

Characterization of Amilo-Thermophilic Obligat Bacteria from Semurup Hot

Spring

  Pendahuluan

  Keyword: Characterization, thermophilic obligat, bacteria, amylase.

  The study about “characterization of amilo-thermophilic obligat bacteria from Semurup Hot Spring” has been conducted from November 2013 to March 2014 in Laboratory of Microbiology, Biology Department, Faculty of Mathematic and Natural Science, Andalas University, Padang. The purpose of this study was to find out and analyze isolate amilo- thermophilic obligat bacteria. The result of this study showed that isolate SII-7 from Semurup Hot Spring survived at 70 ºC, that produced amylase with unique macroscopic characters: random, cream and smooth surface. The isolate SII-7 was bacille, Gram positive, has endospore as a product, motility and catalase positive.

  

Abstract

  25163

  2) 1)

Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas, Limau Manis Padang 25163

2)

Laboratorium Genetika & Sitologi Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas, Limau Manis Padang-

  , Anthoni Agustien 1) dan Djong Hon Tjong

  Jumawita* 1)

  Identifikasi bakteri dapat dilakukan menggunakan analisis fenotipik dengan mempelajari sifat fisiologis atau biokimia serta karakterisasinya (Hadioetomo, 1993). Oleh sebab itu dilakukan penelitian mengenai karakterisasi bakteri termofilik obligat penghasil amilase yang bertujuan memperoleh isolat, dan mengamati karakterisasi bakteri amilo-termofilik obligat yang terdapat di Sumber air Panas Semurup.

  Metodologi Penelitian Pengisolasian Bakteri

  Tabel 1. Isolat bakteri termofilik obligat dari sumber air panas Semurup yang ditumbuhkan pada medium NA, suhu 70º C

  Penapisan bakteri termofilik obligat diperoleh tiga isolat yang menghasilkan amilase, dengan kode isolat SI-4, SII-5, dan SII-7. Isolat SII-7 memiliki indeks amilolitik paling tinggi yaitu 1,09 sedangkan isolat SI-4 dengan indeks amilolitik terendah yaitu 0,71, diperlihatkan pada Tabel 2.

  12 Keterangan : pH = data sekunder didapatkan dari penelitian Hastuti (2012) Penapisan Bakteri Termofilik Obligat Penghasil Amilase

  5 Total

  3 III (Suhu 66º C, pH : 9)

  3

  2 II (Suhu 82º C, pH : 8)

  4

  1 I (Suhu 81º C, pH : 8)

  No Kolam Isolat yang didapatkan

  Bakteri termofilik obligat yang diisolasi dari Sumber Air Panas Semurup diperoleh 12 isolat bakteri termofilik yang tumbuh pada suhu 70 ºC. Kolam I (suhu 81 ºC, pH 8) didapatkan empat isolat, kolam II (suhu 82 ºC, pH 8) didapatkan tiga isolat dan kolam III (suhu 66 ºC, pH 9) didapatkan lima isolat bakteri termofilik obligat, dapat dilihat pada Tabel 1. Adanya bakteri tersebut di sumber air panas Semurup, kemungkinan disebabkan karena pH air bersifat basa yang berindikasi kaya mineral.

  Pengisolasian bakteri dilakukan pada sumber air panas Semurup, Sungai Penuh di kolam yang mempunyai suhu 50 ºC sampai 85 ºC. Sampel air panas diambil sebanyak 100 ml air yang dimasukkan pada botol kaca, berdasarkan metode purposive

  Hasil dan Pembahasan Isolasi Bakteri Termofilik Obligat

  (Hidrogen peroksida) di permukan kaca objek dan diamati gelembung udara yang terbentuk (Lay, 1994).

  Pengamatan makroskopis dengan melihat bentuk bakteri, bentuk pinggir koloni, ukuran koloni, sudut elevasi dan warna. Ciri mikroskopis bakteri diamati dengan mikroskop pada pembesaran 10x100, serta dilakukan pewarnaan Gram dan uji endospora (Fardiaz, 1993). Pengamatan Fisiologis bakteri dengan cara: Bakteri diinokulasi dengan medium NA semisolid optimum. Jika bakteri menyebar, berarti bersifat motil, jika tidak menyebar berarti tidak motil. Serta uji katalase dilakukan dengan membuat preparat ulasan isolat bakteri pada kaca objek yang telah difiksasi, kemudian ditetesi dengan H 2 O 2

  Pengamatan Morfologi dan Fisiologi

  Penapisan amilase dilakukan dengan metode menurut Margareta 2003 cit Hastuti 2012 yang telah di modifikasi dengan menumbuhkan isolat bakteri pada media seleksi dengan penambahan 1% pati, dilakukan inkubasi pada suhu 70 °C selama 24 jam. Penambahan lugol pada cawan petri yang membentuk zona bening disekitar koloni bakteri menunjukkan bakteri bersifat amilolitik. Diukur diameter zona bening serta koloni yang terbentuk.

