Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender

JARINGAN SOSIAL ORGANISASI LESBIAN, BISEXUAL DAN TRANSGENDER: STUDI KASUS ORGANISASI ARDHANARY INSTITUTE DI JAKARTA

Sri Setiawati 1

Received Article: 20 Juni 2017 Accepted Article: 01 Agustus 2017

Abstract

This paper discusses the social networks that are done by Ardhanary Institute LBT Women (Lesbian, Bisexual, and Transgender) organization in Jakarta. With the thesis that the environment in Indonesia are not permissive and cons with the presence of LGBT/LBT this organization even dare to "coming out", if it is not supported by an enabling environment through social networks. This discussion describes the social networks that made this organization, from building social relationships between actors / individuals up with foreign institutions (international) and domestic, as well as with the mass media. As the study of anthropology, then more emphasis on the social network that is descriptive, not at the level of analytics. Data collection technique was not through measurement but more in the process of intensive observations, in-depth interviews and participatory observation. Using an ethnographic feminist approach, where the relationships globally can only be understood in the "real materials interlocked closely in the everyday encounter", namely action and everyday practicewhich became the subject of ethnography research.

Conclusions: 1). The social network that is done by Ardhanary Institute organization through a relationship between actors and LBT/LGBT organizations in these areas. Externally also through multiple agencies (domestic and foreign). The actor, who is in this organization as a motivator, facilitator, and inspirator as well as the implications effect "struggling" for the movement of other LBT organizations in Indonesia 2). This organization is actively building a broader network through cooperation with other women’s organizations, crisis centers, health care providers, safe houses, legal aid organizations and the National Commission for Women. And build working relationships with law enforcement agencies in providing assistance to victims of LBT violence.

Keywords: LBT women, LGBT, Social Networking, Social Relationships, "Coming Out"

Abstrak

Tulisan ini membahas mengenai jaringan sosial yang dilakukan organisasi LBT Perempuan (Lesbian, Biseksual, Transgender) Ardhanary Institute di Jakarta. Dengan tesis bahwa lingkungan di Indonesia yang tidak permisif dan kontra dengan kehadiran LGBT/LBT malah organisasi ini berani untuk “coming out”, jika tidak didukung oleh lingkungan kondusif melalui jaringan sosial. Bahasan ini mendeskripsikan jejaring sosial yang dilakukan organisasi ini, mulai dari membangun relasi sosial antar aktor/individu sampai dengan lembaga luar negeri (internasional) dan dalam negeri, termasuk juga dengan media massa. Sebagai kajian antropologi, maka lebih menekankan pada jaringan sosial yang bersifat deskriptif, tidak pada tataran analitik. Teknik pengumpulan data dilakukan tidaklah melalui pengukuran tapi lebih pada proses pengamatan intensif, wawancara mendalam, dan observasi partisipatif.

1 Penulis adalah dosen tetap Jurusan Antropologi FISIP Universitas Andalas

Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender 153 | P a g e

Menggunakan pendekatan etnografi feminis, dimana hubungan-hubungan global hanya dapat dipahami dalam “bahan-bahan nyata yang saling bertaut erat dalam perjumpaan sehari-hari”, yaitu tindakan dan praktik sehari-hari yang menjadi bahan dari penelitian etnografi.

Kesimpulan:1). Jaringan sosial yang dilakukan organisasi Ardhanary Institute melalui relasi antar aktor serta organisasi LBT/LGBT yang ada di daerah-daerah. Secara eksternal juga melalui beberapa lembaga (dalam dan luar negeri). Aktor yang ada dalam organisasi ini sebagai motivator, fasilitator, serta inspirator yang berimplikasi effek “struggling” bagi pergerakan organisasi LBT lainnya di Indonesia 2). Organisasi ini secara aktif membangun jaringan yang lebih luas melalui kerjasama dengan organisasi-organisasi perempuan lainnya, crisis center, penyedia layanan kesehatan, rumah aman, lembaga bantuan hukum dan Komnas Perempuan. Serta membangun relasi kerja dengan para penegak hukum dalam memberikan pendampingan bagi LBT korban kekerasan.

Kata-kata Kunci: LBT Perempuan, LGBT, Jaringan Sosial, Relasi Sosial, “Coming Out”

A. Pendahuluan

perilaku orang-orang (persons) di dalam 3 uatu masyarakat dapat dipandang

S Jaringan-jaringan hubungan yang terbentuk dengan pihak-pihak tertentu yang men

situasi-situasi yang spesifik . sebagai jaringan hubungan sosial

Dalam kajian ini, jaringan sosial antar individu yang sangat kompleks.

merupakan sebagai relasi yang terjadi

menjadi penting bagi masyarakat tersebut. dukung dan memfasilitasi organisasi LBT Adanya keterbatasan manusia berhubungan

Institute. Lebih khusus dengan semua manusia yang ada, maka

Ardhanary

mendeskripsikan jaringan kerja dilakukan individu belajar melalui pengalamannya

aktor-aktor dalam organisasi ini baik secara untuk memilih dan mengembangkan hubu

kelembagaan maupun individual, yang ngan-hubungan sosial yang tersedia dalam

selama ini telah bekerja sama mendukung masyarakat, disesuaikan dengan kebutu

berbagai program han-kebutuhan yang ada pada individu yang

dan

memfasilitasi

kegiatan organisasi tersebut. bersangkutan.

Jejaring sosial dimaknai organisasi menggunakan semua hubungan sosial yang

ini merupakan keterlibatan semua pihak dimilikinya dalam mencapai tujuan-tujuan

yang bekerja sama untuk memperjuangkan nya, tetapi disesuaikan dengan ruang dan

suatu isu yang sama, baik individu maupun waktu atau konteks sosialnya (Agusyanto,

organisasi yang fokus bekerja meski 2007:30).

berbeda tetapi masih berkaitan dan mau ikut Dalam

terlibat, serta pihak pemerintah yang jaringan

kenyataannya,

jaringan-

bertanggung jawab untuk isu tersebut dan 4 kompleks dan saling tumpang tindih atau

bekerja sama . Hal ini saling memotong sehingga untuk kepenti

bisa

diajak

memperlihatkan, bahwa dalam jaringan ngan analisis Barnes (1969) membedakan

sosial atau jejaring mencakup adanya relasi antara jaringan total dan jaringan partial 2 . kerja sama baik secara langsung maupun

Sedangkan Mitchell (1969) konsep jaringan tidak langsung dilakukan aktor-aktor dalam sosial bisa digunakan untuk memahami

memperjuangkan isu yang sama yakni isu keragaman

gender

dan seksualitas 2

perempuan di Indonesia. Jaringan total digunakan untuk menyebut

Bagi organisasi LBT Ardhanary jaringan sosial yang kompleks. Menurut Barnes :

Institute jejaring sangatlah penting, sama ”....apapun hal itu yang merupakan abstrak

seperti organisasi lainnya. Dengan asumsi pertama dari semua realitas, semua yang ada di

tidak ada masalah yang bisa diselesaikan dalamnya tentang informasi seluruh kehidupan

oleh satu individu ataupun satu organisasi sosial

komuniti tersebut

dan

saling

keterhubungannya (Barnes,1969:56). Jaringan partial adalah semua inti (hasil penyaringan) dari 3 Lihat Ruddy Agusyanto, Jaringan Sosial dalam

jaringan total yang didasarkan pada kriteria-

Organisasi , 2007.

kriteria yang bisa diterapkan/dipakai terhadap 4 Hasil wawancara dengan Ino ( AI ) 10 Mei keseluruhan jaringan (Barnes,1969:57).

