PIMPINAN WILAYAH IKATATAN PELAJAR MUAMMADIYAH JAWA TIMUR BIDANG KAJIAN DAKWAH ISLAM 2008-2010

PIMPINAN WILAYAH IKATATAN PELAJAR MUAMMADIYAH JAWA TIMUR BIDANG KAJIAN DAKWAH ISLAM 2008-2010

“AL-FIKR”

BUKU PANDUAN DAKWAH IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

JAWA TIMUR

BAB I KATA PENGANTAR BISMILAHIRRAHMANIRRAHIM,

Segala puji bagi Allah dengan pujian seorang hamba yang bersabar tatkala Allah azza wajalla menganugrahkan nikmat kepanaya, shalawat dan shalam semoga tetap allah curahkan kepada Rasulullah salallahu’alaihi wasallam, manusia terbaik sepanjang zaman, kepada keluarga beliau, para sahabatbya dan mereka yang meniti dijalannya hingga kebangkitan tiba.

Allah telah mengutus Rasulullah salallahu’alaihi wasallam di Makah untuk menyerukan Islam kepada seluruh manusia, untuk mengelurakan mereka dari kegelapan menuju terangnya cahaya. Rasulullah salallahu’alaihi wasallam mengawali seruan terhadap manusia secara individual, kemudian secara berjamaah setelah tiga tahun berdakwah, setelah Rabb-Nya memerintahkan :

“ Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala aa yang diperintahkan ( kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. ( QS. Al-Hijr : 94 )

Beliau juga mulai menyeru kerabat dekatnya ;

“ Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat “

( QS. As-Syuara : 214 )

Hal inlah yang menjadikan sekelompok pelajar dalam Ikatan Pelajar Muhammadiyah mempunyai kewajiban untuk tatap berjuang menegakkan sendi-sendi ajaran Ilahi Robbi Allah azza wajalla. Dengan megerahkan segala daya upayanya yakin mampu menegakkan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar di kalangan pelajar. Sebagai ortom sekaligus generasi penerus Muhammadiyah, IPM sudah sudah seharusnya menghidupkan kembali refleksi kritis yang pernah dilakukan kiai Dahlan, untuk selanjutnya melakukan apa yang dalam Islam Transformatif disebut dengan “rasionalisasi hidup”, sehingga orientasi gerakan IPM tertuju pada perang melawan “kemungkaran dan kedzaliman sosial” yang telah menyengsarakan kaum mustadl’afin. Barangkali, term-term seperti mustadl’afin, anak yatim, dsb, perlu diperluas maknanya, sehingga tidak hanya bermakna orang-orang lemah saja, tetapi juga mencakup “new proletariat”, seperti kuli pabrik, buruh bangunan, petani dan kaum tertindas lain yang saat ini jumlahnya makin membludak. Begitu juga dengan term-term seperti Fir’aun dan Qorun yang sebelumnya tidak lebih dari sebuah nama tokoh antagonitik dalam sejarah Islam. Kesemuanya itu harus diidentifikasi kembali sebagai kelas dan sekaligus sistem yang menindas. Diakui atau tidak, bahwa dakwah kita selama ini masih jauh dari harapan. Bahkan dalam tingkat tertentu malah membuat umat (remaja/pelajar) “tidur pulas” terhipnotis oleh janji-janji yang membuat pikiran melayang tinggi ke langit bahkan ke syurga, sehingga lupa akan kewajiban sebagai kholifah fil ardl, tidak peka terhadap masalah-masalah sosial di lingkungan sekitar, apalagi praktik-praktik ibadah sudah terjebak ke dalam simbol-simbol ritual semata.

Nah, yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana metode dakwah yang tepat dan efektif untuk mengatasi permasalahan di atas ? Sudah saatnya, IPM tidak berkutat pada persoalan-persoalan klasik, seperti menilai murni tidaknya Islam seseorang. Sebagai makna baru ber-IPM, IPM harus mulai merespon isu-isu aktual, seperti pilkada, HIV / AIDS, pendidikan murah berkualitas, eksploitasi remaja, lingkungan hidup, good governance (anti korupsi, dsb) dan isu-isu kemanusiaan lainnya, untuk kemudian ditindaklanjuti di tingkat lokal dan akar rumput (grass roots).

Oleh karena itu, kita membutuhkan metode dakwah yang efektif, selain langsung menuju ke pusat permasalahan yang dihadapi remaja dan pelajar, juga mampu melakukan rekayasa sosial, sehingga “penyakit” yang diderita remaja dan pelajar dapat teridentifikasi dengan jelas, untuk kemudian dapat diberikan “obat” yang cocok dan manjur.

Semoga apa yang tertuang dalam karya ini dapat menjadikan dakwah IPM semakin menjadikan dampak perubahan yang lebih baik di kalangn pelajar. Amiin

BAB II Dakwah Kritis Transformatif dan Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ)

A. Dasar Pemikiran Panduan Dakwah IPM

IPM memperteguh diri untuk menjadi salah satu pilar penopang persyarikatan Muhammadiyah dengan cara menterjemahkan visi amar makruf nahi munkar ke dalam tujuan ikatan, yaitu terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya (pasal 6 maksud dan tujuan IPM pada Anggaran Dasar IPM)

Kesadaran untuk membangun masyarakat utama bukanlah perkara yang mudah, masyarakat utama yang oleh banyak kalangan diterjemahkan sebagai masyarakat madani (civil society) pada dasarnya tidak bisa hanya dibangun dengan semangat menjadi orang muslim yang berahklak mulai saja. Namun, terdapat banyak varian yang saling berkait- kaitan yang menopang sebuah bangunan masyarakat madani. Oleh IPM, pengertian masyarakat madani, terutama di komunitas pelajar, seharusnya dipahami sebagai suatu upaya untuk mananamkan kesadaran beragama yang fitri, sehingga beragama tidak secara taqlid (ikut-ikutan) dan tradisi tetap beragama secara autentik (asli), benar-benar terbebaskan dari konteks sejarah yang merupakan cerminan dari wacana agama dan politik disuatu masa, dengan berbagai benturan tujuan sosial politiknya, memperteguh keimanan mengembangkan kepekaan sosio-historis atas fenomena zaman dan mengasah ketajaman nalar kritis dan mempertinggi akhlak yang berarti membangun nilai yang berorientasi sosial, inklusif dan ilahi ta’ala dari ibadah. Dan intisari dari semua itu adalah kesadaran untuk menjadi insan yang bertauhid (dalam artian manusia yang merdeka)

Dalam rangka itu, oleh bidang Kajian dan Dakwah Islam pada dasarnya dakwah diartikan sebagai upaya pengintegrasian/ penyatuan sistem budaya dengan sistem sosial, baik pada tataran teoritik maupun dalam tataran empirik. Islam sebagai sebuah grand design mengintegrasikan kedua sistem itu dalam kesatuan dan konsentrasi. Sistem budaya yang dimaksud adalah integarsi logis-maknawi yaitu kesatuan nilai, kepercayaan dan pemikiran yang memberi arah kepada perbuatan, menginterpretasikan pengalaman dan membuat hidup bermakna, karena ada kesatuan dan konsistensi. Disinilah letak cita-cita budaya dan ideologi, serta etos intelektual yang akan dibangun oleh IPM. Sedangkan sistem sosial yang dimaksud adalah integrasi kausal-fungsional yaitu kaitan sebab dan akibat, kondisi dan konsekuenis serta tujuan dan fungsi. Pada sistem inilah kita membangun motodologi, konsep dasar ikatan dan beragam tawaran dakwah khusus- alternatif.