  70 C. Koloni tunggal diinokulasikan pada biakan miring NA dan diinkubasikan pada suhu 70 C selama 24 jam, kemudian disimpan sebagai stok bakteri (Atlas, 1997). Isolat pemurnian bakteri digunakan untuk penapisan bakteri termofilik penghasil amilase.

  Pemurnian bakteri dilakukan dengan menggoreskan bakteri pada medium NA, diinkubasikan pada suhu 70 C selama 24 jam. Setelah inkubasi, diambil bentuk koloni yang berbeda. Dipindahkan pada medium NA lain, inkubasi selama 24 jam pada suhu

  Penapisan dan Pemurnian Bakteri Amilolitik

  masing sampel ke medium Nutrient agar dilakukan secara Poure plate, kemudian cawan petri di inkubasi pada suhu 70 ºC selama 24 jam.

  sampling . Inokulasi bakteri dari masing-

  Terbentuknya zona bening pada uji amilolitik disebabkan bakteri menghidrolisis amilase kemudian karena enzim amilase yang disekresikan mensekresikannya kedalam medium. Enzim oleh sel bakteri menghidrolisis molekul pati menghidrolisis amilase menjadi yang ada disekitarnya, sehingga kompleks oligosakarida, maltosa dan glukosa yang amilum-iod dengan warna biru kehitaman menghasilkan zona bening setelah diberikan (disebabkan oleh penambahan iodin zat warna lugol (Gambar 1). Menurut kedalam media) berkurang atau bahkan Raharjo,. et al (2008) zona bening terjadi hilang.

  Tabel 2. Indeks amilolitik bakteri termofilik obligat dari Sumber Air Panas Semurup

No Kolam Kode Isolat Diameter Koloni Diameter Zona Indeks Amilolitik

Bening

  • SI-1
  • 1.

  I SI-2

  • SI-3
  • SI-4 0,7 1,2 0,71 SII-5 1,2 2,2 0,83 2.

II SII-6

  • SII-7 0,69 1,44 1,09
  • SIII-8
  • SIII-9 3.

III SIII-10

  • SIII-11
  • SIII-12 Keterangan : (-) : tidak tumbuh SI : Semurup kolam I SII : Semurup kolam II SIII : Semurup kolam III

  semua isolat sama yaitu licin, sedangkan warna koloni berbeda, SI-4 memiliki warna bening, SII-5 krem dan SII-7 putih. Uji pewarnaan Gram isolat SI-4 bersifat Gram

  Koloni

  negatif, isolat SII-5 dan SII-7 sama yaitu

  Bakteri

  Gram positif, endospora isolat SI-4 negatif dan SII-5 serta SII-7 positif. Uji motilitas

  Zona

  bersifat motil dan positif katalase untuk

  Bening

  ketiga isolat bakteri. Menurut Ochman,. et

  al (2005) karakteristik fenotip bakteri tidak

  bersifat statis, sehingga mungkin saja

  Gambar 1. Zona bening bakteri amilo-termofilik

obligat isolat SII-7 bakteri yang sama dapat memperlihatkan

  karakteristik morfologis yang berbeda.

  Pewarnaan Gram menunjukkan

  Karakterisasi Morfologi dan Uji Biokimia

  Karakterisasi morfologi dilakukan pada bahwa isolat SI-4 bersifat Gram negatif, SII-5 dan SII-7 bersifat Gram positif isolat bakteri termofilik obligat yang menghasilkan enzim amilase, dengan ditandai dengan warna ungu pada dinding mengamati bentuk makroskopis, sel bakteri dan berbentuk batang (Gambar

  2). Bakteri Gram positif memiliki dinding mikroskopis dan uji biokimia sel bakteri. Karakterisasi makroskopis koloni sel dengan konsentrasi lipid yang rendah, sehingga akan terlarut oleh aklohol 96% bakteri isolat SI-4 dan SII-5 memiliki dan membentuk pori-pori yang kecil bentuk koloni, bentuk pinggir dan elevasi yang sama yaitu bulat dan timbul, isolat (Cappuccino dan Sherman, 1986). Pori-pori tersebut akan tertutup kembali oleh efek

  SII-7 memiliki bentuk koloni bundar dehidrasi alkohol, sehingga pewarna utama dengan pinggir menyebar atau berombak dengan elevasi timbul. Permukaan koloni (kristal violet) akan sulit dihilangkan. Hal ini menyebabkan sel bakteri bersifat Gram permukaan isolat ketika ditetesi larutan positif. Pengujian endospora dilakukan H 2 O 2. Mikroorganisme yang mampu pada dua isolat bakteri yang memiliki Gram menghasilkan katalase atau peroksidase positif. Endospora bakteri terdapat diujung mampu menguraikan H O menjadi air dan 2 2 koloni. oksigen (Cappuccino dan Sherman, 1986).