2016 di Ardhanary Institute Jakarta.

154 | P a g e Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender 154 | P a g e Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender

dalam membangun cara pandang yang baru keragaman gender dan seksualitas perem

dan lebih menghargai individu satu dengan puan, dibutuhkan kerja sama dan bantuan

yang lainnya. Misalnya dalam bersosialisasi dari berbagai pihak, baik untuk turut

dengan tetangga sekitar yang merupakan menyebarkan informasi dan edukasi yang

bagian dari masyarakat, menjalin hubungan benar maupun untuk mendorong lahirnya

yang baik merupakan salah satu strategi kebijakan.

setidaknya dalam hal Ardhanary

agar

diterima

kebebasan berekspresi yaitu mengenalkan organisasi yang mengusung isu-isu ber

Institute

merupakan

kepada tetangga sekitar bahwa tidak semua kaitan dengan Lesbian, Biseksual dan

perempuan itu feminine melainkan ada yang Transgender (LBT), khususnya keragaman

tomboy.

gender dan seksualitas perempuan di

ini berjejaring baik Indonesia. Organisasi ini terbangun dari

Organisasi

secara personal (individu) maupun lembaga, suatu

di dalam maupun skala internasional. disengaja oleh individu atau sekumpulan

keputusan yang

disadari

atau

Namun, fokus kerjanya memang lebih individu

banyak di dalam negeri. Jejaring organisasi tertentu melalui kerja sama dengan disiplin

untuk mencapai

tujuan-tujuan

ini, antara lain adalah organisasi donor, yang tinggi dari sumber daya manusia dan

organisasi LBT lain, organisasi LGBT, material. Dengan kata lain, organisasi ini

organisasi perempuan, organisasi HAM, akan selalu melibatkan suatu kerjasama

lembaga bantuan hukum, individu (expert) di sejumlah sumber daya manusia dan sumber

bidang hukum dan seksualitas, akademisi, daya fisik ke dalam suatu mekanisme

serta individu dari komunitas LBT/ LGBT. kontrol, monitoring dan koordinasi yang rapi agar tujuan-tujuan tertentu atau target-target

B. Jejaring Ardhanary Institute dengan

organisasi mampu dicapai.

Lembaga Internasional

Dalam perjalanan waktu, organisasi eriode pasca reformasi merupakan ini berkembang menjadi semakin kompleks

termasuk P juga organisasi Ardhanary

kebangkitan kaum lesbian untuk seiring dengan perubahan faktor eksternal

tampil di ruang publik (“coming out”), yang ada. Apalagi di era globalisasi ini, jika

inilah telah terjadi dengan perubahan kondisi yang ada

tidak mampu selalu menyesuaikan diri

Institute.

Periode

strategi gerakan dimana tidaklah mustahil menjadi semakin sulit

transformasi

lesbian menjadi gerakan sosial dan politis untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi 5 yang kuat dan melembaga. Bukan hanya

yang telah ditetapkan . Mengingat kondisi dengan lahirnya organisasi-organisasi les sekarang isu LGBT di Indonesia semakin

bian melainkan kerja jaringan dan dukungan santer diperbincangkan berbagai kalangan,

dari kelompok-kelompok non LBT, seperti otomatis juga mempengaruhi organisasi ini

kelompok perempuan, HAM dan pluralisme. untuk menyikapinya.

Bahkan gerakan lesbian di Indonesia pasca Dalam menyikapi hal tersebut,

reformasi telah berkontribusi cukup besar jaringan sosial yang sudah terjalin dengan

dalam mendorong pemajuan HAM (nasional berbagai pihak, sebisa mungkin tetap

dan internasional) melalui pelibatan mereka dipertahankan

dalam gerakan LBT perempuan, HAM dan melakukan negosiasi kepada masyarakat

dan memberikan informasi pengetahuan Keaktifan dan menguatnya jaringan mengenai keragaman gender dan sek

kerja menunjukkan bahwa kesadaran kelom sualitas. Hal tersebut tidak bisa dilakukan

pok lesbian atas hak-haknya semakin tinggi organisasi ini sendiri melainkan harus

kebangkitan dalam menjalin kerjasama dengan pihak lainnya.

dibarengi

dengan

memperjuangkan hak-hak tersebut. Kemam Organisasi ini harus bisa melihat peluang-

puan berorganisasi meningkat pesat setelah belajar dari berbagai kasus kegagalan

5 Lihat Katya Gardner dan David Lewis. maupun keberhasilan menggalang komu Antropologi, Pembangunan dan Tantangan

nitas dan jaringan dari berbagai gerakan Pascamodern

lesbian sebelumnya.

Ledkro.2005.

Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender 155 | P a g e Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender 155 | P a g e

Keberadaan LBT/LGBT tidak bisa

seksual

dan

dibenarkan karena menyangkut hak asasi bernegara, termasuk Indonesia. Di tingkat

manusia secara universal. Reaksi senada internasional, para tokoh telah memberikan

juga diberikan oleh Hillary Clinton akan isu perhatian

LGBT pada sebuah pertemuan tingkat LGBT/LBT. Hillary Clinton dalam sebuah

yang serius

pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Berkaitan dengan itu, jaringan sosial dunia di PBB mengatakan bahwa LGBT

bagi organisasi Ardhanary Institute sanga bukanlah temuan dari dunia barat melainkan

tlah penting, mewujudkan program kegiatan kenyataan dalam kehidupan dan sejarah 6 yang

direncanakan khususnya manusia . Bahkan Sekretaris Jenderal PBB,

telah

advokasi terhadap LBT perempuan dan Ban Ki Moon (2010) mengatakan bahwa :

untuk menghilang “Sebagai laki-laki dan perempuan yang

upaya-upaya

kan stigma masyarakat tentang LBT/LGBT. mempunyai hati nurani, kita menolak

kegiatan dilakukan diskriminasi

Berbagai program

organisasi ini melibatkan atau kerjasama khususnya diskriminasi berdasarkan

dengan pihak lain. Sebagaimana menurut orientasi seksual dan identitas gender.