Bidang Kajian dan Dakwah Islam berorientasikan pada penanaman nilai-nilai ajaran Islam secara kritis, sehingga dapat membangun identitas pelajar muslim yang memiliki akhlak karimah yang berhubungan erat dengat visi keilmuan dan visi moralitas spiritual. Visi keilmuan yang dimaksud yaitu membuka sebuah ruang pembebasan akal bagui komunitas pelajar untuk secara bersama-sama membangun kesadaran kritis atas khazanah keislaman, melakukan kajian-kajian intensif atas beragam persoalan keislaman dan keummatan. Sedangkan visi moralitas yang dikedepankan adalah suatu upaya untuk menginternalisasikan sutau kesatuan cita-cita moral, nilai dan sikap, penyucian hati untuk menjadi manusia yang seutuhnya.

Dua orientasi dakwah ini tidak terlepas dari kondisi obyektif yang ada yaitu :

1. Faktor Internal Pertama, IPM memiliki tujuan terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai- nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Kedua, adanya semacam gejala ketidakseimbangan antar aspek pikir dan zikir - akal dan hati- dikalangan ikatan. Atas dasar kondisi obyektif ini IPM khususnya bidang kajian dan 1. Faktor Internal Pertama, IPM memiliki tujuan terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi nilai- nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Kedua, adanya semacam gejala ketidakseimbangan antar aspek pikir dan zikir - akal dan hati- dikalangan ikatan. Atas dasar kondisi obyektif ini IPM khususnya bidang kajian dan

2. Faktor Eksternal IPM menghendaki terciptanya suasana kedamaian (salam) dan keadilan sebagai intisari dari islam, dalam kehidupan kemanusiaan yang didasari dari budaya IPM yakni kritis, peduli pada ketidakadilan dan transformatif yang beroientasi pada perubahan yang lebih baik dan dinamis

3. Visi Keislaman Pelajar Muhammadiyah

a. Ketauhidan yaitu terciptanya internalisasi nilai-nilai ketuhanan ke dalam pribadi manusia dalam rangka mencari kebenaran (atau bermujahadah), yaitu usaha menumbuhkan etos iman yang kreatif dalam rangka mencari kebenaran sebagai sesuatu yang fitri. (QS. Al-Ikhlash: 1-4)

b. Pembebasan (liberatif), yaitu bahwa syahadah dalam terminologi dan kerangka berpikir muslim merupakan pernyataan yang bermula dengan menafikan lalu dititik puncaknya adalah penisbahan (laa ilaaha illalah)

c. Pemanusiaan (humanizing) yaitu bahwa prinsip dasar dari sebuah seruan moral adalah usaha untuk mengaktualkan potensi fitrah manusia. Dengan pijakan gerak ini maka usaha dakwah diarahkan pada sisi esoterik (bathin) guna menggugah kesadaran primordial ilahiah

d. Perubahan (transformatif) yaitu bahwa pemaknaan –pemaknaan terhadap teks harus diiringi dengan pemahaman terhadap konteks, sehingga teks-teks alquran tidak hanya menjadi bacaan yang menambah kesalehan individual saja namun lebih dari itu mampu melakukan rekayasa sosial.

e. Toleransi (tasamuh) yaitu bahwa prinsip dasar yang harus dipenuhi dari kehidupan yang sangat pluralistik dan beraneka ragam adalah sikap toleransi atas perbedaan yang ada.

f. Keadilan (al-‘adalah) yaitu menyadari sepenuhnya bahwa nilai keadilan adalah merupakan suatu nilai yang harus ditegakkan dalam misi kekhalifahan manusia di muka bumi demi terciptanya kesejahtreraan sosial.

g. Kemajuan (progresif) yaitu mampu mendorong setiap orang untuk mengembangkan dan meningkatkan diri dan keadaannya ke kondisi yang lebih baik atau memberi kebebasan kepada manusia untuk mengembangkan dirinya dan keadaannya.

h. Pemberdayaan (advokatif) yaitu mampu mendorong setiap orang untuk melakukan pembelaan dan pemihakan terhadap setiap haknya.

i. Persaudaraan (ukhuwah) yaitu bahwa kader IPM sebagai manusia yang beriman harus mampu menjaga ikatan – ikatan persaudaraan sebagai hubungan kemanusiaan baik itu dalam ikatan maupun keseluruhan umat manusia

4. Misi Keislaman Pelajar Muhammadiyah Pertama, pembebasan akal, indikasi dari kader ikatan yang mempunyai akal dan pikiran yang tercerahkan dan bebas adalah tentunya kader yang merdeka dari taqlid dan tradisi serta berani dalam dialektika pikir.

Usaha yang ditempuh dalam misi ini adalah dengan menata pola pikir yang didukung oleh pengetahuan dan pemahaman logika, analisa sosial (ansos) dan pemahaman keislaman yang bersifat integralistik (menyatu)

Kedua, adalah pencerahan hati, indikasi dari kader yang mempunyai hati bersih dan suci adalah mempunyai sifat berpandangan baik (positif thingking/ huznuzon) terhadap sesuatu masalah apapun dan mempunyai sifat kelapangan hati serta sifat peka sosial (peduli) sebagai sifat dasar dari kemsnuiaan itu sendiri.

5. Strategi Gerakan Keislaman Pelajar Muhammadiyah IPM adalah gerakan Islam yang menegakkan nilai-nilai tauhid di muka bumi ini. Nilai-nilai tauhid yang telah diperjuangkan oleh para nabi sejak Nabi Adam AS hingga Muhammad SAW. Tauhid yang berisi ajaran amar ma’ruf (humanisasi dan 5. Strategi Gerakan Keislaman Pelajar Muhammadiyah IPM adalah gerakan Islam yang menegakkan nilai-nilai tauhid di muka bumi ini. Nilai-nilai tauhid yang telah diperjuangkan oleh para nabi sejak Nabi Adam AS hingga Muhammad SAW. Tauhid yang berisi ajaran amar ma’ruf (humanisasi dan

Untuk mewujudkan IPM menjadi gerakan kritis, maka strategi keislaman yang harus kita bangun adalah Islam yang dinamis. Internalisasi Islam transformatif dalam diri kader dan gerakan menjadi syarat mutlak. Semakin kader memahami apa itu Islam transformatif, maka semakin radikal (mendalam) pula pemahaman mereka dalam merealisasikan gerakan kritis IPM di ranah perjuangan. Selama kader-kader kita masih belum memahami apa itu Islam transformatif, maka selama itu pula gerakan kritis IPM akan mengalami stagnasi (jalan ditempat). Karena pemahaman Islam transformatif merupakan dasar bagi terbangunnya ideologi gerakan kritis IPM.