  Hasil uji katalase isolat bakteri SI-4, Hidrogen peroksida terbentuk ketika SII-5 dan SII-7 pada Gambar 3 metabolisme aerob sehingga memperlihatkan ketiga bakteri positif mikroorganisme yang tumbuh dalam katalase. Karena diperoleh gelembung lingkaran aerob harus menguraikan bahan udara yang menghasilkan oksigen dari tersebut (Lay, 1994).

  c a b

Gambar2. Bentuk sel bakteri setelah dilakukan pewarnaan Gram (a) isolat SI-4 (b) isolat SII-5 dan (c)

isolat SII-7 dengan perbesaran 10x100 a b c

  

Gambar 3. Gelembung udara pada uji katalase bakteri isolat (a) SI-4 (b) SII-5 (c) SII-7

  Berdasarkan semua karakterisasi didapatkan 1400 pasang basa (bp), yang telah dilakukan dapat diprediksi persentase kemiripan 98% dengan Bacillus bakteri amilo-termofilik obligat masuk ke agri atau Brevibacillus agri. dalam Genus Bacillus. Menurut (Pelczar dan Chan. 1988) genus Bacillus berbentuk Kesimpulan basil, Gram positif, endospora positif dan positif katalase. Genus tersebut mampu

  1. Diperoleh tiga isolat bakteri yang bertahan hidup dalam bentuk sel merupakan amilo-termofilik obligat,

  b c a

  vegetatifnya sampai suhu 70 ºC, sedangkan dengan indeks amilolitik tertinggi yaitu pada suhu yang lebih tinggi dari 70 ºC isolat SII-7. bakteri ini membentuk endospora.

  2. Karakterisasi yang didapatkan ketiga Karakterisasi bakteri yang didapatkan bakteri ini bersifat termofilik obligat tidak jauh berbeda dengan Agustien (2010) dengan suhu pertumbuhan optimum 60 yang melakukan identifikasi bakteri ºC, memiliki bentuk makroskopis yang termofilik suhu inkubasi 50º C dari sumber berbeda, mikroskopis berbentuk basil, air panas di Sumatera Barat dengan kode uji katalase dan uji motilitas positif. isolat A-03 melakukan pengamatan Isolat SI-4 bersifat Gram negatif morfologi sel dan uji biokimiawi sederhana sedangkan isolat SII-5 dan SII-7 mencirikan genus Bacillus. Kemudian bersifat Gram positif dan melakukan identifikasi lanjut menggunakan menghasilkan endospora. metode 16S rRNA dengan kode isolat A-03 Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi

  Ucapan Terimakasih Pangan . Raja Grafindo Persada.

  Terima kasih disampaikan kepada Dr. Jakarta. Nasril Nasil, Dr. Mairawita dan Dr. Phil. Friedman, M. S. 1992. Thermophilic Nat. Nurmiati yang telah memberikan Microorganism. Encyclopedia of bimbingan dan saran selama penelitian. Microbiology , Vol. 4, Academic

  Press, Inc. New York 4: 217-219.

  

Daftar Pustaka Hastuti, W. 2012. Penapisan dan

Karakterisasi Bakteri Amilo-

  Agustien, A., J. Nurhayati, L.Z. Udin dan P. Termofilik Sumber Air Panas Aditiawati. 2010. Isolasi dan Semurup, Kerinci, Jambi. Sarjana identifikasi Bacillus spp. Proteolitik Biologi FMIPA. Universitas Andalas.

  dan keratinolitik dari sumber air Padang. panas Sumatra Barat . Makalah pada Lay, B. W. 1994. Analisis Mikroba di seminar XX dan Kongres Biologi, Laboratorium . PT. Grafindo Persada.

  Malang. Jakarta Atlas, R. M. 1997. Principles of Leveque, E., S. Janecek, B. Haye, and A. nd

  Microbiology , 2 Ed., WBC Mc Belarbi. 2000. Thermophilic

  Grow-Hill Book, New York. Archaeal Amylolytic Enzymes; Benerjee, U. C., R. K. Sani., W. Azmi and Enzyme and Microbial Technology

  26: 3

  R. Soni. 1999. Thermostable alkaline –14 proteases from Bacillus brevis and its Mulyani, N. S dan L. N. A. Agustina. 2004. characterization as a laundry Isolasi dan karakterisasi Enzim detergent additive. Prosess Proteolitik dari Isolate Bakteri

  Biochemistry 35: 213-219 Termofilik Sumber Air Panas

  Cappuccino, J. G. and Sherman, N. 1986. Gonoharjo dan Plantungan, Kendal

  Microbiology: A Laboratory Manual . Jawa Tengah. Universitas

  New York: Benjamin Cummings Diponegoro. Semarang Publishing Company, Inc. Pelczar, M. J and R. D. Reid. 1958.

  Microbiology . Mc Graw Hill Book Company, Inc. New York 564: pp.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,001% DENGAN pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Staphylococcus aureus)

10 193 21

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Isolasi Senyawa Aktif Antioksidan dari Fraksi Etil Asetat Tumbuhan Paku Nephrolepis falcata (Cav.) C. Chr.

2 95 93

The Effectiveness of Computer-Assisted Language Learning in Teaching Past Tense to the Tenth Grade Students of SMAN 5 Tangerang Selatan

4 116 138