Mitchell (1969), pentingnya melihat jaringan- Apabila seseorang diserang, diperla

personal untuk kukan dengan kejam, atau dipenjara

jaringan

hubungan

memahami perilaku masyarakat. Keterikatan kan karena orientasi seksual mereka,

individu-individu dalam hubungan-hubungan kita harus bersuara .... Hari ini, banyak

sosial adalah pencerminan dirinya sebagai bangsa mempunyai konstitusi modern

makhluk sosial, sebagai upaya untuk yang menjamin hak-hak dasar dan

mempertahankan keberadaannya. Memba kebebasan. Akan tetapi, homoseksual

melalui individu dan masih dianggap kriminal di lebih dari 70

ngun

jaringan

komunitas LBT/LGBT, organisasi yang negara. Hal ini tidak benar. Benar, kita

bergerak dalam isu-isu perempuan, hak mengakui bahwa sikap sosial masih

asasi manusia termasuk media dan agama berperan kuat. Benar, perubahan sosial

(organisasi/kelembagaan maupun individu). terjadi seiring dengan berjalannya

Satu hal jaringan kerja yang waktu. Namun, janganlah ada kebingu

terpenting dalam organisasi LBT yakni ngan ketika terjadi ketegangan antara

donor internasional. sikap sosial dan hak asasi manusia

dengan

lembaga

Kemampuan Ardhanary Institute untuk tetap universal, maka haklah yang harus

bertahan, melalui berbagai strategi dalam dimenangkan. Penolakan secara priba

rangka menghadapi arus globalisasi yang di, bahkan penolakan masyarakat

membawa serta nilai-nilai budaya asing dan bukan merupakan alasan untuk menan

sekuler untuk tidak tunduk dengan mudah gkap, menahan, memenjarakan, mele

pada kepentingan donatur internasional, cehkan, ataupun menyiksa seseorang, 7 yang memiliki andil dalam membiayai

tidak pernah” kelangsungan hidup organisasinya. Dari pernyataan Sekjen PBB di atas

Pada umumnya organisasi LGBT memperlihatkan secara kelembagaan inter

mendapatkan pendanaan dari lembaga nasional PBB juga menyikapi perlakuan di

donor internasional seperti USAID, AusAID, beberapa negara terhadap kaum LGBT.

UNAIDS dan UNFPA. Ada sejumlah negara Diskriminasi yang berdasarkan orientasi

Eropa yang pernah mendanai program jangka pendek, terutama berkaitan dengan

HAM LGBT. Pendanaan paling luas dan Our Voice Zine, Hillary Clinton: Homoseksual

disediakan Hivos, sebuah Bukan Soal Barat , Volume 5, (2011).

sistematis

organisasi Belanda, terkadang bersumber United Nations, “Ending Violence and

dari pemerintah Belanda. Negara Belanda Criminal Sanctions Based on Sexual Orientation,

gencar melakukan kampanye yang di motori Gender Identity; Confront prejudice, speak out

oleh HIVOS kepada masyarakat Belanda against violence, Secretary-General says at event

supaya mereka mendukung perjuangan on ‘Ending Sanctions Based on Sexual

hak-hak LGBT di seluruh dunia. Kemudian Orientation, Gender Identity” , 10 Desember

Ford Foundation bergabung dengan Hivos 2010,

dalam menyediakan sumber pendanaan http://www.un.org/News/Press/docs/2010/sgsm

(on

line)

bagi organisasi-organisasi LGBT. UNDP dan 13311.doc.htm,diakses 15 Januari 2015.

156 | P a g e Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender

USAID meluncurkan prakarsa “Being LGBT yang menjadi anggota APWLD dan terlibat in ASIA” pada tanggal 10 Desember 2012.

aktif mendorong isu hak-hak lesbian Diantara negara yang menjadi fokus

terangkat dalam perjuangan APWLD di program ini adalah China, Indonesia, 8 tingkat regional dan aktif membuat laporan

Philipina dan Thailand .

violence Against Women untuk konteks dokumen UNDP program “Being LGBT in

Berdasarkan

kekerasan terhadap lesbian. Hadir dalam Asia” fase 2 dijalankan dari Desember 2014

Sidang Persatuan Bangsa-Bangsa untuk hingga September 2017 dengan anggaran 9 laporan implementasi CEDAW Indonesia

US$ 8 juta . atau dukungan CEDAW Working Indonesia Organisasi

(CWGI) sebagai perwakilan masyarakat menjadi bahagian dari program di atas.

Ardhanary

Institute

organisasi ini juga Pada bulan Oktober 2014 Ardhanary

sipil.

Kemudian

kerjasama dengan International Lesbian and Institute mendapatkan kepercayaan dalam

Gay Human Rights Commision (ILGHRC) penyerahan kunci petisi diberikan oleh

dalam menterjemahkan dan mencetak buku Direktur

saku tentang Yogyakarta Principles edisi Kleinrensink. Saat itu jumlah tanda tangan

HIVOS ROSEA

Jan

Jaap

bahasa Indonesia serta melakukan kegiatan dukungan sudah mencapai 8000 lebih,

launching dengan mengundang aktivis dan harapannya

organisasi LGBT di seluruh Indonesia. dukungan.

Salah seorang aktivis organisasi secara online melalui www.freetobeme.nl.

Petisi dukungan

dilakukan

Ardhanary Institute terpilih menjadi board Tahun 2006 salah seorang aktivis organisasi

female representative ILGA-ASIA. Tahun ini masuk sebagai bagian dari Women

2008 ada empat orang lesbian perwakilan Human Rights Defender yang terlibat aktif

dari Ardhanary Institute, Arus Pelangi, GAYa dalam perumusan buku konsultasi pada

Nusantara dan Institute Pelangi Perempuan PBB.

hadir dalam ILGA-Asia Conference di Perjuangan LGBT termasuk kaum

Chiang Mai, Thailand. Hal ini memper lesbian dalam menghadapi sikap-sikap

lihatkan suatu keberhasilan bagi organisasi homofobia dan transfobia di seluruh sektor

lesbian Indonesia yang turut berkontribusi kehidupan

dalam gerakan LBT Internasional. Pada maupun bernegara, untuk menjadi dirinya

baik dalam

bermasyarakat

tahun yang sama, lahirlah Forum LGBTIQ sendiri dengan bebas memiliki perasaan

Indonesia. Tahun 2010 ILGA-Asia Conferen cinta. Slogan Free to be me, Kami bekerja,

ce dilaksanakan di Surabaya dimana kami tidak sendiri, kami berhak menjadi diri

perwakilan lesbian dari berbagai provinsi kami sendiri, adalah kampanye yang

maupun dari negara Asia lainnya hadir dilakukan oleh HIVOS melalui penyebaran

dengan jumlah yang cukup banyak, walau petisi dukungan dan donasi kepada warga

konferensi itu gagal terlaksana karena Belanda yang selanjutnya akan digunakan

penolakan dari kelompok masyarakat yang oleh HIVOS untuk mendukung organisasi-

menggunakan atribut kelompok agama. organisasi LGBT di seluruh dunia. HIVOS

adalah keterlibatan juga mengundang beberapa perwakilan

Capaian

lainnya

perwakilan lesbian di gerakan ASEAN tahun aktivis LGBT untuk menerima petisi melalui