Komponen strategi implementasi aksi bidang Kajian dan Dakwah Islam diarahkan pada upaya reinterpretasi konsep Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ). Konsep GJDJ sebagai payung besar strategi KDI tidak didefenisikan sebagai aksi dakwah bil lisan semata tapi juga mengacu dalam pengertian yang lebih luas meliputi penajaman aspek-aspek intelektual keislaman dan pemberdayaan serta pendampingan pelajar dalam kegiatan – kegiatan alternatif. Dengan kata lain bidang Kajian dan Dakwah Islam meliputi aksi –aksi yang berwajah intelektual–teoritis dan juga mencakup dimensi pengalaman –pengalaman empirik.

Gerakan jamaah yang dimaksud adalah inti kelompok yang hidup bersama – sama untuk saling belajar dan bertukar pikiran, saling tolong menolong, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran sehingga dapat menciptakan suasana keislaman yang bersifat universal serta menyelesaikan problematika hidup sehari-hari. Dakwah jamaah yang dimaksud didasari oleh satu kesatuan tim yang disebut inti jamaah. Dalam realisasinya, inti jamaah ini tidak mengatasnamakan diri sebagai pimpinan, walaupun secara formal menyandang predikat pimpinan.

Model – model yang dapat digunakan dalam GJDJ seperti pendampingan sebaya, model mentoring, pendekatan tutorial, paket muhasabah, kelompok kajian keislaman, kajian on line melalui teknologi internet, radio dan beberapa model alternatif lainnya. Pada Muktamar IRM XVI di Surakarta disepakatilah bahwa agenda aksi bidang Kajiandan Dakwah Islam adalah Pengajian Islam Rutin yang akan dibahas pada bab berikutnya.

BAB III Permasalahan Pelajar

Dalam perkembangannya pelajar mengalami berbagai macam pilihan hidup, pelajar yang notabenenya masih labil dari segi emisional dan prinsip hidup, sangat mudah untuk dijadikan sebagai obyek penghancuran nilai-nilai dan buday$a, bahkan bisa menjadi agen perubahan menuju kerusakan mentalitas dan moralitas bangsa. Diakui atau tidak, dewasa ini budaya materialis dan pengagungan terhadap wow image atau senang jika dinilai wah oleh orang lain sudah berurat berakar digenerasi muda kita. Sehingga dengan segala cara para pelajar mulai ingin menunjukkan identitas dirinya walaupun cara yang digunakan sangat jauh dari norma susila dan agama. Sebagai contoh, makin maraknya video mesum di kalangan pelajar dan sudah mulai menjamur di masyarakat merupakan bentuk penyimpangan sosial yang kini dianggap sangat biasa dan wajar. Kemudian makin meningkatnya konsumsi pulsa dan penggunaan telepon seluler serta makin sedikit pelajar yang mengkonsumsi buku (budaya membaca). Ini merupakan bukti dari makin mundurnya peradaban intelektual dikalangan pelajar. Untuk itu dapat dipetakan beberapa problematika mendasar yang sekarang menghinggapi hampir semua lapisan pelajar, antara lain :

1. Budaya Pop

Makin meningkatnya taraf hidup seakan membuat orang makin meningkatkan citra diri dari yang semula biasa biasa saja menjadi luar bisa dan ingin disebut wah serta tidak ketinggalan jaman. Akhirnya pelajar pun ikut-ikutan dalam dunia glamour alam modernisasi. Sebagai contoh, dulu pelajar tidak malu ketika membeli sesuatu di pasar tradisional, namun kini harus di mall atau super market. Selain itu budaya shopping juga merambah pada generasi muda sejak anak-anak. Fashion atau busana juga serba tidak karuan, pelajar sudah mulai kehilangan identitasnya. Yang mengerikan lagi, murid atau pelajar Muhammadiyah diwajibkan mengenakan jilbab di sekolah, namun setelah keluar dari linggungan sekolah mereka langsung lepas jilbab. Makanan yang dikonsumsi pun berimbang dengan gaya hidup mereka, serba mewah, serba instant dan serba made in luar negeri.

2. Perkembangan Teknologi Tidak Diimbangi dengan Pendidikan Moral

Arus perkembangan teknologi tidak dapat dibendung lagi, karena tanpa adanya perkembangan teknologi berarti peradaban manusia tidak berkembang atau stagnan. Namun perkembangan ternologi tanpa diimbangi dengan peningkatan pendidikan moral, intelektual dan agama tentu akan terjadi ketimpangan. Seperti perkembangan handphone yang begitu pesat dengan berbagai fiture dan fasilitas baik itu kamera, bloothut maupun Arus perkembangan teknologi tidak dapat dibendung lagi, karena tanpa adanya perkembangan teknologi berarti peradaban manusia tidak berkembang atau stagnan. Namun perkembangan ternologi tanpa diimbangi dengan peningkatan pendidikan moral, intelektual dan agama tentu akan terjadi ketimpangan. Seperti perkembangan handphone yang begitu pesat dengan berbagai fiture dan fasilitas baik itu kamera, bloothut maupun

3. Penjajahan Budaya (cultural imperialism)

Dibukanya era perdagangan bebas ternyata sangat berpengaruh pada globalisasi budaya, termasuk di Indonesia. Namun hal ini tidak dibarengi dengan filterisasi budaya barat yang masuk, alhasil hampir separuh budaya Indonesia tergeser, termarginalkan dan akhirnya hilang. Sampai-sampai banyak generasi muda yang tidak bangga dengan budayanya sendiri. Coba kita lihat betapa hebohnya perayaan tahun baru Masehi (1 Januari), sedangkan tahun baru Hijiriyah (1 Muharram) hampir hanya orang-orang tua yang merayakan. Hal lain yang mulai membudaya pada generasi muda Islam adalah perayaan Valentine Day yang tidak jelas juntrungnya. Penjajahan budaya ini sangat kentara sekali di kalangan pelajar kita, dari yang dulu tabu kini menjadi biasa seperti pacaran tanpa sex itu hampa. Padahal Allah swt telah memperingatkan manusia untuk tidak mendekati zina. Mendekati saja tidak boleh, apalagi melakukannya. Alih-alih pemerintah melakukan penanggulangan, malah beberapa waktu lalu disediakan ATM kondom yang katanya untuk menanggulahi HIV AIDS dan PMS lainnya. Padahal secara tidak langsung dengan disediakannya ATM kondom tersebut pemerintah telah melegalkan seks bebas. Na’udzubillah....bahkan pemerintah sekalipun ikut andil dalam meruntuhkan bangunan moral generasi muda. Kampus terbuka (pendidikan tidak terarah)

4. Kemiskinan dan Imperialisme modern

Dimanapun manusia berada, kemiskinan pasti menjadi hantu yang sangat menakutkan. Kemiskinan akan berakibat pada ketidakmampuan untuk mengenyam pendidikan, kemudian generasi akan menjadi bodoh, selain itu pemenuhan gizi terhambat, mudah terjangkit penyakit, dan berakhir pada tindakan nekat untuk memenuhi kebutuhan mendesaknya, seperti premanisme, pencurian, perampokan dan lain-lain. Memang antara kemiskinan, pendidikan, dan kejahatan seperli lingkaran syetan yang tidak terpisahkan. Hal ini dibentuk oleh kaum kapitalis atau imperialisme modern yang menyerang bangsa ini dari sektor ekonomi. Masyarakat dibodohkan dan sistem ekonomi dimonopoli oleh orang-orang kuat.

BAB IV Pengajian Islam Rutin (PIR)

A. Pengertian Pengajian Islam Rutin atau disingkat PIR merupakan kegiatan rutin yang membahas tentang dunia Islam dan yang terkait dengannya yang diadakan oleh pengurus IPM Ranting. Kegiatan ini diadakan sebagai penguatan nilai-nilai keislaman yang berwawasan rahmatan lil alamin di kalangan pelajar.

B. Nilai – nilai yang mendasari PIR

1. Nilai Keislaman (Menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam).Islam yang dimaksud adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang membawa kebenaran, keadilan, kesejahteraan, dan ketentraman bagi seluruh umat manusia yang bersumber dari Al-Qur’an dan as-Sunnah. Artinya, Islam yang dihadirkan oleh IPM adalah Islam yang sesuai dengan konteks zaman yang selalu berubah-ubah dari satu masa ke masa selanjutnya.

2. Nilai Keilmuan (Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu). Nilaiini menunjukkan bahwa IPM memiliki perhatian serius terhadap ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan kita akan mengetahui dunia secara luas, tidak hanya sebagian saja. Karena dari waktu ke waktu, ilmu pengetahuan akan terus berkembang dan berubah. IPM berkeyakinan, ilmu pengetahuan adalah jendela dunia.

3. Nilai Kekaderan (Terbentuknya pelajar muslim yang militan dan berakhlak mulia).Sebagai organisasi kader, nilaiini menjadi konsekuensi tersendiri bahwa IPM sebagai anak panah Muhammadiyah untuk mewujudkan kader yang memiliki militansi dalam berjuang. Tetapi militansi itu ditopang dengan nilai-nilai budi pekerti yang mulia.

4. Nilai Kemandirian (Terbentuknya pelajar muslim yang terampil). Nilaiini ingin mewujudkan kader-kader IPM yang memiliki jiwa yang independen dan memiliki ketrampilan pada bidang tertentu (skill) sebagai bentuk kemandirian personal dan gerakan tanpa tergantung pada pihak lain.

5. Nilai Kemasyarakatan (Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya/ the real islamic society). Nilaikemasyarakatan dalam gerakan IPM berangkat dari kesadaran IPM untuk selalu berpihak kepada cita-cita penguatan masyarakat sipil. Menjadi suatu keniscayaan jika IPM sebagai salah satu ortom Muhammadiyah menyempurnakan tujuan Muhammadiyah di kalangan pelajar.

C. Tujuan Mewujudkan pribadi-pribadi kader Muhammadiyah yang militan di kalangan pelajar sehingga memiliki wawasan keislaman yang rahmatan lil ‘alamin serta manyambung silaturahmi di antara para pelajar, guru dan warga sekolah lainnya.

D. Target

1. Terwujudnya pribadi-pribadi pelajar yang sesuai dengan maksud dan tujuan IPM

2. Terwujudnya militansi di kalangan pelajar sehingga mampu menjadi penerus, pelangsung, dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah

3. Para pelajar memiliki wawasan keislaman yang luas dan rahmatan lil alamin

4. Saling mengenal lebih dekat antara guru, siswa, dan keluarga siswa

E. Waktu dan Tempat

a. Waktu kegiatan bisa diadakan setiap seminggu atau dua minggu sekali. Semua tergantung kesepakatan dan dimusyawarahkan terlebih dahulu oleh Pimpinan Ranting IPM setempat.

b. Untuk tempat bisa diadakan di sekolah, di rumah salah satu guru (secara bergiliran), atau di rumah salah satu siswa dengan jadwal yang sudah fiks.

F. Sasaran Peserta Seluruh siswa di tingkat sekolah/ kelompok/ komunitas/ desa/ masjid/ musollah

G. Penyelenggara Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhamamdiyah setempat.

H. Materi-Materi Materi-materi yang diberikan antara lain:

A. Islam sebagai Agama Rahmatan Lil ‘Alamin

B. Memahami Islam dalam Berbagai Perspektif

C. Cara Berislam dalam Perspektif Pelajar

D. Islam Menjawab Tantangan Zaman

E. Memahami Akidah yang Membumi di Kalangan Pelajar

F. Fikih Praktis untuk Pelajar

G. Memahami Fenomena Pelajar dan Perkembangannya

H. Membangun Komunikasi yang Baik antara Siswa, Guru, dan Orangtua

I. Saatnya Menjadi Pelajar yang Berprestasi!

I. Referensi

1. Alquran dan Hadits

2. Himpunan Putusan Tarjih

3. Hidup Islami Keluarga Muhammadiyah

4. Membela teman sebaya

5. Tanfid Mukatamr IPM ke-XVI

6. Buku Panduan Dakwah IPM

J. Metode dan Teknik Pengelolaan

1. Kegiatan ini menjadi tanggung jawab PR IPM setempat yang berkoordinasi dengan pihak sekolah

2. PR IPM mengadakan PIR di setiap masing-masing kelas setiap seminggu/dua minggu sekali

3. Maing-masing kelas memiliki satu orang koordinator yang akan selalu berkoordinasi dengan PR IPM setempat

4. Pertemuan bisa dilakukan di sekolah, di rumah salah satu rumah guru, atau di rumah salah satu siswa di kelompoknya

5. Menghadirkan pembicara/ustadz untuk membahas satu topik tertentu yang sudah ditentukan sebelumnya, serta diadakan dialog antara pembicara dan peserta

6. Menghadirkan hidangan sederhana dan infaq untuk tuan rumah yang diambil dari infaq para siswa yang hadir pada saat itu

BAB V KONSEP DAN MATERI DAKWAH IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

5.1 (Dasar dakwah) Pengenalan Islam)

Agama merupakan syariat Allah yang diturunkan kepada lisan para Anbiya’ yang terdiri dari perintah-perintah dan larangan-larangan, dan sebagai petunjuk bagi manusia untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat ( HPT Bab Masalah yang lima)

Agama yakni Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW yang terdapat di dalam Al-Quran dan As sunah Shohihah atau maqbulah, terdiri dari perintah-perintah dan larangan-larangan, dan sebagai petunjuk bagi manusia untuk kebahagiaan di dunia dan Akhirat (HPT Bab Masalah yang Lima).

Mengenai agama Allah SWT telah menjelaskan didalam firman-Nya tentang agama dan Islam. Sebagaimana Allah nyatakan dalam QS. Al-Imron: 19 OنQإSف QهOللا QتاSيآQب _رaف_كSي _نSمSو _مaهSن_يSب اkي_غSب aم_لQع_لا aمaهSءاSج اSم Qد_عSب _نQم اOلQإ SباSتQك_لا اوaتوaأ SنيQذOلا SفSلSت_خا اSمSو aماSل_سQإ_لا QهOللا Sد_نQع Sني~دلا OنQإ

19 )QباSسQح_لا aعيQرSس SهOللا )

Sesungguhnya Agama (yang benar) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang- orang yang telah diberi Al-kitab kecuali setelah datang pengetahuan kepada mereka,

karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap Ayat-ayat Allah

sangat cepat hisab-Nya.