2011 dengan mendorong isu SOGI dibahas simbol kunci berwarna pink bertuliskan: Free

dalam pertemuan-pertemuan gerakan civil to Be Me, Dutch citizen spoke out in favour

ASEAN.

of freedom in love and the right for all Penjelasan di atas memperlihatkan LGBT’s in Indonesia to be themselves.

keterlibatan organisasi Ardhanary Institute Pada tahun 2011 organisasi AI

dengan berbagai lembaga atau organisasi menjadi anggota dari Asia-Pasific Women

internasional, sebagai bentuk jaringan sosial Law and Development (APWLD), meru

yang telah dilakukannya. Bentuk jaringan pakan organisasi lesbian Indonesia pertama

sosial ada yang bersifat secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung

8 https//www.usaid.gov/asia-regional/being-lgbt- biasanya dilakukan melalui personal seperti asia

dilakukan Agustine sebagai representatif

Meskipun posisi pacific.undp.org/content/rbap/en/hlgbt-in-

9 http//www.asia-

dari

organisasinya.

Agustine sebagai pemimpin dalam organisa asia.html

si Ardhanary Institute, namun lembaga

Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender 157 | P a g e Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender 157 | P a g e

di Belanda.

suatu organisasi, jika individu-individu dalam organisasi tersebut tidak memiliki kemam

C. Peran Media Sosial Dalam Jejaring

puan relasi yang baik dengan berbagai ejak tahun 1980-an media cetak di pihak maka jejaring juga tidak akan terjadi.

melalui cerita-cerita mengenai kebebasan S

Indonesia telah menjadi sumber Peranan aktor dalam jaringan sosial

gambaran mengenai lesbian dan gay sangatlah penting, apalagi dalam organisasi

yang mengusung isu keragaman gender gay dan gaya hidup gay di Eropa Amerika. dan seksualitas perempuan.

Media cetak juga menciptakan gambaran Dalam organisasi Ardhanary Institu

bahwa kaum lesbian ‘yang sebenarnya’ te, sosok aktor yang berperan yakni

maskulin yang Agustine. Kehadiran organisasi ini lekat

adalah

perempuan

berpasangan dengan perempuan feminin pada sosok Agustine disamping sebagai

(Gayatri, 1997), cerita-cerita yang ada di salah satu pendiri tapi juga menakhodai,

Indonesia mengenai lesbian yang mencoba tepatnya

atau hidup bersama Institute. Berbekal pengalaman akademis di

direktur eksekutif

kelihatan menjadi pendorong yang pertama Belle

kalinya meyakinkan kaum lesbian untuk Amsterdam tahun 2006 belajar isu Gender

Van Zuylen

Universitas

Van

tinggal bersama. Cerita-cerita tersebut dan Seksualitas serta koordinator divisi

memberikan pandangan mengenai adanya informasi dan dokumentasi di Koalisi

kemungkinan terhadap gaya hidup alternatif Perempuan Indonesia tahun 2000-2009,

sesama jenis (lihat kemudian koordinator program penguatan

kapasitas untuk Gender, Seksualitas dan Membahas tentang lesbian di media HIV/AIDS. Bahkan tahun 2010, menjadi

massa pasca reformasi menjadi topik konsultan STOP AIDS NOW! For Women

perhatian yang menarik, khususnya dalam and Girls. Sekarang aktif menjadi fasilitator

hubungannya dengan feminisme, cinta dan dan pengembangan modul SOGIEB (Sexual

perkawinan dan Orientation, Gender Identity, Expression and

hubungan

seksual,

pengasuhan anak. Namun sebelum era Bodies) serta Keragaman Gender dan

reformasi, kondisi lesbian di Indonesia yang Seksualitas.

diibaratkan oleh salah seorang aktivis LBT Di samping itu, aktor lainnya yakni L

seperti ‘rahasia sunyi’ karena hanya sedikit disamping

orang yang mengetahui bagaimana individu Agustine

kelompok lesbian melakukan sampai sekarang. L sebagai program

serangkaian aksi dalam memunculkan jati manager Ardhanary Institute aktif menulis

dirinya dan melakukan perlawanan atas isu feminis dan hak-hak perempuan untuk

segala bentuk diskriminasi yang dialami blog. Sebelumnya pernah aktif di Yayasan

untuk dapat hidup setara dengan manusia 10 Pemantau Hak Anak (2006-2009). Di

lainnya .

dalam sebuah Forum Trainer (ToT) dan Advokasi untuk organisasi

organisasi ini menjadi fasilitator Training of

Bahkan

Discussion Group tentang “Lesbian dan LGBT, belajar Filsafat di Universitas

Media Massa” yang dilaksanakan oleh Driyarkara (2009) dan sekarang belajar di

Ardhanary Institute, salah seorang peserta ISIP Universitas Bung Karno. Kedua sosok

Subiyanto mengatakan ini berperan besar dalam organisasi ini,

Eko

Bambang

massa lebih tertarik disamping ada beberapa anggotanya .

bahwa

media

mengangkat isu lesbian sebagai isu yang Kemudian secara tidak langsung

fenomenal sehingga bernilai komoditi untuk biasanya organisasi AI berjejaring melalui

nilai jual media tersebut. lembaga perantara seperti tergabung dalam suatu aliansi atau forum yakni Aliansi Satu Visi dan Forum LGBTI Indonesia. Melalui

menopang

Sri dan Evi jejaring dalam forum atau aliansi ini, Lina Sutrisno.(eds.) Mendengar

10 Lihat Agustine,

Suara organisasi Lesbian AI semakin mendapatkan kekuatan dalam memperjuangkan isu yang Indonesia : Kumpulan Buah Pikir Aktifis Feminis & Pluralis . Ardhanary Institute – sama. Aliansi Satu Visi dan Forum LGBT HIVOS Indonesia awalnya diinisiasi dan difasilitasi ROSEA, 2013.