Hal ini berarti, barang siapa memeluk agama selain Islam maka agama itu akan tertolak ( baik dalam Aqidah, Syariat, Aturan Tata Hidup). Allah terangkan dalam QS. Ali Imron: 85

85 )SنيQرQساSخ_لا SنQم QةSرQخآ_لا يQف SوaهSو aه_نQم SلSب_قaي _نSلSف اkنيQد QماSل_سQإ_لا Sر_يSغ QغSت_بSي _نSمSو )

Barang siapa mencari agama selain Agama Islam, maka tidak akan diterima (agama itu), dan di akhirat dia termasuk orang – orang yang merugi.

Agama Islam tersebut, diturunkan oleh Allah melalui perantara malaikat Jibril kepada Rosul-Nya, Nabi Besar Muhammad SAW sebagai rahmat dan kasih sayang Allah kepada seluruh umat manusia, dengan maksud agar Islam digunakan sebagai pedoman hidup dalam kehidupan dunia seperti beribadah, bergaul, belajar, bekerja dan lain-lain, maupun dalam kehidupan Akhirat.

107 )SنيQمSلاSع_لQل kةSم_حSر اOلQإ SكاSن_لSس_رSأ اSمSو )

“ Dan tiadalah kami mengutus kamu ( Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi

seluruh alam” (QS. Al-Anbiya: 107)

Dengan petunjuk itu, manusia diharapkan dapat mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya secara Shodiq (benar) dan munasib ( sesuai Qur-an dan Assunah maqbulah) untuk kemudian menjadi manusia yang sebaik-baiknya baik di mata ( hadapan) Allah maupun di mata manusia. Karena pada dasarnya manusia Allah ciptakan dalam bentuk

4 )‘ميQو_قSت QنSس_حSأ يQف SناSس_نQإ_لا اSن_قSلSخ _دSقSل )

“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya”. Sesuai fitrah atau kesucian dalam manusia, seiring dengan itu Allah ciptakan Agama

Islam sesuai dengan fitrah kejadian manusia. Karenanya, dalam menempuh samudra kehidupan, Islam selalu dapat menjadi pembimbing yang munasib atau sesuai di setiap zaman dan waktu

)SنوaمSل_عSي اSل QساOنلا SرSث_كSأ OنQكSلSو aم~يSق_لا aني~دلا SكQلSذ QهOللا Qق_لSخQل SليQد_بSت اSل اSه_يSلSع SساOنلا SرSطSف يQتOلا QهOللا SةSر_طQف اkفيQنSح Qني~دلQل SكSه_جSو _مQقSأSف

“Maka hadapkanlah wajahmu, dengan lurus kepada agama (Allah). (tetaplah) Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (itulah) Agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”

QS. Ar-rum: 30

Oleh karena itu Islam sampai kapan pun tetap merupakan aturan / ajaran yang sangat dinanti-nanti oleh manusia, guna membimbing jalan hidupnya agar terlepas dari kegelapan dan ketidak pastian maupun keragu-raguan didalam hati. Allah menjelaskan masalah itu di dalam QS. Ibrohim: 1,

1 )QديQمSح_لا QزيQزSع_لا QطاSرQص ىSلQإ _مQه~بSر Qن_ذQإQب Qرو نلا ىSلQإ QتاSمaل ظلا SنQم SساOنلا SجQر_خaتQل Sك_يSلQإ aهاSن_لSز_نSأ ¤باSتQك رلا )

“alif, laam raa. ( ini adalah) Kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap-gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin

Allah yang Maha Kuasa lagi Maha Terpuji”

Meskipun demikian, masih ada sebagian kelompok manusia yang menggunakan waktu hidupnya untuk melayani hawa nafsu yang cenderung menjerumuskan. Qد_عSب _نQم QهيQد_هSي _نSمSف kةSواSشQغ QهQرSصSب ىSلSع SلSعSجSو QهQب_لSقSو QهQع_مSس ىSلSع SمSتSخSو ‘م_لQع ىSلSع aهOللا aهOلSضSأSو aهاSوSه aهSهSلQإ SذSخOتا QنSم Sت_يSأSرSفSأ

23 )SنوaرOكSذSت اSلSفSأ QهOللا )

“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya. Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya serta meletakan tutupan atas penglihatannya. Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk, Sesudah Allah ( membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran ?”.( QS. Al-Jatsiyah:23)

Melihat hal demikian maka tingkah laku mereka sulit dibedakan dengan kehidupan hewan, bahkan lebih hina lagi. Allah SWT terangkan didalam QS. Al-A’raf: 179, مهلو اهب نورصبي ل نيعأ مهلو اهب نوهقفي ل بولق مهل سنلاو !نجلا نم ا$ريثك م'نهجل انأرذ دقلو

“Dan sesungguhnya, kami jadikan untuk (isi neraka jahanam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ( Ayat- ayat Alah) dan mereka mempunyai mata, tetapi tidak digunakannya untuk melihat ( tanda-

tanda kekuasaan Allah) mereka mempunyai telinga, tetapi tidak dipergunakannya untuk

sesat lagi, mereka itulah orang-orang yang lalai”.

Usluub (gaya) manusia seperti yang Allah jelaskan diatas, hidupnya tidak akan mendatangkan kemaslahatan, melainkan membuat kerusakan di mana-mana.

41 ) نوعجري مه'لعل اولمع يذ'لا ضعب مهقيذيل سا'نلا يديأ تبسك امب رحبلاو !ربلا يف داسفلا رهظ )

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) QS. Ar-rum: 41

Untuk itu, Allah tetap memberi peringatan agar manusia selalu menempuh jalan kemaslahatan, dan merangkuh Islam secara Kaffah (sempurna). Allah telah menjelaskan di dalam QS Al-Baqaroh: 208,

208 ) نيبم Dودع مكل ه'نإ ناطي'شلا تاوطخ اوعب'تت لو $ة'فاك مل!سلا يف اولخدا اونماء نيذ'لا اه1يأاي )

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaithon. Sesungguhnya syaithon itu musuh

yang nyata bagimu”

5.2 Kewajiban Dakwah

Berdakwah merupakan tugas pokok atau utama bagi para rosul dalam menyampaikan risalahnya. ت'قح نم مهنمو ه'للا ىده نم مهنمف توغا'طلا اوبنتجاو ه'للا اودبعا نأ $لوسر Sة'مأ !لك يف انثعب دقلو

36 ) نيب!ذكملا ةبقاع ناك فيك اورظناف ضرلا يف اوريسف ةلل'ضلا هيلع )

“Dan sesungguhnya, kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat ( untuk menyerukan): Sembahlah Allah dan jauhilah thogut. Maka diantara Umat itu, ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula diantaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi, dan perhatikanlah bagaimana kesudahan (akibat) orang-orang yang mendustakan (rasul-rosulnya) QS. An-nahl:36

Sebagai Khotaman nabiyyin, maka Nabi Muhammad SAW mempunyai tugas berdakwah yang dituju kepada seluruh umat (alam). Allah telah berfirman dalam QS. AL- A’raf: 158,

تيميو ييحي وه 'لإ هلإ ل ضرلاو تاوم'سلا كلم هل يذ'لا ا$عيمج مكيلإ ه'للا لوسر ي!نإ سا'نلا اه1يأاي لق

158 ) نودتهت مك'لعل هوعب'تاو هتاملكو ه'للاب نمؤي يذ'لا !ي!ملا !يب'نلا هلوسرو ه'للاب اونمآف )

“Katakanlah: Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi. Tidak ada tuhan selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kaum kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (Kitab-Nya) dan

ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk”.

107 ) نيملاعلل $ةمحر 'لإ كانلسرأ امو )

“Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”

(QS. Al-Anbiya:107)

Para rasul telah menunaikan tugas dakwah mereka dengan penuh rintangan dan ketabahan yang sangat mendalam, tetapi mereka menghadapinya dengan muka manis dan

surat tidak akan sampai kepada tangan seseorang, jika tidak ada yang menyampaikan, begitu juga risalah (agama) tidak akan sampai kepada manusia jika tidak ada yang mendakwahkannya.

104 ) نوحلفملا مه كئلوأو ركنملا نع نوهنيو فورعملاب نورمأيو ريخلا ىلإ نوعدي ة'مأ مكنم نكتلو )

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang

yang beruntung” QS. Al-Imron:104

Bagi seorang muslim dakwah merupakan tugas yang sangat mulia. Firman Allah dalam QS. A-Fushilat: 33,

33 ) نيملسملا نم ين'نإ لاقو ا$حلاص لمعو ه'للا ىلإ اعد ن'مم $لوق نسحأ نمو )

“Siapakah yang lebih baik perkataannya, dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal sholeh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang

berserah diri”.

Didalam firman-Nya yang lain bahkan Allah menjadikan pelaku dakwah sebagai golongan umat yang terbaik,

_مaهSل اkر_يSخ SناSكSل QباSتQك_لا aل_هSأ SنSماSء _وSلSو QهOللاQب SنوaنQم_ؤaتSو QرSك_نaم_لا QنSع Sن_وSه_نSتSو Qفوaر_عSم_لاQب Sنوaرaم_أSت QساOنلQل _تSجQر_خaأ ‘ةOمaأ Sر_يSخ _مaت_نaك

110 )SنوaقQساSف_لا aمaهaرSث_كSأSو SنوaنQم_ؤaم_لا aمaه_نQم )

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang munkar, serta beriman kepada Allah, sekiranya Ahli Kitab beriman tentulah lebih baik bagi mereka, Diantara mereka ada yang beriman, tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” QS. AL-Imron:110.

Oleh karena itu, merupakan keharusan bagi setiap muslim, termasuk pelajar untuk berdakwah menjadikan diri dan orang lain selamat di dunia dan di akhirat dengan memeluk Islam secara Kaffah.

5.3. TUJUAN DAKWAH

Pada hakekatnya tujuan dakwah adalah untuk merubah situasi – keadaan manusia baik perseorangan maupun kelompok , khususnya dunia pelajar – dari situasi kehidupan yang tanpa moral menjadi situasi penuh akhlaqul karimah, dari suasana jahiliyah menuju suasana tauhid, sehingga kehidupannya mencerminkan pola hidup yang seimbang antara domensi hubungan dengan Allah sebagai pencipta dan hubungan dengan manusia dan alam semesta sebagai sesama ciptaan-Nya.

SكQلSذ aةSنSك_سSم_لا aمQه_يSلSع _تSبQرaضSو QهOللا SنQم ‘بSضSغQب اوaءاSبSو QساOنلا SنQم ‘ل_بSحSو QهOللا SنQم ‘ل_بSحQب اOلQإ اوaفQقaث اSم Sن_يSأ aةOل~ذلا aمQه_يSلSع _تSبQرaض

112 )SنوaدSت_عSي اوaناSكSو ا_وSصSع اSمQب SكQلSذ ®قSح Qر_يSغQب SءاSيQب_نSأ_لا Sنوaلaت_قSيSو QهOللا QتاSيآQب Sنوaرaف_كSي اوaناSك _مaهOنSأQب )

“Mereka itu ditimpa bencana kehidupan dimana saja mereka berada , kecuali dengan tali (Agama) Allah dan tali (perdamaian) manusia ; dan mereka kembali dengan mendapat kemurkaan dari Allah serta ditimpa kemiskinan . Demikian itu, karena mereka kafir akan ayat-ayat Allah dan membunuh nabi-nabi tanpa kebenaran. Demikian itu karena mereka

durhaka dan melampaui batas”. (Q.S. Ali Imran : 112 )

“Bertaqwalah kamu sekalian kepada Allah dimana saja kamu berada, dan ikutilah kejelekan dengan amal yang baik sehingga amal kebaikan itu akan menghapus dosa kejelekan , serta pergaulilah manusia dengan akhlak pergaulan yang baik “. (H.R. Ath

Thabrany dari Abi Dzar)

Dakwah juga bertujuan merubah keadaan serba sekuler dan materialistis menuju keadaan Islami yang penuh ridla Allah Swt. Dari suasana kepelajaran yang gelap menuju terang benderang . Disamping sudah barang tentu merupakan upaya menghidupkan dan menyempurnakan kualitas kemanusiaan.

1 )QديQمSح_لا QزيQزSع_لا QطاSرQص ىSلQإ _مQه~بSر Qن_ذQإQب Qرو نلا ىSلQإ QتاSمaل ظلا SنQم SساOنلا SجQر_خaتQل Sك_يSلQإ aهاSن_لSز_نSأ ¤باSتQك رلا )

“Alif laam raa. (ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Terpuji”. (Q.S. Ibrahim : 1).

24 )‘نيQح ىSلQإ ¤عاSتSمSو °رSقSت_سaم Qض_رSأ_لا يQف _مaكSلSو °وaدSع ‘ض_عSبQل _مaكaض_عSب اوaطQب_ها SلاSق )

“Wahai orang yang beriman, sambutlah panggilan Allah dan Rasul-Nya apabila ia memanggil kamu kepada apa-apa yang menghidupkan kamu. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah mendinding antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya hanya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan”. (Q.S. Al Anfaal : 24 ) .

Dengan memperhatikan seruan Allah dan Rasul-Nya ( Muhammad Saw) , yang kemudian dengan penuh kesadaran mengamalkannya, maka para pelajar dan umat pada umumnya diharapkan dapat memenuhi fungsi hidup yang sebenarnya, mengabdi kepada Allah semata.

56 )Qنوaدaب_عSيQل اOلQإ Sس_نQإ_لاSو OنQج_لا aت_قSلSخ اSمSو )

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”.

(Q.S. Adz-Dzariyat : 56) .

Mereka itu “orang-orang besar” , penuh kebaikan . Dengan ciri khusus : berakhlak mulia dan bermanfa’at bagi sesama pelajar dan masyarakatnya.

13 )¤ريQبSخ ¤ميQلSع SهOللا OنQإ _مaكاSق_تSأ QهOللا Sد_نQع _مaكSمSر_كSأ OنQإ اوaفSراSعSتQل SلQئاSبSقSو اkبوaعaش _مaكاSن_لSعSجSو ىSث_نaأSو ‘رSكSذ _نQم _مaكاSن_قSلSخ اOنQإ aساOنلا اSه يSأاSي )

Hai manusia, sesungguhnya kami menjadikan kamu dari laki-laki dan perempuan dan kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu berkenal-kenalan . Sesungguhnya orang yang termulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa . Sungguh Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Q.S. Al Hujurat :13) .

“Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling baik (mulia) akhlaknya”.