158 | P a g e Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender

Sebagaimana hasil wawancara dengan ngan sebuah prinsip atau kebijakan (dalam Agustine dibawah ini :

Triana, 2007). Pelaku gerakan lesbian “Media itu punya peran utama bahkan

didefinisikan sebagai kelompok atau individu terlalu berlebih, media itukan bentuk

yang bersinggungan langsung dengan berita

pergumulan kehidupan sehari-hari sebagai klik..klik..klik. Biasanya yang paling

yang sangat

terus

di

lesbian, bereaksi dan berupaya untuk banyak itu media online karena

memunculkan eksistensi sebagai seorang persaingan

atau sekelompok lesbian, melakukan aksi mereka perlu menggoreng isu”

ekonomi,

makanya

untuk sebuah perubahan yang membela Hal ini akan berdampak sekali bagaimana

kepentingan lesbian (Agustine, 2013: 191). pandangan masyarakat terhadap LGBT

Sejumlah provider internet Indone karena isunya terus di bombardir sehingga

sia, termasuk di antaranya Telkomsel, sejak memunculkan “head tricky sense” dalam

beberapa bulan memblokir situs web Komisi pikiran masyarakat, yang awalnya masya

Lesbian Internasional rakat merespon biasa saja tapi lama-lama

mengandung “unsur menjadi masalah dan bahkan memunculkan

IGLHRC,

karena

pornografi”. Organisasi-organisasi LGBT – rasa kebencian.

Lesbian, Gay, Biseks, dan Transgender Di dunia cyber, muncul pula group-

(waria) Indonesia sepakat membawa kasus group

ini ke DPR untuk meminta penjelasan lebih beranggotakan hingga 7000 members 11 . lanjut. Setelah penjelasan itu didapat, baru

lesbian yang

salah

satunya

Group lesbian di

mereka akan menghadap ke Menkominfo karakteristik yang berbeda dengan komuni

cyber

mempunyai

yang dikabarkan memerintahkan pemblo tas langsung, anggota kebanyakan tidak

kiran IGLHRC. Kasus ini menyebabkan menggunakan nama asli dan kegiatan

kalangan aktifis LGBT Indonesia yang ada berbentuk penguatan identitas sebagai

di Jakarta turun ke jalan. Menurut Poedjiati lesbian, mencari pertemanan dan pacar.

Tan dari organisasi Gay Indonesia Gaya Saat sekarang jumlah group yang ada di

Nusantara kepada Radio Nederland sebagai dunia cyber berjumlah 80 dengan nama-

berikut :

nama senada seperti Belokers, Dunia Koleb,

tidak masuk Butchi-Femme Community, Linez Com

“Tuduhan

itu

akal...tidak mengerti. Langkah munity dan lain-lain (Agustine, 2013:208).

tersebut menunjukkan mereka Di satu sisi, media massa juga tidak

tidak mengerti tentang gender tertarik dengan isu gerakan lesbian karena

dan seksualitas. Padahal situs- dinilai tidak seksi atau tidak ada nilai

tidak mengandung jualnya. Isu seksualitas dan kebingungan

situs

itu

pornografi, melainkan memberi identitas yang dialami para lesbian dianggap

informasi,pemerintah yang menin lebih bernilai jual untuk mendongrak oplah

das tidak bisa menghentikan media tersebut. Bahkan yang lebih parah

suara-suara LGBT – apakah itu lagi, adanya anggapan lesbianisme sebagai

di internet, media atau di jalan. gangguan kejiwaan dianggap lebih menarik

IGLHRC mendukung perjuangan terutama diangkat dalam topik rubrik

pegiat HAM di Indonesia untuk konsultasi seksologi dan psikologi (Kompas,

tetap menjadikan internet seba

28 November 1999). gai tempat di mana orang bisa Namun sisi lain, peranan media

bebas berdialog tentang isu-isu 12 massa

terhadap gerakan

lesbian

di

HAM dasar”

Indonesia sangatlah memberi pengaruh Menurut mereka, pemblokiran situs besar, terutama dalam perjuangan kaum

web adalah serangan terhadap kebebasan lesbian. Menurut Soukhanov (1996), gera

berekspresi. Seringkali pemerintah memakai kan diartikan serangkaian aksi dan peristi

tuduhan pornografi sebagai alasan untuk wa yang berjalan dalam satu kurun waktu

menyerang kebebasan berekspresi. Ketidak dan terlaksana untuk membantu perkemba

bebasan LGBT dalam mengeluarkan penda pat merupakan salah satu kemungkinan

11 Lihat http://www.facebook.com/pages/Belokers/94526

191463?fref=ts 12 Lihat poskotanews.com

Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender 159 | P a g e Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender 159 | P a g e

itu dikelola oleh terhadap LGBT memberikan pengetahuan

beberapa

akun

heteroseksual, disebabkan akun gay cende dan wawasan tentang seksualitas, akan

ba diartikan

nyak follower dalam waktu singkat. Semakin Ketidakpahaman serta wawasan yang masih

banyak follower yang didapat, nilai jual akun terbatas tentang gender dan seksualitas

itu semakin mening kat. Perjuangan kaum terlihat dalam kasus ini, sebagaimana

termasuk lesbian untuk disampaikan juru bicara Telkomsel kepada

homoseksual

semakin banyak bersuara akan semakin The Jakarta Globe, Ricardo Indra dibawah

didengar. Namun apa jadinya jika banyak ini:

berkumpul baik seca “Telkomsel memblokir situs web

orang

ra offline maupun online di tempat yang pornografi yang tercantum dalam

salah. Homoseksual merupakan minoritas daftar alamat URL. Daftar URL ini

dan kebebasan orientasi seksual masih direkomendasi Kementerian

menjadi nomor sekian untuk dipentingkan di Informasi dan Komunikasi, yang

ini. Sebagaimana disampaikan memonitor dan memperbaharui

negeri

Hartoyo (Our Voice) dibawah ini : secara teratur daftar berisi situs web 13 “Sebagai salah seorang dari sekian pornografi tersebut.”

banyak homoseksual yang tersebar di Indonesia, tentu saya ingin orang-

Di dalam situs web IGLHRC sendiri orang yang senasib dengan saya tercantum bahwa organisasi ini melakukan

mendapatkan tempat setara dengan advokasi HAM untuk orang-orang yang

mereka-yang-disebut-normal. Butuh mengalami diskriminasi atau pelecehan

proses panjang mengangkat kaum karena orientasi seksual, gender atau

LGBT ke posisi setara dengan para ekspresi. Menanggapi pemblokiran situs

heteroseksual. Apalagi jika semakin web IGLHRC, organisasi-organisasi LGBT di

banyak LGBT yang enggan keluar Indonesia mengajukan surat komplain ke

dari zona nyamannya untuk mau Menkominfo dan DPR, serta meminta agar

belajar bahwa identitas mereka lebih situs web tersebut dibuka kembali.