(H.R. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi ) . سانلل مهئفنأ سانلا ريخ

“Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat (berjasa) bagi sesamanya “ .

(H.R. Jaabir) .

5.4. LINGKUNGAN DAKWAH

Profil pelajar dan masyarakat yang telah memenuhi fungsi hidup secara benar, merupakan sosok pelajar dan masyarakat yang mempunyai corak kepribadian (Sibghah)

138 )SنوaدQباSع aهSل aن_حSنSو kةSغ_بQص QهOللا SنQم aنSس_حSأ _نSمSو QهOللا SةSغ_بQص )

“Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah ? Dan hanya

kepada-Nyalah kami menyembah”. (Q.S. Al Baqarah : 138 ).

Pribadi demikian, bila mendapatkan tantangan akan menyambutnya dengan jiwa yang tenang. Bagi mereka tantangan justru semakin memperteguh iman dan keta’atan.

22 )اkميQل_سSتSو اkناSميQإ اOلQإ _مaهSداSز اSمSو aهaلوaسSرSو aهOللا SقSدSصSو aهaلوaسSرSو aهOللا اSنSدSعSو اSم اSذSه اوaلاSق SباSز_حSأ_لا SنوaنQم_ؤaم_لا ىSأSر اOمSلSو )

“Dan tatkala orang-orang mu’min melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata : “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya , yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan

ketundukan” . (Q.S. Al-Ahzab : 22 ) .

Karakteristik pribadi pilihan ini, dengan jelas telah digambarkan oleh Allah dan Rasul-Nya . Bagaimana menghadapi musuh dalam medan juang, bagaimana melihat persoalan hidup dan mati, dan bagaimana seharusnya menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan. Apapun persoalannya, tidak akan menjadikan mereka mundur kalau Aqidah dan Agama Allah menjadi taruhannya, sekalipun itu harus ditegaskan dihadapan seorang penguasa yang lalim.

بSر اSن بSر اوaلاSقSف اوaماSق _ذQإ _مQهQبوaلaق ىSلSع اSن_طSبSرSو ( 13 )ىkدaه _مaهاSن_دQزSو _مQه~بSرQب اوaنSماSء ¤ةSي_تQف _مaهOنQإ ~قSح_لاQب _مaهSأSبSن Sك_يSلSع صaقSن aن_حSن

14 )اkطSطSش اkذQإ اSن_لaق _دSقSل اkهSلQإ QهQنوaد _نQم Sوaع_دSن _نSل Qض_رSأ_لاSو QتاSوSمOسلا )

“Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka yang sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhannya. Dan kami beri tambahan petunjuk kepadanya . Dan Kami telah meneguhkan hati (keimanan) mereka tatkala mereka

berdiri (di hadapan Raja Dikyanus yang kejam itu) lalu mereka itu berkata : “Tuhan kami adalah Tuhan (yang menciptakan) ruang angkasa dan bumi , Kami sekali-kali tidak menyeru (menyembah) Tuhan selain Dia. Sesungguhnya kami (jika melakukan yang

demikian) sudah mengucapkan perkataan yang jauh menyimpang dari kebenaran.”

(Q.S. Al Kahfi ayat 13-14 )

Namun juga tidak lupa daratan , jika mendapatkan kemenangan. Karena kemenangan baginya adalah kemenangan tauhid atas syirik, kemenangan yang haq atas yang bathil, kemenangan “Kalimatullah” atas thaghut, kemenangan Islam atas ideologi , isme dan ajaran- ajaran lain.

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya , Dia adalah Maha Penerima Taubat”.

(Q.S.Al-Nashr : 1-3).

Dari pribadi-pribadi yang telah mencapai fungsinya tersebut , memungkinkan dibangun suatu ummat dan lingkungan dakwah yang memiliki corak tersendiri.

يQف _مaهاSميQس اkناSو_ضQرSو QهOللا SنQم اkل_ضSف SنوaغSت_بSي اkدOجaس اkعOكaر _مaهاSرSت _مaهSن_يSب aءاSمSحaر QراOفaك_لا ىSلSع aءاOدQشSأ aهSعSم SنيQذOلاSو QهOللا aلوaسSر ¤دOمSحaم QهQقوaس ىSلSع ىSوSت_ساSف SظSل_غSت_ساSف aهSرSزآSف aهSأ_طSش SجSر_خSأ ‘ع_رSزSك QليQج_نQإ_لا يQف _مaهaلSثSمSو QةاSر_وOتلا يQف _مaهaلSثSم SكQلSذ Qدوaج سلا QرSثSأ _نQم _مQهQهوaجaو

29 )اkميQظSع اkر_جSأSو kةSرQف_غSم _مaه_نQم QتاSحQلاOصلا اوaلQمSعSو اوaنSماSء SنيQذOلا aهOللا SدSعSو SراOفaك_لا aمQهQب SظيQغSيQل SعاOر زلا aبQج_عaي )

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersamanya adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi mereka berkasih sayang sesamanya. Kamu lihat, mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridlaannya. Tanda-tanda mereka, tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat- sifat mereka dalam injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya. Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat , lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus diatas pokoknya. Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya, karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjadikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan ‘amal yang saleh di

antara mereka ampunan dan pahala yang besar”. (Q.S. Al Fath : 29). Sebuah lingkungan dakwah , yang laksana bangunan indah lagi kokoh, dimana

bagian yang satu dengan yang lain saling menguatkan. “Orang Mukmin satu dengan yang lain itu laksana bangunan yang kokoh dimana bagian

yang satu dengan yang lain saling menguatkan”. (H.R. Syaikhoni dari Abu Musa).

Lingkungan dakwah semacam itu, senantiasa menumbuhkan kesadaran akan posisi pelajar dan ummat Islam umumnya secara pribadi maupun sebagai kelompok di hadapan Allah, sehingga dimungkinkan tumbuhnya manusia-manusia pilihan, pelajar-pelajar teladan dan umat yang berkeseimbangan , yang senantiasa menegakkan keadilan dengan berpedoman pada “Risalah” .

SمSل_عSنQل اOلQإ اSه_يSلSع Sت_نaك يQتOلا SةSل_بQق_لا اSن_لSعSج اSمSو اkديQهSش _مaك_يSلSع aلوaسOرلا SنوaكSيSو QساOنلا ىSلSع SءاSدSهaش اوaنوaكSتQل اkطSسSو kةOمaأ _مaكاSن_لSعSج SكQلSذSكSو SهOللا OنQإ _مaكSناSميQإ SعيQضaيQل aهOللا SناSك اSمSو aهOللا ىSدSه SنيQذOلا ىSلSع اOلQإ kةSريQبSكSل _تSناSك _نQإSو Qه_يSبQقSع ىSلSع aبQلSق_نSي _نOمQم SلوaسOرلا aعQبOتSي _نSم

143 )¤ميQحSر ¤فوaءSرSل QساOنلاQب )

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (Umat Islam) , umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan kami tidak menjadikan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia”. (Q.S. Al-Baqarah : 143).

5.5 TANTANGAN DAKWAH

Kehidupan dakwah, tidak akan lepas dari ujian dan cobaan, baik dari dalam maupun dari luar, sebagai makhluk dakwah apapun tantangannya seorang pelajar harus siap menghadapi. Dalam hal ini ketangguhan, kesabaran, ketrampilan, dan kedisplinan kelompok atau jamaah yang tangguh sangat dituntut.

اوaقSدSص SنيQذOلا aهOللا OنSمSل_عSيSلSف _مQهQل_بSق _نQم SنيQذOلا اOنSتSف _دSقSلSو ( 2 )SنوaنSت_فaي اSل _مaهSو اOنSماSء اوaلوaقSي _نSأ اوaكSر_تaي _نSأ aساOنلا SبQسSحSأ ( 1 )ملا

3 )SنيQبQذاSك_لا OنSمSل_عSيSلSو )

“Alif laam miim. Adakah manusia mengira, bahwa mereka akan dibiarkan saja berkata: “Kami telah beriman, tanpa mereka mendapat cobaan. Sungguh telah kami coba orang-

Dengan kesadaran yang sangat mendalam, sebagai jundu Allah ( tentara Allah) kita harus siap dengan cobaan yang akan dihadapi. Cobaan tidak hanya dari luar, dari dalam keluarga pun akan terjadi.

14 )¤ميQحSر ¤روaفSغ SهOللا OنQإSف اوaرQف_غSتSو اوaحSف_صSتSو اوaف_عSت _نQإSو _مaهوaرSذ_حاSف _مaكSل ا¿وaدSع _مaكQداSل_وSأSو _مaكQجاSو_زSأ _نQم OنQإ اوaنSماSء SنيQذOلا اSه يSأاSي )

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya

Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S Attaghobun: 14) SنQم SكSءاSج يQذOلا Sد_عSب _مaهSءاSو_هSأ Sت_عSبOتا QنQئSلSو ىSدaه_لا Sوaه QهOللا ىSدaه OنQإ _لaق _مaهSتOلQم SعQبOتSت ىOتSح ىSراSصOنلا اSلSو aدوaهSي_لا Sك_نSع ىSض_رSت _نSلSو

120 )‘ريQصSن اSلSو ®يQلSو _نQم QهOللا SنQم SكSل اSم Qم_لQع_لا )

“Orang-orang yahudi dan nasrani tiada suka kepadamu, kecuali jika kamu turut kepada mereka. Katakanlah, sesungguhnya, petunjuk Allah adalah sebenarnya petunjuk. Sungguh, jika kamu mendapat pengetahuan, tak ada lagi wali dan penolongmu dari (siksa) Allah”

(QS.Al-Baqoroh:120)

OلSضSأ _دSقSلSو ( 61 )¤ميQقSت_سaم ¤طاSرQص اSذSه يQنوaدaب_عا QنSأSو ( 60 )¤نيQبaم °وaدSع _مaكSل aهOنQإ SناSط_يOشلا اوaدaب_عSت اSل _نSأ SمSداSء يQنSباSي _مaك_يSلQإ _دSه_عSأ _مSلSأ

62 )SنوaلQق_عSت اوaنوaكSت _مSلSفSأ اkريQثSك ا¿لQبQج _مaك_نQم )

“Tiadalah Aku janjikan kepadamu,hai anak Adam, bahwa janganlah kamu sembah syethan, karena ia musuh nyata bagimu, Kamu sembahlah Aku (Allah)! Inilah jalan yang lurus, Sesungguhnya syethan itu menyesatkan banyak makhluk diantara kamu, tiadalah kamu

memikirkan? (QS Yasiin: 60-62)

Di dalam menghadapi cobaan, Allah dengan tegas memberikan deskripsi sikap kepada hamba-Nya, Agar mereka tidak terlena dan putus asa dalam menghadapinya. _لSهSف ¤غاSلSب ‘راSهSن _نQم kةSعاSس اOلQإ اوaثSب_لSي _مSل SنوaدSعوaي اSم Sن_وSرSي Sم_وSي _مaهOنSأSك _مaهSل _لQج_عSت_سSت اSلSو Qلaس رلا SنQم Qم_زSع_لا وaلوaأ SرSبSص اSمSك _رQب_صاSف

35 )SنوaقQساSف_لا aم_وSق_لا اOلQإ aكSل_هaي )

“Maka sabarlah kamu (Muhammad), sebagaimana telah sabar orang-orang yang mempunyai kemauan di atara rasul-rasul, dan janganlah kamu minta disegerakan (siksa) untuk mereka. Seolah-olah mereka pada hari (siksa) yang dijanjikan kepada mereka, tiada diam (di dunia), melainkan sesaat dari siang hari. (Inilah) yang disampaikan (kepada mereka), kecuali kaum yang fasik”. (QS Al-Ahqaf: 35)

71 )اkعيQمSج اوaرQف_نا QوSأ ‘تاSبaث اوaرQف_ناSف _مaكSر_ذQح اوaذaخ اوaنSماSء SنيQذOلا اSه يSأاSي )

“Hai orang-orang yang beriman, waspadalah kamu (terhadap musuhmu) dan keluarlah kamu (memerangi mereka) dengan berpasukan-pasukan atau keluarlah kamu dengan satu

kelompok” (QS. Annisa: 71)

Seiring perkembangan zaman maka cobaan pun semakin meluas, baik meliputi tantangan masa depan maupun tantangan ilmu pengetahuan yang membutuhkan perhatian, oleh sebab itu, sudah semestinya jika pelajar-pelajar Islam harus membekali dirinya dengan kekuatan ilmu (quwatul ilmi).

33 )‘ناSط_لaسQب اOلQإ Sنوaذaف_نSت اSل اوaذaف_ناSف Qض_رSأ_لاSو QتاSوSمOسلا QراSط_قSأ _نQم اوaذaف_نSت _نSأ _مaت_عSطSت_سا QنQإ Qس_نQإ_لاSو ~نQج_لا SرSش_عSماSي )

“Hai sekalian jin dan manusia, jika kamu kuasa menembus jurusan-jurusan langit dan bumi, tembuslah! (akan tetapi) kamu tidak akan menembusnya, kecuali dengan kekuatan”

(QS Ar-rahman:33)

Dalam memperoleh kekuatan guna menghadapi dan mengatasi berbagai cobaan dan tantangan, Allah pun memberikan Irsyadah (petunjuk) kepada hamba-Nya SكSل kةSلQفاSن QهQب _دOجSهSتSف Qل_يOللا SنQمSو( 78 )اkدوaه_شSم SناSك Qر_جSف_لا SناSء_رaق OنQإ Qر_جSف_لا SناSء_رaقSو Qل_يOللا QقSسSغ ىSلQإ Qس_مOشلا QكوaلaدQل SةاSلOصلا QمQقSأ اkناSط_لaس Sك_نaدSل _نQم يQل _لSع_جاSو ‘ق_دQص SجSر_خaم يQن_جQر_خSأSو ‘ق_دQص SلSخ_دaم يQن_لQخ_دSأ ~بSر _لaقSو( 79 )اkدوaم_حSم اkماSقSم Sك بSر SكSثSع_بSي _نSأ ىSسSع

80 )اkريQصSن )

”Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan dirikanlah pula sholat Subuh. Sesungguhnya sholat Subuh disaksikan ( oleh Malaikat). Dan pada sebagian malam hari, sembahyang tahajjud sebagai ibadah tambahan. Mudah-mudahan

Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat terpuji.