dari sekadar perbedaan orientasi 14 Berdasarkan kasus diatas, ada 2 hal

seksual”.

yang bisa kita pahami yakni : ketidak Namun masih ada pihak-pihak yang terus mengertian dan kebebasan untuk berdialog.

konsisten berusaha meningkatkan peneri Anggapan

maan dan kepercayaan diri para LGBT pemerintah selama ini sering memakai

dengan membuat dan mengelola situs tuduhan pornografi atas situs-situs yang

dengan konten yang lebih dari sekadar dikelola

persoalan hubungan dan berahi. membatasi kekebasan berekspresi kalangan

LGBT untuk

menekan

dan

tersebut, maka ini. Bahkan lebih tendensius lagi kalangan

Melihat

hal

organisasi AI berinisiatif untuk melakukan ini menyatakan pemerintah telah menindas

program yang berkaitan dengan media. mereka, meskipun demikian mereka tidak

Organisasi AI telah membuat “Modul akan pernah berhenti untuk menyuarakan

Panduan Media Meliput LGBT” bekerjasama kepentingan LGBT.

dengan Yayasan Jurnal Perempuan (YJP) Menurut Hartoyo dari Our Save

dan Hivos, yang diterbitkan tahun 2015. bahwa sekarang semakin banyak akun

Agustine dari AI termasuk salah satu tim Twitter yang berkaitan dengan homo

penyusun modul tersebut, selain itu ada seksualitas. Akun-akun itu berpengikut

Gadis Arivia dan Dewi Candraningrum dari ribuan hingga puluhan ribu. Beberapa

Yayasan Jurnal Perempuan. Modul ini digunakan sebagai media penunjang gairah,

dibuat sebagai sumbangan untuk panduan beberapa lainnya sengaja dibuat penuh

media dalam meliput LGBT, yang selama ini sensasi

peliputan media tidak berimbang dan banyaknya follower untuk dijual kemudian.

demi mendulang

sebanyak-

bahkan diskriminatif terhadap kaum LGBT. Banyak

akun dengan

konsentrasi

homoseksual justru menayangkan konten

14 Hasil Wawancara dengan Hartoyo dari Our 13

Voice, tanggal 27 Mei 2014 di FISIP Universitas Poskotanews.com

Indonesia.

160 | P a g e Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender

Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender 161 | P a g e

Modul ini diawali dengan memuat daftar istilah kata dan bahasa sebagai pintu masuk memahami LGBT, kemudian isu-isu sosial politik budaya yang diskriminasi dan diakhiri bahasan panduan meliput.

Pada tahun 2015 melalui jejaring berbagai

media khususnya

bersama

lembaga AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Indonesia, AI melakukan kerjasama melalui program yang bernama Fellowship Jurnalist. Menurut Agustine :

“Jadi kita melatih jurnalis-jurnalis yang meliput isu LGBT secara benar faktual..tidak melakukan pembelaan tapi mereka tidak keluar dari kode etik jurnalis.Prinsip keadilan dengan AJI Indonesia, mereka dilatih cukup panjang, lalu mereka itu membuat liputan-liputan yang tengah ramai nya, bagaimana mereka meliput dengan netral” 15

Kegiatan ini dilakukan selama 6 bulan dengan melibatkan jejaring dengan berbagai media massa di 5 kota di Indonesia yakni : Medan, Surabaya, Jakarta, Makasar dan Bali. Sebelum dilakukan pelatihan bagi para jurnalis dari berbagai media (televisi, majalah,

tabloid dan

radio)

mereka

melakukan penelitian

terlebih

dahulu

dengan mengumpulkan berbagai peliputan yang telah dipublikasikan sebelum 3 bulan terakhir. Mengumpulkan dengan mengun jungi perpustakaan negara, memfoto-copy dan memasukkan data dalam format yang telah disetting oleh AJI Indonesia. Setelah itu barulah mereka melakukan training atau pelatihan pada jurnalis yang berjumlah 68 orang jurnalis. Menurut Agustine, dengan diadakannya pelatihan ini minimal 10 % pemberitaan yang positif tentang LGBT ada, yang selama beberapa bulan terakhir ini berita buruk tentang LGBT terus muncul dan diskriminatif. Misalnya : pemberitaan tentang kasus kriminal seharusnya diliput krimi nalitas, bukan orientasi seksual dari pelaku tersebut menjadi topik utamanya.

Menurut Agustine, gerakan lesbian pasca reformasi menekankan pada strategi politik ‘come out’ dan advocacy, antara lain dengan pendeklarasian organisasi atau kelompok lesbian di hadapan publik dan

15 Hasil wawancara dengan Agustine ( rdhanary Institute ) Hari Jumat, 20 Mei 2016 di FKM

Universitas Indonesia.

kemunculan individu-individu lesbian yang cukup sering di berbagai media massa cetak maupun

elektronik untuk mengkampa nyekan hak-hak mereka. Bahkan mulai 2009 setelah sosial media marak, baik individu, kelompok

maupun organisasi lesbian semakin visible, ditandai dengan lahirnya berbagai organisasi, blog-blog individu khusus isu lesbian dan group-group online dari berbagai provinsi di Indonesia. Pada tahun yang sama, seluruh organisasi lesbian memperluas kelompoknya menjadi kelom pok lesbian, biseksual dan transgender female to male (priawan) atau disebut kelompok LBT. Dengan demikian gerakan lesbian (LBT) tidak lagi menjadi sebuah gerakan yang ekslusif atau tertutup (in the closet) melainkan menjadi gerakan inklusif, terbuka (coming out) dan politis. Mereka memunculkan identitas lesbian sebagai identitas politik dan dengan demikian menandai kelahiran gerakan lesbian yang

berbeda dengan gerakan sebelumnya 16 .

D. Jejaring Ardhanary Institute Dengan Organisasi Lainnya

ebagai organisasi perempuan, orga nisasi AI juga berusaha mengembang kan organisasi melalui strategi

advokasinya. Strategi tersebut biasanya sangat

terkait

dengan

pertimbangan- pertimbangan politik dan situasi sosial pada zamannya. Organisasi perempuan yang memilih

untuk

terlibat

dalam kerja berjaringan, berupaya untuk belajar dari pengalaman kerja berjaringan sebelumnya, dan lebih cermat memperhatikan momentum politik serta menghitung faktor peluang dan hambatan dalam memperjuangkan suatu isu. Faktor lain yang paling menentukan keberhasilan

kerja berjaringan adalah kesadaran bersama untuk menyepakati isu yang akan diperjuangkan bersama, dengan menanggalkan

kepentingan

individual organisasi 17 .

16 Hasil wawancara dengan Agustine (Ardhanary Institute), Hari Jumat, 20 Mei 2016 di FKM

Universitas Indonesia.

17 Lihat Edriana Noerdin, Organisasi Perempuan di Tengah Keterbukaan Politik , dalam Afirmasi

Jurnal

Pengembangan

Pemikiran Feminis.Vol.02,Januari 2013. Penerbit Women Research Institute, Jakarta.

Awalnya jejaring organisasi AI dan memiliki aturan ketat yang wajib diikuti. dengan organisasi perempuan dimulai saat

membutuhkan, hubungi polisi, masih merupakan cikal bakal kelompok

Jika

pendamping hukum, atau pendamping kepentingan di Koalisi Perempuan Indonesia

psikologis. Maka lembaga yang terlibat (KPI). Saat itu KPI memiliki jejaring dengan

adalah :

berbagai lembaga maupun person baik • Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang dalam negeri maupun internasional. Setelah

memiliki pengacara atau konselor AI terbentuk, jejaring itu masih tetap

hukum yang terlatih menangani kasus dilanjutkan karena AI sebagai organisasi

KDRT dengan biaya yang cukup perempuan yang memiliki visi dan misi

terjangkau. Layanan yang diberikan terhadap kepentingan perempuan umumnya

berupa : konsultasi atau nasehat hu dan kepentingan lesbian khususnya. Seperti

kum, mendampingi penyelesaian kasus dengan Hivos, masih tetap melakukan

tanpa melalui jalur hukum, mendam kerjasama berbagai program dilakukan baik

pingi penyelesaian kasus melalui jalur secara finansial maupun dalam bentuk

hukum, baik pidana maupun perdata. fasilitas lainnya.

• Lembaga Pusat Pelayanan Terpadu Selain itu juga ada organisasi

Pemberdayaan Perempuan dan Anak perempuan yakni Solidaritas Perempuan

(P2TP2A) yang merupakan pusat (SP), yang sampai sekarang masih tetap

kegiatan yang menyediakan layanan kerjasama dengan AI. Kedekatan organisasi

informasi, konsultasi psikologis dan AI dengan SP ini disebabkan kesejarahan

hukum, pendampingan dan advokasi, berdiri kedua organisasi ini memiliki pendiri

pelayanan medis, serta rumah aman, yang sama yakni NK. Dalam organisasi SP,

bagi perempuan dan anak. P2TP2A NK merupakan salah satu pendiri dan

ada di tiap tingkat provinsi. Dewan Pengurus 1990-1993 dengan posisi

• Pusat Krisis Terpadu (PKT) dan Pusat sebagai wakil ketua dan pada masa transisi

Pelayanan Terpadu (PPT), di PKT dan sebagai ketua. Dalam organisasi AI, NK

PPT terdapat tenaga medis yang merupakan orang yang berperan penting

terlatih yang terbiasa menghadapi mulai dari lahir sampai berkembangnya

kasus KDRT.Layanan yang diberikan organisasi ini. Saat NK sebagai Sekjen di

berupa : pengobatan untuk luka fisik, Koalisi Perempuan Indonesia, organisasi AI

membuat laporan pemeriksaan medis saat itu belum terbentuk, namun pionir di

(visum et repertum), dan memberikan mulai dari sektor 15 di KPI sampai pada

layanan konseling psikologis. PKT kelompok kepentingan Lesbian, Biseksual

umumnya terdapat di rumah sakit besar dan Transgender. Jejaring yang ada pada

di kota besar. Sementara PPT adalah NK

unit yang terdapat di Rumah Sakit organisasi AI untuk melanjutkan kerjasama

kemudian direkomendasikan

ke

Polisi.

dengan lembaga tersebut. Secara struktur Salah satu jaringan kerja organisasi AI yakni organisasi AI, NK sebagai advisor yang

kapasitas melalui memberikan dukungan jejaring melalui

kegiatan

penguatan

pelatihan berseri untuk focal point yang lembaga internasional secara personal.

telah dilakukan sejak tahun 2017-2010. Ardhanary

Organisasi AI melakukan jaringan pentingnya berjejaring terutama jaringan

Institute

menyadari

kerja dengan Komnas Perempuan, yakni kerja dengan organisasi-organisasi perem

pada tahun 2006 melalui jaringan kerja puan, baik yang berskala nasional maupun

dengan Asia-Pasific Women Law and di daerah. Melalui jaringan kerja yang

Development, Komnas Perempuan berhasil semakin

seorang aktivis LGBT otomatis organisasi juga kuat. Organisasi ini

kuat dalam

Indonesia dari organisasi AI sebagai bagian melakukan jaringan kerjasama dengan

dari Women Human Rights Defender yang berbagai lembaga, yang pada dasarnya

dalam perumusan buku berkaitan dengan pelaksanaan program

terlibat aktif

konsultasi yang akan diusulkan kepada kegiatan. Seperti program kegiatan LBT

PBB.

Crisis Center, Ardhanary

Selanjutnya organisasi AI bekerja menyediakan tempat perlindungan semen

Institute

sama dengan lembaga Rutgers WPF tara untuk korban KDRT yakni Rumah

Indonesia yang berpusat di Belanda. Melalui Aman. Rumah ini bersifat rahasia, terbatas

berbagai program kegiatan mulai dari

162 | P a g e Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender 162 | P a g e Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender

INA dan RAHIMA, PKBI Jatim, ARI (Aliansi gainya. Apabila kita lihat dari visi, misi dan

Remaja Independen), PKBI Papua, PKBI tujuan kehadiran lembaga Rutgers WPF 19 Jambi dan Rudgers WPF Indonesia .

Indonesia akan terlihat korelasi dengan visi, Capaian Aliansi Satu Visi (ASV) ini misi dan tujuan dari organisasi AI.

adalah : Pelibatan kelompok muda dengan Rutgers WPF Indonesia memfo

memfasilitasi pelatihan advokat SRHR dan kuskan pada bidang kesehatan reproduksi,

pelaksanaan Forum Remaja Nasional oleh seksualitas, dan hak asasi manusia. Rutgers

ASV Muda. Hasil dari pelatihan dan forum WPF Indonesia melihat seksualitas manusia

ini adalah terbentuknya ASV Muda yang dan kesehatan reproduksi dalam kacamata

lebih solid untuk mengadvokasi di tingkat yag positif untuk mewujudkan Indonesia

nasional, advokasi internasional dalam yang bebas dari kekerasan. Lembaga ini

Global Youth Forum, Penyusunan Pedoman bekerja sebagai organisasi perantara bagi

Pelayanan Kesehatan Seks Reproduksi pemerintah dan pemangku kepentingan di

Ramah Remaja (PKSR-2R), Peringatan Hari Indonesia dengan memberikan bantuan

Kesehatan Seksual Sedunia. finansial

Pada tanggal 9 sampai 14 April pengetahuan, mengembangkan dan me

dan teknis

melalui

transfer

2012 ASV menyelenggarakan Renstra di ngimplementasikan intervensi kesehatan

Jakarta Pusat, yang dihadiri oleh 14 orang reproduksi,

perwakilan setiap anggota lembaganya yang gulangan kekerasan berbasis gender dan

ada di Indonesia yakni : Yayasan Pelita seksualitas (SGBV) yang komprehensif,

Ilmu, Perkumpulan Keluarga Berencana efektif dan inovatif, berdasarkan pendekatan

Indonesia (PKBI) DKI Jakarta,GWL INA, partisipatif, untuk mencapai tatanan sosial

Ardhanary Institute, PKBI Yogyakarta, Rifka yang setara, adil dan menghargai hak asasi

Annisa, Rahima, PKBI Lampung, SIKOK- manusia terutama untuk anak, remaja, 18 Jambi, PKBI Jatim, Women Crisis Centre

perempuan dan kelompok marjinal lainnya . (WCC) Bengkulu dan Aliansi Remaja Lembaga yang didanai dari beberapa

Independen (ARI). Selain itu dihadiri dari lembaga donor yakni : Dance4life, UNI

Ruthgers WPF dan 2 orang fasilitator yakni EROPAH, PSO, Kementerian Luar Negeri

Jamal dan Bayu. Renstra untuk 3 tahun ke Belanda dan CORDAID.

depan dihasilkan antara lain : perbaikan Organisasi AI tergabung dalam

misi, visi dan tujuan ASV, dan menentukan Aliansi Satu Visi (ASV). Aliansi ini berdiri

arah kegiatan ASV di tingkat nasional. Desember 2010 yang mempunyai 14

Kemudian Agustine terpilih sebagai ketua lembaga dan mengusung dua isu besar

ASV menggantikan Harry dari PKBI DKI yakni SRHR dan SGBV. SRHR yang

Jakarta. Sebelumnya Agustine dalam ASV disederhanakan sebagai isu mengenai

sebagai sekretaris. Sebagai ketua, Agustine kesehatan reproduksi (Kespro) sedangkan

semakin memperluas jejaringnya terutama SGBV mengenai isu seputar kekerasan

memperkuat advokasi. ASV memfokuskan dalam rumah tangga (KDRT). Rutdgers

advokasi yaitu CSE (comprehensive sexua WPF Indonesia bersama mitra membangun

lity for education) dan CSS (comprehensive kemitraan untuk mengangkat kedua isu

sexuality for service). Untuk kepentingan tersebut

advokasi ada beberapa sasaran yang pembangunan manusia Indonesia. Memfa

dilakukan ASV yaitu : primer pada eksekutif silitasi mitra untuk membangun Aliansi yang

dan legislatif sebagai pembuat kebijakan bernama Aliansi Satu Visi, memiliki visi dan

sekaligus ranah HAM sebagai pemangku misi hingga perencanaan strategis sampai

kewajiban. Kemudian sasaran sekunder tahun 2014. Salah satu anggota Aliansi Satu

yaitu para tokoh agama di level nasional Visi yakni Ardhanary Institute, disamping

seperti NU, Muhammadyah dan MUI yang anggota lainnya seperti : Cahaya Perem

punya power, media massa dan media puan WCC, Mitra Aksi, SIKOK, PKBI Daerah

elektronik, dan sebagainya. Untuk sasaran Lampung, Yayasan Pelita Ilmu, Rifka

tersier akan mengarah pada kelompok profesi seperti akademisi, IBI (Ikatan Bidan

18 www.rutgerswpfindo.org

19 https://issuu.com

Jaringan Sosial Organisasi Lesbian, Bisexual Dan Transgender 163 | P a g e

Indonesia), IDI (Ikatan Dokter Indonesia), menyerang tapi itu dialog proses MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran), 20 dialogis ya...seperti itu advokasi di AI.

kelompok remaja, dan sebagainya. Kalau kita di AI beda gimana daripada Jejaring

merugikan semua pihakkan dan lagi beberapa organisasi LGBT/LBT biasanya

organisasi

AI dengan

kitakan tidak mau terlalu publish- mengusung isu yang sama. Berkaitan

publish di FB gitu.Itu bukan karena dengan program kegiatan seperti penguatan

kita takut apa,tapi kan kita ingat Suara kelembagaan organisasi LBT, AI mengada

Perempuan aja masih trauma yang kan workshop penguatan institusional bagi

kemarin-kemarin, juga jangan terlalu organisasi LBT atas dukungan HIVOS

gini, kita menghormati SP. Namanya Southeast Asia. Kegiatan ini melibatkan

21 harus beberapa jejaring organisasi LBT yang ada

berjejaringan-kan

mengakomodir banyak hal” di beberapa daerah seperti: Talita Kum

Pernyataan di atas memperlihatkan Solo,

bagaimana organisasi AI berjejaring dengan (Pertopan), Komunitas Perempuan Sehati

namun berbeda saat (Kopi Kediri), Tunas Pelangi Padang,

organisasi lain

menyikapi suatu permasalahan. Meskipun Gendhis LBT Lampung, Gamacca LBT

tergabung dalam satu forum yang terdiri dari Muda Makasar, BFF dan komunitas LBT

berbagai organisasi masing-masing mem Jakarta Utara.

punyai visi dan misi yang berbeda, namun Peringatan

karena adanya isu bersama (colletive issue) Penghapusan Homofobia dan Transfobia

Hari

International

maka menjadikan sebagai identitas bersama dirayakan setiap tahun oleh Ardhanary

(colletive identity) dalam tercapainya tujuan Institute (AI) bersama Forum LGBTIQ

bersama (goals).

Indonesia. Untuk kegiatan IDAHO 2012 Meskipun demikian organisasi AI selain dilaksanakan di Jakarta, AI juga

juga menghadapi tantangan dalam jejaring mensupport jaringan kerja LBT di berbagai

sosial, mulai dari sulitnya pendanaan untuk daerah

mengadakan kegiatan yang mengundang IDAHO. Kegiatan yang dilakukan AI dengan

untuk melaksanakan

kegiatan

atau bekerja sama dengan jaringan. Forum LGBTIQ Indonesia wilayah Jakarta

Banyaknya pembubaran dan ancaman dari mulai dari roadshow to campus, Pawai

kelompok-kelompok tertentu jika menga Warna Warni LGBTIQ, Drag King/Queen

dakan kegiatan terkait LBT dan LGBT, dan Jalan Santai.

utamanya yang bersifat terbuka dan Pada tahun 2016, organisasi AI

melibatkan banyak orang. Padahal, kegiatan tidak bergabung lagi dengan Forum LGBTIQ

semacam ini juga bisa menjadi sarana untuk Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan